PENGARUH LATIHAN TEPUKAN DRIBBLE (Eksperimen pada diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh pada Universitas Negeri Semarang PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG i PENGARUH LATIHAN

PENGARUH
H LATIHAN DRIBBLE SLALOM D
DAN
TEPUKAN DRIBBLE
D
TERHADAP KECEPATA
TAN
MENGGIRING BOLA

(Eksperimen pada siswa SSB Bhaladika Semarang U-15 Tahunn 2015 )
SKRIPSI
diajukan dalam
da
rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk m
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pad
ada Universitas Negeri Semarang

oleh
ABDILAH MASKURNIAWAN

6301411181

PENDIDIK
IKAN KEPELATIHAN OLAHRAG
GA
FAKUL
LTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVER
ERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i

ABSTRAK
Abdilah Maskurniawan.2015. Pengaruh Latihan Dribble Slalom Dan Tepukan
Dribble Terhadap Kecepatan Menggiring Bola Pada Siswa SSB Bhaladika
Semarang U-15 Tahun 2015. Skripsi Jurusan PKLO Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang. Drs. Kriswantoro, M.Pd. Priyanto,S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Pengaruh, Dribble Slalom, Tepukan Dribble
Latar belakang dari penelitian ini adalah keterampilan menggring bola
dengan kaki bagian dalam dan luar yang masih kurang dan mengesampingkan

kecepatan menggiring bola , sehingga banyak yang kehilangan bola dan tidak
bisa melewati lawan.. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dalam
penelitian ini adalah 1) Apakah ada pengaruh latihan menggiring dengan slalom
drible terhadap kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15 TAHUN
2015? 2) Apakah ada pengaruh latihan menggiring tepukan dribble terhadap
kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15 TAHUN 2015? 3)
Manakah yang lebih baik menggiring bola dengan slalom dribble dan tepukan
dribble terhadap kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U – 15
TAHUN 2015?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
eksperimen. Populasi menggunakan siswa SSB BHALADIKA Semarang
berjumlah 38 siswa dan sampel sebanyak 16 siswa diambil dengan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan test kecepatan
menggiring bola. Analisis data menggunakan uji t untuk membandingkan sampel
yang diberikan perlakuan berbeda.
Hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh (Thitung) untuk variable
latihan dribble slalom sebesar 7,242 dengan nilai sig 0,000 < 0,05, yang berarti
bahwa variabel tersebut signifikan. Hasil uji keberartian variable latihan tepukan
dribble, diperoleh (Thitung) sebesar 7,228 dengan nilai sig 0,000 < 0,05, yang
berarti bahwa variabel tersebut signifikan.

Berdasarkan hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
latihan dribble slalom dan latihan tepukan dribble terhadap kecepatan menggiring
bola sepakbola siswa SSB Bhaladika Semarang U - 15 Tahun 2015. Mengacu
dari hasil tersebut penulis dapat mengajukan saran yaitu dalam penyusunan
program latihan dribble pada sepakbola, hendaknya seorang pelatih
memperhatikan atau memperbanyak variasi bentuk latihan dribble untuk
meningkatkan kemampuan kecepatan menggiring pemain sepakbola.

ii

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:


”Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhan mu lah hendaknya kamu
berharap.” (Q.S Al-Insyirah :6-8)

Persembahan :
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak Moch. Alimin
Sumiyati

S.Pd

S.Pd dan ibu

yang

kuhormati,

kusayangi, kucintai dan kubanggakan
yang


senantiasa

menuntunku,

memberikan do’a, dan ajaran arti hidup
dan kehidupan, sehingga aku dapat
menghargai

setiap

waktu

dan

kesempatan.
2. Kakakku Angga dan Sandi yang selalu
memberikan do’a, motivasi, dukungan
dan semangat setiap waktu.
3. Sahabat-sahabatku yang selalu setia

menemani dan insperisasi
4. Teman-teman PKLO angkatan 2011.

vi

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: ” Pengaruh Latihan Dribble Slalom
Dan Tepukan Dribble Terhadap Kecepatan Menggiring Bola Pada Siswa SSB
Bhaladika Semarang U-15 Tahun 2015.”
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan bantuan baik moral dan
material dari berbagai pihak, untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin kuliah di
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah
memberi ijin penelitian ini.
3. Ketua dan Sekretaris Jurusan PKLO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang, yang telah memberi ijin dan pengesahan.

4. Drs. Kriswantoro, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Priyanto, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu staff karyawan FIK UNNES yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan dan bantuan pelayanan serta informasi kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

vii

8. Bapak Erry Prasetya, S.E, selaku Ketua SSB Bhaladika U-15 tahun 2015
yang telah memberikan ijin penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Bapak Satria Pratama selaku pelatih SSB Bhaladika U-15 tahun 2015 yang
telah memberikan ijin penulis untuk mengadakan penelitian.
10. Semua pemain SSB Bhaladika U-15 tahun 2015 yang telah bersedia menjadi
sampel penelitian dan membantu pelaksanaan penelitian.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian untuk penulisan skripsi

ini.
Semoga amal baik saudara sekalian, dalam pembantuan penelitian ini
akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah,
pengetahuan, khususnya pada olahraga Sepakbola

Semarang,.................2015

Penulis

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ABSTRAK ...................................................................................................
PERNYATAAN ...........................................................................................
PERSETUJUAN .........................................................................................
PENGESAHAN ...........................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................
1.3 Pembatasan Masalah ...............................................................
1.4 Rumusan Masalah....................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ............................................
2.1 Landasan Teori.........................................................................
2.1.1 Menggiring Bola .....................................................................
2.1.2 Teknik Dasar Menggiring Bola ...............................................
2.1.3 Teknik Gerak Menggiring Bola ...............................................
2.1.4 Unsur Kondisi Fisik.................................................................
2.1.5 Konsep Dasar latihan ............................................................
2.1.6 Latihan Menggiring Bola ........................................................

2.2 Kerangka Berfikir ......................................................................
2.2.1 Latihan Dribble Slalom ...........................................................
2.2.2 Latihan Tepukan Dribble ........................................................
2.3 Hipotesis...................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................
3.1 Populasi Penelitian ...................................................................
3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................
3.3 Variabel Penelitian ....................................................................
3.4 Desain atau pola penelitian ......................................................
3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................
3.6.1 Pelaksanaan Tes ...................................................................
3.6.2 Alat dan Bahan.......................................................................
3.7 Prosedur Penelitian ..................................................................
3.7.1 Tahap Persiapan ....................................................................
3.7.2 Tes Awal ................................................................................
3.7.3 Tes Akhir ................................................................................

ix


i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xi
xii
xiii
1
1
7
8
8
8
9
10
10
10
12
17
19
22
29
30
30
31
32
33
33
33
34
34
35
36
36
37
37
37
38
40

3.8 Metode Analisis Data ................................................................
3.9 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ...........................
3.9.1 Faktor Kesungguhan Hati .......................................................
3.9.2 Faktor Penggunaan Alat ........................................................
3.9.3 Faktor Kemampuan Sampel ...................................................
3.9.4 Faktor Kegiatan Sampel Diluar Penelitian ..............................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................
4.1 Hasil Penelitian .........................................................................
4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ..............................................
4.2 Pembahasan ............................................................................
4.2.1 Adanya Pengaruh Latihan Dribble Slalom Terhadap
Kecepatan Dribble pada pemain SSB BHALADIKA................
4.2.2 Adanya Pengaruh Latihan Tepukan Dribble Terhadap
Kecepatan Dribble pada pemain SSB BHALADIKA................
4.2.3 Latihan Dribble Slalom Lebih Berpengaruh Dari Pada
Latihan Tepukan Dribble Terhadap Kecepatan
Dribble Pemain.......................................................................
BAB V PENUTUP ......................................................................................
5.1 Simpulan ..................................................................................
5.2 Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................

x

40
42
43
43
43
43
44
44
44
55
55
56

56
58
58
58
59
60

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1

Persiapan Perhitungan Statistik .........................................................

4.1

Data penelitian kecepatan dribble kelompok eksperimen 1
dan kelompok eksperimen 2 ..............................................................

4.2

41

44

Deksripsi data pre-test kecepatan dribble pemain
SSB BHALADIKA kelompok esperimen 1
dan kelompok eksperimen 2 ..............................................................

4.3

Data Uji Normalitas pre-test kelompok eksperimen 1
dan eksperimen 2 ..............................................................................

4.4

46

Data Uji Homogenitas pre-test kelompok eksperimen 1
dan eksperimen 2 ..............................................................................

4.5

45

46

Data Uji perbedaan dua rata-rata pre-test kelompok eksperimen 1
dan eksperimen 2 ..............................................................................

47

4.6

Deskripsi Data post-test .....................................................................

49

4.7

Data Uji Normalitas post-test .............................................................

50

4.8

Data Uji Homogenitas post-test kelompok eksperimen 1
dan eksperimen 2 ..............................................................................

4.9

50

Data Uji perbedaan dua rata-rata post-test kelompok eksperimen 1
dan eksperimen 2 ..............................................................................

51

4.10 Uji paired sampel t-test kelompok eksperimen 1 ................................

53

4.11 Uji paired sampel t-test kelompok eksperimen 2 ................................

54

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1

Halaman

Analisa Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Dalam
(Sukatamsi, 1984:159).......................................................................

18

2.2 Analisa Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Luar
(Sukatamsi, 1984:162) ................................................................

19

2.3 Metode Dribble Slalome (Sumber: Danny Mielke, 2007: 7) ................

30

2.4

Metode Tepukan Dribble (Sumber: Danny Mielke, 2007: 7) ...............

32

3.1

Tes Ketrampilan Menggiring Bola (Sukatamsi, 1984:258) .................

36

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Surat Usulan Pembimbing ...................................................................

61

2.

Surat Keterangan Penetapan Pembimbing ..........................................

62

3.

Surat Ijin Penelitian ..............................................................................

63

4. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................

64

5.

Daftar Petugas Pembantu Penelitian ...................................................

65

6.

Data Hasil PRE-TEST Kecepatan Menggiring Bola
SSB BHALADIKA Semarang Tahun 2015 ...........................................

66

7.

Daftar Hasil Rangking Dari Sampel......................................................

67

8.

Data Hasil PRE - TEST Kecepatan Menggiring bola Yang
Dipasangkan ........................................................................................

68

9. Data Hasil Post-Test Kecepatan Menggiring Bola
SSB BHALADIKA Tahun 2015 ...................................................

69

10. Tabulasi data Penelitian .......................................................................

70

11. Program Latihan ..................................................................................

72

12. Dokumentasi Penelitian .......................................................................

80

xiii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan suatu sarana untuk membentuk manusia-manusia
Indonesia yang diharapkan dapat mengisi pembangunan dengan olahraga dapat
membentuk manusia yang cakap, terampil serta memiliki kesegaran jasmani, dan
mental yang baik. Hal ini merupakan salah satu program dalam meningkatkan
mutu sumber daya manusia. Manusia yang memiliki kesegaran jasmani dan
mental yang baik dapat menunjang produktifitas kerja sehingga dapat turut serta
dalam pembangunan, tugas masing-masing, dan akhirnya akan tercapai hasil
yang diharapkan..
Perkembangan olahraga di Indonesia dewasa ini semakin maju, hal ini
tidak terlepas dari peran masyarakat yang sadar dan paham tentang fungsi
olahraga itu sendiri. Disamping itu perhatian serta dukungan pemerintah sangat
menunjang perkembangan olahraga di Indonesia.
Manusia dalam melaksanakan olahraga mempunyai tujuan yang berbedabeda. Pertama, mereka yang melakukan olahraga hanya untuk rekreasi. Kedua,
mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan. Ketiga,
mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk penyembuhan penyakit atau
pemulihan kesehatan . Keempatan, mereka yang melakukan kegiatan olahraga
untuk sasaran prestasi tertentu, dalam hal ini ilmu-ilmu pengetahuan yang terkait
mengenai ‘manusia’ sebagai objek yang akan diolah prestasinya agar lebih baik,
ditinjau lebih mendalam dan terperinci (M.sajoto,1995:1-2).
Salah satu cabang olahraga yang belakangan ini semakin populer dan
mencuri perhatian diIndonesia saat ini adalah sepakbola. Hal itu biisa kita lihat

1

2

dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok desa
sampai ke kota, semua orang bisa melakukan olahraga ini. Sepakbola adalah
olahraga yang tidak mengenal batas usia, ras, kaya ataupun miskin. Permainan
dalam sepakbola adalah sebuah permainan yang sederhana namun menyimpan
banyak kisah yang mengejutkan dan juga merupakan permainan yang cukup
cantik dan menarik bagi siapapun
Permainan sepakbola merupakan cabang olahraga permainan beregu
atau tim, maka suatu tim atau kesebelasan yang baik, kuat, tangguh adalah
kesebelasan yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya
mempunyai kerjasama tim yang baik dan tangguh dipelukan permainanpermainan yang dapat menguasai bagian bagian dari bermacam-macam teknik
dasar dan terampil melaksanakan permainan sepakbola. Dengan demikian
seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai ketrampilan teknik dasar
permainan sepakbola, tidaklah mungkin akan menjadi pemain yang baik
(Soekatamsi, 1997:27).
Unsur-unsur diatas menentukan hasil pencapaian olahraga seseorang
sehingga tidak dapat dilihat sebagai komponen yang terpisah-pisah, artinya
untuk setiap cabang olahraganya komponen-komponen tersebut sangat
diperlukan dan harus dilatih, ada komponen yang lebih dominan dari komponen
lainnya. Jika dianalisis lebih dalam kualitas fisik yang diperlukan pada pemain
sepakbola, disamping teknik yang baik maka unsur-unsur seperti kecepatan,
daya ledak, kelentukan, kelincahan, daya tahan dan lain-lain. Daya tahan dituntut
sebagai faktor penting permainan yang memerlukan waktu 90 menit dengan
kegiatan fisik yang terus menerus dan berbagai bentuk variasi gerakan .

3

Untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan serta kecakapan dalam
bermain sepakbola teknik dasar permainan sepakbola harus benar-benar
dipelajari dahulu agar dapat mengembangkan mutu dari permainan sepakbola itu
sendiri. Adapun teknik dasar permainan sepakbola diantaranya :
1. Menendang, menendang merupakan teknik yang banyak dilakukan dalam
permainan sepakbola. Oleh karena itu menendang merupakan dasar dari
permainan sepakbola. Suatu kesebelasan yang baik adalah semua
pemainnya menguasai teknik menendang denga tepat, cepat dan cermat
pada sasaran, baik sasaran teman maupun kemulut gawang.
2. Menerima

diartikan

sebagai

cara

mennagkap,

menghentikan

atau

menguasai. Menerima bola dapat dilakukan dengan bagian badan dan kaki
sampai dahi (kepala) kecuali dengan lengan dan tangan untuk menahan bola
tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat
kemungkinan atau kesempatan untuk segera memberikan operan kepada
teman.
3. Menggiring adalah menggunakan bagian-bagian kaki menyentuh atau
menggulingkan bola terus menerus di tanah sambil berlari. Menggiring bola
dalam permainan hanya dilakukan pada saat yang menguntungkan saja,
yakni pada waktu bebas dari lawan.
4. Menyundul (heading) adalah salah satu teknik dalam permainan sepakbola
yang dapat digunakan untuk memberi umpan dan membuat gol.
5. Gerak Tipu dapat dilakukan seorang pemain sedang menguasai bola
berusaha

melewati

lawan

dengan

melakukan

gerakan

yang

tidak

sebenarnya, sehingga lawan mengira bahwa gerakan terasebut adalah
gerakan sebenarnya .
6. Merampas (tackling) adalah teknik merampas bola dari lawan yang sedang
menguasai bola, misalnya dengan menjatuhkan diri kearah bola (sliding
tackle).

4

7. Melempar bola kedalam lapangan harus dilakukan dengan kedua tangan
diatas kepala. Kedua kaki dari pemain yang melempar harus menginjak
tanah tidak boleh diangkat. Gerakan melempar bola dapat dilakukan dengan
atau tanpa ancang-ancang.
Upaya peningkatan prestasi dalam bidang olahraga sebagai sarana yang
ingin dicapai dalam pengembangan dan pembinaan olahraga di indonesia
membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses latihan dilakukan dari usia muda
dan dilaksanakan secara terus menerus sampai mencapai usia puncak. Usaha
untuk mencapai prestasi yang diinginkan memerlukan perhitungan secara masak
dengan suatu usaha pembinaan dan pelatihan secara dini serta melalui
pendekatan ilmiah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait
SSB BHALADIKA ini merupakan satu wadah untuk menampung minat,
bakat anak dalam sepakbola yang menerima anak-anak di kota Semarang dan
sekitarnya untuk berlatih dan dibina guna mencapai prestasi yang optimal
sehingga diperhatikan rata-rata anak yang berlatih berusia antara 10 sampai 15
tahun. Usia ini dapat dikatakan sebagai usia yang tepat untuk dilakukan
pembinaan dan pelatihan dengan teknik-teknik dasar yang benar dan
penanaman sikap sportivitas tinggi dalam olahraga khususnya dalam olahraga
sepakbola. Pada umumnya banyak yang memiliki bakat yang cukup baik yang
berasal dari bakat alam yang dimiliki dan kegemaran mereka dari menyaksikan
pertandingan-pertandingan, kompetisi sepakbola baik itu secara langsung atau
televisi. Pembinaan pemain hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu dimulai
semenjak anak-anak umur 7 tahun atau kelompok umur sekolah dasar telah
diberikan pendidikan olahraga sepakbola secara metodis yang berarti bermain
sepakbola sudah merupakan kegiatan yang dilakukan dengan penuh kesadaran,

5

secara teratur dan terencana agar dari permulaan belajar bermain sepakbola
anak-anak sudah mengerti dasar-dasar bermain sepakbola, menguasai teknikteknik dan keterampilan bermain yang benar. Sekaligus mendidik sikap mental
serta kematangan juara anak (Sukatamsi, 1984:12).

Gambar 1.1 Lapangan SSB Bhaladika Semarang
(Sumber : dokumentasi peneliti)

Sekolah Sepakbola BHALADIKA Semarang didirikan pada awal tahun 1996
diketuai oleh Bapak Erry Prasetya, Yang beralamat di Kompleks Yon Arhanudse
15 Jl. Kesatrian No.15 Jatingaleh Candisari Semarang. Siswa SSB BHALADIKA
berjumlah 38 siswa dibagi menjadi beberapa tingkatan kelompok usia. Tingkatan
kelompok usia tersebut meliputi, kelompok usia 9-11 tahun dilatih oleh Bapak
Satria Pratama, kelompok usia 12-14 tahun di latih oleh Bapak Ibnu. SSB
BHALADIKA melakukan latihan 3 kali seminggu setiap hari Selasa, Kamis pada
pukul 15.00 WIB untuk KU 2004-2006 sedangkan KU 2001-2003 pada pukul
15.30 WIB dan pada hari minggu KU 2004-2006 dan KU 2001-2003 pada pukul
07.30 WIB, tapi pada hari sabtu ada kelas kusus bagi KU 2004-2006 pilihan.

6

Gambar 1.2 Juara I piala invitasi Dinpora Jawa Tengah
(sumber : Dokmentasi SSB Bhaladika)
SSB BHALADIKA menurut informasi yang diperoleh

sudah memiliki

beberapa prestasi diantaranya: juara III bersama Liga Bocah Solo, juara II Piala
Rektor Undip 7 Semarang, juara II Turnamen Piala Terang Bangsa II Semarang,
juara III IM Turnamen, juara III Piala Wali Kota Semarang, juara III Viva Ventura,
juara III Piala Wali Kota, juara II Ayc Cup dan juara II Piala Dekan UNNES. Dari
hasil pengamatan, penulis mengamati di SSB BHALADIKA pada saat
pertandingan persahabatan segitiga pada tanggal 12 April 2015 dilapangan Yon
Arhanudse 15 ternyata banyak anak-anak yang sering melakukan kesalahankesalahan dalam menggiring bola. Banyak anak yang menggiring bola tidak
lengket sehingga banyak pemain yang kehilangan bola saat menggiring dan
mudah direbut oleh lawan serta mengesampingkan kecepatan menggiring oleh
karna itu pelatih hanya memberikan teknik dasar sesuai bakat alami dari pemain.
Salah satu teknik yang perlu dikembangkan dalam permainan sepakbola
adalah teknik dasar menggiring bola karena memiliki kegunaan antara lain:
1. Untuk melewati lawan. Kegunaan menggiring bola untuk melewati lawan
biasanya terjadi sebagai usaha seseorang pemain untuk membebaskan bola
dan hadangan lawan yang berusaha menghambat dan merebut bola

7

sehingga pemain berusaha melindungi bola jauh dan lawan dan tidak ada
teman yang bebas serta penjagaan lawan sehingga pemain terpaksa
menggiring bola dan berusaha melewati lawan.
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan
tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila
tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera
memberikan operan kepada teman.
4. Memancing lawan untuk mendekati bola sehingga daerah lawan terbuka,
kegunaan ini ialah suatu usaha yang dilakukan pemain untuk membuka
daerah pertahanan lawan dengan cara menggiring agar lawan yang menjaga
daerahnya terpancing untuk merebut bola sehingga tercipta daerah kosong
atau terbuka yang memudahkan teman kita membantu melakukan serangan.
Dari komponen di atas adalah kegunaan menggiring bola secara singkat
dan dapat dikatakan bahwa menggiring bola merupakan salah satu unsur teknik
dalam bermain sepakbola yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepakbola
agar dapat bermain sepakbola dengan baik perlu menggiring bola dengan baik
sehingga diperlukan latihan-latihan khusus yang bervariasi sehingga kecepatan
dalam menggiring bola dapat meningkat. Beberapa teknik latihan untuk dapat
meningkatkan kecepatan menggiring bola diantaranya adalah latihan menggiring
slalom dribble dan tepukan dribble
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh
Latihan Slalom Dribble Dan Tepukan Dribble Terhadap Kecepatan Menggiring
Bola Pada SSB BHALADIKA U-15 Tahun 2015”. Dengan alasan sebagai berikut:
1. Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar dalam usaha
memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain secara secepat cepatnya.

8

2. Penguasaan teknik dasar menggiring bola dalam bermain sepakbola sangat
penting.
3. Cara menggiring bola dapat dilakukan dengan latihan slalom dribble dan
tepukan dribble.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka akan timbul
beberapa masalah dalam penelitian ini, agar masalah yang timbul tidak keluar
dari permasalahan, peneliti membatasi permasalahan pada lingkup:
1. Penguasaan teknik dasar permainan sepakbola merupakan modal utama
untuk dapat bermain sepakbola.
2. Teknik menggiring bola merupakan teknik dasar yang digunakan dalam
permainan sepakbola.
3. Komponen kondisi fisik yang sangat mendukung dan menentukan dalam
pencapaian kecepatan menggiring bola adalah daya tahan, kekuatan,
kecepatan, fleksibilitas dan koordinasi.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan, penulis membatasi
variabel yang akan diteliti dalam penulisan ini. Variabel tersebut adalah slalom
dribble dan tepukan dribble sebagai variabel bebas, dan hasil kecepatan
menggiring bola sebagai variabel terikat.

1.4

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah serta

untuk lebih fokusnya masalah yang diteliti, maka dapat diajukan perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh latihan menggiring dengan slalom drible terhadap
kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15 TAHUN 2015 ?

9

2. Apakah ada pengaruh latihan menggiring tepukan dribble terhadap kecepatan
menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15 TAHUN 2015?
3. Manakah yang lebih baik menggiring bola dengan slalom dribble dan tepukan
dribble terhadap kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15
TAHUN 2015?

1.5

TUJUAN PENELITIAN
Setiap

memperoleh

penelitian

yang

pengetahuan

dikajikan

yang

selalu

bermanfaat

mempunyai
bagi

tujuan

masyarakat

agar
yang

menggunakannya. Adapun tujuan dai penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
tentang :
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring dengan slalom drible
terhadap kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15 TAHUN
2015.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring tepukan dribble terhadap
kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA U-15 TAHUN 2015.
3.

Untuk Manakah yang lebih baik menggiring bola dengan slalom dribble dan
tepukan dribble terhadap kecepatan menggiring bola pada SSB BHALADIKA
U-15 TAHUN 2015.

1.6

MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai

bahan

informasi dan kajian teknik-teknik

dalam

permainan

sepakbolakhususnya teknik dribble.
2. Sebagai bahan pembanding dengan penelitian sebelumnya dan juga sebagai
salah satu bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. Sebagai masukan bagi para pelatih dalam menyusun program latihan,
khususnya pelatih klub SSB BHALADIKA dalam membina anggotanya.

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1

Menggiring Bola
Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepakbola.

Menurut (Sukatamsi, 1984:24) teknik dasar bermain sepak bola merupakan
semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang
diperlukan dalam bermain sepakbola. Salah satu contoh gerakan tanpa bola
adalah lari secepat-cepatnya mencari posisi yang kosong untuk menerima
operan atau umpan dan teman yang menguasai bola, melompat setinggitingginya untuk berebut bola dengan pemain lawan, lari zig-zag atau gerakan tipu
untuk menghindari dari hadangan lawan. Sedangkan contoh gerakan dengan
bola yaitu ketrampilan menggiring bola, keterampilan menendang bola dengan
menggunakan punggung kaki untuk menembak kegawang dengan keras atau
shooting.
Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang meliputi:
lari cepat mengubah arah, melompat atau meloncat, gerak tipu dengan badan
dan gerakan khusus penjaga gawang. Teknik tanpa bola dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu : 1) lari merupakan hal yang sangat penting bagi seorang
pemain sepakbola, yang merupakan ciri khas bagi pemain sepakbola lari dengan
langkah-langkah pendek, hal ini agar jangan terlalu jauh dari poros tubuh, 2)
melompat adalah suatu usaha mengambil bola yang lebih tinggi yang tidak
mungkin diambil dengan mempergunakan kaki, 3) merampas bola (tackling)
adalah suatu usaha mengambil bola yang baru dikuasai oleh lawan, 4) body
chart adalah usaha mendorong lawan dengan mempergunakan samping badan,

10

11

dan 5) teknik penjaga gawang yaitu teknik penempatan posisi di bawah mistar
gawang (Sucipto, dkk 2000:17).
Teknik dengan bola yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola. Terdiri
dari: menendang bola, menerima bola, menggiring bola, menyundul bola, gerak
tipu dengan bola dan merampas bola.
Pada dasarnya menggiring bola merupakan menendang bola dengan
terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu kaki yang pergunakan dalam
menggiring bola sama dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola.
Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak sasaran, melewati
lawan, dan menghambat permainan. (Sucipto dkk, 2000:28).
Ketika

mulai

mempersiapkan

diri

untuk

bertanding

sepak

bola

keterampilan utama yang pertama kali akan membuat pemain terpacu dan
merasa puas adalah kemampuan untuk melakukan dribbling menggunakan kaki.
Dribbling dalam permainan sepak bola merupakan penguasaan bola dengan kaki
saat bergerak di lapangan permainan.
Dribbling merupakan ketarampilan dasar dalam sepak bola karena semua
pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri atau bersiap
melakukan operan atau tembakan. Ketika pemain telah menguasai kemampuan
dribbling secara efektif, sumbangan mereka di dalam pertandingan akan sangat
besar (Danny Mielke, 2007:1).
Pada kebanyakan kasus pemain pemula akan memilih melakukan
dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam saja. Ketika semakin
matang sebagai pemain dan merasa percaya diri terhadap kemampuan dribbling,
maka perlu dibiasakan mengontrol bola menggunakan sisi kura-kura kaki dan sisi
kaki bagian luar.

12

Dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam memungkinkan seorang
pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki sehingga kontrol
terhadap bola akan semakin besar. Walaupun sedikit mengurangi kecepatan
ketika melakukan dribbling menggunakan sisi kaki bagain dalam, menjaga bola
tetap di daerah terlindung di antara kedua kaki, akan memberikan perlindungan
yang lebih baik dari lawan (Sukatamsi, 1984:159).
2.1.2

Teknik Dasar Menggiring Bola
Menurut (Sukatamsi, 1984:158) menggiring bola diartikan dengan

gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di
atas tanah. Sedangkan (Engkos Kosasih, 1994:95) berpendapat bahwa
menggiring bola yaitu berlari membawa bola atau membawa bola dengan kaki.
Dari pendapat tersebut, kecepatan menggiring bola dapat diartikan kemampuan
seseorang untuk menggunakan kakinya, mendorong bola agar bergulir terus
menerus di atas tanah dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
Luxbacher (2004:47) mengatakan bahwa menggiring bola dalam
sepakbola memiliki fungsi yang sama dengan bola basket yaitu memungkinkan
pemain untuk mempertahan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang
terbuka. Pemain dapat menggunakan berbagai bagian kaki (inside, outside,
instep, telapak kaki) untuk mengontrol bola sambil terus menggiring bola.
Beberapa orang beranggapan bahwa menggiring bola lebih sebagai seni dari
pada keterampilan. Pemain dapat mengembangkan gayanya sendiri atau
berimprovisasi dalam keadaan lari melewati lawan atau membuka daerah
pertahanan lawan.
Menggiring bola dalam sepakbola memiliki fungsi memungkinkan pemain
untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang

13

yang terbuka. Pemain dapat menggunakan berbagai bagian kaki (inside, outside,
instep, telapak kaki) untuk mengontrol bola sambil terus menggiring bola
(Luxbacer, 2004:47). Beberapa orang menanggap penggiringan bola lebih
sebagai seni daripada keterampilan. Pemain dapat mengembangkan gayanya
sendiri atau berimprovisasi dalam menggiring bola selama tetap mencapai
sasaran utama yaitu mengalahkan lawan sambil tetap menguasai bola. Sehingga
dapat diambil suatu pengertian bahwa menggiring bola adalah suatu kemampuan
menguasai bola dengan kaki oleh pemain sambil lari untuk melewati lawan atau
membuka daerah pertahanan lawan.
Adapun tujuan menggiring bola menurut (Sukatamsi, 1984:158) adalah:
(1) melewati lawan, (2) mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada
teman dengan tepat dan (3) menahan bola tetap dalam penguasaan,
menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk
dengan segera dengan operan kepada teman.
Untuk dapat menggiring bola dengan baik perlu dilakukan latihan-latihan
yang terus menerus sehingga akhirnya akan menjadi gerakan yang otomatis.
Selain itu juga harus memperhatikan prinsip-prinsip menggiring bola.
Prinsip - prinsip teknik menggiring bola adalah sebagai berikut:
1. Bola di dalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan
pemain terletak antara bola supaya lawan tidak mudah merebut bola, bola
selalu terkontrol.
2. Di depan pemain terdapat daerah yang kosong, bebas dan lawan.
3. Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, tiap langkah kaki kanan atau
kaki kiri mendorong bola kedepan, jadi bola didorong bukan ditendang. Irama
sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki.

14

4. Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu melihat pada
bola saja, akan tetapi harus memperhatikan atau mengamati sekitar
lapangan atau melihat posisi lawan atau kawan.
5. Badan agak condong ke depan gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari
biasa.
Menurut (Sukatamsi, 1984:158) beberapa prinsip-prinsip menggiring bola
yaitu: (1) bola di dalam penguasaan pemain, tidak mudah direbut lawan dan bola
selalu terkontrol, (2) di depan pemain terdapat daerah kosong artinya bebas dari
lawan, (3) bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, tiap langkah kaki kanan
atau kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang.
Irama sentuhan pada bola tidak mengubah irama langkah kaki, (4) pada waktu
menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, akan tetapi
harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar dan lapangan atau
posisi lawan maupun posisi kawan, dan (5) badan agak condong kedepan,
gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari biasa.
Beberapa prinsip yang perlu diketahui untuk dapat menggiring bola
dengan baik menurut (A. Sarumpaet, 1992:24) antara lain: (1) Bola harus
dikuasai sepenuhnya, berarti tidak mungkin dirampas lawan, (2) Dapat
menggunakan seluruh bagian kaki sesuai dengan tujuan apa yang ingin dicapai,
(3) Dapat menguasai situasi pemain pada waktu menggiring bola.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pemain saat menggiring bola
adalah sebagai berikut:
1. Bukan mendorong tetapi memukul bola sehingga jalannya bola terlalu
cepat dan tidak terkontrol.
2. Jarak antara pemain dengan bola terlalu jauh, sehingga direbut lawan.

15

3. Irama langkah lari rusak akibat dan irama kaki menyentuh bola tidak
teratur
4. Mata hanya selalu tertuju pada bola saja sehingga dalam permainan
sesungguhnya pemain tidak dapat melihat situasi lapangan seluruhnya.
Penguasaan bola merupakan bagian yang penting dalam setiap
permainan. Setiap pemain atau tim berusaha untuk dapat menguasai bola,
karena dengan menguasai bola menciptakan gol akan lebih mudah. Setelah bola
dapat dikuasai, pemain atau tim akan berusaha supaya bola tidak mudah hilang
atau direbut lawan. Oleh karena itu pemain harus dituntut untuk memiliki
penguasaan bola. Penguasaan bola dapat ditunjukkan salah satunya dengan
kemampuan seorang pemain dalam menggiring bola.
2.1.2.1 Pelaksanaan Menggiring Bola
Cara menggiring bola menurut pendapat Sukatamsi (1984:161-162) yaitu
untuk melakukan teknik menggiring bola berputar kearah kiri digunakan kurakura sebelah dalam kaki kanan, Sedangkan untuk melakukan teknik menggiring
bola kearah kanan digunakan kura-kura kaki sebelah luar kaki kanan. Untuk
dapat memnggiring bola dengan baik perlu dilakukan latihan–latihan yang terus–
menerus sehingga akan menjadi gerakan yang otomatis. Selain itu juga harus
memperhatikan prinsip–prinsip menggiring bola. Menurut A. Sarumpaet (1992:
24) untuk dapat menggiring bola dengan baik perlu diketahui prinsip-prinsip
menggiring bola diantaranya adalah: 1) bola harus dikuasai sepenuhnya berarti
tidak mungkin dirampas lawan, 2) dapat menggunakan bagian kaki sesuai
dengan tujuan apa yang ingin dicapai, 3) dapat mengawasi situasi permainan
pada waktu menggiring bola.

16

Menurut Soekatamsi (1992:273) agar dapat melakukan gerakan yang
terampil saat menggiring bola, maka harus benar-benar mengerti dan memahami
prinsip-prinsip teknik menggerakkan bola antara lain:
1. Bola di dalam penguasan permainan, bola selalu dekat dengan kaki, badan
pemain terletak antara bola dan lawan supaya tidak mudah direbut lawan,
kaki selaluter kontrol.
2. Didepan pemain terdapat daerah kosong ,bebas dari lawan.
3. Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, tiap langkah kaki kanan atau
kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang.
Irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki.
4. Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu pada bola
saja akan tetapi harus pula memperhatikan atau mengamati situasi sekitar
lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan.
5. Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu
lari biasa.
Prinsip-prinsip menggiring bola di atas harus benar-benar dimengerti dan
dipahami, agar pemain betul-betul mampu menampilkan teknik gerakan dengan
keterampilan yang prima sehingga dapat melakukan suatu teknik individu yang
bagus serta enak ditonton. Adapun kesalahan di dalam menggiring bola adalah
sebagai berikut:
1. Bukan mendorong tetapi memukul bola sehingga jalannya bola terlalu cepat
dan tidak terkontrol.
2. Jarak antara pemain dengan bola terlalu jauh, sehingga direbut lawan.
3. Irama langkah lari rusak akibat dari irama kaki menyentuh bola tidak.

17

4. Mata hanya selalu tertuju pada boal saja sehingga dalam permainan pemain
tidak dapat melihat situasi lapangan seluruhnya.
Penguasaan Bola merupakan bagian yang penting dalam setiap
pertandingan. Setiap pemain atau tim berusaha untuk menguasai bola, karena
dengan menguasai bola dapat menciptakan gol dengan mudah. Setelah bola
dapat dikuasi pemain atau tim akan berusaha supaya bola tidak mudah hilang
atau direbut lawan. Oleh karena itu pemain harus dituntut untuk memiliki
penguasaan bola. Penguasaan bola dapat ditunjukan salah satunya dengan
kemampuan seseorang pemain dengan menggiring bola.
2.1.3

Teknik Gerak Menggiring Bola
Beberapa prinsip-prinsip menggiring bola yaitu: (1) bola di dalam

penguasaan pemain, tidak mudah direbut lawan dan bola selalu terkontrol. (2) di
depan pemain terdapat daerah kosong artinya bebas dari lawan. (3) bola digiring
dengan kaki kanan atau kaki kiri, tiap langkah kaki kanan atau kaki kiri
mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang. Irama sentuhan
pada bola tidak mengubah irama langkah kaki. (4) pada waktu menggiring bola
pandangan mata tidak boleh selalu pada bola saja, akan tetapi harus pula
memperhatikan atau mengamati situasi sekitar dan lapangan atau posisi lawan
maupun posisi kawan. (5) badan agak condong kedepan, gerakan tangan bebas
seperti pada waktu lari biasa (Sukatamsi, 1984:158).
Beberapa teknik gerak menggiring bola antara lain: 1) menggiring bola
memakai kura-kura kaki dalam dan 2) memakai kura-kura kaki luar. Menggiring
bola memakai kura-kura kaki dalam dapat dianalisa bentuk dan gerakanya
sebagai berikut: posisi kaki tumpu diletakan disamping bola dengan jarak kurang
lebih 25 cm, arah kaki tumpu sejajar dengan arah kaki yang digunakan untuk

18

menggiring bola. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan
akan tetapi tiap Iangkah secara teratur menyentuh dan mendorong bola bergulir
ke depan dan bola harus dekat dengan kaki, lutut kedua kaki harus selalu ditekuk
sedikit. Waktu kaki menyentuh bola pandangan mata melihat pada bola
selanjutnya melihat situasi lapangan. Untuk Iebih jelasnya bentuk dan gerakan
menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam dapat dilihat pada gambar
berikut:

Gambar 2.1
Analisa Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Dalam
(Sukatamsi, 1984:159)

Menggiring bola memakai kura-kura kaki luar dapat dianalisa bentuk dan
geraknya sebagai berikut: posisi kaki menggiring bola dengan kura-kura kaki luar
diletakan di samping bola. Jarak kaki tumpu kurang lebih 25 cm sejajar dengan
arah kaki yang digunakan untuk menggiring bola. Bola didorong dan kaki yang
digunakan untuk mendorong bola diputar ke dalam sedikit sehingga tepat pada
bagian kura-kura kaki sebelah luar atau dekat dengan jari kelingking. Setiap
langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki
mendorong bola bergulir kedepan, dan bola hams dekat dengan kaki, kedua lutut

19

harus selalu ditekuk sedikit, waktu kaki menyentuh bola pandangan mata melihat
pada bola selanjutnya melihat situasi lapangan.
Untuk lebih jelasnya analisa bentuk dan gerakan menggiring bola
memakai kura-kura kaki luar dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.2
Analisa Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Luar
(Sukatamsi, 1984:162)

2.1.4

Unsur Kondisi Fisik
Ada lima unsur kondisi fisik yang cukup besar peranannya dalam

menggiring bola, yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelentukan dan
koordinasi yang menurut Bompa, Tudor O (1994:3). Kecepatan hubungannya
dengan cepat tidaknya seorang pemain membawa bola ke segala arah,
sedangkan kelentukan hubungannya dengan bagaimana keluwesan seorang
pemain mengolah bola dengan kakinya dan bagaimana keluwesan dalam melalui
rintangan, serta kelincahan hubungannya dengan kecepatan mengubah arah
untuk menghindari rintangan.Dalam sepakbola sangat membutuhkan stamina
fisik yang prima, untuk itu fisik seorang pemain sepakbola harus benar-benar
dilatihkan agar para pemain dapat bermain secara maksimal selama 2x45 menit.

20

Unsur fisik dalam sepakbola adalah daya tahan, kekuatan, kecepatan,
fleksibilitas , dan koordinasi.
2.1.4.1 Daya tahan
Menurut Rusli Lutan,(1999: 71) daya tahan dapat diartikan sebagai
sesuatu keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu
yang cukup lama. Menurut Sukadiyanto (2005:57) daya tahan dalam olahraga
adalah kemampuan peralatan organ tubuh olahragawan untuk melawan
kelelahan selama berlangsungnya aktivitas atau kerja. Tujuan latihan ketahanan
adalah untuk meningkatakan kemampuan olahragawan agar dapat mengatasi
kelelahan selama aktivitas kerja berlangsung. Faktor yang berpengaruhi
terhadap ketahanan adalah kemampuan maksimal dalam memenuhi konsumsi
oksigen yang ditandai dengan VO2 max. Oleh karena itu, kemampuan ketahanan
olahragawan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya: faktor kecepatan,
kekuatan otot, kemampuan teknik untuk menampilkan gerak secara efisien,
kemampuan memanfaatkan potensi secara psikologis, dan keadaan psikologis
saat bertanding atau berlatih.
2.1.4.2

Kekuatan
Menurut Rusli L (1999:66) kekuatan adalah komponen yang sangat

penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan
.Pengertian secara fisiologis, kekuatan adalah daya penggerak setiap aktifitas
fisik, dan juga memegang peranan penting dalam melindungi atlet / kita dari
kemungkinan cidera. Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot
untuk mengatasi tahanan. Tingkat kekuatan olahragawan di antaranya
dipengaruhi oleh keadaan: panjang otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik
beban dengan titik tumpu, tingkat kelelahan, jenis otot merah atau putih, potensi
otot, pemanfaatan potensi otot, teknik, dan kemampuan kontraksi otot.

21

2.1.4.3 Kecepatan
Rusli Lutan (1999: 74) kecepatan adalah kemampuan untuk berjalan,
berlari atau bergerak dengan sangat cepat seperti kemampuan lain. Elemen
kecepatan meliputi: waktu reaksi, frekuensi gerak per satuan waktu dan
kecepatan gerak melewati jarak.
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerak atau
serangkaian gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsang Jadi
kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerak secara cepat
dalam waktu yang sesingkat mungkin.
2.1.4.4 Fleksibilitas
Menurut Rusli Lutan (1999:75) fleksibility adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan persendian melalui jangkauan gerak yang luas. Istilah lain
yang sering dipergunakan bersama kelentukan adalah elasticity (kelenturan)
yakni kemampuan otot untuk berubah ukuran memanjang atau memendek.
2.1.4.5 Koordinasi
Menurut Rusli Lutan (1999:77) koordinasi adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan
efesien dan penuh ketepatan. Menurut Grana dan Kalenak dalam Sukadiyanto
(2005:138) koordinasi adalah kemampuan otot dalam mengontrol gerak dengan
tepat agar dapat mencapai satu tugas fisik khusus. Menurut Schmidt dalam
Sukadiyanto (2005:139) koordinasi adalah perpaduan dari gerak dua atau lebih
persendian, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan
satu ketrampilan gerak. Berdasarkan kedua pendapat tersebut maka indikator
utama koordinasi adalah ketepatan dan gerak yang ekonomis sedangkan
menurut Sukadiyanto (2005:139) koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja

22

dari kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang
efektif dan efisien.
Hampir semua cabang olahraga membutuhkan koordinasi. Semua unsur
fisik tesebut sangat dibutuhkan dalam semua cabang olahraga termasuk cabang
olahraga sepakbola. Sepakbola olahraga yang membutuhkan unsur fisik yang
kuat karena sangat diperlukan ketika dalam bermain atau berlatih. Ketika
menggiring bola pada saat bermain disini memerlukan beberapa unsur fisik yang
ada, karena ketika sedang menggiring daya tahan, kekuatan, kecepatan,
fleksibilitas dan koordinasi berperan penting.
2.1.5

Konsep Dasar latihan
Latihan adalah kegiatan atau aktifitas latihan yang dilakukan secara

berulang-ulang, sistematis, berencana dengan beban yang kian hari kian
bertambah (Suharno HP. 1986:27).
Tujuan utama dalam latihan adalah memperbaiki prestasi tingkat terampil
maupun unjuk kerja dari atlet. Menurut Bompa (1990:6-8) tujuan latihan adalah:
1) Untuk mencapai dan memperluas perkembangan fisik secara menyeluruh, 2)
Untuk menjamin dan memperbaiki perkembangan fisik khusus sebagai suatu
kebutuhan yang telah ditentukan dalam praktek olahraga. 3) Untuk memoles dan
menyempurnakan

teknik

olahraga

yang

dipilih.

4)

Memperbaiki

dan

menyempurnakan strategi yang penting dan dapat diperoleh dari belajar teknik
lawan. 5) Menanamkan kualitas kemauan, 6) Menjamin dan mengamankan
persiapan tim secara otomatis, 7) Untuk mempertahankan keadaan sehat setiap
atlet, 8) Untuk mencegah cidera dan 9) Untuk menambah pengetahuan setiap
atlet.

23

2.1.5.1 Prinsip – Prinsip Latihan
2.1.5.1.1 Prinsip overload
Prinsip latihan yang paling dasar adalah prinsip overload, oleh karena itu
penerapan prinsip ini dalam latihan tidak mungkin prestasi atlet akan meningkat
dalam penerapan system overload ini. M. Sajoto (1988:30) mengatakan bahwa
kelompok otot akan akan berkembang kekuatannya secar efektif dan akan
merangsang penyesuaian fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan
kekuatan otot. Dengan prinsip overload ini akan menjamin agar system didalam
tubuh yang menjalankan latihan, mendapat tekanan-tekanan beban yang
besarnya makin meningkat serta diberikan secara bertahap agar prestasi atlet
dapat meningkat. Atlet harus selalu berusaha dengan beban kerja yang lebih
berat dari pada yang mampu yang di lakukan pada saat itu atau dengan
perkataan lain, dia harus berusaha senantiasa berlatih dengan beban kerja yang
ada di atas ambang rangsang kepekaannya (threshold of sen

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24