PERUBAHAN KEHIDUPAN BURUH PERKEBUNAN DI SUMATERA TIMUR TAHUN 1891-1940.

PERUBAHAN KEHIDUPAN BURUH PERKEBUNAN DI SUMATERA TIMUR
(1891-1940)

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ABDUL MUIS
NIM : 3101121203

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Abdul Muis, Nim :3101121203, Perubahan Kehidupan Buruh Perkebunan Di
Sumatera Timur Tahun 1891-1940. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dikeluarkannya
kebijakan mengganti perkebunan tembakau menjadi perkebuna karet di Sumatera
Timur serta mengetahui kehidupan buruh pasca pergantian perkebunan tembakau
menjadi perkebunan karet di Sumatera Timur.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library
research), dengan tekhnik pengumpulan data berupa dokumentasi dan studi
kepustakaan. Penelitian ini menggunakan analisis model interaktif. Karena
dianggap lebih tepat untuk memenuhi persyaratan dalam melakukan analisis data.
Analisis interaktif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,
yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krisis tahun 1891 menyadarkan
para pengusaha perkebunan tembakau bahwa tembakau Deli hanya dapat ditanam
di beberapa daerah saja di sumatera Timur. Khususnya Deli, Langkat, dan
Serdang, yang memilki kombinasi iklim dan tanah yang khas yang tidak terdapat
ditempat-tempat lain di Sumatera Timur. Peranan tembakau di tempat lain
memperlihatkan merosot mutu tembakau Deli, sehingga tidak memiliki lagi sifatsifat yang unggul yang tersohor di seluruh dunia. Salah satu akibat yang penting
dari krisis tahun 1891 adalah dikuranginya luas tanah yang ditanami dengan
tembakau.
Kehidupan buruh pasca pergantian perkebunan tembakau menjadi

perkebunan karet berdampak pada sektor soial dan ekonomi buruh perkebunan.
Kuli-kuli kontrak tersebut ibarat roda-roda yang tidak mengerti apa-apa tentang
roda mesin dari suatu mesin dunia, yang jutaan kali lebih besar dari kuli-kuli
kontrak itu sendiri.

i

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT dimana
atas berkat rahmat dan karuniaNya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul ; “Perubahan Kehidupan Buruh Perkebunan Di Sumatera Timur
tahun 1891-1940”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, yang mana syafa’atnya diharapkan di yaumil mahsyar
kelak.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini
jauh dari kesempurnaan, baik dari tekhnik penulisan, penggunaan tata bahasa, dan
dalam penyajiannya. Hal ini disebabkan karena penulis masih tahap pembelajaran.
Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun. Selain itu, penulis juga menyadari, banyak pihak

yang telah member bantuan, dorongan motivasi, serta semangat kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
 Ayahanda terhebat Manto dan Ibunda Tercinta Saliyem yang telah
mengajarkan dan menerapkan makna kehidupan dan arti penting
kekeluargaan kepada ananda serta telah berusaha memberikan bantuan
baik

berupa

moril

maupun

materil

sehingga

ananda


dapat

menyelesaikan studi ini dengan baik.
 Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.

ii

 Bapak Drs. H. Restu, M.S, Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
stafnya.
 Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah dan sekaligus Dosen penguji. Penulis mengucapkan terima
kasih atas bimbingan dan masukannya selama ini.
 Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan

Sejarah

dan


sekaligus

Dosen

penguji.

Penulis

mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan masukannya selama
ini.
 Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih
sebesar-besarnya

karena

kesabaran

dalam

mengerahkan peneliti sehingga terselesaikannya


membimbing

dan

skripsi ini serta

pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kependidikan. Semoga
Allah membalas kebaikan Bapak.
 Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing
Akademik sekaligus sebagai penguji dan pembanding skripsi yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
selama perkuliahan sampai menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.
 Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah memberikan
ilmu dan pengelaman kepada peneliti selama masa studi.
 Buat PUSIS dan seluruh staf, yang telah memberikan izin, pelayanan
dan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam penulisan skripsi.

iii


 Ayahanda terhebat Manto dan Ibunda Tercinta Saliyem yang telah
mengajarkan dan menerapkan makna kehidupan dan arti penting
kekeluargaan kepada ananda serta telah berusaha memberikan bantuan
baik

berupa

moril

maupun

materil

sehingga

ananda

dapat


menyelesaikan studi ini dengan baik.
 Saudara peneliti : Sumardi, Umi Nurul Uma, Ahmad Fakhri Hutauruk
M.Pd, Imam Mahdi Pane S.Pd, dan seluruh keluarga besar penulis yg
tidak bisa disebutkan satu per satu ucapkan terima kasih atas ilmu,
kebersamaan, persaudaraan dan tingkah

canda kalian selalu

kurindukan.
 Sahabat penulis: Adam Zaki, Ade, Ayi, Risa, Tegar, Rasyd, Patrika,
Syamhot Terima kasih buat waktu dan pengalaman yang diberikan.
Tidak pernah kulupakan kebersamaan ini.
 Untuk orang yang spesial buat peneliti, Indah Pratiwi S. terima kasih
untuk senyum terindah, motivasi dan dukungan moril kepada penulis.
 Buat keluarga besar PPLT SMP Negeri 1 Sipispis, terima kasih buat
kebersamaan dan kekeluargaan selama ini.
 Salam Jas Merah untuk rekan-rekan senasib seperjuangan, Kelas B
Reguler Stambuk 2010 yang tidak dapat disebutkan namanya satupersatu. Terima kasih atas persahabatan, kebersamaan dan segala
pengalaman yang telah kita lalui selama menjalani perkuliahan.
 Buat kawan-kawan HMJ Pandidikan Sejarah Periode 2012-2013 :

Syamsul, Deni, Irma, Tami, Yusni, Lia, Kurniawan, Tria, dan lain-lain

iv

yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu terima kasih
banyak atas kerja sama dan persaudaraannya.
Akhirnya kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang
membutuhkannya.

Medan, Agustus 2014
Penulis

ABDUL MUIS
NIM. 3101121203

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR. .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL. ....................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 7
A. Perkebunan ............................................................................................................ 7
B. Perubahan Sosial Buruh Perkebunan Sumatera Timur ......................................... 9
1. Defenisi Perubahan Sosial ................................................................................ 9
2. Klasifikasi Sosial ............................................................................................ 10
3. Buruh .............................................................................................................. 12
4. Kehidupan Ekonomi Buruh. ........................................................................... 14
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 16

vi


BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 17
A. Metode Penelitian................................................................................................ 17
B. Sumber Data ........................................................................................................ 17
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 18
D. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Umum. ................................................................................................... 21
B. Sejarah Berdirinya Perkebunan Tembakau di Sumatera Timur. ......................... 26
C. Peralihan Lahan Perkebunan Tembakau Menjadi Perkebunan Karet. ................ 32
D. Perubahan Kehidupan Buruh di Sumatera Timur. .............................................. 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan. ........................................................................................................ 68
B. Saran. ................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................................... 72
LAMPIRAN. .................................................................................................................. 73

vii

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sumatera Timur di awal abad ke 18 merupakan salah satu kawasan yang
sangat sepi penduduknya, sejak berdirinya perkebunan tembakau pada tahun 1863
oleh Jacob Nienhuys maka secara bertahap Sumatera Timur berubah menjadi
wilayah yang ramai penduduknya karena dipengaruhi oleh kekuatan kapitalisme
kolonial. Hal ini di dukung oleh pernyataan Pelzer (1977:53) yang
mengemukakan bahwa “kegiatan pertama Nienhuys adalah memperoleh izin dari
para majikannya untuk memindahkan kegiatan-kegiatannya dari jawa ke
Sumatera”. Perkembangan perkebunan terus mengalami peningkatan dengan
semakin banyaknya para investor yang menanamkan modal usaha perkebunan.
Karena permintaan tembakau Deli yang meningkat dari pasaran Eropa dan
Amerika, sehingga dibutuhkan lahan baru yang luas agar mampu memproduksi
tembakau sesuai permintaan pasar. Untuk mendapatkan lahan yang luas, maka
pengusaha perkebunan mencoba untuk mendekati dan merayu Sultan yang
merupakan penguasa wilayah tersebut dengan menawarkan imbalan berupa
bagian atau semacam pajak dari hasil penjualan tembakau. Ternyata rayuan
tersebut berhasil dan pihak perkebunan mendapatkan lahan baru yang lebih luas.
Perkebunan yang di buka oleh pemerintah kolonial di Sumatera Timur
sangat luas, sehingga membutuhkan tenaga buruh yang banyak. Buruh-buruh itu
di datangkan langsung dari Cina, India dan Jawa untuk mengurusi perkebunan
milik pemerintah Belanda. Akan tetapi, kehidupan mereka sangat memprihatikan,
karena fasilitas yang diberikan sangat minim sehingga membuat para buruh tidak

2

nyaman dengan kondisi barak-barak perkebunan. Karena pengaruh lingkungan
yang tidak sehat itu mereka terkena penyakit demam berdarah, diare, penyakit
kulit dan sebagainya. Dr. F Maier menceritakan bahwa ia sempat menemui
sejumlah pasien yang sangat kotor, tak dirawat, bahkan tak diberi makan (dalam
Bremen 1997:129). Betapa malang nasib orang-orang menjadi kuli di perkebunan
milik orang Eropa pada masa itu, mereka harus berjuang melawan penderitaan
yang diberikan oleh pihak perkebunan. Selain gaji yang kecil, barak-barak yang
mereka tempati juga tidak sehat.
Namun, nasib para kuli berubah ketika pemerintah kolonial Belanda
merubah kebijakan untuk mengganti perkebunan tembakau dengan perkebunan
karet. Karena pada tahun 1891 bisnis tembakau mengalami krisis karena panen
tembakau dunia yang melimpah sehingga pemerintah Amerika Serikat
mengeluarkan kebijakan untuk mengeluarkan “Tarif Mc Kinley”, yakni kebijakan
untuk menaikkan bea masuk tembakau ke negara tersebut sehingga dengan
sendirinya harga tembakau anjlok dan orang mulai beralih ke bisnis karet.
Salah satu onderneming Karet yang berdiri

setelah terjadinya krisis

tembakau adalah milik Perusahan Karet Amerika Serikat (sekarang bernama
Uniroyal) di Kisaran dan banyak dari onderneming karet yang dikelola oleh
Harrison & Crosfield pada mulanya merupakan onderneming tembakau (Pelzer
1977:72).
Hal tersebut juga berdampak kepada kehidupan buruh, karena pada saat
bekerja di perkebunan tembakau kehidupan mereka sangat menyedihkan, akibat
fasilitas yang minim. Lalu bagaimana kehidupan mereka setelah pemerintah

3

kolonial Belanda merubah kebijakan untuk mengganti perkebunan tembakau
menjadi perkebunan karet.
Komoditas ekspor seperti karet merupakan kebutuhan yang vital bagi
kehidupan sehari-hari, hal ini terkait dengan mobilitas manusia yang memerlukan
komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, sepatu, sandal, dan lainlain. Kebutuhan pasar dunia akan komoditas karet ini merupakan suatu peluang
bagi para pemilik modal untuk mendapat keuntungan.
Pada tahun 1905 perkebunan karet sedang mengalami masa percobaan,
memasuki tahun 1906 perkebunan karet menjadi target produksi yang digalakkan
oleh para pemilik perkebunan. Permintaan akan buruh semakin berkembang
seiring dengan perkembangan kebutuhan pasar akan karet.
Penanaman pohon karet memerlukan kecermatan yaitu dalam mengatur
baris pohan-pohan karet. Di samping tiap pohon karet diberi tongkat dan nomor.
Selanjutnya bekerja di emplassemen untuk memproses cairan lateks manjadi karet
mentah. Hal ini diceritakan oleh Lulofs (1985:88) bahwa “Tiap hari pekerjaan
dimulai pukul setengah enam pagi. Tiap hari pekerjaan berakhir pukul Sembilan
malam”.
Memperoleh produksi karet mentah yang bemutu tinggi, para kuli kontrak
di awasi secara ketat oleh Asisten Perkebunan dan para Mandor Perkebunan.
Selain menjalankan pekerjaan rutin, kuli-kuli juga harus bekerja membuat terusan
air atau membuka hutan bagi perkebunan baru. Pekerjaan inipun diawasi dengan
ketat oleh para Asisten Perkebun.
Kuli-kuli gudang lateks senantiasa berbau lateks. Bau yang tidak sedap di
bawa pulang ke pondok meskipun sudah mandi. Akibatnya mereka mencari

4

hiburan di malam hari dengan perempuan (pelacur) dengan harga 2 kali lipat
jumlah tarif.
Berkembangnya kegiatan perjudian yang diintrodusir dan dibiarkan oleh
pemerintah kolonial Belanda. Pada masa kolonial, perjudian merupakan fenomena
sosial dan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan buruh di perkebunan.
Sebagaimana diceritakan oleh

Lulofs (1985:99) dalam novelnya

yang

menceritakan bahwa “Delapan belas bulan, kelihatannya tidak lama. Ia
mendapatkan uang dua puluh rupiah itu. Dua malam ia berjudi. Semuanya habis.
Baju belum dibelinya. Ikat kepala pun tidak. Dan balai-balainya masih kosong,
tanpa tikar tanpa bantal. Semuanya masih seperti sedia kala”. Akibatnya, banyak
buruh banyak yang menunggak hutang, sehingga untuk dapat membayarnya
terpaksa mereka memperpanjang kontrak kerja kembali dengan pihak pengusaha
perkebunan”.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis
melakukan

penelitian

dengan

judul

"Perubahan

Perkebunan Di Sumatera Timur Tahun 1891-1940”.

Kehidupan

Buruh

5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikembangkan suatu
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui latarbelakang dikeluarkannya kebijakan mengganti
perkebunan tembakau menjadi perkebuna karet di Sumatera Timur 18911940.
2. Untuk mengetahui kehidupan buruh pasca pergantian perkebunan
tembakau menjadi perkebunan karet.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, rumusan
masalah yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana latarbelakang dikeluarkannya kebijakan mengganti perkebunan
tembakau menjadi perkebuna karet di Sumatera Timur 1891-1940 ?
2. Bagaimana kehidupan buruh pasca pergantian perkebunan tembakau
menjadi perkebunan karet ?

6

D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan, sebagai
berikut :
1. Mengetahui bagaimana latarbelakang dikeluarkannay kebijakan mengganti
perkebunan tembakau menjadi perkebunan karet di Sumatera Timur 18911940.
2. Mengetahui kehidupan buruh pasca pergantian perkebunan tembakau
menjadi perkebunan karet.

E. Manfaat Penelitian
Dalam tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini
bermanfaat untuk :
1. Untuk menambah khazanah ilmu sejarah khususnya kajian tentang buruh
perkebunan di Sumatera Timur.
2. Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca secara teori tentang
kehidupan buruh pasca dikeluarkannya kebijakan pemerintah kolonial
Belanda mengganti perkebunan tembakau menjadi perkebunan karet.
3. Memberi

informasi

kepada

pembaca

tentang

latar

belakang

dikeluarkannya kebijakan mengganti perkebunan tembakau menjadi
perkebunan karet oleh pemerintah kolonial Belanda.
4. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk referensi bahan perbandingan
terhadap hasil penelitian yang telah ada maupun digunakan bagi peneliti
lain sebagai bahan rujukan

72

DAFTAR PUSTAKA
Breeman, Jan. (1997). Menjinakkan Sang Kuli. Jakarta: Grafiti
Kartodirdjo, S. dan Suryo, D. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia; Kajian
Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media
Lulofs, M.H. Szekely. (1985). Berpacu Nasib Di Kebun Karet. Jakarta: Grafiti
Lulofs, M.H. Szekely. (1985). Kuli. Jakarta: Grafiti
Mahadi. (1978). Sedikit Sejarah Perkembangan Hak-Hak Atas Tanah di Sumatera
Timur (Tahun 1800-1975). Bandung: Alumni
Pelzer, Karl. J. (1985). Toen Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan
Agraria. Jakarta: Sinar Harapan
Perret, Daniel. (2010). Kolonialisme dan Etnisitas: Batak dan Melayu di
Sumatera Timur Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Reid, Anthony. (1987). Perjuangan Rakyat: Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di
Sumatera. Terjemahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Said, H Mohammad. (1977). Koeli Kontrak Tempo Doeloe. Medan: Percetakan
Waspada
Soekanto, Soerjono. (1997). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Soepomo, Imam. (1992). Hukum perburuhan. Jakarta: Djambatan
Stoler, A.L.(2005). Kapitalisme dan Konfrontasi Di Sabuk Perkebunan Sumatera,
1870-1979. Yogyakarta: Karsa.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukirno, Sadono. (2013).Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Tim Penulis PS. (2013). Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya