TUGAS PASAR MODAL MATA KULIAH MANAJEMEN

TUGAS

PASAR MODAL

MATA KULIAH : MANAJEMEN INVESTASI

Disusun oleh :
Rahma Pratiwi
Elsha Amelinda
Wahid Khoirur Rohman
Dwi Septiono Hidayat
Rizky Intan Permatasari
Fitrotin Nikma
Irnawati Nenometa

NIM. 134140114111002
NIM. 134140114111005
NIM. 134140114111008
NIM. 134140114111011
NIM. 134140114111014
NIM. 134140114111017

NIM. 134140114111020

JURUSAN
SARJANA TERAPAN PERBANKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
0

PASAR MODAL
A. Pengertian Pasar Modal
1. Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan
guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.
(Sunariyah, 1997:3)
2. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
(Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995)
3. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang
(obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1
tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai
instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. (Bursa Efek
Indonesia)
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah
suatu tempat yang digunakan untuk jual beli berbagai surat-surat berharga dengan
jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (jangka panjang).
B. Macam-macam Pasar Modal
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan
saham (emiten) kepada investor selama jangka waktu yang ditetapkan oleh
pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar
sekunder. Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke
publik, dan transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli
atau pemesan dan emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan,
sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan
investor, melainkan investor dengan emiten.

1

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati
masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar
dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas, setelah
melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder
ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.
3. Pasar Ketiga (Third Market)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar
bursa. Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa parallel, dimana
menurut pakdes 1989 bursa parallel merupakan suatu system perdagangan
efek yang terorganisasi diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar
sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh Perusahaan Perdangan Uang
dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh badan Pengawas Pasar Modal.
4. Pasar keempat (Fourth Market)
Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar investor atau
dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke
pemegang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk
transaksi dalam perdagangan semacam ini biasanya dilakukan dalam

jumlah besar.

SAHAM
A. Pengertian Saham
1. Saham adalah tanda penyertaan atau pemelikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
2

2. Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas
atau yang biasa disebut emiten.
3. Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada
perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak
untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.
B. Jenis-jenis saham


Ditinjau dari segi kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim, maka saham
terbagi atas :
1. Saham Biasa (common stocks)
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling

yunior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
2. Saham Preferen (preferred stocks)
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak
lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen
akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih
dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan
direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga
untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak
lengser.



Ditinjau dari cara peralihannya
1. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara
hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui
sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
2. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di
mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

C. Cara membeli saham
Jika akan membeli saham di Indonesia, anda harus melakukannya di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Tapi transaksi ini tidak bisa anda lakukan sendiri walaupun anda
datang langsung ke BEI. Semua transaksi di Bursa Efek Indonesia hanya bisa
anda lakukan melalui broker/perantara pedagang saham (Perusahaan Sekuritas).
3

Langkah pertama untuk membeli saham adalah membuka rekening di perusahaan
perantara perdagangan efek saham. Perusahaan ini biasa disebut sekuritas atau
broker. Perusahaan sekuritas di Indonesia cukup banyak mencapai lebih dari
seratus perusahaan. Ada yang dimiliki pemerintah (BUMN), ada yang dimiliki
swasta nasional, ada yang dimiliki asing. Yang milik BUMN adalah BNI
Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas. Yang
merupakan milik swasta nasional diantaranya Sinarmas Sekuritas, Trimegah
Sekuritas, Panin Sekuritas, Henanputi Rai Sekuritas, Balbury Sekuritas, Sarijaya
Sekuritas, Brent Sekuritas, Trust Sekuritas dan lain-lain. Yang merupakan milik
Asing diantaranya Kim Eng Securities, CLSA Securities, JP Morgan Securities,

Merril Lynch Securities, Philips Securities, UBS Securities, BNP Paribas
Securities.
Proses pendaftaran pada perusahaan sekuritas diantaranya menyerahkan fotokopi
kartu identitas resmi, Nomor Pokok Wajib Pajak, serta mengisi beberapa formulir.
Apabila telah selesai, tahap selanjutnya adalah melakukan setoran awal ke
rekening anda di perusahaan sekuritas tersebut.

Jenis layanan yang diberikan perusahaan sekuritas :
1. Layanan penuh (Full Service Brokerage). Pada jenis layanan ini, kita akan
dipandu oleh seseorang yang telah bersertifikat sebagai Wakil Perantara
Pedagang Efek (WPPE). Pada layanan ini perusahaan sekuritas tidak
hanya sebatas menempatkan pesanan beli atau jual saham kita, akan tetapi
juga member edukasi, saran serta strategi dalam melakukan perdagangan
saham atau perdagangan surat berharga lainnya.
2. Layanan Online trading. Yang dimaksud dengan online trading berarti kita
melakukan pembelian saham dan penjualan saham sendiri melalui internet
di situs perusahaan sekuritas tersebut. Perusahaan sekuritas umumnya
menyediakan semacam software yang bisa kita install ke computer kita
dan selanjutnya kita dapat melakukan online trading dari manapun dengan
jaringan internet.

D. Keuntungan membeli saham
4

1. Deviden
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Deviden diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai, artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai
dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Atau dapat pula berupa
deviden saham yang berarti kapada setiap pemegang saham diberikan
deviden sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang
pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian deviden saham
tersebut.
2. Captal gain
Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk
dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
seorang pemodal membeli saham Telkom dengan harga per saham Rp
3000 kemudian menjualnya dengan harga per saham Rp 3500 yang berarti
pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap

saham yang dijualnya.
Di samping dua keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga dimungkinkan
untuk mendapatkan :
1. Saham Bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada
para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah
selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat
perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana. Misalnya
setiap saham dengan nominal Rp 500 dijual dengan harga Rp 800 maka
setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp 300
setiap sahamnya.
E. Kerugian yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:
1. Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi

perusahaan

menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat
membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untukmendapatkan
deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

5

2. Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan
capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya
investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya,
dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang
investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya,
namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per
lembarnya,

berarti

investor

tersebut

mengalami

kerugian


sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari
potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga
saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih
rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
3. Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara
langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan
dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah
dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat
sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.
4. Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham
perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham
perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang
buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,
mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara
berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai
dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang
di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang
melakukan Go Privatetidak merugikan investor karena perusahaan
penerbit saham tersebut melakukan Buy Back terhadap saham yg
diterbitkan.
5. Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh
otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual
6

sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status
suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya
dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula
berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang
menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan
harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau
berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan
sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta
konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas
tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu
informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat
dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
F. Kapan saat yang tepat untuk :
1. Membeli saham
 Saat penawaran umum atau biasa disebut Pasar Perdana / Penawaran
Saham Perdana.
 Saat saham telah beredar
2. Menjual saham
 Saat harga pasarnya naik (diatas harga pasar) dari harga beli.
 Bila memprediksikan harganya akan jatuh.
 Saat saham dalam keadaan rugi, untuk mencegah kerugiaan yang
semakin besar.

7

DEPOSITO
A. Pengertian Deposito
Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara
deposan dan bank. Adapun jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12 dan
24 bulan.
B. Jenis-jenis deposito
1. Deposito berjangka
Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu terntu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan bank. Dana dalam deposito dijamin oleh
pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan
persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu
di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru
bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Deposito juga
dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO
(Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah
jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga
deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga
dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke
pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.
2. Sertifikat Deposito
Adalah surat berharga yang sifatnya atas unjuk dan merupakan surat
pengakuan hutang dari bank, dan surat berharga ini dapat
diperjualbelikan dalam pasar uang. Pengertian surat berharga atas
unjuk adalah bahwa pada saat sertifikat deposito tersebut jatuh tempo
untuk diserahkan/diunjukkan pada bank, maka bank wajib untuk
membayar sebesar nilai yang tercantum pada sertifikat deposito
tersebut. Sertifikat deposito mirip dengan deposito berjangka. Bunga
pada sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayar di muka,
sedangkan deposito dibayar saat jatuh tempo. Sertifikat deposito
diterbitkan atas tunjuk bukan atas nama, sehingga bisa dipindah
tangankan dan diperjualbelikan. Sertifikat deposito tidak dapat
8

diperpanjang otomatis dan bisa dicairkan pada saat jatuh tempo oleh
pemegang sertifikat. Sertifikat deposito dapat digunakan sebagai
hadiah untuk keluarga, sahabat atau relasi.
Sertikat deposito merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah
perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan
sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari
rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak
dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari
(atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam
denominasi-denominasi tetap, misalnya Rp. 1.000.000, Rp. 2.500.000,
Rp. 5.000.000, Rp. 10.000.000, Rp. 25.000.000 dsb. Dalam deposito
ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada
waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito
berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000,
setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar
Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.
C. Perbedaan Deposito dan Sertifikat Deposito
Deposito Berjangka

SERTIFIKAT DEPOSITO

Sifatnya atas Nama

Sifatnya atas Unjuk

Tidak dapat diperjual belikan /
dipindah tangankan

Dapat diperjual belikan / dipindah
tangankan

Bunga dibayar pada saat jatuh waktu Bunga dibayar pada saat pembukaan
Nilai nominal ditentukan oleh
deposan

Nilai nominal ditentukan oleh bank

Penyimpanan dapat berbentuk rupiah Penyimpanan hanya dalam bentuk
atau uang asing
rupiah

D. Perhitungan bunga dan pajak
Formula : Nominal x % Bunga x Jumlah Hari Bunga
Jumlah hari dlm tahun Ybs
Contoh kasus:

9

Penempatan Deposito per tanggal 2 Jan 2008, Nominal Rp 50.000.000,
periode 1 bulan.
Informasi suku bunga: 5.5%/pa
Berapa bunga yang diperoleh nasabah dengan kondisi:
a. Deposito Non ARO
b. Deposito ARO
c. Deposito ARO Plus
Jawaban :
Bunga : Rp 50.000.000 x 5,5 % x 31 hari = Rp 232.923,50
366
Pajak : Rp 232.923,50 x 20 % = Rp 46.584,70
Bunga bersih Rp 186.338,80
a. Kondisi Deposito Non-ARO
Pada saat jatuh tempo, deposito tidak diperpanjang. Nominal dan bunga
yang diperoleh nasabah sebesar Rp 50.186.338,80,-.
b. Kondisi Deposito ARO
Pada saat jatuh tempo, Nominal sebesar Rp. 50.000.000,- akan
diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.
Sedangkan bunga sebesar Rp. 186.338,80 ditransfer ke rekening
nasabah.
c. Kondisi Deposito ARO Plus
Pada saat jatuh tempo, Nominal ditambah bunga sebesar Rp.
50.186.338,80,- akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu
yang sama.
E. Denda
 Adalah merupakan suatu kewajiban bagi deposan, apabila deposito
berjangka yang belum jatuh tempo dicairkan oleh deposan, adalah :
1. Denda Penalty, yaitu denda yang dikenakan oleh bank kepada
deposan yang melakukan pencairannya belum jatuh tempo sebesar
1% dari nilai nominal deposito
2. Denda bunga, yaitu denda yang dikenakan oleh bank kepada
deposan yang melakukan pencairannya belum jatuh tempo, yaitu
bunga harian selama pengendapan dana tersebut tidak dibayarkan
F. Syarat membuka deposito
 Mengisi formulir pembukaan deposito
Perorangan :
10

 Fotocopy Identitas KTP/SIM/Paspor/KIMS/KITS
 NPWP
Perusahaan :
 Akta Pendirian dan Anggaran Dasar serta perubahannya, SIUP, NPWP,
Fotocopy Identitas Pengurus : KTP/SIM, TDP
 Penempatan deposito minimal Rp. 1.000.000

REKSADANA
A. Pengertian
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 tentang Pasar Modal, reksa dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi.
B. Jenis-jenis Reksadana
Ada empat jenis reksa dana yang dapat dimanfaatkan investor. Masingmasing dibedakan menurut alokasi jenis investasi yang dilakukan :
1. Reksa Dana Pasar Uang :
Reksa dana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang
dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Reksadana pasar
uang tidak menempatkan investasinya pada valas, namun pada surat
hutang jangka pendek dibawah 1 tahun.

11

Reksadana ini memiliki ciri khas khusus yaitu harga per unitnya selalu
Rp1.000,- tidak ada biaya pembelian ataupun penjualan, dan jumlah
unitnya selalu bertambah setiap harinya.
Karena penempatannya pada produk investasi yang relatif aman,
sehingga reksadana ini masuk kategori produk investasi yang cukup
aman. Dengan resiko yang rendah, reksadana ini memberikan imbal
hasil bersih hanya sekitar rata-rata sekitar 5 persen–7 persen per tahun.
Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk
tujuan jangka pendek 1–3 tahun kedepan. Anda boleh juga
menempatkan dana darurat pada reksadana ini. Apakah reksadana ini
bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang? Tentu saja bisa, tapi
imbal hasilnya yang relatif kecil dibandingkan hasil investasi lainnya,
menyebabkannya menjadi kurang menarik untuk investasi jangka
panjang yang biasanya memberikan imbal hasil lebih besar.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap :
Reksadana ini menempatkan investasinya pada obligasi (istilahnya
adalah fixed income dan diartikan secara harfiah pendapatan tetap).
Nama Reksadana Pendapatan Tetap pernah membuat kehebohan di
tahun 2005.
Banyak masyarakat yang baru mulai berinvestasi pada reksadana jenis
ini menyangka bahwa “pendapatan tetap” artinya investasinya
memberikan hasil yang tetap dan tidak ada resiko penurunan nilai.
Alhasil, saat obligasi yang menjadi isi portofolio dari reksadana ini
mengalami penurunan, maka paniklah para investor dan melakukan
pencairan dana secara bersamaan. Saat ini, investor yang berinvestasi
pada reksadana sudah memiliki pengertian yang lebih mendalam
tentang reksadana sehingga kepanikan masyarakat saat nilai reksadana
turun, sudah hampir tidak pernah terjadi lagi.
Memiliki tingkat resiko diatas reksadana pasar uang, reksadana
pendapatan tetap dapat memberikan rata-rata imbal hasil sekitar 7
12

persen–15 persen per tahun. Dalam perencanaan keuangan, reksadana
ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek hingga menengah,
berkisar antara 3–5 tahun kedepan
Reksadana pendapatan tetap berpeluang memberi imbal hasil 8 persen10 persen sepanjang tahun 2012 ini.
3. Reksa Dana Campuran :
Sesuai dengan namanya, reksadana ini berisikan produk investasi yang
terdiri dari Obligasi, Saham atau ekuitas serta produk investasi lainnya.
Pada umumnya reksadana campuran ini dibagi menjadi reksadana
campuran konservatif, moderat ataupun agresif, tergantung dari produk
investasi yang membentuknya. Semakin banyak porsi saham
didalamnya, semakin agresif lah reksadana campuran ini.
Semakin agresif, artinya resiko yang dimilikinya lebih tinggi
dibandingkan reksadana campuran jenis lainnya, dan otomatis semakin
tinggi pula ekspektasi imbal hasilnya.
Akan tetapi, ada juga reksadana campuran yang memiliki saham hanya
dalam porsi kecil bahkan tidak ada sama sekali, reksadana inilah yang
dikategorikan dalam reksadana campuran konservatif.
Dengan produk investasi didalamnya yang variatif, sebenarnya
reksadana campuran menjadi lebih fleksible di saat krisis. Komposisi
saham dan obligasi yang dimiliki bisa disesuaikan dengan kondisi
pasar. Rata-rata imbal hasil reksadana campuran adalah sebesar 15
persen–20 persen per tahun dan dapat digunakan untuk investasi
jangka menengah.
Tujuan

investasi

menggunakan

yang

reksadana

memiliki
campuran.

periode

5-10

Semakin

tahun

panjang

dapat
periode

waktunya, kita dapat menggunakan reksadana campuran yang lebih
agresif. Dari sisi resiko, reksadana ini memiliki resiko yang lebih
tinggi dari reksadana pendapatan tetap tapi lebih rendah dari resiko
reksadana saham.

13

Pada tahun 2012 diproyeksikan return reksadana campuran selama 1
tahun berkisar 10 persen-18 persen.
4. Reksa Dana Saham :
Reksa dana yang sekurang-kurangnya 80 persen dari dana yang
dikelolanya diinvestasikan dalam efek bersifat ekuitas.
Isi portofolio dari reksadana jenis ini adalah saham/ekuitas, dan
merupakan jenis reksadana dengan tingkat resiko dan imbal hasil yang
paling tinggi. Apabila kita ingin membeli reksadana saham, perhatikan
juga jenis saham yang dipilih oleh manajer investasi terkait.
Ada jenis reksadana saham yang berinvestasi hanya pada saham blue
chips, saham infrastruktur, saham second liner ataupun jenis jenis
saham lainnya. Masing-masing jenis ini tentu saja memberikan resiko
dan imbal hasil yang berbeda.
Target imbal hasil rata-rata untuk reksadana saham adalah sebesar 20
persen–25 persen per tahun. Besarnya imbal hasil ini adalah rata-rata
untuk jangka panjang. Artinya reksadana saham bisa saja memberikan
return sampai 40 persen atau lebih per tahunnya, tapi apabila pasar
saham sedang krisis, imbal hasilnya bisa memberikan minus.
Dengan resiko fluktuasi yang tinggi ini, maka reksadana saham sangat
tidak cocok dan tidak dianjurkan untuk investasi jangka pendek.
Dalam perencanaan keuangan, investasi pada reksadana saham
biasanya digunakan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan
periode diatas 10 tahun. Dana pensiun, dana pendidikan anak untuk
tingkat S1, dana untuk bisnis serta tujuan jangka panjang lainnya
merupakan tujuan tujuan yang menggunakan reksadana saham.
Pada tahun 2012 diproyeksikan return reksadana saham selama 1 tahun
berkisar di angka 15 persen-25 persen
Dalam menentukan pilihan Anda terhadap suatu produk reksa dana,
sebaiknya Anda melihat dan membaca prospektus dari produk reksa
dana yang tersedia.

14

C. Manfaat reksadana bagi investor

D. Mekanisme Kerja Reksadana

15

E. Kapan pertama kali reksadana itu ada dan berkembang
Reksadana pertama kali muncul pada tanggal 21 Maret 1924, dan dalam
waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total
aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka
pertumbuhan industri reksadana sempat melambat namun reksadana mulai
tumbuh dan berkembang lagi, Hingga pada akhir tahun 1960 diperkirakan
telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana yang dikelola sebesar 48 triliun
US Dollar.
F.

Kapan kita dapat melakukan transaksi reksadana
Transaksi reksadana dapat kita lakukan pada hari bursa, yaitu pada pukul 9
pagi sampai dengan pukul 4 sore namun pada pukul 1 siang adalah cut off
time dimana tidak ada transaksi reksadana. Transaksi reksadana yang di
lakukan sebelum pukul 1 siang yaitu pukul 9 sampai dengan 12.59 maka
perhitungannya akan menggunakan nilai aktiva bersih (NAB) hari itu juga,
sedangkan transaksi yang dilakukan setelah pukul 1 siang yaitu pukul 2
sampai dengan pukul 4 sore maka akan menggunakan NAB untuk hari
selanjutnya.
Adapun juga batas maksimum pembayaran hasil redemption adalah 7 hari
kerja setelah melakukan transaksi.
Jangka waktu reksadana
 Short term : reksadana yang batas maksimumnya 5 tahun atau reksadana
yang berlaku 5 tahun ke bawah
 Medium term : reksadana dengan jangka waktunya 5 – 10 tahun
 Long term : reksadana dengan jangka waktunya diatas 10 tahun

G. Dimana bisa membeli reksadana
1. Manager Investasi
Manager investasi adalah pihak yang mengelola investasi reksadana.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib
untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer

16

investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai
tempat penitipan kolektif dan administratur.
Tugas MI
- Mengelola investasi reksadana
- memastikan legalitas dan keamanan reksadana tersebut
- Memilih dan memutuskan mana saham, obligasi, deposito dan surat
berharga yang akan dibeli. Lalu, kapan saham akan dijual, kapan
obligasi harus dilepas, dan berapa banyak dana cash yang perlu
-

disimpan,
wajib menghitung dan melaporkan kepada investor mengenai berapa

nilai investasi reksadana setiap hari bursa.
Keuntungan membeli lewat MI adalah
- jumlah investasi atau setoran awal dan top up biasanya relative rendah
dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai investasi
-

dengan setoran awal Rp 200,000.
Investor juga bisa lebih jelas untuk mendapatkan informasi tentang
semua produk yang di terbitkan oleh MI, karena setiap kali ada
investor yang ingin berinvestasi lewat MI maka akan ada agent – agent
MI yang datang untuk menjelaskan tentang produk – produk yang
diterbitkan oleh MI.

Kekurangan membeli lewat MI
-

Investasi lewat MI sedikit merepotkan karena harus melewati proses
yang cukup panjang

Cara berinvestasi lewat MI
-

Datang ke bank kostodian penjual produk untuk membeli dan mengisi

-

formulir pembelian
Mentransfer dana ke rekening agent MI
Mengirimkan formulir pembelian dan bukti pengiriman dana ke MI

-

melalu FAX
Konfirmasi via telpon ke agent MI

2. Bank agen penjual
Bank agen penjual adalah bank yang memiliki ijin sebagai agent transaksi
reksadana atau tempat untuk melakukan transaksi reksadana.
Keuntungan membeli lewat bank agen penjual
- Praktis yaitu bisa lewat internet tanpa harus datang ke bank tersebut
- Terdapat banyak pilihan reksadana dari berbagai MI
17

Kekurangan
-

minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI.

-

Misalnya minimum investasi adalah Rp. 500.000,harus menjadi nasabah bank tersebut yaitu memiliki rekening di bank
tersebut dan juga rekening pada bank tersebut tidak boleh kosong atau

-

nol
setiap kali pembelian dilakukan, maka akan terdapat pemotongan fee
sebesar 0,5% - 2.00% tergantung bank masing – masing

cara berinvestasi lewat bank agen penjual
-

datang ke customer service bank agen penjual misalnya bank BCA,
MANDIRI dan bank lainnya yang telah terdaftar menjadi bank agen

-

penjual
memilih produk yang kita inginkan
membuka rekening di bank tersebut. Setelah itu proses pembelian dan
penjualan akan melalui rekening tersebut. Nasabah tidak perlu datang
ke bank setiap kali pembelian untuk mendebet rekeningnya, karena
pendebatan akan dilakukan secara otomatis setiap kali ada dana yang
keluar dari rekening nasabah.

18

ORI
(OBLIGASI RITEL INDONESIA)
A. PENGERTIAN ORI
Menurut Wuri (2007), ORI (obligasi ritel Indonesia) adalah sebuah SUN
(surat utang negara) yang cara penjualannya secara ritel (perorangan)
kepada warga negara Indonesia (WNI). Menurut Wuri (2007), obligasi
ritel Indonesia diterbitkan dengan nilai nominal per unit sebesar
Rp1.000.000,00.

Akan

tetapi,

jumlah

pembelian

minimal

yaitu

Rp5.000.000,00 untuk mendapatkan 5 unit dan dengan kelipatan 5 unit.
B. LATAR BELAKANG TERBITNYA ORI
Obligasi ritel Indonesia yang diterbitkan oleh pemerintah
Indonesia, digunakan untuk menutup defisit anggaran pendapatan dan
belanja negara (APBN). Dalam menutup defisit APBN pemerintah
menargetkan mendapat dana sebesar Rp2.000.000.000.000,00 dari
penjualan obligasi ritel Indonesia di pasar perdana. Pasar perdana
penjualan obligasi ritel Indonesia hanya ditujukan untuk investor individu
warga negara Indonesia (WNI). Sejak tahun 2000 sampai dengan Juni
2006, total obligasi mencapai Rp680.000.000.000.000,00. Akan tetapi,
pembelian hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan yang
memiliki modal yang besar, seperti perbankan, asuransi, dana pensiun,
reksadana, dan lembaga-lembaga keuangan asing. Hal ini dikarenakan
penawaran

satuan

Rp500.000.000.000,00

perdagangan
sampai

obligasi

ritel

Indonesia

antara

dengan

Rp1.000.000.000.000,00.
19

Pemerintah yang menyadari apabila kondisi perekonomian merosot, maka
investor akan menyelamatkan aktivanya untuk dipindahkan ke luar negeri.
Sehingga hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kestabilan nilai rupiah.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia menawarkan obigasi ritel Indonesia
kepada masyarakat umum dengan satuan perdagangan yang lebih murah.
Hal ini dilakukan supaya masyarakat luas dapat menjangkaunya (Wuri,
2007).
C. KEUNTUNGAN
Menurut Wuri (2007), keuntungan berinvestasi di obligasi ritel Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin
oleh undang-undang SUN.
2. Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih
tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.
3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.
4. Kupon dibayar setiap bulan.
5. Berpotensi memperoleh capital gain jika obligasi ritel Indonesia
dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli setelah
memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.
6. Dapat dijaminkan atau dipinjamkan kepada pihak lain, antara lain
jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum atau jaminan
dalam rangka transaksi efek.
7. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme bursa
efek atau transaksi di luar bursa efek (over the counter).
8. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta
mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
9. Bunganya tinggi dan bersifat tetap.
10. Jenis investasi yang aman.
11. Risiko lebih rendah dibandingkan dengan saham.
12. Dijamin pemerintah.
D. RESIKO
Menurut Wuri (2007), risiko berinvestasi di obligasi ritel Indonesia
terdapat tiga jenis risiko utama, adalah sebagai berikut.
1. Menurut Wuri (2007), risiko gagal bayar adalah risiko di mana
investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan
oleh penerbit pada saat jatuh tempo. Obligasi ritel Indonesia tidak
memiliki risiko gagal bayar karena pemerintah berdasarkan undang20

undang surat utang negara (SUN) dan undang-undang APBN setiap
tahunnya menjamin pembayaran kupon dan pokok SUN, termasuk
obligasi ritel Indonesia sampai dengan jatuh temponya.
2. Menurut Wuri (2007), risiko pasar adalah potensi kerugian bagi
investor karena adanya kecenderungan penurunan harga ORI di pasar
sekunder akibat kenaikkan tingkat bunga, seperti tingkat bunga SBI
(sertifikat bank Indonesia). Kerugian dapat terjadi jika investor
menjual obligasi ritel Indonesia di pasar sekunder sebelum jatuh tempo
pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Risiko pasar
dalam investasi obligasi ritel Indonesia dapat terhindar jika pembeli
obligasi ritel Indonesia di pasar perdana tidak menjual sampai dengan
jatuh tempo dan menjual apabila harga jual atau harga pasar lebih
tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Apabila
harga turun, pemilik obligasi ritel Indonesia tetap mendapatkan kupon
setiap bulan sampai jatuh tempo dan pemilik obligasi ritel Indonesia
tetap dapat menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika obligasi
ritel Indonesia telah jatuh tempo.
3. Menurut Wuri (2007), risiko likuiditas adalah potensi kerugian jika
sebelum jatuh tempo pemilik obligasi ritel Indonesia yang memerlukan
dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual obligasi ritel Indonesia
di pasar sekunder. Tingkat penjualan obligasi ritel Indonesia pada
tingkat harga yang wajar. Jika pemilik obligasi ritel Indonesia
membutuhkan dana, obligasi ritel Indonesia dapat dijaminkan dalam
pengajuan pinjaman ke bank umum atau sebagai jaminan dalam
transaksi efek di pasar modal.
4. Jika kepemilikan asing atas Obligasi Negara di Indonesia
Dalam hal terjadi krisis di pasar keuangan dalam negeri, investor asing
akan cenderung mudah melepas kepemilikannya yang akan berujung
pada jatuhnya harga obligasi di pasar sekunder dan mendorong yield
naik. Naiknya yield obligasi pemerintah berpotensi memberatkan
keuangan negara karena obligasi yang akan diterbitkan pemerintah
harus dijual dengan harga lebih murah jadi diskon.
E. AGEN-AGEN ORI
21

Citibank

PT Bank ANZ

PT Bank

PT Bank Central

Indonesia

Bukopin Tbk

Asia Tbk

PT Bank CIMB

PT Bank

PT Bank

PT Bank Mandiri

Niaga Tbk

Danamon

Internasional

(Persero) Tbk

Indonesia Tbk

Indonesia

PT Bank Negara

Bank OCBC NISP

PT Bank Panin

PT Bank BPD

Indonesia

Tbk

Tbk

Jabar dan Banten

(Persero)Tbk

Tbk

PT Bank Permata

PT Bank Rakyat

PT Bank UOB

PT Danareksa

Tbk

Indonesia

Buana

Sekuiritas

(Persero)Tbk
PT Mandiri

PT Trimegah

Standard

HSBC (The

Sekuiritas

Securities

Chartered Bank

Hongkong and
Shanghai Banking
Corporation) Ltd

F. PROSEDUR PEMBELIAN ORI
Persyaratan Berinvestasi di Obligasi Ritel Indonesia (Pasar Perdana)
1. Individu/ perorangan WNI yang dibuktikan dengan Kartu
Identitas yang masih berlaku.
2. Investasi minimum Rp.5.000.000,00

dan

kelipatan

Rp.5.000.000,00 dengan batas pembelian tiap individu
adalah Rp.3.000.000.000
3. Mempunyai rekening tabungan di tempat pembelian ORI
Prosedur pembelian Obligasi Ritel Indonesia di Pasar perdana, yaitu
22

1. Membuka rekening tabungan di salah satu bank umum dan
rekening surat berharga di salah satu sub-registry.
2. Mengisi formulir pemesanan dari Agen Penjual yang
ditunjuk oleh Pemerintah dengan melampirkan foto copy
Kartu Tanda Penduduk (KTP).
3. Menyetor dana tunai ke rekening khusus Agen Penjual dan
menyampaikan bukti setor dana kepada Agen Penjual
sesuai dengan jumlah pemesanan.
4. Memperoleh hasil penjatahan Pemerintah dari Agen Penjual
sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Menerima bukti kepemilikan surat berharga dari Agen
penjual.
6. Menerima pengembalian sisa dana dalam hal jumlah
pemesanan tidak seluruhnya dimenangkan
Prosedur pembelian obligasi Ritel Indonesia di pasar sekunder:
1. Pembelian

dilakukan

dengan

mekanisme bursa yang melalui perusahaan efek.
2. Pembelian Obligasi Ritel yang dilakukan

dengan

mekanisme

Obligasi

Ritel

yang

non-bursa(over-the-counter)

dapat

melalui

perusahaan efek atau bank umum.
G. KUPON ORI
Pembayaran kupon dilaksanakan di Indonesia dan dibayarkan kepada
pemilik obligasi ritek Indonesia yang tercatat pada tanggal kepemilikan.
Pembayaran dilakukan dengan mengkredit rekening dana pemilik obligasi
ritel Indonesia. Kupon ORI lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
deposito (Wuri, 2007).
H. Mekanisme pembayaran kupon dan pokok ORI
Pemerintah melalui Bank Indonesia mentransfer dana tunai sebesar jumlah
pembayaran kupon dan/atau pokok ORI ke subregistry. Selanjutnya subregistry mentransfer dana tunai ke rekening tabungan Investor pada
tanggal jatuh tempo pembayaran kupon dan/atau pokok ORI. Pihak yang
tercatat sebagai pemegang ORI pada sub-registry 2 (dua) hari kerja
sebelum tanggal pembayaran kupon dan atau pokok ORI berhak atas
kupon dan/atau pokok ORI
23

I. BIAYA DAN PAJAK ORI
Menurut Depkeu (2006) dalam Wuri (2007), biaya dan pajak obligasi ritel
Indonesia adlah sebagai berikut.
1. Biaya pemesanan obligasi ritel Indonesia di pasar perdana adalah biaya
materai untuk membuka rekening tabungan pada bank dan biaya
materai untuk membuka rekening surat berharga pada subregistry, dan
biaya transfer dana untuk menampung dana pemesan obligasi ritel
Indonesia.
2. Biaya penyimpanan surat berharga.
5. Biaya penyimpanan rekening surat berharga umumnya digunakan
untuk perioda satu tahun dan besarnya disesuaikan dengan kebijakan
masing-masing subregistry.
6. Biaya transfer bunga yang besarnya berbeda untuk tiap agen.
7. Biaya transaksi di pasar sekunder.
8. Biaya transaksi obligasi ritel Indonesia di pasar sekunder dapat
berbeda-beda baik dengan mekanisme bursa efek maupun transaksi di
luar bursa efek (over the counter). Biaya transaksi di pasar sekunder
antara lain berupa biaya transfer surat berharga dan biaya perantara
pedagang.
9. Pajak terdapat 2 (dua) jenis, yaitu pajak untuk kupon obligasi sebesar
20% dan pajak apabila terdapat capital gain, yaitu sebesar 20%.
J. PELUNASAN POKOK
ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
Pembayaran pokok obligasi ritel Indonesia dilakukan di Indonesia dan
dibayar kepada pemilik obligasi ritel Indonesia yang tercatat pada tanggal
pencatatan pemilik obligasi ritel Indonesia (Wuri, 2007).
Saham
Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, saham merupakan
surat berharga sebagai bukti penilaian individu/institusi dalam suatu
perusahaan (biasa dipegang perorangan/lembaga pada suatu perusahaan).
Menerbitkan saham adalah salah satu cara dalam upaya pendanaan
perusahaan. Akan tetapi, disisi lain saham adalah instrument investasi
masyarakat umum.
Deposito
Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara
24

deposan dan bank. Jangka waktu deposito, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
12 bulan, dan 24 bulan (http://www.banksaudara.com).
K. Tempat pemberitahuan pelunasan obligasi-obligasi tersebut
adalah:
a) Warta Berita Kantor Berita Antara tanggal 6 Maret 1979;
b) Harian Merdeka tanggal 7 dan 17 Maret 1979;
c) Harian Kompas tanggal 7 maret dan 19 Desember 1979;
d) Harian Suara Karya tanggal 14, 20, 21 dan 26 Maret 1979
L. PERBEDAAN SAHAM, DEPOSITO, DAN ORI

Jatuh tempo
Kupon (bunga)
Dividen
Potensi capital
gain
Jaminan

Saham
Tidak ada

Deposito
Ada
Ada, berubah

ORI
Ada

Tidak ada
Ada

mengikuti pasar
Tidak ada

Ada, tetap
Tidak ada

Ada

Tidak ada

Ada

pemerintah
Tidak ada
Pasar sekunder
Dapat
Tidak dapat
Tabel 1. Perbedaan Antara Saham, Deposito, dan ORI

Ada
Dapat

Sumber: Pratiwi (2006) dalam Wuri (2007)
Menurut Widajati (2009), secara tidak langsung inflasi tidak
mempengaruhi harga obligasi ritel Indonesia. Apabila tingkat inflasi
turun dan tingkat bunga turun maka harga obligasi naik. Peningkatan
transaksi ini dipengaruhi oleh penurunan suku bunga yang membuat
harga

meningkat.

Sedangkan

obligasi

ritel

Indonesia

akan

menguntungkan dan memberikan informasi bahwa pemegang obligasi
sebaiknya melihat yield dan bukan kupon obligasi.
M. KESIMPULAN
Obligasi ritel Indonesia (ORI) lebih menguntungkan dan aman apabila
dibandingkan dengan saham maupun deposito. Hal ini dikarenakan ORI
dapat

diperjualbelikan

seperti

saham

dengan

tujuan

mendapatkan abnormal return, akan tetapi saham tidak mendapatkan
kupon setiap bulan melainkan mendapatkan deviden yang setiap tahun dan
25

dividen tersebut tidak tentu dibagikan setiap tahunnya. Apabila
dibandingkan dengan deposito, ORI tetap lebih menguntungkan dan aman.
Deposito tidak dapat diperjualbelikan sehingga pemilik deposito tidak
dapat menjual sewaktu-waktu apabila memerlukan dana cepat. Jika
pemilik ORI membutuhkan dana, obligasi ritel Indonesia dapat dijaminkan
dalam pengajuan pinjaman ke bank umum atau sebagai jaminan dalam
transaksi efek di pasar modal. Penerbitan ORI yang dilakukan pemerintah
memiliki nilai strategis karena dapat mendorong dan memfasilitasi
mobilisasi dana masyarakat yang digunakan untuk pembiayaan APBN,
dan dapat mengarahkan masyarakat kepada kemandirian bangsa akan
pembiayaan pembangunan.
N. PERHITUNGAN KUPON ORI
Soal:
Pembelian ORI minimal Rp 5 juta dan berlaku kelipatan. Apabila investor
membeli ORI010 Rp. 10 juta, dengan asumsi kupon 7,00/tahun.
a) Jika tidak dijual sampai jatuh tempo
b) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebih tinggi 5%)
c) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebihrendah 5%)
Jawaban:
a) Jika tidak dijual sampai jatuh tempo
Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap
bulan sampai jatuh tempo. Pokok pada saat jatuh tempo sebesar
Rp.10.000.000,00
b) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebih tinggi 5%)
Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap
bulan sampai dijual.
Capital gain = Rp.10.000.000,00 x 5% = Rp. 500.000,00 dengan
adanya Capital Gain, maka pokok yang diterima saat dijual adalah
Rp. 10.500.000,00
c) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebihrendah 5%)
Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap
bulan sampai dijual.
Capital loss = Rp.10.000.000,00 x(- 5%) = Rp. -500.000,00 dengan
adanya Capital loss, maka pokok yang diterima saat dijual adalah
Rp. 9.500.000,00
26

Dengan catatan bahwa perhitungan diatas belum memperhitungkan
pembayaran pajak fiscal atas kupon dan Capital gain sebesar 15%,
serta biaya transaksi di Pasar Sekunder.
O. CONTOH KASUS ORI
Perhitungan hasil investasi pada ORI dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Investor A membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,- dengan
kupon 7,95% dan tidak dijual sampai jatuh tempo, maka hasil yang
diperoleh adalah :
Kupon = 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp66.250,- setiap bulan s.d
jatuh tempo.
Pokok pada saat jatuh tempo Rp10.000.000,-.
Investor B membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,- dengan
kupon 7,95% dan dijual di Pasar Sekunqer dengan harga 105%, maka hasil
yang diperoleh adalah:
Kupon = 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp66.250- setiap bulan s.d saat
dijual.
Capital Gain = Rp10.000.000 x (105-100)% = Rp500.000,Pokok yang diterima saat dijual Rp10.500.000 yang berasal dari Pokok
ORI sebesar Rp10.000.000 + Capital Gain.
Investor C membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp10.000.000,- dengan
kupon 7,95% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 95%, maka hasil
yang diperoleh adalah : Kupon = 7,95 % x Rp10.000.000 x 1/12 =
Rp66.250/- setiap bulan s.d saat dijual
Capital Loss = Rp10.000.000,- x (95%-100%) = - Rp500.000,Pokok yang diterima saat dijual Rp9.500.000 yang berasal dari Pokok ORI
sebesar Rp10.000.000 -Capital Loss. (perhitungan di atas belum
memperhitungkan pembayaran pajak atas kupon dan capital gain serta
biaya transaksi di Pasar Sekunder).

27

28

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (BAPEPAM) DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

5 65 215

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

SIKAP MASYARAKAT KOTA PALEMBANG TERHADAP PEMINDAHAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PASAR 16 ILIR PALEMBANG KE PASAR RETAIL JAKABARING

4 84 128

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89