2909141642 kantor perizinan renstra 2011 2015
PESISIR SELATAN
PEM ERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
KANTOR PENANAM AN M ODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA )
TAHUN 2011-2015
KANTOR PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN PESISIR SELATAN
KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 20 10
DAFTAR ISI
Hal aman
Kat a Pengant ar . . . . . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .
1
Daf t ar Isi . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
:
:
:
:
Pendahul uan .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . .. . . . . . . .. . . . . ..
1
1. 1. Lat ar Bel akang . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . . . ..
2
1. 2. Maksud dan Tuj uan . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. .. . . . . . . .. .
3
1. 3. Landasan Hukum . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . . . ..
4
Gambaran Pel ayanan SKPD . . .. . . . . .. . . . .
5
2. 1. Jenis Perizinan dan Perkembangan . . . .. . . . . ... . . . . . . .. . . . . .. . . .
6
2. 2. Real isasi Invest asi………………………. .. . . . . .. . . . .. . . . . ... . . . . . . .. . . .
7
Isusu – Isu St rat egis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi. . . . . .. . .
9
3. 1. Isu-Isu St rat egis. . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . .. . . . . . . ..
9
3. 2. Tugas Pokok dan Fungsi. . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . ..
11
Visi, Mot t o, Tuj uan dan Sasaran, St rat egis dan Kebij akan. . . . . .. . .
23
4. 1. Visi………………………. . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . ..
23
4. 2. Misi . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . ... . . . . . .
23
4. 3. Mot t o .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . .
25
4. 4. Tuj uan . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . .
25
4. 5. Sasaran…………………………………………………………………………………. .
26
4. 6. St rat egis ………………………………………………………………………………. .
27
4. 7. Kebij akan ……………………………………………………………………………….
28
Renst ra KPMP2T Kab. Pesisir Selat an 2011-2015
KAT A PENGANT AR
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 20112015 yang merupakan tugas sektoral dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015
sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015, guna
merespon dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategis baik internal
maupun eksternal. Perubahan lingkungan strategis tersebut diprediksi akan
melatar belakangi beberapa perubahan skema-skema perencanaan dalam
bentuk rencana kerja dan rencana anggaran pembangunan yang disusun
berdasarkan penganggaran terpadu (unified budget) menurut klasifikasi
organisasi, fungsi dan jenis belanja serta penyusunan program kerja yang
berkesinambungan (sustainable program) berbasis kinerja, sehingga akan
mewarnai penyusunan Rencana Strategis Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.
Meskipun
terjadi
berbagai
perubahan
lingkungan
strategis,
perencanaan dan penerapan sistem penanaman modal dan pelayanan
perizinan
selalu
berpedoman
kepada
pendekatan
kesisteman
agar
pembangunan perangkat keras (hardware) seiring, sejalan dan terpadu
dengan pembangunan perangkat lunak (software) serta pengembangan
sumber daya manusia (brainw are) . Selain itu perencanaan yang dilakukan
harus
tetap
bersifat
menyeluruh/komprehensif
terpadu/integral
(antar
rasional
(terukur
(mencakup
semua
aspek/subsistem),
secara
kuantitatif),
aspek/subsistem)
mengikuti
dan
perkembangan
(konstektual), antisipatif (responsif) serta berkelanjutan (berkesinambungan).
Demikian dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini disusun dan disiapkan yang
sangat
jauh dari kesempurnaan dan memerlukan koreksi dan perbaikan,
terima Kasih.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sesuai amanat Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
bahwa untuk menjamin kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien
dan
bersasaran
maka
diperlukan
Perencanaan
Pembangunan
Nasional. Atas dasar fikiran itu maka Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan mencoba
menyusun perencanaan program dan kegiatan yang penjabarannya
dituangkan dalam suatu Rencana Strategis Kantor dan menjadi
pedoman kerja untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahunan. Untuk program
kerja tahunan maka disusun suatu Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) SKPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2010-2015 yang harus diselaraskan dengan Visi dan Misi Kepala
Daerah dengan memenuhi prinsip-prinsip teknokratis (strategis),
demokratis dan partisipatif politis, perencanaan bottom up serta
perencaaan top down dan Kepala SKPD berperan serta bertanggung
jawab untuk menyiapkan rencana kerja SKPD tersebut.
Dalam
Pemerintahan
undang-undang
Daerah,
Nomor
dinyatakan
32
Tahun
2004
tentang
bahwa
Renja
SKPD
sebagai
penjabaran Renstra SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun memuat
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan
langsung
oleh
pemerintah
daerah
maupun
melalui
partisipasi
masyarakat, sehingga dengan demikian Renja Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan
berfungsi
menerjemahkan,
mengoperasionalkan
Rencana
Kerja
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ke dalam program dan kegiatan
Kantor sedemikian rupa, sehingga berkontribusi terhadap pencapaian
tujuan dan capaian program Pemerintah Daerah secara keseluruhan
dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Rencana
Strategis Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pesisir Selatan.
2
1.2.
Maksud dan T ujuan
Adapun maksud penyusunan Renstra Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2011 – 2015 adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan
yang memberikan arah kebijakan alokasi anggaran, strategi, arah
kebijakan dan program serta kegiatan yang harus dipedomani dan
dilaksanakan untuk jangka waktu lima tahun kedepan.
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Kantor
Penanaman
Modal
Kabupaten Pesisir Selatan
dan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
Tahun 2011 – 2015 adalah untuk
menjabarkan Rencana Makro Visi, Misi dan program Kepala Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005 – 2025
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015.
1.3.
Landasan Hukum
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
c. Undang-undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025;
d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
3
g. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009
tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
j. Permendagri
No.
6
Tahun
2007
tentang
Petunjuk
Teknis
Penyusunan, Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
O. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2005-2025;
P. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2005 – 2025;
4
BAB II
GAMBARAN PELAY ANAN SKPD
Dalam rangka
peningkatan pelayanan perizinan di
bidang
penanaman modal, Pemerintah telah menetapkan kebijakan sesuai
Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Jo Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Upaya ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan ,
mempercepat, penyederhanaan dan meringankan atau menghilangkan
biaya pengurusan perizinan, sesuai dengan tuntutan mayarakat agar
petugas pelayanan lebih brkualitas (servis excellence) dalam bingkai
kepemerintahan yang baik (good governance). Peningkatan kualitas
pelayanan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan,
harapan dan kepuasan mayarakat.
Hal tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Pesisir Selatan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah tentang pembentukan Kantor
Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Pesisir Selatan kemudian
dirubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor
12 Tahun 2010 tentang perubahan Nomenklatut Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pesisir Selatan
menjadi
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
Kabupaten Pesisir Selatan.
Kemudian yang menjadi kewengan Kantor Pelayanan Perizinan
terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan Peraturan Bupati
Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2009 dan Perubahan atas Peraturan
Bupati Pesisir Selatan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pelimpahan
Kewengan di bidang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Pesisir Selatan, dengan jumlah perizinan dan non perizinan yang
dilelola sebagai berikut :
1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) khusus usaha
2. Izin Tempat U saha (SITU) dan Izin Gangguan (HO)
3. Surat Izin U saha Perdagangan (SIUP)
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
5
5. Izin Usaha Industri (IUI),Tanda Daftar Industri (TDI)
6. Tanda Daftar Gudang (TDG)
7. Pemberian Rekomendasi Izin Penelitian /Survey
Dalam
penyelenggaraanya
Kantor
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai
tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan Nomor 4 Tahun 2008 sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal .
2. Pelayanan
penyelenggaraan
pemerintah
daerah
di
bidang
daerah
di
bidang
fungsi
Kantor
pelayanan investasi dan penanaman modal.
3. Pelayanan
penyelenggaraan
pemerintah
pelayanan perizinan dan non perizinan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sesuai
dengan
kewenangan
dan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Pesisir Selatan dapat kami tampilkan perkembangan dan penerbitan
izin melalui Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan selama periode Tahun 2010-2012
sebagaimana table dibawah ini :
T abel 1.
Jenis Perizinan dan Perkembangan 2010-2012
No.
JENIS PERIZINAN
1.
SITU/HO
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SIUP
TDP
TDI
TDG
IUI
IMB
Rekomendasi Penelitian
Jumlah
Berdasarkan
table
diatas
2010
2011
2012
797
691
6u92
661
616
63
7
5
97
271
2.517
650
670
58
11
94
224
2.398
579
639
37
3
281
463
2.055
dapat
digambarkan,
bahwa
perkembangan masyarakat Pesisir Selatan dalam pengurusan izin
yang dilayani melalui Kantor pelayanan perizinan dan non perizinan di
6
Kabupaten Pesisir Selatan selama 3 (tiga) tahun terakhir, masih dalam
perkembangan usaha kecil dan rumah tangga U MKM dan belum
merupakan investasi berskala besar, hal tersebut dapat dilihat dalam
perkembangan pengurusan Izin Usaha Industri (IU I), hanya 5 buah
pada tahun 2010.
Kemudian
investasi
di
dapat
Pesisir
kami
Selatan
tampilkan
melalui
perkembangan
Kantor
realisasi
Penanaman
Modal
Pelayanan Perizinan Terapadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam
periode Tahun 2010-2012 sebagai berikut :.
T abel 2.
Realisasi Investasi Tahun 2010-2012
Jumlah
Sektor
No
T ahun
.
(Rp)
Perdagangan
Industri
(Rp)
(Rp)
1
2010
106.916.166.900
75.060.000.000
180.701.166.900
2
2011
112.584.500.000
35.653.000.000
158.237.500.000
3
2012
99.371.000.000
66.206.000.000
165.577.000.000
Jml
429.293.561.900
186.458.750.000
624.478.311.000
Berdasarkan
tabel
diatas
dapat
digambarkan,
bahwa
perkembangan investasi di Kabupaten Pesisir Selatan 3 (tiga) tahun
tersebut,
pada
tahun
2011
pada
sektor
perdagangan
terjadi
peningkatan 5,6% sedangkan pada sektor industri terjadi penurunan
sebesar penurunan 53,1% dibandingkan pada tahun 2010 disektor
yang sama, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan 11,3% pada
sector perdagangan dan meningkat 86,2% ini dikarenakan izin usaha
yang diterbitkan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan sebagian dari
pengusaha telah mendaftarkan usahanya pada tahun sebelumnya.
Terjadinya fluktuasi realisasi investasi disebabkan oleh faktor
keamanan, politik, hukum dan sosial masyarakat, penyebab lainnya
yang dirasakan dapat menghambat perkembangan investasi adalah
7
belum terpadunya pelayanan perizinan pada satu pintu, karena
sebagian besar perizinan masih berada pada SKPD teknis.
Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan investasi terutama
investasi yang memerlukan fasilitas baik PMA maupun PMDN perlu
dilakukan perubahan dalam pelayanan investasi Penanaman Modal
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perbaikan peraturan dan kebijakan serta pelayanan perizinan oleh
aparatur yang menangani penanaman modal.
2. Penyederhanaan pelayanan perizinan dibidang Penanaman Modal
dengan Sistem SPIPISE.
3. Penyiapan data peluang investasi yang akurat sehingga dapat
dikembangkan oleh investor.
4. Peningkatan promosi dan kerja sama yang lebih efektif.
5. Pemberdayaan kelembagaan instansi teknis dibidang Penanaman
Modal
Untuk
menarik
investor
ke
Kabupaten
Pesisir
Selatan
diperlukan kerja keras dan keterlibatan semua pihak terkait, karena
Kabupaten
Pesisir
Selatan
mempunyai
peluang
untuk
menarik
investasi karena memiliki beberapa potensi sumber daya yang masih
dapat dikembangkan dalam bentuk usaha yang prospektif dan
diminati oleh pasar baik dalam maupun luar negeri. Potensi yang
dimiliki dan mempunyai keunggulan pada sektor pertanian,
sektor
kelautan dan perikanan, sektor pariwisata, sektor pertambangan
,sektor jasa dan perdagangan .
8
BAB III
ISU-ISU ST RAT EGIS BERDASARK AN
T UGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Isu-Isu Strategis
Tantangan eksternal untuk menarik Investasi dalam Tahun
2010 dan tahun-tahun mendatang diperkirakan semakin berat.
Pertama, tingkat daya saing Nasional masih rendah. Laporan Global
Competitiveness Report 2010 yang diterbitkan World Forum (WEF)
menempatkan Indonesia pada peringkat 54 dari 133 negara yang
disurvei. Angka ini sedikit meningkat disbanding tahun sebelumya
yang berada pada peringkat 55. Dibandingkan dengan Negara-Negara
kawasan Asia Ternggara seperti Singapura (peringkat 3), Malaysia
(peringkat 24), Thailand (peringkat 36), dan China (peringkat 29).
Sementara peringkat kemudahan berusaha (easy of doing business)
terbittan World Bank (2009) menempatkan Indonesia pada peringkat
122 dari 189 negara yang disurvei. Posisi Indonesia ini jauh di bawah
Negara-negara sekawasan, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Laporan International Institute For Management Development (IMD)
dalam World Competitiveness Yearbook Tahun 2010 menyatakan daya
saing Indonesia menempati peringkat 41 dari 57, meningkat cukup
tajam dibanding 2009 yang peringkat 51 dari 55 Negara.
Dalam rangka mengantisifasi isu-isu strategis perlu dilakukan
langkah-langkah
baik secara internal maupun eksternal sebagai
berikut :
a. Kesatu adalah Daerah lain lebih siap dalam memfasilitasi investor.
Dibandingkan dengan daerah tetangga seperti Riau dan Sumatera
Utara,
Propinsi
Sumatera
barat
masih
belum
optimal
dalam
penyelenggaraan penanaman modal.
b. Kedua adalah Infrastruktur provinsi lain lebih memadai. Hal ini dapat
dilihat dari perkembangan pembangunan daerah tetangga terutama
Riau dan Sumatera Utara lebih pesat dibandingkan Provinsi Sumatera
Barat
9
c. Ketiga
adalah
kurang
kepastian
hukum
dengan
berlarutnya
penyelesaian Ranperda Penanaman Modal dan lemahnya penegakkan
hukum yang terkait dengan kinerja pengadilan niaga disamping itu,
efisiensi peradilan dalam penyelesaian sengketa masih rendah dan
biaya
untuk
mendapatkan
kepastian
hukum
dari peradilan
di
Indonesia relatif tinggi, dibandingkan negara-negara lain dikawasan
Asia, peradilan di
Indonesia termasuk lama dalam penyelesaian
sengketa usaha.
d. Keempat adalah kurangnya insentif, termasuk insentif perpajakan,
dalam menarik penanaman modal di Indonesia. Dibandingkan dengan
negara-negara tetangga, insentif perpajakan di Indonesia relative
tertinggal. Meskipun dengan tingkat pajak progresif yang diperkirakan
relatif sama dengan negara-negara lain, sistem perpajakan di Indonesia
tidak memberikan pembebesan pajak (tax holiday) untuk jangka waktu
tertentu dan relatif tertinggal dalam memberikan kelonggaran pajak (tax
allowances).
e. Kelima adalah ketidak pastian pertumbuhan ekonomi akibat krisis
global dan dampak gempa berkekuatan 7,9 SR. Akibat krisis keuangan
global dan dampak gempa tersebut perekonomian Pesisir Selatan
sempat mengalami perlambatan dibandingkan daerah-daerah lain.
Peluang eksternal untuk investasi ke Pesisir Selatan masih
memungkinkan dalam
pemanfaatan
sumber
daya
dan
peluang
eksternalnya adalah kebutuhan dunia yang meningkat terhadap
produk perikanan ,kelautan, pariwisata, agro industri, energi dan
pertambangan.
Adapun
isu
strategis
yang
mempengaruhi
pengembangan
investasi di Sumatera Barat adalah :
1. Masih adanya perbedaan persepsi terhadap pengertian investasi
(antara pemerintah, legislative, swasta dan masyarakat).
2. Berbedanya data dan informasi potensi investasi yang ditawarkan
dengan kenyataan di lapangan.
3. Minimnya dokumen perencanaan pendukung investasi (master plan,
feasibility study, DED, Business plan).
4. Birokrasi yang berbelit-belit didalam perizinan penanaman modal.
10
5. Makin menguatnya tekanan internasional terhadap kelestarian
lingkungan
6. Masyarakat belum banyak merasakan dampak positif investasi.
Keenam isu tersebut di atas perlu segera dicarikan solusinya
kalau kita ingin Pesisir Selatan dapat menarik investasi pada tahun
tahun berikutnya.
3.2. Tugas Pokok dan fungsi.
Dengan adanya
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP ) setiap
daerah
membentuk
kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, sesuai
dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah
Selatan
melahirkan
Perda
Nomor
:
4
Kabupaten Pesisir
Tahun
2008
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan dengan nama Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal , kemudian berganti nomenklatur
menjadi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Pesisir selatan No.12 Tahun 2010.
Adapun Struktur Organisasi Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan
tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Pesisir Selatan
Nomor 33 Tahun 2010 sebagai berikut :
1. Kepala Kantor ( Esselon III/a.)
2. Kasubag Tata Usaha (Esselon IV/a.).
3. Kasi Promosi dan Kerjasama Investasi (Esselon IV/a.).
4. Kasi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi ( Esselon IV/a )
5. Kasi Perizinan dan Non Perizinan ( Esselon IV/a ).
6. Kasi Informasi, Pengaduan Pemantauan dan Evaluasi.( Esselon IV/a ).
Adapun tugas pokok dan fungsi Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
Kabupaten
Pesisir
Selatan
dalam
menyelenggarakan sebahagian kewenangan Pemerintah Daerah dalam
11
penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud
diatas sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Perizinan Terpadu
dan Penanaman Modal
b. Pelayanan
penunjang
untuk
kelancaran
penyelenggaran
Pemerintahan Daerah dibidang Pelayanan Perizinan terpadu dan
Penanaman Modal;
c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Jabatan Struktural pada kantor
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir
Selatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dengan rincian tugas
sebagai berikut :
1.
Kepala Kantor :
a. Merumuskan rencana dan program kerja Kantor baik rutin maupun
anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi, serta
sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana strategis kantor
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
pelayanan prizinan sesuai peraturan.
c. Mengoordinasikan kebijakan daerah di bidang
penanaman modal
dan pelayanan perizinan terpadu ke semua SKPD dan jajaran
pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah.
d. Menyusun sasaran pelaksanaan kegiatan Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perijinan Terpadu sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan.
e. Mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada kepala sub
bagian dan para kepala seksi sesuai dengan beban tugas dan
permasalahannya.
f. Melaksanakan koordinasi proses pelayanan perijinan kepada unsurunsur satuan kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai
kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan.
g. Mengoordinasikan sub bagian dan para kepala Seksi dan bawahan,
agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.
12
h. Membina, memfasilitasi, mengevaluasi dan mengarahkan serta
pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan perijinan
terpadu.
i. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan
perizinan
untuk
permasalahan
mengetahui
yang
perkembangan,
timbul
serta
hambatan
upaya
tindak
dan
lanjut
penyelesaiaannya.
j. Mendisposisi surat masuk sesuai bidang permasalahannya.
k. Menilai,
menandatangani
dan/atau
memaraf
persuratan
dan
dokumen lainnya sesuai dengan kewenangan menurut ketentuan.
l. meneliti, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas di bidang
pelayanan perizinan terpadu sesuai kewenangan.
m. Memberikan
data
dan
informasi
mengenai
situasi
bidang
penanaman modal pelayana perizinan terpadu serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada kepala daerah sebagai bahan dalam
mengambil keputusan.
n. Memelihara
dan
mengupayakan
peningkatan
kinerja
pegawai,
disiplin, meningkatkan dedikasi, loyalitas dan kejujuran dalam
lingkungan kantor.
o. Mengendalikan
pengelolaan
keuangan,
ketatausahaan
dan
perlengkapan kantor dan memberikan pembinaan dan bimbingan
terhadap kelompok jabatan fungsional sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
p. Menghadiri rapat koordinasi dan rapat-rapat lainnya.
q. Menerima arahan / petunjuk dari atasan.
r. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sebagai pembinaan staf.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
petunjuk dan arahan.
2.
Kasubag Tata U saha :
a. Menghimpun,
mempelajari
peraturan
perundang-undangan
di
bidang urusan umum, keuangan dan kepegawaian sebagai pedoman
pelaksanaan tugas dan mengumpulkan, mengarsipkan peratuan
perundang-undangan bidang penanaman modal dan pelayanan
perizinan terpadu.
13
b. Menginventarisasi
berhubungan
dan
dengan
mengolah
bidang
data
urusan
dan
informasi
umum,
yang
keuangan
dan
kepegawaian, program sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta
menyiapkan petunjuk pemecahan masalah.
c. Menyusun rencana, program kerja baik rutin maupun anggaran
berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian
Tata Usaha serta sumber daya yang ada berpedoman kepada
rencana
strategis
sebagai
pedoman
pelaksanaan
tugas
dan
memfasilitasi penyusunan anggaran pada seksi-seksi.
d. Mempelajari
dan
mengimplementasikan
peraturan,
kebijakan
daerah, dan dasar hukum lainnya yang berkaitan dengan bidang
kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
e. Melaksanakan
koordinasi
dengan
unit
kerja
terkait
dalam
pelaksanaan tugas.
f. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat kantor, pertemuan
dan acara rutin keprotokolan dan acara resmi lainnya.
g. Melakukan usulan penetapan pelaksana, pengelola kegiatan dan
bendahara kantor.
h. Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan.
i.
Merencanakan
kebutuhan
barang
dan
perlengkapan
serta
melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan.
j . Menyiapkan bahan dan pelaksanaan administrasi, pengadaan,
penyaluran, pemakaian, penggunaan dan penghapusan barang dan
perlengkapan, penggunaan dan pemakaian barang inventaris,
kendaraan dinas serta penggunaan gedung, pengaturan urusan
rumah tangga, keamanan kantor dan lingkungan serta rumah
dinas.
k. Mengatur
pelaksanaan
penggunaan
dan
pemakaian
barang
inventaris dan perlengkapan.
l.
Melakukan
penyiapan
bahan
pembuatan
daftar
penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP-3).
m . Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan data kepegawaian.
n. Menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai,
Karpeg, Taspen, Karis, Karsu, Askes dll.
o. Menyiapkan bahan mutasi dan pemberhentian, teguran pelanggaran
disiplin, pensiun, dan surat cuti pegawai.
14
p. Menyiapkan bahan dan
data
pegawai
yang
akan
mengikuti
pendidikan dan pelatihan pegawai.
q. Mempersiapkan kebutuhan pegawai kantor.
r. Menyiapkan
bahan
perencanaan
dan
program
kesejahteraan
pegawai.
s. Menyiapkan
absensi
kehadiran
pegawai
dan
mengoordinir
kehadiran pegawai.
t . Menyiapkan bahan dalam rangka pengelolaan keuangan kantor dan
perbendaharaan
kantor
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
u. Mempersiapkan bahan dalam rangka menyusun anggaran kinerja
kantor
dan
melakukan perubahan
atau tambahan
anggaran
pendapatan dan belanja kantor sesuai dengan usulan masingmasing bidang.
v. Mengoordinasikan
penerimaan,
pelaksanaan
penyimpanan,
Anggaran
pengeluaran,
Satuan
Kerja,
pertanggungjawaban,
pembukuan keuangan dan menyiapkan laporan hasil
w . Menyiapkan bahan serta memberikan pelayanan dalam rangka
pemeriksaan keuangan.
x. Menyiapkan daftar gaji, tunjangan, honor pegawai, perjalanan dinas
serta kesejahteraan pegawai.
y. Melaksanakan
pembinaan
dan
pengendalian
terhadap
bendaharawan dan pengelola keuangan kantor.
z. Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
aa. Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan(Renja) dan
lima tahunan (Renstra) bidang pelayanan perijinan terpadu
ä. Mengumpulkan dan mengelola data dalam rangka penyusunan
rencana stratejik dan rencana kerja tahunan (Renja) kantor.
ö. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA),
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran (DPPA) kantor.
aa. Mengumpulkan/menyiapkan dokumen dan memproses Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
bidang kepustakaan dan kearsipan.
15
bb. Menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
pertanggungjawaban
pemerintahan
kantor,
(LKPj),
daerah
bahan
bahan
(LPPD)
laporan
laporan
kantor,
keterangan
penyelenggaraan
laporan
tahunan
dan
Penetapan Kinerja kantor.
cc. Menandatangani dan/atau memaraf surat dan dokumen lainnya
sesuai dengan kewenangan menurut ketentuan.
dd. Meneliti dan memaraf naskah dinas yang berkaitan dengan Sub
Bagian Tata U saha dengan mempedomani data dan peraturan yang
berlaku agar diperoleh konsep naskah yang benar.
hh. Mendistribusikan naskah dinas sesuai dengan arahan atasan.
ii. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas Sub Bagian Tata Usaha dengan memberi arahan sesuai
dengan bidang dan permasalahannya.
j j . Memberi petunjuk, bimbingan kepada bawahan di lingkungan tata
usa agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
hh. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
bidang tata usaha.
ll. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sebagai pembinaan staf.
j j . Menyimpan dan memelihara berkas kerja, data dan dokumen
menurut ketentuan.
nn. Menyusun, mengolah dan menyajikan data dalam bentuk laporan
bulanan, triwulanan dan tahunan sebagai bahan monitoring dan
evaluasi.
oo. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang
tugas.
3.
Kasi Promosi dan Kerja Sama Investasi.
a. Menghimpun
dan
mengolah
peraturan
perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan promosi dan kerjasama investasi
sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Mengumpulkan
dan
mengolah
data
serta
pedoman
untuk
penyusunan rencana kerja dan kegiatan.
16
c. Merumuskan
konsep
langkah
kegiatan
Seksi
promosi
dan
kerjasama investasi berdasarkan Visi, Misi serta rencana kerja Seksi
pada Kantor Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
sebagai acuan kegiatan.
d. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
Seksi promosi dan kerjasama investasi.
e. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan
tugas Seksi promosi dan kerjasama investasi.
f. Memberikan layanan informasi prosedur pelayanan umum dan
perijinan.
g. Melaksanakan pemprosesan perizinan sesuai dengan kewenangan
yang ada.
h. Melaksanakan
penyusunan
dan
penataan
Sistem
Informasi
penanaman modal di daerah.
i.
Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.
j . Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerjasama yang baik.
k. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
l.
Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan seksi
promosi dan kerjasama investasi.
m . Menyelia pelaksanaan kegiatan seksi promosi dan kerjasama
investasi sesuai dengan rencana dan realisasinya.
n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
promosi dan kerjasama investasi untuk mengetahui perkembangan,
hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut
penyelesaiannya.
o. Mengawasi
dan
mengendalikan
kegiatan
Seksi
promosi
dan
kerjasama investasi agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan
dan rencana.
p. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
q. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi promosi dan kerjasama investasi.
17
r. Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
4.
Kepala Seksi Pengolahan Data Dan Pengendalian Investasi
a. Mengumpulkan
dan
mengolah
data
serta
pedoman
untuk
penyusunan rencana kerja dan kegiatan.
b. Merumuskan konsep langkah kegiatan anggaran berbasis kinerja
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Pengolahan Data dan
Pengendalian Investasi serta sumber daya yang ada berpedoman
kepada rencana strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan
tugas.
c. Menyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
d. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan
tugas seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
e. Melaksanakan pengumpulan bahan dan data serta mempersiapkan
data tentang pelaksanaan dan pelaporan perizinan.
f. Menyiapkan informasi perizinan dalam rangka pengembangan
perizinan.
g. Melaksanakan penyusunan laporan hasil kegiatan perizinan.
h. Mengoordinir tim survey guna penelitian teknis di lapangan sesuai
dengan dokumen permohonan izin.
i.
Melaksanakan koordinir dengan instansi teknis sesuai bidangnya.
j.
Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
seksi sesuai denga bidang tugas dan permasalahannya.
k. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerja sama yang baik;
l.
Memberikan petunjuk dan arahan kepada Staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
m. Menyelia
pelaksanaan
kegiatan
Seksi
Pengolahan
Data
dan
Pengendalian Investasi sesuai dengan rencana dan realisasinya.
n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi untuk mengetahui
18
perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta
upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
o. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Pengolahan Data dan
Pengendalian Investasi
agar kegiatan berjalan sesuai dengan
ketentuan dan rencana.
p. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan Seksi
Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
q. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
r. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
s. Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
t. Melaksankan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
5.
Kepala Seksi Perizinan Dan Non Perizinan
a. Mengumpulkan
dan
mengolah
data
serta
pedoman
untuk
penyusunan rencana kerja dan kegiatan.
b. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Perizinan dan Non
Perizinan serta sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana
strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
Seksi Perizinan dan Non Perizinan.
d. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan
tugas Seksi Perizinan dan Non Perizinan.
e. Menerima dan mengumpulkan pengaduan masyarakat terhadap
pelaksanaan pelayanan publik oleh pemerintah guna ditindak
lanjuti daerah dan meneruskan ke Sekretaris Daerah Cq. Bagian
Pemerintahan Umum.
f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penelitian lapangan.
g. Mengkoordinir Front office dalam urusan penerimaan dan peneliti
kelengkapan berkas permohonan izin.
19
h. Memberikan layanan informasi prosedur pelayanan umum dan
perizinan.
i. Melaksanakan penetapan biaya kelayakan sesuai dengan tarif yang
diatur Peraturan Daerah.
j . Melaksanakan pemprosesan perizinan sesuai dengan kewenangan
yang ada.
k. Melaksanakan tata administrasi dan alur perizinan yang jelas dan
transparan.
l. Menerbitkan dan menyerahkan izin yang sudah ditandatangani
pejabat yang berwenang.
m . Melaksanakan
penyusunan
dan
penataan
Sistem
Informasi
penanaman modal di daerah.
n. Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.
o. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerjasama yang baik.
p. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
q. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan seksi
Perizinan dan Non Perizinan.
r. Menyelia pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan dan perizinan
sesuai dengan rencana dan realisasinya.
s. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Perizinan dan Non Perizinan untuk mengetahui perkembangan,
hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut
penyelesaiannya.
t . Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Perizinan dan Non
Perizinan agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan
rencana.
u. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
v. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi Perizinan dan Non Perizinan.
w . Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
20
x. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
6
Kepala Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan Dan Evaluasi.
a. Menghimpun
dan
mengolah
peraturan
perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan
lainnya
yang
berhubungan
dengan
Informasi,
Pengaduan,
Pemantauan dan Evaluasi sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Menyiapkan
bahan
dalam
rangka
penyelesaian/penyampaian
jawaban pengaduan pelayanan publik dan perijinan.
c. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
terkait perihal penyelesaian pengaduan pelayanan publik dan
perijinan.
d. Menyiapkan bahan kegiatan informasi dan promosi pelayanan
perizinan didalam dan luar daerah.
e. Merancang dan mengembangkan sistem informasi pelayanan umum
dan perizinan.
f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap layanan
umum dan perizinan yang diberikan agar tidak menyimpang dari
ketentuan.
g. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk
teknis pelayanan perizinan.
h. membuat berita acara dan laporan hasil pelaksanaan penelitian di
lapangan.
i.
Melaksanakan sosialisasi kebijakan daerah di bidang pelayanan
umum dan perizinan.
j . Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
Seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.
k. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerjasama yang baik.
l.
Memberikan petunjuk dan arahan kepada Staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
m . Menyelia pelaksanaan kegiatan Seksi Menghimpun dan mengolah
peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis, data
dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
21
dengan promosi dan kerjasama investasi sebagai pedoman dan
landasan kerja.
n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi untuk mengetahui
perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta
upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
o. Mengawasi
dan
mengendalikan
kegiatan
Seksi
Informasi,
Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi agar kegiatan berjalan sesuai
dengan ketentuan dan rencana.
p. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan Seksi
Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi.
q. memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
r. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi.
s. melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
t . Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugas.
22
BAB IV
VISI, MISI, MOT O, T UJUAN DAN SASARAN, ST RAT EGI DAN KEBIJAK AN
4.1. VISI.
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi
pemerintah.
Visi
juga
merupakan
suatu
keadaan
yang
ingin
diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD sesuai dengan
tugas fungsi SKPD sejalan dengan pernyataan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah dalam RPJMD.
Visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
tahun 2011-2015 dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta
harapan-harapan (impian) yang ingin dicapai oleh Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan
dengan rumusan Visi sebagai berikut :
T ERWUJUDNYA IKLIM INVEST ASI YANG K ONDUSIF SERT A
PROFESIONAL DALAM PELAY ANAN MASY ARAK AT
Menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai tujuan investasi
dengan pelayanan perizinan yang cepat, transparan dan akuntabel
pada tahun 2015, harus didukung dengan kebijakan yang mendorong
masuknya investasi serta adanya upaya-upaya pemerintah daerah
untuk memberikan kemudahan berusaha kepada investor.
4.2 MISI.
Untuk mewujudkan visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang
harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan, misi juga merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi
dalam rangka mewujudkan visi SKPD, misi yang telah ditetapkan
adalah :
23
1. Menyiapkan Sarana dan Prasarana Pelayanan yang lebih baik dalam
Bidang Perizinan.
2. Meningkatkan Koordinasidan Integrasi dengan SKPD Teknis terkait
dalam
proses
pemberian
Izin
secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan.
3. Menyelenggarakan teknis Pelayanan Terpadu dengan mudah, cepat
dan transparan.
4. Mempermudah masyarakat mengakses Informasi dalam layanan
satu pintu ( One Stop Service )
5. Mengembangkan dan mempromosikan potensi Daerah menjadi
potensi unggulan yang mampu menarik investor.
Misi yang telah ditetapkan di atas merupakan prioritas yang
harus dicapai untuk pencapaian visi Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal terutama dalam peningkatan investasi
dan
pemberian
pelayanan
yang
prima
kepada
calon
investor.
Pencapaian misi tersebut ditindak lanjuti pula dengan membuat
peraturan daerah dan kebijakan yang jelas untuk mendukung dan
menarik investor untuk berinvestasi di Pesisir Selatan.
Dalam menarik minat investor untuk berinvestasi diperlukan pula
informasi dan didukung oleh promosi yang tepat sasaran serta
dilakukannya kerja sama investasi dengan para investor baik didalam
maupun luar negeri serta kerja sama dengan provinsi tetangga dan
negara lain.
Mendukung semua kegiatan investasi, optimalisasi tugas dan
fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
serta penguatan kelembagaan perlu dilakukan segera, sehingga peran
organisasi akan lebih terlibat dengan jelas sebagai badan koordinasi.
Peningkatan SDM terus dilakukan karena tuntutan pelayanan yang
menyangkut ilmu pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan
melalui pelatihan-pelatihan maupun dengan mengikuti pemagangan di
BKPM dan perusahaan swasta.
24
4.3 MOT T O
Untuk mendorong terujudnya Visi dan Misi tersebut perlu
disusun kata-kata yang dapat memberikan semangat, baik kepada
pemberi maupun penerima pelayanan dengan membuat motto atau pun
slogan.
Adapun
motto/
slogan
Kantor
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut
:
MUDAH, T RANSPARAN, CEPAT DAN PAST I
Maksud dari motto/slogan tersebut adalah :
1.
Mudah,
proses sederhana, tidak berbelit-belit dan dapat
dilakukan langsung tanpa perantara.
2.
Transparan,
terbuka,
ada
kejelasan
tentang
persyaratan,
prosedur dan biaya.
3.
Cepat,
efisien
waktu,
dan
ada
kejelasan
batas
waktu
penyelesaiannya.
4.
Pasti, ada kepastian hukum dan keabsahan, standar biaya dan
tanggung jawab.
4.4
T UJUAN
Penetapan tujuan organisasi Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu berdasarkan kepada pernyataan misi
yang telah dirumuskan. Tujuan akan menggambarkan sesuatu yang
akan dicapai/dihasilkan dalam periode perencanaan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan, tujuan yang ditetapkan
mengacu kepada visi dan misi serta berdasarkan kepada isu-isu yang
dapat
mendorong
pengembangan
investasi,
tujuan
yang
telah
dirumuskan adalah :
1. Meningkatkan koordinasi, pelayanan, pembinaan dan pengendalian
penanaman modal serta perumusan kebijakan yang mendukung
investasi.
25
2. Meningkatkan pelaksanaan promosi dan kerjasama investasi yang
efektif.
3. Meningkatkan
pelayanan
perizinan
dan non
perizinan
pada
masayarakat berdasarkan prinsip tranparansi dan akuntabilitas.
Tujuan yang telah dirumuskan di atas harus konsisten dengan
tugas pokok dan fungsi serta searah dengan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
merealisasikan misi.
4.5.
SASARAN.
Pencapaian tujuan dijabarkan dalam sasaran yang ditentukan
baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif yang ingin dicapai
suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan seperti dalam jangka
waktu tahunan atau semester. Sasaran yang dicapai oleh Kantor
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah :
1.
Jumlah Investasi dan Penerbitan Izin pada Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Peerizinan Terpadu Kab.Pesisir Selatan :
Jumlah Izin Prinsip yang diterbitkan sampai tahun 2012
sebanyak 18 Izin Prinsip (IP) dan diperkirakan sampai akhir
tahun 2015 sebanyak 50 Izin Prinsip.
Jumlah Izin Lokasi yang diterbitkan sampai tahun 2012
sebanyak 3 Izin Lokasi dan diperkirakan sampai akhir tahun
2015 sebanyak 10 Izin Lokasi.
Jumlah Izin SITU/HO yang diterbitkan sampai tahun 2012
sebanyak 2280 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015
sebanyak 3.000 Izin.
Jumlah Izin SIUP yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
1.890 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak
4.000 Izin.
Jumlah Izin TDP yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
1.925. Izin
dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015
sebanyak 4.000 Izin.
26
Jumlah Izin TDI yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
158.. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak
250. Izin.
Jumlah Izin IUI yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 5
Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 10.
Izin.
Jumlah Izin IMB yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
472. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak
700. Izin.
Jumlah
Investasi
sampai
akhir
tahun
2012
Rp.
624.478.311.000,- dan diperkirakan Investasi sampai akhir
Tahun 2015 Rp 1,5 T.
Dalam pencapaian sasaran diatas diperlukan koordinasi dengan
semua pihak baik dengan pemerintah, instansi Teknis Terkait
Propinsi, kabupaten/kota dan dunia usaha.
4.6
ST RAT EGI.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
dalam Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Tahun 2011sampai dengan 2015 perlu disusun strategi yang
merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upayaupaya
organisasi
yang
meliputi
penetapan
kebijakan,
program
operasional dan kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan
sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi yang
akan
mempengaruhi
implementasi
strategi.
Strategi
yang
telah
dirumuskan adalah :
1. Penciptaan iklim yang kondusif dalam pengembangan penanaman
modal
2. pemberian kepastian dalam berusaha.
3. Penataan sistem promosi dan kerjasama penanaman modal yang
tepat sasaran.
4. Pemberian informasi yang akurat tentang potensi dan peluang
penanaman modal.
27
4.7
KEBIJAKAN
Untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
dalam Rencana Stratejik Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Tahun 2011 sampai dengan 2015 didukung dengan
suatu kebijakkan yang tepat sebagai pedoman dalam penyusunan
program
dan
pelaksanaan
kegiatan,
kebijakkan
yang
telah
dirumuskan adalah :
1.
Merancang Peraturan Daerah Dan Kebijakkan Yang Mendorong
Pengembangan Investasi.
2.
Melaksanakan
Sistem
Promosi
Yang
Efektif
dan
Penataan
Kerjasama Investasi.
3.
Melakukan Analisa Potensi Sumberdaya untuk Menetapkan
Peluang Dan Prioritas Investasi.
4.
Menyatukan semua perizinan yang dikelola daerah dalam Satu
Pintu.
5.
Menyederhanakan prosedur dan persyaratan perizinan guna
memudahkan calon investor untuk menanakan modal.
Kebijakan ini harus dijalankan sebagai komitmen organisasi
karena
kebijakkan
akan
berfungsi
sebagai
pedoman
dalam
pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi.
28
BAB V
PENUT UP
Dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini merupakan dokumen perencanaan
yang menjadi acuan bagi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan
Perizinan dan non perizinan Penanaman Modal tahun 2011-2015. Dokumen
ini
selain
berisi
rencana
kegiatan-kegiatan
Kantor
Perizinan
juga
menggambarkan besarnya anggaran yang dibutuhkan. Renstra mencakup
berbagai indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan dari
pencapaian rencana yang sudah dirumuskan tersebut.
Dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini disusun dengan mempertimbangkan
dan memperhitungkan berbagai faktor yang bersumber dari lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Namun demikian, hal ini tidak berarti
bahwa substansi pada dokumen tersebut tidak dapat mengalami perubahan.
Penyusunan dokumen renstra didasari oleh kesadaran bahwa lingkungan
stratejik bersifat sangat dinamis, sehingga selalu terbuka kemungkinan bagi
proses perubahan dalam dokumen Renstra. Dalam konteks dokumen R
PEM ERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
KANTOR PENANAM AN M ODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
RENCANA STRATEGIS
( RENSTRA )
TAHUN 2011-2015
KANTOR PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN PESISIR SELATAN
KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 20 10
DAFTAR ISI
Hal aman
Kat a Pengant ar . . . . . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .
1
Daf t ar Isi . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
:
:
:
:
Pendahul uan .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . .. . . . . . . .. . . . . ..
1
1. 1. Lat ar Bel akang . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . . . ..
2
1. 2. Maksud dan Tuj uan . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. .. . . . . . . .. .
3
1. 3. Landasan Hukum . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . . . ..
4
Gambaran Pel ayanan SKPD . . .. . . . . .. . . . .
5
2. 1. Jenis Perizinan dan Perkembangan . . . .. . . . . ... . . . . . . .. . . . . .. . . .
6
2. 2. Real isasi Invest asi………………………. .. . . . . .. . . . .. . . . . ... . . . . . . .. . . .
7
Isusu – Isu St rat egis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi. . . . . .. . .
9
3. 1. Isu-Isu St rat egis. . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . .. . . . . . . ..
9
3. 2. Tugas Pokok dan Fungsi. . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . ..
11
Visi, Mot t o, Tuj uan dan Sasaran, St rat egis dan Kebij akan. . . . . .. . .
23
4. 1. Visi………………………. . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . ..
23
4. 2. Misi . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . ... . . . . . .
23
4. 3. Mot t o .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . .
25
4. 4. Tuj uan . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . .
25
4. 5. Sasaran…………………………………………………………………………………. .
26
4. 6. St rat egis ………………………………………………………………………………. .
27
4. 7. Kebij akan ……………………………………………………………………………….
28
Renst ra KPMP2T Kab. Pesisir Selat an 2011-2015
KAT A PENGANT AR
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 20112015 yang merupakan tugas sektoral dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015
sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015, guna
merespon dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategis baik internal
maupun eksternal. Perubahan lingkungan strategis tersebut diprediksi akan
melatar belakangi beberapa perubahan skema-skema perencanaan dalam
bentuk rencana kerja dan rencana anggaran pembangunan yang disusun
berdasarkan penganggaran terpadu (unified budget) menurut klasifikasi
organisasi, fungsi dan jenis belanja serta penyusunan program kerja yang
berkesinambungan (sustainable program) berbasis kinerja, sehingga akan
mewarnai penyusunan Rencana Strategis Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.
Meskipun
terjadi
berbagai
perubahan
lingkungan
strategis,
perencanaan dan penerapan sistem penanaman modal dan pelayanan
perizinan
selalu
berpedoman
kepada
pendekatan
kesisteman
agar
pembangunan perangkat keras (hardware) seiring, sejalan dan terpadu
dengan pembangunan perangkat lunak (software) serta pengembangan
sumber daya manusia (brainw are) . Selain itu perencanaan yang dilakukan
harus
tetap
bersifat
menyeluruh/komprehensif
terpadu/integral
(antar
rasional
(terukur
(mencakup
semua
aspek/subsistem),
secara
kuantitatif),
aspek/subsistem)
mengikuti
dan
perkembangan
(konstektual), antisipatif (responsif) serta berkelanjutan (berkesinambungan).
Demikian dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini disusun dan disiapkan yang
sangat
jauh dari kesempurnaan dan memerlukan koreksi dan perbaikan,
terima Kasih.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sesuai amanat Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
bahwa untuk menjamin kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien
dan
bersasaran
maka
diperlukan
Perencanaan
Pembangunan
Nasional. Atas dasar fikiran itu maka Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan mencoba
menyusun perencanaan program dan kegiatan yang penjabarannya
dituangkan dalam suatu Rencana Strategis Kantor dan menjadi
pedoman kerja untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahunan. Untuk program
kerja tahunan maka disusun suatu Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) SKPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2010-2015 yang harus diselaraskan dengan Visi dan Misi Kepala
Daerah dengan memenuhi prinsip-prinsip teknokratis (strategis),
demokratis dan partisipatif politis, perencanaan bottom up serta
perencaaan top down dan Kepala SKPD berperan serta bertanggung
jawab untuk menyiapkan rencana kerja SKPD tersebut.
Dalam
Pemerintahan
undang-undang
Daerah,
Nomor
dinyatakan
32
Tahun
2004
tentang
bahwa
Renja
SKPD
sebagai
penjabaran Renstra SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun memuat
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan
langsung
oleh
pemerintah
daerah
maupun
melalui
partisipasi
masyarakat, sehingga dengan demikian Renja Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan
berfungsi
menerjemahkan,
mengoperasionalkan
Rencana
Kerja
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ke dalam program dan kegiatan
Kantor sedemikian rupa, sehingga berkontribusi terhadap pencapaian
tujuan dan capaian program Pemerintah Daerah secara keseluruhan
dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Rencana
Strategis Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pesisir Selatan.
2
1.2.
Maksud dan T ujuan
Adapun maksud penyusunan Renstra Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2011 – 2015 adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan
yang memberikan arah kebijakan alokasi anggaran, strategi, arah
kebijakan dan program serta kegiatan yang harus dipedomani dan
dilaksanakan untuk jangka waktu lima tahun kedepan.
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Kantor
Penanaman
Modal
Kabupaten Pesisir Selatan
dan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
Tahun 2011 – 2015 adalah untuk
menjabarkan Rencana Makro Visi, Misi dan program Kepala Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005 – 2025
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015.
1.3.
Landasan Hukum
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
c. Undang-undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 - 2025;
d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
3
g. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009
tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
j. Permendagri
No.
6
Tahun
2007
tentang
Petunjuk
Teknis
Penyusunan, Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
O. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2005-2025;
P. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2005 – 2025;
4
BAB II
GAMBARAN PELAY ANAN SKPD
Dalam rangka
peningkatan pelayanan perizinan di
bidang
penanaman modal, Pemerintah telah menetapkan kebijakan sesuai
Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Jo Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Upaya ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan ,
mempercepat, penyederhanaan dan meringankan atau menghilangkan
biaya pengurusan perizinan, sesuai dengan tuntutan mayarakat agar
petugas pelayanan lebih brkualitas (servis excellence) dalam bingkai
kepemerintahan yang baik (good governance). Peningkatan kualitas
pelayanan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan,
harapan dan kepuasan mayarakat.
Hal tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Pesisir Selatan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah tentang pembentukan Kantor
Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Pesisir Selatan kemudian
dirubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor
12 Tahun 2010 tentang perubahan Nomenklatut Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pesisir Selatan
menjadi
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
Kabupaten Pesisir Selatan.
Kemudian yang menjadi kewengan Kantor Pelayanan Perizinan
terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan Peraturan Bupati
Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2009 dan Perubahan atas Peraturan
Bupati Pesisir Selatan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pelimpahan
Kewengan di bidang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Pesisir Selatan, dengan jumlah perizinan dan non perizinan yang
dilelola sebagai berikut :
1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) khusus usaha
2. Izin Tempat U saha (SITU) dan Izin Gangguan (HO)
3. Surat Izin U saha Perdagangan (SIUP)
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
5
5. Izin Usaha Industri (IUI),Tanda Daftar Industri (TDI)
6. Tanda Daftar Gudang (TDG)
7. Pemberian Rekomendasi Izin Penelitian /Survey
Dalam
penyelenggaraanya
Kantor
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai
tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan Nomor 4 Tahun 2008 sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal .
2. Pelayanan
penyelenggaraan
pemerintah
daerah
di
bidang
daerah
di
bidang
fungsi
Kantor
pelayanan investasi dan penanaman modal.
3. Pelayanan
penyelenggaraan
pemerintah
pelayanan perizinan dan non perizinan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sesuai
dengan
kewenangan
dan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Pesisir Selatan dapat kami tampilkan perkembangan dan penerbitan
izin melalui Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan selama periode Tahun 2010-2012
sebagaimana table dibawah ini :
T abel 1.
Jenis Perizinan dan Perkembangan 2010-2012
No.
JENIS PERIZINAN
1.
SITU/HO
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SIUP
TDP
TDI
TDG
IUI
IMB
Rekomendasi Penelitian
Jumlah
Berdasarkan
table
diatas
2010
2011
2012
797
691
6u92
661
616
63
7
5
97
271
2.517
650
670
58
11
94
224
2.398
579
639
37
3
281
463
2.055
dapat
digambarkan,
bahwa
perkembangan masyarakat Pesisir Selatan dalam pengurusan izin
yang dilayani melalui Kantor pelayanan perizinan dan non perizinan di
6
Kabupaten Pesisir Selatan selama 3 (tiga) tahun terakhir, masih dalam
perkembangan usaha kecil dan rumah tangga U MKM dan belum
merupakan investasi berskala besar, hal tersebut dapat dilihat dalam
perkembangan pengurusan Izin Usaha Industri (IU I), hanya 5 buah
pada tahun 2010.
Kemudian
investasi
di
dapat
Pesisir
kami
Selatan
tampilkan
melalui
perkembangan
Kantor
realisasi
Penanaman
Modal
Pelayanan Perizinan Terapadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam
periode Tahun 2010-2012 sebagai berikut :.
T abel 2.
Realisasi Investasi Tahun 2010-2012
Jumlah
Sektor
No
T ahun
.
(Rp)
Perdagangan
Industri
(Rp)
(Rp)
1
2010
106.916.166.900
75.060.000.000
180.701.166.900
2
2011
112.584.500.000
35.653.000.000
158.237.500.000
3
2012
99.371.000.000
66.206.000.000
165.577.000.000
Jml
429.293.561.900
186.458.750.000
624.478.311.000
Berdasarkan
tabel
diatas
dapat
digambarkan,
bahwa
perkembangan investasi di Kabupaten Pesisir Selatan 3 (tiga) tahun
tersebut,
pada
tahun
2011
pada
sektor
perdagangan
terjadi
peningkatan 5,6% sedangkan pada sektor industri terjadi penurunan
sebesar penurunan 53,1% dibandingkan pada tahun 2010 disektor
yang sama, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan 11,3% pada
sector perdagangan dan meningkat 86,2% ini dikarenakan izin usaha
yang diterbitkan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan sebagian dari
pengusaha telah mendaftarkan usahanya pada tahun sebelumnya.
Terjadinya fluktuasi realisasi investasi disebabkan oleh faktor
keamanan, politik, hukum dan sosial masyarakat, penyebab lainnya
yang dirasakan dapat menghambat perkembangan investasi adalah
7
belum terpadunya pelayanan perizinan pada satu pintu, karena
sebagian besar perizinan masih berada pada SKPD teknis.
Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan investasi terutama
investasi yang memerlukan fasilitas baik PMA maupun PMDN perlu
dilakukan perubahan dalam pelayanan investasi Penanaman Modal
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perbaikan peraturan dan kebijakan serta pelayanan perizinan oleh
aparatur yang menangani penanaman modal.
2. Penyederhanaan pelayanan perizinan dibidang Penanaman Modal
dengan Sistem SPIPISE.
3. Penyiapan data peluang investasi yang akurat sehingga dapat
dikembangkan oleh investor.
4. Peningkatan promosi dan kerja sama yang lebih efektif.
5. Pemberdayaan kelembagaan instansi teknis dibidang Penanaman
Modal
Untuk
menarik
investor
ke
Kabupaten
Pesisir
Selatan
diperlukan kerja keras dan keterlibatan semua pihak terkait, karena
Kabupaten
Pesisir
Selatan
mempunyai
peluang
untuk
menarik
investasi karena memiliki beberapa potensi sumber daya yang masih
dapat dikembangkan dalam bentuk usaha yang prospektif dan
diminati oleh pasar baik dalam maupun luar negeri. Potensi yang
dimiliki dan mempunyai keunggulan pada sektor pertanian,
sektor
kelautan dan perikanan, sektor pariwisata, sektor pertambangan
,sektor jasa dan perdagangan .
8
BAB III
ISU-ISU ST RAT EGIS BERDASARK AN
T UGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Isu-Isu Strategis
Tantangan eksternal untuk menarik Investasi dalam Tahun
2010 dan tahun-tahun mendatang diperkirakan semakin berat.
Pertama, tingkat daya saing Nasional masih rendah. Laporan Global
Competitiveness Report 2010 yang diterbitkan World Forum (WEF)
menempatkan Indonesia pada peringkat 54 dari 133 negara yang
disurvei. Angka ini sedikit meningkat disbanding tahun sebelumya
yang berada pada peringkat 55. Dibandingkan dengan Negara-Negara
kawasan Asia Ternggara seperti Singapura (peringkat 3), Malaysia
(peringkat 24), Thailand (peringkat 36), dan China (peringkat 29).
Sementara peringkat kemudahan berusaha (easy of doing business)
terbittan World Bank (2009) menempatkan Indonesia pada peringkat
122 dari 189 negara yang disurvei. Posisi Indonesia ini jauh di bawah
Negara-negara sekawasan, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Laporan International Institute For Management Development (IMD)
dalam World Competitiveness Yearbook Tahun 2010 menyatakan daya
saing Indonesia menempati peringkat 41 dari 57, meningkat cukup
tajam dibanding 2009 yang peringkat 51 dari 55 Negara.
Dalam rangka mengantisifasi isu-isu strategis perlu dilakukan
langkah-langkah
baik secara internal maupun eksternal sebagai
berikut :
a. Kesatu adalah Daerah lain lebih siap dalam memfasilitasi investor.
Dibandingkan dengan daerah tetangga seperti Riau dan Sumatera
Utara,
Propinsi
Sumatera
barat
masih
belum
optimal
dalam
penyelenggaraan penanaman modal.
b. Kedua adalah Infrastruktur provinsi lain lebih memadai. Hal ini dapat
dilihat dari perkembangan pembangunan daerah tetangga terutama
Riau dan Sumatera Utara lebih pesat dibandingkan Provinsi Sumatera
Barat
9
c. Ketiga
adalah
kurang
kepastian
hukum
dengan
berlarutnya
penyelesaian Ranperda Penanaman Modal dan lemahnya penegakkan
hukum yang terkait dengan kinerja pengadilan niaga disamping itu,
efisiensi peradilan dalam penyelesaian sengketa masih rendah dan
biaya
untuk
mendapatkan
kepastian
hukum
dari peradilan
di
Indonesia relatif tinggi, dibandingkan negara-negara lain dikawasan
Asia, peradilan di
Indonesia termasuk lama dalam penyelesaian
sengketa usaha.
d. Keempat adalah kurangnya insentif, termasuk insentif perpajakan,
dalam menarik penanaman modal di Indonesia. Dibandingkan dengan
negara-negara tetangga, insentif perpajakan di Indonesia relative
tertinggal. Meskipun dengan tingkat pajak progresif yang diperkirakan
relatif sama dengan negara-negara lain, sistem perpajakan di Indonesia
tidak memberikan pembebesan pajak (tax holiday) untuk jangka waktu
tertentu dan relatif tertinggal dalam memberikan kelonggaran pajak (tax
allowances).
e. Kelima adalah ketidak pastian pertumbuhan ekonomi akibat krisis
global dan dampak gempa berkekuatan 7,9 SR. Akibat krisis keuangan
global dan dampak gempa tersebut perekonomian Pesisir Selatan
sempat mengalami perlambatan dibandingkan daerah-daerah lain.
Peluang eksternal untuk investasi ke Pesisir Selatan masih
memungkinkan dalam
pemanfaatan
sumber
daya
dan
peluang
eksternalnya adalah kebutuhan dunia yang meningkat terhadap
produk perikanan ,kelautan, pariwisata, agro industri, energi dan
pertambangan.
Adapun
isu
strategis
yang
mempengaruhi
pengembangan
investasi di Sumatera Barat adalah :
1. Masih adanya perbedaan persepsi terhadap pengertian investasi
(antara pemerintah, legislative, swasta dan masyarakat).
2. Berbedanya data dan informasi potensi investasi yang ditawarkan
dengan kenyataan di lapangan.
3. Minimnya dokumen perencanaan pendukung investasi (master plan,
feasibility study, DED, Business plan).
4. Birokrasi yang berbelit-belit didalam perizinan penanaman modal.
10
5. Makin menguatnya tekanan internasional terhadap kelestarian
lingkungan
6. Masyarakat belum banyak merasakan dampak positif investasi.
Keenam isu tersebut di atas perlu segera dicarikan solusinya
kalau kita ingin Pesisir Selatan dapat menarik investasi pada tahun
tahun berikutnya.
3.2. Tugas Pokok dan fungsi.
Dengan adanya
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP ) setiap
daerah
membentuk
kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, sesuai
dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah
Selatan
melahirkan
Perda
Nomor
:
4
Kabupaten Pesisir
Tahun
2008
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan dengan nama Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal , kemudian berganti nomenklatur
menjadi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Pesisir selatan No.12 Tahun 2010.
Adapun Struktur Organisasi Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan
tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Pesisir Selatan
Nomor 33 Tahun 2010 sebagai berikut :
1. Kepala Kantor ( Esselon III/a.)
2. Kasubag Tata Usaha (Esselon IV/a.).
3. Kasi Promosi dan Kerjasama Investasi (Esselon IV/a.).
4. Kasi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi ( Esselon IV/a )
5. Kasi Perizinan dan Non Perizinan ( Esselon IV/a ).
6. Kasi Informasi, Pengaduan Pemantauan dan Evaluasi.( Esselon IV/a ).
Adapun tugas pokok dan fungsi Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
Kabupaten
Pesisir
Selatan
dalam
menyelenggarakan sebahagian kewenangan Pemerintah Daerah dalam
11
penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud
diatas sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Perizinan Terpadu
dan Penanaman Modal
b. Pelayanan
penunjang
untuk
kelancaran
penyelenggaran
Pemerintahan Daerah dibidang Pelayanan Perizinan terpadu dan
Penanaman Modal;
c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal ;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Jabatan Struktural pada kantor
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir
Selatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dengan rincian tugas
sebagai berikut :
1.
Kepala Kantor :
a. Merumuskan rencana dan program kerja Kantor baik rutin maupun
anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi, serta
sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana strategis kantor
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
pelayanan prizinan sesuai peraturan.
c. Mengoordinasikan kebijakan daerah di bidang
penanaman modal
dan pelayanan perizinan terpadu ke semua SKPD dan jajaran
pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah.
d. Menyusun sasaran pelaksanaan kegiatan Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perijinan Terpadu sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan.
e. Mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada kepala sub
bagian dan para kepala seksi sesuai dengan beban tugas dan
permasalahannya.
f. Melaksanakan koordinasi proses pelayanan perijinan kepada unsurunsur satuan kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai
kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan.
g. Mengoordinasikan sub bagian dan para kepala Seksi dan bawahan,
agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.
12
h. Membina, memfasilitasi, mengevaluasi dan mengarahkan serta
pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan perijinan
terpadu.
i. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan
perizinan
untuk
permasalahan
mengetahui
yang
perkembangan,
timbul
serta
hambatan
upaya
tindak
dan
lanjut
penyelesaiaannya.
j. Mendisposisi surat masuk sesuai bidang permasalahannya.
k. Menilai,
menandatangani
dan/atau
memaraf
persuratan
dan
dokumen lainnya sesuai dengan kewenangan menurut ketentuan.
l. meneliti, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas di bidang
pelayanan perizinan terpadu sesuai kewenangan.
m. Memberikan
data
dan
informasi
mengenai
situasi
bidang
penanaman modal pelayana perizinan terpadu serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada kepala daerah sebagai bahan dalam
mengambil keputusan.
n. Memelihara
dan
mengupayakan
peningkatan
kinerja
pegawai,
disiplin, meningkatkan dedikasi, loyalitas dan kejujuran dalam
lingkungan kantor.
o. Mengendalikan
pengelolaan
keuangan,
ketatausahaan
dan
perlengkapan kantor dan memberikan pembinaan dan bimbingan
terhadap kelompok jabatan fungsional sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
p. Menghadiri rapat koordinasi dan rapat-rapat lainnya.
q. Menerima arahan / petunjuk dari atasan.
r. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sebagai pembinaan staf.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
petunjuk dan arahan.
2.
Kasubag Tata U saha :
a. Menghimpun,
mempelajari
peraturan
perundang-undangan
di
bidang urusan umum, keuangan dan kepegawaian sebagai pedoman
pelaksanaan tugas dan mengumpulkan, mengarsipkan peratuan
perundang-undangan bidang penanaman modal dan pelayanan
perizinan terpadu.
13
b. Menginventarisasi
berhubungan
dan
dengan
mengolah
bidang
data
urusan
dan
informasi
umum,
yang
keuangan
dan
kepegawaian, program sebagai pedoman pelaksanaan tugas serta
menyiapkan petunjuk pemecahan masalah.
c. Menyusun rencana, program kerja baik rutin maupun anggaran
berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian
Tata Usaha serta sumber daya yang ada berpedoman kepada
rencana
strategis
sebagai
pedoman
pelaksanaan
tugas
dan
memfasilitasi penyusunan anggaran pada seksi-seksi.
d. Mempelajari
dan
mengimplementasikan
peraturan,
kebijakan
daerah, dan dasar hukum lainnya yang berkaitan dengan bidang
kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
e. Melaksanakan
koordinasi
dengan
unit
kerja
terkait
dalam
pelaksanaan tugas.
f. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat kantor, pertemuan
dan acara rutin keprotokolan dan acara resmi lainnya.
g. Melakukan usulan penetapan pelaksana, pengelola kegiatan dan
bendahara kantor.
h. Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan.
i.
Merencanakan
kebutuhan
barang
dan
perlengkapan
serta
melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan.
j . Menyiapkan bahan dan pelaksanaan administrasi, pengadaan,
penyaluran, pemakaian, penggunaan dan penghapusan barang dan
perlengkapan, penggunaan dan pemakaian barang inventaris,
kendaraan dinas serta penggunaan gedung, pengaturan urusan
rumah tangga, keamanan kantor dan lingkungan serta rumah
dinas.
k. Mengatur
pelaksanaan
penggunaan
dan
pemakaian
barang
inventaris dan perlengkapan.
l.
Melakukan
penyiapan
bahan
pembuatan
daftar
penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP-3).
m . Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan data kepegawaian.
n. Menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai,
Karpeg, Taspen, Karis, Karsu, Askes dll.
o. Menyiapkan bahan mutasi dan pemberhentian, teguran pelanggaran
disiplin, pensiun, dan surat cuti pegawai.
14
p. Menyiapkan bahan dan
data
pegawai
yang
akan
mengikuti
pendidikan dan pelatihan pegawai.
q. Mempersiapkan kebutuhan pegawai kantor.
r. Menyiapkan
bahan
perencanaan
dan
program
kesejahteraan
pegawai.
s. Menyiapkan
absensi
kehadiran
pegawai
dan
mengoordinir
kehadiran pegawai.
t . Menyiapkan bahan dalam rangka pengelolaan keuangan kantor dan
perbendaharaan
kantor
berdasarkan
peraturan
perundang-
undangan.
u. Mempersiapkan bahan dalam rangka menyusun anggaran kinerja
kantor
dan
melakukan perubahan
atau tambahan
anggaran
pendapatan dan belanja kantor sesuai dengan usulan masingmasing bidang.
v. Mengoordinasikan
penerimaan,
pelaksanaan
penyimpanan,
Anggaran
pengeluaran,
Satuan
Kerja,
pertanggungjawaban,
pembukuan keuangan dan menyiapkan laporan hasil
w . Menyiapkan bahan serta memberikan pelayanan dalam rangka
pemeriksaan keuangan.
x. Menyiapkan daftar gaji, tunjangan, honor pegawai, perjalanan dinas
serta kesejahteraan pegawai.
y. Melaksanakan
pembinaan
dan
pengendalian
terhadap
bendaharawan dan pengelola keuangan kantor.
z. Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
aa. Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja tahunan(Renja) dan
lima tahunan (Renstra) bidang pelayanan perijinan terpadu
ä. Mengumpulkan dan mengelola data dalam rangka penyusunan
rencana stratejik dan rencana kerja tahunan (Renja) kantor.
ö. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA),
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Perubahan
Pelaksanaan Anggaran (DPPA) kantor.
aa. Mengumpulkan/menyiapkan dokumen dan memproses Rencana
Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
bidang kepustakaan dan kearsipan.
15
bb. Menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
pertanggungjawaban
pemerintahan
kantor,
(LKPj),
daerah
bahan
bahan
(LPPD)
laporan
laporan
kantor,
keterangan
penyelenggaraan
laporan
tahunan
dan
Penetapan Kinerja kantor.
cc. Menandatangani dan/atau memaraf surat dan dokumen lainnya
sesuai dengan kewenangan menurut ketentuan.
dd. Meneliti dan memaraf naskah dinas yang berkaitan dengan Sub
Bagian Tata U saha dengan mempedomani data dan peraturan yang
berlaku agar diperoleh konsep naskah yang benar.
hh. Mendistribusikan naskah dinas sesuai dengan arahan atasan.
ii. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas Sub Bagian Tata Usaha dengan memberi arahan sesuai
dengan bidang dan permasalahannya.
j j . Memberi petunjuk, bimbingan kepada bawahan di lingkungan tata
usa agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku.
hh. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
bidang tata usaha.
ll. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sebagai pembinaan staf.
j j . Menyimpan dan memelihara berkas kerja, data dan dokumen
menurut ketentuan.
nn. Menyusun, mengolah dan menyajikan data dalam bentuk laporan
bulanan, triwulanan dan tahunan sebagai bahan monitoring dan
evaluasi.
oo. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang
tugas.
3.
Kasi Promosi dan Kerja Sama Investasi.
a. Menghimpun
dan
mengolah
peraturan
perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan promosi dan kerjasama investasi
sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Mengumpulkan
dan
mengolah
data
serta
pedoman
untuk
penyusunan rencana kerja dan kegiatan.
16
c. Merumuskan
konsep
langkah
kegiatan
Seksi
promosi
dan
kerjasama investasi berdasarkan Visi, Misi serta rencana kerja Seksi
pada Kantor Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
sebagai acuan kegiatan.
d. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
Seksi promosi dan kerjasama investasi.
e. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan
tugas Seksi promosi dan kerjasama investasi.
f. Memberikan layanan informasi prosedur pelayanan umum dan
perijinan.
g. Melaksanakan pemprosesan perizinan sesuai dengan kewenangan
yang ada.
h. Melaksanakan
penyusunan
dan
penataan
Sistem
Informasi
penanaman modal di daerah.
i.
Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.
j . Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerjasama yang baik.
k. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
l.
Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan seksi
promosi dan kerjasama investasi.
m . Menyelia pelaksanaan kegiatan seksi promosi dan kerjasama
investasi sesuai dengan rencana dan realisasinya.
n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
promosi dan kerjasama investasi untuk mengetahui perkembangan,
hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut
penyelesaiannya.
o. Mengawasi
dan
mengendalikan
kegiatan
Seksi
promosi
dan
kerjasama investasi agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan
dan rencana.
p. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
q. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi promosi dan kerjasama investasi.
17
r. Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
4.
Kepala Seksi Pengolahan Data Dan Pengendalian Investasi
a. Mengumpulkan
dan
mengolah
data
serta
pedoman
untuk
penyusunan rencana kerja dan kegiatan.
b. Merumuskan konsep langkah kegiatan anggaran berbasis kinerja
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Pengolahan Data dan
Pengendalian Investasi serta sumber daya yang ada berpedoman
kepada rencana strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan
tugas.
c. Menyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
d. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan
tugas seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
e. Melaksanakan pengumpulan bahan dan data serta mempersiapkan
data tentang pelaksanaan dan pelaporan perizinan.
f. Menyiapkan informasi perizinan dalam rangka pengembangan
perizinan.
g. Melaksanakan penyusunan laporan hasil kegiatan perizinan.
h. Mengoordinir tim survey guna penelitian teknis di lapangan sesuai
dengan dokumen permohonan izin.
i.
Melaksanakan koordinir dengan instansi teknis sesuai bidangnya.
j.
Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
seksi sesuai denga bidang tugas dan permasalahannya.
k. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerja sama yang baik;
l.
Memberikan petunjuk dan arahan kepada Staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
m. Menyelia
pelaksanaan
kegiatan
Seksi
Pengolahan
Data
dan
Pengendalian Investasi sesuai dengan rencana dan realisasinya.
n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi untuk mengetahui
18
perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta
upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
o. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Pengolahan Data dan
Pengendalian Investasi
agar kegiatan berjalan sesuai dengan
ketentuan dan rencana.
p. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan Seksi
Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
q. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
r. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian Investasi.
s. Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
t. Melaksankan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
5.
Kepala Seksi Perizinan Dan Non Perizinan
a. Mengumpulkan
dan
mengolah
data
serta
pedoman
untuk
penyusunan rencana kerja dan kegiatan.
b. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Perizinan dan Non
Perizinan serta sumber daya yang ada berpedoman kepada rencana
strategis kantor sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
Seksi Perizinan dan Non Perizinan.
d. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan
tugas Seksi Perizinan dan Non Perizinan.
e. Menerima dan mengumpulkan pengaduan masyarakat terhadap
pelaksanaan pelayanan publik oleh pemerintah guna ditindak
lanjuti daerah dan meneruskan ke Sekretaris Daerah Cq. Bagian
Pemerintahan Umum.
f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penelitian lapangan.
g. Mengkoordinir Front office dalam urusan penerimaan dan peneliti
kelengkapan berkas permohonan izin.
19
h. Memberikan layanan informasi prosedur pelayanan umum dan
perizinan.
i. Melaksanakan penetapan biaya kelayakan sesuai dengan tarif yang
diatur Peraturan Daerah.
j . Melaksanakan pemprosesan perizinan sesuai dengan kewenangan
yang ada.
k. Melaksanakan tata administrasi dan alur perizinan yang jelas dan
transparan.
l. Menerbitkan dan menyerahkan izin yang sudah ditandatangani
pejabat yang berwenang.
m . Melaksanakan
penyusunan
dan
penataan
Sistem
Informasi
penanaman modal di daerah.
n. Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.
o. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerjasama yang baik.
p. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
q. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan seksi
Perizinan dan Non Perizinan.
r. Menyelia pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan dan perizinan
sesuai dengan rencana dan realisasinya.
s. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Perizinan dan Non Perizinan untuk mengetahui perkembangan,
hambatan dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut
penyelesaiannya.
t . Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Seksi Perizinan dan Non
Perizinan agar kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan dan
rencana.
u. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
v. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi Perizinan dan Non Perizinan.
w . Melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
20
x. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
6
Kepala Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan Dan Evaluasi.
a. Menghimpun
dan
mengolah
peraturan
perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan
lainnya
yang
berhubungan
dengan
Informasi,
Pengaduan,
Pemantauan dan Evaluasi sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Menyiapkan
bahan
dalam
rangka
penyelesaian/penyampaian
jawaban pengaduan pelayanan publik dan perijinan.
c. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
terkait perihal penyelesaian pengaduan pelayanan publik dan
perijinan.
d. Menyiapkan bahan kegiatan informasi dan promosi pelayanan
perizinan didalam dan luar daerah.
e. Merancang dan mengembangkan sistem informasi pelayanan umum
dan perizinan.
f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap layanan
umum dan perizinan yang diberikan agar tidak menyimpang dari
ketentuan.
g. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk
teknis pelayanan perizinan.
h. membuat berita acara dan laporan hasil pelaksanaan penelitian di
lapangan.
i.
Melaksanakan sosialisasi kebijakan daerah di bidang pelayanan
umum dan perizinan.
j . Membagi tugas dan tanggung jawab terhadap staf di lingkungan
Seksi sesuai bidang tugas dan permasalahannya.
k. Mengoordinir Staf Seksi secara berkala ataupun insidentil agar
terjadi kerjasama yang baik.
l.
Memberikan petunjuk dan arahan kepada Staf dalam rangka
kelancaran tugas dan tujuan yang akan dicapai.
m . Menyelia pelaksanaan kegiatan Seksi Menghimpun dan mengolah
peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis, data
dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan
21
dengan promosi dan kerjasama investasi sebagai pedoman dan
landasan kerja.
n. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan Seksi
Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi untuk mengetahui
perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul serta
upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
o. Mengawasi
dan
mengendalikan
kegiatan
Seksi
Informasi,
Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi agar kegiatan berjalan sesuai
dengan ketentuan dan rencana.
p. Meneliti dan memaraf persuratan yang berkaitan dengan Seksi
Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi.
q. memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
yang dihadapi bawahan atas dasar pantauan dan evaluasi untuk
bahan rumusan kebijakan lebih lanjut.
r. Menyampaikan saran dan telaahan kepada pimpinan menyangkut
urusan Seksi Informasi, Pengaduan, Pemantauan dan Evaluasi.
s. melaporkan perkembangan kegiatan kepada pimpinan sebagai
masukan dalam penyusunan rencana berikutnya.
t . Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugas.
22
BAB IV
VISI, MISI, MOT O, T UJUAN DAN SASARAN, ST RAT EGI DAN KEBIJAK AN
4.1. VISI.
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi
pemerintah.
Visi
juga
merupakan
suatu
keadaan
yang
ingin
diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD sesuai dengan
tugas fungsi SKPD sejalan dengan pernyataan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah dalam RPJMD.
Visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
tahun 2011-2015 dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta
harapan-harapan (impian) yang ingin dicapai oleh Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan
dengan rumusan Visi sebagai berikut :
T ERWUJUDNYA IKLIM INVEST ASI YANG K ONDUSIF SERT A
PROFESIONAL DALAM PELAY ANAN MASY ARAK AT
Menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai tujuan investasi
dengan pelayanan perizinan yang cepat, transparan dan akuntabel
pada tahun 2015, harus didukung dengan kebijakan yang mendorong
masuknya investasi serta adanya upaya-upaya pemerintah daerah
untuk memberikan kemudahan berusaha kepada investor.
4.2 MISI.
Untuk mewujudkan visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang
harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan, misi juga merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi
dalam rangka mewujudkan visi SKPD, misi yang telah ditetapkan
adalah :
23
1. Menyiapkan Sarana dan Prasarana Pelayanan yang lebih baik dalam
Bidang Perizinan.
2. Meningkatkan Koordinasidan Integrasi dengan SKPD Teknis terkait
dalam
proses
pemberian
Izin
secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan.
3. Menyelenggarakan teknis Pelayanan Terpadu dengan mudah, cepat
dan transparan.
4. Mempermudah masyarakat mengakses Informasi dalam layanan
satu pintu ( One Stop Service )
5. Mengembangkan dan mempromosikan potensi Daerah menjadi
potensi unggulan yang mampu menarik investor.
Misi yang telah ditetapkan di atas merupakan prioritas yang
harus dicapai untuk pencapaian visi Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal terutama dalam peningkatan investasi
dan
pemberian
pelayanan
yang
prima
kepada
calon
investor.
Pencapaian misi tersebut ditindak lanjuti pula dengan membuat
peraturan daerah dan kebijakan yang jelas untuk mendukung dan
menarik investor untuk berinvestasi di Pesisir Selatan.
Dalam menarik minat investor untuk berinvestasi diperlukan pula
informasi dan didukung oleh promosi yang tepat sasaran serta
dilakukannya kerja sama investasi dengan para investor baik didalam
maupun luar negeri serta kerja sama dengan provinsi tetangga dan
negara lain.
Mendukung semua kegiatan investasi, optimalisasi tugas dan
fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
serta penguatan kelembagaan perlu dilakukan segera, sehingga peran
organisasi akan lebih terlibat dengan jelas sebagai badan koordinasi.
Peningkatan SDM terus dilakukan karena tuntutan pelayanan yang
menyangkut ilmu pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan
melalui pelatihan-pelatihan maupun dengan mengikuti pemagangan di
BKPM dan perusahaan swasta.
24
4.3 MOT T O
Untuk mendorong terujudnya Visi dan Misi tersebut perlu
disusun kata-kata yang dapat memberikan semangat, baik kepada
pemberi maupun penerima pelayanan dengan membuat motto atau pun
slogan.
Adapun
motto/
slogan
Kantor
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut
:
MUDAH, T RANSPARAN, CEPAT DAN PAST I
Maksud dari motto/slogan tersebut adalah :
1.
Mudah,
proses sederhana, tidak berbelit-belit dan dapat
dilakukan langsung tanpa perantara.
2.
Transparan,
terbuka,
ada
kejelasan
tentang
persyaratan,
prosedur dan biaya.
3.
Cepat,
efisien
waktu,
dan
ada
kejelasan
batas
waktu
penyelesaiannya.
4.
Pasti, ada kepastian hukum dan keabsahan, standar biaya dan
tanggung jawab.
4.4
T UJUAN
Penetapan tujuan organisasi Kantor Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu berdasarkan kepada pernyataan misi
yang telah dirumuskan. Tujuan akan menggambarkan sesuatu yang
akan dicapai/dihasilkan dalam periode perencanaan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan, tujuan yang ditetapkan
mengacu kepada visi dan misi serta berdasarkan kepada isu-isu yang
dapat
mendorong
pengembangan
investasi,
tujuan
yang
telah
dirumuskan adalah :
1. Meningkatkan koordinasi, pelayanan, pembinaan dan pengendalian
penanaman modal serta perumusan kebijakan yang mendukung
investasi.
25
2. Meningkatkan pelaksanaan promosi dan kerjasama investasi yang
efektif.
3. Meningkatkan
pelayanan
perizinan
dan non
perizinan
pada
masayarakat berdasarkan prinsip tranparansi dan akuntabilitas.
Tujuan yang telah dirumuskan di atas harus konsisten dengan
tugas pokok dan fungsi serta searah dengan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
merealisasikan misi.
4.5.
SASARAN.
Pencapaian tujuan dijabarkan dalam sasaran yang ditentukan
baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif yang ingin dicapai
suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan seperti dalam jangka
waktu tahunan atau semester. Sasaran yang dicapai oleh Kantor
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah :
1.
Jumlah Investasi dan Penerbitan Izin pada Kantor Penanaman
Modal dan Pelayanan Peerizinan Terpadu Kab.Pesisir Selatan :
Jumlah Izin Prinsip yang diterbitkan sampai tahun 2012
sebanyak 18 Izin Prinsip (IP) dan diperkirakan sampai akhir
tahun 2015 sebanyak 50 Izin Prinsip.
Jumlah Izin Lokasi yang diterbitkan sampai tahun 2012
sebanyak 3 Izin Lokasi dan diperkirakan sampai akhir tahun
2015 sebanyak 10 Izin Lokasi.
Jumlah Izin SITU/HO yang diterbitkan sampai tahun 2012
sebanyak 2280 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015
sebanyak 3.000 Izin.
Jumlah Izin SIUP yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
1.890 Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak
4.000 Izin.
Jumlah Izin TDP yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
1.925. Izin
dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015
sebanyak 4.000 Izin.
26
Jumlah Izin TDI yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
158.. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak
250. Izin.
Jumlah Izin IUI yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak 5
Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak 10.
Izin.
Jumlah Izin IMB yang diterbitkan sampai tahun 2012 sebanyak
472. Izin dan diperkirakan sampai akhir tahun 2015 sebanyak
700. Izin.
Jumlah
Investasi
sampai
akhir
tahun
2012
Rp.
624.478.311.000,- dan diperkirakan Investasi sampai akhir
Tahun 2015 Rp 1,5 T.
Dalam pencapaian sasaran diatas diperlukan koordinasi dengan
semua pihak baik dengan pemerintah, instansi Teknis Terkait
Propinsi, kabupaten/kota dan dunia usaha.
4.6
ST RAT EGI.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
dalam Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Tahun 2011sampai dengan 2015 perlu disusun strategi yang
merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upayaupaya
organisasi
yang
meliputi
penetapan
kebijakan,
program
operasional dan kegiatan atau aktivitas dengan memperhatikan
sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi yang
akan
mempengaruhi
implementasi
strategi.
Strategi
yang
telah
dirumuskan adalah :
1. Penciptaan iklim yang kondusif dalam pengembangan penanaman
modal
2. pemberian kepastian dalam berusaha.
3. Penataan sistem promosi dan kerjasama penanaman modal yang
tepat sasaran.
4. Pemberian informasi yang akurat tentang potensi dan peluang
penanaman modal.
27
4.7
KEBIJAKAN
Untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
dalam Rencana Stratejik Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Tahun 2011 sampai dengan 2015 didukung dengan
suatu kebijakkan yang tepat sebagai pedoman dalam penyusunan
program
dan
pelaksanaan
kegiatan,
kebijakkan
yang
telah
dirumuskan adalah :
1.
Merancang Peraturan Daerah Dan Kebijakkan Yang Mendorong
Pengembangan Investasi.
2.
Melaksanakan
Sistem
Promosi
Yang
Efektif
dan
Penataan
Kerjasama Investasi.
3.
Melakukan Analisa Potensi Sumberdaya untuk Menetapkan
Peluang Dan Prioritas Investasi.
4.
Menyatukan semua perizinan yang dikelola daerah dalam Satu
Pintu.
5.
Menyederhanakan prosedur dan persyaratan perizinan guna
memudahkan calon investor untuk menanakan modal.
Kebijakan ini harus dijalankan sebagai komitmen organisasi
karena
kebijakkan
akan
berfungsi
sebagai
pedoman
dalam
pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi.
28
BAB V
PENUT UP
Dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini merupakan dokumen perencanaan
yang menjadi acuan bagi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan
Perizinan dan non perizinan Penanaman Modal tahun 2011-2015. Dokumen
ini
selain
berisi
rencana
kegiatan-kegiatan
Kantor
Perizinan
juga
menggambarkan besarnya anggaran yang dibutuhkan. Renstra mencakup
berbagai indikator kinerja yang merupakan ukuran keberhasilan dari
pencapaian rencana yang sudah dirumuskan tersebut.
Dokumen Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini disusun dengan mempertimbangkan
dan memperhitungkan berbagai faktor yang bersumber dari lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Namun demikian, hal ini tidak berarti
bahwa substansi pada dokumen tersebut tidak dapat mengalami perubahan.
Penyusunan dokumen renstra didasari oleh kesadaran bahwa lingkungan
stratejik bersifat sangat dinamis, sehingga selalu terbuka kemungkinan bagi
proses perubahan dalam dokumen Renstra. Dalam konteks dokumen R