T BK 1004666 Chapter3

(1)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sesuai dengan tujuan dari pendekatan kualitatif penelitian yang akan dilakukan bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif menunjukan adanya suatu kegiatan pengamatan terhadap seseorang atau sekelompok orang dalam situasi yang nyata. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik Homeschooling Berkemas.

Dalam memperoleh gambaran yang sesuai dengan perumusan masalah, maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Metode studi kasus digunakan agar penelitian terfokus pada satu fenomena yang ingin dikaji dan ingin dipahami secara mendalam. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan Mulyana (2002:201) bahwa, "studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program


(2)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau situasi sosial". Melalui penelitian ini diharapkan dapat terkumpul sejumlah data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Data tersebut kemudian dibahas dan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat dijadikan pedoman bagi orang tua maupun pengajar Homeschooling untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Homeschooling Berkemas yang beralamatkan di Jl.Taman Margasatwa No.12 Ragunan Jakarta Selatan 12560. Homeschooling Berkemas (Berbasis keluarga dan masyarakat) awalnya adalah sebuah komunitas homeschooling yang didirikan oleh Yayah Komariah, S.Pd yang pada saat ini menjadi kepala homeschooling berkemas. Komunitas berkemas didirikan pada tanggal 19 April 2004 yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi keluarga untuk melakukan pendidikan dan pengajaran bagi seluruh anggota keluarga. Anggota komunitas ini bervariasi mulai dari level pra sekolah sampai dengan SMA. Di komunitas berkemas semua kegiatan akademik merupakan tanggung jawab orang tua sehingga para anggotanya tidak diwajibkan hadir secara berkala ke sekretariat berkemas. Salah satu layanan yang diberikan adalah memfasilitasi ujian kesetaraan bagi semua anggotanya. Atas masukan dari berbagai pihak dan semakin bertambahnya peserta didik yang ingin belajar, maka komunitas berkemas menjadi Rumah Belajar Berkemas atau homeshooling berkemas.


(3)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tahapan Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan : 1. Tahap pra lapangan

Pada tahap pra lapangan yang dilakukan adalah menyusun rencana penelitian dan menyusun proposal penelitian. Langkah selanjutnya yaitu menetapkan lokasi penelitian, dan lembaga yang dipilih dalam penelitian ini adalah lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta. Kemudian peneliti mempersiapkan diri untuk melakukan penelitian lebih lanjut, secara intensif dan mendalam dengan mempersiapkan perangkat penelitian seperti surat ijin penelitian, pedoman wawancara, catatan observasi, kamera serta menyusun jadwal observasi dan wawancara.

Langkah selanjutnya adalah menentukan pedoman penelitian. Semua kegiatan penelitian dilakukan sendiri. Hai ini berdasarkan pertimbangan bahwa peneliti sebagai istrumen utama harus mampu memahami interaksi antar manusia dengan memahami kata-kata, membaca ekspresi wajah, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan dan perbuatan subyek yang diteliti.

2. Tahap lapangan

Tahap lapangan merupakan kegiatan utama dalam penelitian ini dimana peneliti memfokuskan diri pada pelaksanaan observasi dengan mengamati seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Homeschooling Berkemas. Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah melakukan adaptasi dan menjalin


(4)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keakraban dengan semua staf dan pengajar Homeschooling Berkemas serta peserta didik Homeschooling Berkemas yang dapat memberikan data-data dan informasi yang seluas-luasnya kepada peneliti. Proses pengumpulan data disesuaikan dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data tentang pengetahuan orang tua tentang alat mainan anak dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan membuat catatan-catatan yang menunjukan pengetahuan orang tua.

Langkah kedua yang dilakukan dalam tahap lapangan ini adalah melaksanakan studi kasus, yaitu dengan melaksanakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi yang dilakukan adalah observasi terhadap model pembelajaran yang diterapkan oleh Homeschooling Berkemas, observasi terhadap interaksi sosial peserta didik Homeschooling Berkemas. Adapun wawancara akan dilaksanakan dengan mewawancarai tenaga pendidik, orangtua peserta didik dan peserta didik Homeschooling Berkemas. Sedangkan studi dokumentasi akan melihat data-data yang terkait dengan pembelajaran, data diri peserta didik, data kelembagaan, serta data lain yang mendukung.

3. Tahap analisis data

Tahap analisis data terdiri dari tiga tahap, yaitu pengurangan (reduction), penggambaran (display), dan verifikasi (verification). Dalam tahap reduksi data, peneliti merangkum, memilih hal-hal pokok, dan data difokuskan pada hal-hal yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis agar. Data yang direduksi memberikan gambaran yang tajam tentang hasil pengamatan, serta mempermudah penelitian mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.


(5)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggambaran data merupakan tahapan untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu data penelitian. Verifikasi data merupakan upaya memberi makna data yang dikumpulkan. Untuk itu peneliti mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul dan lain sebagainya. Tahapan ini juga diperlukan untuk menguji kebenaran terhadap kesimpulan yang akan diambil. Verifikasi dilakukan selama pelaksanaan penelitian dan selama proses analisis data.

4. Tahap penyusunan laporan.

Penyusunan laporan merupakan tahap terakhir dalam proses pelaksanaan penelitian. Laporan ini disusun dalam bentuk tesis yang selanjutnya akan dipertanggungjawabkan pada sidang didepan dewan penguji.

D. Instrumen Penelitian

Pendekatan kualitatif merupakan penelitian dengan menempatkan peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain sebagai alat pengumpul data utama. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Karena itu dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai observer as participant. Peneliti akan bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data dan pada akhirnya akan melaporkan hasil penelitian ini.

Tabel 3.1


(6)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pokok Masalah Dimensi Sumber

Teknik Pengumpul

Data 1. Gambaran Umum

lembaga Homeschooling

1. Sejarah berdiri

2. Tujuan pendirian

3. Keadaan sarana dan prasarana

4. Keadaan tenaga pendidik Pimpinan lembaga homeschooling 1. Observasi, 2. Wawancara 3. Studi Dokumentasi 2. Program pembelajaran yang terdapat pada homeschooling

1. Model pembelajaran

2. Penyusunan program

3. Pelaksanaan progran

4. Evaluasi program

Pimpinan lembaga homeschooling, Tenaga pendidik 1. Wawancara 2. Studi Dokumentasi 3. Program Bimbingan Pribadi sosial yang terdapat pada homeschooling

1. Penyusunan program

2. Pelaksanaan progran

3. Evaluasi program

Pihak lembaga homeschooling, Tenaga pendidik 1. Observasi, 2. Wawancara 3. Studi Dokumentasi 4. Karakteristik keterampilan sosial peserta didik 1. Environmental behavior (perilaku terhadap lingkungan) 2. Interpersonal behavior (perilaku interpersonal) 3. Self-related behavior (perilaku pribadi) Tenaga pendidik, orang tua peserta didik, peserta didik.

Observasi, Wawancara


(7)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pokok Masalah Dimensi Sumber

Teknik Pengumpul

Data

4. Task-related behavior (perilaku yang berhubungan dengan tugas)

5. Profil peserta didik

1. Data diri

2. Keadaan keluarga

3. Keadaan

lingkungan peserta didik

Orang tua peserta didik, peserta didik.

Wawancara Observasi

Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi. Data primer akan diperoleh melalui wawancara dan data sekunder diperoleh melalui analisis dokumentasi. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Wawancara

Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaanya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab. Wawancara ini bertujuan untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar terdapat jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Hasil wawancara dicatat dalam catatan lapangan (fieldnotes) atau direkam dengan menggunakan alat perekam (recorder).


(8)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari kata-kata atau ungkapan-ungkapan baik verbal maupun nonverbal. Wawancara dilakukan terhadap pimpinan lembaga Homeschooling Berkemas berkaitan dengan gambaran umum lembaga Homeschooling Berkemas, program pembelajaran, dan program bimbingan pribadi-sosial pada Homeschooling Berkemas. Wawancara juga dilakukan kepada tenaga pendidik berkaitan dengan model pembelajaran yang dilaksanakan, dan berkaitan dengan keterampilan sosial peserta didik. Wawancara juga dilakukan terhadap peserta didik berkaitan dengan profil peserta didik itu sendiri dan keterampilan sosialnya. Wawancara juga dilakukan terhadap orangtua peserta didik berkaitan dengan pola asuh orangtua dan kegiatan peserta didik sehari-hari di lingkungan rumah.

Wawancara mendalam dilakukan secara bebas, tidak berstruktur, yang mirip dengan percakapan informal, bersikap luwes tetapi tetap mengacu pada pedoman wawancara yang telah dipersiapkan dan susunan pertanyaan bisa tidak berurutan disesuikan dengan kebutuhan dan kondisi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh keterangan-keterangan yang terperinci dan mendalam mengenai pengetahuan orang tua tentang peran, manfaat dan fungsi alat permainan dalam upaya mengembangkan kreativitas anaknya.

b) Observasi

Observasi bertujuan untuk mengamati perilaku peserta didik terutama pada saat bergaul atau berinteraksi secara sosial dengan teman-temannya. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan peserta didik sehari-hari di


(9)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan Homeschooling. Observasi juga dilakukan untuk mengamati model pembelajaran yang dilakukan tenaga pengajar Homeschooling Berkemas, bagaimana proses penyusunan program hingga evaluasi program bimbingan pribadi-sosial di Homeschooling Berkemas. Observasi dilakukan secara terbuka, dan bebas untuk mendapatkan momen-momen yang tepat saat peserta didik berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

c) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ialah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, maupun gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2007). Studi dokumen dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai peserta didik dalam homeschooling. Dokumen dapat berupa data pribadi siswa, absensi, kurikulum, serta program pembelajaran Homeschooling Berkemas.

E. Analisis Data

Menurut Moleong (2006:248), analisis data ialah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.


(10)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pekerjaan analisis data dalam penelitian ini dilakukan berdasar pada jenis data yang diperoleh selama penelitian di Homeschooling Berkemas. Proses analisis data dilakukan secara logis, rasional, dan berkelanjutan dari awal sampai akhir berdasarkan pada konsep yang telah dikaji sebelumnya.

Selain itu analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan setiap data yang masuk dari kegiatan pencatatan data. Ini dilakukan setiap kali segera setelah kegiatan pencatatan dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh itu menjadi sistematis.


(1)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggambaran data merupakan tahapan untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu data penelitian. Verifikasi data merupakan upaya memberi makna data yang dikumpulkan. Untuk itu peneliti mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul dan lain sebagainya. Tahapan ini juga diperlukan untuk menguji kebenaran terhadap kesimpulan yang akan diambil. Verifikasi dilakukan selama pelaksanaan penelitian dan selama proses analisis data.

4. Tahap penyusunan laporan.

Penyusunan laporan merupakan tahap terakhir dalam proses pelaksanaan penelitian. Laporan ini disusun dalam bentuk tesis yang selanjutnya akan dipertanggungjawabkan pada sidang didepan dewan penguji.

D. Instrumen Penelitian

Pendekatan kualitatif merupakan penelitian dengan menempatkan peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain sebagai alat pengumpul data utama. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Karena itu dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai observer as participant. Peneliti akan bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data dan pada akhirnya akan melaporkan hasil penelitian ini.

Tabel 3.1


(2)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pokok Masalah Dimensi Sumber

Teknik Pengumpul

Data 1. Gambaran Umum

lembaga Homeschooling

1. Sejarah berdiri

2. Tujuan pendirian

3. Keadaan sarana dan prasarana

4. Keadaan tenaga pendidik Pimpinan lembaga homeschooling 1. Observasi, 2. Wawancara 3. Studi Dokumentasi 2. Program pembelajaran yang terdapat pada homeschooling

1. Model pembelajaran

2. Penyusunan program

3. Pelaksanaan progran

4. Evaluasi program

Pimpinan lembaga homeschooling, Tenaga pendidik 1. Wawancara 2. Studi Dokumentasi 3. Program Bimbingan Pribadi sosial yang terdapat pada homeschooling

1. Penyusunan program

2. Pelaksanaan progran

3. Evaluasi program

Pihak lembaga homeschooling, Tenaga pendidik 1. Observasi, 2. Wawancara 3. Studi Dokumentasi 4. Karakteristik keterampilan sosial peserta didik 1. Environmental behavior (perilaku terhadap lingkungan) 2. Interpersonal behavior (perilaku interpersonal) 3. Self-related behavior (perilaku pribadi) Tenaga pendidik, orang tua peserta didik, peserta didik.

Observasi, Wawancara


(3)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pokok Masalah Dimensi Sumber

Teknik Pengumpul

Data

4. Task-related behavior (perilaku yang berhubungan dengan tugas)

5. Profil peserta didik

1. Data diri

2. Keadaan keluarga

3. Keadaan

lingkungan peserta didik

Orang tua peserta didik, peserta didik.

Wawancara Observasi

Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi. Data primer akan diperoleh melalui wawancara dan data sekunder diperoleh melalui analisis dokumentasi. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Wawancara

Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaanya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab. Wawancara ini bertujuan untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar terdapat jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Hasil wawancara dicatat dalam catatan lapangan (fieldnotes) atau direkam dengan menggunakan alat perekam (recorder).


(4)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari kata-kata atau ungkapan-ungkapan baik verbal maupun nonverbal. Wawancara dilakukan terhadap pimpinan lembaga Homeschooling Berkemas berkaitan dengan gambaran umum lembaga Homeschooling Berkemas, program pembelajaran, dan program bimbingan pribadi-sosial pada Homeschooling Berkemas. Wawancara juga dilakukan kepada tenaga pendidik berkaitan dengan model pembelajaran yang dilaksanakan, dan berkaitan dengan keterampilan sosial peserta didik. Wawancara juga dilakukan terhadap peserta didik berkaitan dengan profil peserta didik itu sendiri dan keterampilan sosialnya. Wawancara juga dilakukan terhadap orangtua peserta didik berkaitan dengan pola asuh orangtua dan kegiatan peserta didik sehari-hari di lingkungan rumah.

Wawancara mendalam dilakukan secara bebas, tidak berstruktur, yang mirip dengan percakapan informal, bersikap luwes tetapi tetap mengacu pada pedoman wawancara yang telah dipersiapkan dan susunan pertanyaan bisa tidak berurutan disesuikan dengan kebutuhan dan kondisi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh keterangan-keterangan yang terperinci dan mendalam mengenai pengetahuan orang tua tentang peran, manfaat dan fungsi alat permainan dalam upaya mengembangkan kreativitas anaknya.

b) Observasi

Observasi bertujuan untuk mengamati perilaku peserta didik terutama pada saat bergaul atau berinteraksi secara sosial dengan teman-temannya. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan peserta didik sehari-hari di


(5)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan Homeschooling. Observasi juga dilakukan untuk mengamati model pembelajaran yang dilakukan tenaga pengajar Homeschooling Berkemas, bagaimana proses penyusunan program hingga evaluasi program bimbingan pribadi-sosial di Homeschooling Berkemas. Observasi dilakukan secara terbuka, dan bebas untuk mendapatkan momen-momen yang tepat saat peserta didik berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

c) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi ialah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, maupun gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2007). Studi dokumen dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai peserta didik dalam homeschooling. Dokumen dapat berupa data pribadi siswa, absensi, kurikulum, serta program pembelajaran Homeschooling Berkemas.

E. Analisis Data

Menurut Moleong (2006:248), analisis data ialah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.


(6)

Fadhil Hardiansyah, 2014

Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Peserta Didik Homeschooling

(Studi Kasus di Lembaga Homeschooling Berkemas Jakarta Pada Tahun 2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pekerjaan analisis data dalam penelitian ini dilakukan berdasar pada jenis data yang diperoleh selama penelitian di Homeschooling Berkemas. Proses analisis data dilakukan secara logis, rasional, dan berkelanjutan dari awal sampai akhir berdasarkan pada konsep yang telah dikaji sebelumnya.

Selain itu analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan setiap data yang masuk dari kegiatan pencatatan data. Ini dilakukan setiap kali segera setelah kegiatan pencatatan dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh itu menjadi sistematis.