ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya).
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP
KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU
(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandir i DTC Surabaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian per syar atan
dalam memper oleh gelar sar jana ekonomi
Pr ogr am studi manajemen
Oleh :
FERRI ANGGRIAWAN
0912010018 / EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU DI SURABAYA
Disusun Oleh :
FERRI ANGGRIAWAN
0912010018/FE/EM
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh
Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa
Timur
Pada Tanggal 20 J uni 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dra. Ec. Nur Mahmudah, Ms
Dra. Ec. Nur Mahmudah, Ms
Sekr etaris
Dra. Ec. Mei Retno, Msi
Anggota
Sugeng Purwanto, SE, MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakn skripsi ini dengan judul :
”ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC
Surabaya)”
Skripsi ini diajukan untuk memnuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari bergbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan
segala ketulusan hari penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku DekanFakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Nur Mahmudah, MS, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah
emberikan
bimbingan
dan
dorongan
kepada
peneliti
menyelesaikan skripsi ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skrpsi ini. Akhirnya dnegan segala keterbatasan
yang penunlis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................
iii
ABSTRAKSI ............................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1
Latar Belakang ....................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...............................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................
7
1.4
Manfaat Penelitian ..............................................................
7
TINJ AUAN PUSTAKA .............................................................
8
2.1
Penelitian Terdahulu ...........................................................
8
2.2
Landasan Teori ...................................................................
10
2.2.1 Pengertian Pemasaran ..............................................
10
2.2.2 Pengertian Manajemen Permasalahan ......................
13
2.2.3 Konsep Pemasaran ...................................................
14
2.2.4 Produk .....................................................................
16
2.2.4.1 Pengertian Produk ......................................
16
2.2.4.2 Penggolongan Produk ................................
19
2.2.5 Green Produk ..........................................................
21
2.2.6 Atribut Produk .........................................................
23
2.2.7 Sikap Konsumen ......................................................
28
Pengaruh Antar Atribut Produk Dengan Sikap Konsumen ...
29
2.3.1 Kerangka Konseptual ...............................................
33
Hipotesis .............................................................................
33
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
34
BAB II
2.3
2.4
3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
3.1.1 Definisi Operasional ................................................
34
3.1.2 Pengukuran Variabel ...............................................
35
Pengukuran Variabel ...........................................................
36
3.2.1 Populasi ...................................................................
36
3.2.2 Sampel ...................................................................
36
Teknik Pengumpulan Data ..................................................
37
3.3.1 Pengumpulan Data ...................................................
37
Teknik Analisis Pengujian Hipotesis ...................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
40
3.2
3.3
3.4
4.1
Diskripsi Objek Penelitian ..................................................
40
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan .....................................
40
Hasil Penelitian Dan Pembahasan .......................................
42
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .....................................
42
4.2.2 Uji Outlier ...............................................................
45
4.2.3 Outer Model ............................................................
46
4.2.4 Inner Model .............................................................
48
4.2.5 Uji Hipotesis ............................................................
48
Pembahasan
...................................................................
50
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
52
5.1
Kesimpulan
...................................................................
52
52.
Saran
...................................................................
52
4.2
4.3
BAB V
Daftar Pustaka
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU
(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya)
Oleh :
Ferri Anggriawan
ABSTRAK
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut
dapat juga menimbulakan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut
adalah masalah Pemanasan Global atau Global Warning. Adsanya isu lingkungan
tersebut membentuk sikap dan perilaku konsuemn untuk memilih produk yang
alami, aman dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perushaan kosmetik perlu
memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik (Green
Pdoduct Cosmetics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa
pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu
di Toko Usaha Mandiri Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.
Pangujian dengan PLS. Penaksiran pengaruh pada masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini dikarenakan
pada penelitian ini memiliki beberpa indikator dari amsing-amsing variabel bebas
dan terikat.
Berdasarakan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembasan hasil
penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab
permasalahan sebagai berikut : Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap
peningkatan sikap konsumen.
Keywords : atribut produk dan sikap konsumen
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“ANALISA ATRIBUT PRODUK
TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada
Toko Usaha Mandiri DTC
Surabaya)”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Nur Mahmudah, MS, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah
memberikan
bimbingan
dan
dorongan kepada
peneliti
menyelesaikan skripsi ini.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 9
2.2. Pemasaran ................................................................................ 11
2.2.1. Pengertian Pemasaran............................................................ 11
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran......................................... 14
2.2.3. Konsep Pemasaran ................................................................ 15
2.2.4. Kepuasan Konsumen ............................................................. 17
2.2.5.Perilaku Word-of-mouth......................................................... 20
2.2.6.Loyalitas ................................................................................ 21
2.2.7.Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap WOM .................... 31
2.2.8.Pengaruh WOM Terhadap Loyalitas Pelanggan...................... 32
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.9.Pengaruh WOM Terhadap Loyalitas Pelanggan...................... 33
2.3. Model Konseptual .................................................................... 34
2.4. Hipotesis .................................................................................. 34
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
35
3.2 Teknik Penentuan Sampel...................................................
38
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................
40
3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ...........................
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................
44
4.1.1. Sejarah singkat Perusahaan ......................................
44
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................
46
4.2.1.Analisis Statistik Deskriptif.......................................
46
4.2.2. Uji Validitas
........................................................
47
4.2.3. Uji Reliabilitas ........................................................
50
4.2.4. Model Struktural ......................................................
51
4.2.5. Uji Kausalitas ........................................................
52
4.3 Pembahasan
........................................................
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 56
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 56
5.2. Saran
.................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin .................................. 46
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan ....................................... 47
Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Umur ............................................... 47
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas .......................................................................... 48
Tabel 4.5. Average variance extracted (AVE) ................................................. 49
Tabel 4.6. Pengujian Reliability Consistency Internal...................................... 50
Tabel 4.7. R-square ......................................................................................... 51
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual.................................................................. 34
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU
(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandir i DTC Sur abaya)
Oleh :
Fer ri Anggriawan
ABSTRAK
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat
juga menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut adalah
masalah Pemanasan Global atau Global Warming. Adanya isu lingkungan
tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk memilih produk yang
alami, aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perusahaan kosmetik perlu
memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik (Green Product
Cosmetics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh atribut
produk terhadap sikap konsumen.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu di
Toko Usaha Mandiri Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
multivariate dengan PLS. Penaksiran pengaruh pada masing – masing variabel
bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini
dikarenakan pada penelitian ini memiliki beberapa indikator dari masing-masing
variabel bebas dan terikat.
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembahasan hasil
penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab
permasalahan sebagai berikut : Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap
peningkatan sikap konsumen
Keywords :
atribut produk dan sikap konsumen
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan
untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam
proses produksi dan kontinyuitas perusahaan tetap terjaga kita dituntut
untuk.semakin bekerja keras, pintar, dan kreatif. Di sisi lain konsumen
dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk. Membuat produk yang
bermutu dan digemari konsumen merupakan tantangan bagi perusahaan.
Persepsi konsumen yang baik terhadap atribut suatu produk akan
menimbulkan sikap suka ter-hadap produk tersebut yang selanjutnya
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang (Kotler dan
Armstrong, 2004). Temuan hasil studi Chernev (2004) menunjukkan bahwa
adanya ke-sesuaian antara proses evaluasi melalui identifikasi dan penilaian
atribut produk dengan tujuan pilihan konsumen. Temuan ini sejalan dengan
penelitian Darmawan dan Ferrinadewi (2004), yang menyata-kan bahwa
konsumen cenderung untuk memper-timbangkan atribut produk dalam
rangka me-ngurangi resiko yang mungkin dihadapin. Grolleau dan Caswell
(2005)
menyatakan
bahwa
konsumen
memperoleh
manfaat
dari
mengkonsumsi produk pangan yang dibeli melalui proses penilaian atribut
produk sehingga atribut menjadi penting dalam sebuah produk .
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para
produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman
produk kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar,
yaitu dari produk lokal sampai produk impor, dan produk yang masuk secara
legal maupun illegal, sehingga konsumen dapat memilih produk kosmetik
yang terbaik bagi dirinya, dan produk kosmetik tersebut dapat diperoleh
dengan mudah di pusat-pusat perbelanjaan dan khususnya di klinik
kecantikan.
Saat ini banyak produk kosmetik yang beredar menggunakan bahanbahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan para pengguna
kosmetik. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahanbahan kimia yang berbahaya tersebut antara lain Merkuri, Hidroquinonlebih
dari 2%, Asam retrinoat, Diethylene Glicol, zat warna Rhodamin B dan
Merah K3 serta Chlorofluorocarbon.
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM
tersebut dapat juga menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan
tersebut adalah masalah Pemanasan Global atau Global Warming. Adanya
isu lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk
memilih produk yang alami, aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu
perusahaan kosmetik perlu memperluas pasarnya dengan menciptakan
produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut akan
dianggap cocok dan akan diikuti dengan tindakan pembelian oleh konsumen.
Menurut Kotler (199752) produk adalah elemen kunci dalam penawaran
pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan memformulasi suatu,
penawaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan.
Pelanggan akan menilai penawaran tersebut dari tiga elemen dasar:
keistimewaan dan kualitas produk, bauran dan kualitas pelayanan, serta
kesesuaian harga penawaran itu; Mengingat banyaknya produk .yang ada di
pasaran, maka dilakukan pengambilan sampel produk dan produk. Alasan
dipilihnya produk kosmetik Sari Ayu adalah karena merupakan salah satu
produk yang mempunyai beberapa atribut. Seperti kita ketahui bersama
bahwa saat ini banyak sekali merk yang beredar di pasaran. Mereka saling.
Berlomba untuk memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Masingmasing produk tersebut , mempunyai karakteristik tersendiri. Berbagai
atribut produk yang dimiliki mereka tawarkan kepada masyarakat.
Kualitas produk yaitu kinerja-kemampuan produk, keistimewaan
produk, daya tahan produk dapat menimbulkan kepercayaan konsumen
berarti dapat membentuk sikap konsumen (Kotler, 2005: 192). Jika standar
atau spesifikasi kualitas produk semakin ditingkatkan maka sikap konsumen
akan meningkat terhadap produk tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
Bentuk produk, berat produk dan kekhasan produk tidak
membentuk sikap konsumen terhadap produk. Menurut Simamora (2001:
149), desain yang baik menghasilkan gaya (style) yang menarik, kinerja
yang baik, kemudahan dan kemurahan biaya penggunaan produk serta
kesederhanaan dan keekonomisan produksi dan distribusi. Label akhirnya
akan ketinggalan zaman jika tidak diperbarui karena tidak dapat menarik
perhatian konsumen. Agar label dapat menarik perhatian konsumen, maka
perusahaan harus dapat memperbarui label produk, baik itu dengan
perubahan bertahap dalam ukuran dan desain huruf, serta dapat memberikan
aneka gambar yang menarik. Kemasan produk mampu menarik perhatian
konsumen, melalui keindahan produk, kepraktisan atau kemudahan untuk
dibawa, dan dapat melindungi kualitas produk yang pada akhirnya dapat
membentuk sikap konsumen terhadap produk. Menurut Gitosudarmo (2000:
194), kemasan yang baik adalah kemasan yang indah atau menarik yang
dapat menambah hasrat untuk membeli, kemasan yang khas yang
memudahkan pembeli untuk mengingat produknya, kemasan yang dapat
melindungi
kualitas
(mutu)
produk,
memudahkan
pengangkutan
(transportasi), dan memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak toko
(show room).
Berikut table top brand index dari tahun 2010 – 2012 produkproduk kecantikan yang menempati peringkat atas :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Tabel. Top Brand Index Produk Kecantikan Tahun 2010 - 2012
TABEL TBI PRODUK KOSM ETIK
JENIS
PRODUK
ANTI AGING
LIPSTIK
PELEMBAB
WAJAH
PEMBERSIH
WAJAH
BEDAK
MUKA
SARI
AYU
9.50%
TBI 2010
PON PIX
DS
Y
60.2
0%
6.60%
45.1
0%
35.2
0%
14.1
0%
10.80%
SARI
AYU
7.70%
17.10
%
10.40%
11.90%
REVL
ON
TBI 2011
PON PI
DS
XY
56.8
0%
REVL
ON
4.10%
14.30
%
7.30%
10.30%
47%
10.10%
37%
11.20%
SARI
AYU
3.90%
REVL
ON
14.60
%
8.80%
9.50%
11
%
TBI 2012
PON PIX
DS
Y
56.1
0%
48.6
0%
35.2
0%
18.8
0%
10.20%
Sumber : SWA (2012)
Produk Sari Ayu tidak dapat menempati produk teratas dan kurang
dapat bersaing dengan produk-produk kecantikan lainnya. Berikut table top
brand index dari tahun 2010 – 2012.
Tabel. Top Brand Index Produk Sari Ayu Tahun 2010 - 2012
Produk Sari Ayu
TBI
2010
TBI
2011
TBI
2012
Anti Aging
9.5 %
7.7 %
4.1 %
Lipstik
10.4 %
7.3 %
8.8 %
Pelembab Wajah
11.9 %
10.3 %
9.5 %
Pembersih Wajah
6.6 %
10.1 %
3.9 %
Bedak Muka
10.8 %
11.2 %
10.2 %
Sumber : SWA (2012)
Tetapi tiga tahun belakangan ini produk Sari Ayu di Toko Usaha
Mandiri mengalami penurunan penjualan yang diakibatkan dari penurunan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
jumlah pelanggan. Berikut adalah laporan penjualan produk Sari Ayu di
Toko Usaha Mandiri mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Tabel. Data Penjualan Produk Sari Ayu di Toko Usaha Mandiri
Tahun
Produk
(Item)
Penjualan
(Rp.)
Target Penjualan
(Rp.)
1.
2010
45.852
558.009.648
576.000.000
2.
2011
43.548
527.444.484
600.000.000
3.
2012
38.616
483.000.720
636.000.000
No
Sumber: data internal perusahaan
Konsumen dalam memilih produk terutama produk kosmetik,
mereka dapat melihat atribut dari produk tersebut. Atribut produk yang
digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label, dan kemasan.
Konsumen cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek yang
terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, label yang dapat
menerangkan komposisi secara lengkap dari produk, dan kemasan yang
unik. Atribut produk tersebut dapatmempengaruhi sikap dan perilaku
konsumen sebelum membeli.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ANALISA ATRIBUT PRODUK
TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi
Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya)
1.2. Rumusan masalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat diambil
suatu rumusan sebagai berikut :
Apakah atribut produk berpengaruh terhadap sikap konsumen ?
1.3.Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian ini yaitu:
Untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Bisa menambah pengetahuan penulis khususnya berhubungan dengan
usaha untuk menciptakan loyalitas pada usaha ritel.
2. Manajemen
Memberikan
masukan
untuk
pengembangan
berbagai
kebijakan
operasional untuk menciptakan sikap konsumen
3. Bagi Universitas
Memberikan tambahan perbendaharaan kepustakaan khususnya yang
berhubungan dengan teori-teori pemasaran.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah
dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dan permasalahan dalam
penelitian ini.
a. Sihite, (2008), dengan judul PENGARUH ATRIBUT PRODUK
TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA GREEN PRODUCT
COSMETICS (Studi Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza
Medan)
Martha Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang
menghasilkan produk kosmetik bernuansa ketimuran dan mengandung
bahan alami. Produk kosmetik perusahaan Martha Tilaar sudah dikenal
sebagai salah satu produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics)
di dunia. Tujuan peneliti mengadakan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap sikap
konsumen pada Green Product Cosmetics. Berdasarkan hasil analisis
data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat Pengaruh Atribut Produk
terhadap Sikap Konsumen pada Green Product Cosmetics (Studi
Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan).
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
b. Kenedi, (2006), dengan judul ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PRODUK HIJAU
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan persepsi masyarakat
terhadap produk hijau cukup baik. Disamping itu kebutuhan akan
produk hijau pada masyarakat cukup tinggi. Hal ini membuktikan
keberadaan konsumen hijau di Kota Padang. Berdasarkan faktor
demografi, masyarakat yang lebih tinggi kepeduliannya terhadap
produk hijau adalah berjenis kelamin wanita, mempunyai pekerjaan
atau aktivitas sebagai ibu-ibu rumah tangga, yang memiliki tingkat
ekonomi menengah ke atas, serta berumur di atas 40 tahun atau yang
dikategorikan berusia tua. Sedangkan berdasarkan faktor psikologis,
masyarakat rata-rata memiliki dorongan dan motivasi untuk memilih
produk hijau, juga persepsi yang cukup baik terhadap produk hijau,
dan tingkat keyakinan yang cukup tinggi dari masyarakat akan produk
hijau. Kemudian berdasarkan faktor budaya, masyarakat masih
menganggap budaya yang dianut mempengaruhi mereka untuk peduli
terhadap keselamatan lingkungan dan hal ini juga akan mendukung
kepedulian terhadap produk hijau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, dan mendapatkan laba.
Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan
sama dengan istilah seperti penjualan, perdagangan dan pendistribusian.
Salah satu pengertian ini timbul karena pihak-pihak yang bersangkutan
mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda.
Kenyataannya pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh
yang meliputi penentuan daripada kebutuhan dan keinginan konsumen,
sasaran, dan kemudian bagaimana menyerahkan produk secara efisien dan
efektif. Sedangkan istilah yang lain tersebut hanya merupakan satu bagian
atau kegiatan dalam sistem pemasaran keseluruhannya.
Menurut Stanton dalam bukunya “Fundamental Marketing” yang
dikutip oleh Swastha dan Irawan (2003 : 5) menyatakan bahwa pemasaran
adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan
produk,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Kotler (1997 : 8), pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
mereka butuhkan dan inginkan dalam menciptakan, menawarkan dan
pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Assauri (1990 : 5) pemasaran adalah sebagai
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Suratno (2001 : 4-7) pemasaran berarti pemenuhan kebutuhan
yang saling menguntungkan namun memahami apa yang menjadi kebutuhan
dan keinginan konsumen bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Menurut
Suratno
definisi
tersebut
dapat
dijelaskan
dengan
mengunakan konsep-konsep inti pemasaran yaitu :
1. Kebutuhan.
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam
diri seseorang. Memiliki banyak kebutuhan yang komplek dan tidak
pernah berhenti atau puas sampai akhir hayat.
2. Keinginan.
Merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan pribadi
individu. Dengan berkembangnya masyarakat maka keinginan anggota
masyarakat itu pun meluas.
3. Permintaan.
Keinginan mereka menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
4. Produk.
Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, untuk memenuhi
suatu kebutuhan atau keinginan.
5. Pertukaran.
Tindakan untuk memperoleh suatu obyek yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
6. Transaksi.
Merupakan perdagangan nilai antara dua belah pihak.
7. Pasar.
Tempat bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk melakukan transaksi atas barang dan jasa.
Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kunci konsep
pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan kepada konsumen
untuk lebih efisien dan efektif dari pada yang diberikan oleh para pesaing,
dimana merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Kegiatan pemasaran tidak bermula pada selesainya proses produksi
dan juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan, tetapi perusahan juga
harus dapat memberikan kepuasan. Dimana konsumen mempunyai pandangan
yang baik terhadap perusahaan sehingga jaminan yang baik atas barang dan
jasa dapat dilakukan sesudah penjualan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberi keputusan terhadap
keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen seluruh kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini meliputi semua bagianbagian yang ada, seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan dan
pengembangan fungsi-fungsi lainnya.
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Perusahaan harus menerapkan konsep pemasaran dalam praktek
agar keuntungan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan, dan
dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran ini merupakan tindakan dari
konsep pemasaran.
Banyak definisi yang diungkapkan oleh ahli ekonomi mengenai
manajemen pemasaran, diantaranya Kotler dan Armstrong (2003 : 16)
manajemen
pemasaran
adalah
implementasi
dan
pengendalian
menciptakan,
membangun
dan
merupakan
program
analisis,
yang
mempertahankan
perencanaan,
dirancang
untuk
pertukaran
yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Menurut Assauri (2002 : 12) manajemen pemasaran merupakan
kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
program - program yang
dibuat
untuk membentuk, membangun dan
memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran guna mencapai
tujuan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran
adalah
proses
yang
melibatkan
analisa,
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan
yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan
keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat proses pertukaran dapat
ditimbulkan baik oleh penjual maupun pembeli yang menguntungkan kedua
belah pihak.
Penentuan produksi, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen
dan sebaiknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa
sehingga menjadi sesuai dengan produk-produk perusahaan.
2.2.3. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (1997 : 17) konsep pemasaran menyatakan bahwa
kunci meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada
pesaing dalam memandukan kegiatan pemasaran dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran.
Konsep pemasaran bersandar pada empat tiang utama, yaitu fokus
pasar, orientasi kepada pelanggan, pelanggan terkoordinasi dan orientasi
laba. Konsep pemasaran berdasarkan pandangan dari luar kedalam. Konsep
ini diawali dengan pasar yang didefinisikan secara jelas berfokus pada
kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan
engan pelanggan dan menghasilkan laba melalui kepuasan pelanggan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Ringkasan konsep pemasaran pada penelitian ini adalah upaya
pemasaran terkoordinasi yang berorientasi pada penggunaan teknologi
komunikasi yang tepat dan sesuai dikembangkan untuk mengatasi
perubahan lingkungan guna merumuskan struktur organisasi yang tepat
dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan sebagai kunci
mencapai organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 8), ada tiga unsur pokok yang
mendasari konsep pemasaran yaitu :
a. Orentasi pada konsumen
Perusahaan yang berorentasi pada konsumen maka harus :
1. Menentukan kebutuhan pokok yang dari pembeli yang akan dilayani.
2. Memilih
kelompok
pembeli
tertentu
sebagai
sasaran
dalam
penjualannya.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku konsumen.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau
desain yang menarik.
b. Volume penjualan yang menguntungkan
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dan konsep
pemasaran. Karena keuntungan dapat diperoleh melalui kepuasan
konsumen. Dengan keuntungan yang maksimal perusahaan dapat tumbuh
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat
memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat
memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegunaan pemasaran
Dalam perusahaan perlu dilakukan cara untuk memberikan kepuasan
konsumen. Dalam suatu pemasaran diantaranya penyesuaian dan
koordinasi, kegunaan produk, harga saluran distribusi dan promosi untuk
menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan pelanggan.
2.2.4 Produk
2.2.4.1 Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (2001 : 95) produk merupakan kegiatan yang
dilakukan didalam menciptakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta., dicari, dibeli, digunakan sebagai
kebutuhan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual produk adalah
pemahaman subyektif dan produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Setiap produk berkaitan secara hirarkis dengan produk-produk
tertentu lainnya. Hirarki produk terdiri atas tujuh tingkatan (Kotler, et al.
1996) dikutip oleh Tjiptono (2001 : 95) yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
1. Need family yaitu kebutuhan inti atau dasar yang membentuk product
family. Contoh rasa aman.
2. Product family yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan
suatu kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang
memadai. Contohnya, tabungan, dan penghasilan.
3. Kelas produk (product class), yaitu sekumpulan produk didalam
product family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu
misalnya instrument financial
4. Lini produk (product line), yaitu sekumpulan produk didalam kelas
produk yang berhubungan erat. Contohnya asuransi jiwa, Hubungan
yang erat ini bisa dikarenakan salah satu dari empat faktor berikut
yaitu :
a. Fungsinya sama
b. Dijual kepada kelompok konsumen
c. Dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama
d. Harganya berada dalam skala yang sama
5. Tipe produk (product tipe), yaitu item-item yang dalam suatu lini
produk
yang
memiliki
bentuk
tertentu
dari
sekian
banyak
kemungkinan bentuk produk. Misalnya asuransi jiwa berjangka.
6. Merek (brand), yaitu nama yang dapat dihubungkan / diasosiasikan
7. dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk
mengidentifikasi sumber karakter item tersebut. Contohnya asuransi
Bumiputera.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
8. Item yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lint produk yang
dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut
lainnya. Biasanya disebut pula stockeping unit atau varian produk.
Misalnya, Asuransi Jiwa Bumiputera yang diperbarui.
Pengembangan
sebuah
produk
mengharuskan
perusahaan
menetapkan manfaat apa yang akan diberikan oleh produk yang
ditawarkan untuk menciptakan suatu keputusan untuk membeli maka
manfaat yang ingin ditawarkan atas produk tersebut hendaknya dipenuhi
oleh kualitas produk yang baik. Kualitas atau mutu produk menunjukkan
kemampuan sebuah produk untuk menjalankan, fungsinya. Jadi untuk.
menariknya perhatian konsumen untuk membeli maka produk tidak hanya
penampilannya yang diperhatikan, tetapi juga hendaknya ia merupakan
produk yang simple. aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dan
mutu atau kualitas produk yang ditawarkan berkualitas baik sehingga
dapat tercipta suatu keputusan untuk mencoba menggunakan atau
memiliki produk. yang ditawarkan (Umar 2002 : 32).
Menurut Kotler (2000:22) : Produk adalah apa saja yang dapat
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipergunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, barang, orang, tempat,
organisasi dan gagasan.
Sedangkan menurut Indriyo (1999:94) Produk adalah suatu hasil
produksi yang memiliki sifat komplek baik dapat diraba maupun tidak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer. Yang
diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Dan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan produk adalah suatu proses produksi yang berupa barang atau jasa
yang dapat ditawarkan kepada pasar.
2.2.4.2 Penggolongan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan manusia ataupun organisasi. Produk digolongkan kedalam 2
golongan yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud.
Produk yang berwujud disebut barang, sedangkan yang tidak berwujud
disebut jasa.
Produk yang dihasilkan perusahaan dapat digolongkan ke dalam
dua golongan besar yang ditinjau dari pemakaiannya. Menurut Tjiptono
(2001 : 98) klasifikasi produk adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Daya Tahan Produk
1.a. Barang Tahan Lama yaitu barang yang berwujud yang biasanya
untuk dipakai dalam waktu lama, misalnya : alat perlengkapan
rumah tangga : TV, mebel dan sebagainya. Pada umumnya
dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan pendekatan
pribadi, memberikan penjelasan tentang keunggulan barang yang
ditawarkan, kontinuitas supply biasanya memerlukan banyak
garasi atau pelayanan purna jual.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
1.b. Barang Tidak Tahan Lama yaitu barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi satu kali pemakaian Misalnya makanan,
minuman dan sebagainya. Barang harus mudah didapat (banyak
pengecer)
dan
pembeli
dimotivasi
untuk
mencoba
serta
membangun preferensi atau pilihannya melalui iklan yang intensif.
1.c. Jasa yaitu produk yang tidak berwujud biasanya berupa pelayanan
yang dibutuhkan oleh konsumen. Diutamakan harus menjaga
mutu,
kredibilitas
perusahaan
pemberi
jasa
dan
mudah
menyesuaikan perkembangan. Misalnya salon kecantikan, rumah
sakit dan sebagainya.
2. Berdasarkan Tujuan Penelitian
2.a. Barang Konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi
oleh pembelinya adalah konsumen akhir atau barang yang dibeli
oleh masyarakat sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam pembelian barang jenis ini lebih banyak unsur emosional
daripada unsur rasionalnya. Dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu:
1
Barang Kebutuhan Pokok (Convenience Goods) adalah barang
kebutuhan sehari-hari dimana konsumen dapat membelinya di
sembarang tempat penjualan dan pada setiap saat atau waktu.
Misal : rokok, sabun dan lain-lain.
1. Barang Pelengkap (Shopping Goods) adalah barang yang
pembeliannya
memerlukan
pertimbangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
masak-masak
20
mengenali harga, kemasan, bentuk fisik dari barang tersebut.
Misal:
perabot
rumah
tangga,
bahan
tekstil,
barang
elektronika.
2. Barang Mewah (Specialty Goods). Barang mewah adalah
barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di
tempat tertentu saja. Dalam hal ini konsumen untuk
membelinya
harus
berdaya
upaya
mencarinya
atau
mengeluarkan pengorbanan istimewa. Misal : pakaian wanita
di boutique tertentu, barang antik.
2.b. Barang Industri yaitu barang dibeli untuk diproses produksi lebih
lanjut atau untuk kepentingan industri, konsumen dari barang ini
biasanya adalah para produsen atau lembaga-lembaga lain.
2.2.5. Green Product (Produk Hijau)
Menurut Johri dan Sahasakmontri (1998, 267), Green Product
(Produk hijau) adalah produk ramah lingkungan, sedangkan konsumen
hijau didefenisikan sebagai konsumen yang dalam membeli produk lebih
memilih membeli dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan
Menurut Herbig dalam Lanasier (2002: 92), terdapat beberapa
karakteristik sebuah produk yang dianggap sebagai produk hijau adalah :
a. Produk yang menggunakan bahan non toxic (non toxic adalah bahan
kimia yang tidak beracun)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
b. Produk lebih tahan lama
c. Produk menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang
d. Produk mengggunakan bahan baku dari bahan daur ulang
Karakteristik lain mengenai produk hijau yang dikemukakan oleh
United States Federal Trade Commision adalah:
1. Produk yang menggunakan bahan non toxic
2. Produk tidak mengandung bahan yang dapat merusak lingkungan
3. Tidak melakukan uji poduk yang melibatkan binatang apabila tidak
betul-betul diperlukan
4. Selama penggunaannya tidak merusak lingkungan
5. Menggunakan kemasan yang sederhana atau menyediakan produk isi
ulang
6. Memiliki daya tahan penggunaan yang lama
7. Mudah diproses ulang setelah pemakaian
Karakteristik tersebut didefenisikan setelah banyak perusahaan
yang
menyalahgunakan pengertian dari produk
hijau
ini,
yaitu
menggunakan istilah produk lingkungan bagi produk yang kemasannya
dapat didaur ulang hanya pada kondisi tertentu. Beberapa istilah yang
sering disalahgunakan adalah Biodegradable-digunakan pada produk yang
belum tentu dapat diproses pada waktu yang ditentukan, Environmentally
safe dan Environtmentaly friendlyaman untuk lingkungan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Menurut Kotler dalam Lanasier (2002: 91), environmentalism
dapat didefenisikan sebagai suatu gerakan yang terorganisasi dari
sekumpulan konsumen, pelaku bisnis dan lembaga pemerintah dalam
rangka melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kelestarian
lingkungan
menurut
Kotler
adalah pendekatan manajemen
yang
melibatkan pengembangan strategi selain dapat menghasilkan profit bagi
perusahaan juga tetap dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan. Oleh
sebab itu, perusahaan harus melakukan langkah-langkah tanggung jawab
soaialnya kepada konsumen dengan mengiklankan produknya yang
menunjukkan kepekaan mereka terhadap lingkungan, yaitu dengan
menekankan bahwa produk yang dihasilkan perusahaannya menggunakan
kemasan yang sederhana, memberikan dampak limbah yang minimal,
lebih aman bagi lingkungan dan dapat di daur ulang.
2.2.6. Atribut Produk
Menurut Tjiptono (2001) didalam penelitian Anam (2007:58),
atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen yang dijadikakn dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut produk dapat meliputi merek produk, kualitas produk, desain, label
dan kemasan produk.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
1. Merek Produk
Merek dapat didefenisikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau
desain,
atau kombinasi di antaranya,
yang
dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekelompok
penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para pesaingnya
(Tjiptono, 2006: 98).
Pada prinsipnya, tujuan penggunaan merek untuk mengidentifikasi produk
sebagai hak milik atau kepunyaan organisasi tertentu dan untuk
memfasilitasi diferensiasi suatu produk dari produk-produk pesaingnya.
Bagi konsumen merek memiliki fungsi dan manfaat pokok, yaitu:
a. Fungsi identifikasi, yakni dapat dilihat, dan diidentifikasi dengan jelas
dan cepat.
b. Fungsi
KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU
(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandir i DTC Surabaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian per syar atan
dalam memper oleh gelar sar jana ekonomi
Pr ogr am studi manajemen
Oleh :
FERRI ANGGRIAWAN
0912010018 / EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU DI SURABAYA
Disusun Oleh :
FERRI ANGGRIAWAN
0912010018/FE/EM
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh
Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa
Timur
Pada Tanggal 20 J uni 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dra. Ec. Nur Mahmudah, Ms
Dra. Ec. Nur Mahmudah, Ms
Sekr etaris
Dra. Ec. Mei Retno, Msi
Anggota
Sugeng Purwanto, SE, MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakn skripsi ini dengan judul :
”ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC
Surabaya)”
Skripsi ini diajukan untuk memnuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari bergbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan
segala ketulusan hari penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku DekanFakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Nur Mahmudah, MS, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah
emberikan
bimbingan
dan
dorongan
kepada
peneliti
menyelesaikan skripsi ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skrpsi ini. Akhirnya dnegan segala keterbatasan
yang penunlis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................................................
iii
ABSTRAKSI ............................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1
Latar Belakang ....................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...............................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................
7
1.4
Manfaat Penelitian ..............................................................
7
TINJ AUAN PUSTAKA .............................................................
8
2.1
Penelitian Terdahulu ...........................................................
8
2.2
Landasan Teori ...................................................................
10
2.2.1 Pengertian Pemasaran ..............................................
10
2.2.2 Pengertian Manajemen Permasalahan ......................
13
2.2.3 Konsep Pemasaran ...................................................
14
2.2.4 Produk .....................................................................
16
2.2.4.1 Pengertian Produk ......................................
16
2.2.4.2 Penggolongan Produk ................................
19
2.2.5 Green Produk ..........................................................
21
2.2.6 Atribut Produk .........................................................
23
2.2.7 Sikap Konsumen ......................................................
28
Pengaruh Antar Atribut Produk Dengan Sikap Konsumen ...
29
2.3.1 Kerangka Konseptual ...............................................
33
Hipotesis .............................................................................
33
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
34
BAB II
2.3
2.4
3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
3.1.1 Definisi Operasional ................................................
34
3.1.2 Pengukuran Variabel ...............................................
35
Pengukuran Variabel ...........................................................
36
3.2.1 Populasi ...................................................................
36
3.2.2 Sampel ...................................................................
36
Teknik Pengumpulan Data ..................................................
37
3.3.1 Pengumpulan Data ...................................................
37
Teknik Analisis Pengujian Hipotesis ...................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
40
3.2
3.3
3.4
4.1
Diskripsi Objek Penelitian ..................................................
40
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan .....................................
40
Hasil Penelitian Dan Pembahasan .......................................
42
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .....................................
42
4.2.2 Uji Outlier ...............................................................
45
4.2.3 Outer Model ............................................................
46
4.2.4 Inner Model .............................................................
48
4.2.5 Uji Hipotesis ............................................................
48
Pembahasan
...................................................................
50
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
52
5.1
Kesimpulan
...................................................................
52
52.
Saran
...................................................................
52
4.2
4.3
BAB V
Daftar Pustaka
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU
(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya)
Oleh :
Ferri Anggriawan
ABSTRAK
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut
dapat juga menimbulakan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut
adalah masalah Pemanasan Global atau Global Warning. Adsanya isu lingkungan
tersebut membentuk sikap dan perilaku konsuemn untuk memilih produk yang
alami, aman dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perushaan kosmetik perlu
memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik (Green
Pdoduct Cosmetics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa
pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu
di Toko Usaha Mandiri Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.
Pangujian dengan PLS. Penaksiran pengaruh pada masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini dikarenakan
pada penelitian ini memiliki beberpa indikator dari amsing-amsing variabel bebas
dan terikat.
Berdasarakan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembasan hasil
penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab
permasalahan sebagai berikut : Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap
peningkatan sikap konsumen.
Keywords : atribut produk dan sikap konsumen
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“ANALISA ATRIBUT PRODUK
TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU (Studi Kasus Pada
Toko Usaha Mandiri DTC
Surabaya)”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Nur Mahmudah, MS, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah
memberikan
bimbingan
dan
dorongan kepada
peneliti
menyelesaikan skripsi ini.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Surabaya, Juni 2013
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ............................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 9
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 9
2.2. Pemasaran ................................................................................ 11
2.2.1. Pengertian Pemasaran............................................................ 11
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran......................................... 14
2.2.3. Konsep Pemasaran ................................................................ 15
2.2.4. Kepuasan Konsumen ............................................................. 17
2.2.5.Perilaku Word-of-mouth......................................................... 20
2.2.6.Loyalitas ................................................................................ 21
2.2.7.Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap WOM .................... 31
2.2.8.Pengaruh WOM Terhadap Loyalitas Pelanggan...................... 32
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.9.Pengaruh WOM Terhadap Loyalitas Pelanggan...................... 33
2.3. Model Konseptual .................................................................... 34
2.4. Hipotesis .................................................................................. 34
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
35
3.2 Teknik Penentuan Sampel...................................................
38
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................
40
3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ...........................
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................
44
4.1.1. Sejarah singkat Perusahaan ......................................
44
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................
46
4.2.1.Analisis Statistik Deskriptif.......................................
46
4.2.2. Uji Validitas
........................................................
47
4.2.3. Uji Reliabilitas ........................................................
50
4.2.4. Model Struktural ......................................................
51
4.2.5. Uji Kausalitas ........................................................
52
4.3 Pembahasan
........................................................
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 56
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 56
5.2. Saran
.................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin .................................. 46
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan ....................................... 47
Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Umur ............................................... 47
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas .......................................................................... 48
Tabel 4.5. Average variance extracted (AVE) ................................................. 49
Tabel 4.6. Pengujian Reliability Consistency Internal...................................... 50
Tabel 4.7. R-square ......................................................................................... 51
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual.................................................................. 34
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISA ATRIBUT PRODUK TERHADAP SIKAP KONSUMEN
KOSMETIK SARIAYU
(Studi Kasus Pada Toko Usaha Mandir i DTC Sur abaya)
Oleh :
Fer ri Anggriawan
ABSTRAK
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat
juga menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan tersebut adalah
masalah Pemanasan Global atau Global Warming. Adanya isu lingkungan
tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk memilih produk yang
alami, aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu perusahaan kosmetik perlu
memperluas pasarnya dengan menciptakan produk hijau kosmetik (Green Product
Cosmetics). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh atribut
produk terhadap sikap konsumen.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Sariayu di
Toko Usaha Mandiri Surabaya dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
multivariate dengan PLS. Penaksiran pengaruh pada masing – masing variabel
bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini
dikarenakan pada penelitian ini memiliki beberapa indikator dari masing-masing
variabel bebas dan terikat.
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan PLS dan pembahasan hasil
penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab
permasalahan sebagai berikut : Atribut produk mempunyai kontribusi terhadap
peningkatan sikap konsumen
Keywords :
atribut produk dan sikap konsumen
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan
untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam
proses produksi dan kontinyuitas perusahaan tetap terjaga kita dituntut
untuk.semakin bekerja keras, pintar, dan kreatif. Di sisi lain konsumen
dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk. Membuat produk yang
bermutu dan digemari konsumen merupakan tantangan bagi perusahaan.
Persepsi konsumen yang baik terhadap atribut suatu produk akan
menimbulkan sikap suka ter-hadap produk tersebut yang selanjutnya
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang (Kotler dan
Armstrong, 2004). Temuan hasil studi Chernev (2004) menunjukkan bahwa
adanya ke-sesuaian antara proses evaluasi melalui identifikasi dan penilaian
atribut produk dengan tujuan pilihan konsumen. Temuan ini sejalan dengan
penelitian Darmawan dan Ferrinadewi (2004), yang menyata-kan bahwa
konsumen cenderung untuk memper-timbangkan atribut produk dalam
rangka me-ngurangi resiko yang mungkin dihadapin. Grolleau dan Caswell
(2005)
menyatakan
bahwa
konsumen
memperoleh
manfaat
dari
mengkonsumsi produk pangan yang dibeli melalui proses penilaian atribut
produk sehingga atribut menjadi penting dalam sebuah produk .
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para
produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman
produk kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar,
yaitu dari produk lokal sampai produk impor, dan produk yang masuk secara
legal maupun illegal, sehingga konsumen dapat memilih produk kosmetik
yang terbaik bagi dirinya, dan produk kosmetik tersebut dapat diperoleh
dengan mudah di pusat-pusat perbelanjaan dan khususnya di klinik
kecantikan.
Saat ini banyak produk kosmetik yang beredar menggunakan bahanbahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan para pengguna
kosmetik. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahanbahan kimia yang berbahaya tersebut antara lain Merkuri, Hidroquinonlebih
dari 2%, Asam retrinoat, Diethylene Glicol, zat warna Rhodamin B dan
Merah K3 serta Chlorofluorocarbon.
Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM
tersebut dapat juga menimbulkan masalah lingkungan. Masalah lingkungan
tersebut adalah masalah Pemanasan Global atau Global Warming. Adanya
isu lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk
memilih produk yang alami, aman, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu
perusahaan kosmetik perlu memperluas pasarnya dengan menciptakan
produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut akan
dianggap cocok dan akan diikuti dengan tindakan pembelian oleh konsumen.
Menurut Kotler (199752) produk adalah elemen kunci dalam penawaran
pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan memformulasi suatu,
penawaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan.
Pelanggan akan menilai penawaran tersebut dari tiga elemen dasar:
keistimewaan dan kualitas produk, bauran dan kualitas pelayanan, serta
kesesuaian harga penawaran itu; Mengingat banyaknya produk .yang ada di
pasaran, maka dilakukan pengambilan sampel produk dan produk. Alasan
dipilihnya produk kosmetik Sari Ayu adalah karena merupakan salah satu
produk yang mempunyai beberapa atribut. Seperti kita ketahui bersama
bahwa saat ini banyak sekali merk yang beredar di pasaran. Mereka saling.
Berlomba untuk memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Masingmasing produk tersebut , mempunyai karakteristik tersendiri. Berbagai
atribut produk yang dimiliki mereka tawarkan kepada masyarakat.
Kualitas produk yaitu kinerja-kemampuan produk, keistimewaan
produk, daya tahan produk dapat menimbulkan kepercayaan konsumen
berarti dapat membentuk sikap konsumen (Kotler, 2005: 192). Jika standar
atau spesifikasi kualitas produk semakin ditingkatkan maka sikap konsumen
akan meningkat terhadap produk tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
Bentuk produk, berat produk dan kekhasan produk tidak
membentuk sikap konsumen terhadap produk. Menurut Simamora (2001:
149), desain yang baik menghasilkan gaya (style) yang menarik, kinerja
yang baik, kemudahan dan kemurahan biaya penggunaan produk serta
kesederhanaan dan keekonomisan produksi dan distribusi. Label akhirnya
akan ketinggalan zaman jika tidak diperbarui karena tidak dapat menarik
perhatian konsumen. Agar label dapat menarik perhatian konsumen, maka
perusahaan harus dapat memperbarui label produk, baik itu dengan
perubahan bertahap dalam ukuran dan desain huruf, serta dapat memberikan
aneka gambar yang menarik. Kemasan produk mampu menarik perhatian
konsumen, melalui keindahan produk, kepraktisan atau kemudahan untuk
dibawa, dan dapat melindungi kualitas produk yang pada akhirnya dapat
membentuk sikap konsumen terhadap produk. Menurut Gitosudarmo (2000:
194), kemasan yang baik adalah kemasan yang indah atau menarik yang
dapat menambah hasrat untuk membeli, kemasan yang khas yang
memudahkan pembeli untuk mengingat produknya, kemasan yang dapat
melindungi
kualitas
(mutu)
produk,
memudahkan
pengangkutan
(transportasi), dan memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak toko
(show room).
Berikut table top brand index dari tahun 2010 – 2012 produkproduk kecantikan yang menempati peringkat atas :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
Tabel. Top Brand Index Produk Kecantikan Tahun 2010 - 2012
TABEL TBI PRODUK KOSM ETIK
JENIS
PRODUK
ANTI AGING
LIPSTIK
PELEMBAB
WAJAH
PEMBERSIH
WAJAH
BEDAK
MUKA
SARI
AYU
9.50%
TBI 2010
PON PIX
DS
Y
60.2
0%
6.60%
45.1
0%
35.2
0%
14.1
0%
10.80%
SARI
AYU
7.70%
17.10
%
10.40%
11.90%
REVL
ON
TBI 2011
PON PI
DS
XY
56.8
0%
REVL
ON
4.10%
14.30
%
7.30%
10.30%
47%
10.10%
37%
11.20%
SARI
AYU
3.90%
REVL
ON
14.60
%
8.80%
9.50%
11
%
TBI 2012
PON PIX
DS
Y
56.1
0%
48.6
0%
35.2
0%
18.8
0%
10.20%
Sumber : SWA (2012)
Produk Sari Ayu tidak dapat menempati produk teratas dan kurang
dapat bersaing dengan produk-produk kecantikan lainnya. Berikut table top
brand index dari tahun 2010 – 2012.
Tabel. Top Brand Index Produk Sari Ayu Tahun 2010 - 2012
Produk Sari Ayu
TBI
2010
TBI
2011
TBI
2012
Anti Aging
9.5 %
7.7 %
4.1 %
Lipstik
10.4 %
7.3 %
8.8 %
Pelembab Wajah
11.9 %
10.3 %
9.5 %
Pembersih Wajah
6.6 %
10.1 %
3.9 %
Bedak Muka
10.8 %
11.2 %
10.2 %
Sumber : SWA (2012)
Tetapi tiga tahun belakangan ini produk Sari Ayu di Toko Usaha
Mandiri mengalami penurunan penjualan yang diakibatkan dari penurunan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
jumlah pelanggan. Berikut adalah laporan penjualan produk Sari Ayu di
Toko Usaha Mandiri mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
Tabel. Data Penjualan Produk Sari Ayu di Toko Usaha Mandiri
Tahun
Produk
(Item)
Penjualan
(Rp.)
Target Penjualan
(Rp.)
1.
2010
45.852
558.009.648
576.000.000
2.
2011
43.548
527.444.484
600.000.000
3.
2012
38.616
483.000.720
636.000.000
No
Sumber: data internal perusahaan
Konsumen dalam memilih produk terutama produk kosmetik,
mereka dapat melihat atribut dari produk tersebut. Atribut produk yang
digunakan antara lain merek, kualitas, desain, label, dan kemasan.
Konsumen cenderung tertarik pada produk yang memiliki merek yang
terpercaya, kualitas yang bagus, desain yang menarik, label yang dapat
menerangkan komposisi secara lengkap dari produk, dan kemasan yang
unik. Atribut produk tersebut dapatmempengaruhi sikap dan perilaku
konsumen sebelum membeli.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ANALISA ATRIBUT PRODUK
TERHADAP SIKAP KONSUMEN KOSMETIK SARIAYU (Studi
Kasus Pada Toko Usaha Mandiri DTC Surabaya)
1.2. Rumusan masalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka dapat diambil
suatu rumusan sebagai berikut :
Apakah atribut produk berpengaruh terhadap sikap konsumen ?
1.3.Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian ini yaitu:
Untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Bisa menambah pengetahuan penulis khususnya berhubungan dengan
usaha untuk menciptakan loyalitas pada usaha ritel.
2. Manajemen
Memberikan
masukan
untuk
pengembangan
berbagai
kebijakan
operasional untuk menciptakan sikap konsumen
3. Bagi Universitas
Memberikan tambahan perbendaharaan kepustakaan khususnya yang
berhubungan dengan teori-teori pemasaran.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah
dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dan permasalahan dalam
penelitian ini.
a. Sihite, (2008), dengan judul PENGARUH ATRIBUT PRODUK
TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA GREEN PRODUCT
COSMETICS (Studi Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza
Medan)
Martha Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang
menghasilkan produk kosmetik bernuansa ketimuran dan mengandung
bahan alami. Produk kosmetik perusahaan Martha Tilaar sudah dikenal
sebagai salah satu produk hijau kosmetik (Green Product Cosmetics)
di dunia. Tujuan peneliti mengadakan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap sikap
konsumen pada Green Product Cosmetics. Berdasarkan hasil analisis
data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat Pengaruh Atribut Produk
terhadap Sikap Konsumen pada Green Product Cosmetics (Studi
Kasus pada Puri Ayu Martha Tilaar Sun Plaza Medan).
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
b. Kenedi, (2006), dengan judul ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT
TERHADAP PRODUK HIJAU
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan persepsi masyarakat
terhadap produk hijau cukup baik. Disamping itu kebutuhan akan
produk hijau pada masyarakat cukup tinggi. Hal ini membuktikan
keberadaan konsumen hijau di Kota Padang. Berdasarkan faktor
demografi, masyarakat yang lebih tinggi kepeduliannya terhadap
produk hijau adalah berjenis kelamin wanita, mempunyai pekerjaan
atau aktivitas sebagai ibu-ibu rumah tangga, yang memiliki tingkat
ekonomi menengah ke atas, serta berumur di atas 40 tahun atau yang
dikategorikan berusia tua. Sedangkan berdasarkan faktor psikologis,
masyarakat rata-rata memiliki dorongan dan motivasi untuk memilih
produk hijau, juga persepsi yang cukup baik terhadap produk hijau,
dan tingkat keyakinan yang cukup tinggi dari masyarakat akan produk
hijau. Kemudian berdasarkan faktor budaya, masyarakat masih
menganggap budaya yang dianut mempengaruhi mereka untuk peduli
terhadap keselamatan lingkungan dan hal ini juga akan mendukung
kepedulian terhadap produk hijau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, dan mendapatkan laba.
Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan
sama dengan istilah seperti penjualan, perdagangan dan pendistribusian.
Salah satu pengertian ini timbul karena pihak-pihak yang bersangkutan
mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda.
Kenyataannya pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh
yang meliputi penentuan daripada kebutuhan dan keinginan konsumen,
sasaran, dan kemudian bagaimana menyerahkan produk secara efisien dan
efektif. Sedangkan istilah yang lain tersebut hanya merupakan satu bagian
atau kegiatan dalam sistem pemasaran keseluruhannya.
Menurut Stanton dalam bukunya “Fundamental Marketing” yang
dikutip oleh Swastha dan Irawan (2003 : 5) menyatakan bahwa pemasaran
adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan
produk,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Kotler (1997 : 8), pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
mereka butuhkan dan inginkan dalam menciptakan, menawarkan dan
pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Assauri (1990 : 5) pemasaran adalah sebagai
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Suratno (2001 : 4-7) pemasaran berarti pemenuhan kebutuhan
yang saling menguntungkan namun memahami apa yang menjadi kebutuhan
dan keinginan konsumen bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Menurut
Suratno
definisi
tersebut
dapat
dijelaskan
dengan
mengunakan konsep-konsep inti pemasaran yaitu :
1. Kebutuhan.
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam
diri seseorang. Memiliki banyak kebutuhan yang komplek dan tidak
pernah berhenti atau puas sampai akhir hayat.
2. Keinginan.
Merupakan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan pribadi
individu. Dengan berkembangnya masyarakat maka keinginan anggota
masyarakat itu pun meluas.
3. Permintaan.
Keinginan mereka menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
4. Produk.
Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, untuk memenuhi
suatu kebutuhan atau keinginan.
5. Pertukaran.
Tindakan untuk memperoleh suatu obyek yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
6. Transaksi.
Merupakan perdagangan nilai antara dua belah pihak.
7. Pasar.
Tempat bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk melakukan transaksi atas barang dan jasa.
Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kunci konsep
pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan kepada konsumen
untuk lebih efisien dan efektif dari pada yang diberikan oleh para pesaing,
dimana merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Kegiatan pemasaran tidak bermula pada selesainya proses produksi
dan juga tidak berakhir pada saat penjualan dilakukan, tetapi perusahan juga
harus dapat memberikan kepuasan. Dimana konsumen mempunyai pandangan
yang baik terhadap perusahaan sehingga jaminan yang baik atas barang dan
jasa dapat dilakukan sesudah penjualan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberi keputusan terhadap
keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen seluruh kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini meliputi semua bagianbagian yang ada, seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan dan
pengembangan fungsi-fungsi lainnya.
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Perusahaan harus menerapkan konsep pemasaran dalam praktek
agar keuntungan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan, dan
dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran ini merupakan tindakan dari
konsep pemasaran.
Banyak definisi yang diungkapkan oleh ahli ekonomi mengenai
manajemen pemasaran, diantaranya Kotler dan Armstrong (2003 : 16)
manajemen
pemasaran
adalah
implementasi
dan
pengendalian
menciptakan,
membangun
dan
merupakan
program
analisis,
yang
mempertahankan
perencanaan,
dirancang
untuk
pertukaran
yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Menurut Assauri (2002 : 12) manajemen pemasaran merupakan
kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
program - program yang
dibuat
untuk membentuk, membangun dan
memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran guna mencapai
tujuan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran
adalah
proses
yang
melibatkan
analisa,
perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan
yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan
keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat proses pertukaran dapat
ditimbulkan baik oleh penjual maupun pembeli yang menguntungkan kedua
belah pihak.
Penentuan produksi, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen
dan sebaiknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa
sehingga menjadi sesuai dengan produk-produk perusahaan.
2.2.3. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (1997 : 17) konsep pemasaran menyatakan bahwa
kunci meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada
pesaing dalam memandukan kegiatan pemasaran dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran.
Konsep pemasaran bersandar pada empat tiang utama, yaitu fokus
pasar, orientasi kepada pelanggan, pelanggan terkoordinasi dan orientasi
laba. Konsep pemasaran berdasarkan pandangan dari luar kedalam. Konsep
ini diawali dengan pasar yang didefinisikan secara jelas berfokus pada
kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan
engan pelanggan dan menghasilkan laba melalui kepuasan pelanggan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Ringkasan konsep pemasaran pada penelitian ini adalah upaya
pemasaran terkoordinasi yang berorientasi pada penggunaan teknologi
komunikasi yang tepat dan sesuai dikembangkan untuk mengatasi
perubahan lingkungan guna merumuskan struktur organisasi yang tepat
dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan sebagai kunci
mencapai organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 8), ada tiga unsur pokok yang
mendasari konsep pemasaran yaitu :
a. Orentasi pada konsumen
Perusahaan yang berorentasi pada konsumen maka harus :
1. Menentukan kebutuhan pokok yang dari pembeli yang akan dilayani.
2. Memilih
kelompok
pembeli
tertentu
sebagai
sasaran
dalam
penjualannya.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku konsumen.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau
desain yang menarik.
b. Volume penjualan yang menguntungkan
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dan konsep
pemasaran. Karena keuntungan dapat diperoleh melalui kepuasan
konsumen. Dengan keuntungan yang maksimal perusahaan dapat tumbuh
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat
memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat
memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegunaan pemasaran
Dalam perusahaan perlu dilakukan cara untuk memberikan kepuasan
konsumen. Dalam suatu pemasaran diantaranya penyesuaian dan
koordinasi, kegunaan produk, harga saluran distribusi dan promosi untuk
menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan pelanggan.
2.2.4 Produk
2.2.4.1 Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (2001 : 95) produk merupakan kegiatan yang
dilakukan didalam menciptakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta., dicari, dibeli, digunakan sebagai
kebutuhan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual produk adalah
pemahaman subyektif dan produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Setiap produk berkaitan secara hirarkis dengan produk-produk
tertentu lainnya. Hirarki produk terdiri atas tujuh tingkatan (Kotler, et al.
1996) dikutip oleh Tjiptono (2001 : 95) yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
1. Need family yaitu kebutuhan inti atau dasar yang membentuk product
family. Contoh rasa aman.
2. Product family yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan
suatu kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang
memadai. Contohnya, tabungan, dan penghasilan.
3. Kelas produk (product class), yaitu sekumpulan produk didalam
product family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu
misalnya instrument financial
4. Lini produk (product line), yaitu sekumpulan produk didalam kelas
produk yang berhubungan erat. Contohnya asuransi jiwa, Hubungan
yang erat ini bisa dikarenakan salah satu dari empat faktor berikut
yaitu :
a. Fungsinya sama
b. Dijual kepada kelompok konsumen
c. Dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama
d. Harganya berada dalam skala yang sama
5. Tipe produk (product tipe), yaitu item-item yang dalam suatu lini
produk
yang
memiliki
bentuk
tertentu
dari
sekian
banyak
kemungkinan bentuk produk. Misalnya asuransi jiwa berjangka.
6. Merek (brand), yaitu nama yang dapat dihubungkan / diasosiasikan
7. dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk
mengidentifikasi sumber karakter item tersebut. Contohnya asuransi
Bumiputera.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
8. Item yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lint produk yang
dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut
lainnya. Biasanya disebut pula stockeping unit atau varian produk.
Misalnya, Asuransi Jiwa Bumiputera yang diperbarui.
Pengembangan
sebuah
produk
mengharuskan
perusahaan
menetapkan manfaat apa yang akan diberikan oleh produk yang
ditawarkan untuk menciptakan suatu keputusan untuk membeli maka
manfaat yang ingin ditawarkan atas produk tersebut hendaknya dipenuhi
oleh kualitas produk yang baik. Kualitas atau mutu produk menunjukkan
kemampuan sebuah produk untuk menjalankan, fungsinya. Jadi untuk.
menariknya perhatian konsumen untuk membeli maka produk tidak hanya
penampilannya yang diperhatikan, tetapi juga hendaknya ia merupakan
produk yang simple. aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis dan
mutu atau kualitas produk yang ditawarkan berkualitas baik sehingga
dapat tercipta suatu keputusan untuk mencoba menggunakan atau
memiliki produk. yang ditawarkan (Umar 2002 : 32).
Menurut Kotler (2000:22) : Produk adalah apa saja yang dapat
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipergunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, barang, orang, tempat,
organisasi dan gagasan.
Sedangkan menurut Indriyo (1999:94) Produk adalah suatu hasil
produksi yang memiliki sifat komplek baik dapat diraba maupun tidak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer. Yang
diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Dan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan produk adalah suatu proses produksi yang berupa barang atau jasa
yang dapat ditawarkan kepada pasar.
2.2.4.2 Penggolongan Produk
Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan manusia ataupun organisasi. Produk digolongkan kedalam 2
golongan yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud.
Produk yang berwujud disebut barang, sedangkan yang tidak berwujud
disebut jasa.
Produk yang dihasilkan perusahaan dapat digolongkan ke dalam
dua golongan besar yang ditinjau dari pemakaiannya. Menurut Tjiptono
(2001 : 98) klasifikasi produk adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Daya Tahan Produk
1.a. Barang Tahan Lama yaitu barang yang berwujud yang biasanya
untuk dipakai dalam waktu lama, misalnya : alat perlengkapan
rumah tangga : TV, mebel dan sebagainya. Pada umumnya
dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan pendekatan
pribadi, memberikan penjelasan tentang keunggulan barang yang
ditawarkan, kontinuitas supply biasanya memerlukan banyak
garasi atau pelayanan purna jual.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
1.b. Barang Tidak Tahan Lama yaitu barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi satu kali pemakaian Misalnya makanan,
minuman dan sebagainya. Barang harus mudah didapat (banyak
pengecer)
dan
pembeli
dimotivasi
untuk
mencoba
serta
membangun preferensi atau pilihannya melalui iklan yang intensif.
1.c. Jasa yaitu produk yang tidak berwujud biasanya berupa pelayanan
yang dibutuhkan oleh konsumen. Diutamakan harus menjaga
mutu,
kredibilitas
perusahaan
pemberi
jasa
dan
mudah
menyesuaikan perkembangan. Misalnya salon kecantikan, rumah
sakit dan sebagainya.
2. Berdasarkan Tujuan Penelitian
2.a. Barang Konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi
oleh pembelinya adalah konsumen akhir atau barang yang dibeli
oleh masyarakat sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam pembelian barang jenis ini lebih banyak unsur emosional
daripada unsur rasionalnya. Dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu:
1
Barang Kebutuhan Pokok (Convenience Goods) adalah barang
kebutuhan sehari-hari dimana konsumen dapat membelinya di
sembarang tempat penjualan dan pada setiap saat atau waktu.
Misal : rokok, sabun dan lain-lain.
1. Barang Pelengkap (Shopping Goods) adalah barang yang
pembeliannya
memerlukan
pertimbangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
masak-masak
20
mengenali harga, kemasan, bentuk fisik dari barang tersebut.
Misal:
perabot
rumah
tangga,
bahan
tekstil,
barang
elektronika.
2. Barang Mewah (Specialty Goods). Barang mewah adalah
barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di
tempat tertentu saja. Dalam hal ini konsumen untuk
membelinya
harus
berdaya
upaya
mencarinya
atau
mengeluarkan pengorbanan istimewa. Misal : pakaian wanita
di boutique tertentu, barang antik.
2.b. Barang Industri yaitu barang dibeli untuk diproses produksi lebih
lanjut atau untuk kepentingan industri, konsumen dari barang ini
biasanya adalah para produsen atau lembaga-lembaga lain.
2.2.5. Green Product (Produk Hijau)
Menurut Johri dan Sahasakmontri (1998, 267), Green Product
(Produk hijau) adalah produk ramah lingkungan, sedangkan konsumen
hijau didefenisikan sebagai konsumen yang dalam membeli produk lebih
memilih membeli dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan
Menurut Herbig dalam Lanasier (2002: 92), terdapat beberapa
karakteristik sebuah produk yang dianggap sebagai produk hijau adalah :
a. Produk yang menggunakan bahan non toxic (non toxic adalah bahan
kimia yang tidak beracun)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
b. Produk lebih tahan lama
c. Produk menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang
d. Produk mengggunakan bahan baku dari bahan daur ulang
Karakteristik lain mengenai produk hijau yang dikemukakan oleh
United States Federal Trade Commision adalah:
1. Produk yang menggunakan bahan non toxic
2. Produk tidak mengandung bahan yang dapat merusak lingkungan
3. Tidak melakukan uji poduk yang melibatkan binatang apabila tidak
betul-betul diperlukan
4. Selama penggunaannya tidak merusak lingkungan
5. Menggunakan kemasan yang sederhana atau menyediakan produk isi
ulang
6. Memiliki daya tahan penggunaan yang lama
7. Mudah diproses ulang setelah pemakaian
Karakteristik tersebut didefenisikan setelah banyak perusahaan
yang
menyalahgunakan pengertian dari produk
hijau
ini,
yaitu
menggunakan istilah produk lingkungan bagi produk yang kemasannya
dapat didaur ulang hanya pada kondisi tertentu. Beberapa istilah yang
sering disalahgunakan adalah Biodegradable-digunakan pada produk yang
belum tentu dapat diproses pada waktu yang ditentukan, Environmentally
safe dan Environtmentaly friendlyaman untuk lingkungan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Menurut Kotler dalam Lanasier (2002: 91), environmentalism
dapat didefenisikan sebagai suatu gerakan yang terorganisasi dari
sekumpulan konsumen, pelaku bisnis dan lembaga pemerintah dalam
rangka melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kelestarian
lingkungan
menurut
Kotler
adalah pendekatan manajemen
yang
melibatkan pengembangan strategi selain dapat menghasilkan profit bagi
perusahaan juga tetap dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan. Oleh
sebab itu, perusahaan harus melakukan langkah-langkah tanggung jawab
soaialnya kepada konsumen dengan mengiklankan produknya yang
menunjukkan kepekaan mereka terhadap lingkungan, yaitu dengan
menekankan bahwa produk yang dihasilkan perusahaannya menggunakan
kemasan yang sederhana, memberikan dampak limbah yang minimal,
lebih aman bagi lingkungan dan dapat di daur ulang.
2.2.6. Atribut Produk
Menurut Tjiptono (2001) didalam penelitian Anam (2007:58),
atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen yang dijadikakn dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut produk dapat meliputi merek produk, kualitas produk, desain, label
dan kemasan produk.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
1. Merek Produk
Merek dapat didefenisikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau
desain,
atau kombinasi di antaranya,
yang
dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekelompok
penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para pesaingnya
(Tjiptono, 2006: 98).
Pada prinsipnya, tujuan penggunaan merek untuk mengidentifikasi produk
sebagai hak milik atau kepunyaan organisasi tertentu dan untuk
memfasilitasi diferensiasi suatu produk dari produk-produk pesaingnya.
Bagi konsumen merek memiliki fungsi dan manfaat pokok, yaitu:
a. Fungsi identifikasi, yakni dapat dilihat, dan diidentifikasi dengan jelas
dan cepat.
b. Fungsi