Formulasi Orally Disintegrating Tablet (Odt) Domperidon Menggunakan Superdisintegran Krospovidon Dan Primogel Dengan Metode Sublimasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bentuk sediaan tablet dan kapsul adalah bentuk sediaan obat solid (padat)
yang paling banyak digunakan saat ini. Namun diantara penggunaan keduanya,
tablet merupakan bentuk sediaan yang paling disukai karena mudah diproduksi,
mudah pengemasan begitu juga penggunaannya (Rao dan Gandhi, 2009).
Tablet terbagi menjadi beberapa jenis yaitu tablet kempa, tablet kempa
berulang, tablet salut gula, tablet salut film, tablet salut gelatin, tablet salut enterik,
tablet bukal dan sublingual, tablet kunyah, tablet effervescent, tablet triturasi,
tablet hipodermik, tablet dengan pelepasan segera, tablet cepat hancur atau cepat
larut, tablet dengan pelepasan terkontrol, dan tablet vaginal (Ansel, et al., 2011).
Orally Disintegrating Tablet adalah bentuk sediaan padat yang
mengandung bahan aktif obat yang hancur atau melarut dengan cepat dalam
waktu kurang dari 3 menit ketika diletakkan di atas lidah (British Pharmacopoeia,
2009). Waktu yang dibutuhkan orally disintegrating tablet untuk hancur
umumnya kurang dari 1 menit (Klancke, 2003).
Perkembangan teknologi terkini dalam dunia farmasi telah mendorong
para ilmuan untuk mengembangkan orally disintegrating tablet (ODT). ODT
adalah tablet yang didesain untuk cepat hancur di dalam rongga mulut ketika

diletakkan pada lidah dan berkontak dengan saliva tanpa perlu dikunyah atau
tanpa bantuan air minum untuk kemudian dapat melepaskan obat (Fu, et al.,
2004). ODT memberikan keuntungan terutama untuk pasien geriatri dan pediatri
yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet konvensional dan kapsul

1

sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien geriatri dan pediatri. ODT juga
menawarkan keuntungan pada beberapa kasus seperti pada saat serangan alergi
tiba-tiba, dimana onset obat yang sangat cepat dibutuhkan (Bhowmik, et al.,
2009). Selain itu, sejumlah bagian obat juga mungkin diabsorbsi di daerah pra gastrik seperti mulut, faring, dan esophagus ketika air ludah turun ke lambung
sehingga ketersediaan hayati obat akan meningkat dan pada akhirnya juga
meningkatkan efektivitas terapi (Sharma, et al., 2011).
Tablet terdisintegrasi cepat menawarkan keuntungan dibandingkan dengan
tablet effervescent karena tablet terdisintegrasi cepat tidak seperti tablet
effervescent yang memerlukan media air untuk proses disintegrasi dan
disolusinya. Itu semua ditujukan untuk meningkatkan penerimaan pasien. Pada
formulasi tablet terdisintegrasi cepat yang dibuat juga memperhatikan rasa yang
dihasilkan dari produk tablet yang dibuat. Karena rasa yang manis pada tablet
akan membuat penerimaan pasien meningkat terutama pediatri dan geriatri yang

dalam tujuannya mencegah muntah (emesis) sehingga menggunakan bahan
pengisi manitol untuk meningkatkan rasa manis pada tablet ini dalam formulasi
tablet terdisintegrasi cepat (Kuccherkar, et al., 2003).
Metode

sublimasi

adalah

salah

satu

teknik

pembuatan

Orally

Disintegrating Tablet yang berdasarkan prinsip untuk meningkatkan porositas

dan/atau penambahan superdisintegran dan bahan tambahan yang larut dalam air
kedalam tablet (Sutradhar, et al., 2012).
Untuk mendapatkan matriks berpori, bahan-bahan volatil ditambahkan
pada formulasi yang kemudian akan diproses dengan sublimasi. Bahan yang
sangat mudah menguap seperti ammonium bikarbonat, ammonium karbonat,

2

camphora, dan urea dapat dikompresi bersama eksipien lainnya hingga
membentuk tablet. Bahan volatil ini kemudian dihilangkan dengan sublimasi dan
akan meningkatkan matriks yang berpori. Tablet yang dihasilkan dengan teknik
ini dilaporkan biasanya terdisintegrasi dalam waktu 10-20 detik (Bhowmik, et al.,
2009).
Sebelumnya

telah

dilakukan

penelitian


dengan

menggunakan

superdisintegran Kollidon CL dan pengisi Kollidon 30, Ispaghula Husk, dan Guar
gam serta menggunakan Avicel pH 101 dengan zat aktif Domperidon. Setelah
tablet dicetak, tablet disublimasi pada suhu 60°C selama 6 jam. Tablet yang
diformulasi terdisintegrasi dalam waktu 20-40 detik (Sutradhar, et.al., 2012).
Domperidon telah digunakan secara luas sebagai obat anti-emetik,
domperidon digunakan sampai sekarang karena dinilai cukup aman dikarenakan
sedikitnya keluhan dan kasus dari konsumen (Parmar, et al. 2009).
Oleh karena hal tersebut, penelitian ini menggunakan domperidon sebagai
zat aktif dalam pembuatan tablet terdisintegrasi cepat dan diharapkan hasil dari
penelitian ini berguna untuk masyarakat banyak. Berdasarkan hal tersebut di atas,
peneliti

mencoba

membuat


formulasi

tablet

dengan

menggunakan

superdisintegran Primogel dan Krospovidon dan menggunakan bahan volatil yaitu
camphora dengan maksud untuk meningkatkan porositas dari tablet sehingga
mempercepat pecahnya tablet atau mempercepat waktu hancur tablet.
Adapun dasar pemilihan kedua superdisintegran ini yaitu berdasarkan
mekanismenya, dimana Primogel bekerja dengan cara mengembang sampai 7-12
kali lipat dalam waktu < 30 detik, sedangkan Krospovidon bekerja dengan cara

3

mengabsorbsi cairan ke dalam pori-pori tablet melalui aksi kapiler yang
memperluas pori-pori dalam tablet (Bhowmik, et al., 2009).


1.2 Perumusan Masalah
a. Apakah ada perbedaan waktu hancur antara semua formula Orally
Disintegrating Tablet (ODT) Domperidon.
b. Apakah ada pengaruh konsentrasi camphora terhadap waktu hancur dan
disolusi dari semua formula Orally Disintegrating Tablet (ODT)
Domperidon.

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah :
a. Terdapat perbedaan waktu hancur antara semua formula Orally
Disintegrating Tablet (ODT) Domperidon.
b. Terdapat pengaruh konsentrasi camphora yang signifikan terhadap waktu
hancur dan disolusi dari semua formula Orally Disintegrating Tablet
(ODT) Domperidon.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui perbedaan waktu hancur antara semua formula Orally

Disintegrating Tablet (ODT) Domperidon.
b. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi camphora terhadap waktu hancur
dan disolusi dari semua formula Orally Disintegrating Tablet (ODT)
Domperidon.

4

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk meningkatkan
pengembangan pengetahuan di bidang teknologi formulasi.

5