Penagruh Store Atmosphere (Instore dan Outstore) terhadap Minat Beli Konsumen pada Tomodachi Resto dan Cafe di Radjiman Bandung.

(1)

ABSTRAK

Perkembangan jaman telah membuat berbagai macam kebutuhan muncul, salah satunya pangan dan kuliner. Usaha kuliner pun dewasa ini telah marak di Indonesia, khususnya di daerah Bandung.

Orientasi usaha kuliner telah bergeser, yang pada mulanya profit oriented, kini telah berubah ke customer oriented. Orientasi tersebut dibuktikan dengan peningkatan kualitas layanan, kualitas hidangan, serta tak lupa penciptaan suasana atau store atmosphere di dalam usaha kuliner itu sendiri guna meningkatkan minat beli dari konsumen.

Tomodahi Resto dan Café di jalan Dr Radjiman kota Bandung sebagai usaha kuliner yang cukup well-known, mempunyai store atmosphere yang cukup menarik selain kualitas makanan dan pelayanan yang diberikan.

Melalui penelitian ini, penulis mencoba meneliti pengaruh store

atmosphere yang dibagi ke dalam 2 komponen yakni instore dan outstore

terhadap minat beli di Tomodachi Radjiman sebagai objek penelitian.

Penelitian diadakan di Tomodachi Radjiman sendiri dengan metode

survey dan responden diambil dengan teknik purposive sampling. Adapun hasil

penelitian menunjukkan adanya pengaruh store atmosphere keseluruhan sebesar 18.4 % terhadap minat beli yang diuji menggunakan analisis regresi sederhana. Pengujian dilakukan dengan SPSS versi 16.0.


(2)

ABSTRACT

Growth have made various needs arise, which of one is food and culinary. Today's, culinary bussiness had been rife in Indonesia, especially in Bandung. Orientation culinary business has shifted, which initially profit oriented, has now turned into customer oriented. The orientation is proved by the improved quality of service, food quality, and the last but not least is creation of mood or atmosphere in the store itself in order to increase purchase intention from consumers. Tomodachi Resto and Café in Bandung are culinary business that has a quite well-known brand, also has a store atmosphere that is quite interesting in addition to the quality of food and service provided. Through this study, researchers tried to examine the influence of store atmosphere that is divided into two parts namely instore and outstore towards of the purchase intention in Tomodachi Radjiman as an object of research. Research conducted at Tomodachi Radjiman themselves with survey methods and the respondents were taken by purposive sampling technique. The results showed the influence of store atmosphere aggregate are 18.4% of the purchase intention was tested using simple regression analysis. Tests performed with SPSS version 16.0.


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...xix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...4

1.3.1 Maksud Penelitian ...4

1.3.2 Tujuan Penelitian ...5


(4)

BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ...6

2.1.1 Store Atmosphere ...6

Instore Atmosphere ...7

Outstore Atmosphere ...8

Exterior ...9

General Interior ...11

Layout Ruangan ...14

Interior Point of Interest Display ...16

2.1.2 Minat Beli ...16

2.2 Matrix Penelitian Terdahulu ...19

2.3 Kerangka Pemikiran ...20

2.4 Model Penelitian...21

2.5 Pengembangan Hipotesis ...21

2.5.1 Hubungan Antar Variabel ...21

2.5.2 Hipotesis ...22

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...23


(5)

3.2 Populasi dan Sampel ...23

3.2.1 Populasi ...23

3.2.2 Sampel ...24

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ...25

3.4 Definisi Operasional Variabel ...26

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...27

3.6 Uji Pendahuluan ...28

3.6.1 Uji Normalitas ...28

3.6.2 Uji Outliers ...28

3.6.3 Validitas ...29

3.6.4 Reliabilitas ...29

3.7 Teknik Analisis Data ...30

3.8 Koefisien Determinasi ...30

3.9 Kriteria Pengujian Hipotesis ...31

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ...32

4.2 Karakteristik Responden ...33


(6)

4.2.2 Pekerjaan ...35

4.2.3 Usia ...36

4.2.4 Pendapatan Perbulan ...37

4.3 Tanggapan Responden mengenai Store Atmosphere ...38

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Instore Atmosphere...38

4.3.1.1 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...38

4.3.1.2 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...39

4.3.1.3 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...40

4.3.1.4 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...41

4.3.1.5 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...42

4.3.1.6 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...43

4.3.1.7 Tanggapan Responden mengenai Instore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...44


(7)

4.3.1.8 Tanggapan Responden mengenai Instore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...45

4.3.1.9 Tanggapan Responden mengenai Instore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...46

4.3.1.10 Tanggapan Responden mengenai Instore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...47

4.3.1.11 Tanggapan Responden mengenai Instore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...48

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Outstore Atmosphere ...49

4.3.2.1 Tanggapan Responden mengenai Outstore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...49

4.3.2.2 Tanggapan Responden mengenai Outstore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...50

4.3.2.3 Tanggapan Responden mengenai Outstore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...51

4.3.2.4 Tanggapan Responden mengenai Outstore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...52

4.3.2.5 Tanggapan Responden mengenai Outstore


(8)

4.3.2.6 Tanggapan Responden mengenai Outstore

Atmosphere Tomodachi Radjiman ...54

4.3.2.7 Tanggapan Responden mengenai Outstore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...55

4.3.2.8 Tanggapan Responden mengenai Outstore Atmosphere Tomodachi Radjiman ...56

4.4 Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli ...57

4.4.1 Tanggapan Responden mengenai Minat beli terhadap Tomodachi Radjiman ...57

4.4.2 Tanggapan Responden mengenai Minat beli terhadap Tomodachi Radjiman ...58

4.4.3 Tanggapan Responden mengenai Minat beli terhadap Tomodachi Radjiman ...59

4.4.4 Tanggapan Responden mengenai Minat beli terhadap Tomodachi Radjiman ...60

4.4.5 Tanggapan Responden mengenai Minat beli terhadap Tomodachi Radjiman ...61

4.5 Uji Normalitas ...62

4.6 Uji Outliers ...63


(9)

4.7.1 Uji Validitas ...64

4.7.2 Uji Relibilitas ...69

4.8 Uji Hipotesis, Uji Regresi, dan Pembahasan ...72

4.8.1 Uji Hipotesis dan Regresi variabel Instore Atmosphere terhadap Minat Beli ...72

4.8.2 Uji Hipotesis dan Regresi variabel Outstore Atmosphere terhadap Minat Beli ...74

4.8.3 Pembahasan ...77

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...81

5.2 Saran ...83

5.3 Keterbatasan Penelitian ...85


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel I Matriks Penelitian Terdahulu ...19

Tabel II Definisi Operasional Variabel ...26

Tabel III Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...34

Tabel IV Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ...35

Tabel V Data Responden Berdasarkan Usia ...36

Tabel VI Data Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ...37

Tabel VII Pernyataan Responden Mengenai Penataan Meja Tamu Di Tomodachi Radjiman Baik dan Terlihat Nyaman ...38

Tabel VIII Pernyataan Responden Mengenai Penempatan Letak Meja Kasir/Bayar Di Tomodachi Radjiman Sudah Tepat dan Memudahkan Konsumen ...39

Tabel IX Pernyataan Responden Mengenai Penataan Letak AC/Penyejuk Ruangan Di Tomodachi Radjiman Posisinya Sudah Tepat ...40

Tabel X Pernyataan Responden Mengenai Penempatan Letak Sound System/ Speaker Di Tomodachi Radjiman Sudah Tepat ...41


(11)

Tabel XI Pernyataan Responden Mengenai Alunan Music Yang Dihadirkan/ Dialunkan Di Tomodachi Radjiman Memberikan Rasa Rileks dan Pilihan

Tepat...42 Tabel XII Pernyataan Responden Mengenai Aroma Yang

Timbul Dari Wewangian Ruangan dan Makanan Di Tomodachi Radjiman Dapat Menunjang

Selera Makan ...43 Tabel XIII Pernyataan Responden Mengenai Desain Meja

Tamu Dan Kursi Serta Tampilan Fisik Di Dalam Tomodachi Radjiman Pilihannya Tepat

Dan Terawat ...44 Tabel XIV Pernyataan Responden Mengenai Pengaturan

Ruas Atau Jarak Antar Meja Di Tomodachi Radjiman Memudahkan Konsumen Dan

Terlihat Tepat ...45 Tabel XV Pernyataan Responden Mengenai Desain Bar

Counter Di Tomodachi Radjiman Terlihat Baik Dan Sesuai Dengan Tampilan Interior

Keseluruhan ...46 Tabel XVI Pernyataan Responden mengenai penataan dan

pilihan hiasan di Tomodachi Radjiman tepat dan

menarik ...47 Tabel XVII Pernyataan Responden mengenai tata cahaya/

lightning di Tomodachi Radjiman pada ruangan

dalam baik dan tepat serta memudahkan


(12)

Tabel XVIII Pernyataan Responden Mengenai Fasilitas Parkir Di Tomodachi Radjiman Luas dan

Memudahkan Akses Konsumen ...49 Tabel XIX Pernyataan Responden mengenai papan nama/

billboard Tomodachi Radjiman penempatannya

tepat dan terlihat jelas ...50 Tabel XX Pernyataan Responden Mengenai Lokasi

Tomodachi Di Jalan Radjiman Kota Bandung Termasuk Lokasi Yang Strategis dan Mudah

Dijangkau ...51 Tabel XXI Pernyataan Responden Mengenai tampilan

fisik dan penggunaan dekorasi/ hiasan pada luar bangunan keseluruhan Tomodachi Radjiman

pilihannya tepat dan menarik...52 Tabel XXII Pernyataan Responden Mengenai desain

papan nama Tomodachi Radjiman menarik,

unik, dan mudah dikenali ...53 Tabel XXIII Pernyataan Responden Mengenai

penempatan pintu masuk/ entering Tomodachi Radjiman luas dan memudahkan akses

konsumen ...54 Tabel XXIV Pernyataan Responden mengenai desain dan

bentuk bangunan Tomodachi Radjiman dilihat

dari luar menarik dan unik...55 Tabel XXV Pernyataan Responden Mengenai tata cahaya/

lightning Tomodachi Radjiman di luar ruangan baik dan tepat serta memudahkan pengelihatan


(13)

Tabel XXVI Pernyataan Responden mengenai desain suasana keseluruhan baik di dalam dan di luar ruangan Tomodachi Radjiman menarik

perhatian saya ...57 Tabel XXVII Pernyataan Responden Mengenai desain

suasana keseluruhan dari Tomodachi Radjiman telah menarik perhatian saya dan saya mencari informasi mengenai Tomodachi Café & Resto

tersebut secara lebih mendalam ...58 Tabel XXVIII Pernyataan Responden Mengenai desain

suasana keseluruhan Tomodachi Radjiman telah

membuat saya ingin untuk berkunjung ke sana ...59 Tabel XXIX Pernyataan Responden Mengenai desain

keseluruhan Tomodachi Radjiman telah membuat saya ingin berkunjung ke sana dan

menikmati suasana berikut hidangannya ...60 Tabel XXX Pernyataan Responden Mengenai desain

keseluruhan Tomodachi Radjiman pada akhirnya menimbulkan kepuasan tersendiri

kepada saya karena keunikannya ...61 Tabel XXXI Tabel Normalitas ...62 Tabel XXXII Data Responden terbebas dari Outliers ...63 Tabel XXXIII Analisa Validitas Awal dengan KMO dan

Barlett’s Test ...64 Tabel XXXIV Tabel Hasil Uji Validitas Awal dengan


(14)

Tabel XXXV Analisa Validitas Akhir dengan KMO

dan Barlett’s Test ...67

Tabel XXXVI Tabel Hasil Uji Validitas Akhir dengan Rotated Component Matrix(a) ...67

Tabel XXXVII Reliability Analysis Instore Atmosphere (IA) ...69

Tabel XXXVIII Reliability Analysis Outstore Atmosphere(OA) ...70

Tabel XXXIX Reliability Analysis Minat Beli ...71

Tabel XL Tabel Koefisien pengaruh IA terhadap Y ...72

Tabel XLI Model Summary IA terhadap Y ...74

Tabel XLII Tabel Koesfisien Pengaruh OA Terhadap Y ...75

Tabel XLIII Model Summary OA terhadap Y ...76


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Kerangka Pemikiran ...20


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner

Lampiran II Proses Pengolahan Data

Lampiran III Surat Penelitian dari Perusahaan

Lampiran IV Jurnal


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan terjadinya perkembangan zaman yang serba modern dan canggih ini, khususnya dibidang teknologi dan pertumbuhan ekonomi telah mendorong terciptanya berbagai macam kebutuhan, salah satunya kebutuhan pangan dan kuliner. Usaha-usaha kuliner yang tengah berkembang saat ini juga terus-menerus meningkatkan orientasinya, yang dahulu hanya profit oriented semata, saat ini telah berkembang mengikuti want and demand dari konsumen atau dengan kata lain dasarnya sudah menjadi customer oriented.

Oleh karena itu, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian konsumen ketika kita menjalankan sebuah usaha panganan atau kuliner. Seperti halnya cita rasa yang baik, melakukan pricing yang rasional, pemberian promo

discount , dan tak kalah penting store atmosphere (suasana) dari tempat kuliner itu

sendiri.

Banyak tempat-tempat kuliner atau café, resto, atau mungkin warung yang menawarkan store atmosphere (suasana toko) yang nyaman atau cozy. Store

atmoshepere yang diciptakan oleh sebagian besar tempat kuliner baik itu café

maupun resto, telah dirancang untuk mengikuti pola hidup (lifestyle) orang saat ini. Dari sisi akademisi, Kotler (2010) mengatakan bahwa “ Identitas sebuah toko dapat dikomunikasikan kepada konsumen melalui dekorasi toko atau secara lebih luas dari


(18)

atmosfernya “. Meskipun sebuah suasana dari sebuah store tidak secara langsung mengkomunikasikan kualitas produk dibandingkan dengan iklan, suasana store tersebut merupakan komunikasi yang dilakukan secara “diam-diam” yang dapat menunjukkan kelas sosial dari produk-produk yang ada didalamnya. Sehingga menurut orang yang sama, Kotler (2009) menyatakan bahwa “ Hal ini dapat dijadikan sebagai alat untuk membujuk konsumen menggunakan jasa atau membeli barang yang dijual di toko tersebut “.

Levi dan Weitz (2001) secara spesifik menyebutkan bahwa Store

Atmosphere sendiri terbagi dalam 2 komponen yakni instore (dalam) dan outstore

(luar). Biasanya konsumen sendiri melakukan penilaian terhadap 2 komponen ini entah itu disadari atau tidak disadari. Oleh karena itu tidak hanya interior saja, tetapi juga exterior juga turut menjadi penilaian konsumen, karena menurut Barry dan Evans (2004), “ 2 komponen ini dalam proses penciptaannya tidak dapat di pisahkan dan saling terkait ”.

Berkaitan dengan beberapa penjelasan diatas, maka “ Penciptaan Store

Atmosphere yang baik, maka toko atau store tersebut dapat memberikan kesan positif

dimata konsumen, dan jika kesan positif itu berlangsung lama maka akan mempengaruhi minat beli atau purchase intention dan menjadikan toko tersebut menjadi pilihan utama oleh konsumen ” (Baker et al, 1994). Minat beli menjadi penting disini karena purchase intention atau minat beli sendiri merupakan langkah awal atau sebuah proses dimana konsumen melakukan sebuah penilaian dan analisis-analisis berdasarkan informasi dan pengalaman yang mereka dapat, dan dalam konteks ini penilaian atau analisis konsumen difokuskan terhadap store


(19)

atmosphere atau suasana toko yang diciptakan oleh store atau toko yang

bersangkutan.

Namun, saat ini konsumen sudah mempunyai pemikiran yang “cerdik”. Konsumen memiliki banyak pertimbangan dan analisis dalam memilih sebuah store,

café, resto, dan semacamnya sesuai dengan kebutuhan dan apa yang sedang mereka

inginkan. Dalam konteks café dan resto, konsumen seringkali menjadikan harga sebagai acuan, dikarenakan masyarakat yang dominan sensitif terhadap harga. Adapun kerjasama antara vendor bank tertentu dengan sebuah restoran yang memberikan promo berupa discount kepada konsumen dengan tujuan meningkatkan margin profit mereka, dan hal tersebut saat ini merupakan pertimbangan utama oleh konsumen. Karena hal tersebut keberadaan store atmosphere (suasana toko) sebagai salah satu alat untuk menarik minat beli atau purchase intention konsumen eksistensinya “dipertanyakan” dewasa ini.

Berkaitan dengan penjelasan diatas, Bandung yang saat ini dikenal orang sebagai kota kuliner pun, banyak menawarkan banyak tempat kuliner yang menawarkan atmosphere yang nyaman dan cozy. Tempat-tempat kulinernya pun menawarkan nuansa yang unik dan beragam, selain bertujuan untuk menunjukkan kekhasan tempat, nuansa yang di ciptakan pun berguna untuk merangsang minat beli dari konsumen itu sendiri.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sebuah objek resto & café yang berlokasi di Bandung, yaitu Tomodachi Resto dan Café . Resto dan Café ini terletak di jalan Dr. Radjiman no.5-7 di Bandung yang letaknya berada di pusat kota. Selain itu Tomodachi Resto dan Café Radjiman sendiri mempunyai store atmosphere atau


(20)

suasana toko yang cukup baik dan cozy juga mengikuti lifetstyle masa kini. Karena

store atmosphere yang dimiliki Tomodachi Resto dan Café Radjiman ini cukup baik

dan nuansanya yang cozy, maka penulis tertarik untuk menguji fenomena dan gejala yang telah diulas pada bagian sebelumnya.

Dari semua penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai “ Pengaruh Store Atmosphere (Outstore dan Instore) Terhadap Minat Beli pada Resto dan Café Tomodachi di Radjiman Bandung ”.

1.2 Identifikasi Masalah

1) Bagaimanakah Instore Atmosphere / suasana dalam dari resto & café Tomodachi jalan Dr. Radjiman no.5-7 Bandung, mempengaruhi minat beli konsumen ?

2) Bagaimanakah Outstore Atmosphere / suasana luar dari resto & café Tomodachi jalan Dr. Radjiman no.5-7 Bandung, mempengaruhi minat beli konsumen ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan sejumlah data yang nantinya digunakan untuk menguji pengaruh Atmosphere café terhadap minat dan keputusan pembelian, agar nantinya hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi para akademisi dan praktisi yang membutuhkannya.


(21)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :

1) Menguji dan menganalisis apakah Instore Atmosphere Resto dan Café yang berlokasi di Tomodachi jalan Dr. Radjiman no.5-7 Bandung mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.

2) Menguji dan menganalisis apakah Outstore Atmosphere Resto dan Café yang berlokasi di Tomodachi jalan Dr. Radjiman no.5-7 Bandung mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1) Akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi suatu referensi dan menambah pengetahuan kepada peneliti-peneliti lain, khususnya yang ingin meneliti lebih jauh atas masalah yang sama dan juga bagi para peneliti yang ingin mengembangkan permasalahan lain terkait dengan masalah dalam penelitian ini.

2) Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi suatu pedoman dan referensi perbaikan kinerja bagi perusahaan agar dapat meningkatkan pelayanan dan kinerjanya khususnya bagi perusahaan yang bergerak dibidang yang sama (kuliner).


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya mengenai analisis regresi dan besarnya pengaruh Store Atmosphere (Instore dan

Outstore Atmosphere) terhadap Minat Beli konsumen di Tomodachi Resto dan Café

yang terletak di jalan Dr.Radjiman, no. 5- 7 Kota Bandung, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1.) Penulis mengklasifikasikan atau mengelompokan profil responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan, dan Pendapatan perbulan. Dari 240 Responden, sebanyak 76 orang (31.7 %) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 164 orang (68.3 %) berjenis kelamin perempuan. Dari 240 responden, terdapat 168 orang (70 %) berprofesi sebagai Pegawai Swasta, ini menunjukkan bahwa mayoritas orang yang datang ke Tomodachi Radjiman mempunyai profesi sebagai pegawai swasta. Dari 240 responden, terdapat 81 orang (33.8 %) berusia pada range 23-30 tahun, ini menunjukkan bahwa mayoritas orang yang datang ke Tomodachi Radjiman rata-rata mempunyai usia antara 23-30 tahun. Dari 240 responden, terdapat 147 orang (61.2 %) mempunyai penghasilan pada range 1.1 juta – 4 juta Rupiah, ini menunjukkan bahwa mayoritas orang yang berkunjung ke Tomodachi Radjiman mempunyai rata-rata penghasilan 1.1 juta – 4 juta Rupiah perbulannya.


(23)

2.) Penulis melalui uji regresi sederhana membuktikan bahwa Instore

Atmosphere mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli melalui persamaan :

Y = 2.193 + 0.351 X. Dapat dilihat koefisien regresi sebesar 0.351 yang menyatakan bahwa setiap kenaikan/ penambahan 1 poin pengaruh Instore

Atmosphere, maka akan terjadi peningkatan sebesar 0.351 terhadap minat beli

konsumen di Tomodachi Resto dan Café Radjiman Kota Bandung.

3.) Penulis melalui uji regresi sederhana membuktikan bahwa Outstore

Atmosphere mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli melalui persamaan :

Y = 2.666 + 0.245 X. Dapat dilihat koefisien regresi sebesar 0.245 yang menyatakan bahwa setiap kenaikan/ penambahan 1 poin pengaruh Outstore

Atmosphere, maka akan terjadi peningkatan sebesar 0.245 terhadap minat beli

konsumen di Tomodachi Resto dan Café Radjiman Kota Bandung.

4.) Pada Tabel Model Summary milik Instore Atmosphere terhadap Minat Beli di bab sebelumnya, bisa dilihat bahwa koefisien determinasinya adalah sebesar 0.126 dan Adjusted R Square sebesar 0.122. Melalui angka tersebut dapat diartikan Instore Atmosphere mempunyai pengaruh sebesar 12.6 % terhadap Minat Beli di Tomodachi Resto dan Café Radjiman Kota Bandung, dan sisanya sebesar 87.4 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Instore

Atmosphere yang tidak dibahas oleh penulis.

5.) Pada Tabel Model Summary milik Outstore Atmosphere terhadap Minat Beli di bab sebelumnya, bisa dilihat bahwa koefisien determinasinya adalah sebesar 0.091 dan Adjusted R Square sebesar 0.088. Melalui angka tersebut dapat diartikan Outstore Atmosphere mempunyai pengaruh sebesar 9.1 % terhadap Minat Beli di Tomodachi Resto dan Café Radjiman Kota Bandung,


(24)

dan sisanya sebesar 90.9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar

Outstore Atmosphere yang tidak dibahas oleh penulis.

6.) Dari sisi Instore Atmosphere hanya terdapat advise/ saran dari konsumen mengenai perawatan dari peralatan dan perlengkapan pada Tomodachi Resto & Café Radjiman Bandung, selain itu tidak ada keluhan berarti dari konsumen mengenai kualitas dari Instore Atmosphere Tomodachi Resto dan

Café nya sendiri.

7.) Dari sisi Outstore Atmosphere masih ada konsumen yang mengeluhkan fasilitas parkir yang kurang memadai, padatnya akses dan tata cahaya di sekitar Tomodachi Radjiman Bandung.

8.) Secara keseluruhan konsumen cenderung setuju Store Atmosphere Tomodachi Radjiman dapat mempengaruhi Minat beli konsumen yang datang ke sana, walaupun masih banyak faktor lain yang menjadi pertimbangan konsumen untuk berkunjung ke Tomodachi Radjiman Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada kesimpulan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai analisis spesifik yang didasari oleh fakta aktual dan hasil kuesioner yang didapatkan di lapangan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan :


(25)

1. Lakukan perawatan atau maintenance pada peralatan dan perlengkapan yang ada di Tomodachi Resto dan Café Radjiman, dengan cara membersihkannya ataupun menggantinya apabila perlu diganti.

2. Lakukan penataan ulang lahan parkir atau opsi lainnya adalah memperluas lahan perpakiran yang ada jika memungkinkan.

3. Lakukan penataan ulang tata cahaya/ lightning di luar ruangan pada Tomodachi Resto dan Café Radjiman. Lakukan penataan dengan memberikan kesan artistik (semi-elegant) dan fungsional pada pencahayaan di luar ruangan.

Selain saran mengenai hasil analisis spesifik yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya di atas, penulis juga memberikan saran kepada Tomodachi Resto dan Café Radjiman mengenai teknis-teknis lain berkaitan dengan store atmosphere yang mungkin dapat menjadi masukan yang sifatnya membangun, antara lain :

1.) Suasana atau Store Atmosphere harus benar-benar ditonjolkan sejelas mungkin. Dalam konteks ini Tomodacahi Radjiman harus bisa mengekspresifkan suasana semi-elegant yang ada sebagai contoh adalah pemasangan atribut-atribut seperti lukisan bertema klasik atau semacamnya yang dapat menambah kesan elegant pada saat konsumen melihatnya, mengingat bahwa restoran sekelas Tomodachi Radjiman adalah untuk kalangan menengah dan menengah ke atas. Hal ini perlu dilakukan untuk mempertahankan keorisinilan dan keunikan yang dimiliki oleh Tomodachi Radjiman sendiri untuk membedakannya dengan kompetitor atau pesaing sejenis yang masuk dalam segmen pasar yang sama.


(26)

2.) Untuk mengikuti perkembangan konsep suasana yang ada, disarankan untuk terus meng-update informasi yang sedang booming dan menarik melalui media informasi untuk terus mendapatkan ide-ide dan masukan berharga dengan tujuan me-maintain konsep suasana atau store atmosphere yang ada agar tetap nyaman dan menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk berkunjung.

3.) Selain pengembangan aspek suasana atau store atmosphere, perlu juga diimbangi dengan aspek lain seperti pelayanan, kualitas hidangan, dan sebagainya untuk memperkuat daya tarik konsumen sekaligus meningkatkan minat beli konsumen, sehingga pada akhirnya timbulah sebuah keputusan pembelian dari konsumen untuk melakukan transaksi atau pembelian.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki lagi, antara lain :

1.) Di dalam kuesioner perbandingan pernyataan antara variabel dependen dan independen kurang berimbang. Diharapkan pada penelitian selanjutnya mencari item pernyataan yang lebih berimbang antar variabel dependen dan independennya.

2.) Pernyataan-pernyataan yang terdapat pada kuesioner masih terdapat kekurang jelasan dalam tata bahasanya, sehingga menyulitkan responden dalam melakukan pengisian kuesioner. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan


(27)

menggunakan kata-kata yang lebih mudah dimengerti oleh responden untuk tiap item-item pernyataan yang ada pada kuesioner.

3.) Dalam proses pengumpulan data, penulis mengambil data secara acak di lokasi yang menjadi objek penelitian. Walaupun pengumpulan data dilakukan di tempat yang menjadi objek, responden yang dimintai data terkadang kurang kompatibel. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk memilih calon responden secara lebih detail dan sesuai dengan kriteria agar dapat memberikan data yang lebih objektif.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Baker, J, Grewel, D., & Parasuraman, A, 1994,The Influence of Store Environment

on Quality Inferences and Store Image : Journal of the Academy of Marketing Science, 22.

Berman, Barry, Evans, Joel R. 2004. Retail management: A strategic approach (9th

Edition). New delhi: Pearson Prentice Hall.

Cooper, W. 1981 . Ubiquitous Halo. Psychological Bulletin, 90.

Ghozali, Imam. 2008 . Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Semarang : Penerbit UNDIP.

Hartono, Jogiyanto. 2007 . Salah Kaprah Dalam Metode Penelitian .Yogyakarta: Andi.

Howard, John A. 1996 . Consumer behaviour in marketing strategy. NK: Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs.

Kotler, Philip. Keller, Kevin. 2009 . Manajemen pemasaran. Edisi ke 13. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 11. Jakarta : Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2010. Principles Of Marketing. New Jersey : Prentince Hall

Levy, Weitz, 2001. Retailing Management. Edisi ke 4. New York : McGraw Hill, Irwin.


(29)

Mowen. 1995 . Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. : Penerbit Erlangga.

Nunnally, Bernstein, I.H. 1994. Psychometric Theory, Edisi ke 3. New York : McGraw Hill.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business, Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono . 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alphabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV Alphabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran . Bogor : Ghalia

Sutisna, Pawitra, Teddy. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Utami, Kristina Widya. 2006. Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern), Jakarta: Salemba Empat.


(1)

dan sisanya sebesar 90.9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Outstore Atmosphere yang tidak dibahas oleh penulis.

6.) Dari sisi Instore Atmosphere hanya terdapat advise/ saran dari konsumen mengenai perawatan dari peralatan dan perlengkapan pada Tomodachi Resto & Café Radjiman Bandung, selain itu tidak ada keluhan berarti dari konsumen mengenai kualitas dari Instore Atmosphere Tomodachi Resto dan Café nya sendiri.

7.) Dari sisi Outstore Atmosphere masih ada konsumen yang mengeluhkan fasilitas parkir yang kurang memadai, padatnya akses dan tata cahaya di sekitar Tomodachi Radjiman Bandung.

8.) Secara keseluruhan konsumen cenderung setuju Store Atmosphere Tomodachi Radjiman dapat mempengaruhi Minat beli konsumen yang datang ke sana, walaupun masih banyak faktor lain yang menjadi pertimbangan konsumen untuk berkunjung ke Tomodachi Radjiman Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada kesimpulan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai analisis spesifik yang didasari oleh fakta aktual dan hasil kuesioner yang didapatkan di lapangan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan :


(2)

1. Lakukan perawatan atau maintenance pada peralatan dan perlengkapan yang ada di Tomodachi Resto dan Café Radjiman, dengan cara membersihkannya ataupun menggantinya apabila perlu diganti.

2. Lakukan penataan ulang lahan parkir atau opsi lainnya adalah memperluas lahan perpakiran yang ada jika memungkinkan.

3. Lakukan penataan ulang tata cahaya/ lightning di luar ruangan pada Tomodachi Resto dan Café Radjiman. Lakukan penataan dengan memberikan kesan artistik (semi-elegant) dan fungsional pada pencahayaan di luar ruangan.

Selain saran mengenai hasil analisis spesifik yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya di atas, penulis juga memberikan saran kepada Tomodachi Resto dan Café Radjiman mengenai teknis-teknis lain berkaitan dengan store atmosphere yang mungkin dapat menjadi masukan yang sifatnya membangun, antara lain :

1.) Suasana atau Store Atmosphere harus benar-benar ditonjolkan sejelas mungkin. Dalam konteks ini Tomodacahi Radjiman harus bisa mengekspresifkan suasana semi-elegant yang ada sebagai contoh adalah pemasangan atribut-atribut seperti lukisan bertema klasik atau semacamnya yang dapat menambah kesan elegant pada saat konsumen melihatnya, mengingat bahwa restoran sekelas Tomodachi Radjiman adalah untuk kalangan menengah dan menengah ke atas. Hal ini perlu dilakukan untuk mempertahankan keorisinilan dan keunikan yang dimiliki oleh Tomodachi Radjiman sendiri untuk membedakannya dengan kompetitor atau pesaing sejenis yang masuk dalam segmen pasar yang sama.


(3)

2.) Untuk mengikuti perkembangan konsep suasana yang ada, disarankan untuk terus meng-update informasi yang sedang booming dan menarik melalui media informasi untuk terus mendapatkan ide-ide dan masukan berharga dengan tujuan me-maintain konsep suasana atau store atmosphere yang ada agar tetap nyaman dan menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk berkunjung.

3.) Selain pengembangan aspek suasana atau store atmosphere, perlu juga diimbangi dengan aspek lain seperti pelayanan, kualitas hidangan, dan sebagainya untuk memperkuat daya tarik konsumen sekaligus meningkatkan minat beli konsumen, sehingga pada akhirnya timbulah sebuah keputusan pembelian dari konsumen untuk melakukan transaksi atau pembelian.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki lagi, antara lain :

1.) Di dalam kuesioner perbandingan pernyataan antara variabel dependen dan independen kurang berimbang. Diharapkan pada penelitian selanjutnya mencari item pernyataan yang lebih berimbang antar variabel dependen dan independennya.

2.) Pernyataan-pernyataan yang terdapat pada kuesioner masih terdapat kekurang jelasan dalam tata bahasanya, sehingga menyulitkan responden dalam melakukan pengisian kuesioner. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan


(4)

menggunakan kata-kata yang lebih mudah dimengerti oleh responden untuk tiap item-item pernyataan yang ada pada kuesioner.

3.) Dalam proses pengumpulan data, penulis mengambil data secara acak di lokasi yang menjadi objek penelitian. Walaupun pengumpulan data dilakukan di tempat yang menjadi objek, responden yang dimintai data terkadang kurang kompatibel. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk memilih calon responden secara lebih detail dan sesuai dengan kriteria agar dapat memberikan data yang lebih objektif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baker, J, Grewel, D., & Parasuraman, A, 1994,The Influence of Store Environment on Quality Inferences and Store Image : Journal of the Academy of Marketing Science, 22.

Berman, Barry, Evans, Joel R. 2004. Retail management: A strategic approach (9th Edition). New delhi: Pearson Prentice Hall.

Cooper, W. 1981 . Ubiquitous Halo. Psychological Bulletin, 90.

Ghozali, Imam. 2008 . Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Semarang : Penerbit UNDIP.

Hartono, Jogiyanto. 2007 . Salah Kaprah Dalam Metode Penelitian .Yogyakarta: Andi.

Howard, John A. 1996 . Consumer behaviour in marketing strategy. NK: Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs.

Kotler, Philip. Keller, Kevin. 2009 . Manajemen pemasaran. Edisi ke 13. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 11. Jakarta : Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2010. Principles Of Marketing. New Jersey : Prentince Hall

Levy, Weitz, 2001. Retailing Management. Edisi ke 4. New York : McGraw Hill, Irwin.


(6)

Mowen. 1995 . Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. : Penerbit Erlangga.

Nunnally, Bernstein, I.H. 1994. Psychometric Theory, Edisi ke 3. New York : McGraw Hill.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business, Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono . 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alphabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV Alphabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran . Bogor : Ghalia

Sutisna, Pawitra, Teddy. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Utami, Kristina Widya. 2006. Manajemen Ritel (Strategi dan Implementasi Ritel Modern), Jakarta: Salemba Empat.