Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru untuk Meningkatkan Mutu SMA Sedes Sapientiae Jambu
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN
Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan
Wakil Kepala Sekolah
Nama Sekolah
: ............................................
Alamat Sekolah
: ............................................
Nama
: ............................................
Jabatan
: ............................................
Hari/Tanggal wawancara
: ............................................
Tempat
: ............................................
1.
Apa saja prestasi yang telah diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu?
2.
Bagaimana kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guruguru di SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
3.
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Apakah kelebihan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Sedes
dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
4.
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Adakah kelemahan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA dalam
bidang pedagogik?
147
Dengan indikator:
5.
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Bagaimana sekolah mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh
guru-guru dalam bidang kompetensi pedagogk dalam
pembelajaran?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
6.
Apakah sekolah menyusun strategi
kompetensi pedagogik guru?
7.
Apa saja yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
8.
Apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik di SMA Sedes Sapientiae Jambu?
148
untuk meningkatkan
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH SEDES
SAPIENTIAE JAMBU
1.
Nama Sekolah
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Alamat Sekolah
: Jalan
Raya
AmbarawaMagelang km.10 Bedono
Nama
: Sr. M. Anastasia, OSF
Jabatan
: Kepala Sekolah
Hari/Tanggal wawancara
: Jumat / 7 Oktober 2016
Tempat
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Apa saja prestasi yang telah diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu?
Prestasi yang telah diraih oleh guru itu jarang yang dari
kegiatan
dari
dinas,
karena
biasanya
ketika
mendapatkan surat dari dinas, surat tersebut saya
berikan kepada guru dan guru yang menentukan sendiri
mau ikut atau tidak. Kalau yang dari yayasan seperti
Pak War, walaupun saat ini sudah mengundurkan diri,
yang ikut dalam LITBANG, dan kemarin mendapatkan
undangan lagi dari yayasan untuk menjadi bagian dari
MGMP Yayasan. Karena dilihat dari nilai UGK itu Pak
War mendapatkan nilai yang bagus dan guru-guru yang
mendapatkan nilai bagus itu diundang oleh yayasan
untuk jadi pengurus atau kelompok MGMP. Lalu Pak
Rahmat
yang
masuk
tim
penyusun
buku
kemarsudirinian, lalu pak Rahmat juga dari bidang mata
pelajaran yang mendampingi siswa di OSN hingga
masuk di provinsi, walaupun di provinsi tidak
mendapatkan juara, tapi kan nama guru pendamping
juga tetap masuk prestasinya.
2.
Bagaimana kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guruguru di SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
149
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kualitas guru yang saya lihat disini itu karisma atau
bakat guru, yang mempengaruhi pengajarannya seperti
pintar menjelaskan materi, pintar berbicara itu kan juga
karisma, yang bisa memang keturunan atau bisa karena
lingkungan karena belajar, pengalaman dan pengalaman
menjadi guru. Untuk guru-guru di Sedes saya melihat
mereka sudah berusaha semaksimal mungkin, namun
ya seperti yang saya bilang tadi bahwa bakat atau
karisma guru itu mempengaruhi, kadang kan ada guru
yang
pintar
secara
akademik
namun
dalam
penyampaiannya kepada orang lain itu susah diterima
atau tidak dijelas. Jadi, ya kalau disini guru-gurunya
sudah berusaha maksimal, namun karena latar
belakang, kemampuan, kemauannya dan juga bakatnya
dalam mengajar akan mempengaruhi bagaimana
penyampaiannya, kreatifitasnya dalam mengajar, dan
pengembangan kurikulum. Jadi ya, ada yang memang
sudah berusaha maksimal namun ada juga yang masih
belum maksimal kalau disini karena beberapa pengaruh
tersebut.
Sewaktu saya supervise beberapa guru tidak
menggunakan alat peraga, namun ada diskusi ada
penjelasan, ya walaupun alat peraga di sekolah ini
cukup lengkap.
3.
Apakah kelebihan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Sedes
dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Beberapa guru ada yang kreatif dalam mengajar, ada
yang muda dan adapula yang senior.
150
4.
Adakah kelemahan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA dalam
bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kemauan dan kemampuan guru yang mempengaruhi,
jadi secara kemauan tinggi namun kemampuannya
minim atau sebaliknya, sehingga hal tersebut membuat
guru menjadi kurang kreatif dan ya..kembali ke personal
guru masing-masing. Kalau secara akademik saya
percaya para guru bisa ya, karena mereka juga berasal
dari universitas dan lulus S1, namun ya dirinya sendiri
atau motivasinya untuk membuat pembelajaran lebih
menarik.
5.
Bagaimana sekolah mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh
guru-guru dalam bidang kompetensi pedagogk dalam
pembelajaran?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Untuk mengatasi kelemahan guru, seperti kurang
motivasi, sekolah mengadakan pertemuan rutin, dimana
pertemuan ini membantu para guru sharing dan bisa
menjadi bahan permenungan atau refleksi. Sehingga
diharapkan guru bisa saling menyemangati dalam
mengajar melalui refleksi untuk menjadi lebih baik.
Ada rapat yang dijadwalkan sebulan sekali antar wali
kelas dan pembimbing asrama, sehingga guru dan
pembimbing bisa saling memberikan masukan mengenai
siswa terutama yang diasrama, karena mayoritas
151
tinggal diasrama, sehingga guru dan pembimbing bisa
share mengenai keadaan anak-anak.
6.
Apakah sekolah menyusun strategi
kompetensi pedagogik guru?
untuk meningkatkan
*) Jika sudah, apa saja strateginya? Apakah ada kendala
dalam menyusun strategi tersebut?
*) Jika belum, kenapa?
(Langsung ke Waka)
7.
Apa saja yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
*) Jika sudah ada yang dilakukan, apa saja, bukti dari
kegiatan yang sudah dilakukan apa saja dan hasil dari
kegiatan yang sudah dilakukan apa saja?
(Langsung ke Waka)
8.
Apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik di SMA Sedes Sapientiae Jambu?
(Langsung ke Waka)
Secara finansial, sekolah sudah menyediakan dana
untuk peningkatan guru. jadi sudah ada dana untuk
peningkatan kompetensi guru, namun untuk apa saja
yang sudah dilakukan langsung bertanya saja ke waka.
152
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH
SEDES SAPIENTIAE JAMBU
1.
Nama Sekolah
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Alamat Sekolah
: Jalan
Raya
AmbarawaMagelang km.10 Bedono
Nama
: Drs. G. Suwartono
Jabatan
: Wakil Kepala Sekolah
Hari/Tanggal wawancara
: Jumat / 7 Oktober 2016
Tempat
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Apa saja prestasi yang telah diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu?
Prestasi kan tidak selalu dikatikan dengan menang
suatu lomba. Prestasi yang diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu lebih pada bidang mata
pelajaran, seperti mata pelajaran UN. Untuk SMA Sedes
Sapientiae Jambu nilai UN seperti nilai Fisika,
Matematika selalu baik dan sangat bagus hasilnya
bahkan ditingkan Jawa Tengah, Bahasa Indonesia juga
bagus. Namun untuk mata pelajaran lainnya masih
standar, artinya misalnya di kabupaten peringkat satu,
fisika satu namun mata pelajaran lainnya dibawahnya.
Jadi saya melihat mata pelajaran yang berprasti itu
merupakan prestasi guru.
Peraihan nilai-nilai yang memuaskan itu ada pengaruh
dari guru? dan apa perbedaan guru dengan mata
pelajaran UN dengan peringkat yang bagus dan guru
mata pelajaran UN dengan nilai standar?
Iya ada, saya melihat bagaimana guru menciptakan
atmosfer pembelajaran yang mendorong yang membuat
guru berinovasi dalam model-model pembelajaran,
seperti pelajaran Fisika misalnya. Saya masuk ke kelas
Fisika memang enak kelasnya, jadi kaya akan model
yang bisa dipilih karena merupakan ciri khas pelajaran
yang empiric, sehingga pemiliham model yang sangat
menentukan. Menurut saya untuk yang sosial juga
seharusnya memiliki banyak metode/model, namun
guru-gurunya sepertinya masih kurang inovasi dalam
pembelajaran. Jadi, perbedaannya ada pada pemilihan
model pembelajaran, keinovasian. Namun, satu yang
153
menurut saya penting, yaitu penguasaan kelas, jadi
saya melihat pak Rahmat guru Fisika yang penguasaan
kelasnya baik, anak-anak disiplin sehingga mau belajar.
Namun memang level kelas IPA, namun kita tidak bisa
mengkelopokan secara general dari kelas X ataupun
sosial itu sangat umum. Lalu dulu juga ada guru Kimia
yang pendekatan ke siswanya lebih humaniora, lebih
mengorangkan siswa. Ya itu mungkin karakter dari guru
sendiri dan itu mendapat porsi tinggi.
2.
Bagaimana kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guruguru di SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kalau dipotret dari hasil UN menurut saya masih
standar dan saya mengakui masih ada yang kurang
standar seperti pada penguasaan kelas, inovasi
pembelajaran, penggunaan metode dan lain sebagainya.
Kita kan sudah moving class seharusnya guru bisa
menyiapkan model pembelajaran yang lebih maksimal.
Namun keseluruhan guru-guru disini akrab dengan
siswanya, terlihat ketika diluar jam pelajaran beberapa
guru ada yang bercanda dengan para siswa.
3.
Apakah kelebihan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Sedes
dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kelebihan yang dimiliki guru-guru disini lebih pada
ketepatan waktu, disiplin waktu, lalu kalau saya
menginstruksikan untuk administrasi, membuat kisi-kisi
154
soal relative baik. Untuk kegiatan pembelajaran cukup
baik. Kalau untuk kurikulumnya, saya melihat masih
standar dari kurikulum nasional diaplikasikan. Hanya
beberapa mapel yang di OSN kan ada pengembangan,
untuk mata pelajaran lainnya, saya melihat kurikulum
dari pemerintah tidak terlalu banyak pengembangannya.
Jadi kurikulum dari pemerintah itu kan masih minimal,
jadi ya itu yang dipakai, kalau untuk yang mata
pelajaran OSN seperti fisika, matematika, kimia ada
pengembangan-pengembangan di materi tertentu yang
tidak ada di silabus.
Penggunaan alat bantu mengajar/fasilitas
Untuk kelompok IPA maksimal, terutama untuk kimia
dan biologi, saya pernah membagikan kuisioner kepada
siswa dan hampir 100% siswa mengatakan guru
menggunakan alat bantu atau fasilitas dengan
maksimal, namun untuk fisika kurang karena memang
jarang praktek waktu itu. Untuk mata pelajaran sosial,
bahasa dan umum itu lebih pada mencari sumbersumber dari yang lain, internet misalnya. Namun media
lainnya sekarang anak-anak lebih mengembangkannya
sendiri melalui internet.
4.
Adakah kelemahan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA dalam
bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Untuk studi kasus untuk pengelolaan kelas, beberapa
masih kurang piawai. Mungkin karena pemilihan metode
yang tidak tepat sehingga siswa tidak fokus dengan
pelajaran, mungkin seharusnya menggunakan metode A
namun malah menggunakan metode lain sehingga ada
anak-anak yang bingung. Apalagi, disini kan muridmuridnya bisa dibilang kritis dan aktif, sehingga kalau
ada yang tidak jelas akan ditanyakan. Hanya karena itu
energy siswa tidak tersalurkan sehingga kelas bisa saja
menjadi ramai. Kemudian, pemahaman tertentu, seperti
kegiatan penilaian. Saat ini kita masih berusaha untuk
155
belajar bagaimana memberi tugas, seperti tugas ini
untuk nilai apa, dan kegiatan lain seperti menganalisis
ulangan harian. Lebih pada konsistensi saja.
5.
Bagaimana sekolah mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh
guru-guru dalam bidang kompetensi pedagogk dalam
pembelajaran?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Jadi akhir-akhir ini, dua-tiga tahun ini saya memberikan
panduan kepada para guru untuk membuat penilaian
siswa, lalu saya validasi perangkatnya apakah layak
dipakai atau tidak, kalau kurang sesuai saya
kembalikan ke guru.
Kalau dari luar itu baik tapi kurang praktis, kalau kita
mengundang dari luar susah untuk diaplikasikan. Saya
berencana untuk memberikan sharing, karena saya
merasa senior akan berbagai tentang mengajar ke rekanrekan.
Untuk mengatasi pengelolaan kelas, saya memang
belum bagus, seharusnya sebagai pendidik melihat
siapa yang mengajar yang baik, belajar dari guru
tersebut, seperti supervise kelas, namun saat ini
memang belum ada menajemen yang baik untuk
pengelolaan kelas, semuanya masih terbawa perasaan
saja.
6.
Apakah sekolah menyususn strategi untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
*) Jika sudah, apa saja strateginya? Apakah ada kendala
dalam menyusun strategi tersebut?
*) Jika belum, kenapa?
Kalau internal saya selalu menjadwalkan, rencana kerja
saya tapi saya ingin menggiring bahwa juga yayaysan
punya kewenangan untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik tapi sepertinya belum. Kalau saya pasti,
misalkan yang saya lakukan saat ini di buku harian
156
guru atau seperti rencana harian guru itu, didepannya
saya cantumkan macam-macam kompetensi pedagogik
yang harus dipenuhi oleh guru dengan harapan guru
dapat membacanya setiap hari dan memahami hal
tersebut, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
pembelajaran. ya ini salah satu cara saya mengenalkan
kompetensi pedagogik ke guru-guru, dan ini baru tahun
ini saya lakukan.
Kemudian saya ada rencana tahunan, namun lebih ke
evaluasi ya rencana ini. Bagaimana membuat soal
evaluasi ke guru-guru.
Jadi ya orientasi saya ke guru-guru yang masih junior
akan saya dampingi satu bulan sekali untuk
pembelajaran dan penilaian mulai semester depan. Jadi
pendampingan ini akan saya lakukan sendiri, jadi
karena saya juga bisa dibilang praktisi, ya saya akan
membagikan hal-hal praktis ke rekan-rekan.
Untuk penilaian atau melihat implikasinya akan
dilakukan dengan pengamatan dan supervise. Untuk
perangkatnya saya sudah sediakan.
Terus terang, kalau seperti ini saya mengandalkan
yayasan itu cukup susah, jadi saya merencanakan
pelatihan ini, diawali dengan diri saya sendiri. Saya
nantinya juga akan membuat silabus sendiri untuk
teman-teman, untuk kaderisasi.
7.
Apa saja yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
(Jawaban digabung dengan pertanyaan no. 6)
8.
Apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik di SMA Sedes Sapientiae Jambu?
Menurut saya ini penyakit guru, penyakit guru kalau
sudah mapan itu ngga mau berinovasi entah dalam
mengajar maupun menyiapkan administrasi, sehingga
mereka tidak menyediakan informasi yang up to date,
ngga sesuai dengan keadaan guru saat ini. Kalau untuk
berangkat pelatihan, seminar begitu OK! Namun nanti
ketika kembali lagi ke pengajaran ya kembali seperti
semula lagi. Jadi ya bagaimana kita mendorong dan
memotivasi guru untuk berinovasi. Kebutuhan guru jelas,
yaitu pengembangan inovasi dalam pembelajaran dan
pengaplikasiannya. Kalau hanya seminar saja saya kira
kurang efektif, minimal semiloka. Seminar Lokakarya,
atau bintek pelatihan, tapi ya itu..secara tataran konsep
157
ok, tapi kajian sekolah itu kurang. Dulu 2007-2009 kami
ada pelatihan dengan Sanata Dharma, latihan
bagaimana mengembangkan pembelajaran dan modul,
tapi pembelajarannya masih sama saja, ngga ada
perubahan.
158
Lampiran 4
PANDUAN OBSERVASI
159
160
161
162
163
164
Lampiran 5
HASIL PENILAIAN UJI PAKAR
165
166
167
168
169
Lampiran 6
170
Lampiran 7
RINGKASAN PELAKSANAAN F. G. D.
(Focus Group Discussion)
Hari / tanggal
Waktu
Tempat
Acara
Pembimbing
:
:
:
:
:
Moderator
Notulis
Peneliti
Peserta
:
:
:
:
Selasa / 17 Januari 2016
10.00 – 11.00
SMA Sedes Sapientiae Jambu
FGD (Focus Group Discussion)
I. Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si
II. Dr. Ade Iriani, M.M
Mutia Ayu Krismanda
Sasadara Wahyu Lukitasari
Brigitta Putri Atika Tyagita
1. Sr. M. Anastasia, OSF selaku kepala SMA
Sedes Sapientiae Jambu
2. Drs. G. Suwartono, selaku wakil kepala
SMA Sedes Sapientiae Jambu
3. Yuliana Ratna C.D., S. Pd., selaku guru
SMA Sedes Sapientiae Jambu
4. Drs. Tunggul Panggabean, selaku guru
SMA Sedes Sapientiae Jambu
5. St. Bayu Krisna Murti, S. Pd., selaku guru
SMA Sedes Sapientiae Jambu
6. M. Ida Hariastuti, S. Pd, selaku guru SMA
Sedes Sapientiae Jambu
7. Chris Kentuk R. selaku perwakilan komite
SMA Sedes Sapientiea Jambu
Acara FGD (Focus Group Discussion) berlangsung dengan susunan
acara sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembukaan
Sambutan kepala SMA Sedes Sapientiae Jambu
Pemaparan hasil penelitian
Diskusi
Lain-lain
Penutup
Hasil Diskusi
1. Pemaparan hasil penelitian dengan judul “Strategi Peningkatan
Kompetensi Pedagogik Guru Untuk Meningkatkan Mutu SMA
Sedes Sapientiae Jambu” meliputi:
- Hasil analisa SWOT (faktor internal dan internal) dan
pembobotannya, sehingga menghasilkan matrik SWOT di
171
2.
3.
4.
5.
posisi SO (Strength – Opportunity), yaitu memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
- Hasil analisa faktor kekuatan dan peluang untuk dicari
rencana strategi yang dapat dimanfaatkan ataupun
dilakukan.
- Strategi yang diperoleh dari analisa data, dengan rincian
program
operasionalnya
serta
panduan
dalam
melaksanakan renstra, tugas dan peran serta pihak-pihak
yang terlibat dalam renstra, serta panduan evaluasi dan
monitoring.
Dalam diskusi yang berlangsung, komite sekolah menekankan
pentingnya peran serta komite dalam membantu guru
meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Dengan adanya
keterlibatan komite dalam pengawasan berjalannya program
peningkatan kompetensi pedagogik guru, maka komite dapat
membantu mengawasi perkembangan guru dan dapat
memberikan masukan atau pedapatnya kepada guru untuk
kebaikan guru.
Dalam diskusi, wakil kepala sekolah menegaskan jika program
operasional yang dirancang layak, dan dapat dilakukan dalam
jangka panjang, dengan catatan tidak semua program
dilakukan dalam waktu bersamaan, namun dapat dilihat
tingkat kepentingannya dengan mempertimbangkan kondisi
dan situasi di sekolah.
Wakil kepala sekolah juga mengkritisi instrument evaluasi dan
monitoring, dimana pada instrument pencapai program lebih
baik penilainnya diperjelas, sehingga lebih mudah nantinya
untuk melihat hasilnya. Disarankan sistem penilaian per
indikator sama seperti pada instrument evaluasi pelaksanaan
pencapain program, sehingga hasil akhir yang dicapai oleh
kepala sekolah dan guru jelas.
Kepala sekolah dan guru, merasa bahwa program peningkatan
kompetensi pedagogik guru yang telah disusun cukup jelas
dan spesifik, sesuai dengan apa yang terjadi di sekolah (tidak
mengada-ada), dapat dilakukan oleh sekolah, walaupun
dengan jangka panjang (3-5 tahun) sesuai dengan keadaan dan
kondisi sekolah. Kemudian, para guru juga menambahkan,
jika program dilakukan atau diterapkan, para guru merasa
sanggup untuk melakukan atau menjalankan program
tersebut untuk peningkatan kompetensi pedagogik mereka.
Ditambahkan pula bahwa instrument yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan program cukup jelas, sehingga jika
program dilakukan dapat diukur dengan jelas.
Dari hasil FGD (Focus Group Discussion) dapat disimpulkan
bahwa rencana strategi peningkatan kompetensi pedagogik guru
untuk meningkatkan mutu sekolah layak untuk diterapkan
172
disekolah. Namun, tidak semua program operasional yang
ditawarkan langsung diterapkan. Program yang ditawarkan dapat
dilaksanakan secara bertahap, jangka panjang, dengan melihat
tingkat kepentingannya dan dengan melihat situasi serta kondisi
sekolah. Dalam FGD ini tidak terdapat sanggahan terhadap hasil
penelitian dan rencana strategi yang ditawarkan, hanya saja
terdapat beberapa masukan untuk penilaian pada instrument
pencapaian program.
Notulen,
Sasadara Wahyu Lukitasari
173
Lampiran 8
PERNYATAAN NARASUMBER
174
175
Lampiran 9
SURAT – SURAT
176
177
178
179
180
INSTRUMEN PENELITIAN
Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan
Wakil Kepala Sekolah
Nama Sekolah
: ............................................
Alamat Sekolah
: ............................................
Nama
: ............................................
Jabatan
: ............................................
Hari/Tanggal wawancara
: ............................................
Tempat
: ............................................
1.
Apa saja prestasi yang telah diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu?
2.
Bagaimana kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guruguru di SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
3.
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Apakah kelebihan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Sedes
dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
4.
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Adakah kelemahan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA dalam
bidang pedagogik?
147
Dengan indikator:
5.
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Bagaimana sekolah mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh
guru-guru dalam bidang kompetensi pedagogk dalam
pembelajaran?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
6.
Apakah sekolah menyusun strategi
kompetensi pedagogik guru?
7.
Apa saja yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
8.
Apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik di SMA Sedes Sapientiae Jambu?
148
untuk meningkatkan
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH SEDES
SAPIENTIAE JAMBU
1.
Nama Sekolah
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Alamat Sekolah
: Jalan
Raya
AmbarawaMagelang km.10 Bedono
Nama
: Sr. M. Anastasia, OSF
Jabatan
: Kepala Sekolah
Hari/Tanggal wawancara
: Jumat / 7 Oktober 2016
Tempat
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Apa saja prestasi yang telah diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu?
Prestasi yang telah diraih oleh guru itu jarang yang dari
kegiatan
dari
dinas,
karena
biasanya
ketika
mendapatkan surat dari dinas, surat tersebut saya
berikan kepada guru dan guru yang menentukan sendiri
mau ikut atau tidak. Kalau yang dari yayasan seperti
Pak War, walaupun saat ini sudah mengundurkan diri,
yang ikut dalam LITBANG, dan kemarin mendapatkan
undangan lagi dari yayasan untuk menjadi bagian dari
MGMP Yayasan. Karena dilihat dari nilai UGK itu Pak
War mendapatkan nilai yang bagus dan guru-guru yang
mendapatkan nilai bagus itu diundang oleh yayasan
untuk jadi pengurus atau kelompok MGMP. Lalu Pak
Rahmat
yang
masuk
tim
penyusun
buku
kemarsudirinian, lalu pak Rahmat juga dari bidang mata
pelajaran yang mendampingi siswa di OSN hingga
masuk di provinsi, walaupun di provinsi tidak
mendapatkan juara, tapi kan nama guru pendamping
juga tetap masuk prestasinya.
2.
Bagaimana kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guruguru di SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
149
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kualitas guru yang saya lihat disini itu karisma atau
bakat guru, yang mempengaruhi pengajarannya seperti
pintar menjelaskan materi, pintar berbicara itu kan juga
karisma, yang bisa memang keturunan atau bisa karena
lingkungan karena belajar, pengalaman dan pengalaman
menjadi guru. Untuk guru-guru di Sedes saya melihat
mereka sudah berusaha semaksimal mungkin, namun
ya seperti yang saya bilang tadi bahwa bakat atau
karisma guru itu mempengaruhi, kadang kan ada guru
yang
pintar
secara
akademik
namun
dalam
penyampaiannya kepada orang lain itu susah diterima
atau tidak dijelas. Jadi, ya kalau disini guru-gurunya
sudah berusaha maksimal, namun karena latar
belakang, kemampuan, kemauannya dan juga bakatnya
dalam mengajar akan mempengaruhi bagaimana
penyampaiannya, kreatifitasnya dalam mengajar, dan
pengembangan kurikulum. Jadi ya, ada yang memang
sudah berusaha maksimal namun ada juga yang masih
belum maksimal kalau disini karena beberapa pengaruh
tersebut.
Sewaktu saya supervise beberapa guru tidak
menggunakan alat peraga, namun ada diskusi ada
penjelasan, ya walaupun alat peraga di sekolah ini
cukup lengkap.
3.
Apakah kelebihan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Sedes
dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Beberapa guru ada yang kreatif dalam mengajar, ada
yang muda dan adapula yang senior.
150
4.
Adakah kelemahan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA dalam
bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kemauan dan kemampuan guru yang mempengaruhi,
jadi secara kemauan tinggi namun kemampuannya
minim atau sebaliknya, sehingga hal tersebut membuat
guru menjadi kurang kreatif dan ya..kembali ke personal
guru masing-masing. Kalau secara akademik saya
percaya para guru bisa ya, karena mereka juga berasal
dari universitas dan lulus S1, namun ya dirinya sendiri
atau motivasinya untuk membuat pembelajaran lebih
menarik.
5.
Bagaimana sekolah mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh
guru-guru dalam bidang kompetensi pedagogk dalam
pembelajaran?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Untuk mengatasi kelemahan guru, seperti kurang
motivasi, sekolah mengadakan pertemuan rutin, dimana
pertemuan ini membantu para guru sharing dan bisa
menjadi bahan permenungan atau refleksi. Sehingga
diharapkan guru bisa saling menyemangati dalam
mengajar melalui refleksi untuk menjadi lebih baik.
Ada rapat yang dijadwalkan sebulan sekali antar wali
kelas dan pembimbing asrama, sehingga guru dan
pembimbing bisa saling memberikan masukan mengenai
siswa terutama yang diasrama, karena mayoritas
151
tinggal diasrama, sehingga guru dan pembimbing bisa
share mengenai keadaan anak-anak.
6.
Apakah sekolah menyusun strategi
kompetensi pedagogik guru?
untuk meningkatkan
*) Jika sudah, apa saja strateginya? Apakah ada kendala
dalam menyusun strategi tersebut?
*) Jika belum, kenapa?
(Langsung ke Waka)
7.
Apa saja yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
*) Jika sudah ada yang dilakukan, apa saja, bukti dari
kegiatan yang sudah dilakukan apa saja dan hasil dari
kegiatan yang sudah dilakukan apa saja?
(Langsung ke Waka)
8.
Apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik di SMA Sedes Sapientiae Jambu?
(Langsung ke Waka)
Secara finansial, sekolah sudah menyediakan dana
untuk peningkatan guru. jadi sudah ada dana untuk
peningkatan kompetensi guru, namun untuk apa saja
yang sudah dilakukan langsung bertanya saja ke waka.
152
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA WAKIL KEPALA SEKOLAH
SEDES SAPIENTIAE JAMBU
1.
Nama Sekolah
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Alamat Sekolah
: Jalan
Raya
AmbarawaMagelang km.10 Bedono
Nama
: Drs. G. Suwartono
Jabatan
: Wakil Kepala Sekolah
Hari/Tanggal wawancara
: Jumat / 7 Oktober 2016
Tempat
: SMA Sedes Sapientiae Jambu
Apa saja prestasi yang telah diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu?
Prestasi kan tidak selalu dikatikan dengan menang
suatu lomba. Prestasi yang diraih oleh guru-guru di SMA
Sedes Sapientiae Jambu lebih pada bidang mata
pelajaran, seperti mata pelajaran UN. Untuk SMA Sedes
Sapientiae Jambu nilai UN seperti nilai Fisika,
Matematika selalu baik dan sangat bagus hasilnya
bahkan ditingkan Jawa Tengah, Bahasa Indonesia juga
bagus. Namun untuk mata pelajaran lainnya masih
standar, artinya misalnya di kabupaten peringkat satu,
fisika satu namun mata pelajaran lainnya dibawahnya.
Jadi saya melihat mata pelajaran yang berprasti itu
merupakan prestasi guru.
Peraihan nilai-nilai yang memuaskan itu ada pengaruh
dari guru? dan apa perbedaan guru dengan mata
pelajaran UN dengan peringkat yang bagus dan guru
mata pelajaran UN dengan nilai standar?
Iya ada, saya melihat bagaimana guru menciptakan
atmosfer pembelajaran yang mendorong yang membuat
guru berinovasi dalam model-model pembelajaran,
seperti pelajaran Fisika misalnya. Saya masuk ke kelas
Fisika memang enak kelasnya, jadi kaya akan model
yang bisa dipilih karena merupakan ciri khas pelajaran
yang empiric, sehingga pemiliham model yang sangat
menentukan. Menurut saya untuk yang sosial juga
seharusnya memiliki banyak metode/model, namun
guru-gurunya sepertinya masih kurang inovasi dalam
pembelajaran. Jadi, perbedaannya ada pada pemilihan
model pembelajaran, keinovasian. Namun, satu yang
153
menurut saya penting, yaitu penguasaan kelas, jadi
saya melihat pak Rahmat guru Fisika yang penguasaan
kelasnya baik, anak-anak disiplin sehingga mau belajar.
Namun memang level kelas IPA, namun kita tidak bisa
mengkelopokan secara general dari kelas X ataupun
sosial itu sangat umum. Lalu dulu juga ada guru Kimia
yang pendekatan ke siswanya lebih humaniora, lebih
mengorangkan siswa. Ya itu mungkin karakter dari guru
sendiri dan itu mendapat porsi tinggi.
2.
Bagaimana kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guruguru di SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kalau dipotret dari hasil UN menurut saya masih
standar dan saya mengakui masih ada yang kurang
standar seperti pada penguasaan kelas, inovasi
pembelajaran, penggunaan metode dan lain sebagainya.
Kita kan sudah moving class seharusnya guru bisa
menyiapkan model pembelajaran yang lebih maksimal.
Namun keseluruhan guru-guru disini akrab dengan
siswanya, terlihat ketika diluar jam pelajaran beberapa
guru ada yang bercanda dengan para siswa.
3.
Apakah kelebihan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Sedes
dalam bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Kelebihan yang dimiliki guru-guru disini lebih pada
ketepatan waktu, disiplin waktu, lalu kalau saya
menginstruksikan untuk administrasi, membuat kisi-kisi
154
soal relative baik. Untuk kegiatan pembelajaran cukup
baik. Kalau untuk kurikulumnya, saya melihat masih
standar dari kurikulum nasional diaplikasikan. Hanya
beberapa mapel yang di OSN kan ada pengembangan,
untuk mata pelajaran lainnya, saya melihat kurikulum
dari pemerintah tidak terlalu banyak pengembangannya.
Jadi kurikulum dari pemerintah itu kan masih minimal,
jadi ya itu yang dipakai, kalau untuk yang mata
pelajaran OSN seperti fisika, matematika, kimia ada
pengembangan-pengembangan di materi tertentu yang
tidak ada di silabus.
Penggunaan alat bantu mengajar/fasilitas
Untuk kelompok IPA maksimal, terutama untuk kimia
dan biologi, saya pernah membagikan kuisioner kepada
siswa dan hampir 100% siswa mengatakan guru
menggunakan alat bantu atau fasilitas dengan
maksimal, namun untuk fisika kurang karena memang
jarang praktek waktu itu. Untuk mata pelajaran sosial,
bahasa dan umum itu lebih pada mencari sumbersumber dari yang lain, internet misalnya. Namun media
lainnya sekarang anak-anak lebih mengembangkannya
sendiri melalui internet.
4.
Adakah kelemahan yang dimiliki oleh guru-guru di SMA dalam
bidang pedagogik?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Untuk studi kasus untuk pengelolaan kelas, beberapa
masih kurang piawai. Mungkin karena pemilihan metode
yang tidak tepat sehingga siswa tidak fokus dengan
pelajaran, mungkin seharusnya menggunakan metode A
namun malah menggunakan metode lain sehingga ada
anak-anak yang bingung. Apalagi, disini kan muridmuridnya bisa dibilang kritis dan aktif, sehingga kalau
ada yang tidak jelas akan ditanyakan. Hanya karena itu
energy siswa tidak tersalurkan sehingga kelas bisa saja
menjadi ramai. Kemudian, pemahaman tertentu, seperti
kegiatan penilaian. Saat ini kita masih berusaha untuk
155
belajar bagaimana memberi tugas, seperti tugas ini
untuk nilai apa, dan kegiatan lain seperti menganalisis
ulangan harian. Lebih pada konsistensi saja.
5.
Bagaimana sekolah mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh
guru-guru dalam bidang kompetensi pedagogk dalam
pembelajaran?
Dengan indikator:
Mengenal karakteristik peserta didik
Menguasai
teori
belajar
dan
prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
Pengembangan kurikulum
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
Memahami dan mengembangkan potensi
Komunikasi dengan peserta didik
Penilaian dan evaluasi
Jadi akhir-akhir ini, dua-tiga tahun ini saya memberikan
panduan kepada para guru untuk membuat penilaian
siswa, lalu saya validasi perangkatnya apakah layak
dipakai atau tidak, kalau kurang sesuai saya
kembalikan ke guru.
Kalau dari luar itu baik tapi kurang praktis, kalau kita
mengundang dari luar susah untuk diaplikasikan. Saya
berencana untuk memberikan sharing, karena saya
merasa senior akan berbagai tentang mengajar ke rekanrekan.
Untuk mengatasi pengelolaan kelas, saya memang
belum bagus, seharusnya sebagai pendidik melihat
siapa yang mengajar yang baik, belajar dari guru
tersebut, seperti supervise kelas, namun saat ini
memang belum ada menajemen yang baik untuk
pengelolaan kelas, semuanya masih terbawa perasaan
saja.
6.
Apakah sekolah menyususn strategi untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
*) Jika sudah, apa saja strateginya? Apakah ada kendala
dalam menyusun strategi tersebut?
*) Jika belum, kenapa?
Kalau internal saya selalu menjadwalkan, rencana kerja
saya tapi saya ingin menggiring bahwa juga yayaysan
punya kewenangan untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik tapi sepertinya belum. Kalau saya pasti,
misalkan yang saya lakukan saat ini di buku harian
156
guru atau seperti rencana harian guru itu, didepannya
saya cantumkan macam-macam kompetensi pedagogik
yang harus dipenuhi oleh guru dengan harapan guru
dapat membacanya setiap hari dan memahami hal
tersebut, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
pembelajaran. ya ini salah satu cara saya mengenalkan
kompetensi pedagogik ke guru-guru, dan ini baru tahun
ini saya lakukan.
Kemudian saya ada rencana tahunan, namun lebih ke
evaluasi ya rencana ini. Bagaimana membuat soal
evaluasi ke guru-guru.
Jadi ya orientasi saya ke guru-guru yang masih junior
akan saya dampingi satu bulan sekali untuk
pembelajaran dan penilaian mulai semester depan. Jadi
pendampingan ini akan saya lakukan sendiri, jadi
karena saya juga bisa dibilang praktisi, ya saya akan
membagikan hal-hal praktis ke rekan-rekan.
Untuk penilaian atau melihat implikasinya akan
dilakukan dengan pengamatan dan supervise. Untuk
perangkatnya saya sudah sediakan.
Terus terang, kalau seperti ini saya mengandalkan
yayasan itu cukup susah, jadi saya merencanakan
pelatihan ini, diawali dengan diri saya sendiri. Saya
nantinya juga akan membuat silabus sendiri untuk
teman-teman, untuk kaderisasi.
7.
Apa saja yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik guru?
(Jawaban digabung dengan pertanyaan no. 6)
8.
Apakah yang dibutuhkan oleh guru-guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik di SMA Sedes Sapientiae Jambu?
Menurut saya ini penyakit guru, penyakit guru kalau
sudah mapan itu ngga mau berinovasi entah dalam
mengajar maupun menyiapkan administrasi, sehingga
mereka tidak menyediakan informasi yang up to date,
ngga sesuai dengan keadaan guru saat ini. Kalau untuk
berangkat pelatihan, seminar begitu OK! Namun nanti
ketika kembali lagi ke pengajaran ya kembali seperti
semula lagi. Jadi ya bagaimana kita mendorong dan
memotivasi guru untuk berinovasi. Kebutuhan guru jelas,
yaitu pengembangan inovasi dalam pembelajaran dan
pengaplikasiannya. Kalau hanya seminar saja saya kira
kurang efektif, minimal semiloka. Seminar Lokakarya,
atau bintek pelatihan, tapi ya itu..secara tataran konsep
157
ok, tapi kajian sekolah itu kurang. Dulu 2007-2009 kami
ada pelatihan dengan Sanata Dharma, latihan
bagaimana mengembangkan pembelajaran dan modul,
tapi pembelajarannya masih sama saja, ngga ada
perubahan.
158
Lampiran 4
PANDUAN OBSERVASI
159
160
161
162
163
164
Lampiran 5
HASIL PENILAIAN UJI PAKAR
165
166
167
168
169
Lampiran 6
170
Lampiran 7
RINGKASAN PELAKSANAAN F. G. D.
(Focus Group Discussion)
Hari / tanggal
Waktu
Tempat
Acara
Pembimbing
:
:
:
:
:
Moderator
Notulis
Peneliti
Peserta
:
:
:
:
Selasa / 17 Januari 2016
10.00 – 11.00
SMA Sedes Sapientiae Jambu
FGD (Focus Group Discussion)
I. Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si
II. Dr. Ade Iriani, M.M
Mutia Ayu Krismanda
Sasadara Wahyu Lukitasari
Brigitta Putri Atika Tyagita
1. Sr. M. Anastasia, OSF selaku kepala SMA
Sedes Sapientiae Jambu
2. Drs. G. Suwartono, selaku wakil kepala
SMA Sedes Sapientiae Jambu
3. Yuliana Ratna C.D., S. Pd., selaku guru
SMA Sedes Sapientiae Jambu
4. Drs. Tunggul Panggabean, selaku guru
SMA Sedes Sapientiae Jambu
5. St. Bayu Krisna Murti, S. Pd., selaku guru
SMA Sedes Sapientiae Jambu
6. M. Ida Hariastuti, S. Pd, selaku guru SMA
Sedes Sapientiae Jambu
7. Chris Kentuk R. selaku perwakilan komite
SMA Sedes Sapientiea Jambu
Acara FGD (Focus Group Discussion) berlangsung dengan susunan
acara sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembukaan
Sambutan kepala SMA Sedes Sapientiae Jambu
Pemaparan hasil penelitian
Diskusi
Lain-lain
Penutup
Hasil Diskusi
1. Pemaparan hasil penelitian dengan judul “Strategi Peningkatan
Kompetensi Pedagogik Guru Untuk Meningkatkan Mutu SMA
Sedes Sapientiae Jambu” meliputi:
- Hasil analisa SWOT (faktor internal dan internal) dan
pembobotannya, sehingga menghasilkan matrik SWOT di
171
2.
3.
4.
5.
posisi SO (Strength – Opportunity), yaitu memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
- Hasil analisa faktor kekuatan dan peluang untuk dicari
rencana strategi yang dapat dimanfaatkan ataupun
dilakukan.
- Strategi yang diperoleh dari analisa data, dengan rincian
program
operasionalnya
serta
panduan
dalam
melaksanakan renstra, tugas dan peran serta pihak-pihak
yang terlibat dalam renstra, serta panduan evaluasi dan
monitoring.
Dalam diskusi yang berlangsung, komite sekolah menekankan
pentingnya peran serta komite dalam membantu guru
meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Dengan adanya
keterlibatan komite dalam pengawasan berjalannya program
peningkatan kompetensi pedagogik guru, maka komite dapat
membantu mengawasi perkembangan guru dan dapat
memberikan masukan atau pedapatnya kepada guru untuk
kebaikan guru.
Dalam diskusi, wakil kepala sekolah menegaskan jika program
operasional yang dirancang layak, dan dapat dilakukan dalam
jangka panjang, dengan catatan tidak semua program
dilakukan dalam waktu bersamaan, namun dapat dilihat
tingkat kepentingannya dengan mempertimbangkan kondisi
dan situasi di sekolah.
Wakil kepala sekolah juga mengkritisi instrument evaluasi dan
monitoring, dimana pada instrument pencapai program lebih
baik penilainnya diperjelas, sehingga lebih mudah nantinya
untuk melihat hasilnya. Disarankan sistem penilaian per
indikator sama seperti pada instrument evaluasi pelaksanaan
pencapain program, sehingga hasil akhir yang dicapai oleh
kepala sekolah dan guru jelas.
Kepala sekolah dan guru, merasa bahwa program peningkatan
kompetensi pedagogik guru yang telah disusun cukup jelas
dan spesifik, sesuai dengan apa yang terjadi di sekolah (tidak
mengada-ada), dapat dilakukan oleh sekolah, walaupun
dengan jangka panjang (3-5 tahun) sesuai dengan keadaan dan
kondisi sekolah. Kemudian, para guru juga menambahkan,
jika program dilakukan atau diterapkan, para guru merasa
sanggup untuk melakukan atau menjalankan program
tersebut untuk peningkatan kompetensi pedagogik mereka.
Ditambahkan pula bahwa instrument yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan program cukup jelas, sehingga jika
program dilakukan dapat diukur dengan jelas.
Dari hasil FGD (Focus Group Discussion) dapat disimpulkan
bahwa rencana strategi peningkatan kompetensi pedagogik guru
untuk meningkatkan mutu sekolah layak untuk diterapkan
172
disekolah. Namun, tidak semua program operasional yang
ditawarkan langsung diterapkan. Program yang ditawarkan dapat
dilaksanakan secara bertahap, jangka panjang, dengan melihat
tingkat kepentingannya dan dengan melihat situasi serta kondisi
sekolah. Dalam FGD ini tidak terdapat sanggahan terhadap hasil
penelitian dan rencana strategi yang ditawarkan, hanya saja
terdapat beberapa masukan untuk penilaian pada instrument
pencapaian program.
Notulen,
Sasadara Wahyu Lukitasari
173
Lampiran 8
PERNYATAAN NARASUMBER
174
175
Lampiran 9
SURAT – SURAT
176
177
178
179
180