PENERAPAN MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI KELAS IV SD NEGERI 4 CIBODAS.

(1)

KELAS IV SD NEGERI 4 CIBODAS

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pedagogik Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Ayu Tri wahyuni

1003439

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

TEKNOLOGI KOMUNIKASI KELAS IV SD NEGERI 4 CIBODAS

Oleh Ayu Tri Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ayu Tri Wahyuni Juni 2014

Hak cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, di photocopy atau lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

KELAS IV SD NEGERI 4 CIBODAS

Oleh Ayu Tri Wahyuni

NIM. 1003439

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed NIP. 1959101121981011002

Pembimbing II

Ira Rengganis, S.Pd.,M.Sn NIP. 19800200142008122001

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002


(4)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK ………... KATA PENGANTAR ………... UCAPAN TERIMA KASIH …….………... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ………... B.Rumusan Masalah ……….………... C.Tujuan Penelitian ……….……….... D.Manfaat Hasil Penelitian ………... E. Definisi Operasional ………... F. Hipotesis Tindakan ………... BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran IPS

1. Definisi Pembelajaran IPS ……….. 2. Tujuan Pembelajaran IPS ………... 3. Perkembangan Teknologi Komunikasi ………. B. Model Pembelajaran Jigsaw

1. Definisi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 2. Definisi Model Pembelajaran Jigsaw …………... 3. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw ………... 4. Keunggulan Model Jigsaw…...... 5. Kelemahan Model Jigsaw….………... C. Keaktifan Siswa

1. Definisi Keaktifan.………... ii iii iv vi 1 4 4 5 6 7 8 9 11 18 20 21 22 23 23


(5)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Prinsip-prinsip Belajar Aktif ………... D. Kerangka Berpikir ………... BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode dan Penelitian

1. Jenis Penelitian ………... 2. Subjek Penelitian ……….. 3. Tempat Penelitian ………... 4. Waktu Penelitian ………... B. Prosedur Penelitian ………... 1. Tahap Pendahuluan (Planning) ………... 2. Tahap Tindakan ………... C. Teknik Pengumpulan Data ………

1. Instrumen Pembelajaran ……….. 2. Instrumen Pengumpulan Data ………. D. Analisis Data ………...

1. Kuantitatif ………....

2. Kualitatif ………...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………... 1. Deskripsi Awal dan Gambaran Lokasi Penelitian ………….. 2. Deskripsi Tindakan Siklus 1 ………... 3. Deskripsi Siklus 2 ……….

B. Pembahasan ………....

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan...………... B. Rekomendasi ………...

28 29 31 32 32 33 33 33 34 41 41 41 42 42 42 45 45 46 59 71 79 81


(6)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas


(7)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TEKNOLOGI KOMUNIKASI

KELAS IV SD NEGERI 4 CIBODAS Oleh

Ayu Tri Wahyuni 1003439

Permasalahan dalam skripsi ini adalah kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang. Penyebabnya yaitu pada saat pembelajaran, peneliti hanya memakai metode ceramah dan diskusi biasa serta dengan menggunakan media seadanya siswa kurang ikut berperan aktif dalam keterlaksanaan pembelajaran. Hasil yang diperoleh saat observasi dari pembelajaran IPS ini siswa kurang antusias dalam pembelajaran dan masih terpusat pada guru. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan model jigsaw di kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Penelitian dilaksanakan di kelas IV dengan jumlah awal siswa sebanyak 31 oang siswa yang masing – masingnya terdiri dari 22 siswa laki – laki dan 9 siswa perempuan, akan tetapi terdapat kondisi yang tidak diduga yaitu dimana pada pelaksanaan siklus ada beberapa siswa yang tidak hadir. Hal ini membuat peneliti untuk membatasi jumlah siswa yang diteliti menjadi 29 orang siswa saja yaitu 20 siswa laki – laki dan 9 siswa perempuan sesuai dengan jumlah siswa yang hadir selama siklus dilaksanakan. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi keaktifan siswa, lembar wawancara siswa, fieldnote, Lembar Kerja Siswa (LKS) serta Lembar Kerja Kelompok (LKK). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan di siklus 1 namun tidak terlalu optimal yaitu sebanyak 61,12% dan pada siklus 2 meningkat secara optimal yaitu mencapai 87,6% dengan pencapaian kenaikan dari siklus 1 dan siklus 2 sebanyak 26,48%. Berdasarkan hasil persentase tersebut penggunaan model jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan guru-guru untuk menerapkan model jigsaw dalam pembelajaran IPS agar memicu siswa untuk ikut berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.


(8)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu MATERIAL OF 4 GRADE OF SD NEGERI 4 CIBODAS

By

Ayu Tri Wahyuni 1003439

The problems that occur ini this final project is the less of activeness of student on learning process in 4 grade of SD Negeri 4 Cibodas, Lembang. The problems occur because researcher only use usual explanation and description with standar media that causing student not active too participate on learning process. The observation results describe students not interested on the subject and still depend on the teachers. The purpose of this research is to know the planning, execution and how to make student from 4th grade of SD Negeri 4 Cibodas, Lembang more active for learning with jigsaw modul. Metods that used in this reasearch is Classroom Action Research Methods which is developed by Kemmis and Taggart. Research held at 4th grade which consist of 31 students with 22 male students and 9 female students. But because of unexpected condition some samples were decrease. This situation forced researcher to make samples into 29 people with 20 male students and 9 female students. Instrument of this research are observation activity form of teacher, observation activity form of student, the activeness of student form, student interview form, fieldnote, Student Worksheet and the Group Worksheet. The research results show there an increase on the first cycle that not optimum yet with 61,12% and on the second cycle show the optimal results 87,6% as the diffirent 26,48% between first cycle and second cycle. Based on those percentage jigsaw modul/methods able to increase the activeness of student in learning process. As the recommendation research suggesting teacher to use jigsaw modul/methoda on social science subject to trigger student more active in the learning process.


(9)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak terlepas dari pendidikan.Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam menjadikan manusia yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan masa datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang cerdas serta mempunyai kompetensi untuk dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mewujudkan hal demikian tidak terlepas dari faktor penentu dalam keberhasilan peserta didik dalam pendidikan.

Tujuan pendidikan hanyalah lebih mengutamakan pemupukan intelektual dan kemampuan serta keterampilan tertentu yang berhubungan langsung dengan materi pembelajaran. Adapun tujuan pendidikan Nasional dirinci menjadi tujuan instituisional, dimana tujuan pendidikan dasar sebagaimana tercantum dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003, yaitu:

“Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik dan untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah”.

Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar adalah IPS.Istilah pendidikan IPS merupakan padanan Social Studies dalam konteks Kurikulum di Amerika Serikat.Pengertian pendidikan IPS di Indonesia masih dipersepsikan secara beragam.Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 yang tersedia dalam :

http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-sdmi-dan-smpmts.html) menegaskan bahwa:

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik


(10)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Secara rinci tujuan pendidikan IPS sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar mempunyai tujuan: mengenalkan kepada siswa tentang hubungan antara manusia dengan lingkungannya, memberikan pengetahuan agar siswa memahami peristiwa-peristiwa serta perubahan yang terjadi disekitarnya, mengembangkan kemampuan siswa untuk mengenal kebutuhan, menghargai budaya masyarakat sekitar, bangsa dan juga yang lainnya.

Pendidikan yang berlangsung di sekolah tentu mempunyai arahan atau tujuan yang diharapkan tercapai. Berhasil atau tidaknya pendidikan tergantung proses pembelajarannya, begitupun dengan proses pembelajaran keberhasilannya tergantung pada pemilihan metode pembelajaran yang digunakan.

Pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang sebagian besar materinya bersifat deskriptif sehingga apabila penggunaan metode yang kurang tepat mengakibatkan munculnya permasalahan siswpa pasif. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu adanya metode yang efektif dan mampu menciptakan suasana aktif siswa pada mata pembelajaran IPS.

Menurut Sudjana (2010.hlm.5) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar yang dapat ditunjukan dalam bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, prilaku, dan perubahan pada aspek-aspek lainnya pada individu yang belajar. Perubahan tersebut tidak akan terjadi apabila tidaknya keaktifan siswa dalam belajar.Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS adalah model Jigsaw.

Dalam model pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya (Rusman,


(11)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2008.hlm.203). Dengan penyampaian pendapat tersebut siswa ditekankan untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Keaktifan siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut (Kusnandar, 2008.hlm.15). Berdasarkan pengertian tersebut keaktifan siswa sangat penting karena pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja melainkan perlu adanya kegiatan siswa dalam mengolahnya.

Keaktifan siswa di sekolah sering kali menjadi salah satu penghambat proses pembelajaran di sekolah. Seperti halnya siswa kelas IV di SD Negeri 4 Cibodas keaktifan siswa di SD ini cukup rendah untuk membantu proses pembelajaran dikarenakan kurangnya respon dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran masih terfokuskan pada guru. Guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru, sehingga siswa hanya menerima informasi yang disampaikan oleh guru. Penggunaan teacher centre ini kurang menstimulus siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kurangnya penggunaan media pun berpengaruh terhadap ketertarikan siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, jika dalam pembelajaran menggunakan media maka siswa pun akan merasa tertarik dan cenderung akan memunculkan keaktifan siswa baik itu dari aktif bertanya, bependapat maupun menjawab. Hampir setengah dari siswa kelas IV di SDN 4 Cibodas masih banyak siswa yang pasif, 58% dari mereka hanya memperthatikan guru dan jika diberikan pertanyaan mereka hanya diam dengan alasan bahwa mereka takut salah untuk menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dan 42% lainnya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba menginovasi model pembelajaran agar tidak lagi menjadi pembelajaran yang monoton dan hanya terfokus pada guru saja. Model pembelajaran Jigsaw dirasakan cocok untuk menstimulus siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Karena dengan model pembelajaran ini


(12)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dituntut untuk berperan aktif dalam mengemukakan pendapat sebagai penggali informasi yang telah mereka ketahui.

Dengan demikian untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti mencoba membatasi penelitiannya dengan mengambil judul “Penerapan Model Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Materi

Perkembangan Teknologi Komunikasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah untuk diajukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan penerapan model jigsaw dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi di SD Negeri 4 Cibodas? 2. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan model jigsaw untuk meningkatkan

keaktifan siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan dalam materi perkembangan teknologi komunikasi di SD Negeri 4 Cibodas? 3. Bagaimanakah peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS

dengan menggunakan model jigsaw dalam materi perkembangan teknologi komunikasi di SD Negeri 4 Cibodas?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan penerapan pelaksanaan model jigsaw pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi menggunakan model jigsaw di SD Negeri 4 Cibodas.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan penerapan model jigsaw untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan dalam materi perkembangan teknologi komunikasi di SD Negeri 4 Cibodas.


(13)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mendeskripsikan hasil peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model jigsaw dalam materi perkembangan teknologi komunikasi di SD Negeri 4 Cibodas.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Manfaat Teoritis

Memberikan kesadaran bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk memberikan variasi dan memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis

1) Dengan penelitian ini, diharapkan kemampuan penulis mengaktifkan dan memusatkan konsentrasi siswa pada pengembangan potensi siswa juga meningkat, sehingga pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan bermakna.

2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis, dan menjadi alternatif pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dan potensi siswa.

3) Memberikan informasi yang berharga bagi penulis sebagai upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran siswa materi perkembangan teknologi komunikasi dan materi lainnya dalam pembelajaran IPS.


(14)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Siswa dapat pengalaman belajar baru dengan metode yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan belajar dan hasil belajarnya.

2) Metode jigsaw dapat digunakan sebagai upaya alternative untuk meningkatkan kompetensi intelektual dan keterampilan siswa dalam memahami materi perkembangan teknologi komunikasi. 3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali dan

mengembangkan potensi dirinya secara mandiri serta keberaniannya untuk mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab, menanggapi dan bekekerjasama.

4) Membangkitkan motivasi belajar siswa. c. Manfaat bagi sekolah

1) Penelitian ini dapat dijadikan masukan kebijakan dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

2) Penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan secara langsung yang berguna serta bermanfaat bagi pihak sekolah dalam menumbuhkan daya nalar, motivasi dan kerativitas siswa sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa.

E. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran ini merupakan salah satu dari model pembelajaran yang diawali dengan pengenalan topik yang akan dipelajari kepada siswa. Guru menstimulus siswa untuk berpendapat terhadap materi yang akan dipelajari guna meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya guru mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok maksimal 6 orang dalam satu kelompoknya.Kelompok awal yang dibentuk oleh guru merupakan kelompok asal.Kemudian guru memberikan materi bahasan (sub materi pokok) yang berbeda pada tiap anggotanya.


(15)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah semua anggota kelompok mendapatkan sub materi pokok bahasannya masing-masing, siswa dibentuk lagi dalam kelompok ahli yakni kelompok yang dibentuk berdasarkan sub materi pokok bahasan dari masing-masing kelompok. Selanjutnya siswa dituntut untuk mendiskusikan tentang sub materi pokok bahasannya sesuai dengan lembar kerja yang diberikan oleh guru.

Siswa diperkenankan untuk kembali ke kelompok asal mereka, kemudian siswa dituntut untuk mengemukakan hasil diskusi mereka di kelompok ahli sebelumnya. Siswa melaporkan hasil diskusi mereka di depan kelas.

2. Keaktifan Siswa

Keaktifan dapat diperoleh dengan adanya interaksi yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung baik itu antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru yang dapat mempengaruhi tingkah laku atau kemampuan intelektualnya. Namun keaktifan belajar pada siswa disini tidak akan timbul begitu saja melainkan perlu adanya stimulus dari guru yang bersangkutan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.Keaktifan siswa dapat berupa keterlibatan dalam memecahkan permasalahan, meliputi:

a. Keberanian mengemukakan pendapat: percakapan dua arah atau lebih bertukar informasi yang ia miliki kepada orang lain.

b. Bertanya: pengajukan pertanyaan terhadap suatu hal yang belum diketahui. c. Saling bertukar informasi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru maupun siswa lainnya: siswa dapat mencerna pertanyaan sehingga dapat mengemukakan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh orang lain.

d. Menanggapi: Tanggapan/penguatan terhadap suatu informasi yang diterimanya.

e. Bekerjasama: Usaha yang dilakukan 2 orang atau lebih untuk menyelesaikan suatu masalah guna mencapai kepentingan bersama.


(16)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan adanya aspek tersebut, pengetahuan siswa akan bertambah dengan sendirinya tanpa harus didominasi dengan pembelajaran searah yang hanya dilakukan oleh seorang guru.

3. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan peneliti sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Apabila peneliti menerapkan model Jigsaw dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV SD Negeri 4 Cibodas dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa”.


(17)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode

1. Jenis penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memiliki peranan penting dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Ruswandi, Mujono dan Ayi Suherman (2007. hlm.79) mendefinisikan “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiaki dan atau meningkatkan praktek–praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan-persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.”

PTK adalah suatu kegiatan mencermati suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan sengaja oleh peneliti dalam ruangan kelas dengan menggunakan metode atau media pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran. Sehingga guru telah mengenal keadaan kelas, dapat melakukan penelitian secara langsung dan dapat mengembangkan pola pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berdasarkan permasalahan yang ada.

PTK dilaksanakan dengan strategi siklus yang berawal dari identifikasi masalah yang dihadapi oleh guru, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Rangkaian kegiatan berurutan mulai dari rencana tindakan sampai dengan refleksi disebut satu siklus penelitian. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan pengamatan, dan refleksi. Pembentukan suatu siklus ini terjadi putaran kegiatan yang dilakukan secara berurutan dan diakhiri dengan refleksi kemudian kembali lagi ke langkah semula.


(18)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara jelas langkah – langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Bagan Model/desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Teggart dalam Arikunto (2012:16)

2. Subjek Penelitian

Sasaran penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) SD Negeri 4 Cibodas yang terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) orang siswa, 20 (dua puluh) orang terdiri dari siswa laki – laki dan 9 (sembilan) orang terdiri dari siswa perempuan.

3. Tempat Penelitian

Perencanaan SIKLUS I

Observasi

Perencanaan

SIKLUS II

Observasi

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi


(19)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti melakukan kegiatan penelitian di SD Negeri 4 Cibodas Kecematan Lembang Kabupaten Bandung Barat Kota Bandung.

4. Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014 yang ditempuh dalam waktu 3 (tiga) bulan yaitu terhitung mulai pada bulan April hingga Juni 2014. Dengan rincian sebagai berikut:

a. Persiapan Penelitian dilaksanakan di bulan april mengenai proposal penelitian.

b. Pelaksanaan penelitian dan pengolahan data c. Pelaporan

No. Kegiatan

Bulan

April Mei Juni 1. Persiapan Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian 3. Pengolahan Data 4. Pelaporan

B. Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menentukan tahapan – tahapan penelitian. Menurut Kemmis dan McTaggart (dalam Arikunto, 2012. hlm.17) yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setelah tindakan refleksi berlangsung maka pelaksaan tersebut dikatakan satu siklus. Sebelum melaksanakan tindakan secara langsung, penting bagi peneliti untuk merencanakan kegiatan penelitian yang akan dilakukan dalam kelas.

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian) a. Pengamatan


(20)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan pengamatan atau observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang sebagai subjek penelitian.

b. Identifikasi Masalah

1) Kegiatan identifikasi masalah ini dilakukan dengan cara mewawancarai wali kelas IV SD Negeri 4 Cibodas mencakup kondisi kelas dan kondisi keseluruhan siswa.

2) Memilih solusi yang tepat dari beberapa solusi yang ada untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

3) Menentukan RPP dengan menerapkan model jigsaw dan kemudian menyusunnya.

2. Tahap Tindakan

Tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut:

b. Siklus 1

1) Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti menentukan titik fokus peristiwa yang perlu didapatkan perhatian khusus untuk diamati dan peneliti membuat instrumen pengamatan sebagai data yang diperoleh selama proses tindakan berlangsung.

Perencanaan yang dilakukan untuk penelitia di kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang ini mencakup:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Penbelajaran (RPP) dengan menggunakan langkah – langkah model pembelajaran jigsaw. b) Mencari media yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran. c) Membuat format penilaian RPP untuk observer guna mengetahui

sejauh mana kesiapan dan ketercapaian peneliti selama proses berlangsung.


(21)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk masing – masing kelompok agar menjadi acuan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

e) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).

f) Membuat lembar observasi keaktifan siswa untuk mengukur seberapa jauh peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model jigsaw.

g) Membuat lembar observasi keterlaksanaan penelitian menggunakan model jigsawyang mencakup lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

h) Membuat lembar wawancara untuk observer dan siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan ini merupakan penerapan isi rancangan menggunakan tindakan kelas. Peneliti sebagai guru harus ingat dan berusaha untuk melakukan langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, tindakan disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau skenario pembelajaran, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup dengan menggunakan langkah – langkah model pembelajaran jigsaw. Skenario tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam. (2) Guru memeriksa kehadiran siswa.

(3) Mengkondisikan tempat duduk siswa dan memeriksa kebersihan kelas.

(4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.


(22)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Eksplorasi:

(1) Guru menggali pengetahuan siswa dengan melakukan tanya jawab tentang macam-macam teknologi komunikasi yang mereka ketahui.

Elaborasi :

(1) Siswa dibagi dalam 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.

(2) Setelah siswa berada dalam kelompoknya, guru membagikan sebuah kartu berwarna. Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda mengenai materi yang akan dipelajari (sub materi).

(3) Tiap orang dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan, siswa diberi waktu 10 menit untuk memahami jenis teknologi yang ia dapatkan.

(4) Guru membagi siswa tersebut di kelompok ahli, yaitu anggota dari yang berbeda yang mempunyai bagian sub materi yang sama untuk mendiskusikan sub materi mereka.

Missal :

Siswa yang memiliki kartu kuning berkumpul kembali dengan siswa dari kelompok lain yang memiliki warna kartu yang sama. Dan begitupun seterusnya.

(5) Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli selama 10 menit untuk mendalami materi mereka.

(6) Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap siswa dikondisikan ke dalam kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tem mereka tentang sub materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama. (7) Tiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi mereka


(23)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8) Guru memberikan lembar kerja kelompok dan memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi (9) Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok dan kembali ke

tempat duduk semula. Konfirmasi :

(1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (2) Guru mendiskusikan kembali materi teknologi komunikasi

zaman dahulu dengan menstimulus siswa untuk berpendapat dan menyanggah (jika ada yang memiliki pernyataan yang berbeda tentang materi yang di diskusikan).

(3) Guru memberikan apresiasi pada kelompok yang pertama mengumpulkan tigas (LKK).

(4) Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c) Kegiatan Akhir

(1) Guru mengkondisikan kelas kembali. (2) Guru dan siswa melakukan refleksi.

(3) Guru mengajak siswa untuk berdoa dan menutup pembelajaran.

2) Pengamatan (Observing)

Kegiatan pengamatan ini dilakukan secara bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamat dapat mencatat sedikit demi sedikit hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung agar mendapatkan data yang skurat untuk perbaikan siklus selanjutnya jika perlu.

Pengamatan atau observasi dilakukan disaat bersamaan dengan proses pembelajaran berlangsung. Proses pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur keberhasilan tujuan mengajar pada setiap siklus. Pada tahap ini, peneliti diobservasi oleh observer yang merupakan teman sejawat dari peneliti.Observer bertugas untuk


(24)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meneliti ketercapaian peneliti saat mengajar untuk memenuhi data – data yang diperlukan oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi keaktifan siswa dan lembar aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa.

3) Refleksi (Reflecting)

Kegiatan ini dilakukan setelah melakukan tindakan dalam hal ini pengamat dapat memilah dan meilih tentang hal yang telah dirancang sebelumnya untuk mengumpulkan data mana yang telah berjalan dengan baik dan mana yang belum.

Peneliti mengevaluasi hasil dari tindakan siklus 1 dari berbagai instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data keperluan penelitian mulai dari lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, fieldnote, lembar wawancara observer dan siswa. Setelah melakukan evaluasi, peneliti dapat mengetahui kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan siklus 1 dan menjadi perbaikan untuk siklus selanjutnya.

b. Siklus 2

1) Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan ini sama dengan perencanaan pada siklus sebelumnya.

2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan skenario pembelajaran dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, dengan menggunakan model jigsaw.

a) Kegiatan Awal

1. Guru membukapembelajaran dengan member salam. 2. Guru memeriksa kehadiran siswa.

3. Mengkondisikan tempat duduk siswa dan memeriksa kebersihan kelas.


(25)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b) Kegiatan Inti Eksplorasi :

(1) Guru membagikan name tag pada semua siswa.

(2) Mengkondisikan siswa dengan menyiapkan topi berwarna untuk dibagikan pada masing – masing kelompok.

Elaborasi :

(1) Siswa dibagi dalam 5 kelompok dengan masing – masing kelompok terdiri dari 6 siswa.

(2) Setelah siswa berada dalam kelompoknya, guru membagikan sebuah kartu berwarna. Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda mengenai materi yang akan dipelajari yaitu perkembangan teknologi komunikasi zaman modern (sub materi).

(3) Tiap orang dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan, siswa diberi waktu 10 menit untuk memahami jenis teknologi yang didapatkan.

(4) Guru membagi siswa tersebut di kelompok ahli, yaitu anggota dari team yang berbeda yang mempunyai bagian sub materi yang sama untuk mendiskusikan sub materi mereka.

(5) Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli selama 10 menit untuk mendalami materi mereka.

(6) Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap siswa dikondisikan kedalam kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu team mereka tentang sub materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama.


(26)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7) Tiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi mereka dikelompok asal.

(8) Guru memberikan lembar kerja kelompok dan memberikan waktu kepada masing – masing kelompok untuk berdiskusi (9) Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok dan kembali

ketempat duduk semula. Konfirmasi:

(1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

(2) Guru mendiskusikan kembali materi teknologi komunikasi zaman modern dengan menstimulus siswa untuk berpendapat dan menyanggah (jika ada yang memiliki pernyataan yang berbeda tentang materi yang di diskusikan).

(3) Guru memberikan apresiasi pada kelompok yang pertama mengumpulkan tugas (LKK).

(4) Guru memberikan LKS pada masing – masing siswa. (5) Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang

telah dilaksanakan. c) Kegiatan Akhir:

(1) Guru mengkondisikan kelas kembali. (2) Guru dansiswamelakukanrefleksi. (3) Guru

mengajaksiswauntukberdo’adanmenutuppembelajaran. 3) Pengamatan (Observing)

Pengamatan atau observasi yang dilakukan pada siklus 2 sama halnya dengan pengamatan atau observasi yang dilakukan di siklus 1. Peneliti diobservasi oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Karena dalam siklus ini peneliti telah berhasil meningkatkan keaktifan siswa dengan menggunakan mode jigsaw.


(27)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Refleksi (Reflecting)

Refleksi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 2 sama seperti pada refleksi siklus 1. Peneliti mengevaluasi keseluruhan instrumen yang dilakukan selama pelaksanaan siklus 2 yang di amati oleh observer, dengan demikian peneliti dapat mengetahui pencapaian yang diperoleh di siklus 2. Menurut observer pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dikategorikan sangat baik dan tidak perlu adanya siklus lanjutan.Hal ini dilihat dari ketercapaian peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model jigsawtelah mencapai hasil yang melebihi dari standar hasil kelulusan yang terdapat dalam KTSP 2006 yaitu melebihi 75%.

C. Teknik Pengumpulan Data

Model yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini ada dua jenis instrumen yang digunakan, yaitu :

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) dan lembar kerja kelompok (LKK).

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain meliputi teknik:

a. Observasi atau pengamatan

Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran, yaitu dengan membedakan siswa yang aktif sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dan siswa yang aktif tetapi tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Pengamatan atau observasi ini mencakup instrumen sikap


(28)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan aktivitas guru, dan instrumen sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Pedoman penilaian pengamatan ini menggunakan rating scale atau skala penilaian yang pada dasarnya sama dengan daftar cek, hanya saja aspek yang diobservasi dapat dijabarkan ke dalam kriteria tertentu sesuai dengan kehendak peneliti.

b. Fieldnote

Instrumen ini digunakan untuk peneliti untuk mengamati segala peristiwa yang menyangkut kegiatan – kegiatan atau aktivitas yang terjadi selama penelitian berlangsung.Isi catatan ini difokuskan pada masalah yang terjadi selama penelitian kemudian dicari jalan keluarnya agar permasalahan tersebut dapat diatasi.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh jawaban atau informasi dari responden atau subjek dengan jalan tanya jawab sepihak (Arikunto, 2001. hlm.23). Wawancara secara mendalam dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin dari siswa, yaitu tentang kesan siswa ketika belajar dengan menggunakan model jigsaw selain itu juga untuk mengungkap kesulitan – kesulitan belajar dalam menanggapi dan memerikan saran suatu peristiwa.

d. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang digunakan adalah kamera foto yang dapat menunjukkan aktivitas siswa selama proses penelitian berlangsung.


(29)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai guru untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan.Analisis data ini diwakili oleh refleksi dari putaran siklus tindakan agar peneliti memiliki wawasan autentik yang dapat membantu dalam penafsiran data.Maka analisis data dilakukan dengan cara memilah dan memilih, mengelompokkan data yang sudah ada, dan merangkumnya dengan mengkajinya dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Analisis data tersebut merupakan data kuantitatif dan kualitatif.

1. Kuantitatif

Perolehan data yang telah dikumpulkan dari hasil tes individu dan tes kelompok diolah dengan menggunakan tabel penskoran yang dikembangkan oleh peneliti dengan rentang skor 0 - 100.

2. Kualitatif

Teknik pengolahan data kualitatif ini diperoleh dari hasil lembar wawancara, lembar observasi dan fieldnote dengan triangulasi.

a. Analisis Persentase Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Untuk data observasi ini menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka yaitu 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), dan 4 (sangat baik). Dengan cara menuliskan pada kolom aspek yang akan dinilai. Kemudian menghitungnya dengan rumusan sebagai berikut:

%PP = P

x 100

Keterangan

%PP : persentase pelaksanaan pembelajaran PS : perolehan skor


(30)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu %KS

=

X

%

Rumusan tersebut diolah untuk mengetahui perolehan persentase yang dilakukan selama proses pembelajaran. Dan kemudian dibagi dalam beberapa kategori yang sesuai dengan perolehan persentase dan telah dikembangkan oleh peneliti yatu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Presentasi Nilai dan Kategorinya

No. Presentasi Kategori

1. ≥ 76% Sangat Baik

2. 51 – 75% Baik

3. 26 – 50% Cukup

4. 25% Kurang

b. Analisis Persentase Observasi Keaktifan Siswa

Keterangan :

% KS : presentase dari keaktifan siswa

∑x : total skor yang diperoleh dari aspek keaktifan siswa

y : skor maksimal aspek keaktifan siswa (20) Perumusan diatas digunakan untuk mengetahui persentase keaktifan siswa.


(31)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan hasil penelitian dalam penerapan model jigsaw untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajran IPS materi perkembangan teknolgi komunikasi yang dilakukan di kels IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi, ditempuh peneliti dengan melakukan wawancara keadaan kelas dan siswa kepada guru wali kelas IV SD Negeri Cibodas, melakukan pengamatan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pembelajaran IPS dengan menggunakan model jigsaw yang disusun berdasarkan berdasarkan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, serta penilaian. Peneliti melakukan 2 (dua) kali perencnaan, yaitu perencanaan pada siklus 1 dan siklus 2, pada siklus 2 peneliti melakukan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kekurangan yang terjadi pada siklus 1 yang sebelumnya telah ada refleksi siklus.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model jigsaw dalam penelitian ini dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumya walaupun pada siklus 1 pelaksanaan kurang begitu optimal melakukan pembelajaran karena pada kegitan pembelajaran inti peneliti tidak memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok tim ahli untuk berdiskusi mengenai kesimpulan dari hasil diskusi mereka (tim ahli) pada tim asal yang seharusnya siswa mendapatkan waktu untuk kegiatan tersebut untuk mengetahui pokok


(32)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi yang telah mereka diskusikan sebelumnya di tim asal. Pada kegiatan penutup peneliti tidak memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah berlangsung dikarenakan kondisi siswa yang terburu-buru ingin segera dipulangkan karena melihat siswa kelas lain telah berhamburan pulang. Namun pada pelaksanaan siklus 2 pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan optimal karena tidak ada langkah pembelajaran yang terlewat dan menurut observer pada saat penelitian berjalan dengan sangat baik. Jika dilihat dari urutan penerapan langkah – langkah kegiatan pada model jigsaw pada siklus ini telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan urutan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Selain itu di kegiatan diskusi tim ahli pada tim asal siswa sudah sangat baik dengan saling bertanya jawab mengenai materi yang disampaikan oleh siswa lain yang tidak mereka pahami sehingga terjadi proses diskusi yang optimal . 3. Peningkatan keaktifan siswa setelah penerapan model jigsaw dalam

pembelajaran IPS bisa disimpulkan meningkat sangat signifikan yaitu meningkat 26,8% berdasarkan hasil observasi, wawancara siswa dan guru, dan catatan lapangan peneliti. Hal ini terlihat Pada hasil pelaksanaan siklus 1 pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan dengan menggunakan model jigsaw persentase keaktifan siswa pada siklus 1 masih kurang mencapai angka minimum ketercapaian. Pada pelaksanaan siklus 2, persentase hasil kektifan siswa meningkat sehingga melebihi angka minimum ketercapaian yang seharusnya. Selain dari perolehan persentase keaktifan kelas yang meningkat melebihi ketercapaian, perolehan persentase dari masing – masing aspek keaktifannya pun mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan persentase dari siklus 1 dan siklus 2 dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV di SD Negeri 4 Cibodas, Lembang secara optimal.


(33)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. REKOMENDASI

Dalam penerapan model jigsaw pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang.Peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Dalam mengikuti pembelajaran di kelas siswa harus lebih semangat dan aktif pada proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Siswa juga diharapkan lebih fokus dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti pada saat proses diskusi kelompok agar hasil belajar dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru sekolah dasar direkomendasikan untuk menggnakan model jigsawpada mata pelajaran atau pun materi yang lainnya, karena model pembelajaran ini dapat memberikan makna dari setiap pembelajaran yang dilakukan, selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajran berlangsung, karena dengan menggunakan model ini siswa dapat berusaha untuk menemukan hal – hal yang belum mereka ketahui sebelumnya dengan saling berdiskusi dan bertukar informasi, siswa juga dapat membiasakan diri untuk berbicara di depan orang lain. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model jigsawdengan mengambil materi atau pokok bahasan lainnya, sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa model jigsawini dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran.


(34)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas


(35)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk.(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2012).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Eggen, P., Don Kauchak.(2012). Strategi Dan Model Pembelajaran.Jakarta: PT Indeks.

Hartati, Ratna. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Tentang Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw. Skripsi, Program Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Indra, Anisa. (2011). Sarana Komunikasi Menggunakan Asap.[Online] tersedia dalam http://www.varia.web.id/2011/04/sarana-komunikasi-dengan-menggunakan.html [Diakses pada 23:49 5 Mei 2014]

Jenggot, Supriyadi. (2013). Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan

Transportasi. [Online] tersedia dalam

http://gurukapuas.blogspot.com/2013/03/perkembangan-teknologi-produksi.html [Diakses pada 23:29 5 Mei 2014]

Kipli, M. (n.d).Alat Komunikasi Zaman Dahulu Dan Zaman Sekarang.[Online]

tersedia dalam

http://www.academia.edu/5218086/Alat_komunikasi_zaman_dahulu_dan _zaman_sekarang [Diakses pada 13:45 6 Mei 2014]

Kusuma, F. (n.d).Alat – Alat Komunikasi Zaman Sekarang.[Online] tersedia dalam http://Fadlilah12.wordpress.com/teknologi/alat-alat-komunikasi-zaman-sekarang [Diakses pada 20:12 12 Mei 2014]

Lupik, Hermayandi. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Materi Pesawat Sederhana. Skripsi, Program Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mublich, M. (2009).KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara.

Muhsholeh. (2012). Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI dan SMP/MTs. [Online] tersedia dalam http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-sdmi-dan-smpmts.html) [Diakses pada 12:03 11 Maret 2014]


(36)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sanjaya, W. (2011).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana Media Group. Sapriya.(2008). Pendidikan IPS.Bandung: Laboratoriun PKn UPI.

Silberman, M. (2013).Active Learning.Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia. Sinabela, Pristika. (2013). Materi Ips (1) Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi.[Online] tersedia dalam

http://pristikanambela.blogspot.com/2013/01/materi-ips-1-perkembangan-teknologi.html [Diakses pada 23:23 5 Mei 2014]

Solihatin, E., Raharjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.Jakarta: Bumi Aksara.

Sriyono, dkk.(1992). Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, N., Wari S. (2010).Model-model Mengajar CBSA.Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Sudrajat, A. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Teknik Jigsaw. [Online] tersedia dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/#Model%20Pembelajaran%20Kooperatif [Diakses pada 10:32 tanggal 22 Mei 2014]

Sunandar, S. (2012).Indikator Dan Faktor – Faktor Keaktifan Belajar.[Online] tersedia dalam http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/09/indikator-dan-faktor-faktor-keaktifan.html?m=1 [Diakses pada 19:25 11 Maret 2014]

Suprijono, A. (2013).Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta: Pustsaka Belajar.

Winardi,. Tantya Hisnu, P. (2008).Ilmu Pengetahuan Sosial 4: untuk SD/MI Kelas IV (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zaini, H., dkk. (2008). Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Pustaka Insane Madini.


(1)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan hasil penelitian dalam penerapan model jigsaw untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajran IPS materi perkembangan teknolgi komunikasi yang dilakukan di kels IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi, ditempuh peneliti dengan melakukan wawancara keadaan kelas dan siswa kepada guru wali kelas IV SD Negeri Cibodas, melakukan pengamatan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pembelajaran IPS dengan menggunakan model jigsaw yang disusun berdasarkan berdasarkan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, serta penilaian. Peneliti melakukan 2 (dua) kali perencnaan, yaitu perencanaan pada siklus 1 dan siklus 2, pada siklus 2 peneliti melakukan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kekurangan yang terjadi pada siklus 1 yang sebelumnya telah ada refleksi siklus.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model jigsaw dalam penelitian ini dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumya walaupun pada siklus 1 pelaksanaan kurang begitu optimal melakukan pembelajaran karena pada kegitan pembelajaran inti peneliti tidak memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok tim ahli untuk berdiskusi mengenai kesimpulan dari hasil diskusi mereka (tim ahli) pada tim asal yang seharusnya siswa mendapatkan waktu untuk kegiatan tersebut untuk mengetahui pokok


(2)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi yang telah mereka diskusikan sebelumnya di tim asal. Pada kegiatan penutup peneliti tidak memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah berlangsung dikarenakan kondisi siswa yang terburu-buru ingin segera dipulangkan karena melihat siswa kelas lain telah berhamburan pulang. Namun pada pelaksanaan siklus 2 pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan optimal karena tidak ada langkah pembelajaran yang terlewat dan menurut observer pada saat penelitian berjalan dengan sangat baik. Jika dilihat dari urutan penerapan langkah – langkah kegiatan pada model jigsaw pada siklus ini telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan urutan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Selain itu di kegiatan diskusi tim ahli pada tim asal siswa sudah sangat baik dengan saling bertanya jawab mengenai materi yang disampaikan oleh siswa lain yang tidak mereka pahami sehingga terjadi proses diskusi yang optimal . 3. Peningkatan keaktifan siswa setelah penerapan model jigsaw dalam

pembelajaran IPS bisa disimpulkan meningkat sangat signifikan yaitu meningkat 26,8% berdasarkan hasil observasi, wawancara siswa dan guru, dan catatan lapangan peneliti. Hal ini terlihat Pada hasil pelaksanaan siklus 1 pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan dengan menggunakan model jigsaw persentase keaktifan siswa pada siklus 1 masih kurang mencapai angka minimum ketercapaian. Pada pelaksanaan siklus 2, persentase hasil kektifan siswa meningkat sehingga melebihi angka minimum ketercapaian yang seharusnya. Selain dari perolehan persentase keaktifan kelas yang meningkat melebihi ketercapaian, perolehan persentase dari masing – masing aspek keaktifannya pun mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan persentase dari siklus 1 dan siklus 2 dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV di SD Negeri 4 Cibodas, Lembang secara optimal.


(3)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. REKOMENDASI

Dalam penerapan model jigsaw pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV SD Negeri 4 Cibodas, Lembang.Peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Dalam mengikuti pembelajaran di kelas siswa harus lebih semangat dan aktif pada proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Siswa juga diharapkan lebih fokus dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti pada saat proses diskusi kelompok agar hasil belajar dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru sekolah dasar direkomendasikan untuk menggnakan model jigsawpada mata pelajaran atau pun materi yang lainnya, karena model pembelajaran ini dapat memberikan makna dari setiap pembelajaran yang dilakukan, selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajran berlangsung, karena dengan menggunakan model ini siswa dapat berusaha untuk menemukan hal – hal yang belum mereka ketahui sebelumnya dengan saling berdiskusi dan bertukar informasi, siswa juga dapat membiasakan diri untuk berbicara di depan orang lain. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model jigsawdengan mengambil materi atau pokok bahasan lainnya, sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa model jigsawini dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran.


(4)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas


(5)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk.(2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2012).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Eggen, P., Don Kauchak.(2012). Strategi Dan Model Pembelajaran.Jakarta: PT Indeks.

Hartati, Ratna. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Tentang Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw. Skripsi, Program Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Indra, Anisa. (2011). Sarana Komunikasi Menggunakan Asap.[Online] tersedia dalam http://www.varia.web.id/2011/04/sarana-komunikasi-dengan-menggunakan.html [Diakses pada 23:49 5 Mei 2014]

Jenggot, Supriyadi. (2013). Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan

Transportasi. [Online] tersedia dalam

http://gurukapuas.blogspot.com/2013/03/perkembangan-teknologi-produksi.html [Diakses pada 23:29 5 Mei 2014]

Kipli, M. (n.d).Alat Komunikasi Zaman Dahulu Dan Zaman Sekarang.[Online]

tersedia dalam

http://www.academia.edu/5218086/Alat_komunikasi_zaman_dahulu_dan _zaman_sekarang [Diakses pada 13:45 6 Mei 2014]

Kusuma, F. (n.d).Alat – Alat Komunikasi Zaman Sekarang.[Online] tersedia dalam http://Fadlilah12.wordpress.com/teknologi/alat-alat-komunikasi-zaman-sekarang [Diakses pada 20:12 12 Mei 2014]

Lupik, Hermayandi. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Materi Pesawat Sederhana. Skripsi, Program Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mublich, M. (2009).KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual.Jakarta: Bumi Aksara.

Muhsholeh. (2012). Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI dan SMP/MTs. [Online] tersedia dalam http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/tujuan-pembelajaran-ips-sdmi-dan-smpmts.html) [Diakses pada 12:03 11 Maret 2014]


(6)

Ayu Tri wahyuni, 2014

Penerapan model jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan siswa

D alam pembelajaran ips materi perkembangan teknologi komunikasi Kelas iv sd negeri 4 cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2011).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana Media Group.

Sapriya.(2008). Pendidikan IPS.Bandung: Laboratoriun PKn UPI.

Silberman, M. (2013).Active Learning.Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia.

Sinabela, Pristika. (2013). Materi Ips (1) Perkembangan Teknologi Produksi,

Komunikasi, Dan Transportasi.[Online] tersedia dalam

http://pristikanambela.blogspot.com/2013/01/materi-ips-1-perkembangan-teknologi.html [Diakses pada 23:23 5 Mei 2014]

Solihatin, E., Raharjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.Jakarta: Bumi Aksara.

Sriyono, dkk.(1992). Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, N., Wari S. (2010).Model-model Mengajar CBSA.Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Sudrajat, A. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Teknik Jigsaw. [Online] tersedia dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/#Model%20Pembelajaran%20Kooperatif [Diakses pada 10:32 tanggal 22 Mei 2014]

Sunandar, S. (2012).Indikator Dan Faktor – Faktor Keaktifan Belajar.[Online] tersedia dalam http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/09/indikator-dan-faktor-faktor-keaktifan.html?m=1 [Diakses pada 19:25 11 Maret 2014]

Suprijono, A. (2013).Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta: Pustsaka Belajar.

Winardi,. Tantya Hisnu, P. (2008).Ilmu Pengetahuan Sosial 4: untuk SD/MI Kelas IV (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zaini, H., dkk. (2008). Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Pustaka Insane Madini.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101776 SAMPALI.

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PETA DENGAN MODEL JIGSAW BAGI SISWA KELAS IV Upaya Meningkatkan Keberanian Bertanya Dan Hasil Belajar IPS Materi Peta Dengan Model Jigsaw Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sidomulyo Delan

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI.

0 2 32

PENERAPAN MODEL STM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI DALAM PEMBELAJARAN IPS SD KELAS IV SDN CISEREH 1 KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG.

0 0 52

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI PADA SISWA KELAS IV SD 4 KESAMBI KUDUS TAHUN AJARAN 20132014

0 0 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KELAS IV SDN 1 JEPANG

1 1 27

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE DI KELAS IV SD NEGERI KARANGMANGU

0 0 13

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 97 Pekanbaru

0 0 15