T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dari Ritual ke Pasar: Pergeseran Makna Saguer pada Masyarakat Halmahera Utara (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Gossoma, Halmahera Utara)

PEDOMAN WAWANCARA
No.

Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan
bagimana pratek
penggunaan saguer
dalam masyarakat
gosoma

1

Bagimana makna
saguer bagi
masyarakat
gosoma dalam
konteks sekarang
2

Mengambarkan
peran aktor di

dalam pergeseran
makna saguer bagi
masyarakat gosoma

a. Bagaiamana tindakan para
aktor dalam melihat
dampak posisitf dan negatif
yang dihasilkan dari
saguer?
b. Bagaimana para aktor
mendapatkan saguer?
c. Bagaimana dengan
esksitensi norma-norma
nilai saguer?
d. Bagaimana tindakan para
aktor menjaga esksitensi
saguer?

Mendiskripsikan
pratek penggunaan

saguer dalam

a. Kendala yang masih di
hadapi?

3

4

Daftar Pertanyaan
a. Bagaimana sejarah saguer?
b. Bagaimana proses
pembuatan saguer?
c. Bagaimana makna saguar
bagi masyarakat tobelo ?
d. Bagaimana ikatan
masayarakat tobelo saat
minum saguer?
e. Apakah identitas saguer
tersebut(sebenernya)

penting dipertahankan ?
Alasanya?
f. Apakah dengan adanya
saguer berdampak terhadap
kehidupan sosial dan
ekonomi?Jelas positf dan
negatif?
a. Pada setuasi apa anda
minum saguer?
b. Apakah motif anda ketika
minum saguer?
c. Apakah motif anda ketika
dalam memproduksi
saguer?
d. Apa anda dapat keuntungan
dalam pembuatan saguer?

Sumber Infomasi
Data Primer
 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Komsumen saguer
Data sekunder:
 Pemerintah
kepala
desa
 Kantor kelurahan
 Masayarakat
setempat
Data Primer
 Tokoh adat
 Tokoh masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
Data sekunder:

 Pemerintah kepala
desa
 Kantor kelurahan
 Masyarakat setempat
Data Primer
 Ketua adat gosoma
 Tokoh masyarakat
setempat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Konsumen saguer
Data sekunder:
 Pemeintah kepala
desa
 Keluranhan
 Masyarakat setempat
Data primer
 Ketua adat gosoma

 Tokoh masyarakat

No.

5

Tujuan Penelitian
masyarakat
gosoma:
1. Makna nilai
ekonomi
2. Makna sosial
3. Makna sosial
budaya
4. Makna simbolik

Daftar Pertanyaan
b. Manfaat (ekonomi, sosial,
budaya) yang dirasakan oleh
keluarga pembuatan saguer?

c. Dampak (ekonomi, sosial,
budaya,dan simbolik)
terhadap pelaku pembauatan
saguer ?
d. Faktor apa saja yang
menjadi kendala-kendala
yang ditemui pelaku
pembuatan saguer? Uraikan
detail
e. Usulan solusi bagi kendala
tersebut?
Mendiskripsikan
h.Jelaskan Makna Saguer Bagi
makna saguer oleh Masyarakat
gosoma?Tolong
masyarakat
desa Ceritakan Makna Saguer?
gosoma

Sumber Infomasi

 Pemerintah(kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Kosumen saguer
 Pembuat saguer
Data sekunder
 Pemerintah
kepala
desa
 Kelurahan Kelurahan
 kantor kecematan
 masyarakat setempat
Data Primer
 Ketua Tokoh adat
gosoma
 Tokoh masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)

 Produsen saguer
 Komsumen saguer
Data sekunder:
 Lembaga institusi
 Kantor kelurahan
 Kantor kecamatan
 Masyarakat setempa

No.

6

Tujuan Penelitian
Mengambarkan
peran aktor didalam
pergeseran makna
saguer bagi
masyarakat gosoma

Daftar Pertanyaan

a. Pemetaan Peran Aktor
Dalam Pergeseran Makna
Saguer
1. Bagaimana pola pembuatan
Saguer yang digunaka oleh
bapak/ibu?
2. Bagaiamana cara bapak/ibu
memperoleh saguer
3. Bagaimana kondisi air nira
pada saat bapak/ibu
mengambilkan dari sumber
pohon saguer?
4. Apa yang bapak/ibu lakukan
terhadap saguer setelah
sampai di tempat bapak/ibu?
5. Bagaimana pola
perdagangan saguer yang
bapak/ibu lakukan?
6. Bagaimana bapak/ibu sarana
dan prasarana dalam usaha

mengolahan saguer?

e. Pemetaan Peran Aktor
Dalam Pergeseran
Makna Saguer Dalam
Masayarakat
Gosoma.memgacu pada
no.6.1 s/d 6.5 diatas:

Sumber Infomasi
Data Primer
 Ketua adat gosoma
 Tokoh masyarakat
 Anggotas masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Konsumen saguer
Data sekunder:
 Kantor kelurahan
 Kantor kecematan
 Laporan masayarakat
setempat

Data Primer
 Ketua adat gosoma
 Tokoh masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Komsuen saguer
Data sekunder:
 Laporan kantor
kecematan
 Kantor kelurahan
 Kantor kecematan
 Laporan masayarakat
setempat

1. Bila anda dilibatkan dalam
sosialisasi saguer dalam
masyarakat
gosoma?Ceritakan
Bagaimana itu terjadi?
2. Sejak kapan aktor
pembuatan saguer dalam
masyarakat gosoma?

Data Primer
 Ketua adat gosoma
 Tokoh masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Konsumen saguer

No.

Tujuan Penelitian

Memperoleh
gambaran usaha
dan dalam pembuat
pelaku saguer
usaha produktif
pada aras pelaku
individu
7

Daftar Pertanyaan
3. Bagaimana proses awal
aktor pembuatan saguer
dalam masyarakat gosoma?
4. Apa saja yang anda lakukan
dalam pembuatan saguer
dalam masyarakat gosoma?
f. Pemetaan Kontrol Dalam
Peran Aktor Dalam
Pembuatan Saguer Dalam
Masyarakat Gosoma
1. Apakah anda sabagai aktor
terlibat dalam pemgambilan
keputusan dalam sosialisasi
saguer?
2. Aktor siapa yang
berkomunikasi dengan ketua
adat berkaitan dengan
pembuatan saguer dalam
masyarakat gosoma?
3. Apakah punya pengalaman
dalam atau pembuatan
saguer dalam masayarakat
gosoma?
4. Apaka proses pembuatan
saguer dalam masayarakat
gosoma sudah dikatakan
sudah ideal?
g. Dampak dari saguer

a. Nama responden?
b. Usia responden
c. Pendidikan terakhir
d. Jumlah anggota keluarga
e. Pendapatan keluarga
f. Kapan anda memulai usaha?
g. Bila usaha anda adalah
pengolahan, bagaimana
proses produksi usaha anda?
Jelaskan detail mulai awal
sampai produksi.
h. Bila usaha anda adalah
dagang, bagaimana proses
perdagangan anda? Jelaskan
detail.
i. Siapa saja yang terlibat
dalam pengelolaan usaha
anda? Berpa jumlah mereka?

Sumber Infomasi
Data sekunder:
 Kantor kelurahan
 Kantor kecematan
 Laporan masayarakat
setempat
Data Primer
 Ketua adat gosoma
 Tokoh masyarakat
 Pemerintah (kepala
desa atau perangkat
desa lainnya)
 Produsen saguer
 Konsumen saguer
Data sekunder:
 Kantor kelurahan
 Kantor kecamatan

 Laporan masyarakat
setempat.

 Kantor kelurahan
 Kantor kecamatan
 Laporan masayarakat
setempat
 Produsen saguer

No.

8

Tujuan Penelitian

Daftar Pertanyaan
j. Apa hasil usaha anda?
Jelaskan.
k. Berapa omset per hari/per
minggu/ bulan dari usaha
anda?
l. Apa kendala usaha anda?
m.
Upaya pemecahan
yang sudah dilakukan?
n. Kendala yang masih
dihadapi?
a. Nama responden?
b. Usia responden
c. Pendidikan terakhir
d. Jumlah anggota keluarga
e. Pendapatan keluarga Kapan
anda memulai usaha?
o. Saguer digunakan untuk
usaha anda? Dana lainya
anda alokasikan untuk apa?
Jelaskan alasan mengapa
anda melakukannya.
f. Bila usaha anda adalah
pengolahan, bagaimana
proses produksi usaha anda?
Jelaskan detail mulai awal
sampai produksi.
g. Bila usaha anda adalah
dagang, bagaimana proses
perdagangan anda? Jelaskan
detail.
h. Siapa saja yang terlibat
dalam pengelolaan usaha
anda? Berpa jumlah mereka?
i. Apa hasil usaha anda?
Jelaskan.
j. Berapa omset per hari/per
minggu/ bulan dari usaha
anda?
k. Apa kendala usaha anda?
l. Upaya pemecahan yang
sudah dilakukan?
m. Kendala yang masih
dihadapi?
Mendiskripsikan
a. Pergeseran makna saguer
pergeseran makna
dalam masyarakat gosoma
saguer
dalam 1. Ceritakan apa usaha Bapak
masayarakat
(aim ) melihat pergeseran
gosoma
makna saguer dalam
masyarakat gosoma

Sumber Infomasi



Produsen
saguer

Data Primer
 Ketua adat gosoma
(responden sebagai
kasus)
 Tokoh masyarakat
 Produsen saguer

No.

Tujuan Penelitian

Daftar Pertanyaan
2. Bagaimana keterlibatan
Bapak (aim) dalam
pembuatan saguer?
Ceritakan Mandiri ada
diskusi dalam keluarga
diantara ibu dan bapak?
3. Bagaimana keterlibatan
bapak (aim) dalam
pengelolaan saguer?.
4. Bagaimana keterlibatan
bapak (aim) dalam
pengelolaan usaha saguer
setelah Mandiri? Ceritakan
detail.
5. Bagaimana keterlibatan ibu
(bapak) dalam pemasaran
hasil usaha saguer bapak
(aim) ? Ceritakan detail.
6. Bagaimana pemanfaatan
hasil usaha saguer bapak
(aim)? Ceritakan detail
pengelolaan usaha.
b. Pemetaan pergeseran makna
saguer dalam masyarakat
tobelo dalam keluarga
1. Bila dalam keluarga, anda
terlibat dalam pembuatan
saguer, ceritakan bagaimana
itu terjadi?
2. Bila dalam keluarga, anda
dilibatkan dalam
pengelolaan saguer,
ceritakan bagaimana itu
terjadi?
3. Bila dalam keluarga, anda
terlibat dalam pemasaran
hasil usaha saguer, ceritakan
bagaimana itu terjadi?
4. Bila dalam keluarga, anda
terlibat dalam pemanfaatan
hasil usaha, ceritakan
bagaimana itu terjadi?
Jelaskan mengapa dia yang
paling menikmati manfaat
tersebut?
c. Pemetaan Manfaat dari
Pembuatan saguer
1. Apa manfaat ekonomi, sosial
dan budaya dari proses

Sumber Infomasi
 Pembuatan saguer
Data sekunder:
 Laporan masyarakat
setempat kantor desa
intitusi
kantor
kecematan

Data Primer
 Ketua adat gosoma
(responden sebagai
kasus)
 Tokoh masyarakat
 Produsen saguer
Data sekunder:
 Laporan masyatakat
setempat
kantor
kelurahan kantor desa

Data Primer
 Produsen saguer
(responden sebagai
kasus)

No.

Tujuan Penelitian

1.

2.

3.

4.

d.
1.

2.

3.

Daftar Pertanyaan
pembuatan saguer bagi diri
anda? Uraikan masingmasing dampak tersebut
Apa manfaat ekonomi dari
pembuatan saguer
bagi
keluarga secara umum?
Apa manfaat ekonomi, sosial
dan budaya dari proses
pembuatan saguer bagi
suami?
Apa manfaat ekonomi, sosial
dan budaya dari proses
pembuatan saguer bagi anakanak?
Jelaskan mengapa dia yang
paling menikmati manfaat
tersebut?
Pemetaan Dampak dari
proses pembuatan saguer
Apa dampak ekonomi, sosial
dan budaya dari pembutan
saguer bagi anda (pribadi)?
Uraikan masing-masing
dampak tersebut
Dalam keluarga, apa dampak
ekonomi dari pembutan
saguer bagi suami, isteri
(anda), dan anak-anak?
Uraikan masing-masing
dampak tersebut
Dalam keluarga, apa dampak
budaya dari Pembuatan
saguer bagi suami, isteri
(anda), dan anak-anak?
Uraikan masing-masing
dampak tersebut

Sumber Infomasi
 Ketua adat gosoma
Data sekunder:
 Laporan masyarakat
setempat
 Kelurahan

Data Primer
 Produsen
saguer
(responden sebagai
kasus)
 Ketua adat gosoma
Data sekunder:
 Laporan masyarakat
setempat
 Kelurahan

TRANSKRIP WAWANCARA

1.

Mendeskripsikan bagimana pratek penggunaan saguer dalam
masyarakat gosoma
g. Bagaimana sejarah saguer?
Ketua Adat Gosoma:
“Saguer merupakan minuman kebanggaan, saguer merupakan unsur yang
sangat purba di Halmahera dan saguer sebagai milik pasini orang
Halmahera.”
Tokoh Masyarakat:
“Saguer minuman para leluhur dan dewa-dewa, minuman ilahi yang
hampir-hampir dianggap suci oleh penduduk purba Halmahera.”
Kepala Desa:
“Legenda Halmahera mengenal dewa Makawiley sebagai dewa saguer,
kemudian ada juga dewa Kiri Waerong yang dihubungkan dengan
pembuatan gula merah dari saguer yang dimasak.
h. Bagaimana proses pembuatan saguer?
Pembuat Saguer:
“Kita panjat pohon enau, batifar air nira dari pohon enau itu. Tu dia pe tampa
mo masa saguer, de pe nama porno. Lataran tu saguer musti tampung dulu
sampi riki 4 galon, jadi kita nda setiap hari momasa saguer. Secara alamai
nira kelapa kita biar semalam akan hasil itu alkohol. Alkohol itu hasil alamai
dari tabung sadapan nira. Terus kita panaskan, saguer cukup dihangatkan

suam-suam kuku lalu uap alkohol datang lewat selang. Kemudian kita
dinginkan”
i. Bagaimana makna saguar bagi masyarakat tobelo ?
Tokoh Masyarakat:
“Jadi dia kalau menurut kita juga menurut masyarakat Tobelo saguer tu
hanya merupakan minuman ringan yang dipakai selalu dalam upacaraupacara adat sebagai minuman utama nah itu. Nah itu yang pertama, yang
kedua dari fungsi sosial budayanya itu saguer juga dipakai sebagai simbol
dari seorang pengantin laki-laki pada saat acara-acara perkawinan. Jadi
kalau acara perkawinan juga acara-acara adat lain. Hampir setiap
pemenangan-pemenangan orang Tobelo kalau dari keluarga laki-laki datang
keluarga perempuan tidak bawa saguer itu dari nilai adat dan tradisi
dipertanyakan, berarti ini kurang lengkap begitu ya. Jadi itu kenapa itu
kurang lengkap karena dia berfungsi sebagai simbol dari pengantin laki-laki
itu. Kalau iko melihat dari hikayat sebelumnya kenapa itu saguer orang
Tobelo itu di jaman belum di era modernisasi dimana ketangkasan
seseorang untuk bisa bekerja itu selalu dipakai sebagai acuan. Ketika
seorang laki-laki yang dia sudah mau katakan ke dapan orang tua bahwa dia
mau kawin atau dia mau ingin di ini keluarga harus berusaha untuk
pemenangan dan sebagainya itu orang tua terus bilang harus bisa bikin
saguer nah itu boleh naik pohon fero nah begitu ya, dia harus bisa bikin
sendiri. Jadi dia bikin tu dia dari bambu untuk naik, karena untuk naik pohon
yang paling dipakai sebagai contoh untuk bisa membuktikan kemampuan

seseorang itu dia pakai contoh tu pohon saguer. Ntar dia naik kalapa kah,
pohon rambutan kah pohon cokelat kan rada saguer karena untuk naik ke
pohon saguer itu kan agak susah yang membutuhkan dia pakai kecerdasan
dia coba nah disitu pemahaman makna filosofinya itu. Jadi ketangkasan
seseorang kemampuan seorang pemuda ketika dia mau masuk ke dunia
rumah tangga bahwa dia sudah bisa hidup mandiri maka itu secara tradisi
adat orang Tobelo itu contohnya yang dipakai pohon fero itu. Akhirnya
dalam setiap prosesi adatpun kalau orang datang dari keluarga laki-laki dan
ada bawa saguer maka itu meyakinkan kepada keluarga perempuan bahwa
calon menantu laki-laki itu sudah bisa mandiri itu filosofinya disitu.”
j. Bagaimana ikatan masayarakat tobelo saat minum saguer?
Kepala Desa:
“Kita lihat kan dari adat, adat turun temurun, iya toh. Jadi itu kalau orang
nikah, kawin secara adat kalau tanpa itu kan orang bilang tak lepas lah.
Karena melengkapi adat itu”
k. Apakah identitas saguer dalam konteks masyarakat tobelo ada
sebelumnya saguer?
Ketua Adat:
“Kalau identitas ya, keberadaan saguer ini kan sudah berlangsung lama
tanaman ini kan artinya tanaman asli tumbuh di Halmahera ini dan memiliki
nilai sejarah budaya sehingga misalnya dalam pertemuan adat dalam
perkawinan nah minuman itu pasti disajikan itu saguer. Jadi satu dia

memiliki nilai historis sejarah yang kedua dia memiliki nilai kebudayaan
nilai tradisi.”
l. Apakah identitas saguer tersebut(sebenernya) penting dipertahankan
? Alasanya?
Tokoh Masyarakat:
“Satu kan harus memperkenalkan bahwa tanaman itu menjadi satu ciri khas
dan itu juga memiliki nilai historis kan satu dari sisi kebudayaan, adat
istiadat, dalam pertemuan, perkawinan, upacara panen, upacara dan lainlain to. Sehingga satu sisi dia memiliki nilai positif yang punya nilai sejarah
dan yang lain juga bisa dikelola lewat produk yang lain yang punya nilai
ekonomi tinggi. Sehingga kalau di Tobelo khususnya di Gosoma
sebenarnya kalau masyarakat memahami ini kan bisa dikelola secara baik
karena punya nilai ekonomi Cuma ini kan harus dibutuhkan treatment
dibutuhkan perlakuan apakah harus masyarakat dilatih untuk membuat
produk ini menjadi lebih bermutu. Jadi bagaimana membuat mengolah
saguer itu bukan hanya sebagai minuman yang biasa dalam tradisi orang
Halmahera tetapi juga bisa dibuat menjadi sesuatu yang memiliki nilai
ekonomi bagi masyarakat khususnya di Desa Gosoma.”
m. Apakah dengan adanya saguer berdampak terhadap kehidupan sosial
dan ekonomi? Jelas positf dan negatif?
Kepala Desa:
“Kalau saguer kan sebenarnya ada dua manfaat, yang pertama manfaat
sosial budaya yang kedua manfaat ekonomi. Kalau manfaat sosial budaya

kan yang seperti tadi saya bilang bahwa dengan masih dipakainya saguer itu
sebagai minuman tradisionil di berbagai acara maka itu meyakinkan sekali
ke saya bahwa tradisi orang tobelo masih cukup kuat begitu. Yang kedua
dari sisi ekonomi, sebenarnya orang juga bisa mengusahakan itu sebagai
pekerjaan tambahan selain dia berusaha di bidang lain. Jadi kalau di setiap
dusun ada pohon saguer jangan kasih biar begitu saja, tapi dia kelola dia cari
orang buat bikin itu supaya minuman itu bisa menghasilkan uang untuk dia
untuk keluarga.”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2.

Bagimana makna saguer bagi masyarakat gosoma dalam konteks
sekarang
e. Pada setuasi apa anda minum saguer?
Masyarakat Setempat:
“Kalau di Desa Gosoma saguer itu digunakan saat acara pertemuan adat ya
itu digunakan pasti ada saguer tapi kalau minuman captikus, dia tu sudah
termasuk minuman-minuman keras dia keseharian sudah mengandung
alkohol. Biar tidak ada acara adat hari-hari pun orang pasti minum.”
f. Apakah motif anda ketika minum saguer?
Masyarakat Setempat:

“Kalau untuk saguer ya anak muda jaman sekarang nakal-nakal. Kalau
kelebihannya ya paling kita sebagai cowok ya berani untuk meningkatkan
mental”
g. Apakah motif anda ketika dalam memproduksi saguer?
Masyarakat Setempat:
“Saya buat itu kan untuk ada hasil untuk bisa makan, untuk saya punya
hidup, saya bisa pakai untuk anak bini. Sehingga saya buat itu untuk dia
punya hasil”
h. Apa anda dapat keuntungan dalam pembuatan saguer?
Masyarakat Setempat:
“Saya buat captikus, sesudah saya buat captikus lalu saya jual lalu dapat
punya uang saya ambil manfaat itu untuk saya punya bini.”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3.

Mengambarkan peran aktor di dalam pergeseran makna saguer bagi
masyarakat gosoma
h. Bagaimana tindakan para aktor dalam melihat dampak positif dan
negatif yang dihasilkan dari saguer?
Ketua Adat:
“kalau di Tobelo khususnya di Gosoma sebenarnya kalau masyarakat
memahami ini kan bisa dikelola secara baik karena punya nilai ekonomi
Cuma ini kan harus dibutuhkan treatment dibutuhkan perlakuan apakah

harus masyarakat dilatih untuk membuat produk ini menjadi lebih bermutu.
Jadi bagaimana membuat mengolah saguer itu bukan hanya sebagai
minuman yang biasa dalam tradisi orang Halmahera tetapi juga bisa dibuat
menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat khususnya di
Desa Gosoma. Kalau saguer ini kan bahan baku, bahan mentah yang
walaupun nilainya tidak setara dalam kandungan alkohol tapi bisa
memabukkan orang juga. Jadi mungkin kalau dalam hal ada regulasi atau
kebijakan pemerintah ini sebetulnya kalau saguer ini juga dimasukkan kalau
di dalam semacam bahan jadi ini disebut apa begitu.”
i. Bagaimana para aktor mendapatkan saguer?
Konsumen:
“Ya keberadaan saguer ini ya kalau kita ini kurang bagus juga so anak-anak
sekolah banyak pakai juga. Para ibu melarang. Anak-anak sekolah kadangkadang dong suruh orang lain yang beli baru dongeng, bahwa di sekolah
memang kurang bagus juga.”
j. Bagaimana dengan esksitensi norma-norma nilai saguer?
Tokoh Masyarakat:
“Iya kalau upaya memang karena kita lihat dia belum tersingkir, biasanya
itu kalau dia sudah mulai terpengaruh atau dia sudah mulai disalahgunakan
iya to, itu baru bisa ada upaya, tapi kita kira untuk sementara upaya yang
ingin kita sarankan kepada masyarakat supaya tetap menjaga kelestarian itu
saguer sebagai minuman tradisionil yang berkaitan dengan sosial budaya

dan adat serta tradisi. Yang kedua saguer juga bisa bermanfaat sebagai
tambahan pendapatan dari sisi ekonomi ke masyarakat.”
k. Bagaimana tindakan para aktor menjaga esksitensi saguer?
Kepala Desa:
“Jadi jangan dikobong-kobongkan itu saguer itu sampai lain itu sampai dia
hancur-hancur itu kau sampai tidak manfaatkan. Padahal pohon fero itu
selain dia menghasilkan saguer dia juga banyak bermanfaat, sapu lidi dan
apa-apa kan begitu. Jadi kalau orang bisa jaga itu manfaatnya sangat besar
itu. Jadi kalau adik maksud keberadaan itu bagi kita karena belum terlalu
terpengaruh. Saguer itu ada tapi orang belum manfaatkan itu.”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4.

Mendiskripsikan pratek penggunaan saguer dalam masyarakat gosoma:








Makna nilai ekonomi
Makna sosial
Makna sosial budaya
Makna simbolik

a. Kendala yang dihadapi Manfaat (ekonomi, sosial, budaya) yang
dirasakan oleh keluarga pembuatan saguer
Produsen:
“yang saya buat saguer itu yang pertama secara ekonomi tidak ada kendala.
Tidak pernah digerebek oleh pihak kepolisian karena saguer ini kan dia

punya kadarnya tidak begitu kuat dan tidak begitu tinggi kadarnya,
sedangkan kalau cap tikus ini kan dia punya kadar lebih tinggi, bisa
menimbulkan konflik. Saguer ini dia punya nilai-nilai, dalam kebersamaan
orang itu harus ada saguer ini, ketika saguer ini dikonsumsi mental mereka
cukup bagus.”
b. Manfaat (ekonomi, sosial, budaya) yang dirasakan oleh keluarga
pembuatan saguer?
Produsen:
“Kalau saya melihat manfaat ekonomi dia membantu keluarga, kedua dia
membantu untuk anak-anak bisa sekolah, dan yang berikut dari sosialnya
saya melihat saguer sebagai manfaat, karena saguer ini memiliki nilai-nilai
budaya salah satu seperti contoh dalam pernikahan orang Tobelo itu saguer
itu harus hadir. Itu dalam sosial budaya, nah itu saja.”
c. Dampak (ekonomi, sosial, budaya,dan simbolik) terhadap pelaku
pembuatan saguer?
Produsen:
“secara ekonomi menurut saya saguer tidak ada dampak karena kadarnya
tidak begitu tinggi, sedangkan secara sosial budaya seperti tadi mereka
gunakan seperti dalam acara adat, acara panen (padi). Secara simbolik saya
melihat saguer ini simbolik, kenapa simbolik ini punya nilai dalam saguer
karena ada interaksi sesama dia minum saguer, disini terjadi persamaan
tidak terjadi geseran konflik, nah seperti itu”

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------5.

Mendiskripsikan makna saguer oleh masyarakat desa gosoma
Jelaskan Makna Saguer Bagi Masyarakat gosoma?Tolong Ceritakan
Makna Saguer?
Ketua Adat:
“kita masih bersyukur bahwa walaupun sekarang berbagai minuman dari
modern sudah ada tapi tradisi saguer itu dia masih tetap ada. Malah orang dia
mau berkumpul begini dia nanya: "Eh, kita tidak bisa minum, masih ada
saguer" itu menunjukkan bahwa nilai tradisi budaya dan nilai sosial dari saguer
itu masih kuat dia melekat.”
Tokoh Masyarakat:
“Saguer itu kan salah satu produk lokal atau secara tradisi masyarakat
Halmahera Utara secara tradisi itu bisa dipakai sebagai minuman adat atau bisa
secara ekonomi bisa di olah menjadi produk yang lain yang memiliki nilai
ekonomi yang tinggi.”
Kepala Desa:
“minuman ini sebagai minuman adat istiadat, artinya tiap-tiap masyarakat
untuk perkembangannya saguer ini tetap digunakan sebagai bahan pembuat
minuman keras yang imbasnya minuman keras ini menjadi ikon karena
minuman ini menjadi salah satu aturan adat istiadat orang maluku khususnya
di daerah Maluku Utara, khusunya lagi di Halmahera Utara.”

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6.

Mengambarkan peran aktor didalam pergeseran makna saguer bagi
masyarakat gosoma
a. Pemetaan Peran Aktor dalam Pergeseran Makna Saguer
1) Bagaimana bapak/ibu pola pemanfaatkan saguer dalam
pembuatan saguer?
Produsen:
“Pertama saguer ini kan didaratan sekitar Tobelo, Gosoma, saguer ini
tumbuh sendiri, saya sebagai pembuat saya melihat pohon seru atau
pohon aren ini dia punya manfaat, manfaat apa? Manfaat ekonomi. Pas
saya lihat pohon seru ini saya mulai buat, ternyata pohon seru ini atau
pohon aren dia punya ada nilai ekonomi. Saya naik lalu saya toki
buahnya lalu saya iris tangkainya lalu saya pasang bambu atau bulu agar
tetesan dari pohon saguer ini keluar, nah itu yang saya dapat dari
manfaat saguer, nah itu saja.”
2) Bagaiamana cara bapak/ibu memperoleh saguer
Produsen:
“Kalau mendapat saguer itu di pohon saya, yang tadi saya jawab juga.
Sama saja pohon ini saya naik lalu saya kelola pohon ini saya kasih
bersih, iya to. Saya potong dia punya tangkai baru saya kasih bambu
lalu saya kasih biar sampai satu minggu to.”

3) Bagaimana kondisi saguer pada saat bapak/ibu mengambilkan
dari sumber pohon saguer?
Produsen:
“Sebelum saguernya sudah dibuat bentuknya sudah cair putih kaya air
kelapa. Nah seperti itu.”
4) Apa yang bapak/ibu lakukan terhadap saguer setelah sampai di
tempat bapak/ibu?
Produsen:
“Baru setelah penuh dalam bambu lalu saya kasih turun ada bawa di
tempat masaknya saguer lalu disitu diproses menjadi cap tikus, didaur
ulang. Nah seperti itu.”
5) Bagaimana pola perdagangan saguer yang bapak/ibu lakukan?
Produsen:
“Nah yang pertama saya cara menjualnya kadang saguer itu saya taruh
di tempat masak saya di salah satu dus yang kecil. Nah disitu ada orang
datang macam orang perkawinan saya kasih dia orang pakai, yaitu
dijual. Yaitu satu jirigen 25 liter itu 45 ribu itu. Cara berdagang kan
dalam acara-acara perkawinan orang datang untuk menggunakan
saguer ini. Seperti itu.”
6) Bagaimana bapak/ibu sarana dan prasarana dalam usaha
mengolahan saguer?
Produsen:

“Sarana dan prasarana dalam alat yang saya gunakan itu masih
tradisional, seperti bambu, kalau sudah rusak ada ambil lagi yang baru
tuk ganti. Nah seperti itu saja.”
b. Pemetaan Peran Aktor dalam Pergeseran Makna Saguer mengacu
pada no 6.a.1 s/d 6.a.6
1) Bila anda dilibatkan dalam sosialisasi saguer dalam masyarakat
gosoma? Ceritakan Bagaimana itu terjadi?
Kepala Desa:
“Tidak pernah melakukan sosialisasinya tentang saguer, karna apa?
Karna do anggap saguer ini kan. Sebenarnya saguer ini kan harus ada
sosialisasi untuk mempertahankan budaya atau mempertahankan
identitas minuman orang Gosoma. Kenapa dipertahankan? Karena
agar generasi yang sekarang itu tahu kalau saguer itu sebagai nilai
budaya orang Gosoma. Dari pemerintah mereka tidak ada sosialisasi,
tapi yang terjadi orang sudah memanfaatkan saguer sebagai manfaat
ekonomi dan orang merubah menjadi produk cap tikus. Kalau
generasi sekarang kan lebih minum cap tikus kan lalu menimbulkan
konflik, ketika mereka mabuk.”
2) Sejak kapan aktor pembuatan saguer dalam masyarakat
gosoma?
Produsen:
“Ada dewa Perengkuan yang dihubungkan dengan air saguer yang
menghasilkan Cap Tikus, minum sekali teguk ditempat minum yang

kecil. Konon Parengkuan adalah orang yang pertama membuat
minuman Cap Tikus.”
3) Bagaimana proses awal aktor pembuatan saguer dalam
masyarakat gosoma?
Produsen:
“Saya membuat saguer dari ayah saya, ayah saya pembuat saguer.
Lalu ayah saya coba mengajarkan saya untuk menjadi pembuat
saguer, karena kami sehari-harinya Cuma membuat saguer. Kenapa
saya membuat saguer? Karena saya belajar dari orang tua saya. Orang
tua saya menurunkan saya untuk membuat saguer, karena dari saguer
ini pendapatan keluarga supaya bisa membantu dalam ekonomi.”
4) Apa saja yang anda lakukan dalam pembuatan saguer dalam
masyarakat gosoma?
Produsen:
“Yang saya lakukan saya masih menjadi pembuat saguer saja dan saya
melakukan karena saguer ini punya nilai sebagai budaya untuk itu
saya mempertahankan. Saya bukan sebagai penyalur tapi sebagai
pembuat saguer. Lalu orang mau datang ambil lalu orang dalam acaraacara perkawinan ya paling saya jual di mereka.”
c. Pemetaan Kontrol dalam Peran Aktor Dalam Pembuatan Saguer
Dalam Masyarakat Gosoma
1) Apakah anda sabagai aktor terlibat dalam pemgambilan
keputusan dalam sosialisasi saguer?

Ketua Adat:
“Ya karena saguer sebagai nilai-nilai budaya, nilai-nilai identitas
orang Tobelo atau orang Gosoma. Saguer itu adalah modal budaya
bagi orang Tobelo bagi orang Halmahera, lebih khusus orang
Gosoma. Walaupun jaman sudah berubah, walaupun generasi sudah
berubah harus dipertahankan tidak terkikis biar ada minuman
semacam bir, kan minuman yang berlabel masuk tapi karena saguer
sebagai identitas orang Gosoma, orang Halmahera, orang Tobelo. Kita
orang harus mempertahankan.”
Tokoh Masyarakat:
“Sebenarnya lebih bagus ada sosialisasi dari pemerintah salah satu.
Pengambilan kebijakan pemerintah sebagaimana kalau saguer ini
disosialisasikan masyarakat dan pemerintah harus melindungi saguer
maupun itu ketua adat agar saguer ini tidak hilang. Kenapa tidak ada
sosialisasi? Dan orang membuat saguer lebih condong maknanya
ekonomi, nah ketika ada orang produksi menjadi cap tikus, nah ini
menimbulkan konflik besar-besaran. Kadang polisi turun akibat dari
minuman cap tikus. Tapi dari pihak pemerintah ini tidak ada
sosialisasi, sebenarnya saguer ini punya manfaat, manfaat budaya,
manfaat ekonomi.”
Kepala Desa:
“Saya dukung bagaimana kalau saguer ini tetap dipertahankan karena
saguer ini bisa membantu. Membantu dalam orang-orang yang

pembuatnya saguer, karena ada keuntungan bagi do orang. Lebih
bagus ada aturan bagaimana kalau pemerintah Kabupaten Halmahera,
bagaimana kalau kita melindungi pohon-pohon saguer, pohon seru
atau pohon aren untuk dibudidayakan agar saguer ini bisa
dipertahankan bukan dari sisi budaya tapi dari sisi ekonomi, karena
rata-rata

orang

Halamera

atau

orang

Tobelo

kebanyakan

pendapatannya dari saguer dan diproduksi menjadi cap tikus.”
Produsen:
“Saya tidak pernah terlibat karena saya sebagai pembuat saya buat
yang penting saya untung. Untung bisa kasih hidup keluarga, bisa
kasih sekolah keluarga. Kalau dengar sosialisasi tentang saguer
selama ini saya belum dengar dari ketua adat, dari pemerintah, kadang
juga ada dari polisi, kadang juga masih dilarang kalau dibuat cap tikus
yang begitu keras. Lebih baik saguer ini dilindungi saja. Kenapa
dilindungi? Karena dia menguntungkan masyarakat Halmahera.”
Konsumen:
“Saya tidak melakukan sosialisasi, semua ikut-ikut saja, ada orang
duduk minum, bercerita. Di lingkungan Gosoma rata-rata ada orang
lebih minum cap tikus karena cap tikus ini kadarnya lebih tinggi dan
orang lebih cepat mabuk tapi ada efeknya juga, ada tawuran antar
remaja.”

2) Aktor siapa yang berkomunikasi dengan ketua adat berkaitan
dengan pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?
Tokoh Masyarakat:
“Ketika saguer ini hidup lalu dalam pelaku macam orang kawin dia
keluarga itu, dia cari orang yang pembuat saguer, karena ini ada
disuruh oleh ketua adat, karena saguer harus ada dalam pernikahan
agar ketika tawar menawar dalam perkawinan ini mestinya ada
sebagai contoh dia punya mental ada, nilai kebersamaan, mental
terbentuk dan orang bangun komunikasi dalam perkawinan ini kan
agar kebersamaan lebih kuat karena dia di counter oleh lingkungan
sebagai salah satu aktor seperti ketua adat, seperti orang yang dalam
keluarga yang ikut langsung minta buat anaknya. Ini ada orang
komunikasi dengan hadirnya minuman ini.”
Kepala Desa:
“Kalau menurut saya harus ada komunikasi antara bagaimana kita
mempertahankan nilai-nilai budaya ini saguer, tapi tidak ada
hubungan antara pembuat saguer dan aktor yang mengontrol. Kenapa?
Saya sebagai kepala desa, saya semua mendukung kalau lebih bagus
saguer ini ada dan dilindungi saja, begitu juga peran tokoh adat harus
ada melindungi lagi agar saguer ini bisa diturunkan secara turun
menurun secara generasi orang Tobelo dan orang Gosoma.”
Produsen:

“lebih bagus ada kebijakan antara kepala desa, tokoh adat harus
berkomunikasi, ketika saguer ini dipertahankan dan dirubah menjadi
cap tikus. Karena rata-rata orang Tobelo pendapatannya ini saguer
dirubah menjadi produksinya cap tikus. Kadang juga kalau ketahuan
kalau produksi cap tikus melebihi banyak ini kan sudah melanggar
secara hukum. Makanya lebih bagus pemerintah kepala desa maupun
tokoh adat dan aktor-aktor seperti DPRD Halmahera lebih bagus
melindungi pohon seru ini dan mengembangkan karena mayoritas
orang Halmahera mata pencahariannya kebanyakan seperti saguer
untuk membantu latar belakang ekonomi mereka. Pendapatan dalam
keluarga, bisa makan hari-hari, bisa kasih uang jajan di anak lalu
saguer ini bisa sehari laku terjual.”
Konsumen:
“Saya sebagai anak muda sebenarnya saya peminum dan saya tidak
tahu kalau ada aktor-aktor yang berdiskusi tentang adanya minuman,
karena saya sebagai peminum saya Cuma ikut-ikut teman ajak minum
terpaksa saya ikut minum. Kalau bagi saya lebih baik karena saguer
sebagai identitas orang Gosoma. Lebih baik tokoh adat maupun
pemerintah sekitar kenapa tidak dilindungi saja kalau ini bisa
membantu ekonomi orang Halmahera.”
3) Apakah punya pengalaman dalam atau pembuatan saguer dalam
masayarakat gosoma?
Ketua Adat:

“”
Tokoh Masyarakat:
“”
Kepala Desa:
“”
Konsumen:
“”
4) Apakah proses pembuatan saguer dalam masayarakat gosoma
sudah dikatakan sudah ideal?
Ketua Adat:
“”
Tokoh Masyarakat:
“”
Kepala Desa:
“”
Konsumen:
“”
d. Dampak Dari Saguer
Ketua Adat:
“Saguer bagi saya tidak ada dampak, kadarnya itu kecil. Kenapa saya
bilang saguer tidak punya dampak? Karena saguer ini digunakan dalam
acara-acara adat. Yang punya dampak yaitu dimana orang memproduksi
cap tikus. Nah cap tikus ini menimbulkan dampak. Dampak seperti anak

SMP anak SMA ada orang sudah minum cap tikus produksi kadarnya
tinggi dibandingkan saguer nah ketika mereka minum cap tikus ini bisa
menimbulkan konflik antara anak remaja dan ini juga akan merusak masa
depan generasi yang baru yang sekarang. Kalau saya melihat saguer tidak
punya dampak dia punya nilai budaya, nilai kebersamaan, nilai
membangun. Jika ada acara perkawinan orang butuh saguer.”
Tokoh Masyarakat:
“Tidak punya dampak saguer karena saguer ini digunakan oleh orang mau
nikah orang gunakan saguer untuk sebagai acara masuk minta perkawinan.
Ketika saguer ini hadir ada identitas dalam nilai saguer ini.”
Kepala Desa:
“Saya mendukung saguer karena tidak punya dampak karena saguer
digunakan dalam acara adat. Saya mendukung kalau saguer ini
dipertahankan. Kalau saguer ini diproduksi menjadi cap tikus ini kan
berdampak besar bisa mengganggu lingkungan sekitar Desa Gosoma.
Saguer tidak punya dampak karena dikontrol oleh tokoh-tokoh adat,
tokoh-tokoh budaya, tokoh-tokoh masyarakat.”
Konsumen:
“Selama saya minum saguer tidak ada dampak karena saguer ini dia punya
kadar alkoholnya rendah dibanding cap tikus. Saguer biar ta orang minum
ini tidak mabuk sekali karena saguer ini digunakan macam acara duduk
bersama, saguer ini ada sambil ada acara cerita-cerita, curhat-curhat”

Produsen:
“”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------7.

Memperoleh gambaran usaha dan dalam pembuat pelaku saguer usaha
produktif pada aras pelaku individu
a. Produsen 1
1) Nama responden?
Hery Moro
2) Usia responden
50 tahun
3) Pendidikan terakhir
SD
4) Jumlah anggota keluarga
4 bersaudara anak 2
5) Pendapatan keluarga
Per minggu 5 liter per gelong dengan harga Rp 30 ribu, keuntungan
yang bisa saya dapatkan dari usaha saguer sehari mencapai Rp 60
ribu, tergantung minat pembeli
6) Kapan anda memulai usaha?
Umur 16 tahun

7) Bila usaha anda adalah pengolahan, bagaimana proses produksi
usaha anda? Jelaskan detail mulai awal sampai produksi.
“”
8) Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa
jumlah mereka?
“Yaitu saya sendiri, istri saya, kita berdua sama istri saya yang kelola
dalam pembuatan saguer dan diproduksi menjadi cap tikus. Anak-anak
tidak terlibat, Cuma saya membuat dan istri saya.”
9) Apa hasil usaha anda? Jelaskan.
“Ya bisa membantu dalam kebutuhan keluarga, tambah-tambah,
kadang sehari laku untung 200 ribu, 250 ribu. Ya dengan uang 250
ribu kita bisa memenuhi kebutuhan dalam keluarga, kalau ada yang
lebih bisa bantu anak-anak bisa sekolah, buat tambah-tambah uang
jajan.”
10) Apa kendala usaha anda?
“tidak ada kendala sama sekali. Malah yang kendala kalau saat panen
saguernya sudah habis, harus berganti di pohon satu itu.”
11) Upaya pemecahan yang sudah dilakukan?
“Kalau pohon aren atau pohon seho, kalau sudah tidak fungsi kita cari
pohon itu tumbuh di hutan, karena pohon seho atau pohon aren
tumbuh sendiri, kalau masyarakat tidak menggunakan saya sebagai
pembuat saya minta izin orang punya tanah, lebih baik saya buat
pohon ini agar bisa membantu hari-hari dalam keluarga saya.”

b. Produsen 2
1) Nama responden?
Inu Koda
2) Usia responden
54 tahun
3) Pendidikan terakhir
SMA
4) Jumlah anggota keluarga
4 anak, cucu 5
5) Pendapatan keluarga
30 ribu per hari
6) Kapan anda memulai usaha?
“Saya mulai berdagang itu kira-kira dari saya masih umurnya 9 tahun
saya mulai berdagang saguer. Karena saya melihat saguer ini bisa
dikelola karena sudah dipelajari olah Bapak sudah mengajari saya
mengelola saguer, terpaksa saya meneruskan membuat saguer ini.”
7) Bila usaha anda adalah dagang, bagaimana proses perdagangan
anda? Jelaskan detail.
“Saya tidak hubungi di orang-orang kalau saya menjual saguer. Lewat
handphone tidak tapi orang-orang datang mereka tahu kalau saya itu
menjual saguer dan orang-orang datang. Itu satu botol saguer kira-kira
6 ribu, kalau sudah berubah jadi cap tikus itu kira-kira harganya itu

sudah 15 ribu. Kebanyakan orang datang untuk beli cap tikus, karena
cap tikus ini kadarnya lebih tinggi dan orang gunakan lebih cap tikus
daripada orang beli saguer, itu.”
8) Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa
jumlah mereka?
“Yang terlibat saya sendiri. Kadang-kadang kalau saya tidak dirumah
paling istri saya juga kalau orang datang beli.”
9) Apa hasil usaha anda? Jelaskan.
“Bisa beli ikan, bisa beli beras, bisa menyekolahkan anak karena dari
hasil berdagangnya saguer ini. Ya lumayan dalam membantu ekonomi
keluarga.”
10) Apa kendala usaha anda?
“Tidak ada kendala, karena selama ini belum pernah disergap oleh
polisi. Belum, Saya terus menjual terus tidak pernah di sweaping oleh
polisi. Itu.”
11) Upaya pemecahan yang sudah dilakukan?
“Saya kan tidak menawarkan, tapi saya kan tidak tergantung lagi dari
saguer saja yang saya dapat kan. Ada usaha sampingan semacam
mengelola kebun saya kelapa. Kadang kalau orang datang beli satu
tiga orang ya saya kasih kadang satu liter ada dan 2 liter ada tapi saya
tidak tergantung saja dari minuman saguer.”
12) Kendala yang masih dihadapi?

“Kadang sepi kendalanya”
8.

Mendiskripsikan pergeseran makna saguer dalam masayarakat gosoma
a. Pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma
1) Ceritakan apa usaha Bapak (aim) melihat pergeseran makna
saguer dalam masyarakat gosoma
“Makanya yang saya lihat pergeseran saguer ini kok tiba-tiba
bergesernya cukup jauh saya juga merasa kecewa karena yang dulunya
saguer ini dilestarikan secara budaya tapi saya lihat sekarang kan
bergesernya menjadi produk cap tikus. Jadi terpaksa saya membuat cap
tikus saja dari bahannya saguer atau bahannya tuak ini.”
2) Bagaimana keterlibatan Bapak (aim) dalam pembuatan saguer?
Ceritakan Mandiri ada diskusi dalam keluarga diantara ibu dan
bapak?
“Kalau saya melihat usaha saguer yang dilakukan Bapak Aim itu
sebenarya itu ada manfaat. Manfaatnya seperti bisa membantu
kebutuhan keluarga. Karena saguer ini berubah menjadi produksinya
cap tikus terpaksa kami membuat cap tikus karena cap tikus ini bisa
membantu keluarga.”
3) Bagaimana keterlibatan bapak (aim) dalam pengelolaan saguer?
“Sebagai penjual saguer juga, pembuat saguer juga, penjual cap tikus
juga karena saya juga pembuat saguer lalu masak dan hasilnya jadi cap
tikus. Ya saya sebagai penjual juga sebagai penyalur dan sebagai
pembuat. Kalau macam saya buat lebih sekitar 100 botol ada orang

datang ambil 30 botol datang di rumah. Jaringannya tidak sampai ke
luar Gosoma.”
4) Bagaimana keterlibatan bapak (aim) dalam pengelolaan usaha
saguer setelah Mandiri? Ceritakan detail.
“”

5) Bagaimana keterlibatan ibu (bapak) dalam pemasaran hasil usaha
saguer bapak (aim) ? Ceritakan detail.
“”

6) Bagaimana pemanfaatan hasil usaha saguer bapak (aim)?
Ceritakan detail pengelolaan usaha.
“Bagi saya hasil manfaatnya ada. Bisa membantu membeli beras, ikan,
bisa menyekolahkan anak. Ya membantu dalam keluarga lah.”
b. Pemetaan pergeseran makna saguer dalam masyarakat tobelo dalam
keluarga
1) Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pembuatan saguer,
ceritakan bagaimana itu terjadi?
“Saguer adalah salah satu produk lokal masyrakat Halmahera Utara
yang bisasanya dipakai dalam acara-acara pesta adat. Namaun, sewaktuwaktu jika saya terlibat dalam pembuatan saguer, karena tuntutan
ekonomi keluarga. Secara tidak langsung akan makin menguatkan
sistem sosial di tengah masyarakat. Saya berasumsi, memang tidak bisa

dipungkiri bahwa kalau Saguer nanti berkembang dikhawatirkan akan
marak juga minuman keras (miras) berupa tuak atau cap tikus dan lainlain. Apalagi kalau penyadap juga tidak sanggup mengolah sendiri
saguernya untuk dijadikan gula, maka paling gampang ya.. melepasnya
kepada para penampung saguer untuk dijadikan tuak atau miras cap
tikus. Kekhawatiran seperti ini akan mempengaruhi kebijakan
pengembangan Saguer di suatu daerah. Bisa saja para Pemerintah
setempat enggan untuk menyetujui rencana pengembangan Saguer di
wilayahnya karena sebab kekhawatiran tersebut. Demikian juga para
pimpinan wilayah tidak mau menanggung resiko manakala makin
maraknya miras tindak kriminal akan semakin meningkat, dan itu adalah
akibat dari kebijakannya. Tentu tidak akan ada artinya seandainya
pembangunan fisik dan ekonomi dilaksanakan namun pembangunan di
bidang moral tidak mengimbanginya.
Kenapa saya khawatir!. Kekhawatiran adalah sejenis ketakutan
manakala akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ketakutan adalah
termasuk penyakit kelemahan jiwa manusia karena tidak mengetahui
atau memahami keadaan yang sedang dan akan terjadi. Seandaianya
manusia mengetahui semakin banyak apa yang sedang dan akan terjadi
dan memahami cara-cara untuk mengatasinya, maka ketakutan tersebut
akan semakin berkurang atau hilang. Berkurang dan hilangnya
ketakutan menimbulkan keberanian dan keyakinan dalam menghadapi

Kekhawatiran semacam itu akan tetap menjadi benang kusut manakala
kita tidak mencoba kejadian yang akan datang.
Jadi, untuk mengikis kekhawatiran dan ketakutan akan maraknya miras
nanti seandainya Saguer sudah berkembang, maka kita perlu
mempelajari dan mencarikan jalan keluar dari sebab-sebab yang
menimbulkan kekhawatiran terjadi. Kita akan mencoba mengurai
benang kusut itu dari permasalahan yang terjadi dari petani Saguer
tradisional kita sekarang ini.”
2) Bila dalam keluarga, anda dilibatkan dalam pengelolaan saguer,
ceritakan bagaimana itu terjadi?
“Hal itu bisa terjadi, jika dalam proses pengelolan saguer bisa
memberikan keuntungan ekonomis bagi keluarga. Apalagi jenis pohon
saguer ini memiliki banyak sekali manfaat mulai dari daun hingga
batangnya.”
3) Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pemasaran hasil usaha
saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?
“Hal ini bisa saja terjadi, sebab saguer memiliki nilai ekonomis yang
bisa mendatangkan keuntungan bagi kebutuhan keluarga misalnya, bila
saguer yang dihasilkan rasanya enak serta memiliki rasa yang khas,
tentu para peminum akan ramai membelinya. Jika saguer yang
dihasilkan rasanya tidak enak maka pembeli pun juga berkurang. Jadi,
tergantung kemampuan kita yang mengelolanya. Itulah sebabya, untuk
mendapatkan saguer yang manis bagaikan gula, bambu penampungan

yang digantungkan pada bagian mayang tempat keluarnya cairan putih
(saguer), berikut saringannya yang terbuat dari ijuk pohon enau harus
bersih. Semakin bersih, saguer semakin manis. Semakin bersih saguer,
menghasilkan saguer yang memiliki kualitas sesuai dengan selera
konsumen. sehingga saguer yang dipasarkan juga sangat kompetitif.”
4) Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pemanfaatan hasil usaha,
ceritakan bagaimana itu terjadi?
“Bisa saja saya, terlibat dalam pemanfaatan hasil usaha. sebab saguer
memiliki banyak manfaat jika dikelola secara baik, agar bisa
mendatangkan keuntungan bagi kebutuhan keluarga. Penting kita
mampu mengelola saguer hingga memproduksi. Usaha seperti ini perlu
dilestarikan dan dipertahankan sebagai identitas budaya masyarakat
lokal.”
c. Pemetaan Manfaat dari Pembuatan saguer
1) Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan
saguer bagi diri anda? Uraikan masing-masing dampak tersebut
“”
2) Apa manfaat ekonomi dari pembuatan saguer

bagi keluarga

secara umum?
“Secara ekonomi, pohon aren memiliki manfaat sebagai sumber
pendapatan bagi sebagian keluarga, misalnya bagi para pengolah saguer
dan gula aren. Saguer dapat dibuat minuman sekaligus dapat diolah
menjadi gula. Dari manfaat yang ada ini jika saguer dikelola dengan

baik tentu dapat meberikan keuntungan bagi keluarga. Pada umumnya,
saguer dari pohon aren juga dapat dibuat menjadi etanol (ethyl alcohol),
yaitu bahan bakar alternatif untuk menggantikan minyak tanah, gas
elpiji, dan bensin. Di kemudian hari mungkin saguer bisa menjadi
bahan bakar alternatif.

Gula aren (palm sugar) juga tak kalah

manfaatnya. Untuk sagandu (satu buah) gula yang kualitasnya bagus,
bisa dijual Rp 1.500,00 – 3.000,00. apalagi jika pasokan gula sedang
menurun, harganya pasti cukup melambung. Satu bonjor (terdiri dari
beberapa buah gula yang disusun dan dibungkus dengan pelepah pisang
yang sudah kering) bisa mencapai harga hingga Rp 100.000-an.
Penghasilan yang lumayan berarti untuk masyarakat pedesaan. Di
samping saguer dan gula aren, parutan batang aren yang berbentuk
halus dan biasanya dicampur dengan dedak gabah dan bekatul juga
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak itik dan bebek. Tepung (aci)
batang pohon aren yang sudah cukup tua dapat dibuat bahan beragam
makanan kue tradisional. Buah aren yang sudah cukup matang dapat
diolah menjadi cangkaleng (kolang-kaling) yang menjadi makanan
khas di bulan Ramadlan. Meskipun harganya tidak sebagus harga gula
aren dan cenderung musiman, produksi cangkaleng dan aci kawung
lumayan menguntungkan. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia
seperti Temanggung, aci dan gula menjadi salah satu produk andalan
bagi perekonomian masyarakat.

Daun aren yang masih muda biasa dimanfaatkan masyarakat pedesaan

untuk bahan rokok linting yang diisi tembakau dan daun tuanya untuk
bahan atap rumah. Ijuknya juga dapat digunakan untuk atap rumah,
sapu, bahan tambang, penyaring air dan untuk sarang bertelur ikan di
kolam. Sayangnya, saat ini sudah jarang rumah penduduk pedesaan
yang beratapkan daun dan ijuk aren. Pemanfaatan ijuk sebagai atap
masih terlihat untuk beberapa bangunan cagar budaya dan beberapa
bangunan di objek wisata. Batang aren biasa digunakan sebagai saluran
air (talang), titian (cukang), tongkat serta coet (cobek) ruyung. Selain
itu, lidi dari tulang daun aren bisa dibuat sapu lidi seperti lidi daun
kelapa, hanya lebih keras dan tidak mudah patah.”
3) Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan
saguer bagi suami?
“Tumbuhan

saguer atau aren memiliki keragaman fungsi sosial,

ekonomi, dan budaya. Misalnya sebagai bahan upacara adat, bahan
obat-obatan, bahan bangunan dan perabotan rumah tangga, sumber
bahan pangan, serta pakan ternak. Di Halmahera Utara yang masih
memegang teguh tradisi, aren merupakan salah satu bahan untuk
upacara adat. Tak hanya itu saduer juga dapat diolah menjadi gula
menurut masayrakat lokal disebut “Gula merah”, yang diperlohe dari
sadapan pohon saguer yang dinamakan nira. Dari saguer inilah
kemudain diolah menjadi bentuk gula yang keras dan padat serta manis.
Inilah yang kemudian sering kita kenal dengan istilah “gula merah atau

gula aren”. Gula merah sendiri biasanya sering dimanfaatkan sebagai
bahan campuran dalam pembuatan masakan ataupun minuman khas.”
4) Apa manfaat ekonomi, sosial dan budaya dari proses pembuatan
saguer bagi anak-anak?
“”
5) Jelaskan mengapa dia yang paling menikmati manfaat tersebut?
“”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------9.

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan produsen
dalam memanfaatkan pembuatan saguer.
Faktor internal dalam usaha (pribadi) Produsen proses pembuatan
saguer?
a) Apakah

pendidikan

menentukan

keberhasilan

bapak

dalam

pembuatan saguer ? Jelaskan dengan detail
“Kalau menurut saya, saya dalam membuat saguer, saya tidak ada
pendidikan khusus dalam pembuatan saguer, tapi pendidikan ini yang saya
alami sejak orang tua saya mengajarkan untuk dalam pembuatan saguer.
Tidak ada ada pendidikan khusus, ini sebagai turun-temurun dari orang tua
saja.”

b) Apakah

dukungan

fasilitas

yang

cukup

menentukan

keberhasilan/kegagalan dalam pembuatan saguer ? Jelaskan dengan
detail
“Tidak menentukan gagal atau tidak tapi selama saya buat karena alat-alat
yang saya gunakan alat seperti bambu, seperti tanki tidak ada kegagalan
dalam saya buat paling kalau bambu sudah rusak saya akan ganti bambu
baru sebagai alat tradisional pembuatan. Itu saja.”
c) Apakah

nilai

lokal

(sosial-budaya)

menentukan

keberhasilan/kegagalan pembutan saguer? Jelaskan dengan detail
“Kalau ada acara adat permintaannya mereka paling 2 jirigen. Kalau tidak
ada acara adat saya buat menjadi produk cap tikus untuk bisa membantu
karena kadang orang mau kawin itu kadang 1 bulan tidak tahu orang kawin
kan musiman baru tau orang butuh langsung mereka pakai. Berarti nilainilai sosial budaya ini masih ada. Kalau mereka tidak pakai dalam
perkawinan saya buat menjadi produk cap tikus dan saya jual.”
d) Apa ada hambatan dalam menjalankan usaha?
“Tidak ada hambatan, karena bagi saya membuat saguer ini kan gampang
saja.”

DATA : HASIL PELAKSANAAN PENANGAN TIPIRING

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH MALUKU UTARA
RESOR HALMAHERA UTARA
Jalan Kawasan Pemerintahan No.1 Tobelo,97762