HASIL ANALISIS BUKU GURU DAN SISWA KURIK

HASIL ANALISIS BUKU GURU DAN SISWA KURIKULUM 2013
KELAS 4 SEMESTER 2 TEMA 8 “TEMPAT TINGGALKU”
Diajukan untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Matakuliah Model-model
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Semester VII Tahun Akademik
2016/2017
Dosen : Drs. Dadan Djuanda, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Paket 3
Amelyandini Tresnayani

1306233

4

Dwi Kartika Santi

1301296

11


Nurul Fauziah Rizky

1303462

31

Selvi Amelia

1306821

39

Yosi Pebriana

1306320

47

PGSD PRODI KELAS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2016

HASIL ANALISIS BUKU SISWA DAN GURU KELAS 4 TEMA 8
“TEMPAT TINGGALKU”
A. Hasil Analisis Buku Siswa
1. Subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku)
1) Pembelajaran 1
Pada pembelajaran 1 cocok menggunakan model pembelajaran
kooperatif. Adapun ciri-ciri model tersebut yaitu dimana menurut Nur
(dalam Permana, 2013) ciri-ciri model Cooperative Learning adalah
sebagai berikut:
a. Siswa dalam kelompok secara bermain menyelesaikan materi
belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keberagaman
yang berbeda-beda (heterogen).
c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada
masing-masing individu.
Fakta:

Dalam kegiatan membaca peta dan mengetahui arah mata angin
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengeksplor
pengetahuan mereka mengenai materi tersebut.
2) Pembelajaran 2
Pada pembelajaran 2 cocok menggunakan model pembelajaran
menyimak secara langsung (KML) atau Direct Listening Activities
(DLA)
Ciri-ciri:
Model menyimak secara langsung (KML) atau direct listening
activities (DLA) ini merupakan bagian dari model pembelajaran
langsung (direct instruction) sehingga ciri atau karakteristik dari model
ini pun relatif sama. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a.

Fokus pada bidang akademik.

b.

Arahan dan kontrol berada di tangan guru.


c.

Terdapat harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa.

d.

Memiliki sistem manajemen waktu.

e.

Atmosfer akademik yang cukup netral.

Fakta:
Dalam penyampaian materi teks bacaan kepulauan seribu dimana
siswa diharapkan dapat menyimak teks bacaan secara baik.
3) Pembelajaran 3
Pada pembelajaran 3 cocok menggunakan model pembelajaran
menyimak secara langsung (KML) atau Direct Listening Activities
(DLA)
Ciri-ciri:

Model menyimak secara langsung (KML) atau direct listening
activities (DLA) ini merupakan bagian dari model pembelajaran
langsung (direct instruction) sehingga ciri atau karakteristik dari model
ini pun relatif sama. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a.

Fokus pada bidang akademik.

b.

Arahan dan kontrol berada di tangan guru.

c.

Terdapat harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa.

d.

Memiliki sistem manajemen waktu.


e.

Atmosfer akademik yang cukup netral.

Fakta:
Dalam penyampaian materi teks bacaan keadaan alam bali dimana
siswa diharapkan dapat menyimak teks bacaan secara baik.
4) Pembelajaran 4
Pada pembelajaran 4 cocok menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (PBM)
Ciri-ciri:
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah
b. Berfokus pada keterkatitan antar disiplin
c. Penyelidikan autentik

d. Menghasilkan produk dan memamerkannya
e. Kolaborasi dan kerjasama

Fakta:
Dalam materi mengamati gambar pesebaran sumber daya alam

Indonesia serta siswa menganilisis atau mencari sumber daya alam di
sekitar tempat tinggal siswa.
5) Pembelajaran 5
Padaa pembelajaran 5 cocok menggunakan model pembelajaan
berbasis masalah (PBM)
Ciri-ciri:
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah
b. Berfokus pada keterkatitan antar disiplin
c. Penyelidikan autentik
d. Menghasilkan produk dan memamerkannya
Kolaborasi dan kerjasama
Fakta:
Dalam materi mengamati denah dan macam-macam sarana umum
siswa nantinya menganalisis manfaat dari beberapa sarana umum yang
ada di sekitar lingkungan sekolah dan tempat tinggal.
6) Pembelajaran 6
Dalam pembelajaran 6 cocok menggunakan model pembelajaran
permainan. Model pembelajaran permainan termasuk dalam model
pembelajaran kooperatif. Adapun ciri-ciri model tersebut yaitu dimana


menurut Nur (dalam Permana, 2013) ciri-ciri model Cooperative
Learning adalah sebagai berikut:
a. Siswa dalam kelompok secara bermain menyelesaikan materi
belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keberagaman yang
berbeda-beda (heterogen).
c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masingmasing individu.
Fakta:
Dalam pembelajaraan PJOK siswa dapat melakukan latihan
kebugaran jasmani seperti sit-up dan back-up.
2.

Subtema 2 (Keunikan Daerah Tempat Tinggalku)
Pada subtema 2 yaitu membahas keunikan daerah tempat

tinggalku. Pada subtema ini guru bisa menggunakan berbagai macam jenis
model pembelajara untuk beberapa pertemuan, karena pada satu subtema
terdapat 6 pembelajaran. Untuk subtema keunikan daerah tempat tinggalku
ini


bisa

menggunakan

model

pembelajaran

Kooperatif.

Model

pembelajaran kooperatif dipilih karena dapat melatih keterampilan kerja
sama antar siswa dan dapat memaksimalkan keterampilan bahasa siswa.
Model pembelajaran kooperatif sendiri memiliki ciri:
1) Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara bekerja sama.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
3) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya,

dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat
keheterogenan tersebut.
4) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada
perorangan.
3. Subtema 3 (Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku)

Pada subtema 3 membahas mengenai aku bangga dengan daerah
tempat tinggalku. Pada subtema kali bisa menggunakan model Time Token
(Kartu Bicara). Model ini efektif untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa secara perorangan. Guru sebagai motifator harus
mempunyai energy yang mampu memotivasi siswa mengungkapkan
pendapat, saran dan tanggapan secara aktif, dinamis dan dalam suasana
yang menyenangkan. Adapun ciri-ciri dari model Time Token (Kartu
Bicara) yaitu sama seperti model pembelajaran kooperatif.
B. Hasil Analisis Buku Guru
1. Subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku)
1) Pembelajaran 1
Model pembelajaran : Problem Based Learning ( PBL)
Dalam pembelajaran pertama pada tema 8 , model yang
sesuai dengan pembelajaran ini adalah model pembelajaran

Problem Based Learning ( PBL ). Model Problem Based Learning
adalah suatu model pembelajaran yang mendorong peserta didik
untuk mengenalkan bagaimana cara belajar melalui lingkungan
sekitar, dimana lingkunga sekitar menjadi sumber belajar bagi
peserta didik dalam menyajikan dan menyelesaikan masalah secara
autentik

sehingga

peserta

didik

dapat

membangun

atau

mengembangkan pengetahuannya sendiri.
Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Problem
Based Learning sesuai dengan pembelajaran ini, karena pada
pembelajaran satu ini guru meminta siswa untuk membaca bacaan
teks yang berjudul “ Kota Wamena”. Setelah siswa membaca teks
bacaan tersebut ,

Kemudian siswa diminta untuk menandai

(menggaris bawahi) informasi penting pada teks bacaan tesebut
dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Dengan
bantuan atau bimbingan guru, siswa bersama – sama dengan guru
menyimpulkan teks bacaan “Kota Wamena” dan siswa dapat
mempresentasikan hasil teks bacaan tersebut di depan kelas.
2) Pembelajaran 2
Model pembelajaran : Contextual Teaching Learning ( CTL)

Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dua
ini adalah model pembelajaran CTL. Model pembelajaran CTL
adalah model pembelajaran yang membantu guru mengaitkan
materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
untuk menghubungkan pengetahuanyang dimilikinya dengan
penerapannya di kehidupan sehari – harinya sebagai anggota
masyarakat dan keluarga.
Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran CTL sesuai
dengan pembelajaran dua adalah :
a.

Siswa

diminta

untuk

membaca

teks

dengan

judul

b.

“Kepulauan Seribu”.
Siswa diminta untuk menceritakan kembali teks bacaan

c.

tersebut.
Siswa diminta untuk menyebutkan mengenai kepulauan
seribu ( letak, kondisi alam, mata pencaharian penduduk,

d.

dampak kondisi alam dengan masyarakat).
Siswa dapat mengemukakan pendapatnya berdasarkan
informasi dan data yang didapatkannya dari teks bacaan “
Kepulauan Seribu “ untuk memecahkan permasalahan yang

diberikan oleh guru.
3) Pembelajaran 3
Model pembelajaran : Contextual Teaching Learning ( CTL)
Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dua
ini adalah model pembelajaran CTL. Model pembelajaran CTL
adalah model pembelajaran yang membantu guru mengaitkan
materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
untuk menghubungkan pengetahuanyang dimilikinya dengan
penerapannya di kehidupan sehari – harinya sebagai anggota
masyarakat dan keluarga.
Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran CTL sesuai
dengan pembelajaran dua adalah :

a.

Siswa

diminta

untuk

membaca

teks

dengan

judul

b.

“Kepulauan Seribu”.
Siswa diminta untuk menceritakan kembali teks bacaan

c.

tersebut.
Siswa diminta untuk menyebutkan mengenai kepulauan
seribu ( letak, kondisi alam, mata pencaharian penduduk,

d.

dampak kondisi alam dengan masyarakat).
Siswa dapat mengemukakan pendapatnya berdasarkan
informasi dan data yang didapatkannya dari teks bacaan “
Kepulauan Seribu “ untuk memecahkan permasalahan yang

diberikan oleh guru.
4) Pembelajaran 4
Model pembelajaran : Extending Consept trought Languange
Activities ( ECOLA)
Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran
empat ini adalah model pembelaran ECOLA. Model pembelajaran
ECOLA adalah model pembelajaran dengan tujuan siswa
berdiskusi untuk menentukan tujuan membaca dengan kecakapan
yang diharapkan adalah membaca teks, cepat menemukan
ide,konsep,dan informasi aktual, kritis bernalar ( terampil bertanya,
mempertanyakan, menganalisis, merangkum, mengevaluasi ), dan
menumbuhkan kepribadian dan rasa percaya diri.
Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Inquiri sesuai
dengan pembelajaran ketiga adalah :
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Kemudian siswa diminta unuk membaca teks mengenai keadaan
sumber daya alam di Sumatera Barat
c. Siswa diminta menganalisis hasil bacaan teks mengenai
Keadaan Sumber Daya Alam di Sumatera Barat
d. Setelah itu siswa bersama teman kelompoknya mendiskusikan
hasi bacaan teks tersebut bersama teman – temannya
e. Hasil diskusi tersebut kemudian dipresentasikan di depan kelas
5) Pembelajaran 5

Model Pembelajaran Eksplorasi
Ciri-ciri:
Menurut Ramlan dan Arie (2011), ciri-ciri yang dimiliki oleh
pendekatan eksploratif yaitu sebagai berikut.
a. Mengutamakan langkah-langkah eksploratif.
b. Menekankan proses komunikasi yang interaktif, adaptif, dan
reflektif.
c. Menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok bahasan.
d. Menggambarkan

level

kegiatan

yang

berkaitan

dengan

meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga
memperoleh pengalaman yang bermakna.
Fakta:
Model pembelajaran eksplorasi adalah model yang
melibatkan siswa dalam mencari informasi, menggunakan media,
dan mengelola informasi untuk mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri, sementara guru hanya berperan dalam memfasilitasi siswa
untuk berinteraksi secara aktif dan mendorong siswa untuk belajar.
6) Pembelajaran 6
Model Pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
Ciri-Ciri:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada
belajar melalui berbuat (learning to do).
b. Guru menggunakan berbagai alat

bantu

dan

cara

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan carana sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya,

dan

melibatkan

siswa

dalam

menciptakan

lingkungan

sekolahnya.
Fakta:
Model pembelajaran PAIKEM merupakan sebuah model
pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat
prinsip utma dalam proses pembelajarannya.
2. Subtema 2 (Keunikan Daerah Tempat Tinggalku)
1) Pembelajaran 1
Materi Pembelajaran :
a.

Mengamati gambar dan memberikan pendapat tentang halhal dari gambar tersebut yang berhubungan dengan ibu kota

b.

negara indonesia.
Mengamati simbol

ciri

khas

beberapa

daerah

dan

memasangkan pasangan simbol daerah dengan ciri khas
c.

daerah.
Mengamati salah satu tempat bersejarah di Jakarta atau kota

d.
e.

setempat.
Cara pengolahan sampah.
Mencari ciri khas daerah dengan kegiatan library research.

Model Pembelajaran : CTL ( Contextual Teaching and Learning)
Model yang terdapat pada pembelajaran 1 adalah model
pembelajaran CTL dimana pembelajaran itu dimulai dengan sajiansajian atau tanya jawab lisan yang terkait dengan dunia nyata
kehidupan siswa sehingga akan terasa manfaat dari materi yang
akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa
menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif.
Metode Pembelajaran : Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus bisa digunakan dalam pembelajaran 1
karena pada dasarnya metode ini adalah metode ceramah gabung
dengan metode lainnya. Metode ceramah plus itu ada 3 macam,
yaitu :

a.

Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas. Metode ini
adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan
tanya jawab dan pemberian tugas. Idealnya dilakukan
secara tertib, yaitu penyampaian materi oleh guru,
pemberian peluan bertanggung jawab antara guru dan

b.

siswa, dan pemberian tugas kepada siswa.
Metode ceramah plus diskusi dan tugas. Metode ini
dilakukan

secara

tertib

sesuai

dengan

urutan

pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan
materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan
c.

akhirnya memberikan tugas.
Metode plus demonstrasi

dan

latihan.

Metode

ini

merupakan kombinasi antara kegiatan kombinasi antara
kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan
memperagakan dan latihan.
2) Pembelajaran 2
Materi Pembelajaran :
a. Mengamati dan membaca memidai informasi.
b. Menjelaskan nama suatu daerah berdasarkan kondisi
c.
d.
e.
f.
g.

geografisnya.
Mengolah teks laporan kedalam bentuk pertanyaan.
Pengolahan terumbu karang.
Jenis teknologi yang digunakan pada peralatan sehari-hari.
Mengenal letak geografis suatu tempat.
Berdisukusi mengenai petunjuk yang terdapat dalam buku
untuk menemukan jawaban dan mengkomunikasinnya.

Model Pembelajaran : Discovery Learning
Model pembelajaran discovery learninng ialah proses mental
dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.
Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mengerti,
menggolongkan,

membuat

dugaan,

menjelaskan,

membuat

kesimpulan yang semua itu termuat dalam pembelajaran 2. Dengan
model ini, siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami

prosesnya sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan
intruksi. Dengan demikian, pembelajaran discovery ialah suatu
pembelajaran yang melibatakan siswa dalm proses kegiatan
pembelajaran. Model pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan dan
menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah
dilupakan.
Metode Pembelajaran : Diskusi
Metode diskusi bisa digunakan pada pembelajaran 2. Metode
diskusi ini adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya
dengan memecahkan masalah. Metode diskusi diaplikasikan dalam
proses belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis,
mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
mendorong

siswa menyumbangkan

buah pikirannya untuk

memecahkan masalah bersama, serta mengambil satu alternatif
jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan
masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

3) Pembelajaran 3
Materi Pembelajaran :
a. Penggunaan teknologi sederhana dan modern.
b. Interaksi manusia dengan budaya setempat.
c. Mengenal alur pembuatan layang-layang.
d. Membedakan pemanfaatan teknologi sederhana

dan

modern.
e. Membuat layang-layang.
Model Pembelajaran : Inquiry
Model yang digunakan dalm pembelajaran 3 ini adalah
model pembelajaran inquiry yaitu salah satu model pembelajaran
dimana guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu

menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Model
pemebelajaran inquiry dilakukan dengan tahap penyajian masalah
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing
siswa untuk mengumpulkan informasi, tahapan verifikasi data
dengan

memberikan

mengidentifikasi

dan

pengarahan

sehingga

merumuskan

siswa

hipotesis,

mampu

mengadakan

eksperimen dimana pada tahap ini siswa diajak melakukan
percobaan, selanjutnya adalah merumuskan penjelasa untuk
melakukan analisis dan diskusi terhadap hasil yang diperoleh
sehingga siswa dapat menyimpulkan hasil pengumpulan data.
Metode Pembelajaran : Eksperimen
Metode eksperimen bisa digunakan dalam pembelajaran 3.
Metode eksperimen atau percobaan ini adalah metode pemberian
kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk
dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode ini dapat
membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata
guru atau buku.
4) Pembelajaran 4
Materi Pembelajaran :
a. Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani.
b. Manfaat penggunaan teknologi dalam kehidupan seharic.
d.
e.
f.

hari.
Bercerita mengenai pengalaman.
Jenis-jenis teknologi.
Alur pembuatan wayang.
Permainan tradisional.

Model Pembelajaran : SAVI
Model yang terdapat pada pembelajaran 4 adalah model
SAVI yang menekankan pembelajaran haruslah memanfaatkan
semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah
kependekan dari :

a. Somantic yang bermakna gerakan tubuh (hand-on, aktifitas
fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melakukan.
b. Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan
melalui

mendengarkan,

menyimak,

berbicara,

mengemukakan pendapat, dan menanggapi.
c. Visualization yang bermakna belajar haruslah mengguakan
indra

mata

melalu

mengamati,

menggambar,

mendemonstrasi, menggunakan media dan alat peraga.
d. Intellectually yang bermakna bahwa belajar haruslah
menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar
haruslah dengan konsetrasi pikiran.
Metode Pembelajaran : Demonstrasi
Metode yang digunakan pada pembelajaran 4 adalah
metode

demonstrasi

yang

mengajarkan

dengan

cara

memperagakan, baik secara langsung atau maupun menggunakan
media penagajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang
disajikan. Manfaat metode demonstrasi itu sendiri yaitu perhatian
siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar lebih terarah, dan
pengalaman serta kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri siswa.
5) Pembelajaran 5
Materi Pembelajaran :
a. Interaksi masyarakat jawa dengan budaya.
b. Keunikan masyarakat jawa.
c. Contoh bentuk kerjasama.
d. Peta grid.
e. Manfaat kerja sama.
f. Lokasi objek dari peta.
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Model yang digunakna dalam pembelajaran 5 adalah model
pembelajaran cooperative learning yang merupakan strategi
pembelajaran yang menitikneratkan pada pengelompokan siswa
dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam

kelompok-kelompok kecil. Kepada siswa diajarkan keterampilanketerampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam
kelompoknya. Strategi pembelajaran cooperative learning dipakai
karena untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang arti
pentingnya kerjasama yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai
makhluk sosial.
Metode Pembelajaran : Jigsaw
Metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran 5 adalah
metode jigsaw. Pada dasarnya, dalam metode ini guru membagi
satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih
kecil. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam kelompok belajar
kooperatif dan setiap anggotanya harus bertanggung jawab
terhadap penguasaan setiap subtopik yang ditugaskan guru dengan
sebaik-baiknya.
6) Pembelajaran 6
Materi pembelajaran :
a. Kebudayaan Badui.
b. Refleksi sikap diri.
c. Membuat brosur dengan yang menunjukan keunikan daerah
setempat.
Model Pembelajaran : Direct Learning
Model pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran 6
adalah model pembelajaran direct learning atau pembelajaran
langsung yaitu model dengan pengetahuan yang bersifat informasi
dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar yang akan
lebih efektif jika disampaikan. Sintaknya adalah menyiapkan siswa,
sajian informasi, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi.
Metode Pembelajaran : Ceramah
Ceramah bisa digunakan pada pembelajaran 6 ini. Metode
ceramah

ini

adalah

sebuah

metode

mengajar

dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa. Metode ini dapat dikatan sebagai satu-satunya
metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi.
Dalam metode ini guru mudah menguasai kelas, menerangkan
bahan pelajaran berjumlah besar, dan dapat diikuti anak didik
dalam jumlah besar.
3. Subtema 3 (Aku Bangga dengan Daerah Tempat Tinggalku)
Pada pembelajaran 1,2,3,4 dan 5 cenderung menggunakan
pendekatan CTL karena siswa dihadapkan dengan kejadian-kejadian
yang dekat dilingkungan siswa seperti pada pembelajaran 1 siswa harus
mengamati lingkungan pantai apa saja pekerjaan masyarakat pesisir
pantai, bedanya daerah pesisir pantai dengan lingkungan sekitar anak,
apa yang harus lakukan ketika anak tinggal di pesisiran pantai, membuat
kerajinan tangan berdasarkan potensi daerah asalnya seperti yang di
pantai

membuat

karya

sari

kerang-kerang,

begitupun

dengan

pembelajaran 2 anak yang tinggal digunung akan merasa bangga dengan
lingkungannnya

sendiri

yang

dijadikan

pembelajaran

begitupun

sebaliknya yang dilingkungan kota yang ada di pembelajaran 3, 4 dan 5
maka anak akan merasakan kebermaknaan dalam belajarnya karena anak
dapat menggali informasi dari daerahnya sendiri (experiencing), dan guru
dapat mengaplikasikan suatu objek kedalam pemanfaatannya seperti
memebuat karya dari bahan-bahan yang tersedia didaerah asalnya seperti
anak dipesisir pantai yang membuat hiasan dari terumbu karang.
Pembelajaran ini sejalan dengan apa yang ada dalam langkah
pembelajaran CTL seperti sebagai berikut:
1)

Relating, dalam proses pembelajaran belajar dikaitkan dengan
konteks dunia nyata.

2)

Experiencing, dalam proses pembelajaran peserta didik ditekankan
untuk menggali, menemukan, menciptakan sesuatu yang baru dan
akhirnya

peserta

didik

pengalaman yang baru juga.

akan

mendapatkan

ilmu

ataupun

3)

Applying, dalam hal ini pada proses pembelajaran guru dapat
mengaplikasikan

suatu

objek

pembahasan

dengan

cara

mempresentasikan ke dalam konteks pemanfaatannya.
4)

Coopeerating, proses pembelajaran bisa dilakukan dengan cara
berkelompok, berdiskusi dengan teman, mengerjakan tugas
kelompok

5)

Transferring, belajar dengan cara memanfaatkan situasi dan
konteks dalam pengetahuan yang baru.
Dalam pembelajaran 6 guru menggunakan model pembelajran

sosio drama karena setelah siswa memahami cerita rakyat guru
memeberikan kesempatan kepada siswa yang dipilih sebagai model
untuk memerankan tokoh yang berda pada cerita rakyat tersebut yang
bertujuan untuk meningkatakan kemampuan berbicara pada siswa dan
apresiasinya terhadap cerita rakyat, menumbuhkan tanggung jawab dan
amanah terhadap siswa yang diberikan peran dan apresiasi siswa yang
menonton terhadap temannya yang diberikan peran serta memberikan
masukan. Kemudian hal ini sejalan dengan karakteristik pembelajran
bahasa melalui sosio drama sebagai berikut:
1)

Pembelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan
pengertian dan prasaan seseorang.

2)

Pembelajaran

dimaksudkan

untuk

menumbuh

kembangkan

kesetiakawanan social dan rasa tanggung jawab dalam memikul
amanah yang telah dipercayakan
3)

Jika menerapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu
keputusan

4)

Dapat menghilangkan malau, dimana bagi siswa yang tadinya
mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan
sesamanya dan masyarakat secara berangsur-angsur hilang,
menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya

5)

Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan keterampilan tertentu
sehingga diharapkan siswa mendapatkan bekal dan pengalaman

yang berharga, setelah mereka terjun langsung kelak pada
masyarakat
6)

Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa
sehingga amat berguna bagi kehidupan dan masa depannya kelak,
terutama yang berbakat bermain drama, lakon film dan sebgainya

7)

Untuk meningkatkan penalaran peerta didik lebih berpikir kritis
dan detail dalam pemecahan masalah

8)

Untuk meningkatkan pemahaman konsep dari materi yang
diajarkan

DAFTAR PUSTAKA
Permana, Sukma. (2013). Prinsip dasar dan ciri-ciri model kooperatif. [Online].
Diakses dari: http://permanasu.blogspot.com/2013/01/prinsip-dasar-dan-ciriciri-model.html. (6 September 2016)