PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI DARI KOMPON

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI DARI KOMPONEN
ALIRAN KAS, LABA, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP
EXPECTED RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BEI

RANGKUMAN SKRIPSI

Oleh:
EGA CIPTA S
NIM : 2007.310.488

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2011

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama

: Ega Cipta Septian


Tempat, Tanggal Lahir

: Kediri, 5 September 1988

N.I.M

: 2007.310.488

Jurusan

: Akuntansi

Program Pendidikan

: Strata 1

Konsentrasi

: Akuntansi Keuangan


Judul

: Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham
dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Interve
pengaruh kandungan informasi dari komponen aliran
kas, laba, dan size perusahaan terhadap expected
return saham ning

Disetujui dan diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing,
Tanggal : 25 Maret 2011

(Erida Herlina SE., M.Si)

Ketua Jurusan Akuntansi
Tanggal : 25 Maret 2011

(Supriyati, SE., M.Si., Ak)

1


RANGKUMAN SKRIPSI
1) Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan salah satu alternatif sarana dalam akumulasi
dana yang digunakan dalam sistem perekonomian. Di Indonesia hingga saat ini
sudah banyak perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public)
melalui perdagangan di pasar modal. Dalam melakukan aktivitas di pasar modal
para pelaku pasar mendasarkan keputusannya pada informasi yang diterimanya.
Oleh karena itu, keberadaan dan ketersediaan informasi yang relevan dan akurat
akan sangat membantu dan menunjang kelancaran proses investasi dan pendanaan
di pasar modal.
Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk
memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang
melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk
bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan
investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan
aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang
jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan

aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai
investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun
memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi
(Linda:2005).

2

Pengungkapan laporan keuangan selain merupakan bagian terpenting
dari pelaporan keuangan, juga mendukung aspek kualitatif informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan. Pengungkapan laporan keuangan dilakukan
untuk kepentingan berbagai pihak seperti pemerintah, kreditur, investor, karyawan
dan masyarakat umum. Pengungkapan yang semakin tinggi akan menurunkan
information asymmetry.

Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan
dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan
kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang mengeluarkan
obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan utang pokoknya.
Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba
yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan

mampu memberikan dividen yang cukup tinggi bagi para pemegang saham
(Hastuti:1998).
Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk
selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara
teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang
melekat juga semakin besar. Gambaran risiko dan expected return dari suatu
saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif (Kurniawan:2000). Selain itu berbagai pertimbangan dan analisa yang
akurat perlu dilakukan investor sebelum membeli, menjual, atau menahan saham
untuk mencapai tingkat return optimal yang diharapkan. Suatu informasi
dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan

3

(beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan
membentuk suatu kepercayaan yang baru dikalangan para investor. Kepercayaan
ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat
berharga (Hastuti:1998). Dengan kata lain suatu informasi dikatakan memiliki
kandungan (content) jika pasar menyerap informasi dengan cepat dan
terefleksikan pada perubahan harga pasar.

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas, penelitian ini
dilakukan untuk menguji kembali “Pengaruh Kandungan Informasi dari
Komponen Aliran Kas, Laba, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return
Saham”.

2) Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang diungkapkan tersebut di atas,
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
Apakah kandungan informasi dari komponen aliran kas, laba, dan size
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap expected return saham?

3) Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kandungan informasi dari komponen aliran kas, laba, dan size
perusahaan terhadap expected return saham.

4


4) Manfaat Penelitian

1) Dapat memberikan informasi dan gambaran kepada pihak ekstern mengenai
pengaruh informasi dari komponen aliran kas, laba, dan size perusahaan
terhadap expected return saham.
2) Bagi penulis bermanfaat untuk menambah wawasan penulis terutama tentang
pengaruh informasi dari komponen aliran kas, laba, dan size perusahaan
terhadap expected return saham.
3) Bagi penelitian selanjutnya, sebagai bahan informasi yang mampu
memperkaya penelitian yang telah ada sehingga dapat digunakan sebagai
bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
5) Metode penelitian

5.1 Rancangan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini termasuk dasar yaitu
penelitian verifikatif. Penelitian verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil
penelitian sebelumnya dengan tujuan mem-verifikatif kebenaran dari hasil
penelitian sebelumnya tersebut (Jonathan Sarwono, 2006:17).
Dilihat dari kehadiran variabel, penelitian ini dikategorikan dalam

penelitian yang obyeknya merupakan variabel masa lalu. Penelitian yang
obyeknya

variabel

masa

lalu

disebut

juga

penelitian

deskriptif

menggambarkan variabel-variabel yang sedang diteliti. (Sugiyono, 1999:14).

atau


5

Ditinjau berdasar sifat dan jenis data yang digunakan, penelitian ini
termasuk penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian
teori-teori melalui pengukuran variable-variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan menggunakan prosedur statistik. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder (Sugiyono, 1999:14).

5.2 Batasan penelitian

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada perusahaanperusahaan manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama 2005 – 2009.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini indeks harga saham gabungan
menggunakan 5 hari sebelum tanggal publikasi laporan keuangan dan 5
hari setelah tanggal publikasi laporan keuangan.

5.3 Identifikasi variable

Dalam penelitian ini variable yang dapat didefinisikan adalah sebagai

berikut:
1. Variable tergantung (dependen variable) yaitu:
(Y) = Expected Return Saham
2. Variable bebas (independen variable) yaitu:
(X1) = Laba akuntansi
(X2) = Arus kas dari aktivitas operasi

6

(X3) = Arus kas dari aktivitas investasi
(X4) = Arus kas dari aktivitas pendanaan
(X5) = Size perusahaan

5.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variable
A.

Expected Return Saham

Model sesuaian pasar menganggap bahwa penduga terbaik untuk
mengestimasi return saham sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut

(Hartono, 2009: 568). Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu
menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return
sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Hal ini
ditunjukkan dengan persamaan :
RM j 

RMj

IHSG j  IHSG j 1
IHSG j 1

= return indeks pasar pada periode estimasi ke-j

IHSGj = indeks harga saham gabungan pada periode ke-j
IHSGj-1 = indeks harga saham gabungan pada periode ke-j-1

B.

Arus Kas Operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas operasi dalam penelitian ini diukur

7

menggunakan laporan tahunan arus kas yang digunakan dari arus kas operasi
tahun ini (AKOt) dikurangi total arus kas operasi tahun sebelumnya (AKOt-1)
dibagi total arus kas operasi tahun kemarin (AKOt-1). Variabel menggunakan
perubahan dari arus kas operasi. Dengan persamaan sebagai berikut :

C.

Arus Kas Investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau
pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang
tidak termasuk dalam setara kas. Arus kas investasi dalam penelitian ini diukur
menggunakan laporan tahunan arus kas yang digunakan dari arus kas investasi
tahun ini (AKIt) dikurangi total arus kas investasi tahun sebelumnya (AKIt-1)
dibagi total arus kas investasi tahun kemarin (AKIt-1). Variabel menggunakan
perubahan dari arus kas investasi. Dengan persamaan sebagai berikut :

D.

Arus Kas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas
pendanaan dalam penelitian ini diukur menggunakan laporan tahunan arus kas
yang digunakan dari arus kas pendanaan tahun ini (AKPt) dikurangi total arus kas

8

pendanaan tahun sebelumnya (AKPt-1) dibagi total arus kas pendanaan tahun
kemarin (AKPt-1). Variabel menggunakan perubahan dari arus kas pendanaan.
Dengan persamaan sebagai berikut :

E.

Laba kotor

Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi
dengan cost barang terjual. Cost barang terjual adalah semua biaya yang
dikorbankan oleh perusahaan manufaktur, mulai dari tahap ketika bahan baku
masuk ke pabrik, diolah hingga dijual. Dengan persamaan sebagai berikut :

Contoh: AKO 
F.

7292542  4315430
= 68,99%
4315430

Size perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan
rata–rata total aktiva. Dalam penelitian ini, size perusahaan diklasifikasikan
berdasarkan kategori besar atau kecil yang dapat dilihat dari jumlah penjualan.
Dengan persamaan sebagai berikut :
Size 

penjualan t  penjualan t 1
penjualan t 1

9

5.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampelnya adalah perusahaan manufaktur
periode 2005 sampai 2009. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel
pada penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Cara pengambilan sampel
dilakukan dengan menentukan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Perusahaan manufaktur yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2005 – 2009
b. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan auditan dengan tahun buku yang
berakhir per 31 Desember, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya
pengaruh waktu parsial dalam perhitungan variabel.
c. Data yang dibutuhkan tercantum dalam perhitungan variable

5.6 Data dan Metode Pengumpulan Data

a. Tanggal publikasi laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar
selama periode 2005 - 2009
b. Data perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perusahaan
manufaktur yang terdaftar selama periode sejak tahun 2005 - 2009
c. Laporan keuangan auditan perusahaan sejak tahun 2005 – 2009

10

5.7 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan teknik
dokumentasi yaitu pengambilan data dengan jalan mencari dan mengumpulkan
data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah
diaudit yang terdiri dari laporan arus kas, laba rugi, dan neraca selama tahun 2005
- 2009 yang diperoleh dari ICMD, IDX dan BEI.

5.8 Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data laporan keuangan seperti laporan laba rugi, laporan
arus kas, neraca tahun 2005 - 2009
2. Melakukan Uji Normalitas
2.1 Uji model penelitian

Uji F

a. Memformulasikan hipotesis
b. Menentukan signifikan atau tidaknya uji F
Menentukan Level Of Significant atau tingkat kepercayaan (α) sebesar
5 %. Menunjukkan daerah penerimaan dan penolakan Ho dalam grafik

11

3. Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
3.1 Uji parsial (uji T)

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan ada tidaknya pengaruh yang
signifikan dari variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam uji t adalah :
a. Menentukan besarnya level of significance (α)
b. Menentukan signifikan atau tidaknya uji t

6. Ringkasan Hasil Penelitian

Untuk aliran kas operasi memiliki rasio tertinggi sebesar 599.386 dan
rasio terndah (-33.199). Untuk aliran kas investasi memiliki rasio tertinggi sebesar
786.68 dan rasio terndah (-40.207). Untuk aliran kas pendanaan memiliki rasio
tertinggi sebesar 454.612 dan rasio terendah

(-124.699). Untuk laba kotor

memiliki rasio tertinggi sebesar 988.226 dan rasio terndah (-7.262). Untuk size
perusahaan memiliki rasio tertinggi sebesar 7.94 dan rasio terndah (-0.982).
Berdasarkan hasil uji kolmogorov-smirnov diketahui bahwa nilai
Asymp sig, two tailed dibawah 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak

terdistribusi secara normal. Jumlah sampel sebesar 284 dan 14 sampel dikeluarkan
karena outlier menjadi 270 sampel, sehingga lebih besar dari asumsi normalitas
sebesar 100 sampel maka peneliti tidak membebankan pada normalitas data
sebagai asumsi utama.

12

Hasil uji paired sample T tes menunjukan bahwa nilai Signifikasi T
kedua variabel sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α = 5% dan nilai T sebesar
4.944 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan atas
expected return saat sesudah dan sebelum pengumuman laporan keuangan.

Diketahui nilai mean 1.465643E1 menunjukan arah hubungan yang positif.
Berdasarkan uji regresi diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Exp_Retrn = 0.428 + 1.871E-5AKO + 0.004AKI – 0.003AKP – 0.003LK –
0.701Penj + µi
Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh sebesar 15%, dan sisanya
sebesar 85% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian
ini. Dengan demikian persamaan regresi berganda telah sesuai digunakan untuk
memprediksi harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Berdasarkan uji F didapatkan nilai sig sebesar 0.022, nilai ini lebih
kecil dari 0.05 (0.022