Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Supervisi Akademik di Sekolah Dasar Negeri Candisari 1 Mranggen Demak T2 942012078 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai agen pembelajaran, pendidik menempati
posisi strategis dalam peningkatan mutu lulusan SD.
Pendidik melakukan berbagai aktivitas sejak perencanaan, mengelola PBM, dan menilai ketercapaian tujuan pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dan
laju kehidupan global tidak akan mengubah atau
meniadakan pendidik dalam proses pendidikan.
Sejalan dengan pengembangan guru sebagai
tenaga profesional dituntut memiliki perbagai persyaratan. Menurut UU 14 Th 2005 bab III pasal 7 ayat (1)
guru harus memiliki prinsip profesionalitas, yaitu:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan,
dan akhlak mulia; (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; (e) memiliki
tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g) memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
1
Pelaksanakan tugas pendidik diatur dalam UU
14 Th 2005 dan Permendiknas 74 Th 2008. Dalam
regulasi ini guru berperan sebagai tenaga profesional.
Dalam mengelola PBM, guru berperan sebagai agen
pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Sebagai tenaga profesional, untuk
meningkatkan
tugasnya dilakukan supervisi. Hal ini
menunjukkan
komitmen
guru
dalam
melakukan
fungsinya sebagai agen pembelajaran. Menurut Pidarta
(2009:1) supervisi selalu mengacu pada kegiatan memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut juga tidak bisa terlepas dari tujuan akhir setiap
sekolah, yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah terhadap guru di sekolah dasar terbiasa saling memberi
dan menerima. Hal ini tercermin dalam situasi keakraban, karena personalia di sekolah dasar hanya
sedikit.
Untuk
melaksanakan
kegiatan
supervisi,
antara kepala sekolah dan guru dapat membuat kesepakatan. Harapannya untuk dapat menciptakan suasana
yang
menyenangkan
dan
kondusif.
Kepala
sekolah bertanggungjawab memantau, membina, dan
memperbaiki proses pembelajaran di kelas atau di
sekolah.
Dalam
meningkatkan
dan
memperbaiki
proses pembelajaran, salah satu tugasnya adalah
melakukan supervisi. Di samping itu kepala sekolah
bertanggungjawab terhadap kualitas pembelajaran.
2
Studi pendahuluan di SD Negeri Candisari 1
Mranggen Demak memperlihatkan bahwa perencanaan yang dilakukan kurang memperhatikan kinerja
tahun sebelumnya. Dinamika perkembangan pendidikan dan berbagai perubahan di luar sekolah setiap saat
mengalami perubahan. Oleh sebab itu perencanaan
yang disusun di tahun berikutnya harus ada perubahan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Seiring
dengan dinamika perkembangan pendidikan, guru
harus merubah perencanaan pengajaran setiap tahunnya. Peningkatan pendidikan yang saat ini tercermin
pada perkembangan teknologi, maka perencanaan dan
proses pembelajaran harus memanfaatkan teknologi.
Perencanaan perlu dipersiapkan dengan baik,
dalam hal ini merancang apa, siapa, dimana, dan
kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan
melalui jadwal dan sudah dikomunikasikan secara
langsung kepada guru. Dalam catatan penulis beberapa hal yang konsisten antara lain: (a) Perencanaan
supervisi
pembelajaran
yang
dipersiapkan
secara
matang; (b) Pelaksanaan supervisi pembelajaran dilaksanakan dengan kesepakatan bersama antara guru
dengan kepala sekolah; (c) Umpan balik setelah kegiatan pelaksanaan supervisi diimplementasikan dalam
kegiatan intervensi memberi bantuan dikdaktis dan
pemberian bantuan pengetahuan tambahan bersama
guru-guru dalam satu gugus. Tindak lanjutnya berupa
penguatan, menganalisis pencapaian tujuan pembelajaran, menganalisis target keterampilan pembelajaran,
3
menyimpulkan
hasil
dari
apa
yang
diperolehnya
selama supervisi akademik, mendorong guru untuk
merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan
rencana berikutnya.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 kenyataan
yang ditemui di lapangan, perencanaan supervisi di
SD Negeri Candisari 1 Demak sudah merancang apa,
siapa, dimana, dan kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan melalui jadwal dan tidak dikomunikasikan secara langsung kepada guru. Kondisi yang
demikian ini karena pergantian kepala sekolah yang
baru. Meski demikian ternyata pelaksanaan supervisi
dapat mencapai tujuan. Inilah yang menjadi permasalahan bagi penulis sehingga menarik untuk dilakukan
penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan
adanya
pemaparan
latar
belakang
masalah seperti tersebut di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik untuk
meningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri
Candisari 1 Mranggen Demak?
2. Bagaimana
Implementasi
supervisi
akademik
untuk meningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak?
4
3. Bagaimana umpan balik supervisi akademik untuk
meningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri
Candisari 1 Mranggen Demak?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di sub bab
sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui
perencanaan
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak;
2. Mengetahui
implementasi
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak;
3. Mengetahui
umpan
balik
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis seperti berikut:
a. Manfaat Teoritis
Manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini
adalah untuk memperluas dan memperdalam data
tentang profil guru, yaitu penghayatan terhadap nilainilai kerja guru. Sebagai bahan masukan untuk
menambah ilmu pengetahuan tentang pendidikan.
5
Khususnya manajemen supervisi akademik untuk
peningkatan kinerja guru dan paradigma baru dalam
dunia pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dan sekaligus memberikan rekomendasi bagi pihak pengelola pendidikan.
1. Guru SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak,
hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi
guru untuk selalu siap meningkatkan kemampuan
mengajarnya;
2. Kepala Sekolah SD Negeri Candisari 1 Mranggen
Demak, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang dapat dijadikan acuan
untuk
mengembangkan
kreatifitas
supervisi
akademik, yang mampu menjadikan guru merasa
termotivasi untuk memperbaiki kekurangannya;
3. Pengawas TK/SD Budi Luhur yang mewakili UPTD
Dikpora Kecamatan Mranggen Demak, diharapkan
dapat bermanfaat untuk memberikan bantuan
dalam program supervisi akademik di sekolah
dengan memfasilitasi program umpan balik seperti
kegiatan pembinaan yang lebih efektif. Penelitian
ini juga diharapkan dapat digunakan menjadi
bahan
pertimbangan
dalam
membina
kepala
sekolah dan guru dalam rangka meningkatkan
proses belajar mengajar di sekolah.
6
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai agen pembelajaran, pendidik menempati
posisi strategis dalam peningkatan mutu lulusan SD.
Pendidik melakukan berbagai aktivitas sejak perencanaan, mengelola PBM, dan menilai ketercapaian tujuan pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dan
laju kehidupan global tidak akan mengubah atau
meniadakan pendidik dalam proses pendidikan.
Sejalan dengan pengembangan guru sebagai
tenaga profesional dituntut memiliki perbagai persyaratan. Menurut UU 14 Th 2005 bab III pasal 7 ayat (1)
guru harus memiliki prinsip profesionalitas, yaitu:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan,
dan akhlak mulia; (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; (e) memiliki
tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g) memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
1
Pelaksanakan tugas pendidik diatur dalam UU
14 Th 2005 dan Permendiknas 74 Th 2008. Dalam
regulasi ini guru berperan sebagai tenaga profesional.
Dalam mengelola PBM, guru berperan sebagai agen
pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan. Sebagai tenaga profesional, untuk
meningkatkan
tugasnya dilakukan supervisi. Hal ini
menunjukkan
komitmen
guru
dalam
melakukan
fungsinya sebagai agen pembelajaran. Menurut Pidarta
(2009:1) supervisi selalu mengacu pada kegiatan memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut juga tidak bisa terlepas dari tujuan akhir setiap
sekolah, yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Supervisi yang dilaksanakan kepala sekolah terhadap guru di sekolah dasar terbiasa saling memberi
dan menerima. Hal ini tercermin dalam situasi keakraban, karena personalia di sekolah dasar hanya
sedikit.
Untuk
melaksanakan
kegiatan
supervisi,
antara kepala sekolah dan guru dapat membuat kesepakatan. Harapannya untuk dapat menciptakan suasana
yang
menyenangkan
dan
kondusif.
Kepala
sekolah bertanggungjawab memantau, membina, dan
memperbaiki proses pembelajaran di kelas atau di
sekolah.
Dalam
meningkatkan
dan
memperbaiki
proses pembelajaran, salah satu tugasnya adalah
melakukan supervisi. Di samping itu kepala sekolah
bertanggungjawab terhadap kualitas pembelajaran.
2
Studi pendahuluan di SD Negeri Candisari 1
Mranggen Demak memperlihatkan bahwa perencanaan yang dilakukan kurang memperhatikan kinerja
tahun sebelumnya. Dinamika perkembangan pendidikan dan berbagai perubahan di luar sekolah setiap saat
mengalami perubahan. Oleh sebab itu perencanaan
yang disusun di tahun berikutnya harus ada perubahan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Seiring
dengan dinamika perkembangan pendidikan, guru
harus merubah perencanaan pengajaran setiap tahunnya. Peningkatan pendidikan yang saat ini tercermin
pada perkembangan teknologi, maka perencanaan dan
proses pembelajaran harus memanfaatkan teknologi.
Perencanaan perlu dipersiapkan dengan baik,
dalam hal ini merancang apa, siapa, dimana, dan
kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan
melalui jadwal dan sudah dikomunikasikan secara
langsung kepada guru. Dalam catatan penulis beberapa hal yang konsisten antara lain: (a) Perencanaan
supervisi
pembelajaran
yang
dipersiapkan
secara
matang; (b) Pelaksanaan supervisi pembelajaran dilaksanakan dengan kesepakatan bersama antara guru
dengan kepala sekolah; (c) Umpan balik setelah kegiatan pelaksanaan supervisi diimplementasikan dalam
kegiatan intervensi memberi bantuan dikdaktis dan
pemberian bantuan pengetahuan tambahan bersama
guru-guru dalam satu gugus. Tindak lanjutnya berupa
penguatan, menganalisis pencapaian tujuan pembelajaran, menganalisis target keterampilan pembelajaran,
3
menyimpulkan
hasil
dari
apa
yang
diperolehnya
selama supervisi akademik, mendorong guru untuk
merencanakan latihan-latihan, sekaligus menetapkan
rencana berikutnya.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 kenyataan
yang ditemui di lapangan, perencanaan supervisi di
SD Negeri Candisari 1 Demak sudah merancang apa,
siapa, dimana, dan kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan melalui jadwal dan tidak dikomunikasikan secara langsung kepada guru. Kondisi yang
demikian ini karena pergantian kepala sekolah yang
baru. Meski demikian ternyata pelaksanaan supervisi
dapat mencapai tujuan. Inilah yang menjadi permasalahan bagi penulis sehingga menarik untuk dilakukan
penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan
adanya
pemaparan
latar
belakang
masalah seperti tersebut di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik untuk
meningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri
Candisari 1 Mranggen Demak?
2. Bagaimana
Implementasi
supervisi
akademik
untuk meningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak?
4
3. Bagaimana umpan balik supervisi akademik untuk
meningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri
Candisari 1 Mranggen Demak?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di sub bab
sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui
perencanaan
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak;
2. Mengetahui
implementasi
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak;
3. Mengetahui
umpan
balik
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri Candisari 1 Mranggen Demak.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis seperti berikut:
a. Manfaat Teoritis
Manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini
adalah untuk memperluas dan memperdalam data
tentang profil guru, yaitu penghayatan terhadap nilainilai kerja guru. Sebagai bahan masukan untuk
menambah ilmu pengetahuan tentang pendidikan.
5
Khususnya manajemen supervisi akademik untuk
peningkatan kinerja guru dan paradigma baru dalam
dunia pendidikan.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dan sekaligus memberikan rekomendasi bagi pihak pengelola pendidikan.
1. Guru SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak,
hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi
guru untuk selalu siap meningkatkan kemampuan
mengajarnya;
2. Kepala Sekolah SD Negeri Candisari 1 Mranggen
Demak, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang dapat dijadikan acuan
untuk
mengembangkan
kreatifitas
supervisi
akademik, yang mampu menjadikan guru merasa
termotivasi untuk memperbaiki kekurangannya;
3. Pengawas TK/SD Budi Luhur yang mewakili UPTD
Dikpora Kecamatan Mranggen Demak, diharapkan
dapat bermanfaat untuk memberikan bantuan
dalam program supervisi akademik di sekolah
dengan memfasilitasi program umpan balik seperti
kegiatan pembinaan yang lebih efektif. Penelitian
ini juga diharapkan dapat digunakan menjadi
bahan
pertimbangan
dalam
membina
kepala
sekolah dan guru dalam rangka meningkatkan
proses belajar mengajar di sekolah.
6