Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar T1 36201074 BAB II

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi, program musik, analisa SWOT,dan juga penjelasan mengenai format radio.

2.1 Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah berupa akal (tipu muslihat) untuk mencapai sesuatu.Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan.1

Menurut Ramlie R.Merta Wijaya, strategi adalah cara-cara yang ditetapkan terlebih dahulu, dengan cara mana perusahaan akan berjalan kearah tujuan luas yang menyangkut finansial, operasi atau aspek-aspek sosial perusahaan.2

Menurut Lawrence dan Glueck (1998: 12) Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan tepadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

1Onong Uchjaya Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1999), hlm.31.


(2)

Startegi program siaran radio diperlukan oleh sebuah media radio untuk merencanakan bagaimana agar program yang disiarkan bisa menarik banyak pendengar dan pengiklan. Sehingga strategi sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

Menurut Fred R. David dalam buku Manajemen Strategis (2011: 145) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan,yaitu;

a. Perumusan Strategi

Langkah awal dalam perumusan strategi ialah menetapkan visi dan misi. Visi merupakan langkah pertama dalam perencanaan strategis, sedangkan misi merupakan suatu harapan jangka panjang. Mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal yang dapat menguntungkan ataupun merugikan dimasa depan, serta menentukan kekuatan serta kelemahan internal organisasi.

b. Pelaksanaan Strategi

Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai “action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian


(3)

strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi aksi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu :

1. Mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini.

Dalam hal ini banyak sekali faktor eksternal dan internal yang dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang,seperti tindakan para pesaing, perubahan teknologi, perubahan ekonomi dapat menghambat pencapaian tujuan. Sedangkan faktor internal diantaranya seperti strategi yang tidak efektif untuk dipilih. 2. Mengukur performa

Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya juga mengevaluasi kinerja individu demi mencapai tujuan yang diharapkan.


(4)

Menuntut adanya sebuah perubahan dari perusahaan itu sendiri agar lebih bisa bersaing di masa yang akan datang. Mengambil kesempatan dari peluang eksternal, memperbaiki kelemahan internal serta mengurangi dampak ancaman eksternal.

Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di hari esok. Sukses selalu membawa masalah baru yang berbeda dan perusahaan yang puas diri akan mengalami kegagalan.

2.2 Radio

Radio merupakan salah satu media dalam komunikasi massa yang mengandalkan kekuatan audio (suara) untuk menjagkau audience. Karena itulah radio adalah sarana imajinasi (Theater of Mind) (Sirait, 2010:385). Radio juga merupakan salah satu media yang sangat akrab dengan masyarakat. Radio digunakan untuk mendapatkan informasi dan edukasi, menghibur diri, melepaas kebosanan dan masih banyak lainnya (Rivers, Jensen dan Peterson, 2003 :315). Hanya dengan mendengarkan radio, pendengarnya bisa mendapatkan informasi musik yang sedang hitz,

mendengarkan guyonan penyiar dan juga info-info yang unik.

Candra Noviadri (2006:21), dalam makalahnya yang berjudul Mengapa Menggunakan Radio menyebutkan bahwa radio memiliki sebelas


(5)

karakteristik, salah satunya adalah Radio memiliki kelompoksasaran yang spesifik karena radio memiliki segmen masing- masing. Radio dengan segmen anak muda seperti Solo Radio akan memutarkan lagu-lagu TOP 40 yang berisi lagu-lagu pop dari musisi dunia.

Ketatnya persaingan antar radio mengharuskan pengelola radio menerapkan strategi pengelolaan yang tepat. Banyaknya radio yang saling berebut pendengar menimbulkan tingginya tingkat persaingan. Hingga produksi program disesuaikan dengan kebutuhan audiens yang dituju. Hal inilah yang kemudian menentukan format stasiun radio. Programming

radio sangat ditentukan oleh format stasiun radio yang dipilih. Format inilah yang nantinya akan mempengaruhi bagaimana programming

berjalan. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima audien.Format ini nantinya akan menjadi ciri khas suatu stasiun radio dan berguna untuk kesiapan berkompetisi dengan radio lainnya.

2.3 Program Musik

Yang membuat sebuah radio tetap hidup sampai saat ini adalah keberadaan konten yang disiarkan radio tersebut. Konten- konten itulah yang kemudian mengudara bebas dan didengarkan oleh pendengar melalui


(6)

radio. Konten bisa juga disebut sebagai program radio yang menjadi senjata utama untuk menarik pendengar. Program merupakan tiap-tiap acara siaran yang ada di radio atau televisi. Misalnya sebuah acara musik, berita, kuis atau drama. Istilah program dalam radio dapat

John R Bittner menjelaskan bahwa program sering kali juga disebut dengan istilah acara yang mana adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarkannya (Morissan, 2005:78). Program sendiri adalah sebuah acara yang dikemas dalam satu format. Karena pada dasarnya setiap stasiun radio sendiri harus mempunyai format siaran yang jelas, dan format tersebut bisa menjadi satu ciri khas yang dimiliki stasiun radio. Format itu sendiri adalah sebuah kemasan yang mengemas program pagi (morning show), program siang, program sore (evening show) dan program dini hari.

Sedangkan yang menjadi pondasi program musik di radio siaran sendiri adalah musik. Karena seseorang mendengarkan radio salah satu alasan utamanya adalah dengan mendengarkan musik. Karena musik adalah hiburan (Effendy, 2007 :81). Menurut (Romli, 2007:106) program radio terdiri dari :


(7)

Radio adalah media hiburan dan musik adalah senjata utamanya. Beragam program dengan materi dasar musik disajikan sesuai dengan karakterisktik pendengar dan kebutuhan yang menjadi target sasarannya. Dalam menyajikan dan membuat playlist musik atau lagu tentu tidak lepas dari Music Director(MD) itu sendiri. dalam hal ini Music Director bertanggungjawab terhadap format musik yang telah ditetapkan oleh stasiun radio. Dari format musik yang telah dipilih inilah, seorang MD harus bisa mengarahkan dan mengawasi pemutaran music dan lagu-lagu yang memang sesuai formatnya. Tanggungjawab seorang MD mulai dari mencari, memilih, menentukan dan menyediakan lagu-lagu/musik yang sesuai dengan format radio yang telah ditetapkan. Kemudian juga melakukan analisa dan menyediakan informasi terkini tentang perkembangan dunia musik, selera musik pendengar, dan media pesaing sehingga dapat menyediakan musik yang selalu sesuai dengan kebutuhan pendengar. Menjadi sebuah kewajiban bagi Music Director untuk mengetahui berbagai format musik yang banyak digunakan di radio.

Setelah playlist telah disiapkan oleh Music Director, tugas berikutnya adalah memeriksa dan memastikan pelaksanaan


(8)

pemutaran lagu oleh penyiar dan operator sesuai dengan format yang telah ditetapkan. Selain acara music by request, penyiar maupun produser harus memutarkan musik sesuai dengan playlist yang telah dibuat oleh Music Director.

b. Obrolan bincang- bincang (talkshow)

Salah satu bentuk sajian program yakni dikemas dalam bentuk talk show, yaitu program yang berisi dialog dengan narasumber yang membahas atau mendiskusikan topik tertentu. Topik-topik talkshow biasanya membahas seputar isu-isu komunitas dan juga kajian terhadap sebuah berita aktual atau sedang hangat diperbincangkan. Talkshow

sendiri adalah gabungan antara seni berbicara dan seni wawancara.Tiga bentuk talk show yang populer, yaitu :

1. One on one show

pewawancara dan narasumber mendiskusikan topik dengan dua posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama

2. Panel discussion (multi-person discussion)

pewawancara sebagai moderator hadir bersama sejumlah narasumber


(9)

3. Call in show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar.

c. Program berita (news program).

Berita adalah laporan faktual mengenai suatu peristiwa. Sebagai sebuah laporan yang faktual tentunya siaran berita harus dipaparkan sebagaimana adanya, tanpa ada maksud tertentu, tanpa tujuan tertentu dan untuk keuntungan tertentu. Kemasan berita di radio bisa dikemas secaara langsung (live report) dari lokasi peristiwa, direkam kemudian disiarkan secara khusus di radio pada jam-jam tertentu atau masuk dalam randown siaran yang akan dibacakan penyiar sebagai informasi.

Dalam buku Radio Siaran Teori dan Praktek milik Onong Uchjana Effendy (1978:112) mengkategorikan acara siaran berdasarkan maksud dan tujuan seperti berikut :

a. Siaran News and Information

siaran ini meliputi warta berita, reportase, pengumuman, dan lain

sebagainya.


(10)

Siaran ini meliputi siaran agama, sekolah, dan pengetahuan umum.

c. Siaran Kebudayaan

Siaran ini meliputi kesusastraan , kesenian daerah/tradisional , dan seni (art apreciation). d. Siaran Hiburan (Entertainment)

Siaran ini meliputi musik , indonesia, asing, dan hiburan ringan.

e. Siaran Lain-lain (Miscellaneous)

Siaran ini meliputi iklan dan bumper in dan out (opening/closing tune), obrolan ringan, kuis, drama.

2.4 Teori Niche

Teori niche merupakan teori yang muncul dari disiplin Ekologi. Akan tetapi teori ini dapat digunakan untuk riset tingkat kompetisi antar media massa, baik itu surat kabar, televisi maupun radio. Teori ini juga dapat digunakan untuk mengukur persaingan antar program beberapa perusahaan.

Menurut Levin yang dikutip oleh Sendjaya dalam Kriyantono (2009 :274), sifat interaksi sebuah organisasitergantung pada 3 faktor :


(11)

a. Niche Breadth yaitu daerha atau ruang sumber penunjang kehidupan yang ditempati oleh masing-masing individu atau tingkat hubungan antar populasi dengan sumber penunjang.

b. Niche Overlap yaitu penggunaan sumber penunjang kehidupan yang sama dan terbatas oleh dua makhluk hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang tindih atau derajat persamaan ekologis atau kompetisi antar populasi dalam memperebutkan sumber penunjang.

c. Jumlah seluruh sumber daya yang dapat digunakan oleh seluruh populasi.

Yang dimaksud oleh sumber penunjang dalam penelitian ini adalah sumber penunjang kehidupan media, yang kaitannya dalam hal ini adalah radio. Sumber penunjang kehidupan media meliputi types of capital (struktur permodalan dan pemasukan iklan), types of content (Aspek program dan atau jenis isi media), types of audience ( menunjukkan jenis khalayak sasaran). Dalam penelitian ini sendiri lebih berfokus pada types of content (aspek program). Dimana nanti melihat persaingan yang terjadi antar radio, kaitannya dengan program untuk meningkatkan jumlah pendengarsehingga perlu adanya strategi dalam membuat sebuah program musik.

2.5 Analisa SWOT

Perencanaan yang cermat dan teliti akan menghasilkan tahapan kerja yang jelas terukur danspesifik serta lengkap dengan langkah-langkah alternatif, sehingga bila terjadikegagalan bisa diambil alternatif penyelesaian.Perencanaan juga dapat


(12)

memperlancar kerja sama dengan pihak lain. Sebuahrencana yang matang akan memunculkan rasa percaya pada pendengar potensial,menciptakan atau membina hubungan yang baik (Effendy, 1999: 177). Apabila rasa percaya sudah didapatkan oleh pendengar Solo Radio,nantinya rasa percaya tersebut akan berkembang menjadi loyalitas.Semua keuntungan tersebut tidak akan didapatkan jika perencanaan yangdilakukan sebatas angan. Karena itu harus dibuat secara matang dan dituangkan secaratertulis maupun didokumentasikan.

Ananlisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis, dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan ( kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk Analisis Situasi adalah Ananisis SWOT.

Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :

a. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat


(13)

di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut


(14)

akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:

Tabel 2.1 Matrik SWOT Kearns


(15)

Sumber : Hisyam, 1998

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal


(16)

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

2.6 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu skripsi yang ditulis oleh Abdul Azis (2008) dengan judul "Strategi Radio Sonora Yogyakarta Dalam Persaingan Bisnis Siara Radio" membahas tentang bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengelola dunia bisnis radio sehingga bisa bersaing dengan radio lain dan program siarnya bisa diterima oleh masyarakat. Dalam penelitian tersebut metode yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Penelitian tersebut juga menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.


(17)

Selain itu peneliti juga menemukan penelitian lain yang membahas strategi radio yang ditulis oleh Arifah Fatmawati (2008) dengan judul skripsi " Strategi Penyiaran GCD FM Dalam Menghadapi Persaingan di Yogyakarta". Dalam penelitian tersebut penulis membahas tentang bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh raadio GCD FM dalam menyajikan informasi kepada masyarakat agar bisa efekti dan bisa diterima oleh pendengaar. Dalam penelitian tersebut metode yang digunakan penulis yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif.

Hubungan kedua penelitian tersebut adalah sama-sama ingin mengetahui strategi apa yang digunakany suatu radio dalam menghadapi persaingan antar radio agar bisa diterima oleh masyarakat.Ada perbedaan yang cukup signifikan dari penelitian tersebut dengan penelitian dalam skripsi ini. Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan penelitian pada bagaimana usaha yang dilakukan oleh Solo Radio dalam merombak program agar bisa meningkatkan jumlah pendengar.


(18)

2.7 Kerangka Pikir

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Semakin ketatnya persainga nantar radio tidak dipungkiri membuat suatu stasiun radio harus bekerja keras mengembangkan ide kreatif, agar program yang dibuat bisa diterima oleh masyarakat. Format program acara yang sudah mengudara selama 12 tahun dengan konten yang sama,membuat Solo Radio ingin membuat sebuah gebrakan baru. Setiap radio pada dasarnya memiliki format program yang sama, yaitu program musik. Namun untuk

Solo Radio Meningkatkan jumlah pendengar

Analisa SWOT

1. Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

2. Strategi WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

3. Stratgi ST Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4. Strategi WT Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.


(19)

mendapatkan banyak pendengar setiap radio memiliki strategi masing-masing dalam mengemas Program Musik agar lebih menarik agi.

Dengan menganalisi situasi menggunakan analisa SWOT bisa mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dana ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis, dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan ( kekuatan,kelemahan.peluang. dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk Analisis Situasi adalah Ananisis SWOT. Setelah berhasil menganalisis situasi kemudian merumuskan strategi, melaksanakan strategi dan mengevaluasi strategi.


(1)

akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:

Tabel 2.1 Matrik SWOT Kearns


(2)

Sumber : Hisyam, 1998

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal


(3)

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

2.6 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu skripsi yang ditulis oleh Abdul Azis (2008) dengan judul "Strategi Radio Sonora Yogyakarta Dalam Persaingan Bisnis Siara Radio" membahas tentang bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengelola dunia bisnis radio sehingga bisa bersaing dengan radio lain dan program siarnya bisa diterima oleh masyarakat. Dalam penelitian tersebut metode yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Penelitian tersebut juga menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.


(4)

Selain itu peneliti juga menemukan penelitian lain yang membahas strategi radio yang ditulis oleh Arifah Fatmawati (2008) dengan judul skripsi " Strategi Penyiaran GCD FM Dalam Menghadapi Persaingan di Yogyakarta". Dalam penelitian tersebut penulis membahas tentang bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh raadio GCD FM dalam menyajikan informasi kepada masyarakat agar bisa efekti dan bisa diterima oleh pendengaar. Dalam penelitian tersebut metode yang digunakan penulis yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis data deskriptif.

Hubungan kedua penelitian tersebut adalah sama-sama ingin mengetahui strategi apa yang digunakany suatu radio dalam menghadapi persaingan antar radio agar bisa diterima oleh masyarakat.Ada perbedaan yang cukup signifikan dari penelitian tersebut dengan penelitian dalam skripsi ini. Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan penelitian pada bagaimana usaha yang dilakukan oleh Solo Radio dalam merombak program agar bisa meningkatkan jumlah pendengar.


(5)

2.7 Kerangka Pikir

Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Semakin ketatnya persainga nantar radio tidak dipungkiri membuat suatu stasiun radio harus bekerja keras mengembangkan ide kreatif, agar program yang dibuat bisa diterima oleh masyarakat. Format program acara yang sudah mengudara selama 12 tahun dengan konten yang sama,membuat Solo Radio ingin membuat sebuah gebrakan baru. Setiap radio pada dasarnya memiliki format program yang sama, yaitu program musik. Namun untuk

Solo Radio Meningkatkan jumlah pendengar

Analisa SWOT

1. Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

2. Strategi WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

3. Stratgi ST Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4. Strategi WT Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.


(6)

mendapatkan banyak pendengar setiap radio memiliki strategi masing-masing dalam mengemas Program Musik agar lebih menarik agi.

Dengan menganalisi situasi menggunakan analisa SWOT bisa mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dana ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis, dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan ( kekuatan,kelemahan.peluang. dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk Analisis Situasi adalah Ananisis SWOT. Setelah berhasil menganalisis situasi kemudian merumuskan strategi, melaksanakan strategi dan mengevaluasi strategi.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar T1 36201074 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar T1 36201074 BAB III

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar T1 36201074 BAB IV

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar T1 36201074 BAB V

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar T1 36201074 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Solo Radio dalam Membuat Program Musik untuk Meningkatkan Jumlah Pendengar

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebutuhan Pendengar Radio Tentang Berita Lokal di Salatiga T1 362010010 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Radio Zenith 97,2 Fm dalam Mempertahankan Pendengar T1 362007016 BAB II

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Senangnya Masa Kecilku: Komposisi Musik dalam Format Solo Piano T1 852011017 BAB II

0 0 7