renja 2015 bapermas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasionalmenyebutkan bahwa perencanaan yaitu
suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan yang dimaksud dengan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
(RKPD), adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode I (satu) tahun.
Pada pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa Renja-SKPD disusun dengan
berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP (Rencana
Kerja Pemerintah), memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat
Berdasarkan hal tersebut maka Rencana kerja
Pemberdayaan
masyarakat
,
Perempuan
dan
(Renja ) Badan
Keluarga
Berencana
(Bapermasper dan KB) tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan yang
berisi Rencana program kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta sebagai tolak ukur pencapaian
kinerja dalam kurun waktu tertentu. Renja tahun 2015 Bapermasper dan KB
Kota Semarang menjabarkan visi dan misi serta arah pembangunan
pemberdayaan masyarakat yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 dengan prioritas
1
kebijakan pada pengembangan SDM dan ekonomi yang berbasis pada tumbuh
kembangnya pemberdayaan masyarakat guna memberdayakan potensi lokal
daerah yang tersusun melalui hierakhi sistem perencanaan .
Adapun fokus dari Rencana Kerja Bapermasper dan KB tahun 2015
adalah sebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat , yang berkonsetrasi pada :
a) Peningkatan sumber daya masyarakat
b) Penumbuhan dan pengembangan ekonomi masyarakat
c) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
teknologi tepat guna
d) Penguatan kelembagaan masyarakat
2.
Pemberdayaan perempuan, yang berkonsentrasi pada Penguatan
Organisasi perempuan dan fasilitasi kasus KDRT
3.
Keluarga Berencana, konsentrasinya ada pada pengendalian
kelahiran serta kesehatan reproduksi remaja.
1.2. Landasan Hukum
a.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
b.
Nomor 4421);
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
2
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
c.
Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
2.
Indonesia Nomor 4700);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
3.
Republik Indonesia Nomor 4664);
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provnsi Jawa
4.
Tengah Nomor 3 Seri E Nomor 3);
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 Tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran
5.
Daerah Kota Semarang Nomor 13);
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 Tentang RPJMD
Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 sebagaimana diubah dengan Perda
6.
Nomor 8 Tahun 2008;
Peraturan Walikota Semarang, Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Semarang.
1.3 Tugas pokok dan Fungsi
3
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 46 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana , tugas pokok
Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana adalah melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi Tepat Guna;
bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat; bidang Pengembangan
Ekonomi Masyarakat; bidang Pemberdayaan Perempuan serta bidang
Keluarga Berencana ( pasal 3 ) . Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana mempunyai fungsi ( pasal 4 ) :
a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengembangan Sumber Daya
Alam, Lingkungan dan Teknologi Tepat Guna; bidang Kelembagaan
dan Sosial Budaya Masyarakat; bidang Pengembangan Ekonomi
Masyarakat; bidang Pemberdayaan Perempuan serta bidang Keluarga
Berencana ;
b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi
Tepat Guna; bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat;
bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat; bidang Pemberdayaan
Perempuan serta bidang Keluarga Berencana;
c.
Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana;
d.
Pengkoordinasian
pelaksanaan
tugas
Badan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana;
4
Pemberdayaan
e.
Pelaksanaan kajian teknis atau rekomendasi di bidang pemberdayaan
masyarakat, perempuan dan keluarga berencana;
f.
Pengelolaan
urusan
kesekretariatan
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana;
g.
Pelaksanaan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
pengendalian serta monitoring, evaluasi terhadap UPTB;
h.
Pelaksanaan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana;
i.
Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugasnya.
1.4 Struktur Organisasi
Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana menurut pasal 2
Peraturan Walikota Semarang
Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana adalah
sebagai berikut :
a. Kepala badan
b. Sekretariat ,terdiri dari :
1)
Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi ;
2)
Sub Bagian Keuangan ;
3)
Sub Bagian Umum & Kepegawaian
c. Bidang Pengembangan SDA,Lingkungan dan TTG, terdiri dari :
1) Sub Bidang Fasilitasi Lingkungan & Permukiman Perdesaan
2) Sub Bidang pengelolaan SDA & TTG
d. Bidang Kelembagaan & Sosial Budaya Masyarakat, terdiri dari :
1) Sub Bidang kelembagaan masyarakat
2) Sub Bidang sosial budaya masyarakat
e. Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat
5
1) Sub
Bidang
pengembangan
jaringan
penanggulangan
kemiskinan
2) Sub Bidang pengembangan usaha ekonomi & ketahanan
keluarga
Bidang Pemberdayaan Perempuan
1) Sub Bidang pengarusutamaan gender
2) Sub Bidang perlindungan perempuan dan anak
g. Bidang Keluarga Berencana
1) Sub Bidang Pelayanan keluarga berencana & perlindungan hak
f.
reproduksi
2) Sub Bidang Jejaring & informasi KB
h. UPTB ,terdiri dari
- UPTB Pemberdayaan Masyarakat, perempuan dan Keluarga
i.
1.5
Berencana Kecamatan
Kelompok jabatan fungsional – penyuluh KB
Maksud dan Tujuan
1
Maksud dari dibuatnya Renja Bapermasper dan KB Kota Semarang
tahun 2014 adalah : memberikan arah dalam pelaksanaan prioritas
program dan kegiatan dalam pelayanan pembangunan pemberdayaan
2
masyarakat, perempuan dan keluarga berencana
Sedangkan tujuannya yaitu:
mewujudkan kehidupan yang lebih
sejahtera dan mandiri, melindungi hak asasi manusia serta kesetaraan
Gender.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan Rencana kerja
(Renja ) Badan Pemberdayaan
masyarakat , Perempuan dan Keluarga Berencana (BAPERMASPER & KB)
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
6
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Landasan Hukum
Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur Organisasi
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1.
Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra
2.2.
Analisis Kinerja Pelayanan
2.3.
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
2.4.
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5.
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM dan KEGIATAN TAHUN 2013
3.1.
Telaah Terhadap Kebijakan Nasional
3.2.
Tujuan dan Sasaran Renja
3.3.
Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
7
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
I. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013
A. Akuntabilitas Keuangan
Anggaran dan realisasi / serapan pada SKPD Bapermasper dan KB Kota Semarang
adalah sebagai berikut :
Belanja
1. Belanja Pegawai
2.Belanja Barang dan
Jasa
3. Modal
Jumlah
Anggaran Murni
dan Perubahan
2013
Realisasi
%
3.600.399.964
3.521.429.964,-
97,8%
6.711.720.236,-
6.945.589.537,-
96,7%
2.876.843.800
2.008.604.350,-
12.388.964.000
12.025.623.851,
-
96,,7
%
97,06
%
Terdapat silpa Rp.363.340.149,- karena adanya efisiensi anggaran
B. Hasil Kinerja
Menurut Peraturan pemerintah Nomor 38 tahun 2007
tentang Pembagian
urusan pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah daerah kabupaten / Kota, maka Bapermasper dan KB Kota
Semarang mengampu 3 urusan wajib , yaitu :
1.Urusan Pemberdayaan Masyarakat
2.Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3.Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Adapun hasil kinerja ketiga urusan tersebut pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
8
1.Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kebijakan
Pembangunan
urusan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak diarahkan pada peningkatan peran perempuan dalam
berbagai strata kehidupan dan peningkatan perlindungan terhadap anak
melalui (1) peningkatan keterampilan dan pengetahuan perempuan; (2)
peningkatan kesetaraan gender; (3) Perlindungan kekerasan terhadap
perempuan dan anak; (4) Peningkatan kelembagaan perempuan dan
perlindungan anak.
Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi :
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1.
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
Program ini diarahkan pada meningkatnya jaringan kelembagan
pemberdayaan perempuan dan anak
2.
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas hidup perempuan
dan penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak
9
3.
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
pembangunan
Program
ini
diarahkan
pada
peningkatan
kualitas
organisasi
perempuan dalam rangkat meningkatkan peran serta perempuan dan
kesetaraan gender dalam pembangunan
4.
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
Program
ini
diarahkan
pada
peningkatan
kebijakan
tentang
peningkatan kualitas anak dan perempuan.
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun
2013 sebesar Rp. 4.296.101.000,- ( Empat Milyar Dua Ratus Sembilan
Puluh Enam Juta Seratus Satu Ribu Rupiah
), dengan perincian Rp.
1.268.315.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Enam Puluh Delapan Juta Tiga
Ratus Lima Belas Ribu Rupiah)
untuk program penunjang dan
Rp.
3.027.786.000,- (Tiga Milyar Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Delapan
Puluh Enam Ribu Rupiah ) untuk program yang berkaitan dengan tugas
teknis pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak..
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
NO
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
10
37.200.000
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(%)
13.184.000
35,44
2
3
4
5
6
7
Air dan Listrik
Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
8
9
10
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah
JUMLAH
20.000.000
20.000.000
100
55.000.000
20.000.000
55.000.000
52.000.000
55.000.000
20.000.000
54.995.000
52.000.000
100
100
99,99
100
8.000.000
8.000.000
100
5.000.000
5.000.000
100
1.800.000
1.750.000
97,22
89.000.000
150.000.000
89.000.000
150.000.000
100
100
493.000.000
455.745.000
92,44%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
:
NO
1
2
3
3.
NO
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
125.010.000
46.460.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
442.205.000
Dinas/Operasional
JUMLAH
613.675.000
Program Peningkatan Kapasitas Sbr Daya Aparatur
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(%)
123.818.181
46.460.000
431.984.081
99,05
100
97,69
602.262.262
98,14%
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(%)
Peningkatan Kualitas SDM guna Peningkatan
46.640.000 46.640.000
100
Pelayanan Masyarakat
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN
NO
KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(Rp.)
(%)
SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
19.000.000
19.000.000
100
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
9.000.000
9.000.000
100
3 Penyusunan RKA dan DPA
24.000.000
24.000.000
100
4 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
8.000.000
8.000.000
100
5 Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi
16.000.000
16.000.000
100
Pemerintah)
1
11
6
7
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
18.000.000
18.000.000
100
12.000.000
12.000.000
100
10.000.000
116.000.000
10.000.000
116.000.000
100
100
Penyusunan Renja SKPD
8
Penyusunan Data Informasi Program
JUMLAH
Anggaran program pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN
NO
KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(Rp.)
(%)
SKPD : BAPERMASPER & KB
1
Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan
65.000.000
63.484.900
97,67
Peran dan Posisi Perempuan di Bidang
Politik dan Jabatan
2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
NO
1
2
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Peningkatan Kapasitas dan jaringan
Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan
Anak
Pemberdayaan organisasi perempuan
(PKK,GOW, Dharma Wanita, GOP TKI)
237.786.000
236.319.742
99,38
1.980.000.000
1.963.857.65
0
2.200.177.39
2
99,18
2.217.786.000
JUMLAH PROGRAM
PERSENTAS
REALISASI
E
ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(%)
99,3
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
NO
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan
Terhadap Tindak Kekerasan
12
540.000.000
PERSENTAS
REALISASI
E
ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(%)
516.231.348
95,60
JUMLAH PROGRAM
4.
540.000.000
516.231.348
95,60
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan
N
O
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Pemberdayaan Lembaga yang berbasis
Gender
JUMLAH PROGRAM
REALISASI PERSENTASE
ANGGARA REALISASI
N
(%)
(Rp.)
205.000.000 203.175.000
205.000.000 203.175.000
99,11
99,11
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak selama 2013 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut :
Kota Layak Anak (KLA) yang merupakan model pembangunan kota yang
mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha dalam rangka memenuhi hak anak yang terencana secara menyeluruh
(holistik) dan berkelanjutan (sustainable) melalui Pengarusutamaan Hak Anak
(PUHA). Adapun latar belakang dari program Semarang Kota Layak Anak ini
yaitu bahwa berbagai fasilitasi seperti ruang bermain anak belum cukup tersedia
dalam jumlah yang cukup, belum adanya rute yang aman bagi anak ke sekolah
maupun ke tempat-tempat aktivitas anak lainnya, masih terbatasnya kebijakan
pemerintah untuk menyatukan isu hak ke dalam perencanaan pembangunan
kota, serta belum teritegrasinya hak perlindungan anak ke dalam pembangunan
kota. Lahirnya kebijakan KLA, diharapkan dapat menciptakan keluarga yang
sayang anak, rukun tetangga dan rukun warga atau lingkungan yang peduli anak,
kelurahan layak anak dan kecamatan atau kota yang layak bagi anak sebagai
prasyarat untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dan berkembang dengan
baik, terlindungi haknya dan terpenuhi kebutuhan pisik dan psikologisnya.
13
Adapun yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013
dalam rangka KLA ini adalah :
Terlaksananya fasilitasi pembangunan Taman Bermain Anak .
Terlaksananya Fasilitasi Forum Anak tingkat kecamatan maupun tingkat
kota, yaitu dengan terselenggaranya aksi damai dalam rangka peringatan
Harin AIDS se-dunia
Fasilitasi Kecamatan Ramah Anak di 2 Kelurahan , yaitu
1.
Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk
2.
Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati
Bentuk fasilitasinya yaitu memberikan alat -alat permaianan anak seperti
ayunan/ jungkat-jungkit alat outbound, dll.
Hari Anak Nasional tahun 2013, dengan diadakannya lomba-lomba
seperti
:
Lomba
mewarnai
kelompok
umur
TK
danSD,
lomba
menggambar, Lomba pidato bahasa inggris dan Jawa serta lomba tari
tradisional untuk siswa SMA
Tersusunnya Buku Profil Anak Kota Semarang Tahun 2013.
Atas capaian kinerja program Semarang Kota Layak Anak, Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
LAYAK ANAK PRATAMA Tingkat Nasional
menganugrahkan KOTA
Tahun 2013
kepada Walikota
Semarang pada tanggal 23 Juli 2013 di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta
Pemerintah Kota Semarang sangat intens terhadap permasalahan kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT ) hal ini diwujudkan dengan adanya Pusat
Pelayanan Terpadu Kecamatan (PPT) di 10 Kecamatan (Banyumanik,
Pedurungan, Smg Utara, Timur, Gunungpati, Genuk, Mijen, Ngaliyan dan
Tembalang ) yang fungsinya menangani pengaduan masyarakat tentang
adanya kasus KDRT, Kekerasan dalam pacaran (KDP). Kekerasan terhadap
14
Anak, Pelecehan Seksual, perkosaan dan masalah Anak yang berhadapan
dengan hukum .
PPT juga bekerjasama dengan PPT SERUNI Kota
Semarang dalam hal advokasi baik litigasi maupun non litigasi .
Jumlah
kasus KDRT di Kota Semarang pada tahun 2013 yang tercatat dan dalam
advokasi Pemerintah Kota Semarang sebanyak 109 kasus, terdiri dari 62
kasus yang sudah diputus pengadilan negeri semarang, kasus yang selesai
dimediasi / non litigasi sebanyak 32 kasus , sedangkan kasus yang masih
dalam proses penyidikan ada 15 kasus.
dilakukan oleh
Tidak hanya advokasi yang
Pemerintah Kota Semarang, terhadap para korban KDRT,
tetapi juga diberikan pelatihan dan barang modal senilai satu juta rupiah
kepada 30 (tiga puluh ) orang korban , agar para korban bisa mandiri.
No.
RINCIAN KASUS YANG DITANGANI BAPERMASPER DAN KB
KOTA SEMARANG DAN PPT SERUNI TAHUN 2013
Kasus
Jumlah
1.
2
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan Dalam Pacaran
90 kasus
4 kasus
3
Kekerasan Terhadap Anak
6 kasus
4
Perkosaan
6 kasus
5
Pelecehan seksual
2 kasus
6
Anak berhadapan dengan hukum
1 kasus
109 kasus
Terlaksananya fasilitasi berupa Bintek Penyusunan Anggaran Responsif
Gender Bagi Lembaga Eksekutif dan Legislatif .
Terlaksananya Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis gender
(P2MBG), yang kegiatannya,
antara lain melaksanakan pelatihan dengan
bekerjasama dengan institusi terkait, setelah itu Pemerintah Kota Semarang
memberikan modal barang senilai 2 juta rupiah untuk 16 Kelompok Usaha
Bersama di 16 kelurahan .
Terlaksananya peningkatan
kapasitas
dan
jaringan
kelembagaan
pemberdayaan perempuan dan anak, optimalisasi peran PKK, Dharma
15
Wanita, GOW dan organisasi -organisasi kewanitaan lainya serta peningkatan
jumlah kader posyandu.
2. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk
mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi sasarannya jauh
lebih luas untuk mencapai kesejahteraan rakyat, baik dalam arti fisik maupun
non fisik. Hal tersebut berarti bahwa kebijakan Kependudukan merupakan
bagian integral dari kebijakan pembangunan secara keseluruhan.
Secara garis besar pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek
penting yaitu pertama (1) berkaitan dengan kuantitas penduduk antara lain
jumlah, struktur dan komposisi penduduk serta laju pertumbuhan penduduk.
Kedua
(2) berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan
dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat pendidikan dan angka
kemiskinan. Ketiga (3) adalah mobilitas penduduk seperti tingkat migrasi yang
mempengaruhi yang mempengaruhi persebaran penduduk antar wilayah.
Keempat (4) mengenai data dan informasi penduduk serta kelima (5) adalah
penyerasian kebijakan kependudukan. Kebijakan Kependudukan merupakan
program lintas sector, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar sector harus
menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling
bertolak belakang. Pelaksanaan Program Kependudukan dan KB di Kota
Semarang akan terus digelorakan dengan dukungan seluruh warga masyarakat
untuk menuju kondisi yang ideal yaitu Semarang koTA SejahteRA yang ingin
dan harus diupayakan, sehingga seluruh keluarga dapat menerima Program
Keluarga Berencana. Berbagai bentuk kegiatan yang mengacu pada visi
program KB Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 akan senantiasa diupayakan
dan dikelola secara serius, profesional dan berkesinambungan, sehingga dapat
16
memberikan kepuasan semua pihaka yang pada akhirnya meningkatkan
kesertaan masyarakat dalam ber- KB.
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada
upaya pengendalian kelahiran melalui kesadaran masyarakat dalam ber-KB,
meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja serta pendewasaan usia
perkawinan, meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam
upaya peningkatan kualitas keluarga dan memperkuat kelembagaan dan
Jejaring KB dalam upaya pembudayaan keluarga kecil berkualitas.
Sedangkan program-program yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran 2012 meliputi
program-program sebagai berikut :
a.
Program Keluarga Berencana
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
ber- KB melalui penyediaan Pelayanan KB dan alkon bagi keluarga Miskin
b.
serta pembinaan KB.
Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang mandiri Program ini diarahkan untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pelayanan KB/KR melalui Fasilitasi pembentukan
c.
kelompok masyarakat peduli KB.
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dan
d.
konseling Kesehatan Reproduksi Remaja.
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV AIDS
17
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran warga Kota
Semarang untuk mewaspadai bahaya dan dampak dari penyalahgunaan
e.
dan peredaran gelap narkoba juga pergaulan bebas.
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga
pendamping kelompok bina keluarga.
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2013 sebesar
Rp. 3.425.653.400,- (Tiga Milyar Empat Ratus Dua Puluh Lima Juta Enam Ratus
Lima Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Rupiah ) untuk melaksanakan tugas teknis
pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :
1. Program Keluarga Berencana
NO
1
2
3
4
5
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi
bagi Keluarga Miskin
Pembinaan Keluarga Berencana
Penunjang Sarana Prasarana Pelayanan KB
(DAK)
Fasilitasi Pendampingan Penunjang Sarana dan
Fasilitasi kegiatan PPKBD/SKD
JUMLAH
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
130.000.000
130.000.000
100
141.891.000
1.686.600.000
141.874.650
1.640.630.900
99,99
97,27
211.558.000
596.975.000
2.767.024.000
201.912.200
596.975.000
2.711.392.
750
95,44
100
97,98
2. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri
18
NO
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
PERSENTASE
REALISASI
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : BAPERMASPER & KB
Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat
94.983.000
94.883.000
peduli KB
JUMLAH PROGRAM
94.983.000
94.883.000
3. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
1
NO
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok
remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah
JUMLAH PROGRAM
1
99,89
99,89
PERSENTASE
REALISASI
(%)
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
383.103.400
383.103.400
100
383.103.400
383.103.400
100
4. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
NO
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga di kecamatan
JUMLAH PROGRAM
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
180.543.000 180.543.000
100
180.543.000 180.543.000
100
HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2013 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB tahun 2012
sebesar 201.532 ( 77,10 %) dari jumlah pasangan usia subur (PUS) 261.390
PUS, sedangkan pada tahun 2013 , tingkat partisipasi masyarakat Kota
Semarang dalam ber-KB yaitu sebesar 201.739 ( 76,46%) dengan jumlah
pasangan usia subur (PUS). 263.862 orang
19
2.
Peserta KB baru tahun
pada tahun 2012 : 36.416 peserta (92,49%) dari
perkiraan permintaan masyarakat sebesar 39.372 orang., Sedangkan pada tahun
2013 peserta KB baru 35.122 peserta
(111,10%) dari perkiraan permintaan
masyarakat sebesar 31.514 permintaan.
3. TFR tahun 2013 sebesar 2,12
4. Pada tahun 2012, Jumlah akseptor dengan metode kontrasepsi adalah sebagai
berikut :
a. IUD
:
b. MOW :
c. Implant :
d. Suntik :
e. PIL
:
f. Kondom :
5.870 akseptor
2.295 akseptor
2.018 akseptor
18.665 akseptor
4.416 akseptor
3.101 akseptor
Sedangkan pada tahun 2013, yaitu sebagai berikut :
a. IUD
:
b. MOW :
c. Implant :
d. Suntik :
e. PIL
:
f. Kondom :
17.404 akseptor
14.032 akseptor
1.721 akseptor
12.611 akseptor
27.566akseptor
14.490 akseptor
Pada tahun 2012, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat
berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :
a. Klinik pemerintah
b. Klinik Swasta
c. Dokter Praktek Swasta
d. Bidan Praktek Swasta
: 13.409 peserta KB (36,82%)
: 10.079 peserta KB (27,68%)
: 2.022 peserta KB (6%)
: 10.906 peserta KB (30 %)
Sedangkan Pada tahun 2013, adalah sebagai berikut :
a. Klinik pemerintah
b. Klinik Swasta
c. Dokter Praktek Swasta
d. Bidan Praktek Swasta
: .1.331 peserta KB ( 44,74%)
: 737 peserta (24,77%)
: 163 peserta (5,48%)
: 744 peserta (25,01 %)
Pada tahun 2012 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru
Mantap / MKJP sebanyak 10.234
peserta, yang mendapatkan Informed
20
Consent sebesar
5.675
peserta
apabila dirinci dengan hasil pemberian
Informed Consent sebagai berkut :
a. IUD sebanyak 2.622 peserta
b. MOW sebanyak 1.588 peserta
c. MOP sebanyak 34 peserta
d. Implant 1431 peserta
Sedangkan pada tahun 2013 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB
baru Mantap / MKJP sebanyak 1.075 akseptor, yang mendapatkan Informed
Consent sebesar
523 akseptor
apabila dirinci dengan hasil pemberian
Informed Consent sebagai berkut :
a. IUD sebanyak 204 peserta
b. MOW sebanyak 218 peserta
c. MOP sebanyak 8 peserta
d. Implant 93 peserta
5. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-kelompok
sebagai berikut:
a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 523 kelompok, yang aktif
sebanyak 522 (99,81%) kelompok dengan jumlah anggota 6.857 anggota ;
b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)
21
Ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan, adapun BKL aktif
kelompok,
sejumlah 314
dengan jujmlah anggota yang aktif sejumlah 11.574 . adapun
fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha
Ekonomi Produktif ;
c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 318 Kelompok di 16 Kecamatan,
yang aktif 318 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif dan terlatih dari
36.371 anggota.
d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)
Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 166
Kelompok, anggota yang aktif
sebesar 5.602 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota .
6. Pada tahun 2013 telah terbangun Balai Penyuluhan KB di 6 (enam) kecamatan
yaitu : Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Tengah, Semarang Timur,
Gungungpati dan Kecamatan Genuk yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus
(DAK)
Sedangkan capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga
Berencana Dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB
Jumlah keluarga yang memiliki anak
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasionalmenyebutkan bahwa perencanaan yaitu
suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan yang dimaksud dengan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
(RKPD), adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode I (satu) tahun.
Pada pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa Renja-SKPD disusun dengan
berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKP (Rencana
Kerja Pemerintah), memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat
Berdasarkan hal tersebut maka Rencana kerja
Pemberdayaan
masyarakat
,
Perempuan
dan
(Renja ) Badan
Keluarga
Berencana
(Bapermasper dan KB) tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan yang
berisi Rencana program kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta sebagai tolak ukur pencapaian
kinerja dalam kurun waktu tertentu. Renja tahun 2015 Bapermasper dan KB
Kota Semarang menjabarkan visi dan misi serta arah pembangunan
pemberdayaan masyarakat yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 dengan prioritas
1
kebijakan pada pengembangan SDM dan ekonomi yang berbasis pada tumbuh
kembangnya pemberdayaan masyarakat guna memberdayakan potensi lokal
daerah yang tersusun melalui hierakhi sistem perencanaan .
Adapun fokus dari Rencana Kerja Bapermasper dan KB tahun 2015
adalah sebagai berikut :
1. Pemberdayaan masyarakat , yang berkonsetrasi pada :
a) Peningkatan sumber daya masyarakat
b) Penumbuhan dan pengembangan ekonomi masyarakat
c) Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
teknologi tepat guna
d) Penguatan kelembagaan masyarakat
2.
Pemberdayaan perempuan, yang berkonsentrasi pada Penguatan
Organisasi perempuan dan fasilitasi kasus KDRT
3.
Keluarga Berencana, konsentrasinya ada pada pengendalian
kelahiran serta kesehatan reproduksi remaja.
1.2. Landasan Hukum
a.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
b.
Nomor 4421);
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
2
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
c.
Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
2.
Indonesia Nomor 4700);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
3.
Republik Indonesia Nomor 4664);
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provnsi Jawa
4.
Tengah Nomor 3 Seri E Nomor 3);
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 Tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran
5.
Daerah Kota Semarang Nomor 13);
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 Tentang RPJMD
Kota Semarang Tahun 2005 – 2010 sebagaimana diubah dengan Perda
6.
Nomor 8 Tahun 2008;
Peraturan Walikota Semarang, Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Semarang.
1.3 Tugas pokok dan Fungsi
3
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 46 Tahun 2008
Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana , tugas pokok
Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana adalah melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi Tepat Guna;
bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat; bidang Pengembangan
Ekonomi Masyarakat; bidang Pemberdayaan Perempuan serta bidang
Keluarga Berencana ( pasal 3 ) . Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana mempunyai fungsi ( pasal 4 ) :
a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengembangan Sumber Daya
Alam, Lingkungan dan Teknologi Tepat Guna; bidang Kelembagaan
dan Sosial Budaya Masyarakat; bidang Pengembangan Ekonomi
Masyarakat; bidang Pemberdayaan Perempuan serta bidang Keluarga
Berencana ;
b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Teknologi
Tepat Guna; bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat;
bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat; bidang Pemberdayaan
Perempuan serta bidang Keluarga Berencana;
c.
Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana;
d.
Pengkoordinasian
pelaksanaan
tugas
Badan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana;
4
Pemberdayaan
e.
Pelaksanaan kajian teknis atau rekomendasi di bidang pemberdayaan
masyarakat, perempuan dan keluarga berencana;
f.
Pengelolaan
urusan
kesekretariatan
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana;
g.
Pelaksanaan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
pengendalian serta monitoring, evaluasi terhadap UPTB;
h.
Pelaksanaan
pembinaan,
pemantauan,
pengawasan
dan
pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana;
i.
Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugasnya.
1.4 Struktur Organisasi
Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana menurut pasal 2
Peraturan Walikota Semarang
Nomor 46 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana adalah
sebagai berikut :
a. Kepala badan
b. Sekretariat ,terdiri dari :
1)
Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi ;
2)
Sub Bagian Keuangan ;
3)
Sub Bagian Umum & Kepegawaian
c. Bidang Pengembangan SDA,Lingkungan dan TTG, terdiri dari :
1) Sub Bidang Fasilitasi Lingkungan & Permukiman Perdesaan
2) Sub Bidang pengelolaan SDA & TTG
d. Bidang Kelembagaan & Sosial Budaya Masyarakat, terdiri dari :
1) Sub Bidang kelembagaan masyarakat
2) Sub Bidang sosial budaya masyarakat
e. Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat
5
1) Sub
Bidang
pengembangan
jaringan
penanggulangan
kemiskinan
2) Sub Bidang pengembangan usaha ekonomi & ketahanan
keluarga
Bidang Pemberdayaan Perempuan
1) Sub Bidang pengarusutamaan gender
2) Sub Bidang perlindungan perempuan dan anak
g. Bidang Keluarga Berencana
1) Sub Bidang Pelayanan keluarga berencana & perlindungan hak
f.
reproduksi
2) Sub Bidang Jejaring & informasi KB
h. UPTB ,terdiri dari
- UPTB Pemberdayaan Masyarakat, perempuan dan Keluarga
i.
1.5
Berencana Kecamatan
Kelompok jabatan fungsional – penyuluh KB
Maksud dan Tujuan
1
Maksud dari dibuatnya Renja Bapermasper dan KB Kota Semarang
tahun 2014 adalah : memberikan arah dalam pelaksanaan prioritas
program dan kegiatan dalam pelayanan pembangunan pemberdayaan
2
masyarakat, perempuan dan keluarga berencana
Sedangkan tujuannya yaitu:
mewujudkan kehidupan yang lebih
sejahtera dan mandiri, melindungi hak asasi manusia serta kesetaraan
Gender.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan Rencana kerja
(Renja ) Badan Pemberdayaan
masyarakat , Perempuan dan Keluarga Berencana (BAPERMASPER & KB)
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
6
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Landasan Hukum
Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur Organisasi
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1.
Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra
2.2.
Analisis Kinerja Pelayanan
2.3.
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
2.4.
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5.
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM dan KEGIATAN TAHUN 2013
3.1.
Telaah Terhadap Kebijakan Nasional
3.2.
Tujuan dan Sasaran Renja
3.3.
Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
7
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
I. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013
A. Akuntabilitas Keuangan
Anggaran dan realisasi / serapan pada SKPD Bapermasper dan KB Kota Semarang
adalah sebagai berikut :
Belanja
1. Belanja Pegawai
2.Belanja Barang dan
Jasa
3. Modal
Jumlah
Anggaran Murni
dan Perubahan
2013
Realisasi
%
3.600.399.964
3.521.429.964,-
97,8%
6.711.720.236,-
6.945.589.537,-
96,7%
2.876.843.800
2.008.604.350,-
12.388.964.000
12.025.623.851,
-
96,,7
%
97,06
%
Terdapat silpa Rp.363.340.149,- karena adanya efisiensi anggaran
B. Hasil Kinerja
Menurut Peraturan pemerintah Nomor 38 tahun 2007
tentang Pembagian
urusan pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah daerah kabupaten / Kota, maka Bapermasper dan KB Kota
Semarang mengampu 3 urusan wajib , yaitu :
1.Urusan Pemberdayaan Masyarakat
2.Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3.Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Adapun hasil kinerja ketiga urusan tersebut pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
8
1.Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kebijakan
Pembangunan
urusan
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak diarahkan pada peningkatan peran perempuan dalam
berbagai strata kehidupan dan peningkatan perlindungan terhadap anak
melalui (1) peningkatan keterampilan dan pengetahuan perempuan; (2)
peningkatan kesetaraan gender; (3) Perlindungan kekerasan terhadap
perempuan dan anak; (4) Peningkatan kelembagaan perempuan dan
perlindungan anak.
Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi :
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1.
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
Program ini diarahkan pada meningkatnya jaringan kelembagan
pemberdayaan perempuan dan anak
2.
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas hidup perempuan
dan penyelesaian masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak
9
3.
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
pembangunan
Program
ini
diarahkan
pada
peningkatan
kualitas
organisasi
perempuan dalam rangkat meningkatkan peran serta perempuan dan
kesetaraan gender dalam pembangunan
4.
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
Program
ini
diarahkan
pada
peningkatan
kebijakan
tentang
peningkatan kualitas anak dan perempuan.
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun
2013 sebesar Rp. 4.296.101.000,- ( Empat Milyar Dua Ratus Sembilan
Puluh Enam Juta Seratus Satu Ribu Rupiah
), dengan perincian Rp.
1.268.315.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Enam Puluh Delapan Juta Tiga
Ratus Lima Belas Ribu Rupiah)
untuk program penunjang dan
Rp.
3.027.786.000,- (Tiga Milyar Dua Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Delapan
Puluh Enam Ribu Rupiah ) untuk program yang berkaitan dengan tugas
teknis pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak..
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
NO
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
10
37.200.000
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(%)
13.184.000
35,44
2
3
4
5
6
7
Air dan Listrik
Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
8
9
10
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah
JUMLAH
20.000.000
20.000.000
100
55.000.000
20.000.000
55.000.000
52.000.000
55.000.000
20.000.000
54.995.000
52.000.000
100
100
99,99
100
8.000.000
8.000.000
100
5.000.000
5.000.000
100
1.800.000
1.750.000
97,22
89.000.000
150.000.000
89.000.000
150.000.000
100
100
493.000.000
455.745.000
92,44%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
:
NO
1
2
3
3.
NO
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
125.010.000
46.460.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
442.205.000
Dinas/Operasional
JUMLAH
613.675.000
Program Peningkatan Kapasitas Sbr Daya Aparatur
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(%)
123.818.181
46.460.000
431.984.081
99,05
100
97,69
602.262.262
98,14%
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(%)
Peningkatan Kualitas SDM guna Peningkatan
46.640.000 46.640.000
100
Pelayanan Masyarakat
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN
NO
KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(Rp.)
(%)
SKPD : BAPERMASPER & KB
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
19.000.000
19.000.000
100
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
9.000.000
9.000.000
100
3 Penyusunan RKA dan DPA
24.000.000
24.000.000
100
4 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
8.000.000
8.000.000
100
5 Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi
16.000.000
16.000.000
100
Pemerintah)
1
11
6
7
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
18.000.000
18.000.000
100
12.000.000
12.000.000
100
10.000.000
116.000.000
10.000.000
116.000.000
100
100
Penyusunan Renja SKPD
8
Penyusunan Data Informasi Program
JUMLAH
Anggaran program pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
REALISASI PERSENTASE
ANGGARAN
NO
KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI
(Rp.)
(Rp.)
(%)
SKPD : BAPERMASPER & KB
1
Kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan
65.000.000
63.484.900
97,67
Peran dan Posisi Perempuan di Bidang
Politik dan Jabatan
2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
NO
1
2
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Peningkatan Kapasitas dan jaringan
Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan
Anak
Pemberdayaan organisasi perempuan
(PKK,GOW, Dharma Wanita, GOP TKI)
237.786.000
236.319.742
99,38
1.980.000.000
1.963.857.65
0
2.200.177.39
2
99,18
2.217.786.000
JUMLAH PROGRAM
PERSENTAS
REALISASI
E
ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(%)
99,3
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
NO
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan
Terhadap Tindak Kekerasan
12
540.000.000
PERSENTAS
REALISASI
E
ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(%)
516.231.348
95,60
JUMLAH PROGRAM
4.
540.000.000
516.231.348
95,60
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan
N
O
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Pemberdayaan Lembaga yang berbasis
Gender
JUMLAH PROGRAM
REALISASI PERSENTASE
ANGGARA REALISASI
N
(%)
(Rp.)
205.000.000 203.175.000
205.000.000 203.175.000
99,11
99,11
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak selama 2013 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut :
Kota Layak Anak (KLA) yang merupakan model pembangunan kota yang
mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha dalam rangka memenuhi hak anak yang terencana secara menyeluruh
(holistik) dan berkelanjutan (sustainable) melalui Pengarusutamaan Hak Anak
(PUHA). Adapun latar belakang dari program Semarang Kota Layak Anak ini
yaitu bahwa berbagai fasilitasi seperti ruang bermain anak belum cukup tersedia
dalam jumlah yang cukup, belum adanya rute yang aman bagi anak ke sekolah
maupun ke tempat-tempat aktivitas anak lainnya, masih terbatasnya kebijakan
pemerintah untuk menyatukan isu hak ke dalam perencanaan pembangunan
kota, serta belum teritegrasinya hak perlindungan anak ke dalam pembangunan
kota. Lahirnya kebijakan KLA, diharapkan dapat menciptakan keluarga yang
sayang anak, rukun tetangga dan rukun warga atau lingkungan yang peduli anak,
kelurahan layak anak dan kecamatan atau kota yang layak bagi anak sebagai
prasyarat untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh dan berkembang dengan
baik, terlindungi haknya dan terpenuhi kebutuhan pisik dan psikologisnya.
13
Adapun yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013
dalam rangka KLA ini adalah :
Terlaksananya fasilitasi pembangunan Taman Bermain Anak .
Terlaksananya Fasilitasi Forum Anak tingkat kecamatan maupun tingkat
kota, yaitu dengan terselenggaranya aksi damai dalam rangka peringatan
Harin AIDS se-dunia
Fasilitasi Kecamatan Ramah Anak di 2 Kelurahan , yaitu
1.
Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk
2.
Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati
Bentuk fasilitasinya yaitu memberikan alat -alat permaianan anak seperti
ayunan/ jungkat-jungkit alat outbound, dll.
Hari Anak Nasional tahun 2013, dengan diadakannya lomba-lomba
seperti
:
Lomba
mewarnai
kelompok
umur
TK
danSD,
lomba
menggambar, Lomba pidato bahasa inggris dan Jawa serta lomba tari
tradisional untuk siswa SMA
Tersusunnya Buku Profil Anak Kota Semarang Tahun 2013.
Atas capaian kinerja program Semarang Kota Layak Anak, Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
LAYAK ANAK PRATAMA Tingkat Nasional
menganugrahkan KOTA
Tahun 2013
kepada Walikota
Semarang pada tanggal 23 Juli 2013 di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta
Pemerintah Kota Semarang sangat intens terhadap permasalahan kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT ) hal ini diwujudkan dengan adanya Pusat
Pelayanan Terpadu Kecamatan (PPT) di 10 Kecamatan (Banyumanik,
Pedurungan, Smg Utara, Timur, Gunungpati, Genuk, Mijen, Ngaliyan dan
Tembalang ) yang fungsinya menangani pengaduan masyarakat tentang
adanya kasus KDRT, Kekerasan dalam pacaran (KDP). Kekerasan terhadap
14
Anak, Pelecehan Seksual, perkosaan dan masalah Anak yang berhadapan
dengan hukum .
PPT juga bekerjasama dengan PPT SERUNI Kota
Semarang dalam hal advokasi baik litigasi maupun non litigasi .
Jumlah
kasus KDRT di Kota Semarang pada tahun 2013 yang tercatat dan dalam
advokasi Pemerintah Kota Semarang sebanyak 109 kasus, terdiri dari 62
kasus yang sudah diputus pengadilan negeri semarang, kasus yang selesai
dimediasi / non litigasi sebanyak 32 kasus , sedangkan kasus yang masih
dalam proses penyidikan ada 15 kasus.
dilakukan oleh
Tidak hanya advokasi yang
Pemerintah Kota Semarang, terhadap para korban KDRT,
tetapi juga diberikan pelatihan dan barang modal senilai satu juta rupiah
kepada 30 (tiga puluh ) orang korban , agar para korban bisa mandiri.
No.
RINCIAN KASUS YANG DITANGANI BAPERMASPER DAN KB
KOTA SEMARANG DAN PPT SERUNI TAHUN 2013
Kasus
Jumlah
1.
2
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan Dalam Pacaran
90 kasus
4 kasus
3
Kekerasan Terhadap Anak
6 kasus
4
Perkosaan
6 kasus
5
Pelecehan seksual
2 kasus
6
Anak berhadapan dengan hukum
1 kasus
109 kasus
Terlaksananya fasilitasi berupa Bintek Penyusunan Anggaran Responsif
Gender Bagi Lembaga Eksekutif dan Legislatif .
Terlaksananya Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis gender
(P2MBG), yang kegiatannya,
antara lain melaksanakan pelatihan dengan
bekerjasama dengan institusi terkait, setelah itu Pemerintah Kota Semarang
memberikan modal barang senilai 2 juta rupiah untuk 16 Kelompok Usaha
Bersama di 16 kelurahan .
Terlaksananya peningkatan
kapasitas
dan
jaringan
kelembagaan
pemberdayaan perempuan dan anak, optimalisasi peran PKK, Dharma
15
Wanita, GOW dan organisasi -organisasi kewanitaan lainya serta peningkatan
jumlah kader posyandu.
2. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk
mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi sasarannya jauh
lebih luas untuk mencapai kesejahteraan rakyat, baik dalam arti fisik maupun
non fisik. Hal tersebut berarti bahwa kebijakan Kependudukan merupakan
bagian integral dari kebijakan pembangunan secara keseluruhan.
Secara garis besar pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek
penting yaitu pertama (1) berkaitan dengan kuantitas penduduk antara lain
jumlah, struktur dan komposisi penduduk serta laju pertumbuhan penduduk.
Kedua
(2) berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan
dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat pendidikan dan angka
kemiskinan. Ketiga (3) adalah mobilitas penduduk seperti tingkat migrasi yang
mempengaruhi yang mempengaruhi persebaran penduduk antar wilayah.
Keempat (4) mengenai data dan informasi penduduk serta kelima (5) adalah
penyerasian kebijakan kependudukan. Kebijakan Kependudukan merupakan
program lintas sector, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar sector harus
menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling
bertolak belakang. Pelaksanaan Program Kependudukan dan KB di Kota
Semarang akan terus digelorakan dengan dukungan seluruh warga masyarakat
untuk menuju kondisi yang ideal yaitu Semarang koTA SejahteRA yang ingin
dan harus diupayakan, sehingga seluruh keluarga dapat menerima Program
Keluarga Berencana. Berbagai bentuk kegiatan yang mengacu pada visi
program KB Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 akan senantiasa diupayakan
dan dikelola secara serius, profesional dan berkesinambungan, sehingga dapat
16
memberikan kepuasan semua pihaka yang pada akhirnya meningkatkan
kesertaan masyarakat dalam ber- KB.
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada
upaya pengendalian kelahiran melalui kesadaran masyarakat dalam ber-KB,
meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja serta pendewasaan usia
perkawinan, meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam
upaya peningkatan kualitas keluarga dan memperkuat kelembagaan dan
Jejaring KB dalam upaya pembudayaan keluarga kecil berkualitas.
Sedangkan program-program yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran 2012 meliputi
program-program sebagai berikut :
a.
Program Keluarga Berencana
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
ber- KB melalui penyediaan Pelayanan KB dan alkon bagi keluarga Miskin
b.
serta pembinaan KB.
Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang mandiri Program ini diarahkan untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pelayanan KB/KR melalui Fasilitasi pembentukan
c.
kelompok masyarakat peduli KB.
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dan
d.
konseling Kesehatan Reproduksi Remaja.
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV AIDS
17
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran warga Kota
Semarang untuk mewaspadai bahaya dan dampak dari penyalahgunaan
e.
dan peredaran gelap narkoba juga pergaulan bebas.
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga
pendamping kelompok bina keluarga.
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2013 sebesar
Rp. 3.425.653.400,- (Tiga Milyar Empat Ratus Dua Puluh Lima Juta Enam Ratus
Lima Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Rupiah ) untuk melaksanakan tugas teknis
pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :
1. Program Keluarga Berencana
NO
1
2
3
4
5
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi
bagi Keluarga Miskin
Pembinaan Keluarga Berencana
Penunjang Sarana Prasarana Pelayanan KB
(DAK)
Fasilitasi Pendampingan Penunjang Sarana dan
Fasilitasi kegiatan PPKBD/SKD
JUMLAH
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
130.000.000
130.000.000
100
141.891.000
1.686.600.000
141.874.650
1.640.630.900
99,99
97,27
211.558.000
596.975.000
2.767.024.000
201.912.200
596.975.000
2.711.392.
750
95,44
100
97,98
2. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri
18
NO
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
PERSENTASE
REALISASI
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : BAPERMASPER & KB
Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat
94.983.000
94.883.000
peduli KB
JUMLAH PROGRAM
94.983.000
94.883.000
3. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
1
NO
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok
remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah
JUMLAH PROGRAM
1
99,89
99,89
PERSENTASE
REALISASI
(%)
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
383.103.400
383.103.400
100
383.103.400
383.103.400
100
4. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
NO
1
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
SKPD : BAPERMASPER & KB
Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina
keluarga di kecamatan
JUMLAH PROGRAM
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
180.543.000 180.543.000
100
180.543.000 180.543.000
100
HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2013 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut :
1. Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB tahun 2012
sebesar 201.532 ( 77,10 %) dari jumlah pasangan usia subur (PUS) 261.390
PUS, sedangkan pada tahun 2013 , tingkat partisipasi masyarakat Kota
Semarang dalam ber-KB yaitu sebesar 201.739 ( 76,46%) dengan jumlah
pasangan usia subur (PUS). 263.862 orang
19
2.
Peserta KB baru tahun
pada tahun 2012 : 36.416 peserta (92,49%) dari
perkiraan permintaan masyarakat sebesar 39.372 orang., Sedangkan pada tahun
2013 peserta KB baru 35.122 peserta
(111,10%) dari perkiraan permintaan
masyarakat sebesar 31.514 permintaan.
3. TFR tahun 2013 sebesar 2,12
4. Pada tahun 2012, Jumlah akseptor dengan metode kontrasepsi adalah sebagai
berikut :
a. IUD
:
b. MOW :
c. Implant :
d. Suntik :
e. PIL
:
f. Kondom :
5.870 akseptor
2.295 akseptor
2.018 akseptor
18.665 akseptor
4.416 akseptor
3.101 akseptor
Sedangkan pada tahun 2013, yaitu sebagai berikut :
a. IUD
:
b. MOW :
c. Implant :
d. Suntik :
e. PIL
:
f. Kondom :
17.404 akseptor
14.032 akseptor
1.721 akseptor
12.611 akseptor
27.566akseptor
14.490 akseptor
Pada tahun 2012, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat
berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :
a. Klinik pemerintah
b. Klinik Swasta
c. Dokter Praktek Swasta
d. Bidan Praktek Swasta
: 13.409 peserta KB (36,82%)
: 10.079 peserta KB (27,68%)
: 2.022 peserta KB (6%)
: 10.906 peserta KB (30 %)
Sedangkan Pada tahun 2013, adalah sebagai berikut :
a. Klinik pemerintah
b. Klinik Swasta
c. Dokter Praktek Swasta
d. Bidan Praktek Swasta
: .1.331 peserta KB ( 44,74%)
: 737 peserta (24,77%)
: 163 peserta (5,48%)
: 744 peserta (25,01 %)
Pada tahun 2012 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru
Mantap / MKJP sebanyak 10.234
peserta, yang mendapatkan Informed
20
Consent sebesar
5.675
peserta
apabila dirinci dengan hasil pemberian
Informed Consent sebagai berkut :
a. IUD sebanyak 2.622 peserta
b. MOW sebanyak 1.588 peserta
c. MOP sebanyak 34 peserta
d. Implant 1431 peserta
Sedangkan pada tahun 2013 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB
baru Mantap / MKJP sebanyak 1.075 akseptor, yang mendapatkan Informed
Consent sebesar
523 akseptor
apabila dirinci dengan hasil pemberian
Informed Consent sebagai berkut :
a. IUD sebanyak 204 peserta
b. MOW sebanyak 218 peserta
c. MOP sebanyak 8 peserta
d. Implant 93 peserta
5. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-kelompok
sebagai berikut:
a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 523 kelompok, yang aktif
sebanyak 522 (99,81%) kelompok dengan jumlah anggota 6.857 anggota ;
b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)
21
Ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan, adapun BKL aktif
kelompok,
sejumlah 314
dengan jujmlah anggota yang aktif sejumlah 11.574 . adapun
fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha
Ekonomi Produktif ;
c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 318 Kelompok di 16 Kecamatan,
yang aktif 318 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif dan terlatih dari
36.371 anggota.
d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)
Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 166
Kelompok, anggota yang aktif
sebesar 5.602 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota .
6. Pada tahun 2013 telah terbangun Balai Penyuluhan KB di 6 (enam) kecamatan
yaitu : Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Tengah, Semarang Timur,
Gungungpati dan Kecamatan Genuk yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus
(DAK)
Sedangkan capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga
Berencana Dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB
Jumlah keluarga yang memiliki anak