Gambaran Karakteristik Pasien dan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Pap Smear Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2010.

(1)

HASIL PEMERIKSAAN PAP SMEAR

DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2010

Aninditya, 2011 ; Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr, SpOG Pembimbing II : Philips Onggowidjaja S.Si.,M.Si Latar Belakang : Pap smear berguna untuk pencegahan kanker serviks, tetapi penggunaan Pap smear secara nasional masih dalam masalah besar. Tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia adalah karena kurangnya kesadaran wanita untuk melaksanakan pemeriksaan ini secara dini dan berkesinambungan.

Tujuan : Mengetahui gambaran kesimpulan hasil pemeriksaan Pap smear. Mengetahui karakteristik pasien berdasarkan usia, riwayat pemeriksaan, jenis kontrasepsi, keluhan utama, alasan untuk melakukan pemeriksaan Pap smear,dan alat pengambil sampel di Rumah Sakit Immanuel Bandung 2010.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data sekunder di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Sampel penelitian adalah semua wanita yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung dan berjumlah 113 data. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dengan analisa univariat

Hasil : Dari hasil penelitian diketahui karakteristik pasien, berdasarkan usia, terbanyak adalah 39-47 tahun (29,2%), mayoritas wanita tidak memiliki riwayat Pap smear (98,2%), berdasarkan jenis kontrasepsi, mayoritas wanita tidak menggunakan kontrasepsi (63,7%), keluhan utama terbanyak adalah Fluor albus (39,8%), alat pengambil sampel terbanyak adalah cervex brush (45,1%), alasan untuk dilakukan Pap smear terbanyak adalah check up (38,1%), dan kesimpulan hasil terbanyak menunjukkan Negative intraepithelial lesions or malignancy (NILM) (97,3%)

Simpulan : Sebagian besar pasien yang melakukan pemeriksaan Pap smear mempunyai karakteristik, yaitu berusia 39-47 tahun, tidak mempunyai riwayat Pap smear, secara umum tidak menggunakan kontrasepsi, dan memiliki keluhan utama yaitu Fluor Albus. Pada pemeriksaan alat pengambil sampel yang paling banyak digunakan adalah cervex brush, dan alasan pemeriksaan adalah untuk check up. Kesimpulan terbanyak dari hasil pemeriksaan Pap smear adalah Negative intraepithelial lesions or malignancy (NILM)

Kata kunci : pap smear, kanker serviks, karakteristik pasien,karakteristik kesimpulan hasil, rumah sakit Immanuel bandung


(2)

THE EXAMINATION RESULTS OF PAP SMEARS IN IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG IN 2010

Aninditya, 2011; Tutor I : Rimonta F. Gunanegara, dr, SpOG Tutor II : Philips Onggowidjaja S.Si.,M.Si

Background : Pap smear examination is useful for preventing the cervical cancer. However, the use of Pap smear in Indonesia still low. The high incidence of cervical cancer in Indonesia shows the lack of awareness among women to carry out this early examination continuously.

Objective : finding out the description of the conclusion a Pap smear. By Knowing the characteristics of patients, based on age, history, type of contraception, the major complaint, type of sampling tool, and reasons by doing Pap smear in The Immanuel Hospital Bandung in 2010

Methods : This research using descriptive secondary data obtained from Immanuel Hospital Bandung. Taking sample was all women who have Pap smears at Immanuel Hospital Bandung and numbered 113 data. Data processing arranged quantitatively with univariate analysis.

Results : Research shows the characteristics of patients. Based on age, most are 39-47 years old (29,2%), majority of the women do not have a history of Pap smear (98,2%), based on the type of contraception, most were not using contraception (63,7%), the major complaints, most are Flour albus (39,8%), based on sampling tool, most are cervex brush (45,1%), most reason to do Pap smear was to check up (38,1%), and the conclusions of Pap smear, most are Negative intraepithelial lesions or malignancy (NILM) ( 97,3%)

Conclusion : Most patient were aged 40 to 49 years old, have no history of Pap smear, not using contraception, have a major complaint flour albus, the mostly sampling tool was cervex brush, as the reason was checking up and conclusion of Pap smear was Negative intraepithelial lesions or malignancy (NILM)


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN………... ii

SURAT PERNYATAAN……… iii

KATA PENGANTAR………... iv

ABSTRAK………... vi

ABSTRACT……….. vii

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR TABEL……… xii

DAFTAR GAMBAR………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN………... xiv

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Identifikasi Masalah……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………... 3

1.3.1 Maksud Penelitian………... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian………... 3

1.4 Manfaat Penelitian………... 1.4.1 Bagi Peneliti………. 1.4.2 Tingkat Akademis……….... 1.4.3 Institusi Kesehatan ………... 1.4.4 Masyarakat………... 4 4 4 4 4 1.5 Metodologi………... 4

1.6 Lokasi dan Waktu………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 6

2.1 Perkembangan Pap smear……… 6


(4)

2.5.1 Kondisi yang tidak mendukung………... 11

2.5.2 Kondisi yang mendukung………... 11

2.5.3 Lokasi……….. 11

2.5.4 Waktu terbaik……….. 13

2.6 Indikasi……….. 13

2.6.1 Usia……….. 13

2.7 Kontraindikasi………... 16

2.8 Alat yang diperlukan untuk tes Pap smear……… 16

2.9 Cara Pemeriksaan Pap smear……….. 18

2.9.1 Memasukkan spekulum………... 18

2.9.2 Pengumpulan spesimen………... 18

2.10 Metode pemeriksaan Pap smear………... 19

2.10.1 Metode Konvensional………... 19

2.10.2 Metode Liquid based………... 21

2.11 Pelaporan Hasil Pemeriksaan Pap smear……….... 23

2.11.1 Sistem Bethesda……… 24

2.11.2 Infeksi………... 27

BAB III METODE PENELITIAN……… 29

3.1 Bahan, alat dan subjek penelitian……….. 29

3.1.1. Alat dan bahan……… 29

3.1.2. Subjek penelitian……… 29

3.1.3 Lokasi dan Waktu penelitian………... 30

3.2 Metode Penelitian……….. 30

3.2.1 Desain Penelitian………... 30

3.2.2 Variabel dalam penelitian……… 30

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel………. 30


(5)

3.2.4.2 Alat Ukur Penelitian………... 32

3.2.5 Analisis Data………... 32

3.2.6 Aspek Etik Penelitian……….. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 34

4.1 Karakteristik usia pasien yang melakukan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010………... 34

4.2 Karakteristik riwayat pemeriksaan Pap smear pada pasien di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010………... 36

4.3 Karakteristik jenis alat kontrasepsi yang digunakan pasien Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010………. 38

4.4 Karakteristik Keluhan utama pasien yang melakukan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010……….. 40

4.5 Karakteristik alasan pasien untuk melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010………... 41

4.6 Karakteristik alat pengambil sampel pada pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel tahun 2010……… 42

4.7 Karakteristik Hasil Kesimpulan Pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2010………... 44

BAB V KESIMPULAN DAN HASIL………... 45


(6)

LAMPIRAN……… 54


(7)

Tabel 4.1. Karakteristik usia pasien yang melakukan Pap

smear di Rumah Sakit Immanuel tahun 2010…... 34 Tabel 4.2. Karakteristik riwayat pemeriksaan Pap smear

pada pasien di Rumah Sakit Immanuel Bandung

tahun 2010………. 36

Tabel 4.3 Karakteristik Jenis Kontrasepsi yang digunakan oleh pasien yang melakukan pemeriksaan Pap

smear di Rumah Sakit Immanuel tahun 2010…… 38 Tabel 4.4. Karakteristik keluhan utama pasien yang

melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah

Sakit Immanuel Bandung tahun 2010 ………….. 40 Tabel 4.5. Karakteristik alat pengambil pada pemeriksaan

Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung

tahun 2010……… 41

Tabel 4.6. Karakteristik alasan pasien untuk melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit

Immanuel Bandung tahun

2010…... 43 Tabel 4.7. Karakteristik Hasil Kesimpulan pemeriksaan Pap

smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun

2010………  44

         


(8)

Gambar 2.1. Zona Transisi pada serviks yang normal………. 12 Gambar 2.2 Zona Transisi pada wanita menopause ………… 12 Gambar 2.3. Zona Transisi pada usia reproduktif wanita …… 12 Gambar 2.4. Zona Transisi saat kehamilan………... 12 Gambar 2.5. Jenis – jenis alat pengambil sampel Pap smear .. 18 Gambar 2.6 Cara pengambilan spesimen dengan

menggunakan cotton swab ……….. 19 Gambar 2.7 Cara pengambilan spesimen dengan

menggunakan spatula………... 19

Gambar 2.8 Metode konvensional Pap smear……….. 21 Gambar 2.9 Cervex Brush pada metode Liquid Based………… 22 Gambar 2.10 Cara pengambilan sampel dengan metode

Liquid Based………... 22 Gambar 2.11. Metode Liquid Based Pap smear 1………. 23 Gambar 2.12. Metode Liquid Based Pap smear 2………. 23  

                     


(9)

Lampiran 1 Data rekam medik wanita yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah sakit Immanuel Bandung tahun 2010.

54

   

       


(10)

LAMPIRAN I Data rekam medik wanita yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah sakit Immanuel Bandung tahun 2010.

no usia diagnosa klinis

keterangan klinis/keluhan

flour albus

perdarahan post

menopause cont.bleeding nyeri saat hub

erosio

portiones gatal

tidak ada

1 21 candidiasis Y

2 23 FA Y

3 24 candidiasis Y

4 25 cervicitis Y

5 25 cervicitis Y

6 26 E.P Y

7 26 c.u Y

8 27 c.u Y

9 27 c.u Y

10 28 c.u Y

11 28 c.u Y

12 29 candidiasis Y

13 29 cervicitis Y

14 29 E.P Y

15 29 E.P Y

16 29 c.u Y

17 30 V.V Y

18 30 cervicitis Y


(11)

20 30 c.u Y

21 31 cervicitis Y

22 31 c.u Y

23 32 c.u Y

24 34 cervicitis Y

25 34 infertil Y


(12)

alat pengambil kontrasepsi

riwayat Pap Smear

KESIMPULAN

No cytobrush spatula

cervex

brush IUD Pil Suntik steril Implant ada tidak ada

1 Y Y Y NILM

2 Y Y Y NILM

3 Y Y Y NILM

4 Y Y Y NILM

5 Y n n n n n Y NILM

6 Y Y Y NILM

7 Y n n n n n Y NILM

8 Y n n n n n Y NILM

9 Y y Y NILM

10 Y n n n n n Y NILM

11 Y Y Y NILM

12 Y Y Y NILM

13 Y n n n n n Y NILM

14 Y n n n n n Y NILM

15 Y n n n n n Y NILM

16 Y y Y NILM

17 Y y Y NILM

18 Y n n n n n Y NILM

19 Y n n n n n Y NILM

20 Y n n n n n Y NILM

21 Y n n n n n Y NILM

22 Y Y Y NILM


(13)

24 Y n n n n n Y NILM


(14)

no usia diagnosa klinis keterangan klinis/keluhan flour albus perdarahan post

menopause cont.bleeding

nyeri saat hub

erosio

portiones gatal

26 35 c.u Y

27 35 cervicitis Y

28 35 c.u Y

29 36 cervicitis Y

30 36 FA Y

31 36 FA Y

32 37 E.P Y

33 38 c.u Y

34 38

candidiasi

s Y

35 38 cervicitis Y

36 38 FA Y

37 38 c.u Y

38 38

IUD in

situ Y

39 39 c.u Y

40 39 cervicitis Y

41 40 FA Y

42 40 c.u Y

43 40 Follow up Y

44 40 c.u Y

45 40 PID Y

46 40

myoma


(15)

47 41 c.u Y

48 41 cervicitis Y

49 41

myoma

uteri Y

50 42 cervisitis Y

51 43 FA Y

52 43 FA Y

53 43

myoma

uteri Y


(16)

No

alat pengambil kontrasepsi

riwayat Pap Smear

KESIMPULAN

tidak ada Cytobrush spatula

cervex

brush IUD Pil Suntik steril implant ada tidak ada

26 Y n n n n n Y NILM

27 Y n n n n n Y NILM

28 Y n n n n n Y NILM

29 Y n n n n n Y NILM

30 Y n n n n n Y NILM

31 Y n n n n n Y NILM

32 Y n n n n n Y NILM

33 Y Y Y NILM

34 Y Y Y NILM

35 Y Y Y NILM

36 Y Y Y NILM

37 Y Y Y NILM

38 Y Y Y NILM

39 Y Y Y NILM

40 Y Y Y NILM

41 Y Y Y NILM

42 Y Y Y NILM

43 Y Y Y NILM

44 Y Y Y NILM

45 Y Y Y NILM


(17)

47 Y Y Y NILM

48 Y Y Y NILM

49 Y Y Y NILM

50 Y Y Y NILM

51 Y Y Y NILM

52 Y Y Y NILM

53 Y Y Y NILM


(18)

no usia diagnosa klinis

keterangan klinis/keluhan

flour albus

perdarahan post

menopause cont.bleeding

nyeri saat hub

erotio

portiones gatal

55 44 cervicitis Y

56 44 candidiasis Y

57 44 klimakterium Y

58 44 myoma uteri Y

59 45 cervicitis Y

60 45 cervicitis Y

61 45 cervicitis Y

62 45 cervicitis Y

63 45 FA Y

64 45 IUD in situ Y

65 45 c.u Y

66 45 c.u Y

67 45 c.u Y

68 45 Follow up (ASCUS)

69 46 Follow up (ASC-H) Y

70 46 candidiasis Y

71 46 c.u Y

72 48 cervicitis Y

73 48 FA Y

74 48 c.u


(19)

76 50 c.u

77 50 FA

78 50 c.u Y

79 50 c.u

80 50 c.u

81 51 E.P Y

82 51 c.u


(20)

No

alat pengambil kontrasepsi

riwayat Pap Smear

KESIMPULAN

Tidak ada cytobrush spatula

cervex

brush IUD Pil Suntik steril implant ada tidak ada

55 Y n n n n n Y NILM

56 Y n n n n n Y NILM

57 Y n n n n n Y NILM

58 Y n n n n n Y NILM

59 Y n n n n n Y NILM

60 Y Y Y NILM

61 Y n n n n n Y NILM

62 Y n n n n n Y NILM

63 Y Y Y NILM

64 Y Y Y NILM

65 Y Y Y NILM

66 Y n n n n n Y NILM

67 Y n n n n n Y NILM

68 Y n n n n n Y ASCUS

69 Y Y Y ASC-H

70 Y Y Y Y NILM

71 Y Y n n n n n Y NILM

72 Y Y y Y NILM

73 Y n n n n n Y NILM

74 Y Y n n n n n Y NILM

75 Y Y Y n n n n n Y NILM


(21)

77 Y Y Y Y Y NILM

78 Y n n n n n Y NILM

79 Y Y Y n n n n n Y NILM

80 Y Y Y Y Y NILM

81 Y Y n n n n n Y NILM

82 Y Y Y Y NILM


(22)

no usia

diagnosa klinis

keterangan klinis/keluhan

flour albus

perdarahan post

menopause cont.bleeding

nyeri saat

hub erosio portiones gatal

84 51 c.u

85 52

Follow up

(ASCUS) Y

86 52 FA Y

87 52 c.u Y

88 53 c.u

89 54 PID

90 55 IUD in situ Y

91 55 klimakterium Y

92 56 c.u Y

93 56 c.u

94 56 PID

95 57 c.u

96 58 c.u

97 59 c.u

98 59 candidiasis

99 59 cervisitis

100 59 FA

101 62 klimakterium

102 61 c.u


(23)

104 63 candidiasis

105 68 c.u

106 68 klimakterium

107 69 c.u Y

108 70 c.u

109 72 PID

110 75 c.u

111 78 c.u

112 80 klimakterium Y


(24)

No

alat pengambil kontrasepsi

riwayat Pap Smear

KESIMPULAN

tidak

ada cytobrush spatula

cervex

brush IUD Pil Suntik steril implant ada tidak ada

84 Y Y n n n n n Y NILM

85 Y n n n n n Y ASCUS

86 Y Y n n n n n Y NILM

87 Y Y n n n n n Y NILM

88 Y Y Y n n n n n Y NILM

89 Y Y Y n n n n n Y NILM

90 Y Y n n n n n Y NILM

91 Y n n n n n Y NILM

92 Y n n n n n Y NILM

93 Y Y n n n n n Y NILM

94 Y Y n n n n n Y NILM

95 Y Y n n n n n Y NILM

96 Y Y n n n n n Y NILM

97 Y Y Y n n n n n Y NILM

98 Y Y n n n n n Y NILM

99 Y Y Y n n n n n Y NILM

100 Y Y Y n n n n n Y NILM

101 Y Y Y n n n n n Y NILM

102 Y Y n n n n n Y NILM


(25)

104 Y Y n n n n n Y NILM

105 Y Y n n n n n Y NILM

106 Y Y n n n n n Y NILM

107 Y n n n n n Y NILM

108 Y Y Y Y Y NILM

109 Y Y n n n n n Y NILM

110 Y Y Y n n n n n Y NILM

111 Y Y n n n n n Y NILM

112 Y n n n n n Y NILM

113 Y Y Y n n n n n Y NILM

Keterangan : y = yes n = no

FA = Flour Albus c.u = check up

NILM = Negative for Intraepithelial Lesion or Malignancy PID = Pelvic Inflammatory Disease


(26)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

Nama : Aninditya Christa Maharani Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 19 Maret 1990

Alamat : Jl. Bojong Kaler no.17 B Bandung Riwayat Pendidikan :

• Tahun Lulus 2002 : SDK Santa Maria Magelang • Tahun Lulus 2005 : SMP Aloysius Bandung • Tahun Lulus 2008 : SMA Negeri 1 Bandung

• Masuk tahun 2008 : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha


(27)

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1Latar Belakang

Pap Smear adalah metode pemeriksaan pada sel-sel di serviks yang kemudian akan dilihat di bawah mikroskop. Ditemukan oleh seorang dokter ahli anatomi bernama George N Papanicolaou pada tahun 1924 (Indarti, 2000).

Pap Smear adalah salah satu upaya pencegahan dari kanker serviks. Tes Pap smear direkomendasikan untuk dilakukan oleh seluruh wanita di dunia, dan bisa dilakukan di klinik ataupun tempat praktek dokter. Pap smear sebagai alat diagnosis dini kanker serviks telah dilakukan sejak tiga dasa warsa terakhir. Di negera-negara maju, Pap smear telah terbukti menurunkan kejadian kanker serviks invasif 46-76% dan mortalitas akibat kanker serviks sebesar 50-60% (Suwiyoga, 2007).

Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi, sederhana, cepat dan tidak sakit dengan tingkat sensitivitas yang cukup baik dan tergolong relatif murah, efektif menurunkan angka kejadian dan kematian yang diakibatkan oleh kanker serviks. Tiga puluh persen dari penderita kanker serviks, kasus ditemukan pada saat skrining Pap smear. Melalui Pap smear kanker leher rahim dapat dicegah (preventable disease) walaupun hasil Pap smear telah terbukti bermanfaat bagi penemuan dini kanker serviks namun penggunaannya secara nasional masih merupakan masalah besar (Aziz, 2002). Tingginya angka kematian penderita kanker serviks di Indonesia

           


(28)

disebabkan sebagian besar penderita kanker serviks, baru datang berobat setelah stadium lanjut, sekitar 70% penderita datang dalam stadium lanjut, hal ini karena masih kurangnya kesadaran wanita Indonesia untuk mencegah dan mendeteksi secara dini kanker leher rahim (Ratna, 2004). Di Indonesia, dari beberapa penilaian mendapatkan sensitifitas Pap smear 41,7%, sensitifitas sebesar 96,2%, nilai prediksi positif sebesar 62,5% dan nilai prediksi negatif sebesar 91,5% (Ocvianti dkk, 1996). Pelaksanaan upaya ini masih banyak mengalami hambatan baik dari segi akurasi Pap smear sendiri maupun dari segi sumber daya manusia, prosedural, geografi, dan wanita yang selayaknya menjalani skrining (Suwiyoga, 2007). Pemeriksaan Pap smear dilakukan pada wanita yang telah aktif secara seksual. Pemeriksaan ini dapat dimulai dari usia 18-65 tahun dan disarankan melakukan tes Pap Smear setiap 1-3 tahun sekali. Berdasarkan hal-hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien dan kesimpulan hasil pemeriksaan Pap Smear dari hasil rekam medik di Rumah Sakit Imannuel kota Bandung periode tahun 2010

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan yaitu :

1. Bagaimana karakteristik usia pasien yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010 2. Bagaimana karakteristik pasien berdasarkan riwayat melakukan Pap

smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010

3. Bagaimana karakteristik alat kontrasepsi yang digunakan pasien pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010

4. Bagaimana Karakteristik keluhan utama pasien yang melakukan pemeriksaan Pap Smear di Rumah sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010


(29)

5. Bagaiman karakteristik alat pengambil sampel yang digunakan dalam pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel periode tahun 2010

6. Bagaimana karakteristik alasan pasien untuk melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010 7. Bagaimana karakteristik kesimpulan hasil pemeriksaan Pap smear di

Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Mengolah dan melaporkan hasil pemeriksaan Pap Smear yang diperoleh dari data laboratorium Rumah Sakit Imanuel kota Bandung tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui karakteristik usia pasien yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010

2. Mengetatahui karakteristik riwayat pemeriksaan Pap smear pada pasien yang melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010.

3. Mengetahui karakteristik alat kontrasepsi yang digunakan oleh pasien yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010

4. Mengetahui karakteristik keluhan utama pasien yang melakukan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel periode tahun 2010.

5. Mengetahui karakteristik alasan pasien untuk melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010

6. Mengetahui alat pengambil sampel yang digunakan dalam pemeriksaan Pap Smear di Rumah Sakit Immanuel periode tahun 2010.

7. Mengetahui karakteristik kesimpulan hasil pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2010


(30)

1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang Pap smear dan hasil pemeriksaan Pap smear di rumah sakit Immanuel bandung periode tahun 2010. 1.4.2 Bagi tingkat akademis

menambah informasi tentang gambaran hasil pemeriksaan Pap smear di rumah sakit Immanuel periode tahun 2010 dan menjadi tambahan ilmu bagi penelitian berikutnya.

1.4.3 Bagi Institusi Kesehatan

memberikan informasi pada institusi kesehatan tentang gambaran hasil pemeriksaan Pap smear di rumah sakit Immanuel periode tahun 2010, sehingga mampu meningkatkan pelayanannya.

1.4.4 Bagi masyarakat

mampu memberikan pengetahuan tentang Pap smear guna meningkatkan kepedulian masyarakat untuk melakukan pemeriksaan Pap smear sebagai alat deteksi dini kanker serviks

1.5 Metodologi

a. Jenis Penelitian : Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif

b. Rancangan Penelitian : Retrospective study

c. Teknik pengambilan data : Observasi/telaah data sekunder rekam medis Rumah Sakit Immanuel

d. Instrumen : Pengamatan/Observation

e. Populasi : Wanita yang melakukan pemeriksaan Pap smear di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

f. Jumlah Sampel : Whole sample

g. Teknik analisis : Univariat dengan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan


(31)

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta diuntai pembahasannya.  

1.6 Lokasi dan waktu

Lokasi : Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung. Waktu : 23 Juli 2011 hingga 23 Oktober 2011


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan Pap Smear di Rumah Sakit Immanuel periode 2010 yang diambil dari 113 sampel data wanita yang melakukan pemeriksaan Pap smear, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik umur wanita yang melakukan Pap Smear terbanyak adalah usia 39-47 tahun yaitu sebanyak 29,2%.

2. Karakteristik riwayat pemeriksaan Pap smear terbanyak adalah wanita tanpa riwayat Pap smear, sebanyak 98,2%.

3. Karakteristik alat kontrasepsi terbanyak adalah wanita tanpa kontrasepsi sebanyak 63,7 %.

4. Karakteristik keluhan utama wanita yang melakukan Pap smear adalah Fluor albus, sebanyak 39,8 %.

5. Karakteristik alasan yang mendorong pasien melakukan pemeriksaan Pap smear terbanyak adalah check up, sebanyak 38,1 %

6. Karakteristik alat pengambil sampel pada pemeriksaan Pap Smear terbanyak adalah cervex brush, sebanyak 45,1%

7. Karakteristik kesimpulan hasil pemeriksaan Pap smear terbanyak menunjukkan Negative Intraephitelial lesions or malignancy (NILM), sebanyak 97,3 %.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan memberikan saran yaitu: 1. Kepada seluruh wanita di Indonesia agar dapat dan sadar untuk segera

melakukan pemeriksaan Pap smear sedini mungkin, ketika mereka merasa dirinya sudah menjadi seksual aktif dan dapat melakukan pemeriksaan 


(33)

Pap smear secara teratur dan berkesinambungan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu adanya konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan agar tidak terjadi kesalahan pada pemeriksaan. 2. Kepada rumah sakit Immanuel, agar lebih meningkatkan promosi dan

pelayanan pemeriksan Pap Smear kepada wanita di Indonesia. Pada metode pemeriksaan Pap smear, diharapkan Rumah Sakit Immanuel Bandung dapat mendukung penggunaan metode liquid based secara menyeluruh pada setiap pemeriksaan Pap smear agar hasil pemeriksaan Pap smear bisa mendapatkan hasil dan kesimpulan pemeriksaan yang benar dan tepat.

 


(34)

DAFTAR PUSTAKA

 

   

ACOG. 2009 . ACOG announces a new pap smear and cancer screening guidelines.http://www.acog.org/acog_districts/dist_notice.cfm?recno=13&bulletin =3161 . 20 Agustus 2011

Amarwati, Tjahdjono. 1993. Peningkatan kualitas jangkauan dan klasifikasi pap smear. Semiloka Nasional Pap Smear. Yogyakarta: Panitia Konas IAPT Yayasan Kanker Indonesia Wil.DIY. Kan. Wil. Dep. Kes .Propinsi DIY

Ananto Sudihutomo. 2008 .Pap smear konvensional.

http://www.bidadariku.com/idserviks2.php?kode=134 .25 Agustus 2011

Andrae B, Kemetli L, Sparén P, Silfverdal L, Strander B, Ryd W, et al. 2008. Screening-preventable cervical cancer risks: evidence from a nationwide audit in Sweden. J Natl Cancer Inst. 100(9): p 622-9.

Aziz M.F. 1995. Manual Pra Kanker dan Kanker Serviks Uterus. Bagian Obstetri Genekologi FKUI.

BKKBN. 2011. Siapa bilang pil kb bikin gemuk

http://jambi.bkkbn.go.id/rubrik/299/ . 22 Juli 2011

BKKBN. 2010. Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kontrasepsi dan Pengendalian Lapangan KB Nasiona Sumatera Utara. Medan: BKKBN

Bobak, dkk. 2005. Buku ajar keperawatan maternitas. Edisi 4.EGC. Jakarta

CDC. 2010 . Maryland five - year summary: july 2005-juni 2010.

http://www.cdc.gov/cancer/nbccedp/data/summaries/maryland.htm . 8 September 2011

Chaesarudin Amin. 2004 . Karakteristik pasien dan pola distribusi hasil

pemeriksaan pap smear di yayasan kucala periode januari 2004 – desember 2004 (21 April 2003).


(35)

     

arakteristik-pasien-dan-pola-distribusi-hasil-pemeriksaan-pap-smear-di-yayasan- kucala-periode-1-januari-2004--31-desember-2004&catid=121:karya-tulis-ilmiah-angkatan-2002 . 20 Agustus 2011

Crum C.P., Peter G.R. 2006. Cervical Squamous Neoplasia. In: Houston . M. ed . Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Philladephia : Elsevier Saunders. p 268-297.

Cut Nurhasanah. 2008. Pengaruh karakteristik dan perilaku pasangan usia subur (pus) terhadap pemeriksaan pap smear di Banda Aceh tahun 2008.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6762/1/08E00456.pdf . 24

September 2011

Dalimartha, S., 2004. Kanker Serviks. In: Dalimartha, S., ed. Deteksi Dini Kanker & Simplisia Antikanker. Jakarta: Penebar Swadaya, 14-18.

Del Maso.L , Franceschi. S, Lise. M, De’Bianchi.P. S, Polesei. J, Ghinelis. F et al. 2010. Self-reported history of pap smear in HIV positive women in northern Italy. http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2407-10-310.pdf. 23 Oktober 2011

Dasgupta. A, Naskar. N. N, Ram. R, Deb. S. 2002. A Community Based Study on the Prevalence of Risk Factors of Cancer Cervix in Married Woman of a Rural Area of West Bengal. Indian Journal of Community Medicine, 1(27): 1-3.

Devi Triyadi. 2011. Pemeriksaan pap smear.

http://labparahita.com/parahita/2011/02/pemeriksaan-pap-smear/. 15 Juli 2011 Diananda R. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta : Katahati.

Doonline.org. 2005. The Papanicolaou.

(http://www.doonline.org/pdf/Article_The%20Papanicolaou%20_Van%20Steenw yk2.pdf). 20 Agustus 2011

Dwiana Ocvianti dkk. 1996. Temuan Hasil Pemeriksaan Sitologi, Kolposkopi, dan Histologi Infeksi Subklinis Virus Human Papiloma pada Serviks Wanita Golongan Resiko Tinggi. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume 46. Nomor 2. Elliot. S. V. September 2007. “Dr. Pap’s smear: The test and its times. www.amednews.com . 29 September 2011.


(36)

Endang H. Darmani. 2003. Hubungan antara pemakaian AKDR dengan kandidiasis vagina di RSUP Dr. Pirngadi Medan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6373/1/kulit-endang.pdf . 20 September 2011

Family Planning International. 2009 . Family planning international discussion

paper cervical cancer in pacific.

http://www.fpi.org.nz/LinkClick.aspx?fileticket=YSwwil8FIuA%3D&tabid=446 . 15 September 2011

Farmacia. 2007. mikologi. Simposia, (6):6

Filho. A. L., Pireira .S. M. M., Di Loreto. C., Utagawa M. L., Makabe. S., Yoshie. M., et al. 2005. DCS liquid- base system is more effective than conventional smears to diagnosis of cervical lesions: study in high- risk population with biopsy-based

confirmation.http://repositorium.sdum.uminho.pt/bitstream/1822/4027/1/Long attoFilhoGO2005.pdf. 25 oktober 2011

Ghasemi A., Davati A., Peyvandi S. 2006. Comparison of pap smear from cotton swab spatula and cervix brush method. Iranian Journal Of Pathology, 1(3): p 109-112.

Hakakha MM, Davis J, Korst LM, Silverman NS. 2002. Leukorrhea and bacterial vaginosis as in-office predictors of cervical infection in high-risk women. Obstet Gynecol, 100(4) : 808-12.

Hoepoedio, R.S. September 1986. Pengembangan Pap Test di Indonesia. Medika Nomor.9 Tahun 12.

Hugh R.K Barber. 1989. Manual of Gynecologic Oncology. 2nd Ed. Inggris : Lippincott Williams and Wilkins

Hughey.2005. Obtaining a pap smear.

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Textbook/Pap/obtaini ng_a_pap_smear.htm . 20 Agustus 2011

Indarti, Junita. 2001. Pengambilan Test Pap yang Benar dan Permasalahannya. Cermin Dunia Kedokteran Nomor. 133. Pusat Penelitian dan Pengembangan PT Kalbe Farma Jakarta.

Koss. L. G. 2005. Koss Diagnostic Cytology and Its Hystopatologic Bases. 5nd. Vol I. New York: Lippincott Williams and Wilkins. p 306-308

Klungsøyr O, Nygård M, Skare G, Eriksen T, Nygård JF. 2009. Validity of self reported of pap smear history in Norwegian woman. J. med. Screen. 16(2): 91-7


(37)

Madeline. R. Jasin, Martina, Lydia.Heryanto, Doli Ardiansyah, Made Tambunan dkk. 2006. Pengetahuan sikap dan perilaku perempuan yang sudah menikah mengenai pap smear dan faktor- faktor yang berhubungan di rumah susun klender Jakarta tahun 2006. Maj Kedokt Indon, 7(57)

Mayo clinic staff. 2011 . Pap smear. http://www.mayoclinic.com/health/pap-smear/MY00090/DSECTION=why-its-done . 21 Agustus 2011

Medicastore. 2011. Keputihan pada wanita hamil.

http://medicastore.com/med/artikel.php?id=244&judul=Keputihan. 16 Agustus 2011.

M.Fauzi Sahli. 1992. Karsinoma serviks uteri deteksi dini dan

penanggulangannya. dalam Rudi Riyanto. W: Cermin dunia kedokteran. Edisi khusus. Jakarta: Grup PT. Kalbe Farina. Hal. 14-16

Moutinho-Fonsesca. J. A. 2011. Smoking and Cervical Cancer.

http://www.isrn.com/journals/obgyn/2011/847684/ . 25 Mei 2011

Moegni E.M. 2006. Penilaian Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Pasien Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tentang Pap smear. Majalah Obstetri Ginekologi Indonesia, 213 (8).

Nauth. H. F. 2002. Specimen collection and processing. Gynecological cytology. 5nd ed. New York: Thieme. P 335- 40.

Nugraha, B.D. 2003. Perilaku Seks Menyimpang Picu Kanker Leher Rahim. Warta Medika. Jakarta.

National Cancer Institute Fact Sheet. 2011. Pap Test.

http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/detection/Pap-test. 21 September 2011.

NCCC. 2010. Pap Testing what is the Pap Testing ? . http://www.nccc-online.org/patient_info/pap_tests.html. 25 Agustus 2011

NHS. 2011. Liquid based cytology (LBC): NHS cervical screening programme. http://www.cancerscreening.nhs.uk/cervical/lbc.html . 18 Agustus 2011

NCSP. 2001. Pap smear results.

http://www.health.gov.au/internet/screening/publishing.nsf/Content/results. 15 Agustus 2011


(38)

Nygård JF, Skare GB, Thoresen SØ. 2002. The cervical cancer screening programme in Norway, 1992-2000: changes in Pap smear coverage and incidence of cervical cancer. J med screen, 9(2): p 89-91

Ocvianti, Dwiana.dkk. Februari 1996. Temuan Hasil Pemeriksaan Sitologi, Kolposkopi, dan Histologi Infeksi Subklinis Virus Human Papiloma pada Serviks Wanita Golongan Resiko Tinggi. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume 46. Nomor 2.

P. Appleby, V. Beral, B. A. de Gonzalez, D. Colin. 2007.Cervical cancer prevention and hormonal contraception. Lancet, 9599(370).p 1591-2

PINCC.2010. Cervical Cancer Prevention Literature Review .

http://www.pincc.org/cervical-cancer/literature. 25 Juli 2011.

Park. J, Jung. E, Kim. C, Choi. Y H.2007. Direct-to-vial Comparison of a New Liquid Base Citology System, Liquid-Prep TM Versus the Conventional Pap smear, Diagnostic Citopathology, 8(35): 488-92.

Prihartono, Joedo. (1992). Deteksi Dini Masalah Kesehatan Wanita Melalui Pemeriksaan Sederhana dan Praktis. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Tahun XX. Nomor. 8.

Prodia, Klinik Laboratorium. 2006. Cegah Kanker Leher Rahim, Lakukan Skrinig Rutin, Sebelum Kanker Leher Rahim Menghampiri. Jakarta. Leaflet.

Renshaw AA, Young NA, Birdsong GG, Styer PE, Davey DD, Mody DR, Colgan TJ. Comparison of performance of conventional and ThinPrep gynecologic preparations in the College of American Pathologists Gynecologic Cytology Program. Arch Pathol Lab Med. 2004;128:17-22.

Riono Notodiharjo. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana : Metode KB tanpa bantuan obat-obatan dan peralatan. Edisi 1. Jakarta: Kanisius

Rintang Rengganis. 2011. Perbandingan adekuasi apusan pap smear

menggunakan lidi kapas dengan Cervex Brush. http://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=yoptumyfkpp-gdl-rintangren-280. 15 Juni 2011

Rasjidi, I., Irwanto, Y., Sulistyanto, H., 2008. Modalitas Deteksi Dini Kanker Serviks. In: Rasjidi, I., ed. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto, 45-48.

Rossai J. 2004. Surgical Pathology. 9th. Vol. 2. St. Louis, Missoury : Mosby. Salomon D.,Davey D.,Kurman R., Morriarty A., O’Connor D., Prey M., et al. The


(39)

2002. Bethesda System : terminology for reporting results of cervical cytology. JAMA, 16(287): p. 2114-9

Sari Kistiana, Indah Winarni. 2009. Strategi Penggarapan pus mupar tidak ber-kb: upaya menurunkan angka fertilitas. BKKBN Policy Brief. Hal 1-4

Suwiyoga, K. Januari 2007. Kanker Serviks: Penyakit Keganasan Fatal yang dapat di Cegah. Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Volume 31. Nomor 1.

Siebers. A. G, Klinkhamer. P.J, Grefte. J. M, Massuger. L .F, Vedder. J. E, Biejers-Broos. A et al. 2009. Comparison of liquid-based cytology with conventional cytology for detection of cervical cancer precursors: a randomized controlled trial. JAMA, 302(16): 1757-64

Sherwani. R.K, Khan. T, Akhtar. K, Zeba. A, Siddiqui. F.A, Rahman. K et al. 2007. Conventional pap smear and liquid based cytology for cervical cancer screening – a comparative study. Journal of Cytology, 24(4): 167-172

Sjamsuddin, Sjahrul. (2001). Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks.

Cermin Dunia Kedokteran Nomor.133 di akses melalui

http//www.kalbefarma.com/files/cdk/files/cdk_133_obsetri_dan_ ginekologi.pdf, 25 Juli 2011

Thalibin Umar. 2011. Gender dalam program kb di Kalimantan Selatan.

http://kalsel.bkkbn.go.id/rubrik/103/ . 25 September 2011

Therapak coorporation.2011. ROVERS® CERVEX-BRUSH®, #36825 For Pap

Smear Specimen Collection 510K approved . http://www.cervexbrush.com/cervexbrush.html. 20 Agustus 2011

Uyar. S. D., Ektabbakh. H. G., Mount. L. S. 2003. Positive predictive value of liquid based and conventional cervical Papaniculaou Smears reported as malignant. Gynecologic Oncology, 2(89): 227-32.

Wagini A. M. Halimun, Sutjahjo Endardjo. 1993. Program Pemasyarakatan Tes Pap Yayasan kanker Indonesia, Yogyakarta: Semiloka Nasional Papsmear: h. 1-9 Wahyuni, T. Spiral plus deteksi dini kanker leher rahim. Last update: 15 Oktober 2005. Diunduh dari: www.suarakarya- online.com/news. 24 Juni 2011

Winkelstein.W, Jr. 1981. Smoking and the cancer of the cervix. J cancer, 43(5): p 736-737.


(40)

Whitaker C. J, Stamp E. C, Young W, Greenwood L. A. 2009. Comparison of the efficacy of the cervex brush and the extended-tip wooden spatula with conventional cytology: A longitudinal study . Cyto Journal, 6(2)

Woman Health Advice. 2011. Pap Test : pap smear test explained.

http://womens-health-advice.com/cervical-cancer/pap-smear-test.html. 15

Agustus 2011

Young NA, Bibbo M, Buckner S, Colgan T, Prey M. 2004. Non-neoplastic findings. In The Bethesda System for Reporting Cervical/Vaginal Cytologic Diagnoses, Second Edition, edited by D. Solomon and R. Nayar. Springer-Verlag, New York, p. 21-56.

Zhu. J., Norman. I., Elfgren. K., Gaberi. V., Hagmar. B., Hjerpe. A., et al. 2007. A comparison of liquid based cytology and pap smear as screening method for cervicalcancer.http://lemlab.com/lemlab.com/originals/Oncol_Rep_Vol18_n1_pa ge_157[1][1].pdf . 27 Agustus 2011.


(1)

     

arakteristik-pasien-dan-pola-distribusi-hasil-pemeriksaan-pap-smear-di-yayasan- kucala-periode-1-januari-2004--31-desember-2004&catid=121:karya-tulis-ilmiah-angkatan-2002 . 20 Agustus 2011

Crum C.P., Peter G.R. 2006. Cervical Squamous Neoplasia. In: Houston . M. ed . Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Philladephia : Elsevier Saunders. p 268-297.

Cut Nurhasanah. 2008. Pengaruh karakteristik dan perilaku pasangan usia subur (pus) terhadap pemeriksaan pap smear di Banda Aceh tahun 2008. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6762/1/08E00456.pdf . 24 September 2011

Dalimartha, S., 2004. Kanker Serviks. In: Dalimartha, S., ed. Deteksi Dini Kanker & Simplisia Antikanker. Jakarta: Penebar Swadaya, 14-18.

Del Maso.L , Franceschi. S, Lise. M, De’Bianchi.P. S, Polesei. J, Ghinelis. F et al. 2010. Self-reported history of pap smear in HIV positive women in northern Italy. http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2407-10-310.pdf. 23 Oktober 2011

Dasgupta. A, Naskar. N. N, Ram. R, Deb. S. 2002. A Community Based Study on the Prevalence of Risk Factors of Cancer Cervix in Married Woman of a Rural Area of West Bengal. Indian Journal of Community Medicine, 1(27): 1-3.

Devi Triyadi. 2011. Pemeriksaan pap smear.

http://labparahita.com/parahita/2011/02/pemeriksaan-pap-smear/. 15 Juli 2011 Diananda R. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta : Katahati.

Doonline.org. 2005. The Papanicolaou.

(http://www.doonline.org/pdf/Article_The%20Papanicolaou%20_Van%20Steenw yk2.pdf). 20 Agustus 2011

Dwiana Ocvianti dkk. 1996. Temuan Hasil Pemeriksaan Sitologi, Kolposkopi, dan Histologi Infeksi Subklinis Virus Human Papiloma pada Serviks Wanita Golongan Resiko Tinggi. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume 46. Nomor 2. Elliot. S. V. September 2007. “Dr. Pap’s smear: The test and its times. www.amednews.com . 29 September 2011.


(2)

kandidiasis vagina di RSUP Dr. Pirngadi Medan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6373/1/kulit-endang.pdf . 20 September 2011

Family Planning International. 2009 . Family planning international discussion

paper cervical cancer in pacific.

http://www.fpi.org.nz/LinkClick.aspx?fileticket=YSwwil8FIuA%3D&tabid=446 . 15 September 2011

Farmacia. 2007. mikologi. Simposia, (6):6

Filho. A. L., Pireira .S. M. M., Di Loreto. C., Utagawa M. L., Makabe. S., Yoshie. M., et al. 2005. DCS liquid- base system is more effective than conventional smears to diagnosis of cervical lesions: study in high- risk population with biopsy-based

confirmation.http://repositorium.sdum.uminho.pt/bitstream/1822/4027/1/Long attoFilhoGO2005.pdf. 25 oktober 2011

Ghasemi A., Davati A., Peyvandi S. 2006. Comparison of pap smear from cotton swab spatula and cervix brush method. Iranian Journal Of Pathology, 1(3): p 109-112.

Hakakha MM, Davis J, Korst LM, Silverman NS. 2002. Leukorrhea and bacterial vaginosis as in-office predictors of cervical infection in high-risk women. Obstet Gynecol, 100(4) : 808-12.

Hoepoedio, R.S. September 1986. Pengembangan Pap Test di Indonesia. Medika Nomor.9 Tahun 12.

Hugh R.K Barber. 1989. Manual of Gynecologic Oncology. 2nd Ed. Inggris : Lippincott Williams and Wilkins

Hughey.2005. Obtaining a pap smear.

http://www.brooksidepress.org/Products/Military_OBGYN/Textbook/Pap/obtaini ng_a_pap_smear.htm . 20 Agustus 2011

Indarti, Junita. 2001. Pengambilan Test Pap yang Benar dan Permasalahannya. Cermin Dunia Kedokteran Nomor. 133. Pusat Penelitian dan Pengembangan PT Kalbe Farma Jakarta.

Koss. L. G. 2005. Koss Diagnostic Cytology and Its Hystopatologic Bases. 5nd. Vol I. New York: Lippincott Williams and Wilkins. p 306-308


(3)

Madeline. R. Jasin, Martina, Lydia.Heryanto, Doli Ardiansyah, Made Tambunan dkk. 2006. Pengetahuan sikap dan perilaku perempuan yang sudah menikah mengenai pap smear dan faktor- faktor yang berhubungan di rumah susun klender Jakarta tahun 2006. Maj Kedokt Indon, 7(57)

Mayo clinic staff. 2011 . Pap smear. http://www.mayoclinic.com/health/pap-smear/MY00090/DSECTION=why-its-done . 21 Agustus 2011

Medicastore. 2011. Keputihan pada wanita hamil. http://medicastore.com/med/artikel.php?id=244&judul=Keputihan. 16 Agustus 2011.

M.Fauzi Sahli. 1992. Karsinoma serviks uteri deteksi dini dan penanggulangannya. dalam Rudi Riyanto. W: Cermin dunia kedokteran. Edisi khusus. Jakarta: Grup PT. Kalbe Farina. Hal. 14-16

Moutinho-Fonsesca. J. A. 2011. Smoking and Cervical Cancer. http://www.isrn.com/journals/obgyn/2011/847684/ . 25 Mei 2011

Moegni E.M. 2006. Penilaian Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Pasien Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tentang Pap smear. Majalah Obstetri Ginekologi Indonesia, 213 (8).

Nauth. H. F. 2002. Specimen collection and processing. Gynecological cytology. 5nd ed. New York: Thieme. P 335- 40.

Nugraha, B.D. 2003. Perilaku Seks Menyimpang Picu Kanker Leher Rahim. Warta Medika. Jakarta.

National Cancer Institute Fact Sheet. 2011. Pap Test. http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/detection/Pap-test. 21 September 2011.

NCCC. 2010. Pap Testing what is the Pap Testing ? . http://www.nccc-online.org/patient_info/pap_tests.html. 25 Agustus 2011

NHS. 2011. Liquid based cytology (LBC): NHS cervical screening programme. http://www.cancerscreening.nhs.uk/cervical/lbc.html . 18 Agustus 2011

NCSP. 2001. Pap smear results.

http://www.health.gov.au/internet/screening/publishing.nsf/Content/results. 15 Agustus 2011


(4)

programme in Norway, 1992-2000: changes in Pap smear coverage and incidence of cervical cancer. J med screen, 9(2): p 89-91

Ocvianti, Dwiana.dkk. Februari 1996. Temuan Hasil Pemeriksaan Sitologi, Kolposkopi, dan Histologi Infeksi Subklinis Virus Human Papiloma pada Serviks Wanita Golongan Resiko Tinggi. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume 46. Nomor 2.

P. Appleby, V. Beral, B. A. de Gonzalez, D. Colin. 2007.Cervical cancer prevention and hormonal contraception. Lancet, 9599(370).p 1591-2

PINCC.2010. Cervical Cancer Prevention Literature Review . http://www.pincc.org/cervical-cancer/literature. 25 Juli 2011.

Park. J, Jung. E, Kim. C, Choi. Y H.2007. Direct-to-vial Comparison of a New Liquid Base Citology System, Liquid-Prep TM Versus the Conventional Pap smear, Diagnostic Citopathology, 8(35): 488-92.

Prihartono, Joedo. (1992). Deteksi Dini Masalah Kesehatan Wanita Melalui Pemeriksaan Sederhana dan Praktis. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Tahun XX. Nomor. 8.

Prodia, Klinik Laboratorium. 2006. Cegah Kanker Leher Rahim, Lakukan Skrinig Rutin, Sebelum Kanker Leher Rahim Menghampiri. Jakarta. Leaflet.

Renshaw AA, Young NA, Birdsong GG, Styer PE, Davey DD, Mody DR, Colgan TJ. Comparison of performance of conventional and ThinPrep gynecologic preparations in the College of American Pathologists Gynecologic Cytology Program. Arch Pathol Lab Med. 2004;128:17-22.

Riono Notodiharjo. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana : Metode KB tanpa bantuan obat-obatan dan peralatan. Edisi 1. Jakarta: Kanisius Rintang Rengganis. 2011. Perbandingan adekuasi apusan pap smear

menggunakan lidi kapas dengan Cervex Brush.

http://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=yoptumyfkpp-gdl-rintangren-280. 15 Juni 2011

Rasjidi, I., Irwanto, Y., Sulistyanto, H., 2008. Modalitas Deteksi Dini Kanker Serviks. In: Rasjidi, I., ed. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto, 45-48.


(5)

2002. Bethesda System : terminology for reporting results of cervical cytology. JAMA, 16(287): p. 2114-9

Sari Kistiana, Indah Winarni. 2009. Strategi Penggarapan pus mupar tidak ber-kb: upaya menurunkan angka fertilitas. BKKBN Policy Brief. Hal 1-4

Suwiyoga, K. Januari 2007. Kanker Serviks: Penyakit Keganasan Fatal yang dapat di Cegah. Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Volume 31. Nomor 1.

Siebers. A. G, Klinkhamer. P.J, Grefte. J. M, Massuger. L .F, Vedder. J. E, Biejers-Broos. A et al. 2009. Comparison of liquid-based cytology with conventional cytology for detection of cervical cancer precursors: a randomized controlled trial. JAMA, 302(16): 1757-64

Sherwani. R.K, Khan. T, Akhtar. K, Zeba. A, Siddiqui. F.A, Rahman. K et al. 2007. Conventional pap smear and liquid based cytology for cervical cancer screening – a comparative study. Journal of Cytology, 24(4): 167-172

Sjamsuddin, Sjahrul. (2001). Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran Nomor.133 di akses melalui http//www.kalbefarma.com/files/cdk/files/cdk_133_obsetri_dan_ ginekologi.pdf, 25 Juli 2011

Thalibin Umar. 2011. Gender dalam program kb di Kalimantan Selatan. http://kalsel.bkkbn.go.id/rubrik/103/ . 25 September 2011

Therapak coorporation.2011. ROVERS® CERVEX-BRUSH®, #36825 For Pap

Smear Specimen Collection 510K approved .

http://www.cervexbrush.com/cervexbrush.html. 20 Agustus 2011

Uyar. S. D., Ektabbakh. H. G., Mount. L. S. 2003. Positive predictive value of liquid based and conventional cervical Papaniculaou Smears reported as malignant. Gynecologic Oncology, 2(89): 227-32.

Wagini A. M. Halimun, Sutjahjo Endardjo. 1993. Program Pemasyarakatan Tes Pap Yayasan kanker Indonesia, Yogyakarta: Semiloka Nasional Papsmear: h. 1-9 Wahyuni, T. Spiral plus deteksi dini kanker leher rahim. Last update: 15 Oktober 2005. Diunduh dari: www.suarakarya- online.com/news. 24 Juni 2011

Winkelstein.W, Jr. 1981. Smoking and the cancer of the cervix. J cancer, 43(5): p 736-737.


(6)

efficacy of the cervex brush and the extended-tip wooden spatula with conventional cytology: A longitudinal study . Cyto Journal, 6(2)

Woman Health Advice. 2011. Pap Test : pap smear test explained. http://womens-health-advice.com/cervical-cancer/pap-smear-test.html. 15 Agustus 2011

Young NA, Bibbo M, Buckner S, Colgan T, Prey M. 2004. Non-neoplastic findings. In The Bethesda System for Reporting Cervical/Vaginal Cytologic Diagnoses, Second Edition, edited by D. Solomon and R. Nayar. Springer-Verlag, New York, p. 21-56.

Zhu. J., Norman. I., Elfgren. K., Gaberi. V., Hagmar. B., Hjerpe. A., et al. 2007. A comparison of liquid based cytology and pap smear as screening method for cervicalcancer.http://lemlab.com/lemlab.com/originals/Oncol_Rep_Vol18_n1_pa ge_157[1][1].pdf . 27 Agustus 2011.