6jpertemuan 8psikologi industri organisasiveny hidayat
PERTEMUAN KE 8
n
a
i
d
a
b
i
r
p
e
K
u
t
a
y
n
Apa i
h
u
r
a
g
n
e
P
??
dan
s
s
e
Apa it
r
t
S
u Str
n
a
g
e
s
den
Kerja?
?
tu
i
a
Ap
??
s
e
r
St
Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan
karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia.
Perbedaan karakteristik tersebut
menggambarkan ciri unik dari masing-masing
individu
Faktor-Faktor Penentu
Kepribadian
STRESS
Suatu respon yang adaptif,
dihubungkan oleh
karakteristik dan/ atau
proses psikologis individu,
yang merupakan suatu
konsekuensi dari setiap
tindakan eksternal, situasi,
atau peristiwa yang
menempatkan tuntutan
psikologis dan atau fisik
khusus pada seseorang.
STRESS KERJA
Stres yang dikarenakan adanya
ketidakseimbangan antara karakteristik
karyawan dengan karakteristik aspekaspek pekerjaannya
Dapat terjadi pada semua kondisi
pekerjaan.
Jenis-Jenis Stress
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis
stres menjadi dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres
yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif
(bersifat membangun).
o
Konsekuensi dalam kesejahteraan individu dan juga
organisasi berupa pertumbuhan, fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang
tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres
yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif
(bersifat merusak).
o
Konsekuensi pada individu dan juga organisasi seperti
penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan
keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Model Stress
Stressor
Hasil
1. Tingkat Individu
2. Tingkat
Kelompok
Stress
2. Keperilakuan
3. Tingkat
Organisasional
4. Ekstraorganisasional
1. Psikologis/ yang
berkaitan
dengan sikap
3. Kognitif
4. Kesehatan Fisik
Perbedaan
Individual
Keturunan, Usia, JK, Pola makan
Dukungan sosial, ciri kepribadian
Stressor
Stressor adalah faktor-faktor lingkungan
yang menimbulkan stress.
Stressor adalah suatu prasyarat untuk
mengalami respon stres.
Empat jenis utama stresor yaitu:
1. Tingkat individual
2. Tingkat kelompok
3. Tingkat organisasi
4. Di luar organisasi
(Ekstraorganisasional)
Perbedaan Individual
Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama
atau menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu
jenis stresor tertentu.
Contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja
bervariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin.
Stresor untuk pengendalian yang rendah
adalah lebih tinggi pada pekerjaan klerikal
tingkat rendah daripada pekerjaan profesional
Stessor konflik antar pribadi merupakan suatu
sumber stres yang lebih besar bagi kaum
wanita daripada kaum pria.
Pengendalian yang dirasakan juga merupakan
suatu moderator yang signifikan dari proses stres.
Orang merasakan tingkat stres yang lebih rendah
dan mengalami konsekuensi yang lebih
mendukung pada saat mereka percaya bahwa
mereka dapat mengendalikan stresor yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
TIPIKAL KEPRIBADIAN
Tipe kepribadian A :
Ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah
tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki
kewaspadaan yg berlebihan, bicara cepat, bekerja tdk
kenal waktu, pandai berorganisasi,
memimpin/memerintah, lbh suka bekerja sendirian bila
ada tantangan, kaku terhdp waktu, ramah, tdk mdh
dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lbh kepekerjaan
Kepribadian Tipe B :
Tidak agresif, ambisi yg wajar, penyabar, ceria, tdk
mdh tersinggung, tdk pemarah, bicara tidak tergesagesa, lebih suka kerjasama, mudah bergaul
Hasil
Para ahli teori menyatakan bahwa stres
memiliki konsekuensi atau hasil psikologis
yang berkaitan dengan sikap, keprilakuan,
kognitif, dan kesehatan fisik.
Sebuah badan penelitian yang besar
mendukung dampak negatif dari stres yang
dirasakan pada banyak aspek kehidupan
kita.
Stres berkaitan secara negatif dengan
kepuasan kerja, komitmen organisasional,
emosi positif, dan kinerja yang berhubungan
secara positif dengan tingkat perputaran
yang disebabkan oleh kepenatan.
Gejala-Gejala Stres
(Hasil)
Terry Beehr dan John Newman (dalam
Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa
kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan
tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:
1. Gejala Psikologis
2. Gejala Fisiologis
3. Gejala Perilaku
Gejala stres kerja yang
sering terjadi
Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja
yang sering terjadi, yaitu meliputi:
Kepuasan kerja rendah
Kinerja yang menurun
Semangat dan energi menjadi hilang
Komunikasi tidak lancar
Pengambilan keputusan jelek
Kreatifitas dan inovasi kurang
Bergulat pada tugas-tugas yang tidak
produktif.
Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat
dalam hubungannya dengan kualitas kerja
dan interaksi normal individu sebelumnya.
Dampak Stres
Bagi karyawan
o
o
o
o
o
menurunnya gairah kerja, frustrasi dan
sebagainya (Rice, 1999).
Konsekuensi pada karyawan ini tidak
hanya berhubungan dengan aktivitas
kerja saja, tetapi dapat meluas ke
aktivitas lain di luar pekerjaan.
tidak dapat tidur dengan tenang,
selera makan berkurang,
kurang mampu berkonsentrasi, dan
sebagainya.
Bagi Perusahaan
o
Konsekuensi yang timbul dan bersifat
tidak langsung :
o meningkatnya tingkat absensi
o tingkat produktivitas
o menurunkan komitmen organisasi
o memicu perasaan keterasingan
turnover
Manajemen Stres dan Teknik
Pengurangan Stres
1. Manajemen stres
Maka diperlukan pendekatan yang tepat
dalam mengelola stres, ada dua
pendekatan yaitu
pendekatan individu
pendekatan organisasi.
2. Teknik Pengurangan Stres
Relaksasi otot
Biofeedback
Meditasi
Restrukturisasi Kognitif
n
a
i
d
a
b
i
r
p
e
K
u
t
a
y
n
Apa i
h
u
r
a
g
n
e
P
??
dan
s
s
e
Apa it
r
t
S
u Str
n
a
g
e
s
den
Kerja?
?
tu
i
a
Ap
??
s
e
r
St
Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan
karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia.
Perbedaan karakteristik tersebut
menggambarkan ciri unik dari masing-masing
individu
Faktor-Faktor Penentu
Kepribadian
STRESS
Suatu respon yang adaptif,
dihubungkan oleh
karakteristik dan/ atau
proses psikologis individu,
yang merupakan suatu
konsekuensi dari setiap
tindakan eksternal, situasi,
atau peristiwa yang
menempatkan tuntutan
psikologis dan atau fisik
khusus pada seseorang.
STRESS KERJA
Stres yang dikarenakan adanya
ketidakseimbangan antara karakteristik
karyawan dengan karakteristik aspekaspek pekerjaannya
Dapat terjadi pada semua kondisi
pekerjaan.
Jenis-Jenis Stress
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis
stres menjadi dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres
yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif
(bersifat membangun).
o
Konsekuensi dalam kesejahteraan individu dan juga
organisasi berupa pertumbuhan, fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang
tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres
yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif
(bersifat merusak).
o
Konsekuensi pada individu dan juga organisasi seperti
penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan
keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Model Stress
Stressor
Hasil
1. Tingkat Individu
2. Tingkat
Kelompok
Stress
2. Keperilakuan
3. Tingkat
Organisasional
4. Ekstraorganisasional
1. Psikologis/ yang
berkaitan
dengan sikap
3. Kognitif
4. Kesehatan Fisik
Perbedaan
Individual
Keturunan, Usia, JK, Pola makan
Dukungan sosial, ciri kepribadian
Stressor
Stressor adalah faktor-faktor lingkungan
yang menimbulkan stress.
Stressor adalah suatu prasyarat untuk
mengalami respon stres.
Empat jenis utama stresor yaitu:
1. Tingkat individual
2. Tingkat kelompok
3. Tingkat organisasi
4. Di luar organisasi
(Ekstraorganisasional)
Perbedaan Individual
Orang tidak mengalami tingkat stres yang sama
atau menunjukkan hasil yang serupa untuk suatu
jenis stresor tertentu.
Contoh, jenis stresor yang dialami di tempat kerja
bervariasi menurut pekerjaan dan jenis kelamin.
Stresor untuk pengendalian yang rendah
adalah lebih tinggi pada pekerjaan klerikal
tingkat rendah daripada pekerjaan profesional
Stessor konflik antar pribadi merupakan suatu
sumber stres yang lebih besar bagi kaum
wanita daripada kaum pria.
Pengendalian yang dirasakan juga merupakan
suatu moderator yang signifikan dari proses stres.
Orang merasakan tingkat stres yang lebih rendah
dan mengalami konsekuensi yang lebih
mendukung pada saat mereka percaya bahwa
mereka dapat mengendalikan stresor yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
TIPIKAL KEPRIBADIAN
Tipe kepribadian A :
Ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah
tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki
kewaspadaan yg berlebihan, bicara cepat, bekerja tdk
kenal waktu, pandai berorganisasi,
memimpin/memerintah, lbh suka bekerja sendirian bila
ada tantangan, kaku terhdp waktu, ramah, tdk mdh
dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lbh kepekerjaan
Kepribadian Tipe B :
Tidak agresif, ambisi yg wajar, penyabar, ceria, tdk
mdh tersinggung, tdk pemarah, bicara tidak tergesagesa, lebih suka kerjasama, mudah bergaul
Hasil
Para ahli teori menyatakan bahwa stres
memiliki konsekuensi atau hasil psikologis
yang berkaitan dengan sikap, keprilakuan,
kognitif, dan kesehatan fisik.
Sebuah badan penelitian yang besar
mendukung dampak negatif dari stres yang
dirasakan pada banyak aspek kehidupan
kita.
Stres berkaitan secara negatif dengan
kepuasan kerja, komitmen organisasional,
emosi positif, dan kinerja yang berhubungan
secara positif dengan tingkat perputaran
yang disebabkan oleh kepenatan.
Gejala-Gejala Stres
(Hasil)
Terry Beehr dan John Newman (dalam
Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa
kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan
tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:
1. Gejala Psikologis
2. Gejala Fisiologis
3. Gejala Perilaku
Gejala stres kerja yang
sering terjadi
Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja
yang sering terjadi, yaitu meliputi:
Kepuasan kerja rendah
Kinerja yang menurun
Semangat dan energi menjadi hilang
Komunikasi tidak lancar
Pengambilan keputusan jelek
Kreatifitas dan inovasi kurang
Bergulat pada tugas-tugas yang tidak
produktif.
Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat
dalam hubungannya dengan kualitas kerja
dan interaksi normal individu sebelumnya.
Dampak Stres
Bagi karyawan
o
o
o
o
o
menurunnya gairah kerja, frustrasi dan
sebagainya (Rice, 1999).
Konsekuensi pada karyawan ini tidak
hanya berhubungan dengan aktivitas
kerja saja, tetapi dapat meluas ke
aktivitas lain di luar pekerjaan.
tidak dapat tidur dengan tenang,
selera makan berkurang,
kurang mampu berkonsentrasi, dan
sebagainya.
Bagi Perusahaan
o
Konsekuensi yang timbul dan bersifat
tidak langsung :
o meningkatnya tingkat absensi
o tingkat produktivitas
o menurunkan komitmen organisasi
o memicu perasaan keterasingan
turnover
Manajemen Stres dan Teknik
Pengurangan Stres
1. Manajemen stres
Maka diperlukan pendekatan yang tepat
dalam mengelola stres, ada dua
pendekatan yaitu
pendekatan individu
pendekatan organisasi.
2. Teknik Pengurangan Stres
Relaksasi otot
Biofeedback
Meditasi
Restrukturisasi Kognitif