Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang
diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri
maupun luar negeri. Selain itu juga penanaman modal atau investasi adalah
penanaman sejumlah uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau keuntunganyang diperoleh dari
investasi disebut return.Properti investasi berdasarkan SAK 13 adalah
properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse /penyewa melalui
sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai
atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif; atau
b. Dijual dalam kegiatan utama sehari-hari
Ada beberapa bentuk investasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat,
salah satunya adalah investasi dalam bentuk penyertaan modal atau biasa dikenal
dengan investasi saham.
Saham merupakan instrumen yang banyak dipilih para investor karena
saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.Investor dapat

menggunakan dua macam strategi untuk mendapatkan return , yaitu strategi
kontrarian dan strategi investasi momentum.Strategi investasi kontrarian adalah

membeli saham dengan harga rendah kemudian menjualnya ketika harga saham
naik pada titik tertentu untuk memperoleh capital gain . Strategi membeli saham
pemenang ( winner ) pada periode yang lalu kemudian menjualnya di periode
1

Universitas Sumatera Utara

mendatang ketika harga sahamnya meningkat disebut strategi momentum, kedua
strategi tersebut sama-sama menggunakan informasi sebagai acuan dalam
mengambil keputusan dalam perdagangan saham.
Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu
memungkinkan para pemodal (investor ) untuk melakukan diversifikasi investasi,
membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung
dengan singkat ketentuan yang diharapkan.Investasi pada sekuritas juga bersifat
likuid (mudah dirubah). Sangat penting bagi perusahaan untuk selalu
memperhatikan kepentingan para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan
nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas

pelaksanaan fungsi-fungsi keuangannya. Motif pemilik modal atau investor
menanamkan dananya pada sekuritas adalah mendapatkan return (tingkat
pengembalian) yang maksimal dengan resiko tertentu atau memperoleh return
tertentu pada resiko yang minimal.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Pada
dasarnya, dalam melakukan investasi, investor akan mempertimbangkan return
total yang akan diperoleh. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu
investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total terdiri dari capital gain
(loss) dan yield . Menurut Jogiyanto (2003) capital gain atau capital loss

merupakan “selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode
yang lalu”. Dalam investasi saham capital gain (loss) dapat terbentuk dengan
adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Jika harga saham sekarang
2

Universitas Sumatera Utara

lebih tinggi dari harga saham periode lalu maka investor dapat dikatakan
memperoleh keuntungan modal (capital gain), sebaliknya jika harga saham

sekarang lebih rendah dari harga saham periode lalu maka investor mengalami
kerugian modal (capital loss). Selain capital gain yang merupakan keuntungan
dari apresiasi harga investasi, investor juga memperoleh yield yang merupakan
presentase penerimaan periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari
suatu investasi. Untuk investasi saham, yield adalah persentase dividen terhadap
harga saham periode sebalumnya.
Fama dan French (1992) berpendapat bahwa “perusahaan terbagi
berdasarkan ukurannya (fir m size ) yaitu besar (big ) dan kecil (small) serta
berdasarkan perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan (book to
market rasio ) yaitu tinggi (high ) dan rendah (low)”. Investor sering menggunakan
firm size sebagai indikator apakah mampu menghadapi krisis dalam menjalankan

usahanya, hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi
suatu perusahaan, dimana perusahaan dengan ukuran lebih besar dipandang lebih
tahan krisis sehingga akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar
untuk memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Perusahaan besar dinilai kurang
memberikan laba yang besar tetapi memiliki kepastian dalam hal perolehan
keuntungan.
Firm size atau ukuran suatu perusahaan dapat dinilai dari beberapa aspek


seperti total aset dan kapitalisasi pasar (market capita lization ). Market
capitalization mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Market

3

Universitas Sumatera Utara

capitalization merupakan suatu pengukuran terhadap firm size yang didasarkan

atas jumlah saham yang beredar dan harga per lembar saham tersebut.
Penelitian tentang strategi momentum mula-mula diperkenalkan oleh
Jegadeesh dan Titman (1993). Mereka menemukan “pembelian saham pemenang
(winners) periode yang lalu dan menjual saham pecundang ( losers) pada periode
yang lalu memperoleh abnormal return yang signifikan”. Abnorma l return sendiri
disebabkan perubahan harga saham yang sangat drastis. Penelitian mereka pun
menyimpulkan keuntungan momentum tidak didorong hanya pada jangka pendek
tetapi dengan mengambil return masa lalu yang tinggi untuk mengalahkan
pertumbuhan indeks pasar telah menghasilkan return jangka panjang pembelian
terus menerus.
Strategi momentum secara sederhana menurut Kowanda dan Pasaribu

(2012:1) adalah “strategi investasi yang membeli saham pemenang dan menjual
saham pecundang berdasarkan data masa lalu yang karena dibangun sedemikian
rupa hingga dapat memanfaatkan pergerakan harga yang sedang berlangsung dari
saham”. Intuisi di balik strategi ini sangat sederhana, karena secara logika
sederhana menyimpulkan bahwa saham yang telah menghasilkan kinerja yang
baik di masa lalu pasti juga akan melakukannya dengan baik di masa depan. Jika
memang harga saham masa lalu adalah indikasi tentang bagaimana saham akan
tampil di masa depan, bukankah hal ini melanggar asumsi yang sangat inti dari
teori keuangan klasik yang diajarkan di sekolah-sekolah bisnis di seluruh dunia.
Keberadaan momentum harga di sisi lain meski telah terbukti secara
empiris terdapat di banyak pasar saham di berbagai negara, masih banyak juga
4

Universitas Sumatera Utara

pihak yang menyatakan eksistensinya itu tak lebih dari sekedar anomali pasar
belaka, namun perlahan tetapi pasti hal ini telah menunjukkan permintaan yang
besar perihal alternatif atas kinerja teori-teori keuangan tradisional tersebut.
Di Indonesia investor dapat melakukan investasi saham dengan cara
membeli saham-saham perusahaan (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dikelompokkan berdasarkan sektor usaha yang dilakukan, salah satunya adalah
sektor manufaktur. Sektor manufaktur merupakan kelompok emiten yang terbesar
dibandingkan sektor lain. Perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur juga
merupakan emiten yang sahamnya paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia. Sebelum memutuskan membeli atau menjual saham, para investor
tentunya sangat memerlukan tersedianya informasi. Informasi-informasi tersebut
diperlukan untuk dapat memprediksi besarnya return saham yang akan diterima
dari investasi yang dilakukan. Informasi yang dimaksudkan terkait dengan faktorfaktor yang berhubungan dan memiliki pengaruh terhadap return saham.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, distress risk, firm size dan book to
market ratio adalah beberapa faktor yang diduga memiliki hubungan dengan
return saham yang dihasilkan.

Selain book to market ratio , ada ratio pasar lain yang digunakan investor,
yaitu debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio merupakan indikator struktur
modal dan risiko finansial, yang merupakan perbandingan antara hutang dan
modal sendiri.

5


Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang tersebut saya tertarik untuk melakukan
replikasi dalam penelitian ini dengan judul “Pengaruh Debt to equity ratio
(DER), Ukuran perusahaan dan momentum terhadap return saham pada
perusahaan Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI)”.

1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas terlihat bahwa terdapat reseach gap dari
beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan. Terjadi ketidak konsistenan hasil
mengenai hubungan antara debt to qequity ratio (DER),ukuran perusahaan,
momentumdan return saham. Dari uraian latar belakang juga terlihat bahwa pada

saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak
terdapat pola hubungan yang konsisten antara debt to equity ratio ,ukuran
perusahaan, momentum dan return saham. Berdasarkan masalah penelitian
tersebut, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian ( research gap ) sebagai berikut :
1. Apakah Debt to equity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap
Return saham?


2. Apakah Ukuran perusahaanberpengaruh

secara signifikan terhadap

Return saham.

3. Apakah Momentumberpengaruh secara signifikan terhadap Return saham
4. Apakah debt to equity ratio, Ukuran perusahaan dan momentum secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Return saham?

6

Universitas Sumatera Utara

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1.Tujuan Penelitian
Sebagaimana uraian dari rumusan masalah yang telah dikemukaan di atas,
maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Menguji dan menganalisis hubungan antara debt to equity ratio

(DER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Menguji dan menganalisis hubungan antara ukuran perusahaan
(firm size ) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Menguji dan menganalisis hubungan antara momentum terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI).
4. Menguji dan menganalisis hubungan antara debt to equity ratio
(DER), ukuran perusahaan dan momentum secara simultan

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.3.2.Manfaat Penelitian
1. Bagi investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam menerapkan
strategi di pasar modal khususnya saham.


7

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi emiten
Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dalam pasar modal
untuk memaksimalkan capitalization market dan kebijakan harga saham.
3. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat menambah temuan dalam penelitian
serupa

yang

nantinya

dapat

dikaji


ulang

sehingga

tercapainya

kesempurnaan baik teori dan hasil penelitian sebelummya.

8

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 37 85

Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan, Book To Market Ratio dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 3 81

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12