PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menyusun Pola-Pola Hubungan Kalimat Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011 Melalui Metode Pemberian Tugas.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan
berfikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Terampil seseorang
berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirnya.
Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif.
Demikian juga halnya dengan kemampuan menulis. Kemampuan menulis
bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, tetapi
merupakan hasil belajar dan ketekunan berlatih. Kemampuan ini berkaitan
erat dengan kemampuan membaca. Penulis yang baik biasanya juga
pembaca yang tekun.
Keterampilan menerapkan Ejaan Yang Disempurnakan, memilih
kata yang tepat, membuat kalimat yang dilahirkan dengan efektif, belum
sepenuhnya menjamin menulis dengan baik. Dalam menuangkan gagasan
atau pikiran juga dituntut mampu menghubung-hubungkan kalimat dengan
kalimat dengan satu kesatuan yang padu. Hubungan menyatakan kesatuan
yang diikat oleh struktur bahasa dan kesatuan yang logis. Dalam tulis
menulis atau karang mengarang, ikatan itu dilahirkan dalam bentuk-bentuk
pola kalimat.
Kalimat sempurna adalah kalimat yang sekurang-kurangnya

memiliki pola atau unsur subjek dan predikat. Dalam bahasa Indonesia
dikenal ada pola-pola kalimat (unsur-unsur kalimat) seperti: (1) SP
1

2

(Subjek Predikat), (2) SPO (Subjek Predikat Objek), (3) SPOK (Subjek
Predikat Objek Keterangan), (4) SPK (Subjek Predikat Keterangan), (5)
KSPO (Keterangan Subjek Predikat Objek), dan KSPOK (Keterangan
Subjek Predikat Objek Keterangan). (Yoyok HS, 1995: 28).
Menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam
sebuah tulisan sehingga pembaca dapat mengikuti dan memahami jalan
pikiran seseorang tidaklah banyak orang yang fasih berbicara, namun
kurang mampu menuangkan idenya secara tertulis. Hal ini wajar karena
kemampuan menulis merupakan hasil proses belajar dengan ketekunan
berlatih.
Guru harus menguasai cara mengajar atau teknik pembelajaran
dengan baik dan dituntut dapat menggunakan metode yang variatif dalam
situasi

dan

kondisi

bagaimanapun,

serta

menggunakan

media

pembelajaran yang tepat.
Teknik dari seorang guru untuk meningkatkan kemampuan
menyusun pola-pola hubungan kalimat pada siswa sangat diperlukan.
Melalui pemberian contoh yang benar, siswa akan bermotivasi untuk dapat
menyusun pola-pola kalimat yang baik.
Teknik lain untuk meningkatkan kemampuan menyusun pola-pola
hubungan kalimat adalah melalui strategi pembelajaran pemberian tugas.
Dalam pembelajaran ini siswa diberi tugas untuk menjawab pertanyaan

yang ada hubungannya dengan menyusun pola-pola hubungan kalimat.

3

B. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada tiga masalah yang perlu dibahas :
1. Bagaimanakah peningkatan menyusun pola-pola kalimat pada siswa
Kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo
Kabupaten Wonogiri Semester I Tahun pelajaran 2010/2011 Melalui
metode pemberian tugas?
2. Bagaimana hasil pelaksanaan metode pemberian tugas pada siswa
kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo
Kabupaten Wonogiri Semester I Tahun pelajaran 2010/2011?
3. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan menyusun pola-pola
hubungan kalimat pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri II
Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Semester I
Tahun pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian
Ada tiga tujuan yang dicapai dalam penelitian ini :

1. Mengetahui kemampuan menyusun pola-pola hubungan kalimat pada
siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan
Slogohimo Kabupaten Wonogiri Semester I Tahun pelajaran
2010/2011.
2. Mengetahui pelaksanaan metode pemberian tugas pada siswa kelas VI
Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan Slogohimo Kabupaten
Wonogiri Semester I Tahun pelajaran 2010/2011.

4

3. Meningkatkan kemampuan menyusun pola-pola hubungan kalimat
pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri II Padarangin Kecamatan
Slogohimo Kabupaten Wonogiri Semester I Tahun pelajaran
2010/2011.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat mengembangkan teori menulis, karena dapat
ditemukan penggunaan metode pemberian tugas untuk menyusun
meningkatkan kemampuan menyusun pola-pola hubungan kalimat.

2. Manfaat praktis
a. Menigkatkan kemampuan menyusun pola-pola hubungan kalimat
dalam menulis pada siswa, karena adanya metode pemberian tugas.
b. Memberikan masukan kepada guru untuk senantiasa memberikan
metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Memberikan masukan kepada guru bahwa menyusun pola-pola
hubungan kalimat dalam menulis pada siswa dapat ditingkatkan
dengan metode pemberian tugas.