PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBINAAN MORALITAS SISWA KELAS XI SMAN 1 DOLOK SANGGUL TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DALAM PEMBINAAN MORALITAS SISWA KELAS XI SMAN 1
DOLOKSANGGUL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian
Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ida R Simatupang
NIM. 308111048

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
IDA R SIMATUPANG, NIM 308111048. Peran Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Moralitas
Siswa SMA Negeri 1 Doloksanggul Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembinaan Moral Siswa.
Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode deskriftif
kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI di SMA Negeri 1 Doloksanggul Kabupaten Humbang
Hasundutan yang terdiri dari 9 kelas. Dengan jumlah siswa 280
orang. Dengan melihat jumlah populasi yang jumlahnya lebih dari
100 orang maka, penulis mengambil sebagian siswa untuk dijadikan
sampel. Sebanyak 42 orang yang ditetapkan secara acak sederhana
(Random Sampling). Alat pengumpul data yang digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan adalah Observasi, Angket dan
Studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk
penelitian ini dengan rumus statistik sederhana (persentase). Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran PKn berperan dalam pembinaan moral siswa. Siswa
tersebut bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlihat pada
sikap dan tingkah laku yang selalu mematuhi segala peraturanperaturan yang ada di sekolah dan juga dilingkungan masyarakat,

serta tata bahasa yang dipakai anak didik tersebut selalu
mencerminkan sikap yang baik.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa.
Atas segala pertolongan dan kasih-Nya selalu melimpah yang telah memberikan
kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar

Sarjana

Pendidikan

pada


Jurusan

Pendidikan

Pancasila

dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini
diberi

judul

“Peran

Pembelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan


Dalam

Pembinaan Moralitas siswa kelas XI SMAN 1 Doloksanggul tahun pelajaran
2011/2012”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
2. Bapak Drs. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNIMED.
3. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
(FIS) UNIMED.
4. Ibu Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
(FIS) UNIMED.
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi (PS). yang
dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbinganbimbingan dan saran-saran kepada penulis.
6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

i

7. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H., M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
8. Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H., M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak
memberi masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, S.H., M.Hum, selaku dosen Pembimbing
Akademik (PA) dan dosen penguji penulis yang telah banyak memberi
masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.
10. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku dosen penguji penulis yang telah
banyak memberi masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi
ini.
11. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama
dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
12. Kepada Bapak Kepala Sekolah dan Bapak guru mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
dalam melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Doloksanggul Kabupaten

Humbang Hasundutan.
13. Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Ayahanda Rusman Simatupang dan
Ibu tersayang (alm) Revina Lumban Gaol yang telah memberikan doa,
membesarkan, membimbing, dan memberikan semangat dengan penuh kasih
sayang serta pengorbanan yang tiada taranya kepada penulis.
14. Terkhusus kepada abang Togi H Purba dan kakak saya Ester Redinta
Simatupang yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
15. Kepada kakak tercinta Lamria Simatupang dan Dorpaima Simatupang yang
selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan
materil kepada penulis.
16. Kepada abang Rudi Pakpahan dan kakak saya Hirim Rismauli Simatupang
yang telah memberikan semangat, doa dan materi kepada penulis.

ii

17. Kepada kakak saya Masta Simatupang, Rusminta Simatupang, Doropat
Simatupang, Tionom Simatupang, yang telah mendoakan saya dan memberi
semangat kepada penulis.
18. Kepada abang saya tercinta Dermanto Lumbanraja yang telah setia

memberikan dukungan, motivasi, petunjuk-petunjuk serta menguatkan penulis
akan banyak hal.
19. Kepada teman-temanku yang telah banyak membantu penulis khususnya
kepada Tarulina Simamora, Elvi Sembiring, Rifka Situmorang, Elfrida
Simamora, Richard Saragih, Maruntung Sihombing, Aprianus Nadeak, Bram
warmaya Lubis, dan kepada semua teman yang banyak membantu penulis
selama kuliah di Universitas Negeri Medan.
20. Kepada semua keluarga yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih atas, dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis
menyadari bahwa dalam penyususunan skripsi ini masih belum sempurna, baik
dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat
membantu dan memberi mamfaat.

Medan, Juli 2012
Penulis,


Ida R Simatupang
NIM. 308111048

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentukan sikap,
kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan itu dipengaruhi oleh berbagai faktorfaktor yang menyangkut perilaku manusia, kemampuan dan kemauan belajar
sehingga pada akhirnya proses mendorong pertumbuhan dan perkembangan
kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut
membawa dampak positif.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31
ayat (1) menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”
dan

ayat


(3)

menegaskan

bahwa

“Pemerintah

mengusahakan

dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-Undang. Mencerdaskan kehidupan
bangsa adalah tujuan nasional negara Indonesia. Oleh sebab itu seluruh komponen
bangsa harus terlibat dalam pencapaian tujuan nasional ini.
Zuriah (2007:7) mengatakan : secara lebih khusus lagi peranan pendidikan
(edukasi) dalam mengadakan perubahan (transformasi) dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Menjaga generasi sejak kecil, mengembangkan pola hidup, pemikiran

mereka agar mereka menjadi pondasi yang kuat.
2. Karena pendidikan sejalan dengan perkembangan anak-anak maka
pendidikan sangat mempengaruhi jiwa dan perkembangan anak serta
akan menjadi bagian dari kepribadiannya.
1

2

3. Pendidikan sangat penting sebagai alat menjaga diri dan memelihara
nilai-nilai fositif.

Undang undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional
pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pribadi yang terdidik secara moral adalah pribadi-pribadi yang mampu

menyerap sekaligus melaksanakan hasil pertimbangan moral dan sekaligus
memiliki kesadaran akan adanya prinsip-prinsip keadilan di dalam kehidupan
anak didik.
Menurut Asri (2004:21) bahwa moral adalah : “perbuatan atau tingkah
laku manusia yang timbul karena adanya interaksi antara individu-individu di
dalam pergaulan”.
Rumusan di atas menunjukkan bahwa, pendidikan memainkan peranan
penting dalam pengembangan kemampuan dan pembentukan karakter yang
menjadi landasan utama bagi terciptanya manusia Indonesia yang mampu hidup
dalam zaman yang selalu berubah. Sistem belajar yang dapat menumbuhkan rasa
percaya diri, berdaya sikap dan berprilaku yang kreatif, inovatif dan keinginan
untuk maju.

3

Untuk menjabarkan tujuan yang dimaksud dalam pedoman operasional
pendidikan formal, disusunlah kurikulum pada masing-masing bidang studi
seluruh tingkatan.
Tahun 2006 merupakan tahun yang direncanakan akan disosialisasikannya
pemberlakuan Kurikulum Berdasar Standar Isi 2006. Dengan disosialisasikannya
Kurikulum tersebut diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang terampil
dan memiliki standar kompetensi tinggi sehingga menjadi warga negara yang
profesional dan memiliki komitmen kuat serta konsisten untuk membangun dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam persaingan
global.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai upaya untuk
mengembangkan, menanamkan dan bisa anak didik sehingga mereka memiliki
tanggung jawab untuk memahami, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai
luhur moral Pancasila ke dalam diri para peserta didik sehingga diharapkan timbul
kesadaran akan pentingnya tatanan nilai moral tersebut dan keyakinan. Nilai-nilai
moral tersebut dapat diterapkan dalam wujud sikap, tingkah laku dan kepribadian
siswa di dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat, sekaligus menjadi pedoman bagi kehidupan.
Pembinaan moral dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai moral
dalam interaksi yang terjadi dengan siswa beserta masyarakat biasa dengan
perilaku-perilaku yang bermoral. Membiasakan penerapan nilai-nilai moral
diharapkan bisa menciptakan peserta didik yang memiliki pribadi yang bermoral.

4

Pembinaan moral bertujuan untuk mencegah dan menghentikan perbuatan yang
tidak baik.
Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali terdapat masalah-masalah
mengenai moral seseorang yaitu tentang perbuatan-perbuatan yang seharusnya
tidak boleh dilakukan. Salah satu faktor yang menimbulkan kemerosotan moral
anak adalah kurangnya bimbingan yang mereka terima. Ketidak sesuaian ini
hendaknya dapat diatasi melalui pembelajaran PKn yang diterapkan dalam bidang
studi. Pembelajaran mata pelajaran PKn dapat membantu membina moral siswa
dalam arti pengetahuan, penghayatan dan pengamalan nilai moral Pancasila dalam
kehidupannya yang baik sebagai individu atau anggota masyarakat dimanapun
seseorang itu berada.
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang digunakan
sebagai wahana untuk mengembangkan, melestarikan, nilai luhur dan moral yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dan ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan menurut Mulyasa
(2005:3) adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan kepribadian anak dalam aspek mental, emosi dan
spritual.
b. Menanamkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip moral dan
mengembangkan kemampuan tentang pembentukan moral.
c. Menanamkan sikap agar menjadi warga Negara yang bertanggung
jawab dan kooperatif (bekerja sama).
d. Mengembangakan sikap toleransi dan pengertian terhadap agama
dan kepercayaan yang berbeda-beda.
e. Mengembangkan cara berfikir dan hidup yang demokratis.
f. Mengembangkan sikap untuk menghargai martabat manusia.
g. Menanamkan semangat patriotisme dan persatuan bangsa.

5

Apa yang diharapkan pemerintah dan masyarakat dalam menyusun
kurikulum, kenyataannya dilapangan sering menghadapi masalah yang sangat
sulit untuk dipecahkan. Masih sering ditemui nilai dan teori yang dimiliki setiap
siswa jauh berbeda dengan moral yang ada padanya. Sesungguhnya yang
diharapkan berdasarkan kurikulum adalah nilai teori dengan moral tidak memiliki
kesenjangan atau perbedaan. Hal inilah yang menjadi titik fokus penelitian dan
diharapkan akan menemukan penyebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan moral siswa, baik secara ekstern maupun secara intern yang
mendukung dan pemberdayaan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
mencapai apa yang menjadi tujuan.
Pembinaan moral dalam lingkungan sekolah dapat dilihat bagaimana
menjaga hubungan yang sangat vital antara pengetahuan dan tindakan. Moralitas
muncul disaat seorang berfikir tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak seharusnya dilakukan. Moralitas melibatkan pengujian terhadap berbagai
sikap dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang, moralitas menyangkut masalah
mengenai keputusan-keputusan yang berkaitan dengan apa yang ada pada diri
seseorang tersebut.
Upaya mempertahankan moralitas seseorang erat kaitannya dengan
kepentingan-kepentingan yang dimiliki seseorang. Oleh karena itu, moral yang
ditujukan dalam hal ini harus memiliki kaitan dengan tindakan-tindakan sosial
seseorang. Untuk mengarahkan pandangan mengenai moral perlu pembinaan yang
berkaitan dengan kondisi sosial.

6

Tanpa mengecilkan arti dari bidang studi yang lain yang paling dekat
untuk mencapai sasaran tersebut adalah bidang studi PKn itu sendiri harus
memberikan warna tersendiri kepada bidang studi lain, dalam bidang studi PKn
sangat memiliki hubungan yang erat dengan pembentukan moral secara praktis.
Dengan demikian, setelah pembelajaran PKn itu diberikan kepada siswa,
siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai
yang tertanam dalam pelajaran PKn tersebut. Inilah yang sebenarnya menjadi
pokok permasalahan, moral yang diketahui dan dipahami siswa itu adalah moral
yang berisi nilai-nilai dan pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila. Sehingga
dalam kehidupan sehari-hari siswa menjadi manusia yang bermoral Pancasila,
pada akhirnya akan sesuai pengetahuanya dengan apa yang diamalkanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan sebuah
penelitian yang berjudul: “Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam Pembinaan Moralitas Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Doloksanggul
Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini. Agar peneliti menjadi
terarah dan jelas tujuannya maka perlu diadakannya pengidentifikasian masalah.
Menurut Poerwadarminta (2000:294) bahwa : identifikasi adalah
menentukan atau menetapkan identitas, masalah adalah sesuatu yang harus
dipecahkan”. Jadi identifikasi masalah adalah menentukan atau
menetapkan sesuatu yang harus dipecahkan mengingat dalam suatu

7

penelitian banyak
penyelesaianya.

dijumpai

permasalahan

maka

harus

dicari

Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pembinaan
moralitas siswa.
2. Kemampuan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
3. Perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn).

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar
penulis fokus pada masalah yang akan diteliti. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikatakan oleh Ali (2002:36) bahwa :
Untuk kepentingan penulisan karya ilmiah sesuatu yang perlu diperhatikan
adalah bahwa masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu
luas, masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit,
sebaliknya bila ruang lingkup dipersempit, dapat diharapkan analisis
secara luas dan mendalam.
Maka untuk mempermudah penelitian ini penulis membatasi masalah
sebagai berikut yaitu: “peran pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam
pembinaan moralitas siswa”
D. Perumusan Masalah
Dalam buku pedoman penulis skripsi Unimed (2006:11), menyatakan :
Perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian merupakan perumusan
format yang operasional dari masalah yang diteliti, isi masalah harus konsisten

8

sesuai dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah”.
Berdasarkan pernyataan pedoman di atas maka penulis membuat
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : bagaimanakah
pembelajaran PKn dapat membina moralitas siswa kelas XI SMA Negeri 1
Doloksanggul?
E. Tujuan Penelitian
Sudah merupakan hal yang lazim bagi setiap orang yang melakukan
penelitian terlebih dahulu melakukan tujuan apa yang hendak dicapai, sebab tanpa
tujuan segala yang dilakukan akan membawa hasil yang sia-sia. Lebih lanjut
seperti dikemukakan Ali (2002:7) bahwa :
Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau
elemen generalisasi yang lain, terutama metode teknik alat maupun
generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu diperlukan ketajaman seorang
dalam merumuskan tujuan penelitian pada dasarnya titik anjak dan titik
unjuk yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan
dilakukan.

Tujuan penelitian yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini
adalah : untuk mengetahui peran pembelajaran PKn dalam membina moralitas
siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Doloksanggul.
F. Manfaat Penelitian
Sebagaimana lazimnya bahwa penelitian harus mempunyai manfaat baik
secara teoritis maupun praktis, maka penelitian ini juga bermanfaat sebagai
berikut :

9

1. Secara akademik untuk menambah dan mengembangkan khazanah keilmuan
peneliti dalam hal pentingnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) dalam pembinaan moral siswa.
2. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan informasi bagi guru-guru
dalam membina moral siswa.
3. Bagi masyarakat secara praktis hasil penelitian ini sebagai informasi bahwa
peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat besar dalam
pembinaan moral siswa.
4. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi fakultas menambah ilmu pengetahuan
dalam bidang Pendidikan Kewarganegraan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam upaya
pembinaan moralitas siswa. Siswa tersebut bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan mereka serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terlihat pada sikap dan tingkah laku mereka yang selalu mematuhi segala
peraturan-peraturan yang ada di sekolah serta tata bahasa yang dipakai anak didik
tersebut selalu mencerminkan sikap yang baik. Pembelajaran PKn ini dapat
merubah tingkah laku anak didik menjadi manusia yang bermoral, beretika dan
berwawasan luas.
Peranan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) sangat sentral
dan memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam rangka untuk membentuk
dan sekaligus mengembangkan moral siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan nilai-nilai moral Pancasila. Pada umumnya siswa selalu mematuhi setiap
peraturan sekolah. Peraturan-peraturan yang ada di sekolah antara lain peraturan
tata tertib sekolah memuat hak, kewajiban, sanksi, baik untuk siswa, kepala
sekolah, guru dan warga sekolah lainnya.
Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan
antara pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap terbentuknya moral
siswa. Hal ini dikarenakan karena mata pelajaran PKn merupakan pendidikan
nilai dan moral yang diajarkan kepada siswa yang dipadukan dengan pengetahuan
60

61

yang menghasilkan manusia/ peserta didik yang baik berlandaskan nilai-nilai
Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil temuan penelitian di atas, maka yang menjadi
saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar lebih proaktif dalam penyediaan
sarana dan prasarana pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar akan
berjalan kondusif.
2. Diharapkan kepada tenaga pendidik, disarankan agar dapat lebih peduli
memperhatikan cara mengajar yang bernilai efektif dan efisien dan selalu
mengikuti kegiatan-kegiatan yang bernilai positif seperti penataran maupun
seminar yang dilaksanakan pemerintah ataupun swasta.
3. Diharapkan kepada orang tua agar lebih peduli dalam memperhatikan
kelangsungan pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah.
4. Diharapkan kepada siswa agar lebih berintegritas dalam setiap pembelajaran
serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang keras
untuk mempelajari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dengan
demikian hal ini akan mempermudah dan mempercepat terbentuknya moral
siswa.
6. Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah pelajaran yang penting
terhadap keberadaan bangsa Indonesia, oleh sebab itu siswa perlu mengetahui,

62

karena siswa merupakan warga negara yang akan dituntut agar dapat memiliki
moral.
7. Peran orang tua cukup besar dalam pembentukan moral anak didik/siswa
terutama moral Pancasila, untuk itu diharapakan adanya kerja sama antara
orang tua siswa dengan sekolah dalam membentuk moral siswa.

63

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2000. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.
Bandung : Angkasa.
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Asri, Budiningsih. 2004. Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa
dan Budayanya. Jakarta : P.T Rineka Cipta.
Azra, Azyumardi, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)
Demokrasi, Hak Azasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta :
Prenada Media Group.
Benjamin, Maftuh, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : P.T
Rineka Cipta.
Drajat. 2000. Paradigma Baru dan Pendidikan Moral. Jakarta : P.T Raja
Grafindo Persada.
FIS Unimed. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan.
Magnis, Suseno, Franz. 2003. Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat
Moral. Yoyakarta : Kanisius.
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Propesional dan Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: P.T Remaja Roda Karya.
Nasution, S. 2007. Metode Research. Bandung : Bumi Aksara.
Nurul, zuriah. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif
Perubahan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sjarkawi. 2008. Pembentukan Moral Kepribadian Anak ( Peran Moral,
Intelektual, Emosional dan Sosial Sebagai Wujud Integritas
Membangun Jati diri. Jakarta : P.T Bumi Aksara.
Tarigan, Lemta. 2001. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral. Universitas Negeri
Medan.
Undang –Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional (Sikdiknas). Bandung : Fokus Media.

64

UUSPN (Sikdiknas), 2003. Undang-Undang No 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Bandung : Fokus Medan.
Poerwadarminta .2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Persfektif
Perubahan. Malang : Bumi Aksara.
2012. Pengertian Moralitas.http://id.shvoong.com/social-sciences/politicalscience/-pengertian-moralitas. (diakses:30 Januari 2012)

Dokumen yang terkait

PERANAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM PENANAMAN NILAINILAI DEMOKRASI PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 BUKIT KEMUNING LAMPUNG UATARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 86

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 1

KEMAMPUAN MENARI MELINTING SISWA KELAS XI SMAN 1 KOTAGAJAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 36 73

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1 TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

6 30 72

PENGARUH KARAKTERISTIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI SMA NEGERI 2 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP 2012/2013

2 31 84

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN FUNGSI MEDIA MASSA TERHADAP WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 81

PENGEMBANGGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS EDMODO DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 1 SELONG TAHUN PELAJARAN 20172018

2 4 11

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BAMBOO DANCING DI KELAS XI IPA.1 SMAN 1 KINALI Kusuma Winanto SMAN 1 Kinali

0 0 12