T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Pemasaran Produk Vaporizer Menggunakan Komunikasi Word of Mouth di Kota Salatiga T1 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 KESIMPULAN
Dari Analisa yang dilakukan oleh peneliti, terdapat temuan-temuan yang dapat
dijadikan kesimpulan sebagai berikut:
Proses pemasaran yang dilakukan oleh ketiga aktor pemasaran produk vaporizer di
Salatiga ini memiliki tujuan yang berbeda-beda walaupun sama-sama mengandalkan
komunikasi word of mouth sebagai perantara dalam memasarkan produk vaporizer.
Komunitas SSV memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
produk vaporizer sehingga produk semakin dikenal ditengah masyarakat Salatiga.
Pemasaran yang dilakukan oleh Titus tentu memiliki tujuan yang berbeda. Titus
memasarkan produk vaporizer untuk memasarkan perusahaan maupun vape store
yang menggunakan jasanya. Tujuan pemasaran S3 Vape juga berbeda dengan kedua
aktor ainnya. Tujuan utama S3 Vape tentu untuk meningkatkan jumlah pembelian
terhadap produk-produk vaporizer yang dijual. Ke-3 Aktor pemasaran produk
vaporizer di Salatiga ini sudah menerapkan konsep-konsep dalam komunikasi
pemasaran organic dan amplified word of mouth. Dari keseluruhan proses word of
mouth yang telah dilakukan oleh ketiga unit amatan, maka peneliti menyimpulan
bahwa konsep organic dan amplified word of mouth sudah diterapkan oleh ketiga
aktor pemasaran produk vaporizer walau menggunakan cara dan pendekatan yang
berbeda-beda.
1
5. 2 KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian masih terdapat keterbatasan dalam penelitian, antara lain:
1. Penelitian ini tidak membandingkan kondisi pemasaran di Salatiga dengan
kota lain. Hal ini dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya untuk
membandingkan fenomena yang terjadi di Salatiga dengan fenomena yang
terjadi di kota lain.
5.3 SARAN
5.3.1 Saran untuk Para Pelaku Proses Pemasaran di Salatiga
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1.
Komunitas SSV harus melakukan riset terhadap beberapa pembeli
vaporizer dari vape store yang sudah bergabung ke dalam paguyuban bagkul
vaporizer. Riset tersebut mencangkup usia, jenis klamin, budaya, dan insight
konsumen. Komunitas SSV dapat menyelenggarakan vape meet dengan
melihat minat masyarkat yang masuk kedalam target sasaran berdasarkan
hasil riset. Minat tersebut akan mempengaruhi design acara dan bintang tamu
yang diundang.
2.
Penulis melihat kekurangan bentuk promosi yang dilakukan oleh
vapestore yang dipromosikan lewat akun sosial Instagram Titus. Seharusnya
pesan yang ingin disampaikan lebih diarahkan lagi agar penerima pesan lebih
dapat merasakan manfaat dan alasan mengapa harus mengonsumsi produk
tersebut.
3.
Penulis melihat kelemahan pemanfaatan media sosial sebagai media
promosi oleh Komunitas SSV, Titus, dan S3 Vape. Seharusnya dalam
memasarkan dapat menggunakan fitur fitur untuk beriklan agar produk atau
promosi yang ditawarkan kepada konsumen maupun calon konsumen lebih
tersampaikan. Promosi yang dilakukan hanya dapat dilihat oleh para
pengikut sosial media mereka saja. Sedangkan fitur yang dimiliki Instagram
2
ataupun facebook dapat dilihat oleh banyak orang di beranda sosial mereka
masing-masing tanpa harus mengikuti akun sosial yang dimiliki oleh
pengiklan.
5.3.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Beikut merupakan Saran bagi peneliti yang ingin meneliti proses pemasaran
produk vaporizer di Salatiga
1. Melakukan perbandingan peomosi produk vaporizer dengan kota lain.
Penelitian ini tidak melakukan perbandingan dengan kota lain dan hanya
berfokus pada prose pemasaran produk vaporizer yang terjadi di kota lain.
2. Melibatkan konsumen-konsumen vaporizer untuk mengidentifikasi dan
menganalisa apa yang menjadi harapan mereka terhadap produk, dan
pemasaran yang dilakukan.
3
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 KESIMPULAN
Dari Analisa yang dilakukan oleh peneliti, terdapat temuan-temuan yang dapat
dijadikan kesimpulan sebagai berikut:
Proses pemasaran yang dilakukan oleh ketiga aktor pemasaran produk vaporizer di
Salatiga ini memiliki tujuan yang berbeda-beda walaupun sama-sama mengandalkan
komunikasi word of mouth sebagai perantara dalam memasarkan produk vaporizer.
Komunitas SSV memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
produk vaporizer sehingga produk semakin dikenal ditengah masyarakat Salatiga.
Pemasaran yang dilakukan oleh Titus tentu memiliki tujuan yang berbeda. Titus
memasarkan produk vaporizer untuk memasarkan perusahaan maupun vape store
yang menggunakan jasanya. Tujuan pemasaran S3 Vape juga berbeda dengan kedua
aktor ainnya. Tujuan utama S3 Vape tentu untuk meningkatkan jumlah pembelian
terhadap produk-produk vaporizer yang dijual. Ke-3 Aktor pemasaran produk
vaporizer di Salatiga ini sudah menerapkan konsep-konsep dalam komunikasi
pemasaran organic dan amplified word of mouth. Dari keseluruhan proses word of
mouth yang telah dilakukan oleh ketiga unit amatan, maka peneliti menyimpulan
bahwa konsep organic dan amplified word of mouth sudah diterapkan oleh ketiga
aktor pemasaran produk vaporizer walau menggunakan cara dan pendekatan yang
berbeda-beda.
1
5. 2 KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian masih terdapat keterbatasan dalam penelitian, antara lain:
1. Penelitian ini tidak membandingkan kondisi pemasaran di Salatiga dengan
kota lain. Hal ini dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya untuk
membandingkan fenomena yang terjadi di Salatiga dengan fenomena yang
terjadi di kota lain.
5.3 SARAN
5.3.1 Saran untuk Para Pelaku Proses Pemasaran di Salatiga
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1.
Komunitas SSV harus melakukan riset terhadap beberapa pembeli
vaporizer dari vape store yang sudah bergabung ke dalam paguyuban bagkul
vaporizer. Riset tersebut mencangkup usia, jenis klamin, budaya, dan insight
konsumen. Komunitas SSV dapat menyelenggarakan vape meet dengan
melihat minat masyarkat yang masuk kedalam target sasaran berdasarkan
hasil riset. Minat tersebut akan mempengaruhi design acara dan bintang tamu
yang diundang.
2.
Penulis melihat kekurangan bentuk promosi yang dilakukan oleh
vapestore yang dipromosikan lewat akun sosial Instagram Titus. Seharusnya
pesan yang ingin disampaikan lebih diarahkan lagi agar penerima pesan lebih
dapat merasakan manfaat dan alasan mengapa harus mengonsumsi produk
tersebut.
3.
Penulis melihat kelemahan pemanfaatan media sosial sebagai media
promosi oleh Komunitas SSV, Titus, dan S3 Vape. Seharusnya dalam
memasarkan dapat menggunakan fitur fitur untuk beriklan agar produk atau
promosi yang ditawarkan kepada konsumen maupun calon konsumen lebih
tersampaikan. Promosi yang dilakukan hanya dapat dilihat oleh para
pengikut sosial media mereka saja. Sedangkan fitur yang dimiliki Instagram
2
ataupun facebook dapat dilihat oleh banyak orang di beranda sosial mereka
masing-masing tanpa harus mengikuti akun sosial yang dimiliki oleh
pengiklan.
5.3.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Beikut merupakan Saran bagi peneliti yang ingin meneliti proses pemasaran
produk vaporizer di Salatiga
1. Melakukan perbandingan peomosi produk vaporizer dengan kota lain.
Penelitian ini tidak melakukan perbandingan dengan kota lain dan hanya
berfokus pada prose pemasaran produk vaporizer yang terjadi di kota lain.
2. Melibatkan konsumen-konsumen vaporizer untuk mengidentifikasi dan
menganalisa apa yang menjadi harapan mereka terhadap produk, dan
pemasaran yang dilakukan.
3