Laporan PKL Sistem Informasi Pengolahan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA
LAPORAN BULANAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh
NAMA

NIM

LIUS LUAHA

130818023

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAIN, TEKNOLOGI DAN INFORMASI
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
(2016)

HALAMAN PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA
LAPORAN BULANAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh
NAMA

NIM

LIUS LUAHA

130818023

Medan, 08 September 2016
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan

(Syawaluddin, S.Sos)

Koordinator PKL


(Swono Sibagariang, S.Kom, M.Kom)

Mengetahui,
Dekan Fakultas,

(Sriadhi, M.Pd, M.Kom, Ph.D)

Ketua Program Studi,

(Burhanuddin Damanik, S.Kom, M.Kom)

2

R I NG KASAN
Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai
salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir
disetiap aspek kehidupan. Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat
pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan
mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan

perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengolahan
data keputusan. Dalam aktifitasnya membuat laporan pengolahan data laporan
bulanan penyakit tidak menular belum menerapkan sistem komputerisasi secara
optimal. Dalam menyajikan laporan tersebut penggunaan komputer hanya sebatas
pengetikan seluruh data laporan yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan
menggunakan aplikasi Ms-Word dan Ms-Excel, sehingga didalam menghasilkan
seluruh laporan yang akurat dan tepat relatif lama serta kurang lengkapnya
laporan yang dihasilkan. Untuk itu penulis tertarik untuk membuatnya dalam
sistem komputer sehingga dapat membantu dinas kesehatan dalam laporan
bulanan penyakit tidak menular.

3

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa dimana atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dengan baik kurang lebih tiga puluh lima hari di Kantor Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan.
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan Praktek kerja Lapangan (PKL) agar
nantinya dapat berguna dalam penerapan ilmu pengetahuan dimasa yang akan

datang dan juga memantapkan langkah untuk menuju dunia kerja yang
sebenarnya.
Dengan selesainya laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis
menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, Selaku Rektor Universitas Sari
Mutiara Indonesia.
2. Bapak Sriadhi, M.Kom, Selaku Dekan Fakultas Sains, Teknologi dan
Informasi.
3. Bapak Swono Sibagariang, S.Kom, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing
PKL yang telah banyak memberikan dukungan dan masukan kepada
penulis untuk penyelesaian laporan ini.
4. Bapak Burhanuddin Damanik, S.Kom, M.Kom, Selaku ketua program
studi Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Para Dosen dan staff yang telah banyak memberi masukan kepada penulis.
6. Bapak Kepala Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Drs.
AGUSTAMA, apt, M.Kes, beserta semua Staff Kantor diskes provsu yang
telah membantu penulis untuk memberikan data yang penulis butuhkan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan juga semangat kepada
penulis hingga bisa menyelesaikan laporan ini.

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi sususnan kalimat
serta bentuknya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk laporan ini agar dapat lebih berguna dimasa yang akan datang

4

dan untuk kebaiakan penulis nantinya, penulis juga tak lupa meminta maaf apabila
ada kesalahan dan kekurangan dalam pengerjaan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan motivasi kepada
penulis dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktek lapangan (PKL) ini. Semoga
Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Medan, 08 September 2016
Penulis,

Lius Luaha
NIM 130818023


5

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

ii

RINGKASAN ............................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iv

DAFTAR ISI ..............................................................................................


vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah ...............................................................

1

1.2 Perumusan masalah .....................................................................

2


1.3 Batasan masalah ..........................................................................

2

1.4 Tujuan Praktek kerja lapangan ....................................................

2

1.5 Manfaat Praktek Kerja lapangan .................................................

3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Struktur Organisasi ......................................................................

4

2.2 Visi dan Misi DInas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara............

16


2.2 Lingkungan Pekerjaan .................................................................

16

2.3 Deskripsi Pekerjaan .....................................................................

19

BAB III PRAKTEK KERJA LAPANAGAN
3.1 Deskripsi kerja PKL(laporkan kegiatan selama PKL) ................

20

3.2 Rincian dan Penjelasan Log Harian .............................................

21

3.3 Pembahasan .................................................................................


23

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................

27

4.2 Saran ............................................................................................

27

DAFTAR PUSTAKA

6

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Diskes Provsu ............................................

4


Gambra 3.1 Komponen dari sistem informasi ...............................................

23

Gambar 3.2 Konteks Diagram Laporan ........................................................

24

Gambar 3.3 Flowchart Laporan .....................................................................

25

7

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Formulir Penilaian Praktik Kerja Lapangan ..........................

30

Lampiran 2

Log Harian .............................................................................

31

Lampiran 3

Tabel Kegiatan .......................................................................

34

Lampiran 4

Surat Keluar ...........................................................................

39

Lampiran 5

Kartu Bimbingan Praktek Kerja Lapangan ............................

40

8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang
kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadis). Institusi
kesehatan sebagai pelayanan kesehatan masyarakat memegang peranan penting
dalam

memikirkan

kondisi

kesehatan

masyarakatnya

sehingga

harus

mempengaruhi masyarakat untuk bisa hidup sehat sehingga mampu meningkatkan
derajat kesehatannya berdasarkan kebijaka-kebijakan yang diimpletasikan dalam
bentuk progaram-progaram yang akan mewadahi masyarakat. Program Magang
Mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa untuk belajar dari pengalaman kerja
praktis di suatu institusi. Dengan adanya program ini diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi lulusan dan menjadi tambahan pengetahuan serta
wawasan dunia kerja. Termasuk dalam pengalaman praktis pemagangan adalah
melakukan identifikasi permasalahan, analisis dan penyelesaian permasalahan,
serta penerapann ilmu dan teknologi, khususnya bidang kesehatan masyarakat.
Format yang ada berisi laporan bulanan penyakit tidak menular berdasarkan
golongan umur dan jenis kelamin yang terpisah, sedangkan format laporan yang
seharusnya lebih diperinci dengan golongan umur, keadaan keluar dan jenis
kelamin. Sehingga laporan yang telah dibuat dengan format yang ada, kemudian
harus dipindahkan kembali secara manual ke format laporan yang telah
ditetapkan. Hal ini menyebabkan petugas harus bekerja dua kali sehingga menjadi
tidak efisien, baik secara tenaga maupun waktu. Informasi atau laporan haruslah
mempunyai kualitas yang relevan, akurat, tepat waktu, dan efisien supaya dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Sedangkan informasi yang dibuat dengan cara manual mempunyai risiko
kebenaran dan ke akuratan lebih kecil.

1

2

2.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil suatu perumusan :
a. Terbatasnya informasi untuk mendapatkan laporan bulanan penyakit tidak
menular.
b. Sarana Penginputan data yang masih manual.
2.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan yang dihadapi oleh badan usaha tersebut, dalam hal
ini penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas, dengan maksud
agar pembahasan dan penyusunannya dapat dilakukan secara terarah dan
tercapai sesuai yang diharapkan serta untuk menghindari perluasan masalah yang
dibahas. Batasan masalah yang dimaksud meliputi :
a. Hanya ditekankan pada bidang (PTM) Penyakit tidak menular.
b. Pembuatan laporan bulanan penyakit tidak menular.
2.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk:
a. Meningkatkan memperluas serta memantapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan program studi yang dipilih.
b. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang
diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
bidangnya.
c. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada aspek-aspek usaha profesional
dalam lapangan kerja antara lain:
1. Struktur organisasi.
2. Jenjang karir.
3. Manajemen proyek.
d. Memberikan kesempatan kepada

mahasiswa

mahasiswi

untuk

memasyarakatkan diri pada suasana lingkungan kerja nyata.
e. Meningkatkan atau memperluas dan memantapkan proses penyerapan baru
dari lapangan kerja.
2. 5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

3

Dengan tujuan yang dijabarkan di atas, Praktek Kerja Lapangan
memiliki manfaat bagi masing-masing pihak.
a. Manfaat untuk Mahasiswa
1. Mengenal bagaimana dunia kerja.
2. Mengasah dan meningkatkan kemampuan.
3. Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.
b. Manfaat untuk Instansi
1. Program yang dikerjakan dapat diaplikasikan dan berguna diinstansi.
2. Meningkatkan Efisiensi dan proses pekerjaan pada instansi
c. Terbantu dengan adanya mahasiswa PKL
1. Manfaat untuk PerguruanTinggi
2. Menjalin kerjasama antara Perguruan Tinggi dan instansi.
3. Memberikan kontribusi untuk kedua belah pihak yang saling
menguntungkan.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Diskes Provsu
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Stuktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaaan antara yang satu dengan yang lain
dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
2.1.1

Bidang Bina PMK
Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengendalian masalah Kesehatan.
Bidang Bina Pengendalaian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelanggaran pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Pengendalian
Masalah Kesehatan.

4

5

2. Penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan;
3. Penyelenggaran inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
penyempurnaan
pelaksanaan,

dan

petunjuk

penerapan/pelaksanaan
teknis,

tata

laksana,

pedoman,

petunjuk

standar,

Standard

OperatinPenyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural
pada lingkup Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan;
4. Penyelenggaran inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
penyempurnaan
pelaksanaan,

dan

petunjuk

penerapan/pelaksanaan
teknis,

tata

laksana,

pedoman,

petunjuk

standar,

Standard

OperatinProcedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,
kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan bidangnya
5. Penyelenggaraan

penyusanan,

penyempurnaan

dan

pengendalian

penerapan/pelakasanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi
dan indikator kinerja bidangnya;
6. Penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunaan dan kebijakan kesehatan terkait urusan
bidangnya

dan

pengintegrasian

sistem

teknologi

informasi

dan

penangganan urusan bidangnya.
7. Penyelenggaran pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi

peningkatan

kapasitas,

kompetensi

dan

kemandirian

kabupaten/kota dalam penangan urusan bidangnya;
8. Penyelenggaran penyusunan perencanaan jangka menegah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mensinkronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi dan penanganan urusan bidangnya.

6

9. Penyelenggaran pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaran arahan dan bimbingan pada pejabat stuktural di
bidangnya;
10. Penyelenggaran tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan pungsinya serta pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
11. Penyelenggaran pelaporan pertanggungjawaban dan pelaporan atas
pelaksanaan tugas dari fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan
ketentuan yang ditetepkan;
Kepala Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai uraian tugas:
1. Melaksanakan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular langsung, bersumber binatang dan penyakit tidak menular ;
2. Melaksanakan upaya pencegahan dan penggulangan penyakit menular
yang menimbulkan epidemi;
3. Melaksanakan

imunisasi

dan

pencapaian

UCI

(Universal

Child

Immunization);
4. Melaksanakan promosi kesehatan masyarakat dengan penggunaan metode,
sarana dan teknologi promosi kesehatan;
5. Melaksanakan
pemberdayaan

upaya

peningkatan

masyarakat

dalam

partisipasi

masyarakat

dan

pembangunan

kesehatan

serta

peningkatan upaya fasilitas dan pendampingan masyarakat dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
6. Melaksanakan survelians epidemiologi dan penyelidikan kejadian luar
biasa;
7. Melaksanakan pengendalian wabah dan rencana yang meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiap-siagaan, tanggap darurat dan pemulihan ;

7

8. Melaksanakan

pengendalian

operasional

penanggulangan

masalah

kesehatan akibat bencana dan wabah;
9. Melaksanakan upaya kesehatan matra dan kesetan haji;
10. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, penyehatan
air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi
makanaan dan bahan pangan serta pengamanan limbah;
11. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

2.1.1 Bidang Bina Yankes
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pelayanan
kesehatan;
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Bina
Pelayanan Kesehatan;
2. Penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Bidang Bina Pelayanan Kesehatan;
3. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan pengendalian , pengawasan,
evaluasi,

koordinasi,

penyusunan,

advokasi,

penyempurnaan

dan

dan

penegakan

sanski,

terhadap

penerapan/pelaksanaan

pedoman

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria atau
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan bidangnya;
4. Penyelenggaraan

penyusunan,

penyempurnaan

dan

pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi

8

jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi
dan indikator kinerja bidangnya;
5. Penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan, dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan;
6. Penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
bidangnya dan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan bidangnya;
7. Penyelenggaraan pembinaan koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitas

peningkatan

kapasitas,

kompetensi

dan

kemandirian

kabupaten/kota dalam penanganan urusan bidangnya;
8. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran , penyediaan data
informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan dalam urusan bidangnya;
9. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada ingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural di
bidangnya;
10. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya serta pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya;
11. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsi nya kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kepala Bidang Bina pelayanan Kesehatan mempunyai uraian tugas :

9

1. Melaksanakan upaya kesehatan dasar upaya kesehatan komunitas, upaya
kesehatan dasar perkotaan;
2. Melaksanakan upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingkat
pelayanan kesehatan dasar;
3. Melaksanakan surveilans gizi buruk dan pemantauan penanggulangan gizi
buruk tinggkat pelayanan kesehatan dasar;
4. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan dasar;
5. Melaksanakan upaya kesehatan rujukan/spesialistik dan pengelolaan
sistem rujukan, upaya kesehatan rujukan perkotaan;
6. Melaksanakan upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingkat
pelayanan kesehatan rujukan;
7. Melaksanakan survelians gizi buruk dan pemantauan penanggulangan gizi
buruk tingkat pelayanan kesehatan rujukan;
8. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan rujukan;
9. Melaksanakan upaya kesehatan khusus berupa kesehatan jiwa, kesehatan
mata, kesehatan kerja, kesehatan indra, kesehatan gigi mulut, kesehatan
usia lanjut;
10. Melaksanakan penanganan penunjang medik dan keperawatan;
11. Melaksanakan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan,
kepulauan, dan kerjasama lintas batas kabupaten/kota;
12. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan khusus
2.1.2 Bidang Bina PSDMK

10

Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan mempunyai

tugas

membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan.
Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan menyelenggarakan fungsi;
1. penyelenggaraan pembinaan pada lingkup Bidang Bina Pengembangan
SDM Kesehatan;
2. penyelenggaran arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Bidang Pengembangan SDM Kesehatan;
3. penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi,

koordinasi,

penyusunan,

advokasi

penyempurnaan

dan

dan

penegakan

sanksi,

terhadap

penerapan/pelaksanaan

pedoman,

petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,
kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan bidangnya;
4. penyelenggaraan

penyusunan,

penyempurnaan

dan

pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi
indikator kinerja bidangnya;
5. penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan bidangnya dan pengintegrasian sistem teknologi
informasi dalam penanganan urusan bidangnya;
6. penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi

peningkatan

kapasitas,

kompetensi

dan

kemandirian

Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan bidangnya;
7. penyelenggaraan penyususnan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data,

11

informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/Kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi dalam penangan urusan bidangnya;
8. penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural
dibidangnya;
9. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya;
10. penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
11. penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada kepala dinas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kepala Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan mempunyai uraian tugas :
1. Melaksanakan perencanaan, pendayagunaan dan rekomendasi tenaga
kesehatan strategis dan pemindahan tenaga tertentu antar Kabupaten/Kota;
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan ataupun kegiatan
sejenis lainnya yang bersifat peningkatan dan pengembangan kemampuan
kognitif, efektif dan psikomotorik;
3. Melaksanakan registrasi dan akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan SDM kesehatan;
4. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi peyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan SDM kesehatan;
5. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan uji kompetensi pejabat
struktural, fungsional dan SDM kesehatan pemerintah/swasta;
6. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan tenaga medis,
paramedis, tenaga non-medis/tradisional terlatih;

12

7. Melaksanakan registrasi dan perijinan tenaga kesehatan asing dan
melaksanakan registrasi, pemantauan dan pembinaan lembaga swadaya
masyarakat (LSM/Non Government Organization) lokal dan asing (luar
negeri) yang bergerak terkait bidang kesehatan dan provinsi;
8. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pemberian izin kepada
tenaga kesehatan asing.

2.1.3 Bidang Bina Jamsarkes
Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas membantu
Kepala dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang Jaminan
dan Sarana Kesehatan;
Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada linkup Bidang Bina Jaminan
dan Sarana Kesehatan;
2. Penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan;
3. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koorinasi, advokasi, dan penegakan sanksi terhadap penyusunan,
penyempurnaan

dan

penerapan/pelaksanaan

pedoman,

petujuk

pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria
ataupun ketentuan lain dalam penanganan urusan bidanganya;
4. Penyelenggaraan

penyusunan,

penyempurnaan

dan

pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi
dan indikator kinerja bidangnya;

13

5. Penyelenggaraan analisis, penpmetaan, penelitian, kajian-kajian, dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan bidangnya;
6. Penyelengaraan pengintegerasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan bidangnya;
7. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitas

peningkatan

kapasitas,

kompetentensi

dan

kemandirian

kabupaten/kota dalam penanganan urusan bidangnya;
8. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan perogram, anggaran, penyediaan data,
informasi dan mesinkronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan bidangnya;
9. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural di
bidangnya;
10. Penyelenggaraan melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas
sesuai dengan bidang tugas dan funsinya dan pemberian masukan yang
perlu kepada kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya;
11. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada kepala Dinas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Kepala Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai urayan tugas:
1. Melaksanakan jaminan kesehatan berupa kepesertaan, pemeliharaan
kesehatan dan pembiayaan;
2. Melaksanakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatandan
perizinan sarana kesehatan;

14

3. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian sarana kesehatan;
4. Melaksanakan bimbingan pra dan pasca akreditasi dan persiapan
pelaksanaan akreditasi sarana kesehatan;
5. Melaksanakan bimbingan pra dan pasca audit dan persiapan pelaksanaan
audit sarana kesehatan;
6. Melaksanakan pemberian izin sarana kesehatan dan rekomendasi izin
sarana kesehatan tertentu;
7. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat profinsi
reagensia, vaksin, ketesediaan obat;
8. Melaksanakan penanganan urusan perbekalan kesehatan rumah tangga
(PKRT), dan industri kecil Obat Tradisional (IKOT) industri komuditi
kesehatan, industri komuditi Pedagang Besar Farmasi(PBF), Pedagang
Besar Farmasi Cabang, obat tradisional, kosmetika, makanan, miuman,
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

2.1.4 Sekretariat
Sekretariat

mempunyai

tugas

membantu

Kepala

Dinaas

dalam

penyelenggaraan urusan yang meliputi administrasi umum, keuangan, dan
program;
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Sekretariat;
2. Penyelenggaraan arahan dan bimbinan kepada pejabat struktural pada
lingkup Sekretariat;

15

3. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat;
4. Penyelenggaraan penyusunan program lingkup sekretariat dan koordinasi
penyusunan program kegiatan Dinas;
5. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evalusasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penyusunan, penyempurnaan, dan penerapan/pelaksanaan pedoman,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standart
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,
kriteria

ataupun

ketentuan

lainnya

dalam

penanganan

urusan

Kesekretariatan;
6. Penyelenggaraan

penyusunan,

penyempurnaan

dan

pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, serta standar teknis tata hubungan kerja
organisasi dan indikator kinerja kesekretariatan;
7. Penyelenggaraan melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian
dan studi ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait
dalam penanganan urusan kesektariatan dan pengintegrasian sistem
teknologi informasi dalam penanganan urusan kesekretariatan;
8. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitas

peningkatan

kapasitas,

kompetensi

dan

kemandirian

kabupaten/kota dalam penangan urusan kesektariatan;
9. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah (Rencana
Strategis) dan rencana kerja tahunan (Renja), serta koordinasi penyusunan
program,

anggaran,

penyediaan

data,

informasi

dan sinkronisasi

perencanaan kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam
penanganan urusan kesektariatan;
10. Penyelenggaraan koordinasi seluruh kegiatan bidang-bidang Dinas dan
Unit Pelaksana Teknis;

16

11. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang
tugas dan fungsinya dan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya;
12. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan;
Sekretaris mempunyai uraian tugas :
1. Melaksanakan pengelolahan administarasi umum perkantoran dan rumah
tangga dinas, manajemen organisasi dan hukum/hukum kesehatan;
2. Melaksanakan

penatausahaan,

pelembagaan,

pengorganisasian

dan

penatalaksanaan;
3. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas kersipan,
pertelekomunikasian dan persandian;
4. Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor, peralatan
dinas dan iventaris rumah tangga dinas;
5. Melaksanakan penyusunan dan penataan standar tata hubungan kerja dan
standar mekanisme koordinasi antar unit dinas;
6. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi
peraturan perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan;
7. Menyelenggarakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, imformasi
publik dan perkantoran;
8. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal, pengaturan
keamanan dan kenyamanan kantor;
9. Melaksakanan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian;
10. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional;

17

11. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan keuangan dan perbendaharaan;
12. Melaksakan pengelolaan akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut
laporan hasil pemeriksaan;
13. Melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset
dinas;
14. Melaksakanan pengkoordinasian penyusunan program, anggaran dan
pelaporan dinas;
15. Melaksanakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian administrasi
anggaran belanja;
16. Melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukkan anggaran
belanja dan asset dinas serta melaksanakan penghitungan belanja
kesehatan dari seluruh sumber pembiayaan dan seluruh sumber
pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait kesehatan tingkat provinsi;
17. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat, bidangbidang dan unit pelaksana teknis dinas;
18. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program
bidang secretariat dan unit pelaksana teknik dinas;
19. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan jangka
menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Dinas;
20. Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi
kegiatan sekretariat dan bidang-bidang serta unit pelaksana teknis dinas;
21. Melaksanakan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan sinkronasi perencanan Kabupaten/Kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi;

18

22. Melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung
perumusan kebijakan provinsi dan melaksanakan Survei Kesehatan Daerah
(Surkesda);
23. Melaksanakan pemantauan dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan;
24. Melaksanakan penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan melaksanakan
peningkatan pengawasan dan akuntabilitas;
25. Melaksanakan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan.
26. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait, mengatur rapat-rapat
internal

dinas

dan

melaksanakan

telaahan

staff

sebagai

bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan
2.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
2.2.1 Visi
Visi Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu “Mewujudkan
Provinsi Sumatera Utara Sehat, Mandiri dan Berdaya Saing”.
1. Sehat adalah suatu kondisi dimana Penduduk Sumatera Utara sehat baik
fisik, mental dan spritual sehingga mampu untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis
2. Mandiri, yaitu suatu kondisi dimana masyarakat mempunyai pengetahuan
dan kemampuan untuk untuk mempertahankan kualitas kesehatannya.
3. Berdaya saing (Competitivness), yaitu suatu kondisi dimana penduduk
Provinsi Sumatera Utara memiliki kemampuan, serta keunggulan
sehingga mampu melangsungkan kehidupan dalam persaingan
masyarakat.
2.2.2 Misi
Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :
1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan
terjangkau

19

2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan
3. Meningkatkan mutu sumberdaya kesehatan Meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
2.3 Lingkungan Pekerjaan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel lainnya
adalah faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Keempat variable di atas
dapat menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk
menggambarkan keadaan lingkungan, berikut ini akan disajikan indikatorindikator yaitu Persentase Rumah Sehat, persentase rumah tangga memiliki akses
terhadap air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air minum,
persentase

rumah

tangga

yang

memiliki

sarana

penampungan

akhir

kotoran/tinja/BAB.
2.3.1

Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Ukuran rumah yang
relatif kecil dan berdesak-desakan dapat mempengaruhi tumbuh kembang mental
atau jiwa anak-anak. Anak-anak memerlukan lingkungan bebas, tempat bermain
luas yang mampu mendukung daya kreativitasnya. Dengan kata lain, rumah bila
terlampau padat disamping merupakan media yang cocok untuk terjadinya
penularan penyakit khususnya penyakit saluran nafas juga dapat mempengaruhi
perkembangan anak.
Kepadatan hunian diperoleh dengan cara membagi jumlah anggota rumah
tangga dengan luas lantai rumah dalam meter persegi. Hasil perhitungan
dikategorikan sesuai kriteria Permenkes tentang rumah sehat, yaitu memenuhi
syarat bila =8 m2/kapita (tidak padat) dan tidak memenuhi syarat bila