PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA | Rizando | Jurnal Nosel 8099 16983 1 SM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR
MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5
SURAKARTA
Riza rizando, Muhammad Akhyar, Ranto
Program Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta
[email protected]
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the effect of
enquiring minds learning model application on the learning result of low ability
group of experimental class and that of control class; (2) the effect of enquiring
minds learning model application on the learning result of high ability group of
experimental class and that of control class; (3) the effect of enquiring minds
learning model application on the learning result of experimental class and that
of control class; (4) the effect of enquiring minds learning model application on
the learning result of experimental class; and (5) the effect of enquiring minds
learning model application on the learning result of control class. This research
used the quasi experimental research method with the pretest-posttest and control
group design. The samples of research consisted of 2 classes i.e. experimental

class and control class and were taken by using the cluster random sampling. The
results of this research shaw: (1) there is a significant difference between the
post-test scores of low ability group of experimental class and those of control
class that showed by t = 8,901 > 1,690 withp-value= 0,000 < 0,05 ; (2) there is a
significant difference between the post-test scores of high ability group of
experimental class and those of control class that showed by t = 6,944 > 1,690
with p-value= 0,000 < 0,05 ; (3) there is a significant difference between the posttest scores of experimental class and those of control class that showed by t =
5,822 > 1,666 with p-value= 0,000 < 0,05 ; (4) there is a significant difference
between the pre-test scores of experimental class and their post-test scores that
showed by t = -7,214 >1,666p-value= 0,000 < 0,05 ; (5) there is a significant
difference between the pre-test scores of control class and their post-test scores
that showed by t = -4,777 >1,666 withp-value= 0,000 < 0,05. The enquiring
minds learning model has a positive effect on the result of automotive motor
learning of the students in Grade XI of Light Vehicle Engineering Program of
State Vocational High School 5 of Surakarta in Academic Year 2013/2014.
Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

1

3. Untuk


PENDAHULUAN

menemukan

perbedaan

Pendidikan menurut UU No. 20

pengaruh

Tahun

pembelajaran enquiring minds

2003tentang

SISDIKNASadalah usaha sadar dan

terhadap


terencana

kelas

suasana

untuk

mewujudkan

belajar

pembelajaran

dan

agar

hasil


model

belajar

eksperimen

antara

dan

kelas

kontrol.

proses

peserta

penerapan


4. Untuk

didik

menemukan

pengaruh

secara aktif mengembangkan potensi

penerapan model pembelajaran

dirinya untuk memiliki kekuatan

enquiring minds terhadap hasil

spiritual keagamaan, pengendalian

belajar kelas eksperimen.

5. Untuk

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia,

serta

diperlukan

penerapan model pembelajaran

masyarakat,

klasikal terhadap hasil belajar
kelas kontrol.

bangsa dan negara. Pendidikan aktif
di harapkan dapat meningkatkan

Konsep


kemampuan dan hasil belajar siswa.

menurut

Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk

menemukan

pengaruh

penerapan

hasil

kelompok

belajar
rendah


disengaja

pengaruh

hasil

respon

kelompok

tinggi

terhadap

pembelajaran

perbedaan

belajar


dikelola

untuk

kondisi khusus atau menghasilkan
situasi

merupakan

tertentu,
subset

khusus dari pendidikan. Menurut

model

Dimyati

pembelajaran enquiring minds

terhadap

proses

tingkah laku tertentu dalam kondisi-

kelas

penerapan

suatu

Sagala

memungkinkan turut serta dalam

antara

kelas kontrol.
menemukan


adalah

dalam

dimana lingkungan seseorang secara

model

eksperimen dan kelompok rendah

2. Untuk

pembelajaran

Corey

(2009:61),

perbedaan

pembelajaran enquiring minds
terhadap

pengaruh

yang

keterampilan
dirinya,

menemukan

dan

Mudjiono

mendefinisikan

antara

(2009)

pembelajaran

sebagai proses yang diselenggarakan

kelas

oleh

eksperimen dan kelompok tinggi

guru

untuk

membelajarkan

siswa. Pembelajaran mengandung

kelas kontrol.

2

arti setiap kegiatan yang dirancang

pengetahuan, sikap, tingkah laku dan

untuk

keterampilan yang dapat diamati dan

membantu

seseorang

mempelajari suatu kemampuan dan

diukur

sebagai

akibat

dari

nilai yang baru. Proses pembelajaran

terselesaikannya bahan pelajaran.
Enquiring minds merupakan

pada awalnya meminta guru untuk
mengetahui kemampuan dasar yang

model

dimiliki

dikembangkan oleh Microsoft dan

oleh

siswa

meliputi

pembelajaran

kemampuan dasarnya, motivasinya,

kolega

latar belakang akademisnya, latar

Futurelab. Enquiring minds telah

belakang

lain

diterapkan sejak bulan Juli tahun

sebagainya. Kesiapan guru untuk

2005 di Ashton Park Community

mengenal karakteristik siswa dalam

School di Bristol dan Gordano

pembelajaran

modal

School di Portishead. John Morgan

utama penyampaian bahan belajar

dkk (2007) mengemukakan tujuan

dan menjadi indikator suksesnya

dari enquiring minds. Tujuan yang

pelaksanaan pembelajaran.

diharapkan dapat dicapai dengan

ekonominya,

dan

merupakan

dari

yang

Microsoft

model

yaitu

enquiring

Muhibbin Syah (2000: 136)

menggunakan

belajar adalah “Tahapan perubahan

minds adalah:

seluruh tingkah laku individu yang

1. Mendorong siswa agar mereka

hasil

memiliki rasa ingin tahu yang

pengalaman dan interaksi dengan

lebih tentang sesuatu yang baru

lingkungan yang melibatkan proses

yang

kognitif”. Menurut Oemar Hamalik

mereka dalam kehidupan sehari-

(2002),

hari.

relatif

menetap

hasil

sebagai

belajar

adalah

seseorang

setelah

pada

pengalaman

2. Siswa dapat menyikapi masalah,

“Terjadinya perubahan tingkah laku
pada

ada

mengajukan

orang

pertanyaan

dan

tersebut belajar, yang dapat diamati

mengenal apa yang akan mereka

dan

eksplor atau kembangkan.

diukur

pengetahuan,

perubahan

siakap,

keterampilan”.
belajar

dalam

Ini

adalah

3. Siswa

dan

dapat

mengembangkan

hasil

pengertian bahwa semua ilmu

perubahan

pengetahuan dapat berubah setiap

berarti

3

waktu sehingga mereka dapat

Dengan proses ini siswa dapat

berkontribusi untuk hal tersebut.

tertarik

bahwa

mereka

mengikuti

pembelajaran selanjutnya.

4. Memberikan keyakinan kepada
siswa

untuk

2. Langkah

dapat

kedua

adalah

merasa tertantang, terbentuk dan

mendefinisikan dan mulai fokus

berkontribusi

pada materi tertentu kemudian

untuk

kemajuan

membuat

ilmu pengetahuan.

perencanaan

untuk

5. Mendorong siswa untuk mengerti

membahas materi tersebut lebih

bahwa selalu ada banyak cara

jauh. Peran guru adalah krusial

pandang untuk menganalisis dan

pada langkah ini karena siswa

mengerti sesuatu. Siswa dapat

akan

mengusulkan solusi dari suatu

support dan dukungan dari guru.

permasalahan dan bisa paham

Di sini siswa akan mencoba

bagaimana

menggali

cara

mendapatkan

setelah

Langkah-langkah

Enquiring

membutuhkan

lebih

dalam

lagi

tentang topik yang diberikan

solusi tersebut.

pembelajaran

sangat

dalam

Minds

mereka

mendefinisikannya

Model

dapat
diharapkan

John

akan ada respon dari siswa.

Morgan dkk (2007) dalam buku

Respon tersebut dapat berupa

panduan enquiring minds adalah

pertanyaan, usulan atau jawaban

sebagai berikut:

dari suatu permasalahan. Pada

1. Langkah pertama yang harus

langkah ini guru harus dapat

dilakukan

menurut

oleh

adalah

beradaptasi dan juga merespon

perhatian,

tentang semua hal yang telah

guru

mendatangkan

siswa dapatkan.

pengetahuan, ide dan motivasi
siswa.

Peran

membantu

guru
siswa

adalah

3. Pada langkah ini guru dapat

untuk

membagi siswanya ke dalam

menemukan sesuatu yang baru

kelompok

dalam

mereka

beranggotakan 4-5 orang. Guru

sehingga diharapkan dapat timbul

mendampingi siswa agar setiap

pertanyaan

siswa bisa paham dan mengerti

kehidupan

dari

diri

siswa.

4

kecil

yang

tentang solusi dari permasalahan

Posttest and Control Group. Sampel

yang diberikan. Selain itu guru

untuk kelas eksperimental dan kelas

juga harus dapat memberikan

kontrol diperoleh melalui cluster

motivasi, semangat dan dorongan

random sampling. Dalam hal ini,

kepada siswanya agar mereka

kedua

dapat memecahkan masalah yang

tentang

ada.

kemudian kelas eksperimental diajar

Masalah yang ada dapat

diberikan

dalam

bentuk

pre-test

diberikan

materi

dengan

LK

Motor

model

Otomotif,

pembelajaran

enquiring minds sedang kelas kontrol

(lembar kerja).

diajar dengan model klasikal. Pada

4. Pada langkah ini siswa dapat
atau

akhir penelitian kelas eksperimental

kerja

dan kelas kontrol diberi post-test

kelompok

tentang materi motor otomotif untuk

mengkomunikasikan
mempresentasikan
mereka

kelas

hasil

kepada

lainnya. Kelompok yang lain

mengetahui

dapat

signifikan antara siswa yang diajar

memberikan tanggapan,

perbedaan

yang

yang

dengan model enquiring minds dan

disampaikan oleh kelompok yang

mereka yang diajar dengan model

memaparkan

masukan

terhadap

apa

hasil

kerjanya.

klasikal dalam penguasaan materi

berperan

untuk

motor otomotif. nilai hasil post-test

yang

kedua kelas akan dibagi menjadi dua

mungkin belum dimengerti oleh

kelompok yaitu kelompok rendah

kelompok lain sehingga terjadi

dan kelompok tinggi. Nilai yang

kesatuan

berada di bawah rata-rata maka akan

Guru

memperjelas

hal-hal

pengertian

diantara

digolongkan

siswanya.

digunakan
adalah

penelitian

untuk

penelitian

penelitian

kelompok

rendah, sedangkan nilai yang berada

METODE PENELITIAN
Metode

sebagai

di

yang

atas

rata-rata

digolongkan

ini

sebagai

maka

akan

kelompok

tinggi.

eksperimental.

Populasi dalam penelitian ini

Penelitian ini menggunakan Quasy-

adalah siswa kelas XI SMK Negeri 5

Experimental Design with Pretest-

Surakarta, program keahlian Teknik

5

mekanik otomotif tahun pelajaran

dahulu. Dari uji-t yang dilakukan

2013/2014. Mereka dikelompokkan

akan diketahui apakah kemampuan

dalam 3 kelas. Masing-masing kelas

awal

terdiri

perbedaan yang signifikan atau tidak.

dari

36 siswa,

sehingga

kedua

kelompok

memiliki

108

Metode pengumpulan data

siswa. Sampel dalam penelitian ini

yang digunakan adalah dokumentasi

berasal

pada

dan tes. Untuk menguji validitas

konsentrasi teknik kendaraan ringan,

instrumen digunakan rumus korelasi

yaitu dari kelas XI SMK Negeri 5

product moment.

jumlah

populasinya

dari

dua

adalah

kelas

Surakarta tahun ajaran 2013/2014

=

untuk dipilih secara acak dengan
menggunakan

metode

(

)
2

)} {

2 )}

(

digunakan rumus KR-21.

yang diperoleh dari dua kelas pada

Untuk

program keahlian teknik mekanik

menganalisis

menggunakan

masing-masing

(

1

r11 =

dalam penelitian ini adalah 72 siswa

dengan

2

{

)(

Untuk menguji validitas instrumen

Cluster

Random Sampling. Total sampel

otomotif

(

data
t-tes

rumus

for

independent sample (Uji-t) sebagai

kelas berjumlah 36 siswa.

berikut :

Sampel penelitian ini terdiri
t=

dari 72 siswa yang diambil dari dua
kelas yaitu kelas XI TKR A yang
berjumlah 36 siswa dan kelas XI

HASIL PENELITIAN

TKR B yang juga berjumlah 36

Setelah

siswa. Kemudian membagi sampel

belajar

tersebut menjadi dua kelompok yaitu

pembelajaran

kelas XI TKR B sebagai kelompok

menunjukkan prestasi yang tidak

eksperimen dan kelas XI TKR A

sama. Rata-rata kemampuan siswa

sebagai kelompok kontrol. Untuk

dengan

mengetahui

enquiring minds kelompok rendah

kemampuan

kedua

siswa

mengikut

menggunakan

model

yang

proses
model
berbeda

pembelajaran

kelompok, maka dilakukan uji-t

terukur

terhadap nilai ulangan harian terlebih

kemampuan siswa dengan model
6

sebesar

76,85.

Rata-rata

enquiring

pembelajaran

minds

rendah kelas kontrol
Tinggi kelas
eksperimen dan
tinggi kelas kontrol
Kelas eksperimen
dan kelas kontrol

kelompok tinggi terukur sebesar
85,25.

Sedangkan

rata-rata

kemampuan siswa dengan model
enquiring

pembelajaran
terukur

sebesar

minds

80,58.

Rata-rata

kemampuan siswa dengan model
pembelajaran

klasikal

kelompok

6,944

0,000 < 0,05

5,822

0,000 < 0,05

Pre-test dan post-test
kelas eksperimen

-7,214

0,000 < 0,05

Pre-test dan post-test
kelas kontrol

-4,777

0,000 < 0,05

rendah terukur sebesar 67,25. RataKelompok

rata kemampuan siswa dengan model
pembelajaran
tinggi

klasikal

terukur

Sedangkan

rata-rata

kelas

eksperimen dan kelompok rendah

kelompok

sebesar

rendah

kelas kontrol mendapatkan nilai t

77,20.

sebesar 8,901 lebih besar daripada t

kemampuan

tabel 1,690 dengan sig (p-value)

siswa dengan model pembelajaran

0,000. Perolehan nilai t = 8,901 >

klasikal terukur sebesar 72,78.
rata-rata

1,690 dengan p-value = 0,000< 0,05
100
80
60
40
20
0

menandakan ada perbedaan yang
Rrendah

signifikan. Kelompok tinggi kelas

Tinggi

eksperimen dan kelompok tinggi

keseluruhan

kelas kontrol mendapatkan nilai t
sebesar 6,944 lebih besar daripada t
tabel 1,690 dengan sig (p-value)

Gambar 1 Histogram Nilai Rata-rata
Hasil
Belajar
Motor
Otomotif

0,000. Perolehan nilai t = 6,944 >

Berikut ini adalah rangkuman

menandakan ada perbedaan yang

hasil

uji-t

nilai

post-test

1,690 dengan p-value = 0,000< 0,05

signifikan. Kelas eksperimen dan

kelas

kelas kontrol mendapatkan nilai t

enquiring minds dan kelas klasikal:

sebesar 5,822 lebih besar daripada t
Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji-t
Kelompok
Rendah kelas
eksperimen dan

tabel 1,666 dengan sig (p-value)

T

Sig (p-value)
0,000. Perolehan nilai t = 5,822 >

8,901

1,666 dengan p-value = 0,000< 0,05
0,000 < 0,05

7

Berdasarkan

menandakan ada perbedaan yang

hasil

analisis

signifikan. Pre-test dan post-test

data disimpulkan sebagai berikut:

kelas kelas eksperimen mendapatkan

1. Terdapat

perbedaan

yang

nilai t sebesar -7,214. Karena nilai t

signifikan antara nilai post-test

adalah mutlak, maka nilai t = -7,214

kelompok

rendah

kelas

lebih besar daripada t tabel 1,666

eksperimen

(

=

76,85)

dengan

dibandingkan kelompok rendah

sig

(p-value)

0,000.

Perolehan nilai t = -7,214 >1,666

kelas kontrol (

dengan p-value

ditunjukkan oleh p-value= 0,000

= 0,000< 0,05

menandakan ada perbedaan yang

= 67,25) yang

< 0,05.

signifikan. Pre-test dan post-test

2. Terdapat

perbedaan

yang

kelas kelas kontrol mendapatkan

signifikan antara nilai post-test

nilai t sebesar -4,777. Karena nilai t

kelompok

adalah mutlak, maka nilai t = -4,777

eksperimen

lebih besar daripada t tabel 1,666

dibandingkan kelompok tinggi

dengan

kelas kontrol (

sig

(p-value)

0,000.

tinggi
=

(

kelas
85,25)

= 77,20) yang

Perolehan nilai t = 4,777 >1,666

ditunjukkan oleh p-value= 0,000

dengan p-value

< 0,05.

= 0,000< 0,05

menandakan ada perbedaan yang

3. Terdapat

signifikan.
Dari

perbedaan

yang

signifikan antara nilai post-test
data

yang

telah

kelas eksperimen (

= 80,58)

disebutkan di atas dapat disimpulkan

dibandingkan kelas kontrol ( =

bahwa hasil belajar kelas enquiring

72,78) yang ditunjukkan oleh p-

minds memiliki perbedaan

value= 0,000 < 0,05.

yang

signifikan dengan hasil belajar kelas

4. Terdapat

perbedaan

yang

klasikal. Hal ini ditunjukkan dengan

signifikan antara nilai pre-test

masing-masing nilai p-value yang

kelas eksperimen (

lebih kecil daripada nilai signifikansi

dibandingkan nilai post-test kelas

yaitu p-value = 0,000 < 0,05.

eksperimen (

= 67,31)

= 80,58) yang

ditunjukkan oleh p-value= 0,000

KESIMPULAN

< 0,05.

8

Morgan, Jhon. (2007). Enquiring
Minds. Futurelab. Diperoleh
18 Februari 2014 dari
www.enquiringminds.org.uk/

5. Perbedaan yang signifikan antara
nilai pre-test kelas kontrol (

=

63,83) dibandingkan nilai posttest kelas kontrol (

= 72,78)

Muhibbin Syah. (2000). Psikologi
Pendidikan
Suatu
Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.

yang ditunjukkan oleh p-value=
0,000 < 0,05.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan
Makna
Pembelajaran.
Bandung: Alfa Beta.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi.
(2006).
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

Burke, Johnson. (2009). Educational
Research: Quantitative and
Qualitative
Approaches.
USA: A Person Education
Company.

Sriyono, dkk. (2002). Teknik Belajar
Mengajar dalam CBSA.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009).Statistik Non
Parametris untuk Penelitian.
Bandung: Alfa Beta.

C. Trihendradi. (2011). Langkah
Mudah Melakukan Analisis
Statistik Menggunakan SPSS
19. Yogyakarta: CV Andi
Offset.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfa Beta.

Dimyanti dan Mudjiono. (2009).
Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tim Skripsi Fakultas. Fakultas Ilmu
Keguruan
dan
Ilmu
Pendidikan. (2012). Pedoman
Peulisan Skripsi. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.

Dalimin. (2013). Teknik Penyusunan
dan Pembakuan Tes Hasil
Belajar Ilmu Sosial serta
Pengolahannya. Yogyakarta:
Ombak
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Grasindo.

9

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26