Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Smart Tbk Banjarmasin Kalimantan Selatan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian
Sebuah perusahaan adalah sebuah sistem dimana didalamnya terdapat

sejumlah komponen yang memiliki peran serta fungsi yang berbeda. Komponenkomponen ini saling berinteraksi sesuai dengan hubungannya masing-masing
dalam proses berjalannya sebuah perusahaan.
Untuk berproduksi secara optimal, sebuah perusahaan membutuhkan sebuah
sistem yang mampu bekerja secara sinergi dan dinamis. Sistem ini melibatkan
sumber daya manusia yang tepat atau sesuai dalam mengerjakan atau
menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya.
Dalam suatu sistem kinerja yang profesional sangat diperlukan kondisi kerja
yang kondusif yang mana sering ditemui berbagai hambatan. Salah satu hambatan
tersebut adalah masih kurangnya pemahaman pihak manajemen perusahaan dalam
mengenal secara lebih komprehensif tentang manajemen profesional. Profesional
diartikan sebagai ciri-ciri kekuatan yang dimiliki seseorang berupa keahlian,
kompetensi, kerja efisien, keterampilan, kualifaid, pandai dan berpengalaman.
Menurut Mathis & Jacson (2014), pelatihan adalah suatu proses dimana orangorang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan

organisasi.
Sumber daya manusia merupakan aset termahal dan terpenting bagi
perusahaan. Untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas tidaklah mudah, oleh

1

Universitas Sumatera Utara

karena itu perusahaan harus melakukan beberapa tahap agar dapat memperoleh
karyawan yang berkualitas dan keahlian dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Hal ini merupakan tanggung jawab manajemen sumber daya manusia
untuk mencari solusi terbaik dalam mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
permintaan perusahaan. Salah satu solusi yang harus ditempuh manajemen
sumber

daya

manusia

adalah


dengan

menjalankan

salah

satu

fungsi

operasionalnya yaitu pengembangan sumber daya manusia. Menghadapi
persaingan bisnis yang semakin keras dan tajam serta sangat kompetitif seperti
sekarang ini, penguasaan teknologi, keunggulan di bidang produk dan jasa yang
ditawarkan, serta ketersediaan sumber daya manusia (SDM) menjadi obyek untuk
dapat berperan serta dalam persaingan pasar di era globalisasi. Semua itu hanya
akan diperoleh apabila sebuah perusahaan memiliki keunggulan sumber daya
manusianya. Agar dapat mempertahankan perusahaan dan melanjutkan usahanya,
setiap perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara
optimal, karena sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting yang

harus diperhatikan oleh perusahaan. Untuk dapat mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas atau yang bermutu tinggi salah satu caranya adalah
dengan diadakannya program pelatihan. Pelatihan memegang peranan penting
untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap sumber daya manusia
khususnya karyawan dunia industri atau dunia usaha, sehingga menjadi sumber
daya yang berkualitas. Kondisi ini semakin diperlukan karena Indonesia telah
memasuki era pasar bebas.

2

Universitas Sumatera Utara

Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan yang makin maju maka
perusahaan dituntut untuk lebih dapat menjadikan karyawannya lebih terampil
dan terlatih dalam mengerjakan tugasnya. Setelah program pelatihan itu
dilaksanakan diharapkan adanya peningkatan Kinerja karyawan. Program
pelatihan dianggap membawa manfaat yang cukup besar bagi perusahaan seperti
meningkatkan

moral


karyawan,

meningkatkan

efisiensi

waktu

dalam

melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian cukup jelas bahwa betapa
pentingnya pelatihan dalam menyiapkan SDM yang profesional dalam bidangnya,
apalagi di era global yang tidak dapat dihindari lagi karena penuh dengan
perubahan dan persaingan. Peningkatan sumber daya manusia dewasa ini
merupakan salah satu sasaran utama program pengembangan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang, sebab keberhasilan dan kegagalan
perusahaan antara lain tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan
salah satu tantangan perusahaan di bidang pengembangan SDM di masa

mendatang agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Dengan
melihat luas jaringan kerjanya tentu saja peningkatan kinerja karyawan sangat
diperlukan agar dapat eksis ditengah persaingan yang begitu ketat.
PT. Smart, Tbk perwakilan Banjarmasin Kalimantan Selatan merupakan
salah satu perusahaan dibidang kelapa sawit yang cukup besar kegiatan usahanya
di Indonesia. Dengan kegiatan usaha semakin berkembang, maka kebutuhan
karyawan di perusahaan juga meningkat dari waktu ke waktu. Dengan jumlah
karyawan relatif besar, maka tidak semua karyawan mendapatkan pelatihan dari

3

Universitas Sumatera Utara

perusahaan, akan tetapi dievaluasi dan diseleksi karyawan dan jabatan yang akan
mendapatkan pelatihan.
Karyawan yang mendapatkan pelatihan yang sesuai diharapkan dapat
meningkatkan kinerja kerja seperti, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan,
hasil kerja dicapai lebih baik, semangat kerja lebih tinggi, pengembangan diri,
mutu serta efisiensi dalam bekerja lebih baik daripada sebelumnya. Dengan
pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan secara berkesinambungan dapat

ditimbulkan dengan pelatihan tersebut adalah meningkatkan hasil produksi
perkebunan kelapa sawit dan menumbuhkan rasa memiliki karyawan terhadap
perusahaan yang mana karyawan adalah aset yang berharga.
Manajemen puncak, tentunya mempunyai alasan dan pertimbangan sendiri
untuk memberikan pelatihan pada karyawan ataupun jabatan tertentu seperti
diharapkan oleh pimpinan, sehingga hal ini mau tidak mau harus dilakukan oleh
pimpinan meskipun bisa timbul kesenjangan antara karyawan produktif dan tidak
produktif.
Terdapat beberapa fenomena dalam perusahaan PT SMART mengenai
Pelatihan dan Kinerja karyawan. Masih rendahnya pelatihan dan kinerja karyawan
dilingkungan PT SMART Tbk ini dapat dilihat dari beberapa berikut ini :
Masih banyak nya karyawan yang tidak mendapatkan pelatihan dari
perusahaan sehingga hal ini dapat di duga berpengaruh pada kinerja karyawan
yang kurang optimal, seperti penguasaan teknologi yang kurang atau minim,
tingkat ketelitian dalam bekerja yang rendah, pemborosan waktu selama
melaksanakan tugas, pemahaman tugas yang diberikan masih kurang, dan tidak

4

Universitas Sumatera Utara


ada semangat dalam diri karyawan untuk melaksanakan tugas yang lebih baik
bagi perusahaan.
Tabel 1.1
Jenis Pelatihan PT SMART Tbk Banjarmasin
No
Jenis Pelatihan
Jumlah
Training Compulsory
Training Reguler
Kariyawan
1
Basic management
10 orang
Managerial
Supervisory
2
Management
10 orang
Teknis Agronomi

Development Program
Middle Management
Teknis Engineering
3
10 orang
Development Program
4
Teknis Administrasi
Sustainable Palm Oil
5
(SPO)
30 orang
Total

Jumlah
Kariyawan
5 orang
15 orang
5 orang
5 orang

15 orang
45 orang

75 orang

Cara menentukan kebutuhan pelatihan pada PT SMART Tbk Banjarmasin,
yaitu
Pengumpulan Data :
a.

Dokumen : Biodata karyawan, Job Description, & Performance
Record.

b.

Wawancara : dilakukan apabila dibutuhkan pemahaman akan
kebutuhan pelatihan secara spesifik.

c. Survei : dilakukan apabila dibutuhkan pemahan kebutuhan pelatihan
secara umum.


5

Universitas Sumatera Utara

d. Pengamatan/obeservasi : Menggunakan checklist tugas karyawan
yang menunjang keberhasilan kerja lalu mengamati apakah sudah
dilakukan atau tidak.
Analisa Data :
a.

Membandingkan antara yang diperlukan/diinginkan dengan aktual.

b.

Mendapatkan gap dari keduanya.

c.

Mengidentifikasi skill, knowledge, dan attitude yang diperlukan.


Cara mendesign program pelatihan (Metode pelatihan).
Membuat modul pelatihan :
a.

Menentukan judul modul.

b.

Menentukan sasaran pelatihan.

c.

Menyusun materi : Sasaran instruksional, Rencana pengajaran,
Manual pengajaran, Materi pelatihan perlengkapan instruktur, Materi
pelatihan untuk peserta, Materi evaluasi.

d.

Memilih metode : Diskusi, Demonstrasi, Praktek, Studi Kasus,
Permainan, Main Peran/ Simulasi, Proyek Penerapan.

e.

Menyusun rencana pengajaran : Judul Pelatihan, Sasaran Pelatihan,
Ringkasan Kegiatan Belajar, Waktu, Metode, Media/Perlengkapan
yang Dipakai.

Evaluasi dan efektifitas program pelatihan :
a.

Evaluasi level-1 dilakukan selesai setelah pelatihan dilakukan, detail
proses ada di instruksi kerja evaluasi level-1.

6

Universitas Sumatera Utara

b. Evaluasi level-2/ Post test . dilakukan selesai setelah pelatihan
dilakukan, detail proses ada di instruksi kerja evaluasi level-2.
c.

Jika nilai evaluasi level-2 lulus maka karyawan tersebut di up-date
status kompetensinya, jika tidak maka akan menjadi data base untuk
pelaksanaan pelatihan tahun depan sesuai instruksi kerja Identifikasi
Kebutuhan Pelatihan.

c.

Setelah 3 bulan dari pelaksanaan pelatihan, Jika dibutuhkan / sesuai
syllabus pimpinan divisi/ department terkait melakukan evaluasi level3, detail proses ada di instruksi kerja evaluasi level-3

d. Jika nilai evaluasi level-3 lulus maka karyawan tersebut di up-date
status kompetensinya, jika tidak maka akan menjadi data base untuk
pelaksanaan pelatihan tahun depan sesuai instruksi kerja Identifikasi
Kebutuhan Pelatihan.
e.

Setelah 6 bulan dari pelaksanaan pelatihan, Jika dibutuhkan / sesuai
syllabus pimpinan department/ divisi terkait melakukan evaluasi level4, detail proses ada di instruksi kerja evaluasi level-4 .

f.

Jika nilai evaluasi level-4 lulus maka karyawan tersebut di up-date
status kompetensinya, jika tidak maka akan menjadi data base untuk
pelaksanaan pelatihan tahun depan sesuai instruksi kerja Identifikasi
Kebutuhan Pelatihan.

7

Universitas Sumatera Utara

Tahun

Sem 1
2013

Sem 2
2013

Sem 1
2014

Sem 2
2014

Tabel 1.2
Data Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2013-2015
Kualitas Penilaian Karyawan
Unsur
Sangat
Perlu
penilaian
Potensial
Buruk
optimal
penyesuaian
Nilai
sasaran 11 orang 47 orang
15 orang
2 orang
kerja
Nilai
Kompete
nsi
8 orang 40 orang
23 orang
4 orang
Individu
al
Kesimpu
lan
13 orang 29 orang
25 orang
8 orang
Kinerja
Nilai
sasaran
9 orang 22 orang
37 orang
7 orang
Kerja
Nilai
Kompete
nsi
8 orang 28 orang
33 orang
6 orang
Individu
al
Kesimpu
lan
10 orang 33 orang
28 orang
10 orang
Kinerja
Nilai
sasaran
8 orang 36 orang
22 orang
9 orang
Kerja
Nilai
Kompete
nsi
10 orang 32 orang
28 orang
5 orang
Individu
al
Kesimpu
lan
9 orang 35 orang
20 orang
11 orang
Kinerja
Nilai
sasaran
7 orang 33 orang
22 orang
13 orang
Kerja
Nilai
Kompete
3 orang 49 orang
21 orang
14 orang
nsi
Individu

Jumlah
Karyawan
75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

8

Universitas Sumatera Utara

al
Kesimpu
lan
8 orang 37 orang
15 orang
Kinerja
Nilai
sasaran
6 orang 37 orang
16 orang
Kerja
Nilai
Kompete
Sem 1
nsi
4 orang 35 orang
22 orang
2015
Individu
al
Kesimpu
lan
8 orang 36 orang
14 orang
Kinerja
Sumber : PT SMART Tbk Kalimantan Selatan

15 orang

75

16 orang

75

14 orang

75

17 orang

75

Keterangan penilian :
a. Penilaian Sangat Optimal dengan score 401-500
b. Penilaian Potensial dengan Score 301-400
c. Penilaian Perlu Penyesuaian dengan score 201-300
d. Penilaian Buruk dengan score 0-200
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dapat disimpulkan bahwa karyawan PT
SMART Tbk Banjarmasin Kalimantan Selatan mengalami penurunan pada
kesimpulan kinerja karyawan sangat optimal tahun 2013 semester 1 dan 2
sebanyak 13 orang menjadi 10 orang, tahun 2014 semester 1 dan 2 sebanyak 10
orang menjadi 9 orang dan semester 1 tahun 2015 tetap 8 orang. Kesimpulan
karyawan buruk mengalami peningkatan tahun 2013 semester 1 dan 2 sebanyak 8
orang menjadi 10 orang, tahun 2014 semester 1 dan 2 sebanyak 11 orang menjadi
15 orang, tahun 2015 semester 1 sebanyak 17 orang.

9

Universitas Sumatera Utara

Seringnya menunda pekerjaan serta tidak mampu menyelesaikan tugas
yang diberikan atasan tepat waktu, hal ini dapat dilihat dari kinerja yang tidak
selesai pada waktunya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Tabel 1.3
Realisasi Pencapaian Kinerja Karyawan 2012-2014
Tahun
Target
Bgt(Ton)
Act (Ton)
TBS
1.540.703
1.230.218
2012
CPO
423.692
400.107
KER
100.581
94.096
TBS
1.732.496
1.120.677
2013
CPO
465.385
419.566
KER
104.274
102.455
TBS
1.884.702
1.374.153
2014
CPO
515.691
384.042
KER
116.580
105.931
Sumber : PT SMART Tbk Kalimantan Selatan

%
80
94
93
64
90
98
73
74
90

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut dengan judul:
“Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. SMART Tbk
Banjarmasin kalimantan selatan”.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi

perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Smart, Tbk
Banjarmasin Kalimantan Selatan?
1.3

Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian
Adapun tujuan penelitian dilakukan, yaitu :

10

Universitas Sumatera Utara

Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT.
SMART Tbk Banjarmasin Kalimantan Selatan
1.4

Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai
pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. SMART Tbk Banjarmasin
Kalimantan Selatan.
2. Bagi pihak lain
Bagi pihak lain dapat di jadikan perbandingan dalam melakukan
pengembangan penelitian yang sama pada masa yang akan datang.
3. Bagi penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pelatihan
terhadap kinerja karyawan pada PT SMART Tbk Banjarmasin Kalimantan
Selatan.

11

Universitas Sumatera Utara