Pengembangan Model Pembelajaran Pada Peningkatan Kompetensi lnterprofesional Mahasiswa Rumpun llmu Kesehatan di Universitas Sumatera Utara

Kode/Nama Rumpun Hum:
802/Kurikulum dan Tehnologi Pendidikan

LAPORAN HASIL
PENELITIAN HIBAH BERSAJNG

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
PAOA PENINGKATAN KOMPETENSJ INTERPROFESIONAL MAHASISWA
RUMPUN ILMU KESEHATAN
DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tahun ke-l dari rencana 2 tahull

TIMPENGUSUL
dr. Dedi Ardinata,M.Kes
Salbiah, SKp., M.Kep
Diah Arruum, S.Kep.,Ns., M.Kep

0027126804
0013107502
0024117702


Dibiayai oleh DIP A Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014, sesuai denga Surat
Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Penelitian Hibah Bersaing tahun Anggaran
2014 (Tahap II) Nomor: 48041UN5.1.R.IKEUAl2014 tanggal23 Juni 2014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NOPEMBER, 2014

セ@

I,:

---I

Kode/Nama RumpllH Hum:
802/Kurikulum dan Telmolo!,!i Pendidikan

LAPORAN HASIL
PENELITIAN HIBAH BERSAING


i

U$U

PERPUSTAKAAN usu

111111111111111111111111111111
15001222

Zc'ts
PENGEMBANGANMODEL PEMBELAJARAN
PADA PENINGKATAN KOMPETENSI INTERPROFESIONAL MAHASISWA
RUMPUN ILMU KESEHATAN
DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

T'lhun ke-l dari rencana 2 tahun

TIMPENGUSUL
dr. Dedi Ardinata, M.Kes
Salbiah, SKp., M.Kep

Diah Arruum, S.Kep.,Ns., M.Kep

0027126804
0013107502
0024117702

Dibiayai oleh DTPA Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014, sesuai denga Surat
Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Penelitian Hibah Bersaing tahun Anggaran
2014 (Tahap II) Nomor: 4804!UN5J.R.IKEUAJ2014 tangga123 Juni 2014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NOPEMBER, 2014

I

l-iALAMAN PENGESAHAN
Judul Pcncli!i:ln

Kode/Nmn3 Rumpun !lmv
Ketua peneliti

A. Nama Lcngbp
B. NlDN
C Jabatan Fungsional
D Program Stucli
E. Nomor HP
F. Email

Pengcmbangan Moclel Pembelajaran Pacla Peningkalan Kompet..::nsi
lnterprofesional Mahasiswa Rumpun llmu Kcschatan di
Universitas Sumatera Utara

df. Dedi Ardinata, M. Kcs
: 0027126804
: Lektor KcpaJa
Kcpermvatan
085262915879
dediclok0!vahoo.com

Anggota Peneiiti (1)
a. Nama Lengkap

b. NlDN
c. Pcrguruan Tinggi

Salbiah, S.Kp., M.Kep
0013107502
Universitas Sumatera Utara

Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lcngkap
b. NIDN
c. Pcrguruan Tinggi

Diah Arruum, S.Kcp., Ns., M.Kcp
0024117702
Universitas Sumatcra Utara

Lama Penelitian Kcseluruhan
Penclitian Tahun kc
Biaya Tahun BCljalan
Biaya Kcseluruhan


2 Tahun

1
Rp.42.450.000
Rp. 106.540.000;
Dillsulkan ke Dikti: Rp. 73.000.000
Dana Internal
: Rp. 42.450.000
Dana Institusi lain : Rp. 0.00

Mengetahui
Dek, Fakultas Kepcrawatan,

" MenyCltujui
KettlaLembaga Penelitian

(Prof Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE)
.. NIP 195205251980031003




RINGKASAN

lnterprofessional Education (IPE) merupakan suatu bentuk kegiatan bersama dalarxl
lingkungan akademik yang dilakukan oleh berbagai fakultas di universitas, yang menjadikan
pendidikan bersama berbasis kolaborasi. Model IPE memiliki ernpat domain yaitu etik/llilai,
peran dan tanggung jawab, komunikasi interprofessional, dan kerja tim. Penelitian in i
Mengembangkan
model
pembelajaran
pada
peningkatan
kompetens i
bertujuan
interprofesional mahasiswa RIK di Universitas Sumatera Utara, mengembangkan bahan ajar
kompetensi interprofesional, mengembangkan CD program pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran kompetensi interprofesional, mengembangkan ェッ「セ|@
sheel//ogbook kompetensi interprofesional. Desain penelitian adalah triangulasi, dengatl
mengkombinasikan desain kuantitatif dan kualittatif, jumlah sampel mahasiswa 51 orang,

jumlah fasilitator 10 orang termasuk tim peneliti. Hasil kuantitatif yang didapat adalah ada
peningkatan rata-rata pengetahuan mahasiswa sebelum diberikan kuliah umum tentang IPE
30.4] dengan setelah diberikan kuliah umum dengan rata-rata 3353. Hasil kualitatif yang
didapat adalah kompetensi inti, reflecting, buku panduan tutorial, dan model IPE. Diharapkan
kepada Fakultas Rumpun Tlmu Kesehatan dapat melanjutkan aplikasi modellPE di akademik
berdasarkan pada pengembangan komptensi dasar, kompetensi interprofessional dari masingmasing fakultas RIK USU

Kata kunci: lVIodellnterprofesional Education, Rumpun Ilmu Kesehatan

iii

DAFTAR lSi

Hai
LEMBARAN HASIL PENELIT1AN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR lSI
RINGKASAN
DAFT AR TABEL
DAFTAR GAMBAR

BAB1PENDAHULUAN
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. TUJt!AN DAN MANFAAT PENELITlAN
BAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 5HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 6.RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
BAB 7 KESlMPULAN DAN SARAN

II
III

1V
Ii

\i

5
セ@

9

i7

57

58
59

DAFTAR PUSI'AKA
LAMPIRAN
- BlAY A PENELITIAN
- JADW AL PENELITIAN
- JADWAL KEGIATAN STUDI LAPANGAN KE UGM
- INSTRUMEN WA WANCARA TIM IPE UGM
- PANDUAN FGD
- MODUL
- LEMBAR OBSER Y ASI KEGIATAN IPE
- TNSTRUMEN KESIAPAN IPE
- FOTO
- DAFT AR RIWA YAT HIDUP
- LEMBAR YALIDASI

- JURNAL

iv

61

64

66
69
70
73
84

87
91

103
110
117

PRAKATA

Proses pelaksanaan pembelajaran secara terintegrasi berbagai profesi tcrkait

「・イ、。ウォセャゥQ@

konsep metocle pembelajaran dinamakan Interprofesional Education (IPE) Suatu prose s
dimana sekelompok mahasiswa at au profesi kesehatan yang memiiiki perbedaan lalH
belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, dengan tuju:m
utama berinteraksi, serta berkolaborasi dalam upaya promoti( preventif:

ォオイ。エゥヲセ@

rehabilitatif:

dan jenis pelayanan kesehatan yang lain (Barr, 2002; WHO, 20 I0). Semua itu bertujuan untllk
menghasilkan peiayanan kesehatan pada masyarakat yang lebih berkualitas. Ifal terse but
mempakan

alasan

yang

mendasari

mengapa

penelitian

yang

bertujuan

untll.k

mengembangkan IPE pada Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan penting untuk dilakukan

Penelitian ini selesai seteJah terwujud dalam sebuah laporan lengkap. Karenanya, penuli s
bersyukur kepada Allah yang Mahakuasa, sebab hanya karena-Nya laporan kemajuan hasi I
penelitian ini dapat diselesaikan sebanyak 70%.

Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang telah
banyak membantu selama proses penelitian ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada para
informan, kepada Rektor USU- Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M. Sc.
(CTM), Sp.A.(K), Ketua Lembaga Penelitian USU- Bapak Dr. Ir. Harmein Nasution, MS fE,
Dekan Fakultas dan Pengelola Pendidikan Rumpun Ilmu Kesehatan, mahasiswa kami sebagai
tim peneliti dalam pengumpulan data, membantu menyiapkan perlengkapan administrasi
laporan, sampai pada tahap pengetikan, dan juga para pegawai administrasi Lembaga
Penelitian USU yang telah membatu kelancaran administrasi penelitian kami. Semoga kerj a
sarna ini dapat berlanjut pada masa mendatang.

Akhirnya, kami berharap penyelesaian laporan hingga 100% dapat kami selesaikan dengan
tepat waktu.

Medan, Nopember 2014
Hormat Kami,

Tim Peneliti
v

DAFTAR TABEL

Hal

T ABEL 4 TAJIAPAN PENELlTIAN, LUARAN, LOKASl PENELlTIAj'\i

12

TABEL 5 RELEFKSI KOMPETENSI PROFESSIONAL DAN DOMAIN

12

TABEL 5 1 DISTRIBUSI KARAKTERISTIK MAHASISWA

46

TABEL 52 DISTRlBUSI RATA-RATA PENGETAHAN MAHASISWA
TEN TANG IPE

19

TABEL6 RENCANATAHAPANBERIKUTNYA

vi

DAFTAR GA1"lBAR

Hal

GAMBAR

j.

FISH BONE DIAGRAM MODEL PENGEMBANGAN

l)

GAMBAR 2. INTERPROFESSIONAL PRACTICE AND
INTERPROFESSIONAL EDUCATION

]9

GAM BAR 3. INTERPROFESSIONAL COMPETENCIES

20

GAMBAR 4. INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE PRACTtCE
DOMAINS

21

GAMBAR 5.RANCANGAN APLIKASI KEGIATAN I13E DI FAKULTAS
KEPERAWATAN

57

GAMBAR 6. INTERPROFESSIONAL EDUCATION MODEL

56

vii

BAB i
PENDAHULUAN

1.1 Latar BcJakallg
Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang sang at menclasar Seluruh lapisan
masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Usaha peJayamm
kesehatan seharusnya merupakan suatu usaha kolaborasi antara seluruh praktisi kesehatctll.
Tim pelayanan kesehatan yang efektif terdiri dari berbagai ahli yang bekelja sam a seear.a
sinergis,

terstruktur,

dan

sistematis sesllai

peran dan

fungsinya

masing-masing.

Kesinergisan berjalannya peran ini diprediksi dapat memberikan pelayanan kesehat311
yang optimal. Kenyataan ini telah disadari oleh berbagai pihak termasuk oleh pengelola
program pendidikan bidang kesehatan. Berbagai usaha telah dilakukan agar peserta didik
bidang kesehatan memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan bekelja sarna seear a
sinergis, efektiC dan eilsien daIam suatu tim pelayanan kesehatan.
Setiap bidang pendidikan profesi kesehatan menYllsun dan menjalankan kurikulumnya
masing-masing. Peserta didik ditllntllt lIntuk mengllasai pengetahuan, keterampilan, dan
sikap

yang

nantinya diperlukan

dalam

menjalankan

profesinya.

Selama proses

pendidikannya tersebut, peserta didik seeara tidak sengaja mungkin mendapatkaJ1
kesempatan untuk berinteraksi dengan profesi kesehatan lainnya, namun proses ini
sifatnya informal dan tidak ada tujllan yang spesifik yang hendak dieapai melalui proses
tersebut. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam berinteraksi dan bekerja sarna
dengan profesi lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan tentunya belum
temkur secara objektif Padahal proses interaksi antara tenaga kesehatan ini seharusnya
menjadi pengetahuan awal yang menjadi dasar bagi peserta didik lIntllk mendapatkan
gambaran bagaimana seharusnya mereka membanglln hubungan seeara professional pada
saat menjalankan fungsi pelayanan kesehatan.
Sebagai bentuk lIpaya tersebut, sudah sejak lima tahun terakhir, beberapa institusi
pendidikan profesi kesehatan di Indonesia sudah mulai mengembangkan, bahkan mlllai
menjalankan pendidikan profesi kesehatan secara bersama-sama. Informasi terakhir
diperoleh beberapa Fakultas yang mengelola bidang kesehatan di Universitas Indonesia
telah menbentuk RIK sudah sejak 2 tahun ini, dengan menjalankan beberapa mata kuliah
yang dilaksanakan secara terintegrasi. Salah satu mata kuliah yang dikelola bersama
tersebut adalah Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan, dimana peserta didiknya
1

beras,ll

dar;

lima

Fakultas

RJK,

yaitu

Fakultas

Kedukteran,

Kedoklcran

Gig!,

Keperawatan, Kcsehatan Masyarakat, dan Farmasi
Proses peJaksanaan pembelajaran secara terintegrasi berbagai profesi terkait berdasarkil1l
konsep metode pembelajaran dinamakan Interprofesional Education (lPE) IPE adaiah
suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki
perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran bersarna dalam periode
telientu, dengan tujuan utama berinteraksi, serta berkolaborasi dalam upaya
ーイ・カョエゥセ@

ーイッョエゥヲセ@

kurati£: rehabilitatit: dan jenis pelayanan kesehatan yang lain (Barr, 2002;

WHO,2010)
Hasil penelitian Tyastuti, et. All. (2013) tentang intervensi pendidikan pada pembelajaran
interprofesional pada pelayanan kesedatan masyarakat di Indonesia, hasilnya didapatkan
rnahasiswa secara signifikan merasa puas. Bahkan 95.16% mahasiswa yang mengikuti
proses penelitian ini menyatakan bahwa metode pembelajaran ini harus dilanjutkan Hal
ini karena dapat memberikan manfaat bagi peserta didik dalam memahami profesi dan
peran mereka sendiri, memahami peran profesi lain, peningkatan kemampuan komunikasi
intraprofesi, maupun komunikasi interprofesi, dan komunikasi dengan klien dan keluarga
klien. Mereka juga

menyadari bahwa mengelola tim sangat tidak mudah, tetapi

merupakan media yang sangat baik untuk mengembangkan periJaku untuk praktek
kolaboratif dalam pelayanan perawatan.
Berdasarkan deskripsi IPE tcrsebut menunjukkan bahwa proses model pembelajaran IPE
ini akan dapat menghasilkan peserta didik dengan kemampuan berkolaborasi secara
sinergis dalam pengelolaan kesehatan baik itu pada level individu, keluarga, dan
masyarakat. Pada suatu kegiatan pembelajaran interprofesional, secara formal diharapkan
terjadi sebuah interaksi yang positif, membangun dan saling menguntungkan antar peserta
didik profesi kesehatan. Selain itu proses pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa
untuk memiliki pengalaman interaksi secara langsung antar berbagai profesi terkait
sehingga peserta didik belajar pada kondisi yang menyenangkan dan memperoleh manfaat
lebih.

2

L.:,

.:nnasaiahan

Berdasarkan latar belakang diatas masaJah yang dapat dirumuskan yailu bagailllana model
pembelajaran yang efekti( efisien, dan diminati mahasiswa dalan] upaya meningkatkan
kompetensi interprofesional mahasiswa Fakultas RIK di Universitas Summera Utara.

Urgensi dan Luaran Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merasa periL! untuk pengembangan
model pembelajaran pad a peningkatan kompetensi interprofesional mahasisvva RIK eli
Universitas Sumatera Utara. Model pembelajaran yang akan dikembangkan berkaitan
dengan pengintegrasian proses pembelajaran bersama beberapa Fakultas RIK untuk
mendapatkan pengalaman secara langsung bagaimana proses kerjasama tim antar profesi
terkait dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Fakultas rumpun ilmu tesehatan yang
ada di Universitas Sumatera Utara meliputi: Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan
dan Program DIY Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, dan
Farmasi.

Melalui model pembelajaran ini diharapkan mahasiswa akan memiliki

pengalaman sejak masa pendidikan bagaiman menjalankan peran sesuai tanggung jawab
profesi yang diembangnya terintegrasi bersama-sama dengan profesi lainnya
Aplikasi proses pembalajaran IPE ini juga merupakan salah satu upaya untuk menenuhi
standar kompetensi tenaga kesehatan. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Sektor Perawat; medis dan non medis. Pada SKKNI kode KES.PGO 1.069.01
tergambar

kemampuan perawat dalam mengembangkan hubungan interpersonal pada

sesama pemberi peJayanan dari semua profesi seperti dokter, fisioterapis, ahli gizi, pekerja
so sial atau yang lainnya sehingga tercapai hasil pelayanan pada pasien yang optimal.
Sejalan dengan Standar Kompetensi Perawat Indonesia (SKPI) pada ranah pemberian
asuhan dan manajemen asuhan keperawatan, diamanahkan kompetensi menjalankan etik,
hubungan interprofesional dalam pelayananlasuhan keperawatanl pelayananlasuhan
kesehatan, dan risel.
Deskripsi diatas menunjukan bahwa pengalaman belajar interprofesionaJ pada tahap
pendidikan ini sangat penting. American College of Clinical Pharmacy (ACCP) (2009)
menjelaskan kompetensi yang dapat dicapai peserta didik pada pada proses pembeJajara n
IPE dapat memenuhi empat elemen kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan kemampuan kerjasama tim. Proses pembelajaran IPE ini juga merupakan salah satu
3

n yang dapal rnenjembatani rnahasiswa dalam I11cnghadapi keiiyala(ln pada dunia

kerF1

Pad a

t,,1hap

awal

mahasiswa

bekerja

seringkali

merasa

il[i:l.il

cialam

lllenseiaraskan diri dan peran professional yang hanls dijalankan pada secara bersamasarna dengan profesi lain pada pelayanan secara langsuog.

4

2.1

Konsep interprofesional

Interprofesional Education (IPE) adalah suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau
profesi

kesehatan

yang

memiliki

perbedaan

latar

belakang profesi

me!akukall

pembelajaran bersama dalam periode tertentu, dengan tujuan utama berinteraksi, serta
berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kurati(

イ・ィ。「ゥャエヲセ@

dan jenis pelayanan

kesehatan yang lain (Barr, 2002; WHO, 20 10).

Berdasarkan pendekatan kerjasama tim, dan eapalan kualitas pelayanan yang

harus

climiliki oleh oil/came pencliclikan perguruan tinggi, pendekatan model pembelajaran ini
sangat layak digunakan. Freeth & Reeves (2004) menjelaskan bahwa tujuan IPE adalah
untuk mernpersiapkan mahasiswa profesi kesehatan dengan ilmu, ketrampi lan, sikap dan
perilaku profesional yang penting untuk praktek kolaborasi interprofesionaL Demikian
pula halnya dengan CTHC (2007) yang menyampaikan bahwa tujuan lain dari IPE adalah
terjadinya

ICmlHj·'ork

yang saling melengkapi antara satL! profesi dengan profesi lainnya

sehingga cliperlukan untuk bekerja dengan profesional kesehatan lainnya.

Menurut CICH (2009) manfaat clari IPE pacla proses penclidikan dan (m/come Juiusan
adalah:
I. Meningkatkan praktik yang clapat meningkatkan pelayanan dan membuat hasil yang
positif clalam melayani klien
2. Meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan clan keterampilan yang memerlukan
kerja seeara kolaborasi.
3. Membuat lebih baik,

dan lebih nyaman terhaclap pengalaman clalam belajar bagi

peselia cliclik
4. Seeara fleksibel clapat ditetapkan dalam berbagai setting.

5

2.2

Kom petrHsi Interprofesional

Kompetensi didefinisikan

Mitrani, Dalziel, & Fitt (1992) dan

Spencer dan

sー・ョcゥセ@

r

(1993) sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efcktivi1a s

kinerja individu dalam pekerjaannya. Kemudian Basuki (2003) menjelaskan balniCl
kompetensi merupakan karakteristik dasar yang terdiri dari keterampilan, pengetahLHf1
dan atribLit personal lain yang mampLi membedakan

seseorang itLi peJj()f'm atau tidak

pel/onn Ini berarti bahwa kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan
melekat pada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dm
tugas pekerjaan, selain itu mempakan sesuatu yang menyebabkan atau rnemprediksi
perilaku atau kinerja.
Proses pembelajaran IPE membutuhkan pengaJar (dosen) yang memiliki kompetensi
pembelajaran IPE. Freeth el al. (2005) mengungkapkan dosen harus mampu untuk
memberikan kesempatan yang sama demi pembelajaran individu yang efektif bagi
masing-masing anggota kelompok. Freeth et al. (2005) mengungkapkan kompetensi
closen atau fasilitator IPE antara lain aclalah 1) sebuah komitmen terhaclap pembelajarall
dan praktik interprofesional, 2) kepereayaan daJam hubungan pada fokus tertentu dari
pembelajaran interprofesional di mana staf pendidik berkontribusi, 3) model peran yang
positif: 4) pemahaman yang dalam terhadap metode pembelajaran interaktif dan pereaya
diri dalam menerapkannya, 5) kepereayaan dan fleksibilitas untuk menggunaka n
perbeclaan profesi secara kreatif dalam kelompok, 6) menghargai perbedaan dan
kontribusi unik dari masing-masing anggota kelompok, 7) menyesuaikan kebutuhan
individu dengan kebutuhan kelompok, dan 8) meyakinkan dan memiliki selera humor
dalam menghadapi kesulitan.

American College of Clinical Pharmacy (ACCP) (2009) membagi kompetensi untuk IPE
terdiri atas empat bagian yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan tim,
dan secara rinei dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kompetensi

pengetahuan,

meliputi:

strategi

koordinasi,

model

berbagi

tugas/pengkajian situasi, kebiasaan karakter bekerja dalam tim, pengetahuan terhadap
tujuan tim, dan tanggung jawab tugas spesifik
2. Kompetensi keterampilan, meliputi: kinerja seeara bersama-sama, fleksibilitas/
penyesuaian, ukunganlperilaku saling mendukung, kepemimpinan tim, pemeeahan
konflik, umpan balik, dan ォッュオョゥ。セOー・イエ@

informasi.

:1

Kompetcnsi sikap Orientasi tim (moral), meliputi kcmajuan berSatnCl, dan berbagi
palldangan/tujuan.

4

Kompetensi kemampuan tim, meliputi

kepaduan tim, saling percaya, ッイゥ・ョエ。セ@

bersama, dan kepentingan bekerja tim.

Standel!- Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNl) Sektor Perawat; mcdis dan non
medis. Pada SKKNI kode KES.PG01069.0 I tergambar

kemampuan perawat dalarn

mengembangkan hubungan interpersonal pada sesama pemberi pelayanan dari sernua
profesi seperti dokter, fisioterapis, ahli gizi, pekerja sosial atau yang lainnya sehingga
tereapai hasil pelayanan pad a pasien yang optimal. Seeara rinei clemen kompetensi ini
meliputi
1. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan
2.

Melakukan hubungan interprofesional dan mutual pada semua profesi kesehatan

3. Melakukan evaluasi terhadap hubungan atau komunikasi
4. Melakukan peneatatan terhadap hasil hubungan
Standar Kompetensi Perawat Indonesia (SKPI) pada ranah pemberian asuhan dan
manajemen asuhan keperawatan, diamanahkan kompetensi

menjalankan hubungan

interprofesional dalam pelayananlasuhan keperawatanl peJayanan/asuhan kesehatan.
Seeara rinei kompetensi tersebut meliputi Memahami dan menghargai peran, pengetahuan
dan keterampilan anggota tim kesehatan yang berkaitan dengan tanggung jawabnya,
Berkolaborasi dengan profesional kesehatan lain untuk meningkatkan pelayananlasuhan
keperawatan dan kesehatan yang dapat dijangkau oleh klien, Menggunakan pengetahuan
tentang praktik kerja inter dan intra profesional yang efektif: Memaparkan dan
mendukung pandangan klien, keluarga, danlatau pemberi pelayanan/asuhan selama
pembuatan keputusan oleh tim inter professional, dan Merujuk untuk memastikan klien
mendapatkan intervensi terbaik yang tersedia.

Keterbatasan dalam pelaksanaan IPE adalah proses dalam komunikasi, budaya, dan sikap.
Masalah lain adalah tentang penjadwalan, kebijakan di akademik, rewarding structure,
kegiatan di lapangan, batasan geograpik, jumlah dosen, pemahaman mahasiswa,
pimpinan, dukungan adminstrasi, logistik, managemen, resistensi terhadap perubahan,
komitmen. Sehingga sangat penting dalam proses IPE untuk menyiapkan sisem yang baik
dalam interprofesional. (HPEQ,2011)
7

BAH3
TU.1UAN DAN MANFAAT P":NEUTJAN

3.1 Tuj mm penelHian
Tujuan penelitian ini dipilah dalam tujuan tahun pertama dan tujuan tahun kedua. Scsuai
dengan latar belakang penelitian, maka ditetapkan bertujuan yang akan dicapai selama dua

tabul1, yakni.
I. Mengembangkan model pembelajaran pada peningkatan kompetensi interprofesional
mahasiswa RIK di Universitas Sumatera Utara
2. Mengembangkan bahan ajar kompetensi interprofesional .
3. Mengembangkan CD program pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media
pembeJajaran kompetensi interprofesionaL
4

Mcngernbangkanjohs sheet/logbook kompetensi interprofesionaL

3.2 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar beJakang dan studi literature yang telah disrnpaikan penelitian ini
secara umum bertujuan untuk
1. Menghasilkan model pembelajaran IPE yang sesuai pada RIK USU
2. Meningkatkan kompetensi pada domain pengetahuan, keterampilan, sikap, clan
kemampuan kerjasama tim kerja.
3. Mempersiapkan mahasiswa RlK untuk memiliki rasa percaya diri dan rnelatih
kemampuan berkomunikasi dalam menjalankan fungsi kolaborasi sesuai dengan
kompetensi profesionalnya.
4. Menjembatani mahasiswa dalam menghadapi kenyataan pada dunia kerja agar tahap
awal mahasiswa bekerja tidak lagi

merasa kesulitan dalam menselaraskan diri clan

peran professional yang harus dijalankan pada secara bersama-sama dengan profesi
lain pada pelayanan secara langsung

8

BAB4

4.1 Desain penciitian

Penelitian

menggunakan desain triangulasi, dengan mengkombinasikan dcsail1

1111

kUClntitatif dan kuaiittatif

4.2 Lokasi Penelitian dan Waktll penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas RIK Universitas Sumatera Utara yaitu Fakultas
Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi.
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Juli sid Nopember 2014, dan akan dilanjutkiin
untuk tahun 2015.

4.3 Bagan Alir Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan siklus penelitian pengembangan "the R&D
cycle" (Borg & GalL 1983) yang dapat digambarkan seperti bagan berikut.

DESi\JN
&
PENGEMBI>,NGAN MODEL

STUDILITERATUR

UJI COBA

lapセNng@

SOSIALISASi & D1SEMINASI

A[\if\L'iS!S _NAゥセcpᄋg[iGj@
_em。liセjヲ|rn@

,-it\SiL

ヲGeZェlョA|[ᄋセ@

ffRDAbULU
Ansti|セ@

tV;'.LUA51
Al\lJ\lISIS STRAi£GJ'

PG'iDIDIK,'iN

kセvQsェ@

PWBHPJARft,N
.:""";,".

TlCNI

- MODUPfMBELAJAR.Mt

- BAHAN AJAR
- CD PEMBELAIARAN (SIN}ULASI)
. - ANGKET

DATA DAN
INfORMAII TEfiTANG

MD.QfL.
IJGSERV;\Si

STUDILAPANGAN

UJI COBA AWAl

VALIDASI MODEL PEMBElAJARAN

Gambar 1. Fishbone diagram Pengembangan Model Pembelajaran

Secara rinci alur penelitian dapat diidentifikasi sesuai dengan roadmap pengembangan
model pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi interprofesional mahasiswa mmpun
9

<

:(csei1atail, inengikuti siklus peneiitian pengerllbangail '"(he N (\ /) ercll!" (Borg &:.
Gall, ] ()S3). yang dapat dijabarkan seperti siklus berikut.

RO/IDMAP PELAKSANAAN PENGEMBANGAN fVIODEL piセmbelaLャ[|rn@
Mセ@

-.----..--...
NMセ

..- .. MセN
MセNL

-------------...

Tatum ke 1
Mセ

Tahun ke 2

Mイセ⦅LKNZᄋi@

PENDAHULUANI

DESAIN DAN
PENGEMBANGAN

SURVEY

MODEL

c. J lasil pcnclilian
krdahuin
d. Studi Japangan
ゥョセAエオウ@

pClldidibn
kcpcrawi:\):an
yang tdah

PERANGKAT
PELATlHAN

Jl0111helajaran
2. :\nalisis

Uji coha
lapangan

k\)l1lpdensi
nlcngajar LlOS011
di kclas
3. Anaisis 1110dd
pcmhclajarnn
LL Analisis stral..:gi

a. Pcngenlbanga
n produk
"lama (dcsain
halus)
h. iュイャ」ョエセウゥ@
i.:. Evaluasi
d. Revisi

ーセャョィ、。ェイN@

mcnjal