PENERAPAN SIMBOL JARI TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI AKOR LAGU DALAM PEMBELAJARAN ANGKLUNG DI SMP MUTIARA 5 LEMBANG.

(1)

PENERAPAN SIMBOL JARI TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI AKOR LAGU DALAM PEMBELAJARAN

ANGKLUNG DI SMP MUTIARA 5 LEMBANG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Seni Musik

oleh

ASEP SETIAWAN NIM 10020178

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENERAPAN SIMBOL JARI

TANGAN UNTUK MENINGKATKAN

MATERI AKOR LAGU DALAM

PEMBELAJARAN ANGKLUNG DI

SMP MUTIARA 5 LEMBANG

Oleh Asep Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Asep Setiawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ASEP SETIAWAN

PENERAPAN SIMBOL JARI TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI AKOR LAGU DALAM PEMBELAJARAN

ANGKLUNG DI SMP MUTIARA 5 LEMBANG

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd NIP. 196204221986092001

Pembimbing II

Toni Setiawan Sutanto, S. Pd, M.Sn NIP. 197405012001121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., NIP. 197303262000031003


(4)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….. i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMAKASIH ………….……… iii

ABSTRAK ……… v

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……… xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Penelitian ……… 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ……… 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ……… 4

D. Tujuan Penelitian ……….. 4

E. Manfaat Penelitian ……… 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ……….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 7

A. Tinjauan Tentang Simbol ……….. 7

B. Unsur-unsur Musik ……….. 13

C. Belajar dan Pembelajaran ………. 19

D. Seni Angklung ……… 22

BAB III METODE PENELITIAN ……… 34

A. Lokasi Penelitian ……… 34


(5)

vii

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian ……… 37

D. Definisi Operasional ……… 40

E. Teknik Pengumpulan Data ……… 40

F. Instrumen Penelitian………. 42

G. Teknik Analisis Data ……… 42

H. Validasi Data ……… 43

I. Tahap-tahap Penelitian ……… 44

J. Jadwal Penelitian ……… 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 46

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ………. 46

1. Tahapan Pembelajaran Angklung ………. 46

2. Hasil Pembelajaran Angklung ………. 48

B. Pembahasan Data Penelitian ……… 57

1. Siklus 1 ……… 58

a. Kegiatan Perencanaan ……….. 58

b. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ……… 59

1) Pertemuan Pertama ……….. 59

2) Pertemuan Kedua ………. 62

c. Refleksi ……… 67

2. Siklus 2 ……… 68

a. Kegiatan Perencanaan ………. 68

b. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ……… 69

1) Pertemuan Pertanma ………. 69

2) Pertemuan Kedua ……….. 73

c. Refleksi ………. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 76


(6)

vii

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran ……….... 76

DAFTAR PUSTAKA ……….. 78


(7)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Dalam Pembelajaran Angklung Di SMP Mutiara 5 Lembang”. Judul ini diambil dari masalah yang dialami dalam pembelajaran Seni Budaya (Seni musik, dalam hal ini musik angklung) yang dilakukan oleh peneliti di SMP Mutiara 5 Lembang. Peneliti sekaligus guru mencoba menerapkan metode pembelajaran yang baru dengan menerapkan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan akor lagu yang dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengahasilkan bahan ajar tentang pembelajaran angklung di sekolah yang lebih efektif dan efisien.. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar pembelajaran. Bahan ajar ini disusun berdasarkan analisis dan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap pengalaman dalam bermain angklung dan berbagai sumber tentang model pembelajaran angklung.. Melalui bahan ajar ini guru bisa mengarahkan siswa untuk mempelajari dan memainkan lagu yang sesuai dengan hasil yang diharapkan.


(8)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang


(9)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya melestarikan dan memajukan bidang seni tradisional diperlukan perhatian yang cukup serius. Hal ini berkaitan dengan salah satu dampak modernisasi, yakni berkurangnya rasa peduli terhadap kesenian tradisional. Di satu sisi, dampak negatif ilmu dabn teknologi modern terhadap perkembangan seni tradisional pada saat ini merupakan hal yang wajar dan patut dihadapi konsekuensinya oleh semua pihak yang berkepentingan. Di sisi lain, seni tradisional yang pada umumnya berkembang di pedesaan ingin tetap hidup dan berkembang.

Pada saat ini tidak sedikit orang Sunda (Jawa Barat), khususnya di kota, yang kurang menghargai keseniannya sendiri. Hal itu tanpa disadari menunjukkan adanya anggapan modern terhadap kesenian-kesenian impor yang bersifat popular, sekaligus juga menunjukkan adanya anggapan kuno terhadap kesenian tradisional. Kenyataan ini mempengaruhi para seniman, menyebabkan mereka kurang percaya diri. Selain itu, sikap generasi muda, terutama di kota merasa malu, enggan untuk mempelajari, apalagi untuk memahaminya. Generasi muda, termasuk para pelajar, seolah-olah menjadi korban utama, dengan adanya sistem pendidikan seni di Indonesia yang kurang mengarah pada sumber budayanya. Yang lebih memprihatinkan, kesenian pribumi hanyalah dijadikan sebagai pelengkap sebatas informasi dengan cara pengajarannya yang bersifat teoritis belaka. Lebih-lebih dengan adanya kesan umum di masyarakat yang menyatakan bahwa seni daerah hanyalah berfungsi sebagai hiburan, sebagai pelepas lelah jika diperlukan.

Melihat perkembangan ilmu dan teknologi modernisasi di Indonesia, maka pemerintah melakukan program pembelajaran kesenian tradisional pada tingkatan


(10)

2

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akademisi untuk melestarikan budaya tradisional. Khususnya kesenian angklung. Di SMP Mutiara 5 Lembang mempunyai kegiatan pembelajaran angklung yang merupakan kegiatan pengembangan ekspresi para siswa – siswi dalam berkesenian. Dalam hal pembelajarannya, terdapat kesulitan dalam hal penyampaian materi yang diterangkan oleh guru, karena siswa dalam satu kelas mempunyai kecerdasan yang beda – beda.

Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Banyak teori yang menjelaskan tentang kecerdasan manusia. Menurut pandangan Gardner dalam Prawira Dilaga (2007, hlm. 60) yang dikutif Nur Sari (2011, hlm. 1), dijelaskan terdapat delapan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu manusia, antara lain: kecerdasan lingustik, matematis-logis, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Dengan potensi akal tersebut, manusia bisa bertahan hidup dalam menghadapi problema kehidupan sehari-hari.

Dari keterangan di atas, dijelaskan bahwa manusia mempunyai kecerdasan musikal. Kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang bisa mengapresiasi berbagai bentuk musik. Sebagaimana dikatakan Prawiradilaga (2007, hlm. 64) dalam Nur Sari (2011, hlm. 1), disebutkan bahwa kecerdasan musikal adalah:

Kemampuan mengapresiasi berbagai bentuk musikal, membedakan, mengubah dan mengekspresikannya. Kecerdasan ini juga meliputi kepekaan terhadap irama, pola nada, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. Adapun orang-orang yang memiliki ciri-ciri kecerdasan ini adalah:

1. Suka memainkan alat musik di sekolah atau di rumah. 2. Mudah mengingat melodi suatu lagu.

3. Lebih bisa belajar dengan iringan musik. 4. Suka mengoleksi kaset-kaset atau CD lagu.

5. Bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau orang lain. 6. Mudah mengikuti irama musik.

7. Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi.

8. Peka terhadap suara atau bunyi-bunyian di lingkungannya. 9. Memberikan reaksi yang kuat terhadap berbagai jenis musik.


(11)

3

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pandangan tersebut di atas diperjelas oleh Budiningsih (2005, hlm. 115)

dinyatakan bahwa “kecerdasan musikal adalah kemampuan manusia untuk mengenali

dan menggunakan ritme dan nada, serta kepekaan terhadap bunyi-bunyian di lingkungan sekitar suara manusia. Perubahan kesadaran manusia banyak disebabkan oleh musik dan ritme. Musik dapat menenangkan pikiran, memacu kembali aktivitas, memperkuat semangat nasional, dan dapat meningkatkan keimanan serta rasa

syukur.”

Dari kedua pandangan tersebut dapat disarikan, hanya sebagian orang yang mempunyai kecerdasan musikal. Mungkin saja ada orang yang mempunyai semua kecerdasan seperti tadi, tapi hanya beberapa orang saja yang mampu mengekspresikannya dalam kegiatan bermusik.

Perbedaan kecerdasan siswa-siswi tersebut, kesulitan sangat jelas terdapat pada penyampaian materi musik dalam pembelajaran angklung, karena pada umumnya pembelajaran angklung dengan membaca notasi angka atau notasi balok. Beda halnya di SMP Mutiara 5 Lembang, pembacaan notasi ini menjadi faktor permasalahan yang ada dalam pembelajaran angklung yang baru mengenal dengan teori musik dan alat musik angklung. Pada awalnya, pembelajaran angklung di SMP Muitara 5 Lembang menggunakan notasi angka, akan tetapi hasilnya tidak memuaskan dan tidak sampai pada tujuan yang diharapkan. Dengan permasalahan ini, maka peneliti mencoba menerapkan teknik simbol jari tangan yang bertujuan agar siswa lebih mengerti akor lagu yang dimainkan dalam belajar angklung.

B. Identifikasi Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini tentang penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi akor pada pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang, yang didalamnya terdapat beberapa permasalahan yang terdapat pada pembelajaran angklung, yaitu kurang paham memainkan akor lagu yang


(12)

4

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipelajari. Didalamnya teridentifikasi masalah sebagai berikut, seperti metodologi, strategi, tahapan. Ketiga aspek tersebut merupakan konsep dasar untuk diimplementasikan melalui kegiatan pembelejaran seperti pada pembelajaran angklung, dengan menggunakan simbol jari tangan. Dengan menggunakan simbol jari tangan, siswa dapat menguasai materi akor lagu yang dipelajari sehingga memudahkan dalam menguasai sebuah lagu atau materi yang dipelajari. Dengan melihat simbol jari tangan, siswa dapat langsung mengetahui bagaimana perpindahan akor dalam suatu lagu.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan pada identifikasi, rumusan masalah yang diungkap adalah bagaimana penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan materi akor pada pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang secara operasional fokus kajiannya dibatasi melalui bentuk pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana tahapan penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang?

2. Bagaimana hasil penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan yang terdapat dalam penelitian, seperti:

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih baik, inovatif, kreatif, dan produktif dalam pembelajaran angklung terutama di dalam menerapkan metodologi pembelajaran musik. Selain itu, untuk mendeskipsikan dan memperoleh gambaran tentang penerapan simbol jari tangan


(13)

5

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk meningkatkan penguasaan materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang.

2. Tujuan Khusus

Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran serta dapat mendeskripsikannya sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian tentang: a. Tahapan penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi

akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang.

b. Hasil penerapan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak-pihak yang terkait diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru yang akan berguna bagi perkembangan disiplin ilmu pendidikan seni musik, khususnya yang terkait dengan pembelajaran angklung.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru atau peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan bermain angklung.

b. Bagi mahasiswa pendidikan seni musik, hasil penelitian ini dapat dijadikan wawasan ketika terjun sebagai guru sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain angklung.

c. Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pembelajaran angklung.


(14)

6

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Struktur organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab dapat dirinci sebagai berikut, terdiri dari beberapa bab, yaitu bab I menceritakan tentang pendahuluan, bab II menceritakan tentang kajian pustaka, bab III menceritakan tentang metode penelitian, bab IV menceritakan tentang hasil penelitian dan pembahasan, bab V menceritakan tentang simpulan dan saran, secara rinci akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Pada bagian pendahuan ini, hal-hal yang diungkap meliputi bahasan tentang: Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi. 2. Pada bagian kajian pustaka, ruang lingkup bahasannya terdiri dari: konsep simbol,

unsur-unsur musik, teori pembelajaran ,dan seni angklung, dengan harapan semua teori yang dianggap relevan dapa menjadi pembedah permasalahan yang dimunculkan dalam bentuk pertanyaan penelitian.

3. Semua komponen yang berada pada ruang lingkup metode merupakan cara-cara operasional yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan, mengolah, menganalisis, dan menyusun seluruh data yang didapat menjadi sebuah karya ilmiah yang berwujud skripsi.

4. Pada bab ini dikaji mengenai hasil penelitian yang dilakukan dengan mengacu pada pokok permasalahan atau rumusan masalah untuk diolah sehingga mendapatkan jawaban dari rumusan masalah.

5. Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, mengenai tahapan-tahapan pembelajaran dan hasil pembelajaran yang mengkaji tentang bagaimana penerapan simbol jari tangan untuk menguasai materi akor dalam pembelajaran angklung di SMP Mutiara 5 Lembang.


(15)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitain

Penelitain ini dilaksanakan di SMP Mutiara 5 Lembang yang beralamat di jalan Tangkuban Perahu nomor 78 desa Cikole kecamatan Lembang kabupaten Bandung

Barat 40391, nomor telepon (022) 2785521, website

http://smpmutiara5.blogspot.com/. Pemilihan SMP Mutiara 5 Lembang sebagai lokasi penelitian, didasarkan pada pertimbangan bahwa SMP Mutiara 5 Lembang melaksanakan kegiatan pembelajaran angklung dan mempunyai fasilitas yang cukup, khususnya pada media pembelajaran musik. Selain itu peneliti adalah guru yang mengajar disana. Lokasi SMP Mutiara 5 Lembang tergambar pada peta dibawah ini:

Gambar 3.1 Peta Lokasi SMP Mutiara 5 Lembang (Sumber Google Map)


(16)

34

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lokasi penelitian

Gambar 3.2 SMP Mutiara 5 Lembang (dokumentasi Asep Setiawan. 2014) 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi SMP Mutiara 5 Lembang, yang di ambil dari kelas 7 berjumlah 20 orang siswa dengan jumlah laki-laki 6 orang, dan perempuan 14 orang. Pemilihan subjek penelitian ini dikarenakan adanya permasalahan yang didapat dalam proses pembelajaran angklung, khususnya di kelas 7 yang merupakan awal pembelajaran dan kebanyakan baru mengenal alat musik angklung. Mereka belum bisa memainkan alat musik dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas siswa sehingga anak belajar meningkatkan penguasaan berolah musik melalui alat musik angklung, dengan harapan bisa mengolah dan mengasah rasa musikal.


(17)

35

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Siswa siswi kelas 7a sebagai subjek penelitian pembelajaran Angklung (dokumentasi Asep Setiawan. 2014)

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan untuk penerapanan simbol jari tangan dalam pembelajaran Angklung di kelas 7a SMP Mutiara 5 Lembang tergambar dalam skema diagram sebagai berikut:

Langkah Awal

1. Observasi kelas 2. Kajian Pustaka 3. Penyusunan Instrumen

4. Mendesain Model

Langkah Inti

1. Aplikasi Desan model pembelajaran berdasarkan Siklus 1-2

2. Temuan Hasil

Langkah Akhir

1. Pengolahan, analisis Data

2. Verifikasi

3. Penyusunan Laporan 4. Ujian Sidang

Temuan hasil penelitian model Pembelajaran Angklung


(18)

36

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.4. Desain Penelitian (Sumber diolah peneliti, 2014)

Setelah menyusun desain penelitian, dilanjutkan kepada desain aplikasi penelitian. Desain aplikasi penelitian ini merupakan jabaran tindakan dari desain penelitian yang telah dijelaskan di atas. deskripsi Aplikasi desain tindakan penelitian dijelaskan pada tabel di bawah:

Tabel 3.1 Tahapan Siklus Penelitian

No Tahapan Rencana

Tindakan

Tindakan Refleksi Hasil

1. Siklus I Menyusun RPP I Aplikasi RPP

Telaah RPP I Refleksi RPP I

2. Siklus II Menyusun RPP II hasil refleksi I

Aplikasi RPP II

Telaah RPP II

Refleksi RPP II

3. Hasil

Sumber diolah oleh peneliti (2014)

C. Metode Penelitian

1. Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk memaksimalkan hasil penelitian. Pemilihan pendekatan tersebut disebabkan karena metode penelitian ini berguna untuk mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan adanya kerjasama antara peneliti, guru mitra, dan siswa, dengan menggunakan pendekatan kualitatif.


(19)

37

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur PTK berbentuk daur ulang atau siklus yang mengacu pada model Kemmis. Siklus tidak hanya berlangsung satu kali, melainkan beberapa kali, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil pembelajaran dapat lebih bermakna dan lebih efektif. Adapun prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan adalah sbb :

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran angklung. Dalam hal ini, perencanaan dibuat sesudah peneliti menyingkapi permasalahan dalam proses pembelajaran dan kondisi siswa. Hasil fakta yang terjadi, sehingga dapat menentukan strategi yang akan diterapkan dalam pembelajaran angklung. Pada saat perencanaan, peneliti membuat Rencana Pembelajaran (RP) yang dilengkapi dengan sistem penilaian yang akan diberikan pada saat proses pembelajaran. Selain itu peneliti mempersiapkan format observasi untuk siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Dalam hal ini tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi dari rancangan yang telah kita buat yang telah disusun dalam rencana pembelajaran (RP). Kegiatan ini selain berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran angklung oleh siswa, juga penggunaan media pembelajaran oleh peneliti.

c. Pengamatan (Observing)

Dalam tahapan ini, proses pengamatan dilakukan oleh pengamat atau peneliti terhadap pelaksanaan pembelajaran angklung dalam waktu bersamaan. Jadi pada saat pelaksanaan tindakan juga dilakukan pengamatan, sehingga peneliti langsung mengetahui permasalahan yang didapat oleh siswa dalam pembelajaran angklung, sehingga peneliti bisa mempunyai gambaran untuk membuat perencanaan yang baru. d. Refleksi (Reflecting)


(20)

38

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini, peneliti mengkaji secara menyeluruh terhadap proses pembelajaran angklung, berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Dalam kegiatan ini peneliti berdiskusi dengan siswa, untuk mengkaji permasalahan yang didapat dalam proses pembelajaran angklung pada siklus yang pertama.

Dalam penelitian ini, kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan mengacu dari model Kemmis & Tuggart dalam Suharsimi (2006:74). Desain tahapan kegiatan penelitian ini diilustrasikan dalam skema bagan seperti berikut ini.

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Pengamatan/ Pengumpulan data I Refleksi I Siklus I Permasalahan baru hasil refleksi I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan/ Pengumpulan data II Refleksi II Siklus II Permasalaha n baru hasilrefleksi II Hasil


(21)

39

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.5

Model siklus Kemmis pada kegiatan PTK dalam Suharsimi (2006, hlm. 74)

D. Definisi Operasional

1. Simbol bisa disebut juga dengan tanda. Tanda adalah sesuatu yang berdiri pada sesuatu yang lain atau menambahkan dimensi yang berbeda pada sesuatu, dengan memakai segala apapun yang dapat dipakai untuk mengartikan sesuatuhal lainnya. (Arthur Asa Berger,2005, hlm. 1)

2. Akor adalah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan

nada tets dan kuinnya, atau dikatakan juga terts bersusun”. (Jamalus, 1988, hlm.

30),

3. Pembelajaran Seni adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman berkesenian dan berinteraksi dengan budaya lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. (Jazuli, 2008, hlm. 139-140)

4. Angklung adalah alat yang dibuat dari bambu yang dibunyikan dengan cara digoyangkan , digetarkan, dan dihentakkan atau di-tengkep. (Juju Masunah, 1999, hlm. 9)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.


(22)

40

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap tindakan atau perilaku yang dijadikan fokus penelitian dengan melihat langsung kejadiannya. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Melalui observasi, diharapkan peneliti dapat melihat secara langsung pelaksanaan pembelajaran angklung yang dilakukan yang dapat membantu dalam pengolahan dan analisis data, sehingga dapat menghasilkan data penelitian yang memiliki validitas yang tinggi karena memberikan kesimpulan berdasarkan apa yang peneliti lihat. Kegiatan observasi ini dilakukan mulai dari bulan April sampai Mei 2014. Peneliti yang juga bertugas sebagai guru dalam melaksanakan kegiatan observasi ini bekerjasama dengan guru mitra. Sehingga data-data yang diperoleh menjadi lengkap. 2. Wawancara

Selain menggunakan teknik observasi, untuk mendapatkan data-data yang lebih lengkap lagi digunakan teknik wawancara. Teknik wawancara ini digunakan untuk melengkapi teknik observasi yang telah dilakukan. Dengan wawancara akan mendapatkan data-data yang lebih rinci lagi.

Hal-hal yang menjadi fokus di dalam kegiatan wawancara ini, adalah mengenai materi yang diajarkan, metode yang digunakan oleh guru di dalam pembelajaran, tingkat kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran, dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran angklung dengan menggunakan simbol jari tangan.

Wawancara mendalam dilakukan kepada siswa dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman dan keterampilan siswa dalam memainkan angklung yang pelaksanaannya dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran angklung menggunakan simbol jari tangan.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah seorang siswa yang mengikuti pembelajaran angklung pada hari Senin tanggal 10 Pebruari 2014 pukul 09.40-10.00 di SMP Mutiara 5 Lembang..


(23)

41

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tes

Pemberian tes ditujukan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari setiap pertemuan. Te ini merupakan serentetan pertanyaan dan latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan , pengetahuan dan bakat yang dimiliki oleh siswa.

4. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu upaya dalam rangka pencarian data berdasarkan dokumen-dokumen pribadi dengan sejumlah informan yang dianggap memiliki informasi tentang masalah yang diteliti. Hasil dari pendokumentasian ini yaitu berupa gambar dan bentuk rekaman audio hasil wawancara antara peneliti dengan sejumlah informan. Cara ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh melalui teknik wawancara maupun observasi. Peneliti juga menggunakan dokumen berupa materi pelajaran yang diberikan kepada siswa dan hasil belajar siswa.

F. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengunakan beberapa instrumen penelitian, diantaranya:

1. Format pengamatan atau observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran atau tindakan yang diisi oleh peneliti beserta guru mitra selaku observer. (Contoh terlampir)

2. Catatan lapangan untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran menyangkut respon siswa, sikap, minat dan perilaku di kelas. 3. Dokumentasi berbentuk gambar pada saat pelaksanaan pembelajaran.

4. Catatan kecil tentang tanggapan dan evaluasi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti dan guru mitra.


(24)

42

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi di lapangan untuk selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan. Dalam penelitian kualitatif, analisis dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan.

Dalam pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis data dengan cara merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini bertujuan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Display Data (Penyajian Data)

Display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun secara terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang terkumpul secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari pola hubungannua untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data selanjutnya disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

3. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan tahap akhir dalam penelitian untuk memberikan hasil terhadap data yang telah dianalisis. Proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan datalapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk kategorisasi data. Setelah data yang terkumpul direduksi, selanjutnya data dianalisia dan diverifikasi.


(25)

43

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk membuktikan keabsahan suatu penelitian, maka diperlukan validasi data. Validasi data digunakan untuk membuktikan apa yang telah diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan dalam validasi data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Member Chek.

Tujuan member chek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari semua siswa yang mengikuti pembelajaran angklung, dan hasil data yang diperoleh di cek kembali apakah data yang diisi siswa sesuai dengan kriteria yang diperoleh.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan data yang diperoleh dari siswa, dengan data hasil observasi dan wawancara terhadat sumber lainnya.

I. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.

b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian. c. Menenukan judul dan lokasi penelitian. d. Menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menghubungi kepala sekolah SMP Mutiara 5 Lembang untuk meminta ijin melakukan penelitian.


(26)

44

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghubungi kepala sekolah untuk melakukan wawancara.

c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan dengan masalah yang diteliti.

e. Melakukan observasi/pengamatan terhadap proses penelitian. 3. Tahap Pelaporan

a. Analisis hasil penelitian b. Penulisan laporan akhir c. Ujian sidang

J. Jadwal Penelitian

Sesuatu yang baik dapat terlaksana apabila dilakukan sesuai dengan agenda dan jadwal yang telah disusun sebelumnya.sebagai acuan dalam melakukan penelitian, penulis menyusun jadwal penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2014

Peb Mar Apr Mei Jun Jul

1. Pra Penelitian 2. Pembuatan Judul


(27)

45

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penyusunan Proposal 4. Penyusunan BAB I 5. Penyusunan BAB II 6. Penyusunan BAB III 7. Penelitian Lapangan 8. Penyusunan BAB IV 9. Penyusunan BAB V 10. Penyempurnaan skripsi

11. Sidang dan revisi pasca sidang Sumber: Diolah oleh peneliti (2014)


(28)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian, dipandang perlu menarik kesimpulan tentang upaya meningkatkan keterampilan memainkan angklung dengan menerapkan simbol jari tangan untuk menguasai akor lagu yang dimainkan di kelas VII A SMP Mutiara 5 Lembang. Simpulannya adalah:

1. Tahapan pembelajaran dilakukan sesuai dengan prosedur atau rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, dengan begitu materi yang diajarkan sangat jelas dengan adanya tahapan-tahapan pembelajaran serta pengulangan materi yang dilakuakn dalam siklus penelitian.

2. Pembelajaran angklung dengan menerapkan simbol jari tangan, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam akor tingkatan lagu sebesar 85%. Terbukti dari hasil yang dicapai oleh siswa, sebagian besar siswa dapat memainkan angklung dengan membawakan materi lagu daerah antara lain lagu Manuk Dadali.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti memiliki gambaran tentang proses pembelajaran angklung dengan menerapkan simbol jari tangan sebagai kode akor tingkat yang dimainkan dalam memainkan lagu, sebagaimana dijabarkan pada pembahasan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk Sekolah, alat musik angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang perlu dipertahankan keberadaannya. Alat musik ini sudah dikenal masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara, selain itu perkembangannya pun terlihat positif, mulai dari inovasi bentuknya sampai dengan segi penyajiannya. Oleh karena itu sudah selayaknya angklung ini masuk pada materi pelajaran disekolah-sekolah umum, agar generasi muda merasa memiliki terhadap keberadaan seni tradisional,


(29)

76

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga tumbuh rasa cinta tanah air di dalam dirinya. Dalam hal ini perlu campur tangan pemerintah untuk mewujudkannya.

2. Bagi guru, mengajarkan angklung merupakan sebuah tantangan tersendiri, oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam memberikan materi ini. Di setiap sekolah tentunya akan berbeda situasi dan kondisinya. Hal tersebut disebabkan faktor internal atau eksternal sekolah itu sendiri. Tetapi walau bagaimanapun situasi dan kondisi yang ada, guru harus tetap semangat dan yakin bahwa proses pembelajaran angklung berlangsung dengan baik, dengan catatan memiliki strategi, konsep pembelajaran yang jelas, dan pemanfaatan media pembelajaran.

3. Bagi siswa, belajar angklung merupakan sesuatu yang menyulitkan. Tetapi dibalik kesulitan, terdapat banyak manfaat bagi perkembangan siswa. Dengan belajar angklung, siswa dapat mengolah rasa musikal, melatih kedisiplinan, melatih rasa kecintaan terhadap seni tradisional, belajar bekerjasama dengan orang lain, dan konsentrasi dengan materi yang diajarkan. Perlu kesabaran, disiplin, dan kerja keras yang tinggi untuk dapat memainkan sebuah karya lagu. Sikap tersebut secara tidak langsung akan melatih dan membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan kemauan dan motivasi yang tinggi untuk belajar angklung.


(30)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT. Bumi Aksara Banoe, Pono. (2003).Pengantar Pengetahuan Harmoni.Yogyakarta. Kanisius

Berger, Arthur Asa. (2005).Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta. Tiara Wacana Yogya

Dimyati dan Mudjiono.(2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Asdi Mahasatya Edmund Prier SJ, Karl. (2006). Ilmu Harmoni Edisi Baru. Yogyakarta. Pusat Musik

Liturgi

Jamalus. (1988). Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta. P2LPTK Jazuli, M. (2008).Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang. Unesa University

Press

Kodijat, Latifah. (2007).Istilah-Istilah Musik.Jakarta. Djambatan

Masunah, Juju, dkk. (1999).Angklung di Jawa Barat Sebuah Perbandingan Buku 1. Bandung. IKIP Bandung Press

Masunah, Juju, dkk. (1999).Angklung di Jawa Barat Buku II. Bandung. IKIP Bandung Press

Sumyana, Andjar. (1977).Penuntun Pengajaran Seni Suara (Seni Musik).Bandung. PT. Pelita Masa

Sukyadi, Didi. (2011).Teori dan Analisis Semiotika. Bandung. Rizqi Press

Sutikno, Sobry. (2009).Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan

Pembelajaran yang Berhasil”.Bandung.Prospect Bandung

Wiriaatmadja, Rochyati. (2012).Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya


(1)

43

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk membuktikan keabsahan suatu penelitian, maka diperlukan validasi data. Validasi data digunakan untuk membuktikan apa yang telah diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan dalam validasi data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Member Chek.

Tujuan member chek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari semua siswa yang mengikuti pembelajaran angklung, dan hasil data yang diperoleh di cek kembali apakah data yang diisi siswa sesuai dengan kriteria yang diperoleh.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan data yang diperoleh dari siswa, dengan data hasil observasi dan wawancara terhadat sumber lainnya.

I. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai

subjek yang akan diteliti.

b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian.

c. Menenukan judul dan lokasi penelitian. d. Menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menghubungi kepala sekolah SMP Mutiara 5 Lembang untuk meminta ijin


(2)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghubungi kepala sekolah untuk melakukan wawancara.

c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut

ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

d. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan

dengan masalah yang diteliti.

e. Melakukan observasi/pengamatan terhadap proses penelitian.

3. Tahap Pelaporan

a. Analisis hasil penelitian b. Penulisan laporan akhir c. Ujian sidang

J. Jadwal Penelitian

Sesuatu yang baik dapat terlaksana apabila dilakukan sesuai dengan agenda dan jadwal yang telah disusun sebelumnya.sebagai acuan dalam melakukan penelitian, penulis menyusun jadwal penelitian sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2014

Peb Mar Apr Mei Jun Jul

1. Pra Penelitian


(3)

45

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penyusunan Proposal

4. Penyusunan BAB I

5. Penyusunan BAB II

6. Penyusunan BAB III

7. Penelitian Lapangan

8. Penyusunan BAB IV

9. Penyusunan BAB V

10. Penyempurnaan skripsi

11. Sidang dan revisi pasca sidang Sumber: Diolah oleh peneliti (2014)


(4)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian, dipandang perlu menarik kesimpulan tentang upaya meningkatkan keterampilan memainkan angklung dengan menerapkan simbol jari tangan untuk menguasai akor lagu yang dimainkan di kelas VII A SMP Mutiara 5 Lembang. Simpulannya adalah:

1. Tahapan pembelajaran dilakukan sesuai dengan prosedur atau rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, dengan begitu materi yang diajarkan sangat jelas dengan adanya tahapan-tahapan pembelajaran serta pengulangan materi yang dilakuakn dalam siklus penelitian.

2. Pembelajaran angklung dengan menerapkan simbol jari tangan, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam akor tingkatan lagu sebesar 85%. Terbukti dari hasil yang dicapai oleh siswa, sebagian besar siswa dapat memainkan angklung dengan membawakan materi lagu daerah antara lain lagu Manuk Dadali.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, peneliti memiliki gambaran tentang proses pembelajaran angklung dengan menerapkan simbol jari tangan sebagai kode akor tingkat yang dimainkan dalam memainkan lagu, sebagaimana dijabarkan pada pembahasan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk Sekolah, alat musik angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang perlu dipertahankan keberadaannya. Alat musik ini sudah dikenal masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara, selain itu perkembangannya pun terlihat positif, mulai dari inovasi bentuknya sampai dengan segi penyajiannya. Oleh karena itu sudah selayaknya angklung ini masuk pada materi pelajaran disekolah-sekolah umum, agar generasi muda merasa memiliki terhadap keberadaan seni tradisional,


(5)

76

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga tumbuh rasa cinta tanah air di dalam dirinya. Dalam hal ini perlu campur tangan pemerintah untuk mewujudkannya.

2. Bagi guru, mengajarkan angklung merupakan sebuah tantangan tersendiri, oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam memberikan materi ini. Di setiap sekolah tentunya akan berbeda situasi dan kondisinya. Hal tersebut disebabkan faktor internal atau eksternal sekolah itu sendiri. Tetapi walau bagaimanapun situasi dan kondisi yang ada, guru harus tetap semangat dan yakin bahwa proses pembelajaran angklung berlangsung dengan baik, dengan catatan memiliki strategi, konsep pembelajaran yang jelas, dan pemanfaatan media pembelajaran.

3. Bagi siswa, belajar angklung merupakan sesuatu yang menyulitkan. Tetapi dibalik kesulitan, terdapat banyak manfaat bagi perkembangan siswa. Dengan belajar angklung, siswa dapat mengolah rasa musikal, melatih kedisiplinan, melatih rasa kecintaan terhadap seni tradisional, belajar bekerjasama dengan orang lain, dan konsentrasi dengan materi yang diajarkan. Perlu kesabaran, disiplin, dan kerja keras yang tinggi untuk dapat memainkan sebuah karya lagu. Sikap tersebut secara tidak langsung akan melatih dan membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan kemauan dan motivasi yang tinggi untuk belajar angklung.


(6)

Asep Setiawan, 2014

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT. Bumi Aksara Banoe, Pono. (2003).Pengantar Pengetahuan Harmoni.Yogyakarta. Kanisius

Berger, Arthur Asa. (2005).Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta. Tiara Wacana Yogya

Dimyati dan Mudjiono.(2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Asdi Mahasatya Edmund Prier SJ, Karl. (2006). Ilmu Harmoni Edisi Baru. Yogyakarta. Pusat Musik

Liturgi

Jamalus. (1988). Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta. P2LPTK Jazuli, M. (2008).Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang. Unesa University

Press

Kodijat, Latifah. (2007).Istilah-Istilah Musik.Jakarta. Djambatan

Masunah, Juju, dkk. (1999).Angklung di Jawa Barat Sebuah Perbandingan Buku 1. Bandung. IKIP Bandung Press

Masunah, Juju, dkk. (1999).Angklung di Jawa Barat Buku II. Bandung. IKIP Bandung Press

Sumyana, Andjar. (1977).Penuntun Pengajaran Seni Suara (Seni Musik).Bandung. PT. Pelita Masa

Sukyadi, Didi. (2011).Teori dan Analisis Semiotika. Bandung. Rizqi Press

Sutikno, Sobry. (2009).Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan

Pembelajaran yang Berhasil”.Bandung.Prospect Bandung

Wiriaatmadja, Rochyati. (2012).Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Perpustakaan Di SMP Mutiara 5 Lembang

1 11 143

Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari (Studi Semiotika Roland Barthes Tentang Representasi Simbol Tangan Metal Dua Jari Bagi Pecinta Musik Metal di Kota Bandung)

6 22 93

PENERAPAN MODEL TREFFINGER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIMBOL-SIMBOL PETA PENERAPAN MODEL TREFFINGER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIMBOL-SIMBOL PETA PROVINSI JAWA TENGAH SISWA KELAS 1V MIM KRAKITAN B

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA.

0 5 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY-BASED SCIENCE PLUS READING (ISR) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONTEN MATERI FISIKA SISWA SMP.

1 11 64

PENERAPAN PEMBELAJARAN ANGKLUNG DIATONIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN MUSIK ANAK.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOOPERATIF DAN PENGUASAAN MATERI IPA SISWA SMP NEGERI 4 Wates.

0 0 2

PENERAPAN SIMBOL JARI TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI AKOR LAGU DALAM PEMBELAJARAN ANGKLUNG DI SMP MUTIARA 5 LEMBANG - repository UPI S PSM 1002078 Title

0 0 3

Mengoptimalkan Keterlibatan Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran Kimia Anorganik Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi

0 0 10

Penerapan Asesmen Written Feedback Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMP

0 1 13