Penerapan Metode 5s Dengan Pendekatan Systematic Layout Planning Untuk Meningkatkan Produktivitas Di Syahfira Bakery And Cake

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Era globalisasi yang semakin berkembang saat ini, pelaku industri dituntut untuk

meningkatkan daya saing produk di pasaran. Terlebih lagi semakin bervariasi produk
maupun jasa di pasaran dengan harga yang seminimum mungkin, kualitas produk yang
baik, waktu dan pelayanan yang cepat menuntut perusahaan agar dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan. Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka setiap perusahaan haruslah
memiliki dan menerapkan suatu cara kerja yang mampu mengatur dan mengorganisir segala
kegiatan yang berlangsung di tempat kerja.
Pendekatan 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) merupakan metode yang
tepat dalam perbaikan kinerja operator. Melalui pemahaman makna 5S maka pekerja yang
berada di pabrik dapat memahami setiap langkah kegiatan kerjanya dan melakukan analisa
dengan makna 5S, mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan mengapa membutuhkan
cara kerja 5S. Kemudian membuat standar untuk setiap aktivitas kegiatan kerja, beserta cara
pengukurannya. Lantai produksi yang telah memenuhi standar 5S mampu meningkatkan
kinerja dan produktivitas perusahaan.

Syahfira bakery and cake menjadi objek penelitian penerapan metode 5S dengan
pendekatan Systematic Layout Planning. Kegiatan produksi pada Syahfira bakery and cake
umumnya menggunakan peralatan manual. Syahfira bakery and cake memproduksi roti rasa
original, cokelat, keju, kelapa, pandan, mocca, manis, roti sayuran, donat bolu dan donat
paha ayam. Syahfira Bakery and cake memproduksi 2.200 buah roti per hari dengan 16

Universitas Sumatera Utara

pekerja di lantai produksi yang bertugas di 5 stasiun berbeda yang dapat dilihat pada tabel
1.1.
Tabel 1.1 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja di Syahfira Bakery and Cake
Stasiun
Jumlah
Pengolahan Bahan Baku
4 orang
Pemotongan dan Pembentukan
5 orang
Pengembangan/fermentasi Olahan roti
1 orang
Penggorengan

4 orang
Pembakaran
2 orang
Jumlah
16 orang

Kondisi aktual lantai produksi tiap departemen yaitu:
1.

Stasiun pengolahan bahan baku, pemotongan olahan, Pembentukan olahan

Gambar 1.1. Kondisi Stasiun Pengolahan Bahan baku, Pemotongan Olahan dan
Pembentukan olahan
Ketiga departemen ini berada pada lingkungan yang sama sehingga kondisi ini akan
membuat lingkungan kerja terlihat penuh dan berantakan sehingga akan menyebabkan
banyaknya tumpukan loyang yang berserakan di lantai produksi dan akan menghambat
pergerakan operator yang hendak melintasi area tersebut untuk mengangkut adonan.
2.

Stasiun Pengembangan/fermentasi olahan roti


Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.2. Kondisi Aktual Stasiun Fermentasi
Pada ruang fermentasi olahan roti permasalahan yang didapat yaitu operator mengalami
kesulitan dalam melakukan pemindahan olahan roti dari stasiun pembentukan ke ruang
fermentasi ataupun dari stasiun fermentasi menuju stasiun pembakaran karena
terhalang oleh tumpukan loyang roti. Hal ini disebabkan akibat kurang baiknya tata
letak pada lantai produksi di Syahfira Bakery and cake.
3.

Stasiun Pembakaran

Gambar 1.3. Kondisi Aktual Stasiun Pembakaran
Stasiun pembakaran memiliki permasalahan yang sama dengan stasiun fermentasi yaitu
permasalahan pada tata letak yang kurang baik sehingga operator kesulitan dalam
melakukan pemindahan olahan roti.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.2. Penentuan Permasalahan Pada tiap Stasiun Kerja
No. Stasiun kerja
Permasalahan Tiap Stasiun Kerja
Kesimpulan Permasalahan
1.
Stasiun
Berada pada lingkungan yang sama Permasalahan yang didapat
pengolahan
sehingga kondisi ini akan membuat pada Syahfira bakery and
bahan baku,
lingkungan kerja terlihat penuh dan cake yaitu yaitu jenis roti
pemotongan
berantaka.
yang diproduksi menyebabkan
olahan,
banyak tumpukan loyang
Pembentukan
berukuran 40 x 40 cm
berserakan di lantai produksi
olahan

sehingga
lantai produksi
2.
Stasiun
operator mengalami kesulitan dalam berantakan dan pergerakan
Pengembangan melakukan pemindahan olahan roti operator menjadi terhambat.
lain
pada
dari stasiun pembentukan ke ruang Permasalahan
/fermentasi
fermentasi ataupun dari stasiun Syahfira bakery and cake
olahan roti
fermentasi menuju stasiun pembakaran adalah pola aliran produksi
karena terhalang oleh tumpukan loyang yang kurang baik yaitu
tataletak lantai produksi dan
roti.
3.
Stasiun
permasalahan pada tata letak yang kondisi fisik lingkungan kerja
tidak

teratur
kurang
baik
sehingga operator yang
Pembakaran
perpindahan
kesulitan
dalam
melakukan menyebabkan
bahan baku (manual material
pemindahan olahan roti.
handling) menjadi jauh.

Permasalahan yang didapat pada Syahfira bakery and cake yaitu terlalu banyak jenis
roti yang diproduksi menyebabkan tumpukan loyang berukuran 40 x 40 cm berserakan di
lantai produksi sehingga lantai produksi berantakan dan pergerakan operator menjadi
terhambat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kondisi pada stasiun pengolahan bahan
baku, pemotongan olahan, dan pembentukan menjadi fokus utama dalam penerapan metode
5S dengan pendekatan Systematic layout Planning untuk meningkatkan produktivitas di
Syahfira Bakery and cake. Kondisi lantai produksi terlihat sempit dan kurang tertata

sebagaimana terlihat pada Gambar 1.4.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.4. Kondisi Lantai Produksi di Syahfira Bakery and Cake

Permasalahan lain pada Syahfira bakery and cake adalah pola aliran produksi yang
kurang baik yaitu tataletak lantai produksi dan kondisi fisik lingkungan kerja yang tidak
teratur menyebabkan perpindahan bahan baku (manual material handling) menjadi jauh
(Sisca, 2012). Keterlambatan produksi menyebabkan pedagang roti yang tidak sabar
menunggu roti pesanan turut masuk ke dalam ruang produksi untuk mengambil roti. Hal
tersebut menyebabkan proses pemindahan roti dari stasiun pembentukan ke ruang
fermentasi yang berjarak 7 meter menjadi terhambat sebagaimana terlihat pada Gambar 1.2.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.5. Pedagang Roti yang Turut Masuk ke Lantai Produksi

Pendekatan yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan pada Syahfira bakery
and cake yaitu dengan menerapkan metode 5S dan perbaikan tata letak menggunakan

Systematic Layout Planning (SLP). Pemilihan metode SLP disebabkan metode tersebut
sangat sesuai dengan karakteristik UKM yang membutuhkan perbaikan tata letak dan
material handling yang lebih baik. Salah satu usaha dalam peningkatan produktivitas adalah
dengan menciptakan suatu sistem kerja yang baik di dalam perusahaan. Sistem kerja dan
kondisi kerja yang baik akan berdampak pada produktivitas pekerja. Hal tersebut juga akan
berdampak pada profit atau pemasukan perusahaan (Gunawarman, 2008). Penerapan prinsip
5S sangat membantu untuk mengatasi masalah hasil produksi yang tidak konsisten,
keterlambatan produksi, rendahnya tingkat kesadaran pekerja akan safety dalam bekerja,
Standard Operating Procedure (SOP) yang tidak spesifik, kedisiplinan serta keterlambatan
kerja (Putra, 2014).
Metode 5S adalah alat perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus untuk
meningkatkan manajemen yang baik dan tugasnya adalah untuk menciptakan lingkungan

Universitas Sumatera Utara

kerja yang sangat efisien, bersih, dan ergonomis. 5S adalah sebuah pendekatan untuk
mengatur, ketertiban, bersih, standarisasi dan terus meningkatkan area kerja (Falkowski,
2013).

1.2.


Perumusan Masalah
Perumusan masalahan pada penelitian ini adalah tata letak lantai produksi dan

material handling dari Syahfira bakery and cake yang kurang teratur menyebabkan tingkat
produktivitas rendah. Hal ini dilihat dari kondisi lingkungan kerja yang tidak tertata rapi
karena adanya loyang yang berserakan di lantai produksi. Pola aliran produksi juga tidak
beraturan sehingga membutuhkan perbaikan agar produktivitas dapat ditingkatkan.
Pendekatan yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan pada Syahfira bakery
and cake yaitu dengan menerapkan metode 5S dan perbaikan tata letak menggunakan
Systematic Layout Planning (SLP). Metode 5S adalah alat perbaikan yang dilakukan secara
terus-menerus untuk meningkatkan manajemen yang baik dan tugasnya adalah untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sangat efisien, bersih, dan ergonomis. Pemilihan
metode SLP disebabkan metode tersebut sangat sesuai dengan karakteristik UKM yang
membutuhkan perbaikan tata letak dan material handling yang lebih baik.

1.3.

Tujuan penelitian
Tujuan umum penelitian adalah melakukan penerapan metode 5S dengan


pendekatan Systematic Layout Planning untuk meningkatkan produktivitas di Syahfira
bakery and cake.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Menentukan pola aliran material layout aktual dan jarak material handling layout aktual
menggunakan Systematic Layout Planning untuk melihat kondisi awal pada Syahfira
Bakery and Cake.
2. Mengetahui hubungan kedekatan antar departemen pada Syahfira Bakery and cake
sehingga memudahkan perancangan layout usulan.
3. Merancang pola aliran material layout usulan dan jarak material handling layout usulan
menggunakan Systematic Layout Planning untuk melihat gambaran layout usulan yang
akan dirancang.
4. Menganalisis perbaikan pada kegiatan produksi Syahfira bakery and cake dengan
menggunakan konsep 5S untuk melihat apa yang harus diperbaiki di lantai
produksi Syahfira Bakery and Cake.

1.4.


Asumsi dan Batasan Penelitian
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Layout pabrik dan metode kerja tidak berubah saat penelitian dilakukan.
b. Alat yang digunakan dalam keadaan baik dan sesuai standar.
c. Jumlah tenaga kerja yang yang diteliti dalam penelitian tidak berubah.
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup pengukuran yang diteliti di Syahfira bakery and cake
b. Penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor biaya.

1.5.

Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari
penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas
sarjana.
Bab II Gambaran Umum, menguraikan gambaran umum Syahfira bakery and cake,
ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah
tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai tata letak, Systematic Layout Planning
dan 5S.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam
penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
objek penelitian, kerangka berpikir, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian,
instrumen pengumpulan data, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan
data, blok diagram prosedur penelitian dan pengolahan data dengan metode.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisikan data primer dan sekunder yang
diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah.

Universitas Sumatera Utara