T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pola Asuh Orang Tua pada Anak di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang T1 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan uraian dari pencapaian tujuan penelitian
yaitu mengatahui pola asuh orangtua beserta hambatan – hambatan dalam
mendidik anak buruh pabrik dusun Kadipaten. Berikut adalah kesimpulan
dan saran dari penelitian ini secara rinci sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Berkaitan dengan pola asuh orangtua buruh pabrik dusun
Kadipaten maka kesimpulan secara rinci sebagai berikut:
1. Dalam mendidik anak orang tua buruh pabrik tidak menggunakan
satu pola asuh saja, pola asuh tersebut meliputi:
a. Pola asuh otoriter, pola asuh ini diterapkan ayah untuk
membentuk ketaatan dalam beribadah, dimana orang tua
menunjukkan otorisasi dalam kegiatan ibadah anak. Pengasuh
juga
melakukan
komunikasi
satu
arah
karena
untuk
keselamatan dan kesehatan anak yang harus dijaga.
b. Pola asuh demokratis, pola asuh ini diterapkan ibu ketika
berdiskusi berkaitan keputusan untuk masa depan anak, dimana
orang tua memberikan bimbingan dan arahan kepada anak dan
pada akhirnya anaklah yang mengambil keputusan tersebut.
c. Pola asuh Laissez faire, pola asuh ini diterapkan ayah untuk
mengembangkan interaksi sosial anak, dimana ayah memberi
kebebasan kepada siapa saja anak bergaul dalam kelompok
kecil maupun besar.
50
2. Hambatan – hambatan orangtua dalam mendidik anak, meliputi:
a. Waktu menjadi faktor penghambat karena orangtua yang
bekerja tidak memiliki waktu yang cukup dengan anak.
b. Kondisi keuangan menjadi faktor penghambat karena dalam
upaya memenuhi kebutuhan untuk merawat dan mendidik
diperlukan keuangan yang cukup.
c. Tingkat pendidikan menjadi penghambat karena melakukan
tindakan salah dalam mendidik seperti mengajarkan anak
berbohong, menjewer, dan berkata kasar pada anak.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Perlunya menggunakan bahasa yang baik ketika menyampaikan
suatu tugas atau perintah, agar anak maupun orang tua tidak saling
salah paham.
2. Perlunya kerjasama antara ibu dan ayah dalam mendidik anak.
3. Perlunya orangtua mengawasi cara pengasuh menjaga anak.
4. Perlunya ayah dan ibu bersikap sama tegas, berwibawa, dan
bijaksana agar anak juga memiliki rasa hormat kepada orangtua.
5. Perlunya selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada anak
untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemandirian.
51
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan uraian dari pencapaian tujuan penelitian
yaitu mengatahui pola asuh orangtua beserta hambatan – hambatan dalam
mendidik anak buruh pabrik dusun Kadipaten. Berikut adalah kesimpulan
dan saran dari penelitian ini secara rinci sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Berkaitan dengan pola asuh orangtua buruh pabrik dusun
Kadipaten maka kesimpulan secara rinci sebagai berikut:
1. Dalam mendidik anak orang tua buruh pabrik tidak menggunakan
satu pola asuh saja, pola asuh tersebut meliputi:
a. Pola asuh otoriter, pola asuh ini diterapkan ayah untuk
membentuk ketaatan dalam beribadah, dimana orang tua
menunjukkan otorisasi dalam kegiatan ibadah anak. Pengasuh
juga
melakukan
komunikasi
satu
arah
karena
untuk
keselamatan dan kesehatan anak yang harus dijaga.
b. Pola asuh demokratis, pola asuh ini diterapkan ibu ketika
berdiskusi berkaitan keputusan untuk masa depan anak, dimana
orang tua memberikan bimbingan dan arahan kepada anak dan
pada akhirnya anaklah yang mengambil keputusan tersebut.
c. Pola asuh Laissez faire, pola asuh ini diterapkan ayah untuk
mengembangkan interaksi sosial anak, dimana ayah memberi
kebebasan kepada siapa saja anak bergaul dalam kelompok
kecil maupun besar.
50
2. Hambatan – hambatan orangtua dalam mendidik anak, meliputi:
a. Waktu menjadi faktor penghambat karena orangtua yang
bekerja tidak memiliki waktu yang cukup dengan anak.
b. Kondisi keuangan menjadi faktor penghambat karena dalam
upaya memenuhi kebutuhan untuk merawat dan mendidik
diperlukan keuangan yang cukup.
c. Tingkat pendidikan menjadi penghambat karena melakukan
tindakan salah dalam mendidik seperti mengajarkan anak
berbohong, menjewer, dan berkata kasar pada anak.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Perlunya menggunakan bahasa yang baik ketika menyampaikan
suatu tugas atau perintah, agar anak maupun orang tua tidak saling
salah paham.
2. Perlunya kerjasama antara ibu dan ayah dalam mendidik anak.
3. Perlunya orangtua mengawasi cara pengasuh menjaga anak.
4. Perlunya ayah dan ibu bersikap sama tegas, berwibawa, dan
bijaksana agar anak juga memiliki rasa hormat kepada orangtua.
5. Perlunya selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada anak
untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemandirian.
51