Formulasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Metoklopramida HCl Menggunakan Metode Sublimasi dengan Primogel sebagai Penghancur

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu diantara sediaan oral yang banyak digunakan adalah
tablet.Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi.Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai
tablet cetak dan tablet kempa (Ditjen POM., 1995).
Saat ini pemberian sediaan oral kepada pasien memiliki suatu
permasalahan dan menjadi salah satu perhatian di masyarakat. Beberapa pasien
seperti pasien geriatrik dan pediatrik sulit untuk menelan tablet dan kapsul gelatin
keras. Selain itu, pasien yang mengalami gangguan mental, sering muntah, batuk
ketika demam dan dalam perjalanan sulit menemukan air juga mengalami
kesulitan menelan tablet dan kapsul gelatin keras (Bhowmik, et al., 2009).Oleh
karena itu, farmasi dituntut untuk mengembangkan formulasi obat agar sediaan
lebih cepat larut sehingga meningkatkan laju absorpsi dan bioavailabilitas.
ODT didesain untuk dapat hancur secara cepat di rongga mulut ketika
diletakkan pada lidah tanpa perlu dikunyah atau tanpa bantuan air.Waktu hancur
ODT kurang dari 3 menit (British Pharmacopeia, 2009). Bahan disintegran adalah
zat yang seringdimasukkan dalam formulasi tablet untuk membantu pecahnya
massayang dipadatkan ketika dimasukkan ke dalam lingkungan cairan. Mereka
memberi penetrasi dan dispersi dari matriks tablet (Sharma, et al., 2010).

Berdasarkan hal diatas, peneliti mencoba membuat ODT dengan
menggunakan disintegran primogel dengan maksud mempercepat hancurnya
tablet ketika terjadi kontak dengan saliva. Dasar pemilihan superdisintegran ini

Universitas Sumatera Utara

yaitu berdasarkan mekanismenya, dimana natrium pati glikolat bekerja dengan
cara mengembang 7-12 kali lipat dalam waktu < 30 detik (Bhowmik, et al., 2009).
Beberapa teknik telah dilaporkan untuk formulasi dari tablet cepat larut
atau tablet orodispersibel antara lain (Bhowmik, et al., 2009):
a. Freeze drying
b. Tablet molding
c. Spray drying
d. Sublimation
e. Direct compression
f. Mass extrusion
Dari beberapa teknik tersebut, dipilihlah teknik sublimasi dengan
menggunakan menthol untuk mendapatkan matriks berpori. Metode sublimasi
adalah salah satu teknik pembuatan Orally Disintegrating Tablet yang
berdasarkan prinsip untuk meningkatkan porositas dan/atau penambahan

superdisintegran dan bahan tambahan yang larut dalam air ke dalam tablet
(Sutradhar, et al., 2012).
Strukturyang

sangatberporidalam

untukdisintegrasicepat.
bahanyang

sangatlarut

matrikstabletadalahfaktor

Meskipuntabletkonvensionalmengandung
dalam

air,

mereka


sering

gagaluntuk

kunci
bahanhancur

dengancepatkarenaporositas rendah. Untuk mendapatkan matriks berpori tersebut,
bahan-bahan volatil ditambahkan pada formulasi yang kemudian akan diproses
dengan sublimasi. Bahan volatil dikompresi bersama eksipien lainnya hingga
terbentuk tablet.Bahan volatil ini kemudian dihilangkan dengan sublimasi dan
dapat menghasilkan matriks yang berpori.Tablet yang dihasilkan dengan teknik
ini dilaporkan biasanya terdisintegrasi dalam waktu 10-20 detik (Bhowmik, et al.,

Universitas Sumatera Utara

2009). Penambahan menthol mengakibatkan peningkatan friabilitas dan kekerasan
yang rendah dikarenakan struktur berpori dari matriks tablet. Waktu pembasahan
semakin menurun seiring peningkatan konsentrasi bahan pensublimasi (Peter, et
al., 2014).

Metoklopramida HCl telah digunakan secara luas sebagai antiemetik bagi
pasien yang menjalani kemoterapi. Pasien tersebut akan mengalami gejala mual
dan muntah. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metoklopramida HCl
sebagai zat aktif dalam pembuatan ODT agar didapat onset kerja yang cepat dan
untuk meningkatkan bioavailabilitas.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasi ODT
dengan metode sublimasi menggunakan primogel dan menthol, mengetahui
karakteristik ODT yang dihasilkan, seperti laju disolusi, kekerasan, waktu hancur,
kerapuhan (friabilitas), waktu pembasahan, dan absorpsi air, mengetahui
kegunaan dan pengaruh bahan tambahan yang dipakai serta proses pembuatan
ODT yang dihasilkan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a) Apakah ODT yang diformulasikan dengan menggunakan primogel sebagai
bahan pengancur dan menthol sebagai bahan penyublim mampu memenuhi
persyaratan karakteristik ODT.
b) Apa pengaruh pemberian menthol terhadap waktu hancur dan disolusi ODT.

Universitas Sumatera Utara


1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis untuk penelitian
ini adalah:
a) ODT yang diformulasikan dengan primogel sebagai pengancur dan menthol
sebagai bahan penyublim mampu memenuhi persyaratan karakteristik ODT.
b) Menthol mampu mempercepat waktu hancur dan disolusi dari tablet seiring
dengan peningkatan konsentrasi dari menthol yang diberikan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui karakteristik ODT yang diformulasikan dengan proses
sublimasi menggunakan kombinasi primogel dan menthol.
b) Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh primogel dan menthol serta
formulasi pada ODT yang diperoleh.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
industri farmasi di Indonesia yang akan memanfaatkan metode sublimasi
menggunakan primogel dan menthol dalam memproduksi ODT.

Universitas Sumatera Utara