Nabi Yusuf AS (8).doc 34KB Jun 13 2011 06:28:22 AM
Nabi Yusuf AS (8)
Oleh Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Takwil Mimpi Raja
Pada suatu kali, Raja Mesir bermimpi melihat tujuh tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus. Dia juga
melihat tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Mimpi
itu sungguh mencengangkan dan membuat Raja gelisah. Segera baginda
mengumpulkan para pembesar istana, menanyakan kepada mereka apa arti mimpi
yang sungguh aneh itu. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan.
Mereka bahkan menilai, itu hanyalah mimpi kosong yang tiada artinya. Allah SWT
berfirman menceritakan bagian ini:
æóÞóÇáó Çáúãóáößõ Åöäøöí ÃóÑóì ÓóÈúÚó
ÈóÞóÑóÇÊò ÓöãóÇäò íóÃúßõáõåõäøó ÓóÈúÚñ
ÚöÌóÇÝñ æóÓóÈúÚó ÓõäúÈõáóÇÊò ÎõÖúÑò
æóÃõÎóÑó íóÇÈöÓóÇÊò íóÇÃóíøõåóÇ ÇáúãóáóÃõ
ÃóÝúÊõæäöí Ýöí ÑõÄúíóÇíó Åöäú ßõäúÊõãú
áöáÑøõÄúíóÇ ÊóÚúÈõÑõæäó(43)ÞóÇáõæÇ
ÃóÖúÛóÇËõ ÃóÍúáóÇãò æóãóÇ äóÍúäõ
ÈöÊóÃúæöíáö ÇáúÃóÍúáóÇãö ÈöÚóÇáöãöíäó(44)
“Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):
"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum)
yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka:
"Terangkanlah kepadaku tentang ta`bir mimpiku itu jika kamu dapat mena`birkan
mimpi." Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami
sekali-kali tidak tahu menta`birkan mimpi itu." (Q.S. Yusuf 12:43-44)
Melihat tidak ada seorang pun yang mampu menakwilkan mimpi Raja, salah
seorang pemuda sahabat Yusuf dalam penjara, yang dulu bermimpi memeras anggur,
serta merta teringat dengan sahabatnya di penjara. Persis seperti yang diramalkan
Yusuf dulu, dia dibebaskan dari hukuman mati dan kembali bekerja di istana sebagai
pelayan minuman bagi Raja. Sudah beberapa tahun dia bekerja semenjak keluar dari
penjara, tidak sekali pun dia ingat dengan Yusuf, padahal dahulu dia pernah berjanji
akan menceritakan keberadaan Yusuf di penjara kepada Raja. Untunglah sekarang
ada kehebohan tentang mimpi Raja, sehingga dia ingat dengan sahabatnya yang ahli
menakwilkan mimpi itu. Segera dia menemui Raja memberitahukan hal itu. Allah
SWT berfirman:
æóÞóÇáó ÇáøóÐöí äóÌóÇ ãöäúåõãóÇ æóÇÏøóßóÑó ÈóÚúÏó ÃõãøóÉò
ÃóäóÇ ÃõäóÈøöÆõßõãú ÈöÊóÃúæöíáöåö ÝóÃóÑúÓöáõæäö
“Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan
kepadamu tentang (orang yang pandai) menta`birkan mimpi itu, maka utuslah aku
(kepadanya)." (Q.S. Yusuf 12:45)
Setelah berhasil meyakinkan Raja, dia diizinkan menemui Yusuf di dalam
penjara. Mulailah dia menceritakan tentang mimpi Raja. Allah SWT berfirman:
íõæÓõÝõ ÃóíøõåóÇ ÇáÕøöÏøöíÞõ ÃóÝúÊöäóÇ Ýöí ÓóÈúÚö ÈóÞóÑóÇÊò
ÓöãóÇäò íóÃúßõáõåõäøó ÓóÈúÚñ ÚöÌóÇÝñ æóÓóÈúÚö
ÓõäúÈõáóÇÊò ÎõÖúÑò æóÃõÎóÑó íóÇÈöÓóÇÊò áóÚóáøöí ÃóÑúÌöÚõ
Åöáóì ÇáäøóÇÓö áóÚóáøóåõãú íóÚúáóãõæäó
“(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang
yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada
orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." (Q.S. Yusuf 12:46)
Apabila para pembesar istana menggap mimpi Raja hanyalah mimpi kosong
yang tidak ada artinya, tidak demikian halnya bagi Yusuf. Mimpi Raja adalah mimpi
yang serius, punya arti yang sangat menentukan masa depan kerajaan dan rakyat
Mesir. Yusuf menakwilkan mimpi itu dengan jelas dan rinci. Allah SWT berfirman:
ÞóÇáó ÊóÒúÑóÚõæäó ÓóÈúÚó Óöäöíäó ÏóÃóÈðÇ ÝóãóÇ ÍóÕóÏúÊõãú
ÝóÐóÑõæåõ Ýöí ÓõäúÈõáöåö ÅöáøóÇ ÞóáöíáðÇ ãöãøóÇ
ÊóÃúßõáõæäó(47)Ëõãøó íóÃúÊöí ãöäú ÈóÚúÏö Ðóáößó ÓóÈúÚñ
ÔöÏóÇÏñ íóÃúßõáúäó ãóÇ ÞóÏøóãúÊõãú áóåõäøó ÅöáøóÇ ÞóáöíáðÇ
ãöãøóÇ ÊõÍúÕöäõæäó(48)Ëõãøó íóÃúÊöí ãöäú ÈóÚúÏö Ðóáößó
ÚóÇãñ Ýöíåö íõÛóÇËõ ÇáäøóÇÓõ æóÝöíåö íóÚúÕöÑõæäó(49)
“Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya
kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian
setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan di masa itu mereka memeras anggur." (Q.S. Yusuf 12: 47-49)
Takwil mimpi yang luar biasa. Sudah banyak para ahli yang mengulas takwil
mimpi Raja ini. Ada yang mengulasnya dari aspek ekonomi, tentang bagaimana
seharusnya pemerintah berhemat pada saat surplus sebagai persiapan untuk masa
minus atau masa susah. Pemerintah mana pun harus hemat dan berhati-hati mengatur
anggaran belanja negara, tidak menghambur-hamburkan kekayaan pada saat
pendapatan berlebih, tetapi menghemat dan menyimpannya sebagai cadangan. Di
samping itu ada ahli yang mengulasnya dari aspek pertanian. Hasil panen seperti
gandum, padi dan sejenisnya dapat tahan lama apabila disimpan dengan bulirnya
sekaligus sebagaimana yang dibimbingkan oleh Yusuf: “Maka apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan dibulirnya…”
Menarik juga dicatat di sini, bahwa sebelum memenuhi permintaan
sahabatnya, pelayan minuman Raja itu, Yusuf tidak mengungkit-ungkit apalagi
mencela, kenapa dia melupakan janjinya selama bertahun-tahun. Dan tidak pula
Yusuf mengajukan syarat, bersedia mentakwilkan mimpi Raja dengan imbalan
pembebasan. Tidak. Yusuf tidak melakukan itu semua. Dengan tulus tanpa pamrih
dia takwilkan mimpi Raja itu.
Yusuf dibebaskan dari Penjara
Raja kagum dan sangat tertarik dengan takwil mimpi yang dilakukan Yusuf.
Dia ingin sekali berjumpa langsung dengan Yusuf, penakwil mimpi yang luar biasa
itu. Segera pelayan yang menjadi penghubung itu diperintahkannya untuk membawa
Yusuf menghadapnya. Sekalipun Yusuf melihat saat pembebasannya sudah datang,
tetapi dia tidak serta merta menerimanya. Sebelum dia dikeluarkan dari penjara,
harus ada klarifikasi terlebih dahulu. Namanya harus dibersihkan dari segala tuduhan
hina yang menyebabkan dia dipenjara. Oleh sebab itu dia minta pelayan sahabatnya
di penjara dulu itu untuk menanyakan kepada Raja tentang perempuan-perempuan
yang telah melukai tangan-tangan mereka. Allah SWT berfirman:
æóÞóÇáó Çáúãóáößõ ÇÆúÊõæäöí Èöåö ÝóáóãøóÇ ÌóÇÁóåõ
ÇáÑøóÓõæáõ ÞóÇáó ÇÑúÌöÚú Åöáóì ÑóÈøößó ÝóÇÓúÃóáúåõ ãóÇ
ÈóÇáõ ÇáäøöÓúæóÉö ÇááøóÇÊöí ÞóØøóÚúäó ÃóíúÏöíóåõäøó Åöäøó
ÑóÈøöí ÈößóíúÏöåöäøó Úóáöíãñ
“Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang
kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah
kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka." (Q.S. Yusuf 12:50)
Bagi Nabi Yusuf, kebersihan namanya dari segala fitnahan sangat penting.
Bukankah beliau seorang Nabi yang diutus untuk menyampaikan risalah Allah.
Apakah masyarakat dapat menerima dakwahnya kalau namanya sudah tercemar—
sekalipun hanya berdasarkan tuduhan palsu? Tidak ada gunanya dia dibebaskan dari
penjara, kalau nama baiknya tidak dipulihkan. Sikap Yusuf mementingkan
kebersihan nama daripada pembebasan dari penjara ini mendapatkan pujian dari
Rasulullah SAW. Ibn Katsîr (II:592-3) mengutip beberapa riwayat tentang pujian
Rasulullah SAW terhadap sikap Nabi Yusuf ini. Di dalam Shahihain diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: …”Kalau aku berada di
dalam penjara sebagaimana Yusuf, maka aku akan segera menerima tawaran
pembebasan itu.”. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Abu Hurairah
juga, Rasulullah SAW bersabda: “Kalau aku, akan segera aku terima pembebasan
tanpa permintaan apa pun”. Dalam sebuah hadits mursal ‘Abd ar-Razâq
meriwayatkan dari Ikrimah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Aku heran dengan
kesabaran dan kemuliaan Yusuf—semoga Allah mengampuninya—tatkala ditanya
tentang sapi-sapi yang gemuk dan kurus, kalau aku berada pada posisinya, tidak
akan aku jawab permintaan itu kecuali dengan syarat aku akan dibebaskan.” “Aku
heran dengan kesabaran dan kemuliaan Yusuf—Allah mengampuninya tatkala
datang utusan menemuinya untuk dibebaskan, kalau aku berada pada posisinya
tentu aku akan segera menuju pintu keluar, akan tetapi dia mengemukakan syarat
untuk mau dibebaskan”. Demikianlah beberapa riwayat yang dikutip Ibn Katsîr
menggambarkan pujian Rasulullah SAW terhadap sikap nabiyullah Yusuf AS.
Permintaan Yusuf dikabulkan Raja. Zulaikha dan perempuan-perempuan
yang dulu diundang menghadiri pesta di rumahnya didatangkan ke istana. Raja
bertanya kepada mereka: “Bagaimana keadaan kalian, tatkala kalian menggoda
Yusuf?” Mereka menjawab: “Maha Sempurna Allah, kali tiada mengetahui sesuatu
keburukan daripadanya”. Zulaikha isteri Al-‘Azizpun memberikan kesaksian:
“Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan
dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.
Allah berfirman menceritakan dialog itu:
ÞóÇáó ãóÇ ÎóØúÈõßõäøó ÅöÐú ÑóÇæóÏúÊõäøó íõæÓõÝó Úóäú
äóÝúÓöåö Þõáúäó ÍóÇÔó áöáøóåö ãóÇ ÚóáöãúäóÇ Úóáóíúåö ãöäú
ÓõæÁò ÞóÇáóÊö ÇãúÑóÃóÉõ ÇáúÚóÒöíÒö ÇáúÂäó ÍóÕúÍóÕó
ÇáúÍóÞøõ ÃóäóÇ ÑóÇæóÏúÊõåõ Úóäú äóÝúÓöåö æóÅöäøóåõ áóãöäó
ÇáÕøóÇÏöÞöíäó
“Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika
kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata:
“Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya.”
Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya
untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orangorang yang benar." (Q.S. Yusuf 12:51)
Kesaksian Zulaikha dan perempuan-perempuan elite itu diperlukan Yusuf
supaya Al-‘Aziz mengetahui bahwa dia tidak pernah mengkhianatinya. Allah tidak
akan pernah meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Sama sekali tidak ada
maksud Yusuf untukmembanggakan diri, apalagi membalas dendam. Dia sadar
bahwa dirinya juga memiliki nafsu, tetapi nafsunya dapat dikendalikan dengan kasih
sayang Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman
Ðóáößó áöíóÚúáóãó Ãóäøöí áóãú ÃóÎõäúåõ ÈöÇáúÛóíúÈö æóÃóäøó
Çááøóåó áóÇ íóåúÏöí ßóíúÏó ÇáúÎóÇÆöäöíäó(52)æóãóÇ ÃõÈóÑøöÆõ
äóÝúÓöí Åöäøó ÇáäøóÝúÓó áóÃóãøóÇÑóÉñ ÈöÇáÓøõæÁö ÅöáøóÇ
ãóÇ ÑóÍöãó ÑóÈøöí Åöäøó ÑóÈøöí ÛóÝõæÑñ ÑóÍöíãñ(53)
“(Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa
sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya
Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak
membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Yusuf 12:
52-53)
Demikianlah, akhirnya Yusuf dibebaskan dari penjara. Berakhirlah satu
episode lagi dari kehidupan Nabi Yusuf AS, yaitu episode di penjara.
*Penulis adalah Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dan Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Priode 2000-2005.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 20 2004
Oleh Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Takwil Mimpi Raja
Pada suatu kali, Raja Mesir bermimpi melihat tujuh tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus. Dia juga
melihat tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Mimpi
itu sungguh mencengangkan dan membuat Raja gelisah. Segera baginda
mengumpulkan para pembesar istana, menanyakan kepada mereka apa arti mimpi
yang sungguh aneh itu. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan.
Mereka bahkan menilai, itu hanyalah mimpi kosong yang tiada artinya. Allah SWT
berfirman menceritakan bagian ini:
æóÞóÇáó Çáúãóáößõ Åöäøöí ÃóÑóì ÓóÈúÚó
ÈóÞóÑóÇÊò ÓöãóÇäò íóÃúßõáõåõäøó ÓóÈúÚñ
ÚöÌóÇÝñ æóÓóÈúÚó ÓõäúÈõáóÇÊò ÎõÖúÑò
æóÃõÎóÑó íóÇÈöÓóÇÊò íóÇÃóíøõåóÇ ÇáúãóáóÃõ
ÃóÝúÊõæäöí Ýöí ÑõÄúíóÇíó Åöäú ßõäúÊõãú
áöáÑøõÄúíóÇ ÊóÚúÈõÑõæäó(43)ÞóÇáõæÇ
ÃóÖúÛóÇËõ ÃóÍúáóÇãò æóãóÇ äóÍúäõ
ÈöÊóÃúæöíáö ÇáúÃóÍúáóÇãö ÈöÚóÇáöãöíäó(44)
“Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):
"Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum)
yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka:
"Terangkanlah kepadaku tentang ta`bir mimpiku itu jika kamu dapat mena`birkan
mimpi." Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami
sekali-kali tidak tahu menta`birkan mimpi itu." (Q.S. Yusuf 12:43-44)
Melihat tidak ada seorang pun yang mampu menakwilkan mimpi Raja, salah
seorang pemuda sahabat Yusuf dalam penjara, yang dulu bermimpi memeras anggur,
serta merta teringat dengan sahabatnya di penjara. Persis seperti yang diramalkan
Yusuf dulu, dia dibebaskan dari hukuman mati dan kembali bekerja di istana sebagai
pelayan minuman bagi Raja. Sudah beberapa tahun dia bekerja semenjak keluar dari
penjara, tidak sekali pun dia ingat dengan Yusuf, padahal dahulu dia pernah berjanji
akan menceritakan keberadaan Yusuf di penjara kepada Raja. Untunglah sekarang
ada kehebohan tentang mimpi Raja, sehingga dia ingat dengan sahabatnya yang ahli
menakwilkan mimpi itu. Segera dia menemui Raja memberitahukan hal itu. Allah
SWT berfirman:
æóÞóÇáó ÇáøóÐöí äóÌóÇ ãöäúåõãóÇ æóÇÏøóßóÑó ÈóÚúÏó ÃõãøóÉò
ÃóäóÇ ÃõäóÈøöÆõßõãú ÈöÊóÃúæöíáöåö ÝóÃóÑúÓöáõæäö
“Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan
kepadamu tentang (orang yang pandai) menta`birkan mimpi itu, maka utuslah aku
(kepadanya)." (Q.S. Yusuf 12:45)
Setelah berhasil meyakinkan Raja, dia diizinkan menemui Yusuf di dalam
penjara. Mulailah dia menceritakan tentang mimpi Raja. Allah SWT berfirman:
íõæÓõÝõ ÃóíøõåóÇ ÇáÕøöÏøöíÞõ ÃóÝúÊöäóÇ Ýöí ÓóÈúÚö ÈóÞóÑóÇÊò
ÓöãóÇäò íóÃúßõáõåõäøó ÓóÈúÚñ ÚöÌóÇÝñ æóÓóÈúÚö
ÓõäúÈõáóÇÊò ÎõÖúÑò æóÃõÎóÑó íóÇÈöÓóÇÊò áóÚóáøöí ÃóÑúÌöÚõ
Åöáóì ÇáäøóÇÓö áóÚóáøóåõãú íóÚúáóãõæäó
“(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang
yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada
orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." (Q.S. Yusuf 12:46)
Apabila para pembesar istana menggap mimpi Raja hanyalah mimpi kosong
yang tidak ada artinya, tidak demikian halnya bagi Yusuf. Mimpi Raja adalah mimpi
yang serius, punya arti yang sangat menentukan masa depan kerajaan dan rakyat
Mesir. Yusuf menakwilkan mimpi itu dengan jelas dan rinci. Allah SWT berfirman:
ÞóÇáó ÊóÒúÑóÚõæäó ÓóÈúÚó Óöäöíäó ÏóÃóÈðÇ ÝóãóÇ ÍóÕóÏúÊõãú
ÝóÐóÑõæåõ Ýöí ÓõäúÈõáöåö ÅöáøóÇ ÞóáöíáðÇ ãöãøóÇ
ÊóÃúßõáõæäó(47)Ëõãøó íóÃúÊöí ãöäú ÈóÚúÏö Ðóáößó ÓóÈúÚñ
ÔöÏóÇÏñ íóÃúßõáúäó ãóÇ ÞóÏøóãúÊõãú áóåõäøó ÅöáøóÇ ÞóáöíáðÇ
ãöãøóÇ ÊõÍúÕöäõæäó(48)Ëõãøó íóÃúÊöí ãöäú ÈóÚúÏö Ðóáößó
ÚóÇãñ Ýöíåö íõÛóÇËõ ÇáäøóÇÓõ æóÝöíåö íóÚúÕöÑõæäó(49)
“Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya
kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian
setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan di masa itu mereka memeras anggur." (Q.S. Yusuf 12: 47-49)
Takwil mimpi yang luar biasa. Sudah banyak para ahli yang mengulas takwil
mimpi Raja ini. Ada yang mengulasnya dari aspek ekonomi, tentang bagaimana
seharusnya pemerintah berhemat pada saat surplus sebagai persiapan untuk masa
minus atau masa susah. Pemerintah mana pun harus hemat dan berhati-hati mengatur
anggaran belanja negara, tidak menghambur-hamburkan kekayaan pada saat
pendapatan berlebih, tetapi menghemat dan menyimpannya sebagai cadangan. Di
samping itu ada ahli yang mengulasnya dari aspek pertanian. Hasil panen seperti
gandum, padi dan sejenisnya dapat tahan lama apabila disimpan dengan bulirnya
sekaligus sebagaimana yang dibimbingkan oleh Yusuf: “Maka apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan dibulirnya…”
Menarik juga dicatat di sini, bahwa sebelum memenuhi permintaan
sahabatnya, pelayan minuman Raja itu, Yusuf tidak mengungkit-ungkit apalagi
mencela, kenapa dia melupakan janjinya selama bertahun-tahun. Dan tidak pula
Yusuf mengajukan syarat, bersedia mentakwilkan mimpi Raja dengan imbalan
pembebasan. Tidak. Yusuf tidak melakukan itu semua. Dengan tulus tanpa pamrih
dia takwilkan mimpi Raja itu.
Yusuf dibebaskan dari Penjara
Raja kagum dan sangat tertarik dengan takwil mimpi yang dilakukan Yusuf.
Dia ingin sekali berjumpa langsung dengan Yusuf, penakwil mimpi yang luar biasa
itu. Segera pelayan yang menjadi penghubung itu diperintahkannya untuk membawa
Yusuf menghadapnya. Sekalipun Yusuf melihat saat pembebasannya sudah datang,
tetapi dia tidak serta merta menerimanya. Sebelum dia dikeluarkan dari penjara,
harus ada klarifikasi terlebih dahulu. Namanya harus dibersihkan dari segala tuduhan
hina yang menyebabkan dia dipenjara. Oleh sebab itu dia minta pelayan sahabatnya
di penjara dulu itu untuk menanyakan kepada Raja tentang perempuan-perempuan
yang telah melukai tangan-tangan mereka. Allah SWT berfirman:
æóÞóÇáó Çáúãóáößõ ÇÆúÊõæäöí Èöåö ÝóáóãøóÇ ÌóÇÁóåõ
ÇáÑøóÓõæáõ ÞóÇáó ÇÑúÌöÚú Åöáóì ÑóÈøößó ÝóÇÓúÃóáúåõ ãóÇ
ÈóÇáõ ÇáäøöÓúæóÉö ÇááøóÇÊöí ÞóØøóÚúäó ÃóíúÏöíóåõäøó Åöäøó
ÑóÈøöí ÈößóíúÏöåöäøó Úóáöíãñ
“Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang
kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah
kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka." (Q.S. Yusuf 12:50)
Bagi Nabi Yusuf, kebersihan namanya dari segala fitnahan sangat penting.
Bukankah beliau seorang Nabi yang diutus untuk menyampaikan risalah Allah.
Apakah masyarakat dapat menerima dakwahnya kalau namanya sudah tercemar—
sekalipun hanya berdasarkan tuduhan palsu? Tidak ada gunanya dia dibebaskan dari
penjara, kalau nama baiknya tidak dipulihkan. Sikap Yusuf mementingkan
kebersihan nama daripada pembebasan dari penjara ini mendapatkan pujian dari
Rasulullah SAW. Ibn Katsîr (II:592-3) mengutip beberapa riwayat tentang pujian
Rasulullah SAW terhadap sikap Nabi Yusuf ini. Di dalam Shahihain diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: …”Kalau aku berada di
dalam penjara sebagaimana Yusuf, maka aku akan segera menerima tawaran
pembebasan itu.”. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Abu Hurairah
juga, Rasulullah SAW bersabda: “Kalau aku, akan segera aku terima pembebasan
tanpa permintaan apa pun”. Dalam sebuah hadits mursal ‘Abd ar-Razâq
meriwayatkan dari Ikrimah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Aku heran dengan
kesabaran dan kemuliaan Yusuf—semoga Allah mengampuninya—tatkala ditanya
tentang sapi-sapi yang gemuk dan kurus, kalau aku berada pada posisinya, tidak
akan aku jawab permintaan itu kecuali dengan syarat aku akan dibebaskan.” “Aku
heran dengan kesabaran dan kemuliaan Yusuf—Allah mengampuninya tatkala
datang utusan menemuinya untuk dibebaskan, kalau aku berada pada posisinya
tentu aku akan segera menuju pintu keluar, akan tetapi dia mengemukakan syarat
untuk mau dibebaskan”. Demikianlah beberapa riwayat yang dikutip Ibn Katsîr
menggambarkan pujian Rasulullah SAW terhadap sikap nabiyullah Yusuf AS.
Permintaan Yusuf dikabulkan Raja. Zulaikha dan perempuan-perempuan
yang dulu diundang menghadiri pesta di rumahnya didatangkan ke istana. Raja
bertanya kepada mereka: “Bagaimana keadaan kalian, tatkala kalian menggoda
Yusuf?” Mereka menjawab: “Maha Sempurna Allah, kali tiada mengetahui sesuatu
keburukan daripadanya”. Zulaikha isteri Al-‘Azizpun memberikan kesaksian:
“Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan
dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.
Allah berfirman menceritakan dialog itu:
ÞóÇáó ãóÇ ÎóØúÈõßõäøó ÅöÐú ÑóÇæóÏúÊõäøó íõæÓõÝó Úóäú
äóÝúÓöåö Þõáúäó ÍóÇÔó áöáøóåö ãóÇ ÚóáöãúäóÇ Úóáóíúåö ãöäú
ÓõæÁò ÞóÇáóÊö ÇãúÑóÃóÉõ ÇáúÚóÒöíÒö ÇáúÂäó ÍóÕúÍóÕó
ÇáúÍóÞøõ ÃóäóÇ ÑóÇæóÏúÊõåõ Úóäú äóÝúÓöåö æóÅöäøóåõ áóãöäó
ÇáÕøóÇÏöÞöíäó
“Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika
kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata:
“Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya.”
Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya
untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orangorang yang benar." (Q.S. Yusuf 12:51)
Kesaksian Zulaikha dan perempuan-perempuan elite itu diperlukan Yusuf
supaya Al-‘Aziz mengetahui bahwa dia tidak pernah mengkhianatinya. Allah tidak
akan pernah meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Sama sekali tidak ada
maksud Yusuf untukmembanggakan diri, apalagi membalas dendam. Dia sadar
bahwa dirinya juga memiliki nafsu, tetapi nafsunya dapat dikendalikan dengan kasih
sayang Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman
Ðóáößó áöíóÚúáóãó Ãóäøöí áóãú ÃóÎõäúåõ ÈöÇáúÛóíúÈö æóÃóäøó
Çááøóåó áóÇ íóåúÏöí ßóíúÏó ÇáúÎóÇÆöäöíäó(52)æóãóÇ ÃõÈóÑøöÆõ
äóÝúÓöí Åöäøó ÇáäøóÝúÓó áóÃóãøóÇÑóÉñ ÈöÇáÓøõæÁö ÅöáøóÇ
ãóÇ ÑóÍöãó ÑóÈøöí Åöäøó ÑóÈøöí ÛóÝõæÑñ ÑóÍöíãñ(53)
“(Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa
sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya
Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak
membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Yusuf 12:
52-53)
Demikianlah, akhirnya Yusuf dibebaskan dari penjara. Berakhirlah satu
episode lagi dari kehidupan Nabi Yusuf AS, yaitu episode di penjara.
*Penulis adalah Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dan Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Priode 2000-2005.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 20 2004