T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Harga Diri Remaja pada Siswa LakiLaki Kelas X SMA N 1 Ampel Kabupaten Boyolali T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan tulang punggung bangsa dan negara
dan sangat berpotensi sebagai penentu kemajuan suatu bangsa.
Disisi

lain

remaja

juga

memerlukan

bimbingan

untuk

mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dalam masa mencari
identitas diri, remaja berusaha menemukan siapa dirinya dan apa

peranannya di dalam masyarakat, Mereka akan selalu berupaya
untuk menentukan sikap dalam mencapai kedewasaan (Hurlock,
1999).
Proses penyesuaian diri menuju dewasa ini kadang dijalani
remaja dengan kebingungan. Kebingungan yang dimaksud terkait
proses menemukan konsep dirinya. Potensi yang ada pada diri
mereka, remaja dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir dan
bertindak secara rasional dan realistik agar dapat beradaptasi
dengan baik terhadap lingkungannya. Dalam masa perkembangan
remaja terdapat krisis aspek psikologis yang melatar belakangi
remaja mulai merokok ketika remaja sedang mencari jati diri
(Mubarok, 2009).

Merokok tentu merupakan kegiatan yang merugikan bagi
kesehatan baik bagi perokok itu sendiri maupun orang yang berada
disekitarnya. Para ahli menyebutkan kebiasaan merokok dan
alasan remaja merokok dijelaskan secara beragam. Penelitian
Young & Henningan (dalam Feldman, 1990) mengatakan bahwa
salah satu faktor merokok adalah karena seseorang memiliki harga
diri yang negatif. Hal ini didukung dengan penelitian Glending dan

Inglis (1999) mengatakan salah satu penyebab terjadinya perilaku
merokok, mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang pada
remaja terjadi karena harga diri remaja yang negatif. Sementara itu
Habil (dalam Mu’tadin, 2002) mengatakan bahwa perilaku merokok
biasanya dipengaruhi dari keluarga, teman, dan juga dipengaruhi
oleh diri sendiri.
Di Indonesia jumlah perokok dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang signifikan. Perilaku merokok penduduk usia 15
tahun keatas dari tahun 2007 sampai 2013 terus mengalami
peningkatan dari 34,2% pada tahun 2007 menjadi 36,3% pada
tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Dari data riskesdas 2013 tentang
kebiasaan merokok pada remaja juga menyebutkan pada usia 1519 tahun perokok setiap hari 11,2% dan perokok kadang-kadang
7,1%. Penelitian tentang kebiasaan merokok pada remaja juga
dilakukan pada anak SMA, sebanyak 28,7% perokok setiap hari
dan perokok kadang-kadang 6,6%.

Merokok pada remaja juga terjadi di SMA N 1 Ampel,
Boyolali pada 51 orang siswa laki-laki kelas X. Sebagian besar dari
mereka merokok di warung atau sambil sembunyi-sembunyi di
kamar mandi ketika jam istirahat. Hasil studi pendahuluan pada

tanggal 15-16 April 2016 menunjukan bahwa tidak semua siswa
adalah perokok berat, 20 siswa masih tergolong perokok ringan
yaitu dalam sehari mereka mengkonsumsi rokok 10 batang dengan
selang waktu 60 menit dari bangun tidur, 14 siswa perokok sedang
dengan mengkonsumsi rokok 11-21 batang dalam waktu 31-60
menit setelah bangun pagi dan 17 siswa tergolong perokok berat
yaitu mengkonsumsi rokok 21-30 batang dalam selang waktu
bangun pagi antara 6-30 menit.
Prayitno (dalam Simanjutak, 2005) menyatakan bahwa
dalam pembentukan harga diri dan menjadi dewasa menurut
remaja yaitu dengan merokok. Dengan kata lain, merokok bisa
dikatakan sebagai bagian dalam pembentukan harga diri dan
perkembangan menjadi dewasa pada remaja. Hal-hal inilah yang
membuat peneliti tertarik ingin meneliti terkait merokok dan harga
diri remaja.

1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini, apakah ada hubungan perilaku merokok terhadap
harga diri remaja di SMA N 1 Ampel, Boyolali?

1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara perilaku merokok dengan harga diri
pada siswa laki-laki kelas X SMA N 1 ampel.
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah


Mengetahui dan menjelaskan

perilaku merokok pada

remaja laki-laki yang merokok.


Mengetahui dan menjelaskan harga diri pada remaja lakilaki yang merokok.




Mengetahui dan menjelaskan hubungan antara perilaku
merokok dengan harga diri pada remaja laki-laki.

1.4 Manfaat penelitian
1.4.1

Manfaat Teoritis
Penelitian

ini

dapat

menjadi

bahan

referensi

atau


sumbangan pemikiran bagi peneliti yang akan datang, terutama
pada penelitian terkait hubungan perilaku merokok dengan harga
diri remaja.
1.4.2

Manfaat Praktis

1. Bagi remaja
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

pemahaman yang lebih mengenai hubungan perilaku

merokok dengan harga diri.
2. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran kepada
orang tua tentang hubungan perilaku merokok dengan harga
diri

remaja,

sehingga

orang

tua

dapat

memberikan

bimbingan, arahan serta lebih memperhatikan remaja.
3. Bagi Masyarakat

Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran untuk
mengembangkan,

memperdalam,

dan

memperkaya

informasi mengenai hubungan perilaku merokok dengan
harga diri remaja.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24