Analisis Perencanaan Pembangunan Pedesaan Yang Partisipatif (Studi Kasus Di Desa Dolok Merawan) Chapter III VI

BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Letak dan Luas Wilayah
Desa Dolok Merawan masuk wilayah Kecamatan Dolok Merawan dengan luas wilayah
Desa Dolok Merawan + 595 Ha. Kepadatan penduduk sudah mencapai 4494 jiwa lebih
penduduk tetap. Keseharian Masyarakat Desa Dolok Merawan adalah sebagai Petani/Pekebun.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa Dolok Merawan yang kondisi letak desanya di kelilingi oleh perkebunan sebagian
kontur tanahnya adalah bergelombang. Perkebunan membentang dari arah utara keselatan.
Lokasi sungai kebanyakan jauh dari perkebunan penduduk, sehingga pada saat musim kemarau
air menjadi sangat sulit. Keadaan ini yang harus dicermati oleh Pemerintah Desa khususnya dan
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Tidak banyak sumber daya alam yang potensial.
Di Desa Dolok Merawan potensi usaha yang menonjol adalah pertanian. Lahan yang
dulunya masih berupa tanaman musiman sekarang sudah beralih fungsi menjadi Sentra tanaman
Holti. Sebagian penduduk banyak yang menggantungkan hidupnya dengan mata pencahariannya
pada pertanian.
Mengingat dana yang diterima saat ini merupakan dana Stimulan dari Pemerintah
Kabupaten (ADD) maka kegiatan pembangunan pertanian tersebut pengerjaannya belum

dilakukan. Ini terjadi karena banyak program dalam desa yang telah tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDes) belum sepenuhnya terlaksanan. Dari pendapatan
lainnya sampai saat ini belum ada dan masih mengandalkan dari Alokasi Dana Desa (ADD).
Kegiatan Pemerintahan Desa berjalan dengan baik dan sesuai dengan Anggaran yang
telah tertuang dalam APBDesa. Kontrol pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah Desa

Universitas Sumatera Utara

dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan masyarakat desa. Pertanggungjawaban
pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah desa dilakukan setiap akhir tahun.
Desa Dolok Merawan memliliki 6 dusun yaitu :
1. Dusun I Pekan Desa Dolok Merawan
2. Dusun II Kampung bantan
3. Dusun III Kampung Rebah
4. Dusun IV Kampung Rebah IV
5. Dusun V Bangun Rejo
6. Dusun VI Tanjung Selamat
Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam pemerintahan desa yang
dikuatkan dengan perundang-undangan yang berlaku. Berikut disampaikan Batas-batas Desa
Dolok Merawan :


Tabel 3.1
Batas Wilayah Desa Dolok Merawan
No

Uraian

Batas Wilayah

1

Sebelah Utara

Berbatas dengan Desa Paritokan

2

Sebelah Selatan

Berbatas dengan Kabupaten Simalungun


3

Sebelah Barat

Berbatas dengan Desa Gunung Para

4

Sebelah Timur

Berbatas dengan Kabupaten Simalungun

Untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat perbatasan desa diantara
beberapa desa yang berkepentingan diadakan sosialisasi.
3.2. Gambaran Umum Demografis
A. Luas
Perkebunan

: 315 Ha


Ladang

: 220 Ha

Pemukiman

: 33 Ha

Pekuburan

:

1 Ha

Universitas Sumatera Utara

Bangunan Umum

: 25 Ha


B. Batas Desa
Sebelah Utara berbatas dengan Desa Paritokan
Sebelah Selatan berbatas dengan Kab. Simalungun
Sebelah Timur berbatas dengan Kab. Simalungun
Sebelah Barat berbatas dengan Desa Gunung Para
C. Jalan Desa
Panjang Jalan Kabupaten

: 7 Km

Panjang Jalan Desa

: 3 Km

Jalan Tanah

: 5 Km

Jumlah Jembatan Beton


: 6 Km

D. Ekonomi Masyarakat
Jumlah Angkatan Kerja

[ 15-55 th]

: 293 jiwa

[ 15-55 th]

: 433 jiwa

Jumlah Ibu Rumah Tangga [ 15-55 th]

: 1300 jiwa

Jumlah Pekerja Penuh


[ 15-55 th]

:

-

Jumlah yang tidak menentu [15-55 th]

:

61 jiwa

Jumlah Rumah Tangga Petani

:

431 jiwa

Jumlah Rumah Tangga Buruh Tani


:

210 jiwa

Jumlah anggota Rumah tangga buruh tani :

- jiwa

Jumlah Usia Sekolah

E. Profesi
PNS

jiwa

: 86 jiwa

Karyawan

: 214 jiwa


TNI/POLRI

: 11 jiwa

Wiraswasta

: 278 jiwa

Jasa

: 16 jiwa

Tani

: 435 jiwa

Buruh

: 211 jiwa


Lainnya

: 144 jiwa

Universitas Sumatera Utara

F.

G.

Produk Domestik Desa
Luas Tanaman Sawit

: 100 Hektar

Luas Tanaman Karet

: 150 Hektar


Luas Tanaman Coklat

: 75 Hektar

Pendidikan
Jumlah Gedung PAUD

:

1 Unit

Jumlah Gedung TK

:

2 Unit

Jumlah Gedung SD

:

6 Unit

Jumlah Gedung SMP

:

3 Unit

Jumlah Gedung SLTA

:

1 Unit

Jumlah Buta Huruf

:-

Tidak Tamat SD

: 106 Jiwa

Tamat SD

: 1814 Jiwa

Tamat SMP

: 798 Jiwa

Tamat SMA

: 1118 Jiwa

Tamat DI-D3

:

42 Jiwa

S-I

:

111 Jiwa

Usia 7 – 15 Tahun

:

701 Jiwa

Masih Sekolah 7 - 15 Tahun

:

626 Jiwa

Tidak Sekolah 7 - 15 Tahun

:

75 Jiwa

Puskesmas

:

1 Unit

Posyandu

:

4 Unit

Bidan Desa

:

2 Orang

H. Wajib Belajar 9 Tahun

I.

Kesehatan Masyarakat

Rumah Tangga menggunakan air bersih / pipa
J.

: 1398 Rumah Tangga

Penduduk

Universitas Sumatera Utara

K.

Jumlah Kepala Rumah Tangga

: 1406 KK

Jumlah Penduduk

: 4494 Jiwa

Jumlah Aparatur Pemerintahan Desa
Perangkat Desa

: 10 Orang

BPD

: 11 Orang

RT

: 31 RT

LKMD

: 11 Orang

LINMAS

: - Anggota

FKPM (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat)
L.

: 20 Anggota

Komplek Balai Desa
Bangunan Kantor Desa

: 1 Unit

Pendopo

: - Unit

Ruang Serba Guna

: - Unit

Balai Desa

: 1 Unit

M. Sarana Umum
Jumlah Mesjid

: 7 Unit

Musholah

: 8 Unit

Vihara

: 1 Unit

Balai Umum Kecamatan

: 1 Unit

Adapun tabel data perangkat Desa Dolok Merawan dilihat pada tabel 3.2.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2
Data Perangkat Desa Dolok Merawan Tahun 2012
No

NAMA

L/
P

ALAM
AT

TANGGA
L LAHIR

JABATAN

DASAR
PENGANGKATA
N

1

PUJIONO, S.Pd

L

Dusun
IV

25-121966

Kepala Desa

389/100/2008

2

M. NUH

L

Dusun II 04-011959

Sekretaris Desa

425/820/2008

3

KHAIRIL
ANWAR

L

Dusun I

24-091966

Kaur. Umum

141/131/DM/1991

4

NGATINI

P

Dusun V 13-021983

Kaur.
Pemerintahan

141/913/2008

5

WINDI
MARENDRA
SARAGIH

L

Dusun I

15-021986

Kaur.
Pembangunan

141/7/2012

6

JUMIN

L

Dusun I

31-121945

Kadus I

141/144/1995

7

AHMADI

L

Dusun II 04-051965

Kadus II

141/04/2006/2005

8

SUWITO

L

Dusun
III

31-121976

Kadus III

18.47.11/141/463/2
011

9

SAMSUL BAHRI

L

Dusun
IV

10-121967

Kadus IV

141/212/1999

10

SUMARNO

L

Dusun V 27-081964

Kadus V

141/913/2008

11

MAHMUD
EFENDI
SARAGIH

L

Dusun
VI

Kadus VI

141/01/2006/2002

05-111958

Universitas Sumatera Utara

3.3. Organisasi Pemerintahan Desa
a.

Pelaksanaan Kegiatan
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten terdiri dari

urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah kabupaten yang terkait dalam pelayanan dasar.
Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan Desa banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang
sering kurang berhasil. Keadaan Geografis Desa Dolok Merawan merupakan Desa yang
dikelilingi oleh perkebunan. Desa ini sekaligus Ibu Kota Kecamatan .
Untuk itu segala perencanaan pembangunan yang berskala besar di desa diserahkan kepada
Pemerintah Kabupaten lewat RPJM. Sedangkan kegiatan Pemerintah Desa yang berskala kecil
pelaksanaannya dilakukan oleh Desa. Ini disebabkan karena tidak adanya Pendapatan Asli Desa.
Harapan kami semua perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RPJM terlaksana dan
didukung dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang
nyata. Dipekerjaan ini semua elemen masyarakat desa harus bersatu padu melaksanakan semua
pelaksanaan program desa. Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik
sebetulnya sudah dirasakan berhasil. Adapun terdapat kekurangan merupakan hal yang biasa di
dalam pelaksanaan suatu program desa. Pelaksanaan ADD di tahun 2011 dana yang dianggarkan
untuk program pembangunan sepenuhnya diserahkan ke wilayah yang membutuhkan. Dari
Pemerintah Desa Dolok Merawan swadaya lebih ditekankan sekali mengingat partisipasi mereka
sangat dibutuhkan. Namun dalam pelaksanaannya hal tersebut juga sering terhambat. Hal ini
dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang pemahaman ataupun karena yang lainnya. Akan
tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi pelaksanaan program pembangunan maupun
program yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara

c. Data Perangkat Desa
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 21 Tahun 2008 disebutkan
bahwa Pemerintah Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.

Dalam pelaksanaannya

sehari-hari semua

kegiatan perencanaan

dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan pihak Pemerintah
Kabupaten.
Dalam hal ini sesuai kewenangannya jajaran

Pemerintah Desa menyelenggarakan

pelaksanaan program dari semua instansi yang terkait dalam menyelenggarakan tugas umum
Pemerintahan dan pelaksanaannya.
Adapun di bawah ini jabatan dan tugas perangakat Desa Dolok Merawan di kantor
lurahnya sebagai berikut :
PUJIONO, S.Pd, Jabatan Kepala Desa Dolok Merawan. Tugas dan wewenangnya adalah
menyelenggarakan urusan Pemerintahan Desa, Pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi
kewenangannya, menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan Desa dan melaksanakan tugas
pembantuan. Dan sebagainya.
MUHAMMAD NUH, Jabatan Sekretaris Desa Dolok Merawan. Sebagian tugas dan
wewenangnya

adalah

menjalankan

administrasi

Pemerintahan,

Pembangunan

dan

kemasyarakatan didesa serta memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan
Organisasi Pemerintah Desa. Dan sebagainya.
NGATINI, Jabatan Kaur. Pemerintahan. Sebagian tugas dan wewenangnya adalah
penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan perintah Kepala Desa
serta mendistribusikan tugas tersebut pada masyarakat. Dan lain sebagainya.
WINDY MARENDRA SARAGIH, Jabatan Kaur Pembangunan. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah Koordinator pelaksanaan tugas dalam unit kerja, antar unit kerja dengan
lembaga kemasyarakatan yang terkait baik secara Formal ataupun informal guna memperoleh
kesatuan pendapat. Dan lain sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

KHAIRIL ANWAR, Jabatan Kaur. Umum. Tugas dan sebagian wewenangnya adalah
pengumpulan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan rapat-rapat, tata usaha desa, surat
menyurat, kearsipan, penyajian data dan kepustakaan serta dokumentasi. Dan lain sebagainya.
Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas Kepala Desa dalam wilayah
kerjanya, Kepala Dusun mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa di
wilayah kerjanya, Kepala Dusun berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan Pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya yang mana pelaksanaan keputusan dan
kebijaksanaan sepenuhnya oleh Kepala Desa. Desa Dolok Merawan terdiri dari Enam Dusun.

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DOLOK MERWAN
Gambar 3.1
Struktru Organisasi Pemerintahan Desa Dolok Merawan

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian
di lapangan, terutama data yang diperoleh melalui teknik atau metode kuesioner atau
daftar pertanyaan dan wawancara langsung kepada informan/partisipan penelitian yaitu
sebanyak 20 informan biasa (kuesioner) dan 7 orang key informan (wawancara).
Data yang diperoleh dari kuesioner direkapitulasi dan disusun ke dalam tabel
distribusi frekuensi. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa key informan
disajikan dalam bentuk petikan wawancara.
4.1. Karakteristik Informan/Partisipan
Karakterisktik partisipan ini akan dijelaskan data mengenai identitas partisipan
yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan lamanya
bermukim dilokasi penelitian.
a.

Data Tentang Jenis Kelamin Informan
Pada tabel 4.1 menunjukkan partisipan dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak
dari pada partisipan dengan jenis kelamin perempuan. Untuk sebaran partisipan
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1
Data Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No.

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Laki-laki

15

75

2.

Perempuan

5

25

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Perbedaan jumlah laki-laki dengan 15 orang dan jumlah perempuan 5 orang
seperti yang tercantum pada tabel 4.1, bukan berarti terdapat perbedaan gender antara
laki-laki dengan perempuan terutama dalam hal pembangunan desa. Perbedaan tersebut
hanyalah suatu kebetulan tanpa unsur kesengajaan. Perbandingan jumlah tersebut tidak
menjadi kendala utama bagi terwujudnya partisipasi masyarakat dalam setiap tahap
pembangunan di desa.
b. Data Tentang Usia Informan/Partisipan
Usia masyarakat yang menjadi partisipan dalam penelitian ini berkisar antara 17
tahun sampai 53 tahun ke atas. Untuk lebih jelasnya tabel di bawah ini menyajikan data
tentang usia partisipan.
Tabel 4.2
Data Informan Berdasarkan Usia
No.

Usia

Frekuensi

Persentase (%)

1

17-25 Tahun

2

10

2

26-34 Tahun

2

10

2

35-43 Tahun

8

40

4

44-52 Tahun

4

20

5

53- Dst

4

20

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Penulis menetapkan usia partisipan antara 17 sampai 53 tahun ke atas karena pada usia 17
tahun dianggap sebagai masa produktif dan sudah dianggap sebagai usia yang cukup
berpengalaman terutama dalam memberikan kontribusi dalam pembangunan. Jika dilihat dalam
tabel 4.2, persentase yang terbesar yaitu pada usia 35 sampai 43 tahun yaitu sebanyak 8
partisipan atau sekitar 40% dari 20 partisipan yang ada.
c.

Data Tentang Tingkat Pendidikan Informan/Partisipan
Data tentang tingkat pendidikan partisipan terdapat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Data Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.

Pendidikan

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Tidak Sekolah

-

-

2.

Tamat SD

3

15

3.

Tamat SLTP/Sederajat

5

25

4.

Tamat SLTA/Sederajat

8

40

5.

Akademi/Diploma

-

-

6.

Sarjana/S-1

4

20

20

100

Total

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa partisipan yang jumlah atau persentasenya paling besar adalah
penduduk yang tamat sekolah SLTA/Sederajat yaitu sebanyak 8 partisipan (40%), diikuti oleh tamat
SLTP/Sederajat 5 partisipan (25%), Sarjana/S1 4 partisipan (20%), selanjutnya yaitu tamat SD berjumlah
3 partisipan (15%), dan untuk informan yang tidak sekolah dan yang tamat Akademi/Diploma tidak ada
partisipannya.

Universitas Sumatera Utara

d. Data Tentang Jenis Pekerjaan Informan/Partisipan
Jika kita melihat distribusi partisipan dari jenis pekerjaannya, maka menunjukkan variasi yang
tidak merata pada tiap jenis pekerjaan, seperti terlihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Data Informan Berdasarkan Pekerjaan
No.

Pekerjaan

Frekuensi

Persentase (%)

1.

PNS

1

5

2.

Wiraswasta

5

25

3.

Petani

7

35

4.

Guru

2

10

5.

Nelayan

0

0

6.

Dan Lain-lain

5

25

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat partisipan penelitian memiliki pekerjaan yang bermacammacam. Dari persentase tersebut terlihat bahwa partisipasi yang terbanyak mempunyai pekerjaan sebagai
petani yaitu 35% atau 7 partisipan, kemudian dilanjutkan dengan wiraswasta sebanyak 5 partisipan atau
sebesar 25%, kemudian yang dimaksud dengan partisipan dengan pekerjaan lain-lain adalah mereka yang
mereka yang bekerja sebagai pekerja tidak tetap, seperti tukang jahit, sopir, dan lain- lain adalah 5
partisipan atau sebanyak 25%, ini jumlah partisipannya sama banyak dengan partisipan dengan pekerjaan
wiraswasta. Pekerjaan sebagai guru 2 partisipan atau 10%, PNS 1 partisipan atau 5% dan tidak ada
satupun partisipan yang bekerja sebagai nelayan atau 0%. Hal ini sangat bisa di mengerti karena Desa
Dolok Merawan bukanlah Desa yang terletak di daerah pantai.
e.

Data Tentang Lamanya Informan Bermukim Di Lokasi Penelitian
Data tentang lamanya partisipan bermukim di tempat penelitian menurut penulis adalah

penting karena menunjukkan bahwa semakin lama seseorang tinggal di suatu tempat, maka rasa

Universitas Sumatera Utara

memiliki terhadap daerahnya akan semakin besar. Sehingga keinginan untuk membangun
desanya akan semakin besar pula.
Tabel 4.5
Data Informan Berdasarkan Lamanya Bermukim
No. Lamanya Bermukim

Frekuensi

Persentase (%)

1

5-15 Tahun

0

0

2

16-25 Tahun

4

20

3

26-35 Tahun

3

15

4

36-45 Tahun

7

35

5

45> Tahun

6

30

20

100

Total

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Berdasarkan n tabel 4.5, partisipan yang paling banyak persentasenya yaitu penduduk lamanya
bermukim yaitu kisaran 36-45 tahun sebanyak 35% atau 7 partisipan, diikuti oleh penduduk yang
lamanya bermukim selama 45 tahun ke atas sebanyak 6 partisipan atau 30%, selanjutnya yang lamanya
bermukim kisaran 16-25 tahun 4 partisipan atau 20%, dan seterusnya yaitu partisipan dengan kisaran 2635 sebanyak 3 partisipan atau 15% dan penduduk yang bermukim pada kisaran 5-15 tahun 0 partisipan
atau 0%.
4.2. Temuan Lapangan
a.

Pemahaman Informan / Partisipan Terhadap Perencanaan Partisipfatif
Data ini diambil untuk mengetahui sejauh mana partisipan mengetahui dan memahami tentang
perencanaan pembangunan partisifatif yang ada di daerah tersebut.
Tabel 4.6 adalah jawaban partisipan mengenai pemahaman masyarakat tentang perencanaan
pembangunan partisipatif di Desa Dolok Merawan.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Pemahaman Informan/Partisipan Mengenai Perencanaan Partisipatif
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Tahu

10

50

2.

Ragu-Ragu

1

5

3.

Tidak Tahu

9

45

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan umumnya mengerti
dan memahami tentang perencanaan pembangunan partisifatif di daerah tersebut. Hal ini dapat
dilihat ada sebanyak 10 partisipan (50%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat perencanaan partisipatif merupakan perencanaan yang melibatkan
mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan yang akan
dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan
dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah
mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam
pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan
partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ad juga masyarakat
yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 9 partisipan atau 45 %, dan
sebanyak 1 partisipan atau 5% masih ragu-ragu.
b. Pentingnya Perencanaan Partisipatif Dalam Pembangunan Desa
Data ini diambil untuk mengetahui sejauh mana pentingnya perencanaan partisipan dalam
melaksanakan pembangunan desa. Tabel 4.7 adalah jawaban partisipan mengenai pentingnya
perencanaan partisipan dalam melaksanakan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7
Pentingnya Perencanaan Partisipatif Dalam Pembangunan Desa
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Ya

10

50

2.

Ragu-ragu

6

30

3.

Tidak

4

20

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar partisipan menyatakan pentingnya
perencanaan partisipasi mansyarakat dalam perencanan pembangunan desa, hal ini dapat
dilihat dari persentase jawaban pada tabel 4.7, sebagian besar partisipasi mengatakan Ya
tentang pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa yaitu sebanyak 10
partisipan atau 50% dari 20 partisipan. Dari data tersebut kita dapat mengatakan bahwa
masyrakat Desa Dolok Merawan telah menyadari bahwa pentingnya perencanaan partisipatif
dalam pembangunan desa.
Keadaan seperti ini merupakan sesuatu yang sangat menguntungkan bagi perwujudan
partisipatif masyarakat dalam pembangunan, karena implementasi atau pelaksanaan
perencanaan partisipatif dapat bergerak salah satunya ialah dengan adanya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Tinggal lagi bagaimana hal
ini mendapat dorongan dari pihak yang terkait agar partisipasi masyarakat dapat terwujud
dengan baik dalam pembangunan desa.
Tetapi tidak semua partisipan yang mengatakan kalau perencanaan partisipatif itu penting,
sebanyak 6 partisipan atau 30% mengatakan kalau perencanaan partisipatif itu tidak penting,
dan sebanyak 4 partisipan atau 20% mengatakan masih ragu-ragu.
c.

Hambatan Dalam Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa
Data ini diambil untuk mengetahui apakah ada yang menjadi hambatan
perencanaan partisipan dalam melaksanakan pembangunan desa. Tabel 4.8 adalah

Universitas Sumatera Utara

jawaban partisipan mengenai ada tidaknya hambatan dalam pelaksanaan perencanaan
pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.8
Hambatan Dalam Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Ada

7

35

2.

Ragu-Ragu

4

20

3.

Tidak Ada

9

45

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari

tabel 4.8 dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan mengatakan

terdapat hambatan dalam perencanaan pembangunan partisipatif di desa tersebut, hal ini dapat
dilihat ada sebanyak 9 partisipan (45%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut. 7
partisipan (35%) mengatakan ragu-ragu dan 1 parisipan mengatakan tidak ada. Menurut
masyarakat Desa Dolok Merawan, salah satu hambatan yang ada selama adalah kurang
terlibatnya mereka dalam perencanaan pembangunan.
Dari keterangan di atas, maka kita dapat mengatakan bahwa dalam pelaksanaan
perencanaan pembangunan partisipatif masih banyak terdapat hambatan-hambatan yang perlu
mendapat perhatian dari berbagai pihak. Hambatan tersebut perlu segera di atasi agar
perencanaan partisipatif dalam pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik.
d. Pelibatan Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa
Data ini diambil untuk mengetahui apakah di daerah tersebut memiliki pelibatan
masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di desa Dolok Merawan.
Tabel 4.9 tentang jawaban partisipan mengenai adanya pelibatan masyarakat dalam
musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
Pelibatan Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Baik

13

65

2.

Ragu-Ragu

0

0

3.

Kurang

7

35

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pelibatan masyarakat dalam musyawarah
perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada
sebanyak 13 partisipan (65%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat pelibatan

masyarakat dalam musyawarah merupakan

perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan programprogram pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini
merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga
akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.
Sehingga

dengan

demikian

diharapkan

akan

terealisasinya

perwujudan

partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ad juga
masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 7
partisipan atau 35 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.
e.

Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa Dengan Kebutuhan Masyarakat
Setempat
Data ini diambil untuk mengetahui apakah di daerah tersebut sesuai rencana kerja
pembangunan desa dengan kebutuhan masyarakat setempat di desa Dolok Merawan.
Berikut ini tabel tentang jawaban partisipan mengenai adanya pelibatan
masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di desa.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10
Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan kebutuhan masyarakat
setempat
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Sesuai

14

70

2.

Ragu-Ragu

4

20

3.

Tidak Sesuai

2

10

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.10 dapat dilihat kesesuaian rencana kerja pembangunan desa dengan
kebutuhan masyarakat setempat Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat
dilihat ada sebanyak 14 partisipan (70%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal
tersebut.
Menurut masyarakat Kesesuaian Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan
kebutuhan masyarakat di Desa Dolok Merawan merupakan kesesuain perencanaan
rencana kerja pembangunan desa yang melibatkan masyarakat untuk membicarakan
program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti
ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga
akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.
Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasi
masyarakat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga masyarakat
yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 4 partisipan atau 20
%, dan sebanyak 2 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.
f. Mengetahui Tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui apakah

masyarakat mengetahui tentang

musyawarah perencanaan pembangunan di desa Dolok Merawan.

Universitas Sumatera Utara

Tabel tentang jawaban partisipan mengenai apakah

masyarakat mengetahui

tentang musyawarah perencanaan pembangunan di desa Dolok Merawan.
Tabel 4.11
Mengetahui Tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan
No.
1.
2.
3.

Kategori Jawaban
Ya
Ragu-Ragu
Tidak
Total
Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Frekuensi
17
2
1
20

Persentase (%)
85
10
5
100

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pengetahuan masyarakat mengenai
perencanaan pembangunan desa di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat
dilihat ada sebanyak 17 partisipan (85%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal
tersebut.
Menurut

masyarakat

tentang

bahwa pengetahuan

masyarakat

mengenai

perencanaan pembangunan desa di Desa Dolok Merawan . Keadaan seperti ini
merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga
akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.
Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasi
masyarakat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga masyarakat
yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 2 partisipan atau 10
%, dan sebanyak 1 partisipan atau 5% masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

g. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perlu Diadakan
Data

ini

diambil

untuk

mengetahui

apakah

musyawarah

perencanaan

pembangunan perlu diadakan. Tabel 4.12 adalah jawaban partisipan mengenai perlukah
musyawarah perencanaan pembnagunan diadakan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.12
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perlu Diadakan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Ya

20

100

2.

Ragu-Ragu

0

0

3.

Tidak

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok
Merawan tersebut perlu atau tidak diadakan. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 20
partisipan (100%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat musyawarah

perencanaan pembangunan perlu diadakan

untuk menampung aspirasi masyarakat dan tidak hanya keputusan pemerintaan desa
saja. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam
imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah
mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan
terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara
maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan
partisipatif ini sebanyak 0 partisipan atau 0 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0%
masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

h. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.13 adalah
jawaban partisipan

mengenai

bagaimana

mekanisme pelaksanaan

musyawarah

perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.13
Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Ya

11

55

2.

Ragu-Ragu

0

0

3.

Tidak

9

45

Total

20

100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat
ada sebanyak 11 partisipan (55%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat dalam Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk
membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya.
Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam
imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah
mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan
terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara
maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan
partisipatif ini sebanyak 0 partisipan atau 0 %, dan sebanyak 9 partisipan atau 45%
masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

i. Masyarakat Perlu Dilibatkan Untuk Partisipasi Di Dalam Proses Musyawarah
Perencanaan Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui apakah masyarakat perlu dilibatkan untuk
berpartisipasi dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan. Tabel 4.14 adalah
jawaban partisipan mengenai apakah masyarakat perlu dilibatkan untuk berpartisipasi
dalam proses musyawarah perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.14
Masyarakat Perlu Dilibatkan Untuk Partisipasi Di Dalam Proses Musyawarah
Perencanaan Pembangunan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Ya

16

80

2.

Ragu-Ragu

4

20

3.

Tidak

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017
Dari tabel 4.14dapat dilihat bahwa Masyarakat Perlu Dilibatkan Untuk Partisipasi
Di Dalam Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan
tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 16 partisipan (80%) dari 20 partisipan
yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat pelibatan masyarkat dalam musyawarah merupakan
perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan programprogram pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini
merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga
akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.
Sehingga

dengan

demikian

diharapkan

akan

terealisasinya

perwujudan

partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga
masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 4
partisipan atau 20 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

j. Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk Menumbuhkan Dan Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Terhadap Proses Pembangunan Khususnya Di Musyawarah
Perencanaan Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui usaha apa yang dilakukan pemerintah setempat untuk
menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan
khususnya pada musyawarah perencanaan pembangunan. Tabel 4.15 adalah jawaban partisipan
mengenai

usaha apa yang dilakukan pemerintah setempat untuk menumbuhkan dan

meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan khususnya pada musyawarah
perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.15
Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk Menumbuhkan Dan
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Terhadap Proses Pembangunan
Khususnya Di Musyawarah Perencanaan Pembangunan
No.
1.
2.
3.

Kategori Jawaban
Ya
Ragu-Ragu
Tidak
Total
Sumber Kuesioner Penelitisn 2017

Frekuensi
16
4
0
20

Persentase (%)
80
20
0
100

Dari tabel 4.15 dapat dilihat Usaha Yang Dilakukan Pemerintah Setempat Untuk
Menumbuhkan

Dan

Meningkatkan

Partisipasi

Masyarakat

Terhadap

Proses

Pembangunan Khususnya Di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok
Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 16 partisipan (80%) dari 20
partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat usaha yang dilakukan pemerintah setempat untuk
menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan
khususnya di musyawarah perencanaan pembangunan. merupakan perencanaan yang
melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan
yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat
baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika
masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan

Universitas Sumatera Utara

kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan
terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara
maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif
ini sebanyak 4 partisipan atau 20 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0% masih ragu-ragu.

k. Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana sistem perencanaan pembangunan di Desa
Dolok Merawan. Tabel 4.16 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana sistem perencanaan
pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.16
Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Dapat

13

65

2.

Ragu-Ragu

4

20

3.

Tidak

3

15

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.16dapat dilihat bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok
Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 13 partisipan (65%) dari 20
partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat Sistem Perencanaan Pembangunan Di Desa merupakan
pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal
yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif,
karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang
menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian
diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan
secara maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan

Universitas Sumatera Utara

partisipatif ini sebanyak 4 partisipan atau 20 %, dan sebanyak 3 partisipan atau 15%
masih ragu-ragu.
l. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.17 adalah

jawaban partisipan mengenai

bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.17
Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Perlu

20

100

2.

Kurang Perlu

0

0

3.

Tidak Perlu

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak 20
partisipan (100%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Di
Desa Dolok Merawan merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya
untuk membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya.
Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi
perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka
mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam
pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan
partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga
masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 0 partisipan
atau 0 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

m. Peran Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok
Merawan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana

peran partisipasi masyarakat

dalam perencanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.18 adalah jawaban
partisipan mengenai bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.18
Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok
Merawan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Sangat Berperan

11

55

2.

Kurang Berperan

9

45

3.

Tidak Ada Sama Sekali

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa Peran Partisipasi Masyarakat Dalam
Perencanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat
ada sebanyak 11 partisipan (55%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut

masyarakat

Peran

Partisipasi

Masyarakat

Dalam

Perencanaan

merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan
program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti
ini merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga
akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.
Sehingga

dengan

demikian

diharapkan

akan

terealisasinya

perwujudan

partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga
masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 9
partisipan atau 45 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

n. Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Program Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana rasa ingin tahu masyarakat terhadap
program pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.19 adalah

jawaban partisipan

mengenai bagaimana rasa ingin tahu masyarakat terhadap program pembangunan di Desa
Dolok Merawan.
Tabel 4.19
Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Program Pembangunan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Tinggi

14

70

2.

Sedang

6

30

3.

Rendah

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap
Program Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada
sebanyak 14 partisipan (70%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut

masyarakat

Rasa Ingin

Tahu

Masyarakat

Terhadap

Program

Pembangunan Di Desa Dolok Merawan merupakan perencanaan yang melibatkan mereka
didalamnya

untuk

membicarakan

program-program

pembangunan

yang

akan

dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik
dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika
masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan
terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara
maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif
ini sebanyak 6 partisipan atau 30 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

o. Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan Masukan Terhadap
Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana antusiasme masyarakat dalam
memberikan saran dan masukan terhadap pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.20 adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana antusiasme masyarakat
dalam memberikan saran dan masukan terhadap pembangunan di Desa Dolok
Merawan.
Tabel 4.20
Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan Masukan Terhadap
Pembangunan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Tinggi

12

60

2.

Sedang

8

40

3.

Rendah

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017
Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan
Saran Dan Masukan Terhadap Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini
dapat dilihat ada sebanyak 12 partisipan (60%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal
tersebut.
Menurut masyarakat Antusiasme Masyarakat Dalam Memberikan Saran Dan
Masukan Terhadap Pembangunan Di Desa Dolok Merawan merupakan perencanaan yang
melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan
yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat
baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika
masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan
terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara

Universitas Sumatera Utara

maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif
ini sebanyak 8 partisipan atau 40 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.
p. Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana pembangunan yang ada saat ini
sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.21
adalah jawaban partisipan mengenai bagaimana pembangunan yang ada saat ini sudah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.21
Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Sudah

11

55

2.

Ragu-Ragu

0

0

3.

Belum

9

45

Total

20

100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017
Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah
Sesuai Dengan Kebutuhan Masyarakat Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat
dilihat ada sebanyak 11 partisipan (55%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat Pembangunan Yang Ada Saat Ini Sudah Sesuai Dengan
Kebutuhan Masyarakat Di Desa Dolok Merawan merupakan perencanaan yang
melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan program-program pembangunan
yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat
baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika
masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan
kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga dengan demikian diharapkan akan
terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara
maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif
ini sebanyak 9 partisipan atau 45 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

q. Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana kemampuan masyarakat dalam
mengkritisi pelaksanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.22 adalah
jawaban partisipan mengenai bagaimana kemampuan masyarakat dalam mengkritisi
pelaksanaan pembangunan di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.22
Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentase (%)

1.

Kritis

13

65

2.

Kurang Kritis

7

35

3.

Tidak Kritis

0

0

Total

20

100

Sumber : Kuesiner Penelitian 2017
Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi
Pelaksanaan Pembangunan Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada
sebanyak 13 partisipan (65%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut Kemampuan Masyarakat Dalam Mengkritisi Pelaksanaan Pembangunan
merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan
program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini
merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga akan
mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan. Sehingga
dengan demikian diharapkan akan terealisasinya perwujudan partisipasimasyarkat di
Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak tahu
mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 7 partisipan atau 35 %, dan sebanyak 0
partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

r. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu Cara Yang Tepat
Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan Masyarakat
Data ini diambil untuk mengetahui apakah musyawarah perencanaan
pembangunan merupakan suatu cara yang tepat untuk menyatukan pendapat
terhadap pemerintah dan masyarakat di Desa Dolok Merawan. Tabel 4.23 adalah
jawaban partisipan mengenai

apakah musyawarah perencanaan pembangunan

merupakan suatu cara yang tepat untuk menyatukan pendapat terhadap
pemerintah dan masyarakat di Desa Dolok Merawan.
Tabel 4.23
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu Cara Yang Tepat
Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan Masyarakat
No.
1.
2.
3.

Kategori Jawaban
Frekuensi
Ya
12
Ragu-Ragu
8
Tidak
0
20
Total
Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Persentase (%)
60
40
0
100

Dari tabel 4.23dapat dilihat bahwa Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah
Dan Masyarakat Di Desa Dolok Merawan tersebut. Hal ini dapat dilihat ada sebanyak
12 partisipan (60%) dari 20 partisipan yang menyatakan hal tersebut.
Menurut masyarakat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Merupakan Suatu
Cara Yang Tepat Untuk Menyatukan Pendapat Terhadap Pemerintah Dan Masyarakat
merupakan perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk membicarakan
program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya. Keadaan seperti ini
merupakan suatu hal yang sangat baik dibutuhkan dalam imlementasi perencanaan
pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat telah mengerti maka mereka juga
akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya dalam pembangunan.
Sehingga

dengan

demikian

diharapkan

akan

terealisasinya

perwujudan

partisipasimasyarkat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Tetapi ada juga
masyarakat yang tidak tahu mengenai perencanaan partisipatif ini sebanyak 8 partisipan
atau 40 %, dan sebanyak 0 partisipan atau 0 % masih ragu-ragu.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
ANALISIS DATA
Pada BAB ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti
sudah disajikan di bab terdahulu. Adapun analisis yang dilakukan adalah dengan cara
menggambarkan kondisi yang terjadi, dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan
informasi tersebut sesuai dengan fokus kegiatan penelitian.
Dalam penelitian ini, respondem merupakan objek yang saling mendukung untuk dapat
menggambarkan

bagaimana

partisipasi

masyarakat

dalam

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan serta usaha untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan tersebut. Untuk itu
dari keterangan responden ini diharapkan dapat diperoleh data dan informasi mengenai jawaban
atas permasalahan yang di teliti di Desa Dolok Merawan.
Sedangkan disisi lain yang menjadi sasaran utamanya adalah apakah aspirasi dari
masyarakat tersebut terealisasi dengan baik dan apakah hasil-hasil pembangunan tersebut
menyentuh kepada kebutuhan masyarakat secara langsung. Maka untuk itu dalam hal ini
pendapat/informasi dari masyarakat juga diperlukan sebagai penggambaran apa yang dirasakan
oleh masyarakat atas usaha-usaha pembangunan dari pemerintah tersebut.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari pembagian kuesioner kepada masyarakat
dan wawancara kepada Kepala Lurah beserta karyawannya, Ketua BPD dan Ketua PKK, maka
dapat dilakukan analisis mengenai :
5.1.Partisipasi Masyarakat
a.

Pemahaman mengenai perencanaan partisipatif dan Pentingnya perencanaan partisipatif
dalam pembangunan desa
Pemahaman masyarakat terhadap perencanaan partisipatif merupakan sesuatu yang

sangat diperlukan dalam upaya mengimplementasikan perencanaan partisipatif masyarakat.
Pemahaman terhadap perencanaan partisipatif akan menimbulkan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya partisipatif masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan terlihat
bahwa masyarakat Desa Dolok Merawan pada umumnya telah memahami tentang perencanaan

Universitas Sumatera Utara

pembangunan partisipatif.

Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang sangat baik dan

dibutuhkan dalam implementasi perencanaan pembangunan partisipatif, karena jika masyarakat
telah mengerti maka mereka juga akan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya
dalam pembangunan.
Sehingga dengan demikian diharapkan akan terelisasinya perwujudan partisipasi
masyarakat di Desa Dolok Merawan secara maksimal. Menurut masyarkat desa Dolok Merawan
perencanaan partisipatif adalah perencanaan yang melibatkan mereka didalamnya untuk
membicarakan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya demi
kemakmuran desa Dolok Merawan.
b.

Pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa
Pentingnya partisipasi masyarakat dalam semua tahapan proses pembangunan

sesungguhnya telah disadari Pemerintah jauh sebelum dilaksanakan-nya otonomi daerah. Akan
tetapi berbagai literatur melaporkan bahwa keterlibatan masyarakat hanya dalam tataran wacana
dan dalam implementasi hanya menjadi sekedar pelengkap proses pembangunan, padahal seperti
yang kita ketahui bersama bahwa keterlibatan masyarakat akan menjadi penjamin bagi suatu
proses perencanaan pembangunan yang baik dan benar (Abe, 2005:91). Akibat dari mekanisme
perencanaan pembangunan yang tidak aspiratif dan kurang partisipatif, membuat hasil
perencanaan dan proses pembangunan, terutama di tingkat desa, menjadi tidak tepat sasaran.
Sebagian besar kegiatan pembangunan merupakan program