PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDI

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
ANGKATAN 2015 FKIP UNSYIAH TERHADAP
PELAKSANAAN MAGANG
Oleh :
Nurulwati1)
ABSTRAK
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang persiapan
program studi pendidikan fisika angkatan 2015 FKIP Unsyiah; pelaksanaan magang;
evaluasi pelaksanaan magang, dan pelaksanaan program magang dapat menguatkan
kompetensi calon guru fisika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan
desain deskriptif, dan menggunakan pendekatan fenomenologi. Metode
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan
penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan fisika angkatan 2015
FKIP Unsyiah, dosen pembimbing magang dan guru pamong. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis interaktif dengan cara reduksi data, penyajian data dan
verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Persiapan magang di
program studi pendidikan fisika angkatan 2015 FKIP Unsyiah sudah terlaksana
dengan baik, mahasiswa telah melakukan prosedur pendaftaran sesuai dengan
ketentuan, dari Unit PPL FKIP Unsyiah juga memberikan pembekalan kepada
mahasiwa sebelum diterjunkan ke sekolah mitra sehingga mahasiswa mengerti dan
memahami tujuan diadakannya program magang. 2) Pelaksanaan program magang

mahasiswa program studi pendidikan fisika angkatan 2015 FKIP Unsyiah sudah
sesuai dengan panduan pada buku pedoman magang. 3) Sekolah mitra dan dosen
pembimbing mahasiswa memberikan evaluasi bersama di akhir program 4)
Implementasi program magang mahasiswa program studi pendidikan fisika angkatan
2015 FKIP Unsyiah bisa sebagai penguat kompetensi calon guru Fisika karena,
dilihat dari SKGP (standar kompetensi guru pemula) ternyata kompetensi guru
pemula tersebut juga dimiliki dan terdapat pada mahasiswa peserta program magang
sebagai calon guru pada saat melaksanakan program magang di sekolah mitra.
Kata kunci: persepsi mahasiswa dan pelaksanaan magang
SUMMARY
PERCEPTION STUDENT PROGRAM STUDY PHYSICS EDUCATION 2015
FKIP UNSYIAH ON IMPLEMENTATION OF TRADE
This study aimed to describe: Preparation of apprenticeship; Implementation of an
internship; Evaluation of internship at UMS FKIP PGSD Studies Program; and
Reveal how apprenticeship programs can strengthen the competence of elementary
teacher candidates. The research is a qualitative research, with descriptive, and uses
phenomenological approach. Methods of data collection using interviews,
1)

Staf Pengajar pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unsyiah.


observation and documentation. Informant of this research is student of physics
education study class of 2015 FKIP Unsyiah, apprenticeship lecturer and teacher of
pamong. Data were analyzed by using interactive analysis by means of data
reduction, data presentation and data verification.
The result of the research shows that: 1) Preparation of internship in physics
education program class of 2015 FKIP Unsyiah has been done well, the student has
done the registration procedure in accordance with the provisions, from Unit PPL
FKIP Unsyiah also provide debriefing to the students before deployed to partner
school so that the students understand And understand the purpose of holding an
internship program. 2) The apprenticeship program of physics physics education
students class of 2015 FKIP Unsyiah is in accordance with the guidance in the
apprenticeship manual. 3) Partner schools and lecturers provide joint evaluation at
the end of the program 4) Implementation of physics education student program of
physics education class of 2015 FKIP Unsyiah can be as a strengthening of
competence of Physics teacher candidate because, seen from SKGP (competency
standard of novice teachers) Is also owned and contained in the applicant's student
apprenticeship program as a prospective teacher while undertaking an apprenticeship
program at partner schools.
Keywords: student perception and apprenticeship


PENDAHULUAN

Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peranan yang sangat
besar dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya
saing bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan
baik, maka SDM perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul. Berbagai
macam usaha dilakukan oleh perguruan tinggi untuk menghasilkan SDM yang
memiliki kemampuan profesional, pengetahuan, ketrampilan serta wawasan yang
luas untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui optimalisasi proses
pembelajaran serta pelaksanaan magang.
Proses terjadinya ersepsi dimulai dari rangsangan (Indera) kemudian diolah
dengan perasaan dan penalaran dan akhirnya adanya tanggapan (Sobur,
2009:447). Salah satu contohnya yaitu selama terjadi proses persepsi diri, manusia
tentu akan mengevaluasi tindakannya untuk langsung melakukan perbaikan jika
diperlukan yang dikenal dengan istilah Efikasi Diri. Bandura (dalam Locke,
2016:1) menyatakan bahwa Self-efficacy beliefs are self-perceptions that one can
successfully perform a particular action or task, yang intinya efikasi diri adalah

keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau

tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. Dengan efikasi diri ini
maka individu akan bertindak saat terjadinya persepsi mengenai hal atau sesuatu
yang ia alami.
Magang merupakan proses belajar untuk meningkatkan ketrampilan di luar
sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan
metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori. Magang memberikan
manfaat yang besar bagi mahasiswa karena program yang dilakukan dapat
memberikan bekal pengalaman yang dapat membentuk pribadi mahasiswa yang
mempunyai keahlian yang profesional, berkualitas, yang mampu berkembang dengan
bidang pekerjaannya
Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus/professional atau keahlian. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya di sekolahsekolah masih dilakukan oleh orang di luar kependidikan. Sesuai dengan UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mengamanatkan bahwa:
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah”.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala,
merupakan salah satu tempat untuk menghasilkan lulusan yang mampu
melaksanakan tugas-tugas kependidikan dan keguruan secara mandiri sebagai tenaga

profesional setelah lulusan tersebut bekerja sebagai tenaga kependidikan. Konsep,
teori, dan seluruh pengalaman belajarnya di LPTK diharapkan dapat diterapkan
secara khusus ke dalam kegiatan yang berkaitan dengan tugas profesional tersebut.
Para lulusan secara profesional hendaknya dapat memecahkan masalah kependidikan
dan keguruan dengan baik dalam rangka tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru
yang profesional (Unit PPL FKIP Unsyiah, 2016:2).
Salah satu kegiatan

yang dikelola oleh Unit PPL FKIP Unsyiah adalah

pelaksanaan mata kuliah Magang 1, Magang 2, Magang 3 yang mulai pertama sekali
dilaksanakan semester Ganjil 2016. Menurut Unit PPL FKIP Unsyiah (2016:3):

“Magang merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa FKIP Unsyiah dalam
meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan keterampilan di bidang keguruan. Hal
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, serta upaya
untuk membentuk sikap dan keterampilan sebagai calon guru yang profesional”.
Secara umum tujuan magang mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003, yakni untuk:
1. menghasilkan mahasiswa calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan

tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa;
2. mendidik mahasiswa calon guru yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab;
3. memberi pengalaman dasar penyiapan diri mahasiswa sebagai calon guru yang
profesional sebelum melakukan praktik mengajar secara langsung di kelas.
4. membentuk mahasiswa agar menjadi calon tenaga kependidikan yang
profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
5. membentuk kompetensi calon tenaga kependidikan sebagai guru mata pelajaran,
guru pamong, dan tenaga kependidikan lainnya (Unit PPL FKIP Unsyiah,
20016:5).
Mata kuliah Magang baru pertama kali semester gajil yang dilaksanakan di
lingkungan FKIP Unsyiah Banda Aceh tentunya masih banyak kendala yang dialami
oleh mahasiswa, guru pamong, dan dosen pembimbing magang. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pembimbing kendala yang dialami adalah belum memahami
diskripsi kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa magang di sekolah latihan.
Kendala yang dialami guru pamong juga sama yang dialami dosen pembimbing,
masih belum jelas kegiatan yang harus diobservasi, sementara waktunya sangat

singkat. Padahal UPT-PPL FKIP Unsyiah sudah menerbitkan buku pedoman tentang
magang, mungkin belum semua dosen pembimbing, guru pamong dan mahasiswa
magang belum membacanya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kukuh Sandy Sudrajat (2017:1)
diperoleh :
1) Pelaksanaan Program Magang mahasiswa PGSD UMS angkatan
2013 telah sesuai dengan panduan pada buku pedomannya. 2) Persepsi
mahasiswa mengenai pelaksanaan Program Magang meskipun baru pertama
dilaksanakan, namun telah berjalan sesuai tujuannya. 3) Hambatan yang
terjadi umumnya yaitu pada komunikasi mahasiswa dan pembimbing dan

kemampuan mahasiswa mengikuti kultur sekolah khususnya pengelolaan
kelas, namun jika terdapat masalah, mahasiswa telah dianggap sigap
mengatasinya. 4) Tindak lanjut dari pelaksanan Program Magang
mengharapkan selalu ada perbaikan dan evaluasi seperti perbaikan koordinasi
yang lebih efektif, pendalaman pemahaman mengenai tanggung jawab
masing - masing pihak yang terlibat dalam Program Magang serta terkait
waktu pelaksanaan Program Magang agar lebih dikaji.
Hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan magang
yang dilaksanakan oleh mahasiswa PGSD di Universitas Muhammadiyah Surakarta

angkatan 2013 sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, namun
mahasiswa magang mengharapkan selalu adanya perbaikan dan evaluasi agar
pelaksanaan magang menjadi lebih efektif sesuai dengan tujuan magang serta
terbentuk calon guru yang berkompeten dan profesional di bidang keahliannya.
Berdasarkan wawancara penulis dengan mahasiswa fisika yang sudah
mengikuti magang semester ganjil 2016 dapat penulis uraikan sebagai berikut.
Mahasiswa fisika kebingungan ketika mengikuti magang semester ganjil 2016,
apalagi baru pertama kali dilaksanakan. Mahasiswa belum mengetahui secara pasti
apa yang harus observasi di sekolah? Ada guru pamong yang meminta membuatkan
Program Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kepada mahasiswa magang pertama. Ada juga guru pamong
yang meminta mahasiswa harus datang setiap hari di sekolah. Semua hal tersebut
merupakan pencerminan belum adanya pemahaman yang sistematis

tentang

pelaksanaan magang baik dosen pembimbing, guru pamong, dan mahasiswa yang
ikut magang.
1.


Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan

masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah persiapan magang Program Studi Pendidikan fisika FKIP
Unsyiah?
2. Bagaimanakah Pelaksanaan magang Program Studi Pendidikan fisika FKIP
Unsyiah?
3. Bagaimanakah evaluasi magang di Program Studi Pendidikan fisika FKIP
Unsyiah?

4. Apakah program magang dapat menguatkan kompetensi calon guru mahasiswa
pendidikan fisika FKIP Unsyiah angkatan 2015?
2. Tinjauan Pustaka
1) Pengertian Persepsi
Tri Rusmi Widayatun (2009: 111) mengatakan bahwa: “Persepsi adalah
proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukkan bagaimana
kita melihat, merasakan, memberi serta meraba (kerja indra) di sekitar kita”. William
James dalam Tri Rusmi Widayatun (2009: 111) mengatakan: “Persepsi adalah suatu
pengalaman yang terbentuk berupa data-data yang didapat melalui indra, hasil

pengolahan otak dan ingatan”.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan
sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi, walaupun
begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi
juga atensi, ekspektasi, motivasi dan memori (Jalaluddin Rakhmat, 2008:51)
Selanjutnya menurut Slameto (2010:102): “Persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui
persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba,
perasa dan pencium”.
Terjadinya persepsi adalah karena adanya objek/stimulus yang merangsang
untuk ditangkap oleh panca indra, kemudian stimulus/objek perhatian tadi dibawa
kelas otak. Dari otak terjadinya kesan atau jawaban adanya stimulus dan kesan
tersebut dibalikkan kelas indra kembali berupa tanggapan atau persepsi. Proses
terjadinya persepsi itu perlu fenomena, dan yang terpenting fenomena dari persepsi
adalah perhatian atau attention. Persepsi itu dalam stabilitasnya berbeda dalam
ukuran, kecemerlangan warna, stabilitas gerak. Persepsi bisa terjadi dengan
sendirinya. Setiap manusia/individu dalam persepsi selalu berbeda. Persepsi/ tanggapan di dalam bentuk data aktualnya yang disebut informasi.


Ada 4 hal yang sangat berpengaruh terhadap persepsi , yaitu (a) persepsi
dalam belajar yang berbeda, (b) kesiapan mental, (c) kebutuhan dan motivasi, dan (4)
persepsi gaya berfikir yang berbeda. Menurut Tri Rusmi Widayatun (2009: 110)
hukum-hukum persepsi, meliputi: “Prinsip kedekatan, prinsip kesamaan, prinsip
sendiri/tertutup, prinsip kontinyu dan hukum gerak bersama”. Bentuk-bentuk
persepsi adalah :
a. Persepsi bentuk objek
b. Persepsi ke dalam
c. Persepsi gerak
d. Persepsi gerak ini terdiri dari gerak nyata dan gerak semu.
e. Persepsi terhadap diri sendiri (introspeksi) dan persepsi terhadap orang lain
Persepsi dengan berbagai jenis yang berhubungan dengan sensoris dan
motoris
- Persepsi auditif (suara)
- Persepsi vision (penglihatan)
- Persepsi penciuman
- Persepsi motoris (gerak)
- Persepsi pebgecap / rasa
- Persepsi peraba (kulit)
f.

Persepsi yang dilihat dari konstansinya
-

persepsi warna

-

persepsi bentuk

-

persepsi ukuran objek

-

persepsi tempat

-

persepsi jarak objek.

2) Magang
Pasal 1 ayat (1) PP No. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejalan dengan
pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi yang diharapkan, yaitu

kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini
disiapkan melalui pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Dalam rangka menyiapkan calon guru yang profesional, maka mahasiswa
perlu melakukan magang, sebagaimana diamanatkan dalam kurikulum. Menurut unit
PPL FKIP Unsyiah (2016:2): “Magang adalah program pendidikan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai
kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
sehingga dapat memperoleh pengakuan tenaga pendidik profesional, yang mampu
beradaptasi dan melaksanakan tugas profesi pendidik yang unggul, bermartabat, dan
dibanggakan lembaga pendidikan pengguna, masyarakat dan bangsa Indonesia.”
Agar

penyelenggaraan

magang

berjalan

dengan

baik

dan

bersistem,

diperlukan pedoman pelaksanaan Magang sebagai acuan pihak-pihak yang terkait
dalam penyelenggaraan
disesuaikan

dengan

Magang. Pedoman Magang perlu terus dievaluasi dan
perkembangan

teknologi

dibidang

kependidikan,

serta pengelolaan magang berbasis IT (informasi dan teknologi) sehingga layanan
dan pelaksanaan

magang dapat berjalan dengan baik, dan pada gilirannya

berdampak kepada peningkatan kualitas lulusan.
Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan,
pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi
LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat,
sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakan
pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian
dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP Unsyiah juga telah mengadaptasikan
diri. FKIP Unsyiah telah merancang dan menetapkan program magang sebagai
bagian integral kurikulum yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Magang I,
Magang II, dan Magang III. Setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan
tujuan yang berbeda. Masing-masing program magang memiliki bobot SKS sebagai
berikut magang I berbobot 1 SKS, magang II berbobot 1 SKS, dan magang III
berbobot 2 SKS.

Kegiatan magang ini dilaksanakan pada komunitas sekolah,

sedangkan pembimbingannya dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong
di sekolah yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan.

Setiap program magang memiliki tujuan yang berbeda. Magang I bertujuan
membangun landasan jati diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik
kependidikan (observasi dan orientasi). Magang II bertujuan memantapkan
kompetensi akademik kependidikan yang berkaitan dengan kompetensi akademik
bidang studi dan memantapkan kemampuan awal guru dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran (praktek administrasi akademik). Magang III bertujuan
memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang
akan diberikan kepada calon guru (praktik mengajar/real teaching serta kegiatan yang
bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat
latihan). Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Syiah Kuala
dalam memperoleh kompetensi akademik.
Teknis program magang tertuang dalam suatu buku pedoman. Buku pedoman
magang ini diharapkan dapat menjadi acuan atau rambu-rambu dalam menjalankan
program magang bagi mahasiswa FKIP Unsyiah peserta matakuliah magang. Selain
itu, buku pedoman juga menjadi acuan bagi pihak sekolah (pihak terkait) tempat
dilaksanakannya program magang.
3)

Pelaksanaan Magang FKIP Unsyiah
Pelaksanaan magang pertama sekali oleh unit PPL FKIP Universitas Syiah

Kuala

pada semester ganjil tahun akademik 2016/2017. Magang adalah semua

kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa FKIP Unsyiah, sebagai
pelatihan untuk menerapkan teori

yang diperoleh dari

semester-semester

sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka
memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra atau di tempat latihan lainnya. Magang
meliputi:

pembekalan, observasi dan orientasi, praktik administrasi,

praktik

mengajar, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat
kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.
Magang ini terdiri atas; Magang I, Magang II, dan Magang III. Magang I dan
Magang II, mahasiswa hanya belajar melakukan observasi atau pengamatan dan
orientasi saja serta cara praktis administrasi akademik sekolah. Mahasiswa magang I
dan II tidak melakukan proses balajar mengajar seperti mahasiswa PPL.

Magang I (Observasi dan orientasi yaitu berfokus pada pembelajaran tentang
Program Tahunan,

Program Semester, Kalender Akademik, Jadwal Pelajaran,

Rencana Kerja Harian, dan Absensi). Pada

Magang II (Praktik Administrasi

Akademik yaitu berfokus pada pembelajaran tentang Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Daftar Nilai, KKM, Buku Pedoman guru dan siswa, buku teks
pelajaran, dan observasi mengajar guru pamong di kelas untuk1 kali pertemuan).
Magang III (mahasiswa melakukan praktik mengajar/real teaching serta
kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di
sekolah/tempat latihan) untuk magang III dilakukan satu paket dengan kegiatan
kuliah kerja nyata (KKN).
Magang merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum S1 pada
Program Studi di FKIP Unsyiah dengan bobot Satuan Kredit Semester (SKS) yang
dirinci sebagai berikut: a)

Magang I = 1 SKS, b) Magang II = 1 SKS , dan

c) Magang III = 2 SKS.
Penghitungan pelaksanaan magang per SKS yaitu: 1 (SKS) x 16 (minggu) x
160 (menit) sama dengan 2560 (menit) atau 42,67 jam per semester. Jika dilakukan
sebanyak 16 (enam belas) kali per semester maka jumlah jam adalah 2,66 jam per
minggu. Jika dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali per semester maka jumlah jam
adalah 5,33 jam per minggu, 1(satu) jam adalah 60 menit. Magang dapat
dilaksanakan minimal 2(dua) hari dalam seminggu, dengan ketentuan 1 (satu) hari
minimal 6 (enam) jam.
Magang dilaksanakan di sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga yang telah
memenuhi persyaratan. Lokasi atau tempat magang bagi mahasiswa FKIP Unsyiah
ditentukan dengan dua cara. Pertama, penempatan dilakukan oleh tim pengelola PPL
FKIP Unsyiah dengan terlebih dahulu melaksanakan survei lapangan. Kedua,
penempatan tempat magang berdasarkan usulan mahasiswa.
Magang I (observasi dan orientasi) dilaksanakan pada semester IV atau
Genap selama 1 (satu) bulan (Januari s/d Februari), Magang II (Praktik Administrasi
Akademik) dilaksanakan pada semester V atau Ganjil selama 1 (satu) bulan (Juli s/d
Agustus), Magang III (Praktik mengajar/real teaching serta kegiatan yang bersifat
kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan )

dilaksanakan pada semester VII dan atau VIII atau ganjil/genap di sekolah selama 2
(bulan) (Juli s/d September) dan atau (Januari s/d maret).

4) Pelaksanaan magang
4.1

Peserta magang
Peserta magang adalah mahasiswa program S1 pada Program Studi FKIP

Unsyiah mulai tahun masuk 2013 yang telah memenuhi persyaratan.
4.2 Syarat magang
Syarat magang I
1. menempuh minimal 60 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS sampai
dengan semester 3 (tiga)
2. lulus mata kuliah bidang studi minimal C+(60 - 68)
3. lulus mata kuliah kependidikan Minimal C+ (60 - 68)
4. memprogramkan mata kuliah Magang dalam KRS
Syarat magang II
1. menempuh minimal 80 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS sampai
dengan semester 4(empat);
2. lulus Magang I dengan nilai minimal C+;
3. lulus mata kuliah bidang studi minimal C+ (60 - 68);
4. lulus mata kuliah kependidikan minimal C+ (60 - 68);
5. memprogramkan mata kuliah Magang dalam KRS;
Syarat magang III
1. menempuh minimal 120 SKS dibuktikan dengan KHS dan KRS samapai
dengan semester enam (6);
2. lulus Magang II dengan nilai minimal C+;
3. lulus mata kulia micro teahing minimal C+
4. lulus mata kuliah Profesi Pendidikan minimal C+
5. lulus mata kuliah bidang studi minimal C+ (60 - 68)
6. lulus mata kuliah kependidikan minimal C+ (60 - 68)
7. memprogramkan mata kuliah Magang dalam KRS
4.3 Tugas mahasiswa magang
Tugas mahasiswa magang sebagai berikut:

1. datang tepat waktu untuk mengikuti pembekalan PPL;
2. mengikuti pembekalan semua sesion materi pembelakalan dan selama
pembekalan mahasiswa wajib mengenakan pakaian atas putih/ terang polos
bawah warna gelap;
3. menyusun pengurus kelompok sesuai lokasi sekolah ( ketua, bendahara, dan
sekretaris);
4. mengikuti acara pelepasan dan penyerahan ke sekolah latihan dan mematuhi
segala peraturan yang berlaku;
5. mengikuti pembimbingan oleh guru pamong maupun kepala sekolah/wakil
kepala Sekolah;
6. meminta tugas/konsultasi kepada guru pamong/pembimbing tentang kegiatan
magang;
7. berpenampilan sebagai guru, berpakaian yang mencerminkan performa
sebagai pendidik(atas terang-polos bawah gelap/hitam, rambut tidak
gondrong dan rapi);
8. menyusun rencana kegiatan harian;
9. pada magang III :
a. menyusun persiapan mengajar (Silabus, RPP, alat peraga/media,
pengembangan bahan ajar, instrumen penilaian dan LKS/modul).
b. menyusun dan melaksanakan mengajar nyata terbimbing, pembimbingan
dilaksanakan oleh guru pamong/guru pembimbing di sekolah;
c. melaksanakan mengajar mandiri (tidak harus dibimbing guru pamong
dalam merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran);
d. berkonsultasi kepada guru pamong/pembimbing dalam penyusunan
silabus, RPP,pemilihan media dan perangkat pembelajaran untuk setiap
komptensi dasar;
e. melaksanakan sekurang-kurangnya 8 kali mengajar selama magang III
menyebar di seluruh tingkat kelas yang ada di masing-masing sekolah,
dan diusahakan tampil sebanyak mungkin dengan menyesuaikan kondisi
mata pelajaran dan jam pelajaran di sekolah;
f. sebelum tampil mengajar di kelas, wajib menyerahkan persiapan
mengajar kepada guru pamong/pembimbing dan memberikan buku kritik

kepada teman yang menjadi observer untuk perbaikan penampilan
berikutnya;
10. menyiapkan daftar hadir khusus untuk mahasiswa PPL;
11. melakukan kegiatan ekstrakurikuler;
12. melakukan kegiatan sosialisasi diri sebagai salah satu komponen
pembentukan kepribadian guru yang utuh;
13. melaksanakan diskusi dan kerjasama dalam segala hal kegiatan yang
mendukung percapaian keberhasilan magang;
14. menyusun dan menyelesaikan tugas laporan kelompok dan individu pada
minggu akhir kegiatan magang dengan berkonsultasi kepada guru pamong,
kepala sekolah/wakil kepala sekolah, dan Dosen Pembimbing.
4.4 Kewajiban mahasiswa magang
Kewajiban Mahasiswa magang adalah:
1. mengikuti kegiatan orientasi magang
2. mengikuti acara pengarahan dan penglepasan oleh dekan
3. mengikuti acara penyerahan kepada sekolah latihan.
4. mematuhi aturan yang ditetapkan oleh PPL dan sekolah latihan.
5. menulis dan menyerahkan laporan mingguan dalam bentuk refleksi diri.
6. pakaian
a. pria.
-.baju putih lengan panjang dikancing rapi
-.celana panjang warna hitam dan memakai ikat pinggang.
-.sepatu warna gelap.
-.rambut digunting dan ditata rapi.
b. wanita.
-. pakai penutup kepala jilbab putih
-. baju warna putih, ukuran panjang 5 cm di atas lutut.
-. rok warna hitam
-. sepatu warna gelap.
4.5 Hak mahasiswa magang
1. diserahkan /ditempatkan pada salah satu sekolah.
2. diberikan jadwal

3. ditetapkan guru pamong dan dosen pembimbing.
4. mendapat bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing
5. mendapat bimbingan dalam melaksanakan praktik pembelajaran.
6. mendapat pengujian dari guru pamong dan dosen pembimbing.
7. mendapat nilai yang sesuai dengan prestasi masing-masing mahasiswa.
8. dijemput kembali oleh dosen Pembimbing dari sekolah .
4.6 Sanksi
Bagi mahasiswa magang yang melanggar ketentuan PPL dan sekolah latihan,
akan dikenakan sanksi yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan:
1.

Peringatan/Teguran;

2.

Penangguhan magang.

3.

Pencabutan izin magang

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa pendidikan fisika FKIP Unsyiah
angkatan 2015 terhadap pelaksanaan magang FKIP Unsyiah?
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami mahasiswa pendidikan
fisika angkatan 2015 dalam pelaksanaan magang?
3. Untuk mengetahui tindak lanjut yang diharapkan untuk perbaikan program
magang di FKIP Unsyiah.
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan memberikan manfaat bagi calon
guru serbagai berikut. Memberikan masukan bagi mahasiswa calon guru berbagai
pengalaman dasar penyiapan diri yang profesional sebelum melakukan praktik
mengajar secara langsung di kelas dan memberikan masukan dalam membentuk
kompetensi calon tenaga kependidikan sebagai guru mata pelajaran, guru pamong,
dan tenaga kependidikan lainnya. Bagi UPT PPL FKIP Unsyiah sebagai masukan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar magang terlaksana lebih baik
selanjutnya. Bagi dosen pembimbing magang dalam kegiatan untuk selalu
membimbing dan memantau pelaksanaan magang di sekolah.

METODE PENELITIAN

1. Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan desain deskriptif, dan
menggunakan pendekatan analisis isi. Informan penelitian ini adalah mahasiswa
program studi pendidikan fisika angkatan tahun 2015, dosen pembimbing magang
dan guru pamong yang ditentukan secara acak.Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara kepada seluruh informan penelitian, menyertakan
dokumentasi berupa buku panduan program magang dan laporan magang
mahasiswa, dan observasi tak berstruktur yang berkembang selama penelitian
berupa catatan–catatan lapangan.

2. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, Sugiyono
(2015:338) menguraikan langkah – langkah analisis data dalam penelitian kualitatif
yang dimaksud sebagai berikut: a) Reduksi data (data reduction) adalah data yang
diperoleh kemudian diolah secara triangulasi kemudian dirangkum, dipilih hal
hal pokok, memfokuskan pada hal penting. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, mencarinya bila diperlukan. b)
Penyajian data (data display), setelah data direduksi, penyajian data dilakukan
dengan uraian, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. c) Verifikasi data
(conclusing drawing/verivication), verifikasi data diawal bersifat sementara yang
akan mengalami perubahan jika terdapat bukti – bukti kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan berbagai teknik pengumpulan data
tersebut maka peneliti dapat mengkaji, menganalisis, menghubungan antar data
yang diperoleh,dan menyajikan hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini telah direduksi data kemudian disesuaikan dengan
temuan-temuan penelitian dan penelitian yang relevan, juga dianalisis untuk
menemukan kesesuaiannya dengan hasil penelitian maupun menemukan hal baru

mengenai hasil analisisnya. Berikut ini dibahas berdasarkan hasil analisis temuan
penelitian di atas yang disesuaikan dengan aspek-aspek dalam rumusan masalah
berikut.
Tabel 1. Pembahasan Hasil Penelitian
NO

1

2

3

4

Temuan Penelitian

Sumber Data

Mahasiswa tahu dan mengerti cara
Pendaftaran online dan persyaratan
Mahasiswa memperoleh pembekalan
magang
Mahasiswa mengetahui tujuan program
magang

W/A
O/A/

Mahasiswa mendapatkan kejelasan data
yang diperlukan
Mahasiswa melakukan kegiatan observasi
persekolahan di sekolah mitra
Mahasiswa melakukan kegiatan
pengembangan perangkat pembelajaran
Terdapat kendala dan hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan magang
Fasilitas sekolah mendukung proses
pelaksanaanmagang
Lokasi sekolah cukup menunjang
pelaksanaan program magang
Sekolah mitra memberikan evaluasi bersama
Dosen pembimbing magang memberikan
evaluasi bersama

W/A
D/A

Mahasiswa melakukan penyusunan
laporan magang

W/A
D/A

Program Magang dapat
menguatkan kompetensi
calon guru fisika
- Penguasaan bidang

Mahasiswa memiliki kompetensi

W/A
W/B

studi
- Pemahaman terhadap
peserta didik
- Penguasaan
pembelajaran dalam
mendidik
- Pengembangan
kepribadian dan
keprofesionalan

penguasaan bidang studi (pedagogik

W/C
D/C

Mahasiswa memahami istilah kurikulum

W/A

Mahasiswa memiliki kemampuan
merumuskan indikator pembelajaran

W/A
W/C
D/B
W/A

Rumusan
Masalah & Indikator

Persiapan Program Magang
- Pendaftaran Magang
- Pembekalan Magang
- Tujuan Magang

Pelaksanaan Program
Magang
- Pelaksanaan di sekolah
Mitra
- Pendukung Proses
Pelaksanaan

Evaluasi Program Magang
- Kendala dan Hambatan
Program Magang
- Penyusunan Laporan
Magang

penguasaan bidang studi (pedagogik)
Mahasiswa memiliki kompetensi

Mahasiswa memiliki kemampuan
menyiapkan bahan pelajaran
Mahasiswa menguasai pengetahuan
Keguruan

W/A
W/B
W/A

W/A
D/A
W/A
D/B
W/B
W/C
W/A
W/A
W/A
W/A

W/A

Mahasiswa mengusai pengetahuan yang
diajarkan
Mahasiswa memiliki kompetensi

pemahaman terhadap peserta didik
(kepribadian)

W/A
W/B
W/C

Mahasiswa mempunyai peryaca diri
Mahasiswa memilikikonsekuensi
&persiapan dalam profesi

W/A
W/A

Mahasiswa selalu mengevaluasi
kelemahan diri
Mahasiswa memiliki
kompetensipenguasaan pembelajaran

W/A
W/C

dalam mendidik (sosial)

Keterangan :
W : Wawancara
O : Observasi
D : Dokumentasi

W/A
W/C

W/A
W/B
W/C

Mahasiswa memiliki kemampuan
berkomunikasi

W/A
W/C

pengembangan kepribadian dan
keprofesionalan (profesional)

W/A
W/B
W/C

Mahasiswa terampil mengorganisasikan
urutan materi
Mahasiswa terampil merumuskan
indikator
Mahasiswa terampil menyiapkan bahan
pembelajaran
Mahasiswa menguasai pengetahuan
keguruan
Mahasiswa mengusai pengetahuan yang
diajarkan

W/A
W/C
W/A
W/C
W/A
W/A
W/A
W/C

A : Mahasiswa
B : Dosen pembimbing magang
C : Guru Pamong

Berikut ini peneliti bahas berdasarkan hasil analisis temuan penelitian di atas
yang disesuaikan dengan aspek – aspek dalam rumusan masalah berikut:
1. Persiapan Magang di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unsyiah
Persiapan program magang di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Unsyiah diawali dengan pendaftaran online oleh mahasiswa angkatan tahun 2015
pada SIM-PPL,

mengetahui cara dan alur pendaftaran program magang dengan

baik. Walaupun sudah memakai sistem online ternyata juga memiliki kelemahan,

seperti kadang-kadang webnya sulit diaskes oleh mahasiswa sesuai dengan
penelitian terdahulu yang relevan oleh Ismiyanto (2013) yang menyatakan bahwa 95
atau 79,2 % mahasiswa menyatakan hal yang harus diperbaiki yaitu dari segi waktu
dan pendaftaran.
Setelah melakukan pendaftaran online, kemudian mahasiswa menyertakan
pembayaran SPP dan melaksanakan pemberkasan ke UPT PPL FKIP Unsyiah.
Kemudian melakukan pencetakan formulir pendaftaran dan pernyataan kesediaan
memenuhi ketentuan magang dan tata tertib sekolah latihan dan menandatangani.
diadakan seleksi administrasi, bagi mahasiswa yang lulus mengikuti pembekalan
oleh UPT PPL FKIP Unsyiah, sehingga mahasiswa mengetahui dan memahami
tujuan dari program magang, karena pembekalsn PPL merupakan strategi pemberian
pemahaman kepada mahasiswa tentang PPL sebelum mereka diterjunkan di
lapangan (sekolah, lembaga, atau club)

2. Pelaksanaan Magang di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unsyiah
Selama pelaksanaan program magang di sekolah mitra, mahasiswa
mendapatkan kejelasan data yang diperlukan, terutama pada magang 1, hal ini
sesuai dengan penelitian terdahulu yang relevan oleh Sidiq (2013) bahwa tingkat
kepuasan mahasiswa terhadap layanan PPL sebesar 35% dibuktikan mahasiswa
mendapatkan informasi mengenai data persekolahan.
Kemudian pada magang 1 selama 2 minggu, mahasiswa melakukan
observasi persekolahan, hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang relevan
oleh Sidiq (2013) bahwa peserta PPL dapat diketahui banyak melaksanakan
observasi sekolah. 70% mahasiswa menjalani observasi selama kurang dari satu
pekan, dan 30%. Selanjutnya pada magang 2 mahasiswa melakukan

kegiatan

pengembangan perangkat pembelajaran/administrasi sekolah, hal ini sesuai dengan
penelitian terdahulu yang relevan oleh Sidiq (2013) bahwa 75% responden
menyusun RPP rutin sebelum mengajar, 25% responden menyusun RPP satu kali
untuk keseluruhan mengajar satu semester.
Mengenai sarana prasarana di sekolah mitra, ternyata mendukung selama
proses pelaksanaan magang, faktor pendukung yang ketiga adalah sarana d

prasarana sekolah, di wilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Keunggulan

yang

memiliki fasilitas yang lengkap sehingga memudahkan mahasiswa Magang.
Berikutnya mengenai lokasi sekolah mitra ternyata juga menunjang pelaksanaan
program magang, dengan mayoritas sekolah mitra program magang program studi
fisika FKIP Unsyiah. Untuk lokasi magang ditetapkan berdasarkan persetujuan
Dekan FKIP Unsyiah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, atau pimpinan lain
yang setara dan terkait dengan tempat latihan
3. Evaluasi Magang di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unyiah
Sekolah mitra selalu memberikan evaluasi di setiap akhir program magang,
baik magang 1, magang 2 dan magang 3, hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu
oleh Ismiyanto (2013) yaitu mahasiswa pendidikan perlu berlatih dalam penguasaan
kelas, manajemen waktu, inovasi metode, dan membuat RPP. Penilaian afektif
sebaiknya lebih diringkas, materi pembelajaran di RPP sebaiknya disesuaikan,
jelas dan ringkas sehingga mudah tersampaikan kepada siswa.
Kemudian DPM (dosen pembimbing magang) juga memberikan evaluasi
bersama setiap di akhir program magang, dengan adanya bimbingan dosen
pembimbing,

mahasiswa

dapat

memperbaiki

dan memotivasi diri dalam

melaksanakan magang dengan sebaik-baiknya
Diakhir setelah pelaksanaan

magang setiap mahasiswa peserta

magang wajib membuat laporan magang baik secara kelompok (magang 1,2 dan 3)
maupun individual.
4. Program Magang dapat menguatkan kompetensi calon guru Fisika
Berdasarkan hasil temuan penelitian dalam bagaimana Program Magang
dapat menguatkan kompetensi calon guru fisika sebagai berikut:
a) Pada kompetensi penguasaan bidang studi (pedagogik) yaitu: (a) mahasiswa
magang memahami istilah kurikulum. (b) mahasiswa memiliki kemampuan
merumuskan indikator pembelajaran. (c) Mahasiswa

magang

memiliki

kemampuan menyiapkan bahan pelajaran. (d) mahasiswa magang menguasai
pengetahuan keguruan. (e) mahasiswa magang mengusai pengetahuan yang
diajarkan. Hasil temuan tersebut sesuai dengan SKGP (standar kompetensi
guru pemula) sekolah dasar Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga

Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (2006:14) yaitu kompetensi
penguasaan bidang studi (pedagogik) dijabarkan sebagai berikut: (1) mampu
mempraktikkan

berbagai

aktivitas

pembelajaran pendidikan dasar. (2)

menguasai konsep pedagogik dan psikologi pendidikan.

(3)

mengenal

hubungan antara pendidikan dengan masalah-masalah sosial dan kehidupan
sehari-hari. (4) menguasai cara mengembangkan kurikulum pendidikan. (5)
menguasai prinsip-prinsip manajemen dan administrasi pendidikan dasar.
b) Pada kompetensi pemahaman terhadap peserta didik (kepribadian) yaitu: (a)
mahasiswa magang mempunyai percaya diri.(b) mahasiswa magang
konsekuensi

dan

persiapan

dalam

memiliki

profesi.(c) mahasiswa magang selalu

mengevaluasi kelemahan diri. Hasil temuan tersebut sesuai dengan SKGP
(standar kompetensi guru pemula) sekolah dasar Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (2006:14)
yaitu kompetensi pemahaman terhadap peserta didik (kepribadian) dijabarkan
sebagai berikut: (1) mengenal karakteristik psikis maupun fisik peserta didik. (2)
mampu mengidentifikasi kelainan fisik dan mental peserta didik. (3) menguasai
berbagai prinsip perkembangan psikis maupun fisik peserta didik. (4) mengenal
lingkungan peserta didik.
c) Pada kompetensi penguasaan pembelajaran dalam mendidik (sosial) yaitu: (a)
mahasiswa memiliki kemampuan berkomunikasi. (b) mahasiswa memiliki
kemampuan berorganisasi. Hasil temuan tersebut sesuai dengan SKGP (standar
kompetensi guru pemula) sekolah dasar Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (2006:15) yaitu
kompetensi penguasaan pembelajaran dalam mendidik (sosial) dijabarkan
sebagai berikut:(1) mampu berkomunikasi dengan lisan dan tulisan secara jelas
dan cerdas dalam memberikan layanan pendidikan. (2) memiliki minat
bergabung ke dalam organisasin profesi dan berkontribusi dalam peningkatan
kualitas profesi keguruan di bidang pendidikan fisika.
d) Pada kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan (profesional)
yaitu: (a) mahasiswa terampil dalam mengorganisasikan urutan materi. (b)
mahasiswa terampil dalam menyiapkan bahan pembelajaran. (c) mahasiswa
terampil merumuskan indikator pembelajaran.

(d) mahasiswa

menguasai

pengetahuan keguruan. (e) mahasiswa mengusai pengetahuan yang diajarkan.
Hasil temuan tersebut sesuai dengan SKGP (standar kompetensi guru pemula)
sekolah dasar Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi (2006:15) yaitu kompetensi pengembangan
kepribadian dan keprofesionalan (profesional) dijabarkan sebagai berikut: (1)
mampu memahami diri sendiri dan orang lain,
memahami

dan

sehingga

dapat

belajar

memberikan apresiasi terhadap orang lain. (2) mampu

rnengembangkan sistem nilai dan kode etik guru. (3) memiliki keyakinan yang
kuat dan dedikasi terhadap profesi keguruan di bidang pendidikan dasar. (4)
mampu memberdayakan masyanakat untuk kepentingan pendidikan.

Simpulan Dan Saran dan Rekomendasi Tindak Lanjut
Simpulan
Persiapan magang di program studi pendidikan fisika FKIP Unsyiah
sudah terlaksana dengan baik, mahasiswa telah melakukan prosedur pendaftaran
sesuai dengan ketentuan, DPM (dosen pembimbing magang) juga memberikan
pembekalan

kepada

mahasiwa

sebelum

diterjunkan

ke sekolah mitra.

Pelaksanaan program magang, baik magang 1, magang 2 maupun magang 3
mahasiswa program
2015

studi

pendidikan fisika

FKIP

Unsyiah

angkatan tahun

sudah sesuai dengan panduan pada buku pedoman magang.

Evaluasi

magang dari Sekolah mitra sebagai yang mengetahui langsung pelaksanaan
program magang di lapangan selalu memberikan evaluasi di setiap akhir program
magang. Dosen pembimbing magang selaku yang membimbing mahasiswa magang
juga memberikan evaluasi bersama baik di tengah maupun di akhir dari program
magang. Kemudian mahasiswa sebagai peserta magang juga membuat laporan
magang baik secara kelompok (magang 1,2,3) maupun individual. Berdasarkan
hasil temuan

selama

penelitian

bahwa

pelaksanaan

program

magang

mahasiswa program studi pendidikan fisika FKIP Unsyiah FKIP bisa sebagai
penguat kompetensi calon guru SD karena, dilihat dari SKGP (standar kompetensi
guru pemula), ternyata 4 kompetensi tersebut juga dimiliki dan terdapat pada

mahasiswa peserta program magang sebagai calon guru pada saat melaksanakan
program magang di sekolah mitra.
Saran
Program Magang mahasiswa program studi pendidikan fisika angkatan 2015
telah sesuai dengan panduan pada buku pedomannya. Pelaksanaan Program
Magang meskipun baru dua tahun dilaksanakan, namun telah berjalan sesuai
tujuannya. Tindak lanjut dari pelaksanan Program Magang mengharapkan selalu
ada perbaikan dan evaluasi seperti perbaikan koordinasi yang lebih efektif,
pendalaman pemahaman mengenai tanggung jawab masing-masing pihak yang
terlibat, letak sekolah mitra dalam Program Magang agar lebih dikaji ulang.

Rekomendasi tindak lanjut
Direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya untuk mengkaji tindak lanjut
usaha-usaha yang dilakukan UPT PPL FKIP Usyiah bersama Mahasiswa tentang
pelaksanan Program Magang untuk adanya perbaikan dan evaluasi seperti perbaikan
koordinasi yang lebih efektif, pendalaman pemahaman mengenai tanggung jawab
masing-masing pihak yang terlibat, letak sekolah mitra dalam pelaksanaan program
magang.

UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada:
1.

Ketua dan Staf Lembaga Penelitian Universitas Syiah Kuala atas proses serta
kepercayaan kepada kami untuk meneliti.

2.

Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah yang telah
menyetujui penelitian ini.

3.

Kepala Unit UPT PPP Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah.

4. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ismiyanto.Mazwar. 2013. Persepsi mahasiswa biologi tentang pelaksanaanProgram
pengalaman lapangan (ppl) oleh fakultasKeguruan dan ilmu pendidikan ums

Tahun akademik 2012/2013.Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.Diakses
pada
18
Oktober
2016.
(http://eprints.ums.ac.id/23434/17/08/Naskah_Publikasi.pdf).
Jalaluddin Rakhmat. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jhon Echol & Hasan Sadly, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1996.
Kukuh Sandy Sudrajat. (2017). Analisis Persepsi Mahasiswa PGSD UMS Angkatan
2013 Mengenai Pelaksanaan Program Magang FKIP UMS. Surakata: Prodi
PGSD FKIP UMS.
Locke, Knneth D., and Gwaen E. Mitchell. 2016. “Self-perceptions,
parent- perceptions, and meta-perception sof the interpersonal efficacy of
adolescents with autism spectrum disorder” Research in Autism Spectrum
Disorders.
31
(2).
Diakses
pada
5
Oktober
2016
(http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1750946716300861).
Mardia Hi.Rahman. 2014. “Professional Competence, Pedagogical Competence
and thePerformance of Junior High School of
Science Teachers”
Research in Autism Spectrum Disorders. 31 (2).Diakses pada 5 Oktober
2016 (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1750946716300861
Sidiq. Rasiana.Muhamad.
2013.
Efektivitas
pelaksanaan
program
pengalaman Lapangan dalam memberikan bekal kompetensi guru pada
mahasiswa pendidikan akuntansi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
universitas muhammadiyah surakarta Tahun angkatan 2009. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.Diakses pada 18 Oktober
2016. (http://eprints.ums.ac.id/23434/17/08/Naskah_Publikasi.pdf).
Slameto. (2010). Belajar & Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan kualitatif, kuantitatif, R&D.
Bnadung: Alfabeta.
Taniredja, Sumedi dan Abduh . 2016. Guru yang Profesional. Bandung : CV
Alfabeta.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Unit PPL FKIP Unsyiah. (2016). Buku Pedoman Magang. Darussalam: FKIP
Unsyiah.
Utami.Budi.Pelaksanaan Magang Profesi Kependidikan Mahasiswa Pendidikan
Kimia FKIP UNS. Jurnal .Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Diakses pada 29 November 2016.
Zahroh, Aminatul. 2015. Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi
Profesionalisme Guru. Bandung: CV Yrama Widya