Perbedaan Kadar Ion Kalsium Yang Terlepas Dari Permukaan Enamel Gigi Antara Perendaman Dengan Larutan Teh, Kopi, Dan Kopi Susu Chapter III VI

24

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimental
Laboratorium dengan desain penelitian Pretest posttest design.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian untuk mengetahuiion kalsium yang terlepas dari permukaan enamel
gigi setelah perendaman dengan larutan teh, kopi, dan kopi susu ini dilakukan di
Laboratorium Penelitian Farmasi USU.

3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk mengetahuiion kalsium yang terlepas dari permukaan
enamel gigi setelah perendaman dengan larutan teh, kopi, dan kopi susu ini dilakukan
dalam jangka waktu dua bulan, yaitu April-Mei 2017.

3.3 Populasi dan Sampel penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah gigi premolar atas manusia yang telah
diekstraksi.

3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah gigi-gigi premolar atas yang
telah diekstraksi untuk keperluan ortodonti dan diperoleh dari praktek dokter gigi di
sekitar Kotamadya Medan.

Universitas Sumatera Utara

25

3.3.3 Besar Sampel
Perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus:
(t-1)(r-1)

15


(3-1)(r-1)

15

15

2(r-1)
r-1

15 : 2

r

7.5 + 1

r

8,5

= ~9

Keterangan :
t : jumlah perlakuan
r : besar sampel
Dari perhitungan di atas diketahui jumlah sampel minimumpada setiap
perlakuan adalah 9 gigi. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan
berjumlah 30 gigi. Sampel dipilih mengunakan Non Probability Sampling, dimana
sampel dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 gigi premolar
atas.47

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.4.1 Kriteria Inklusi
• Gigi premolar atasyang telah diekstraksi
• Mahkota gigi utuh
• Bentuk dan ukuran gigi normal

3.4.2 Kriteria Eksklusi
• Gigi karies
• Gigi fraktur
• Gigi yang mengalami erosi, abrasi, atrisi


Universitas Sumatera Utara

26

• Gigi dengan tambalan
• Gigi pasca perawatan saluran akar
• Gigi nekrosis
• Gigi yang pernah dilakukan perawatan bleaching
• Gigi yang mengalami kelainan (hipoplasia enamel, fluorosis)
• Gigi yang anomali (amelogenesis imperfekta, dentinogenesis imperfekta)
3.5Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Yang termasuk ke dalam variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
- Larutan teh
- Larutan kopi
- Larutan kopi susu

3.5.2 Variabel Tergantung
Yang termasuk ke dalam variabel tergantung dalam penelitian ini adalah ion
kalsium yang lepas dari permukaan enamel.


3.5.3 Variabel Terkendali
Variabel terkendali untuk penelitian ini sebagai berikut:
- Jenis gigi yang digunakan
- Bagian gigi yang terpapar
- Jenis minuman yang digunakan
- Takaran penyajian larutan
- Lama perendaman
- Volume larutan yang diuji
- Teknik pengukuran kalsium yang terlepas
- Alat pengukur pH: pH meter Hanna HI 98107

Universitas Sumatera Utara

27

- Alat pengukuran pelepasan ion kalsium : Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA)
3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
Variabel tidak terkendali untuk penelitian ini adalah:

- Variasi komposisi kimiawi gigi
- Suhu ruangan
Variabel Terkendali
 Jenis gigi yang digunakan
 Bagian gigi yang terpapar
 Jenis minuman yang
digunakan
 Takaran penyajian larutan
 Lama perendaman
 Volume larutan yang diuji
 Teknik pengukuran
kalsium yang terlepas
 Alat pengukur pH: pH
meter Hanna HI 98107
 Alat pengukur pelepasan
ion kalsium:
Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA)

Variabel bebas



larutan teh



larutan kopi



larutan kopi susu

Variabel tergantung


Kadar ion
kalsium enamel
yang terlepas

Variabel tidak terkendali



Variasi komposisi
kimiawi gigi



Suhu ruangan
Universitas Sumatera Utara

28

3.6 Defenisi Operasional Penelitian
a) Gigi Premolar atasadalah gigi pada anatomi normal yang terletak pada
urutan keempat dan kelima dihitung dari garis tengah wajah pada rahang atas baik
kiri maupun kanan yang diekstraksi untuk keperluan ortodonti.
b) Demineralisasi adalah proses lepasnya ion-ion mineral anorganik dari
enamel gigiyang disebabkan oleh adanya paparan zat asam dengan gigi pada pH di
bawah 5,5.
c) Remineralisasi adalah proses perbaikan alami yang mengembalikan ion-ion

mineral ke struktur enamel gigi.
d) Karies adalah kavitasi berwarna coklat sampai coklat kehitaman pada
gigiyang merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras
permukaan gigi oleh asam organik yang berasal dari makanan yang mengandung
gula.
e) Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan gigi yang umumnya
disebabkan oleh trauma.
f) Erosi adalah hilangnya jaringan keras gigi akibat paparan asam
(demineralisasi) yang berkelanjutan dan tidak diikuti oleh proses remineralisasi.
g) Abrasi adalah adanya lesi yang luas dan dangkal pada jaringan keras gigi
yang biasanya terletak di bagian servikal gigi.
h) Atrisi adalah hilangnya struktur permukaan oklusal gigi akibat kontak yang
terjadi antar gigi maupun antara gigi dengan tambalan karena pengunyahan.
i)Nekrosis adalah kematian pulpa gigi yang ditandai dengan tampilan gigi yang
terlihat menghitam.
j)Bleaching adalah proses memutihkan kembali gigi dengan oksidator kuat
yang dapat mengakibatkan remineralisasi enamel.
k) Amelogenesis imperfecta adalah kelainan formasi enamel gigi yang
disebabkan oleh pembentukan enamel yang abnormal, dapat dilihat adanya
hipokalsifikasi, hipoplasia, atau hipomaturasi pada enamel.

l) Dentinogenesis imperfecta merupakangangguan pembentukan dentin yang
bersifat herediter, dimana terjadi anomali pada struktur dentin, dapat menyebabkan

Universitas Sumatera Utara

29

kerusakan pada matriks predentin yang mengakibatkan dentin sirkum pulpa tidak
terbentuk dengan teratur.
m) Fluorosis adalah gejala yang muncul akibat pemberian fluor yang berlebihan
pada gigi, ditandai dengan berubahnya warna enamel gigi menjadi lebih pucat dan
buram, serta enamel gigi menjadi rapuh.
n) Enamel merupakan jaringan terkeras pada tubuh manusia, merupakan
lapisan terluar dari gigi yang dapat dilihat.
o) Kalsium adalah salah satu mineral yang paling penting untuk pertumbuhan,
pemeliharaan, dan reproduksi tubuh manusia. Kalsium berperan dalam proses
pembentukan tulang dan gigi.
p) pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
q) pH minuman adalah pH dari minuman yang diambil di dalam temperatur

ruangan dengan menggunaan pH Meter Hanna 98107.
r) Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol
biasanya bentuk penyajiannya dikemas, seperti teh botol, teh kotak, minuman
berkarbonasi.
s) Minuman teh adalah minuman teh yang dibuat dari bubuk teh produksi
Sariwangi yang direndam selama5 menit dengan pH 6,5.
t)Minuman kopi adalah Indocafe Original Blend produksi PT. Sari Indofood
Corporation yang dicampur satu sendok makan (20 gram) dan diseduh dengan 200 ml
air, pH 5,3.
u) Minuman kopi susu adalah larutan kopi (150 ml) yang dicampur dengan
susu murni (100 ml) dengan pH 6,6.
v) Spektrofotometer Serapan Atom adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kadar unsur-unsur, pada penelitian ini menggunakan SSA merek Shimadzu
AA 6300.

Universitas Sumatera Utara

30

3.7 Bahan dan Alat Penelitian
3.7.1 Bahan penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Gigi premolar atas
b) Teh celup produksi Sariwangi
c) Larutan Kopi Indocafe Original Blend
d) Susu murni UHT
e) NaOCl 0,9%
f) Nail varnish

3.7.2 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) pH Meter Hanna 98107
b) Timbangan digital Idealife IL-200P
c) Beaker glass 25 ml (Pyrex, Indonesia)
d) Beaker glass 250 ml (GG-17)
e) Pipet tetes
f) Stopwatch
g) Masker dan sarung tangan
h) Kertas saring Wattman 42
i) Spektrofotometer Serapan Atom

(a)

(b)

(c)

Gambar 5. (a) Bahan Penelitian;(b) Alat Penelitian;(c) Spektrofotometer
3.8 Prosedur Penelitian
Serapan Atom (Dokumentasi)
3.8 Prosedur Penelitian

Universitas Sumatera Utara

31

3.8 Prosedur Penelitian
3.8.1 Persiapan Sampel Gigi
Sampel sebanyak 30 gigi premolar atas yang telah dicabut untuk kepentingan
ortodonti dan pembuatan protesa dimasukkan ke dalam larutan normal saline agar
jaringan gigi tetap sehat. Gigi dibersihkan dengan alat burbrush untuk membersihkan
permukaan gigi. Kemudian, akar gigi dilapisi dengan nail varnish sampai batas
sementoenamel, hal ini agar tidak terjadi pelepasan ion kalsium dari permukaan gigi
selain enamel. Sampel kemudian dibagi dalam 3 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 10 gigi premolar atas.

3.8.1 Persiapan Larutan Perendaman
a) Larutan teh disiapkan dengan cara menyeduh satu kantong (2 gram) teh
celup Sariwangi dalam 200 ml air hangat (75°C) selama 5 menit, kemudian
dituangkan ke dalam beaker glass, lalu dilakukan pengukuran pH dengan
menggunakan pH Meter Hanna 98107.
b) Larutan kopi disiapkan dengan cara menyeduh bubuk kopi Indocafe Original
Blend 20 gram) dengan 200 ml air hangat (75°C), dituangkan ke dalam beaker glass,
lalu dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH Meter Hanna HI 98107.
c) Larutan kopi susu disiapkan dengan menggabungkan larutan kopi Indocafe
Original Blend (100 ml) dengan susu murni (100 ml), kemudian dituangkan ke dalam
beaker glass, lalu dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH Meter Hanna
HI 98107.
d) Masing-masing larutan minuman dibagi ke dalam 10 wadah berbeda
sebanyak 20 ml/wadah yangdigunakan sebagai tempat perendaman gigi.

3.8.2 Pengukuran Kalsium dalam Minuman
Dilakukan Uji Blanko untuk menentukan jumlah kalsium yang terdapat dalam
larutan minuman teh celup Sariwangi, larutan minuman kopi merek Indocafe
Original Blend, dan larutan minuman kopi susu.

Universitas Sumatera Utara

32

3.8.3 Perendaman Sampel
a. Perendaman Sampel
1. Kelompok 1: 10 sampel gigi dimana enamel permukaan mahkotanya
terpapar dengan larutan tehselama 5 menit.
2. Kelompok 2: 10 sampel gigi dimana enamel permukaan mahkotanya
terpapar dengan larutan kopi selama 5 menit.
3. Kelompok 3: 10 sampel gigi dimana enamel permukaan mahkotanya
terpapar dengan larutan kopi susu selama 5 menit.

3.8.4 Analisa Kuantitatif Kalsium dengan SSA
a. Penentuan Panjang Gelombang Absorbansi Maksimum Kalsium
Penentuan panjang gelombang aborbansi maksimum kalsium dilakukan dengan
terlebih dahulu menghidupkan tombol power pada alat SSA. Kemudian diatur lampu
yang digunakan yaitu lampu katoda berongga kalsium. Kemudian diatur panjang
gelombang yang digunakan yaitu pada 422.7nm, maka secara otomatis alat akan
memberikan kurva absorbanti maksimum untuk kalsium.
b. Analisis Kalsium dalam Sampel
Larutan sampel perendaman tadi diukur absorbansinya dengan SSA pada
panjang gelombang 422.7nm.
c. Analisa Data Penelitian
Pengolahan data dilakukan dengan cara manual dan menggunakan program
komputer. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam Statistical Package for the
Social Science (SPSS), kemudian analisis data secara statistik dengan uji One
WayAnova.

Universitas Sumatera Utara

33

BAB 4
HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel. Sampel yang
digunakan peneliti adalah gigi premolar maksila permanen yang dikumpulkan dari
praktik dokter gigi di sekitar Kota Medan dan telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ion
kalsium yang terlepas dari permukaan enamel gigi pada perendaman selama 5 menit
antara larutan teh, kopi, dan kopi susu. Ion kalsium yang terlepas akan diukur
menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom.

4.1 Jumlah Ion Kalsium yang Terlepas dari Permukaan Enamel Gigi
selama Perendaman selama 5 Menit dengan Larutan Teh, Kopi, dan Kopi Susu
Pada Tabel 2, rerata kadar ion kalsium yang terlepas dari permukaan enamel
setelah dilakukan perendaman pada kelompok I (teh) sebesar 0,69±0,29ppm, pada
kelompok II (kopi) sebesar 4,93±0,28ppm, dan pada kelompok

III (kopi susu)

sebesar -0,46±0,14 ppm. Nilai rata-rata kadar ion kalsium yang terlepas dari enamel
gigi paling tinggi pada kelompok II (kopi) yaitu sebesar 4,93±0,28ppm dan didapat
nilai signifikansi 0,00* (p