ANALISA STRATEGI PASAR SEPEDA MOTOR Mana (1)

ANALISA STRATEGI

PASAR SEPEDA
MOTOR
PT. SUZUKI
INDONESIA
Manajemen Strategi Industri 2010
Oleh:
Farid Akbar Harahap
0806337560

A. Pendahuluan
Indonesia merupakan pasar sepeda motor yang potensial di dunia. Tercatat bahwa penjualan
sepeda motor di Indonesia pada tahun 2009 mencapai angka 5.881.777 unit sepeda motor atau yang
terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan India.
B. PT SUZUKI MOTOR INDONESIA
Dalam industri motor di Indonesia, Suzuki memperoleh “potongan kue” pasar sebesar 7,45%.
Jumlah ini merupakan pangsa pasar terbesar ketiga di Indonesia setelah Honda dan Yamaha. Berikut
pangsa pasar sepeda motor Suzuki berdasarkan kategori
No
1

2
3

Pangsa pasar sepeda motor Suzuki berdasarkan kategori
Bebek
9,16%
Skutik
5,39
Sport
5,61%

Tabel1. % Pangsa Pasar Sepeda Motor Indonesia berdasarkan kategori.
Penjualan sepeda motor skutik Suzuki memeliki pertumbuhan yang lambat dibandingkan
pesaing utamanya. Pertumbuhan sepeda motor skutik saat ini telah mencapai 48,4% pada juni 2010
dan posri terbesar dikuasai oleh Yamaha yang terlebih dahulu meluncurkan MIO dan Honda yang
mulai memperluar pasarnya dengan Vario serta Scopy. Bahkan diperkirakan apda 2011 penjualan
motor skutik dan bebek mengalami equilibrium permintaan. Hal ini menjadi ancaman bagi Suzuki
yang pertumbuhannya tidak secepat pertumbuhan skutik secara nasional. Namun, strategi baik dari
Suzuki yang pada tahun 2009 melakukan strategi peningkatan pelayanan dan pengembangan skutik.


Penjualan sepeda motor Suzuki sejak tahun 2005 tidak mampu mempertahankan posisinya
sebagai pesain kuat Yamaha. Pada tahun 2006 penjualan sepeda motor Suzuki mengalami penurunan
yang sangat drastic yakni sebesar 47,97 %. Berikut data tentang penjualan sepeda motor Suzuki dari
kurun waktu 2005-2009.

Tahun keTahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009

Penjualan
1092000
568041
637031
808062
438158

Pertumbuhan
-47,98%

12,15%
26,85%
-45,78%

Sejak kurun waktu 2005 tersebut penjualn sepeda motor Suzuki tidak mapu lagi kembali
seperti pada 2005. Penjualan motor Suzuki cenderung tidak stabil. Berikut perbandingan penjualan
motor Suzuki dan penjualan motor Indonesia secara nasional.
Penjuala
Tahun ke-

n

Pertumbuhan

Tahun 2005

5089000

Tahun 2006


4427342

-13,00%

Tahun 2007

4688263

5,89%

Tahun 2008

6215865

32,58%

Tahun 2009

5881777


-5,37%

Pertumbuhan penjualan Suzuki jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional adalah
sebanding, artinya pada saat pertumbuhan nasional turun maka pertumbuhan penjualan Suzuki juga
turun. Namun pertumbuhan negative Suzuki saat pasar nasional tumbuh negative menunjukkan angka
yang snagat drastic, yakni pada 2006 dan 2009 dimana Penjualan Suzuki turun drastic dibandingkan
dengan penjualan nasional.
Perbandingan Penjualan Suzuki dan Nasional

1

2

3

4

5

Penjualan ekspor Suzuki merupakan jumlah ekspor terbesar untuk seluruh produsen sepeda

motor di Indonesia. Suzuki mengekspor 24.725 unit sepeda motor pada tahun 2009 dengan saran
utama adalh Malaysia dan singapura.

Pertumbuhan ekspor sepeda motor di Indonesia juga mulai membaik setelah mencapai titik
balik di tahun 2004. Pangsa pasar sepda motor ekspor ini cukup menjajnikan jika melihat data
penjualan pada tahun 1998-2002.
Dibandingkan pesaing utamanya, Honda dan Yamaha, yang memiliki segmentasi pasar yang
jelas (contohnya Yamaha dengan produk-produknya yang tersegmentasi untuk pasar pemuda, wanita,
dan lainnya, seperti MIO yang pada awalnya difokuskan untuk wanita), Suzuki dalam hampir
keseluruhan produknya tidak tersegmentasi secara jelas, hal ini dapat dirasakan dari promosi mereka
yang sasarannya mengambang.
Salah satu faktor paling penting dalam industri otomotif adalah ketersediaan bahan bakar
minyak dan stabilitas harganya. Pada beberapa tahun belakangan harga minyak dunia cenderung stabil
pada level 70-90 US Dollar per barell.
C. THE INPUT STAGE
Pada fase input stage merupakan fase penilaian terhadap Suzuki berdasarkan faktor internal
dan eksternal. Berikut adalah faktor internal yang mengambarkan keseluruhan strength dan weakness
yang ada untuk mengetahu seberapa besar pengaruh dari setiap faktor terhadap institusi lainnya.
Faktor Internal
Kekuatan (strengths)

-Pangsa pasar sepada motor jenis bebek
-Pangsa pasar ekspor dibanding kompetitor lain
-Teknologi dan performa sepeda motor
-Harga Jual kembali motor
-Harga yang bersaing
-Pertumbuhan penjualan Suzuki Global Coorporation
Kelemahan (weakness)

Bobot
0,1
0,1
0,1
0,06
0,06
0,06

Rating

Nilai
3

3
3
2
2
1

-Stabilitas pertumbuhan penjualan Suzuki Motor
Indonesia
0,1
-Pertumbuhan pangsa pasar motor skutik dibanding
pertumbuhan nasional motor skutik
0,12
-Layanan purna jual yang kurang baik
0,05
-Penjualan motor sport yang rendah
0,05
-Promosi yang kurang efektif
0,08
-Segmentasi pasar yang tidak jelas dibanding pesaing
yamaha dan honda

0,12
Total
1
External Factor Evaluation menggambarkan keseluruhan opportunities

0,3
0,3
0,3
0,12
0,12
0,06

4

0,4

4
2
2
2


0,48
0,1
0,1
0,16

4

0,48
2,92
dan treats untuk

mengetahui pengaruh faktor tersebut terhadap institusi. Berikut adalah EFE Matrix Suzuki:
Faktor Eksternal
Kesempatan (Opportunities)

Bobot

Rating


Nilai

-Harga bahan bakar minyak yang stabil dalam beberapa
periode terakhir
-Pertumbuhan pasar motor nasional
-Pasar Ekspor yang mulai membaik
-Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan stabilitas Ekonomi
Nasional
Ancaman (Treaths)
-Pertumbuhan penjualan (pesaing) produsen yamaha dan
Honda di motor skutik yang sangat cepat
-Dampak krisis keuangan terhadap suzuki global dan
Indonesia
-Pesaing baru (Bajaj, TVS, dan lainnya)
-Pasar sepeda motor bebek yang menurun
Total
Competitive Profile Matrix
Critical Success
Factor

Weigh
t

Brand Recognition
Market Share
Research and
Develompent/Racin
g Team
Product Quality
Advertising
Retail Outlets and
Service
Product Mix
TOTAL

0,18
0,18
0,1

Honda
Ratin
Weighte
g
d Score
4
0,72
4
0,72
3
0,3

0,13
0,13
0,11

3
3
3

0,39
0,39
0,33

0,15

4

0,6
0

0,15

3

0,45

0,1
0,1
0,13
1

2
2
3

0,2
0,2
0,39
2,95

Yamaha
Ratin
Weighte
g
d Score
4
0,72
4
0,72
3
0,3

Suzuki
Ratin
Weighte
g
d Score
3
0,54
2
0,36
2
0,2

0,14
0,16
0,12

4
3
4

0,56
0,48
0,48

4
3
4

0,56
0,48
0,48

4
2
4

0,56
0,32
0,48

0,12
1

4

0,48
3,74

3

0,36
3,62

2

0,24
2,7

D. THE MATCHING STAGE
Pada the matching stage ini penulis menggunakan formula Internal External Matrix, TOWS
Matrix dan The Grand Strategy Matrix. Hal ini dikarenakan PT Suzuki Motor Indonesia tidak
2.
mempublikasikan
laporan keuangan mereka.
0

WEAK

STRONG

AVERAGE

TOTAL EFE

The Internal-External (IE) Matrix
4.
3.
2.
0
0 TERTIMBANG
0
TOTAL IFE

1.
0

AVERAGE

WEAK

II

III

V

VI

I
IV

STRONG

TERTIMBANG

VII

VIII

IX

Posisi Suzuki
berdasarkan IE Matrix,
dengan IFE 2,92 dan
EFE 2,95
Berdasarkan analisa melalui IE matrix tersebut maka dapat diperoleh bahwa SUZUKI berada
pada kuadran V. Dimana pada perusahaan yang berada pada kuadran ke-5 termasuk perusahaan yang
digambarkan sebagai HOLD AND MAINTAIN. Dimana perusahaan pada kuadran tersebut sangat
cocok untuk menerapkan strategi sebgai berikut:


Market Penetration, salah satu bentuk penetrasi yang dapat dialakukan oleh Suzuki adalah
masuk ke dalam pasar skutik yang sedang berkembang dan diperkirakan akan mengurangi



pasr bebek yang menjadi salah satu kekuatan Suzuki.
Product Development, imolementasinya dapat dilakuakan dengan penciptaan produk-produk
yang dapat memenuhi keinginan pasar.

The Grand Strategy Matrix
Pangsa pasar motor nasional merupakan pangsa pasar terbsar ketiga didunia dan dangan
pertumbuahan pasar yang sangat baik seperti pada paparan pendahuluan diatas. Selain itu
diperkirakan pada tahun 2010 pasar Indonesia akan tumbuh 12% (berdasarkan data dari Asosiasi
Industri Sepeda Motor Indonesia). Hal tersebut menunjukkan pertumbuhan market sepeda motor yang
sangat cepat. Pertumbuhan itu tidak diiringi dengan pertumbuahan penjualan sepeda motor Suzuki,
dimana Suzuki pada tahun 2009 mengalami peneurunan pertumbuhan yang sangat drastic yakni
-45,78% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan Suzuki berada pada posisi kompetisi
yang lemah apalagi jika dilihat perbandingan market share pada 2005 hingga 2009 yang jauh
mengalami penurunan.
Rapid Market
Growth

-TOWSMATRIX

OPPORTUNITY

STRATEGI SO

STRATEGI WO

honda6.Segmentasi pasar yang tidak jelas dibanding pesaing yamaha dan

5.Promosi yang kurang efektif

4.Penjualan motor sport yang rendah

3.Layanan purna jual yang kurang baik

STRENGHT

2.Pertumbuhan pangsa pasar motor skutik dibanding pertumbuhan
nasional motor skutik

A
N
1
3
N

1.Stabilitas pertumbuhan penjualan Suzuki Motor Indonesia

6.Pertumbuhan penjualan Suzuki Global Coorporation

5.Harga yang bersaing

4.Harga Jual kembali motor

3.Teknologi dan performa sepeda motor

TOWS Strategy

2Pangsa pasar ekspor dibanding kompetitor lain

2
4

1.Pangsa pasar sepada motor jenis bebek

K
K
K
U
U
U
A
A
D
A
D
R
R
Weak
D
Competiti
A
R
veR
N
Position
A
Berdasarkan analisa grand strategy
matrix maka Suzuki dalam posisi yang
cocok untuk menggunakan strategi
pada kuadran kedua

Strong
Competiti
ve
Position

Slow Market
Growth

Pada stage 2 ini digunakan MATRIX TOWS yang dapat menggambarkan strategi-strategi

yang bisa Suzuki lakukan setelah dianalisa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman pada

perusahaan.

WEAKNESS

1.Harga bahan bakar minyak yang stabil
dalam beberapa periode terakhir\
2.Pasar Ekspor yang mulai membaik
3.Pertumbuhan pasar motor nasional
4.Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
stabilitas Ekonomi Nasional

THREAT
1.Pertumbuhan penjualan (pesaing)
produsen yamaha dan Honda di motor
skutik yang sangat cepat
2.Pesaing baru (Bajaj, TVS, dan lainnya)
3.Dampak krisis keuangan terhadap suzuki
global dan Indonesia

1. Penetrasi pasar sepeda motor
ASEAN yang sedang
tumbuh(S2,S6;O2;O4)
2. Pengembangan produk sepeda
motor baru berdasarkan keinginan
pasar(S3,S1,S4,S5;O3,O1)

1. Pengembangan sepeda motor skutik
(W3;O3)
2. Mengefektifkan segmentasi pasar
berdasarkan pertumbuhan pasar motor
nasional dengan peningkatan promosi
(W5,W6;O3)
3. Perluasan jaringan purna jual
(W3;O3;O4)

STRATEGI ST
1. Peningkatan produk motor bebek
disaat kecenderungan pesaing yang
bersaing dipasar motor skutik
(S1;T1;T4)
2. Peningkatan keunggulan teknologi,
performa, dan harga jual dalam
meredam pesaing lain yang mencoba
mengambil porsi pasar(S3,S4,S5;S2)

STRATEGI WT
1. Perluasan pasar melalui
pengembangan produk-produk baru yang
tesegmentasi dan promosi secara efektif
(W2,W4,W1,W5,W6,W2;T1,T2,T4)

4.Pasar sepeda motor bebek yang menurun

E. THE DECISION STAGE (QSPM)
Stage terakhir ini adalah stage penentuan strategi apa yang akan diambil berdasarkan
matching stage. Berdasarkan stage 2, penulis mengambil 2 buah strategi yang dapat dilakukan oleh
Suzuki, yakni Pengembangan dan segmentasi produk skutik dan peningkatan pangsa pasar ekspor.
Berikut Decision Stage menggunakan QSPM:
ALTERNATIF STRATEGI
Pengembangan dan
segementasi produk serta Peningkatan pangsa pasar
pengembangkan produk
ekspor
sepeda motor skutik
Key Factors

AS

Weight

TAS

AS

TAS

Kesempatan (Opportunities)
-Harga bahan bakar minyak yang stabil
dalam beberapa periode terakhir

0,13

-Pertumbuhan pasar motor nasional

0,13

-Pasar Ekspor yang mulai membaik

0,11

-Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan
stabilitas Ekonomi Nasional

0,15

0
3

2

Ancaman (Treaths)
-Pertumbuhan penjualan (pesaing)
produsen yamaha dan Honda di motor
skutik yang sangat cepat

0,15

4

0

0,39

3

0,39

0

4

0,44

0,3

3

0,45

0

0

0

0

0,6

0

-Dampak krisis keuangan terhadap suzuki
global dan Indonesia

0,1

0

-Pesaing baru (Bajaj, TVS, dan lainnya)

0,1

0

0

0,39

0

0

0

0

0

-Pasar sepeda motor bebek yang menurun
TOTAL
Kekuatan (strengths)

0,13
1

3

1

0,1

-Pangsa pasar sepada motor jenis bebek

0,1

0

-Pangsa pasar ekspor dibanding
kompetitor lain
-Teknologi dan performa sepeda motor

0,1

0

4

0,4

0

0,1

1

0,1

1

0,1

-Harga Jual kembali motor

0,06

1

0,06

1

0,06

-Harga yang bersaing

0,06

1

0,06

1

0,06

0,06

1

0,06

3

0,18

-Pertumbuhan penjualan Suzuki Global
Coorporation
Kelemahan (weakness)
-Stabilitas pertumbuhan penjualan Suzuki
Motor Indonesia
-Pertumbuhan pangsa pasar motor skutik
dibanding pertumbuhan nasional motor
skutik
-Layanan purna jual yang kurang baik

0
0,1

0

0
3

0,3

0,12

4

0,48

0

0,05

1

0,05

0

-Penjualan motor sport yang rendah

0,05

1

0,05

0

-Promosi yang kurang efektif

0,08

3

0,24

0

0,12

4

0,48

-Segmentasi pasar yang tidak jelas
dibanding pesaing yamaha dan honda
TOTAL

1

3

3,26

0,36
2,84

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa Pengembangan dan segementasi
produk serta pengembangkan produk sepeda motor skutik merupakan strategi yang paling sesuai
untuk dialkukan Suzuki Motor Indonesia.

REFERENSI
1. David, Fred.R. Strategic Management Concepts and Cases 12 th Edition. Pearson International
Edition. Florence South Carolina.2009.
2. Muslim, Erlinda. Diktat Manajemen Strategi Industri. Departemen Teknik Industri UI. Depok.
2009.
3. http://www.detikfinance.com/read/2006/01/17/150216/520412/4/penjualan-sepeda-motor2005-tembus-5-juta-honda-terlaris diunduh pada 21Oktober 2010.
4. http://www.antaranews.com/view/?i=1200555666&c=EKB&s=. Diunduh pada 21Oktober
2010.
5. http://otomotif.kompas.com/read/2010/01/18/07220016/Penjualan.Sepeda.Motor.2009.Menca
pai.5.88.juta.unit .Diunduh pada 21Oktober 2010.
6. http://otomotif.kompas.com/read/2010/07/19/10565186/Skutik.Mulai.Melangkahi.Bebek.
Diunduh pada 21Oktober 2010.

7. http://www.republika.co.id/berita/otomotif/berita-otomotif/10/10/15/140592-pasar-motorskutik-menlonjak-57-persen. Diunduh pada 21Oktober 2010.
8. http://www.otomotifnet.com. Diunduh pada 21Oktober 2010.
9. http://www.bataviase.co.id. Diunduh pada 21Oktober 2010.
10. Harian Online Kabar Indonesia. Diunduh pada 21Oktober 2010.
11.Suzuki Magazine. Volume 18. 2009