PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1 TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1

TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

Mareta Rahma Silvia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadapa aplikasi nilai karakter siswa di SMAN 1 Terbanggi Besar kabupaten lampung tengah tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 orang. Analisis data menggunakan Chi Kuadrat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013 dalam kategori sedang.

Kata Kunci : Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Aplikasi Nilai Karakter


(2)

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1

TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

Mareta Rahma Silvia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(3)

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1

TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(Skripsi)

Oleh

Mareta Rahma Silvia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(4)

DAFTAR GAMBAR


(5)

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 8

1. Kegunaan Teoritik ... 8

2. Kegunaan Praktis ... 9

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1. Ruang Lingkup Ilmu ... 9

2. Ruang Lingkup Objek ... 9

3. Ruang Lingkup Subjek ... 10

4. Ruang Lingkup Lokasi ... 10

5. Ruang Lingkup Waktu ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ... 11

1. Nilai Karakter ... 11

1.1. Pengertian Nilai Karakter ... 11

1.2. Nilai Karakter Yang Perlu Dikembangkan ... 13

2. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 18

2.1. Pengertian Pembelajaran ... 18

2.2. Pendidikan Kewarganegaraan ... 19

2.2.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 19


(6)

iii

2.2.3. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 25

2.2.4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan... 25

2.2.5. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan ... 26

B. Kerangka Pikir ... 28

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29

B. Populasi Dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 30

C.Variabel Penelitian ... 32

1. Variabel Bebas ... 32

2. Variabel Terikat ... 32

D. Definisi Konseptual Variabel ... 33

1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 33

2. Nilai Karakter ... 33

E. Definisi Operasional Variabel ... 33

F. Pengukuran Variabel ... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ... 34

1. Teknik Pokok ... 34

1. Angket ... 34

2. Teknik Penunjang... 35

1. Wawancara ... 35

2. Dokumentasi ... 35

H. Uji Persyaratan Instrumen ... 36

1. Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas Angket ... 36

I. Teknik Analisis Data ... 42

J. Langkah-langkah Penelitian ... 45

1. Pengajuan Judul ... 46

2. Penelitian Pendahuluan ... 46

3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 46

4. Penyusunan Alat pengumpulan Data ... 47

5. Pelaksanaan Penelitian... 48

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

1. Sejarah Singkat SMAn 1 Terbanggi Besar ... 49

2. Situasi dan Kondisi Sekolah ... 52

3. Keadaan Sekolah ... 53

B.Deskripsi Data ... 54

1. Pengumpulan Data ... 54

2. Penyajian Data ... 55

C.Pengujian Data ... 85

1. Pengujian Pengaruh ... 85

2. Pengujian Tingkat Keeratan Pengaruh ... 88


(7)

iv

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 93 B. Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 1. Data siswa yang melanggar tata tertib sekolah pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 6

2. Tabel 2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran ... 15 3. Tabel 3. Jumlah populasi siswa SMA N 1 Terbanggi Besar tahun

pelajaran 2012/2013 ... 30

4. Tabel 4. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Ganjil (X). ... 38 5. Tabel 5. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden

diluar Sampel Untuk Item Genap (Y) ... 39 6. Tabel 6. Distribusi Antara Item ganjil (X) dengan Item Genap (Y)

Mengenai Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter Siswa di SMAN 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2012/2013 ... 40 7. Tabel 7. Distribusi Sarana Dan Prasarana SMA Negeri 1 Terbanggi

Besar tahun pelajaran 2012/2013 ... 54 8. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Indikator Proses Interaksi Peserta

Didik Dengan Guru ... 57 9. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Indikator Proses Interaksi Peserta

Didik Dengan Sumber Belajar ... 59 10. Tabel 10. Distribusi Frekuensi Indikator Proses Interaksi Peserta


(9)

11. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Angket Pembelajarn Pendidikan

Kewarganegaraan ... 65 12. Tabel 12. Distribusi Frekuensi Indikator Nilai Karakter Religius ... 68 13. Tabel 13. Distribusi Frekuensi Indikator Nilai Karakter Disiplin ... 70 14. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Indikator Nilai Karakter Menghargai

Prestasi…………. ... 73 15. Tabel 15. Distribusi Frekuensi Indikator Nilai Karakter Cinta

Damai ... 76 16. Tabel 16. Distribusi Frekuensi Indikator Nilai Karakter Peduli

Lingkungan ... 78 17. Tabel 17. Distribusi Frekuensi Indikator Nilai Karakter Peduli

Sosial……….. ... 81 18. Tabel 18. Distribusi frekuensi Aplikasi Nilai Karakter Siswa di

SMAN 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 84 19. Tabel 19. Daftar tingkat perbandingan jumlah responden mengenai

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter Di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah

2012/2013 ... 85 20. Tabel 20. Daftar Kontingensi Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter Di SMAN 1


(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Irawan Suntoro, M.S. ………..

Sekretaris : Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Holillulloh, M.Si …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(11)

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP

APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1 TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Nama Mahasiswa : Mareta Rahma Silvia

No. Pokok Mahasiswa : 0913032012 Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

PembimbingI Pembimbing II

Dr. Irawan Suntoro, M.S. Yunisca Nirmalisa, S. Pd., M. Pd NIP 19560323 198403 1 003 NIP 19870602 200812 2 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PPKn

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Holilulloh, M.Si NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19610711 198703 1 003


(12)

MOTTO

“Jangan katakan sulit. Ketahuilah, tidak ada yang

sulit bila dikerjakan dengan sepenuh hati”

(Tung Desem Waringin)

“Magic is believing in yourself. If

you can do that,

you can make anything happen”

(Merry Riana)


(13)

PERSEMBAHAN

Dengan berlandaskan haturan syukur kepada ALLAH

SWT,kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda bukti dan cinta

kasih kepada :

“Kedua orang tuaku,

papa dan mama tercinta yang selalu sabar

mengahadapiku, segala ego dan kekanakanku. Doamu dan

penantianmu untuk keberhasilanku yang membuatku semangat dalam

menjalani hidup”

Kakak dan Adikk-adikku serta saudara-saudaraku tersayang, yang

dengan kasihnya selalu mendukung dan mendo’akanku”

“Teman

-teman PPKN 2009 yang selalu memberikan semangat dan

mendo’akan keberhasilanku”

Serta


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mareta Rahma Silvia dilahirkan di Teluk Betung Bandar Lampung, pada 26 Maret 1991 yang merupakan putri kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sujono dan Ibu Nani Afrida.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:

1. Taman Kanak-Kanak LKMD Harapan Rejo diselesaikan pada tahun 1997. 2. Sekolah Dasar Negeri 2 Harapan Rejo yang diselesaikan pada tahun 2003. 3. SMP Negeri 1 Seputih Agung yang diselesaikan pada tahun 2006.

4. SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang diselesaikan pada tahun 2009.

Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur PKAB.


(15)

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter Siswa Di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari Bapak Dr. Irawan Suntoro M.S, selaku pembimbing I, yang telah memberikan motivasi dan bimbingannya dalam membantu penyusunan skripsi. Dan juga Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II, terimakasih atas kesediaannya dalam membimbing dan memberikan motivasi dalam bimbingannya. Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :


(16)

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Thoha B.S Jaya, M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan sekaligus sebagai pembahas I, terimakasih atas masukan, kritik dan sarannya pada penulis. 7. Bapak Mona Adha, S.Pd, M.Pd selaku pembahas II, terimakasih atas

masukan, saran, dan kritikannya pada penulis.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

9. Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.

10. Ibu Dra. Hj. E.B. Ambarwati, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang telah memberi izin penelitian dan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

11. Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah yang telah membantu dalam penelitian kepada penulis.


(17)

12. Siswa SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang telah membantu penulis dalam mengadakan penelitian.

13. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sujono, S.Pd dan Ibu Nani Afrida terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, moral serta finansial yang tidak akan pernah terbayarkan. Untuk kakak ku Jenita Kusuma Dewi dan juga adik ku, Nofrantio Malik Ibrahim dan Alwi Akbar Rafsanjani. Terimakasih atas do’a, dukungan, bantuan, perhatian dan cinta kasih yang diberikan.

14. Teman-teman terbaikku di PPKn 2009, Mul, Nisa, Gita, Vera, Evi, Citra, Ayu, Ajeng, Nyek, Amel, fika, menik dan semua teman-teman PPKn regular dan mandiri yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga kebersamaan kita ini akan tetap selalu ada, walaupun kadang-kadang ada kesalahpahaman diantara kita namun kebersamaan dan kenangan tidak akan terlupakan.

15. Senior-senior asrama hillabi, mbak Ratih, mbak Nita, mbak Windi, mbak Tika yang memberikan dorongan motivasi, doa, dan memberikan kenangan indah semasa tinggal bersama semoga kita semua menjadi orang sukses dan bermanfaat bagi siapapun.

16. Teman-teman seperjuangan KKN, PPL SMP N 2 Sukadana Tahun 2012 Abi, Winda, Lili, Astri, Redi, Diana, Tomi, ecca, terimakasih atas kebersamaannya dalam perjuangan kita.

17. Sahabat ku dalam suka dan duka Lisa dan Anteng yang selalu memberikan motivasi, suntikan semangat, penghibur dikala sedih dan gundah, terimakasih untuk semuanya semoga kelak cita-cita kita semua tercapai.


(18)

18. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara/i serta teman-teman berikan akan selalu mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, April 2013 Penulis,

Mareta Rahma Silvia NPM 0913032012


(19)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:

Nama : Mareta Rahma Silvia

NPM : 0913032012

Prodi/ Jurusan : PPKn/ Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, April 2013

Mareta Rahma Silvia NPM. 0913032012


(20)

(21)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia baik fisik maupun moril, sehingga pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia khususnya menjadikan manusia yang lebih bermanfaat dan berkualitas. Pendidikan juga dapat memajukan bangsa dan berguna untuk mengubah bangsa agar mampu bersaing diranah internasional. Melalui pendidikan maka suatu bangsa dapat berdiri kokoh di tengah-tengah globalisasi dunia. Perubahan pendidikan kearah yang lebih maju ini tidak dapat dilakukan begitu saja tanpa adanya seseorang yang memiliki kompetensi dibidang pendidikan yang menjadi salah satu faktor terciptanya kemajuan bangsa, yaitu seorang guru yang terdapat dilembaga pendidikan seperti sekolah. Kemajuan sebuah sekolah sangat dipengaruhi oleh kompetensi seorang guru karena guru yang mendapat kesempatan bertatap muka langsung dengan peserta didik.

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan disetiap satuan pendidikan. Seperti yang telah tercantum dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pada Bab 1

pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : “ Guru adalah pendidik yang professional


(22)

2

melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Guru memiliki peranan dan andil yang sangat besar demi terciptanya siswa yang berprestasi, bermanfaat dan berkualitas serta berkarakter. Karakter merupakan tabiat seseorang untuk bertingkah laku dan bersikap yang dilakukan dalam kehidupan sehari-harinya sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Karakter yang dibangun dalam kebiasaan-kebiasaan ini ada yang bersifat baik dan ada yang bersifat buruk. Hal ini tergantung pada pembentukan karakter yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

Kata karakter sudah sering di sebutkan oleh banyak orang di berbagai kesempatan, namun pada kenyataannya masih banyak orang yang mengabaikan nilai karakter tersebut. Karakter adalah sesuatu yang harus dibentuk, dibangun dan dikembangkan serta dimantapkan pada diri seseorang dan pembentukkan karakter pada seseorang itu pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Pembentukan nilai karakter ini berlangsung pertahap dimulai dari yang terkecil hingga terbesar. Membangun nilai karakter sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan selanjutnya meluas hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pembentukan karakter seorang anak dipengaruhi oleh factor intern dan ekstern. Factor intern adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam diri siswa untuk berkembang. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhinya seperti lingkungan teman sebaya,


(23)

3

lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Keluarga memiliki peranan dalam pembentukan karakter dan menentukan bekal kepribadian seorang anak yang akan menjadi penerus masa depan. Keluarga sebagai unit social terkecil dimasyarakat hendaknya dapat menjadi wahana penanaman, pembangungan, dan pembentukan nilai karakter anak bangsa yang mandiri dan bertanggung jawab.

Dewasa ini, tak dapat dipungkiri bahwa banyak pelajar yang menyepelekan aturan tata tertib dan sopan santun, seperti kurang menghormati orangtua, tidak menghargai pendapat orang lain, bersikap acuh, berbohong, kurang disiplin, saling mengejek, lebih suka bertengkar dan lain-lain. Hal tersebut merupakan contoh cerminan lunturnya karakter bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, penanaman nilai karakter anak selain dilakukan dalam lingkungan keluarga juga harus dilakukan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Jika seorang anak tidak mengenal dan memahami nilai karakter bangsa maka akan berakibat pada kemerosotan nilai bangsa itu sendiri.

Penanaman watak, karakter, jiwa dan jati diri bangsa ini dilakukaan dengan pendidikan, seperti yang dinyatakan oleh Slamet Iman Santoso (2007:1) “pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan”. Seseorang yang berkarakter akan memiliki kepribadian yang lebih baik dan santun. Seseorang yang berkarakter akan mempertahankan kepribadiannya yang baik dengan tetap mengembangkannya untuk mencapai tujuan yang mulia. Melalui pendidikan formal maupun non


(24)

4

formal diharapkan dapat mengarahkan pada penanaman nilai karakter, etika, moral dan norma-norma pendidikan serta religi kepada anak agar menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, berwawasan luas dan berilmu pengetahuan dengan keterampilan yang tinggi dalam kemajuan jaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai dan norma-norma sesuai dengan keribadian dan jati diri bangsa yaitu pancasila.

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu muatan wajib disetiap kurikulum pendidikan, baik di tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, maupun perguruan tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan ini memuat tentang pembentukan karakter anak bangsa agar menjadi warganegara yang baik dan memiliki rasa nasionalisme serta patriotisme . Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi ditegaskan bahwa : “Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang berkarakter, yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”. Dalam hal ini jelas ditegaskan bahwa guru pendidikan kewarganegaraan yang memiliki andil cukup besar dalam pembentukan nilai karakter bangsa yang dituangkan dalam mata pelajaran yang diberikan disetiap satuan pendidikan.

Kompetensi atau kemampuan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun karakter menurut Mona dalam Merli (2011:7) bahwa sebagai guru Pendidikan Kewarganegaraan harus memahami: (a) berbagai macam


(25)

5

teknik mengajar, (b) hubungan bahan pelajaran civic dengan ilmu-ilmu social lainnya, (c) lingkungan masyarakat, agama, sains dan teknologi, (d) menganalisis karakter kata-kata ilmu social yang dapat menafsirkan dari berbagai arti sudut pandang. Pendidikan Kewarganegaraan diarahkan pada upaya pemberdayaan peserta didik menjadi manusia yang bermartabat, mampu bersaing dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan.

Maka untuk membangun nilai-nilai karater bangsa itu harus dilakukan di lembaga sekolah dengan sub pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dalam penelitian yang peneliti lakukan di SMA N 1 Terbanggi Besar, banyak siswa yang mengaku bosan dan jenuh dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, motode ajar yang dilakukan oleh guru kurang menarik perhatian siswa, guru hanya melakukan metode ceramah dan diskusi dikelas dengan tidak menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.

Pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdasakan kehidupan bangsa bagi warganegara dengan menumbuhkan jati diri dan karakter sebagai landasan pelaksanaan hak dan keajiban dalam bela Negara yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan masalah tersebut di atas, nilai-nilai dasar yang perlu dikembangkan diantaranya: keberanian, keadilan, kejujuran, kebijaksanaan, kesabaran, keiklasan, kasih sayang, kesetiakawanan,


(26)

6

kebersamaan, tenggang rasa, rendah hati, gotong royong dan kepedulian haruslah diwujudkan dalam bentuk realiasasi.

Berikut data pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa-siswi pada saat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berlangsung maupun pada jam pelajaran lain.

Tabel 1. Data siswa yang melanggar tata tertib sekolah pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

No Keterangan Jenis karakter Kelas

X XI XII XI akselerasi

XI akselerasi

1 Terlambat Kedisiplinan 3 12 31 0 1

2 Tidak mengerjakan tugas rumah (PR)

Kerja keras 11 20 36 0 0

3 Melawan guru Cinta damai 0 3 0 0 0

4 Berkelahi dengan teman

Bersahabat/ko munikatif

0 3 0 0 0

5 Membolos Disiplin 2 11 7 0 0

6 Membawa gambar porno

Religius 0 0 0 0 0

Jumlah 16 49 74 0 1

Sumber: Guru PKn dan Guru BK SMA N 1 Terbanggi Besar

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru PKn di SMA N 1 Terbanggi

Besar, bahwa “hampir disetiap kelas pasti ada yang melakukan

pelanggaran tata tertib sepeti tidak mengerjakan PR, terlambat masuk jam pelajaran PKn, mengobrol disaat guru menerangkan pelajaran, menggunakan HP dijam pelajaran, dan lain-lain”. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berpengaruh terhadap aplikasi nilai karakter siswa.


(27)

7

Dilihat dari realitas yang ada bahwa semakin maju jaman akan semakin terkikis pula jati diri dan karakter bangsa. Modernitas telah menuntut suatu bangsa untuk mengikuti globalisasi yang ada. Apabila generasi muda tidak ditanamkan nilai karakter sejak dini maka, generasi penerus bangsa tidak akan memiliki karakter bangsa yang baik. Dalam hal ini pembelajaran pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan yang cukup besar dalam penanaman nilai karakter bangsa yang dapat diwujudkan dengan pengenalan dan pembelajaran karakter yang dilakukan disetiap kesempatan. Oleh karena itu, penulis menganggap perlu untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMA N 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Siswa bosan dan jenuh mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Guru masih dominan menggunakan metode konvensional.

3. Masih cukup banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah, yang berdampak pada nilai karakter siswa.

4. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan belum berperan maksimal dalam penanaman nilai karakter siswa.

5. Lingkungan keluarga, lingkungan sekitar dan teman sebaya yang mempengaruhi pembentukan karakter tidak baik.


(28)

8

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas jangkauannya, maka peneliti membatasi masalah pada nilai karakter siswa dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMA N 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMA N 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan pada kajian pendidikan nilai moral pancasila.


(29)

9

b. Kegunaan Praktis 1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif dan memberikan arahan kepada siswa untuk lebih bersikap, berprilaku dan beretika baik sesuai dengan pancasila dan jati diri bangsa.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan dan menumbuhkan serta mengembangkan karakter bangsa yang baik kepada peserta didik.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada sekolah, mengenai pengembangan karakter bangsa yang dapat diwujudkan dengan membentuk budaya sekolah yang baik dan dapat diterapkan oleh semua warga sekolah.

F. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan kewarganegaraan dalam wilayah kajian pendidikan pancasila yang berkaitan dengan pendidikan karakter.

2. Ruang Lingkup Objek

Objek penelitian ini adalah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan aplikasi nilai karakter pada siswa.


(30)

10

3. Ruang Lingkup Subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi di SMA N 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

5. Ruang Lingkup Waktu

Pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2012.


(31)

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis 1. Nilai Karakter

1.1.Pengertian Karakter

Karakter merupakan cerminan diri manusia terkait tentang tabiat seseorang dalam bertingkah laku yang menjadi kebiasaan dalam kesehariannya, tabiat tersebut bisa baik atau buruk. Hal itu tergantung pada pembentukan karakter dalam lingkungannya. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Aristoteles dalam Heri Gunawan (2012:23) bahwa “karakter itu erat hubungannya dengan kebiasaan yang kerap dimanifestasikan dalam tingkah laku”.

Menurut Thomas Lickona dalam Heri Gunawan (2012:23)

menyebutkan bahwa “pendidikan untuk membentuk kepribadian

seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan

sebagainya”.

Menurut Ramli dalam Heri Gunawan (2012:23) pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk


(32)

12

pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga Negara yang baik.

Menurut Heri Gunawan (2012 : 23)

Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengarui karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencangkup keteladanan bagaimana prilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan bagaimana hal terkait lainnya.

Menurut H.Soemarno dalam Merli (2011:25)

Karakter merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan, dipadukan dengan nilai nilai dari dalam diri manusia menjadi semacam nilai intrinsik yang mewujud dalam system daya juang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku kita.

Pandangan lain tentang karakter yang dikemukakan oleh Kusuma (2007:80) sebagai berikut:

Istialah karakter dianggap sama dengan kepribadian, kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari seseorang yang bersumber dari bentuk-bentukan yang diterima dari lingkungan. Istilah karakter juga dipahami oleh seseorang yang memiliki kepribadian, seseorang dipandang memiliki karakter atau tidak memiliki karakter atau karakter disamakan dengan kepribadian.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sifat khas yang terpatri pada diri seseorang, diwujudkan melalui nilai-nilai moral kemudian menjadi ciri khas seseorang yang terbentuk dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini guru dapat membantu membangun dan membentuk watak peserta didik


(33)

13

agar karakter kepribadiannya dapat sejalan dengan jati diri bangsa. Seperti menurut Kemendiknas (2010) sebagaimana disebutkan dalam buku induk kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa tahun 2010-2025 sebagai berikut:

pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangakat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadara terhadap nilai-nilai budaya; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa.

1.2. Nilai-nilai Karakter Yang Perlu Dikembangkan

Secara umum telah kita ketahui bahwa nilai adalah sesuatu yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Namun nilai yang dimaksud dalam karakter ini dapat dikatakan sebagai keyakinan seseorang dalam menentukan pilihan. Seperti yang dikemukakan oleh Gordon Allfort seorang ahli psikologi kepribadian sebagaimana dikutip oleh Mulyana (2004:9) “nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. Allfort menetapkan keyakinan pada posisi yang lebih tinggi, ketimbang hasrat, motif, sikap keinginan dan kebutuhan”.


(34)

14

Selanjutnya, menurut Richard Eyre dan Linda dalam Heri Gunawan (2012 : 31) menyebutkan bahwa:

nilai yang benar dan diterima secara universal adalah nilai yang menghasilkan suatu perilaku dan perilaku itu berdampak positif, baik bagi yang menjalankan maupun bagi orang lain. selanjutnya Richard menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan nilai adalah suatu kualitas yang dibedakan menurut (1) kemampuan untuk berlipat ganda atau bertambah, meskipun sering diberikan kepada orang lain, dan (2) kenyataan bahwa makin banyak nilai yang diberikan kepada orang lain makin banyak pula nilai serupa

yang diterima atau “dikembalikan” dari orang lain.

Menurut Heri Gunawan (2012 : 31) “nilai adalah merupakan rujukan untuk bertindak. Nilai merupakan standar untuk mempertimbangkan dan meraih perilaku tentang baik atau tidak baik dilakukan”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan seseorang yang menjadi pertimbangan sebelum ia bertindak dalam menentukan pilihannya yang menghasilkan perilaku positif baik bagi yang menjalankan maupun bagi orang lain.

Character Count di Amerika sebagaimana dikutip oleh Majid

(2011:43) mengidentifikasikan bahwa karakter-karakter yang menjadi pilar yang harus ditanamkan kepada siswa, mencakup 10 karakter utama, yang mencakup; (1) dapat dipercaya

(trustworthiness); (2) rasa hormat dan perhatian (respect); (3)


(35)

15

(caring); (6) kewarganegaraan (citizenship); (7) ketulusan

(honesty); (8) berani (courage); (9) tekum (diligence); (10)

integritas (integrity).

Kemudian dalam kemendikbud merilis beberapa nilai-nilai pendidikan karakter sebagai mana terlihat dalam tabel berikut :

Tabel 2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

No Nilai Deskripsi

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa


(36)

16

dan Negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang bicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin

member bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: Paskur Kemdikbud, Pengembangan Pendidikan…, hlm. 9-10.

Dilihat dari beberapa point nilai karakter yang dijelaskan, SMA N 1 Terbanggi Besar hanya menerapkan 6 nilai karakter sesuai dengan visinya yaitu : religius, disiplin, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, dan peduli sosial.

Hubungan antara kualitas karakater dan kemajuan bangsa amat erat. Bangsa yang maju ditandai dengan kualitas karakter


(37)

17

masyarakatnya yang baik. Thomas Lickona, (seorang profesor pendidikan dari Cortland University), mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda zaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. Dengan kata lain, jika sepuluh tanda itu ada di Indonesia, bersiap-bersiap bahwa Indonesia aka menuju jurang kehancaruan. Ke sepuluh tanda tersebut adalah:

1. Mengingkatnya kekerasan di kalangan remaja/ masyarakat 2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/ tidak baku 3. Pengaruh peer group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat 4. Meningkatkanya perilaku merusak diri seperti penggunaan

narkoba alkohol, dan seks bebas.

5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk. 6. Menurunnya etos kerja

7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru 8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok 9. Membudayanya kebohongan/ ketidak jujuran dan

10. Adanya rasa saling curigai dan kebencian di antara sesama.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemerintah Indonesia kini sangat gencar mensosialisasikan pendidikan karakter. Bahkan Kemendiknas sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.


(38)

18

Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi pelajaran dan menjawab soal-soal ujian. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, berani, malu berbuat curang, malu membiarkan lingkungannya kotor dan lain-lain. Pembiasaan karakter ini tidak terbentuk secara instan, namun memerlukan waktu dan berlatih secara serius serta proposional agar mencapai bentuk dan kekuatan karakter yang ideal.

2. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 2.1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar antara dua pihak yaitu guru dan siswa. Guru memberikan informasi dan arahan terkait materi mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Informasi yang diberikan oleh guru berupa tulisan-tulisan, audio visual, gambar-gambar dan lain-lain sesuai dengan mata pelajaran yang akan memberikan arahan untuk membantu siswa dalam menambah pengetahuan.

Ristina dalam Merli (2011:32) mengemukakan mengenai pembelajaran sebagai berikut:

Pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya yang sistematik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar terjadi kegiatan belajar membelajarkan. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi antara kedua belah pihak, yaitu peserta didik (warganegara) yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan pembelajaran.


(39)

19

Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008 : 40) “pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa”.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh pendidik atau sumber belajar kepada siswa yang dilakukan dalam lingkungan belajar di lembaga pendidikan.

2.2. Pendidikan Kewarganegaraan

2.2.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan pengetahuan dan sikap terhadap pribadi dan perilaku siswa. Siswa berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, baik agama, sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Hal ini bertujuan agar warganegara Indonesia menjadi cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta mempunyai karakter yang khas sebagai bangsa Indonesia yang


(40)

20

dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 39 Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara dengan pemerintah agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan

negara”.

Pendapat Sumarsono (2002: 6) menyatakan :

Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha untuk membekali siswa dengan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara, agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Arnie Fajar (2005: 141)

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 11), Pendidikan kewarganegaraan merupakan bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama


(41)

21

serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui:

1) Civic Intellegence

Yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, mupun sosial.

2) Civic Responsibility

Yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

3) Civic Particiption

Yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari depan.

CICED (Center For Indonesian Civic Education) dalam Cholisin (2001: 1) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan adalah :

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan proses transformasi yang membantu membangun masyarakat yang heterogen menjadi satu kesatuan masyarakat Indonesia, mengembangkan warga negara Indonesia yang memiliki pengetahuan dan kepercayaan terhadap Tuhan, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban, berkesadaran hukum, memiliki sensitivitas politik, berpartisipasi politik, dan masyarakat madani (Civic Society).

Salah satu komponen yang masuk kedalam keterampilan kewarganegaraan adalah keterampilan intelektual kewarganegaraan


(42)

22

(intellectual skill) yaitu keterampilan yang berkenaan dengan

penguasaan materi pelajaran kewarganegaraan yang meliputi kajian atau pembahasan tentang negara, warga negara, hubungan antara negara dengan warganegaranya, hak dan kewajiban negara dan warga negara, masalah pemerintahan, hukum, politik, moral, dan sebagainya. Sedangkan keterampilan intelektual mengandung arti keterampilan, kemauan, atau kapabilitas manusia yang menyangkut aspek kognitif, bukan aspek gerakan (psycomotor) fisik atau sikap (Depdiknas 2003: 3).

Warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan serta nilai-nilai kewarganegaraan akan menjadi seorang warga negara yang memiliki rasa percaya diri, kemudian warga negara yang memahami dan menguasai pengetahuan kewarganegaraan akan menjadi seorang warga negara yang berpengetahuan dan berkepribadian.

Adapun substansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan terdiri dari: 1. Dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge)

Mencakup bidang politik, hukum, dan moral. Secara rinci materi pendidikan kewarganegaraan meliputi pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan proses demokrasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah berdasar hokum


(43)

23

konstitusi, sejarah nasional, hak asasi manusia, hak sipil, dan hak politik.

2. Dimensi keterampilan kewarganegaraan (civics skills)

Meliputi keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya: berperan serta dan aktif mewujudkan masyarakat madani, proses pengambilan keputusan politik, keterampilan mengadakan koalisi, kerja sama, mengelola konflik, keterampilan hidup dan sebagainya.

3. Dimensi nilai-nilai kewarganegaraan (civics values)

Mencakup percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, norma, dan nilai luhur, nilai keadilan, demokratis, toleransi, kebebasan individual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul, perlindungan terhadap minoritas dan sebagainya

Dimensi-dimensi tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dan bulat, karena pendidikan kewarganegaraan dipandang sebagai mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk warga negara yang baik, berakhlak, dan bertanggung jawab sesuai dengan Falsafah dan Konstitusi Negara Kesatuan Repubik Indonesia.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memiliki peranan


(44)

24

dalam membentuk karakter bangsa dengan memberikan pengetahuan mengenai moral, etika, hubungan antar warga negara, pemenuhan hak dan kewajiban warga negara, kesadaran terhadap hukum dan politik sehingga tercipta suasana yang demokratis sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2.2.2. Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan

Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 11) menyatakan

visi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan proses pendidikan yang integral di sekolah untuk pengembangan kemampuan dan kepribadian warga negara yang cerdas, partisipasif, dan bertanggung jawabyang pada gilirannya akan menjadi landasan untuk berkembangnya masyarakat Indonesia yang demokratis.

Berdasarkan kepada visi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, maka dapat dikembangkan misi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut:

1) Mengembangkan kerangka berpikir baru yang dapat dijadikan landasan yang rasional untuk menyusun pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan intelektual kearah pembentukan warga negara yang demokratis.

2) Menyusun substansi pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokratis yang berlandaskan pada latar belakang sosial budaya serta dalamkonteks politik, kenegaraan, dan landasan konstitusi yang dituangkan dalam pilar-pilar demokrasi Indonesia.


(45)

25

2.2.3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tindak lanjut visi dan misi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 11) juga mengajukan

fungsi pendidikan kewarganegaraan yaitu sebagai wahana untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Numan Sumantri (2001: 166), fungsi Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya, yang kesemuanya itu diproses guna melatih siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup yang berdemokratis yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2.2.4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tim Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah (2006: 12), tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


(46)

26

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan

dunia secara langsung atau tidak langsung degan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2.2.5. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebangsaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif terhadap Negara NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan.

2. Norma, hokum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di kelompok belajar, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional.

3. Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, dan kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional, pemajuan HAM, penghormatan dan pelindungan HAM.


(47)

27

4. Kebutuhan warganegara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan dalam hokum. 5. Konstitusi Negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan, dan

kostitusi yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia dan hubungan dasar Negara dengan konstitusi.

6. Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintah desa dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

7. Pancasila, meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan pengamalan nilai-nilai pancasila.

Melihat dari ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan, diharapkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat berperan sebagai pendidikan yang dapat merubah sikap generasi muda yang mulai kurang mengindahkan nilai luhur bangsa menjadi generasi muda yang dapat memegang dan mengaplikasikan nilai, norma dan budaya sebagai jati diri bangsa.


(48)

28

B. Kerangka Pikir

Pendidikan kewarganegaraan berpengaruh cukup besar dalam membentuk karakter bangsa yang sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dimana Pendidikan Kewarganegaraan memiliki esensi untuk melaksanakan pendidikan yang demokratis, Hal ini dapat diwujudkan melalui pembekalan pembelajaran Civic Intellegence, Civic Responsibility,

dan Civic Particiption. Pembelajaran ini mempengaruhi pembentukan

karakter siswa dalam mengaplikasikan nilai karakter budaya bangsa yang diantaranya religius, disiplin, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, dan peduli social sebagai jati diri kita yang sesungguhnya. Dari uraian diatas, peneliti menyimpulkan kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (X) 1. Proses interaksi

peserta didik dengan guru

2. Proses interaksi peserta didik dengan sumber belajar 3. Proses interaksi

peserta didik dengan lingkungan belajar

Karakter Siswa (Y) 1. Religius

2. Disiplin

3. Menghargai prestasi 4. Cinta damai

5. Peduli lingkungan 6. Peduli sosial


(49)

29

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data secara objektif serta menggambarkan pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMA N 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2012/2013

Menurut Sukardi (2008 : 166) penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah penelitian mengingat populasi akan menentukan validitas data dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 852 orang, lebih rinci lagi digambarkan oleh tabel berikut :


(50)

30

Tabel 3. Jumlah populasi siswa SMA N 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2012/2013

No Kelas Jumlah

1. Kelas X 298

2. Kelas XI

IPA

131

3. Kelas XI IPS 151

4. Kelas XII IPA

117 5. Kelas XII

IPS

115

6. Kelas X

akselerasi

20

7. Kelas XI

akselerasi

20

Jumlah 852

Sumber : data siswa SMA N 1 Terbanggi Besar

2. Sampel

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006 : 131) “sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti”. Dalam penelitian ini

berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto (1986: 120) yaitu bila

“subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100, maka sampelnya dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25

%”. Berdasarkan teori di atas, maka sampel diambil 10% dari 852 siswa SMA Negeri 1 Terbanggi Besar dan diperoleh sampel 85 siswa.


(51)

31

Tabel 3.1. Jumlah dan sebaran Sampel Siswa kelas X SMA N 1 Terbanggi Besar Tahun pelajaran 2012/2013

No Kelas Perhitungan

1. X A 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 2. X B 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 3. X C 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 4. X D 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 5. X E 30 siswa x 10% = 3,0 (3) 6. X F 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 7. X G 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 8. X H 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 9. X I 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 10. X J 28 siswa x 10 %= 2,8 (3) 11. X akselerasi 20 siswa x 10% = 2,0 (2)

Jumlah 304 siswa x 10%= 30,4=30 siswa

Sumber : Hasil perhitungan proposional random sampling

Tabel 3.2 : Jumlah dan sebaran Sampel Siswa kelas XI SMA N 1 Terbanggi Besar Tahun pelajaran 2012/2013

No Kelas Perhitungan

1. XI IPS 1 31 siswa x 10% = 3,1 (3) 2. XI IPS 2 30 siswa x 10% = 3,0 (3) 3. XI IPS 3 31 siswa x 10% = 3,1 (3) 4. XI IPS 4 30 siswa x 10% = 3,0 (3) 5. XI IPS 5 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 6. XI IPA 1 33 siswa x 10% = 3,3 (3) 7. XI IPA 2 32 siswa x 10% = 3,2 (3) 8. XI IPA 3 33 siswa x 10% = 3,3 (3) 9. XI IPA 4 33 siswa x 10% = 3,3 (3)

10 XI

AKSELERASI

20 siswa x 10 %= 2,0 (2) Jumlah 303siswa x 10%= 30,3=30

siswa


(52)

32

Tabel 3.3 Jumlah dan sebaran Sampel Siswa kelas XII SMA N 1 Terbanggi Besar Tahun pelajaran 2012/2013

No Kelas Perhitungan

1. XII IPS 1 28 siswa x 10% = 2,8 (3) 2. XII IPS 2 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 3. XII IPS 3 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 4. XII IPS 4 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 5. XII IPS 5 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 6. XII IPA 1 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 7. XII IPA 2 30 siswa x 10% = 3,0 (3) 8. XII IPA 3 29 siswa x 10% = 2,9 (3) 9. XII IPA 4 29 siswa x 10% = 2,9 (3)

10 XII

AKSELERASI

20 siswa x 10 %= 2,0 (2) Jumlah 300 siswa x 10%= 30=30

siswa

Sumber : Hasil perhitungan proposional random sampling

C. Variabel Penelitian

Di dalam suatu variabel penelitian terkandung konsep yang dapat dilihat dan diukur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel bebasnya

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (X).

2) Variabel terikatnya

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aplikasi nilai karakter pada siswa (Y)


(53)

33

D. Definisi Konseptual Variabel

1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah wahana pembelajaran untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu dan anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Nilai Karakter

Nilai karakter adalah keyakinan seseorang untuk melakukan suatu hal dalam kehidupan sehari-hari yang diwujudkan dalam tabiat, sikap, dan perilaku untuk membentuk kepribadian yang baik dan bisa dijadikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk mempermudah pengukuran di lapangan, maka beberapa konsep dalam penelitian ini perlu dioperasionalkan, yaitu:

1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah persepsi atau penilaian siswa terhadap proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan dengan skala melalui indikator proses interaksi siswa dengan guru, proses interaksi siswa dengan sumber belajar, proses interaksi siswa dengan lingkungan belajar. 2. Aplikasi nilai karakter adalah penilaian siswa terhadap penerapan nilai


(54)

34

dengan skala melalui indikator nilai karakter religius, disiplin, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial yang di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

F. Pengukuran Variabel

Dalam mengukur variabel pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMA N 1 Terbanggi Besar adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (X) yang diukur melalui pengukuran indikator proses interaksi siswa dengan guru, proses interaksi siswa dengan sumber belajar, proses interaksi siswa dengan lingkungan belajar berdasarkan skala 3 yaitu selalu (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1).

2. Aplikasi nilai karakter pada siswa (Y) yang diukur melalui indikator yaitu religious, disiplin, menghargai prestasi, cinta damai, peduli lingkungan, dan peduli sosial berdasarkan skala 3 yaitu diselalu (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1).

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Teknik Pokok

1. Angket/ Kuesioner

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang variabel pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan aplikasi nilai karakter pada siswa.


(55)

35

Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden yang bersangkutan. sasaran angket adalah siswa SMA N 1 Terbanggi Besar Tahun 2012/2013.

Responden memilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keadaan subjek. Setiap item memiliki tiga alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor bobot berbeda-beda,yaitu:

1. Alternatif jawaban yang menjawab “selalu” diberi skor 3 2. Alternatif jawaban yang kurang “kadang-kadang” diberi skor 2 3. Alternatif jawaban yang “tidak pernah” diberi skor 1

2. Teknik Penunjang 1. Wawancara

Teknik ini digunakan unutk mendapatkan data langsung dari responden serta untuk melengkapi data yang belum legkap atau terjawab melalui angket. Wawancara langsung dilakukan kapada responden.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder yang berupa keterangan, catatan, laporan, yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.


(56)

36

H. Uji Persyaratan Instrumen 1.Uji Validitas

Untuk mengatasi uji validitas angket diadakan melalui kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator variabel yang disesuaikan dengan maksud dan isi butir soal yang dilakukan melalui korelasi angket dengan berkonsultasi kepada pembimbing.

2. Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang di luar responden

b. Hasil uji coba dikelompokkan menjadi item ganjil dan item genap c. Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan rumus Product

Moment, yaitu :

                   N Y Y N X X N Y X XY rxy 2 2 2

2 ( ) ( )

) )( (

Keterangan :

rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X dan Y

x = Variabel Bebas

y = Variabel Terikat

N = Jumlah Sampel Yang Diteliti


(57)

37

Kemudian untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan rumus Sperma Brown (Sutrisno Hadi, 1987: 37).

) ( 1

) ( 2

gg gg

r r rxy

 

Keterangan :

rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X dan Y

Rgg = koefisien korelasi item ganjil dan item genap

(Manase Malo, 1985: 139)

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas sebagai berikut :

0,00-0,199 : kategori sangat rendah

0,20-0,399 : kategori rendah

0,40-0,599 : kategori sedang

0,60-0,799 : kategori kuat

0,80-1,000 : kategori sangat kuat

(Sugiono, 2012 : 184) d. Uji Coba Angket

Tahap pertama yang akan dilakukan yaitu uji coba angket kepada sepuluh orang responden diluar sampel. Uji coba angket ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui tingkat reliabilitas soal. Namun sebelum itu angket dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pembimbing


(58)

38

I dan Pembimbing II guna meminta persetujuan. Setelah mendapatkan persetujuan maka angket dapat disebarkan. Hasil uji coba angket yang telah diisi oleh sepuluh orang responden diluar sampel akan dikonsultasikan kembali kepada Pembimbing, lalu setelah dinyatakan cukup reliabel maka angket dapat dipergunakan untuk melakukan penelitian kepada responden yang sesungguhnya. Adapun hasil dari uji coba angket tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Ganjil (X).

No

Item Ganjil

Skor 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 38 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 38 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 34 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 35 5 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 2 35 6 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 38 7 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 3 2 1 2 35 8 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 31 9 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 33 10 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 35

Jumlah 352

Sumber: Data Analisis Uji Coba Angket

Dari data tabel 4 diketahui ∑ X = 352 yang merupakan hasil penjumlahan hasil skor uji coba angket kepada 10 orang di luar responden dengan indikator item ganjil. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel kerja hasil uji coba angket antara item ganjil (X)


(59)

39

dengan genap (Y) untuk mengetahui besar reliabilitas kevalidan instrumen penelitian.

Tabel 5. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Genap (Y).

No

Item Genap

Skor 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 1 38 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 33 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 33 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 38 5 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 35 6 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 1 34 7 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 33 8 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 34 9 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 33 10 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 1 34

Jumlah 345

Sumber: Data Analisis Uji Coba Angket

Dari data tabel 5 diketahui ∑ Y = 345 yang merupakan hasil penjumlahan hasil skor uji coba angket kepada 10 orang di luar responden dengan indikator item genap. Hasil penjumlahan ini akan dipakai dalam tabel kerja hasil uji coba angket antara item ganjil (X) dengan genap (Y) untuk mengetahui besar reliabilitas kevalidan instrumen penelitian.


(60)

40

Tabel 6. Distribusi Antara Item ganjil (X) dengan Item Genap (Y) Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter di SMAN 1 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2012/2013

No X Y XY

1 38 38 1444 1444 1444

2 38 33 1444 1089 1254

3 34 33 1156 1089 1122

4 35 38 1225 1444 1330

5 35 35 1225 1225 1225

6 38 34 1444 1156 1292

7 35 33 1225 1089 1155

8 31 34 961 1156 1054

9 33 33 1089 1089 1089

10 35 34 1225 1156 1190

Jumlah 352 345 12438 11937 12155

Sumber Data: Analisis Hasil Uji Coba Angket

Data tabel 6 merupakan hasil dari penggabungan hasil skor uji coba angket kepada 10 orang di luar responden dengan indikator item ganjil (X) dengan genap (Y). Hasil keseluruhan dari tabel kerja uji coba angket antara item ganjil (X) dengan genap (Y) akan dikorelasikan menggunakan rumus Product Moment guna mengetahui besarnya koefisien korelasi instrumen penelitian.

  

 

                   

N y Y N x x N y x XY rXY 2 2 2 2


(61)

41

  

 

 

             10 345 -11937 10 352 -12438 10 345 352 -12155 2 2 XY r              10 119025 -11937 10 123904 -12438 10 121440 -12155 XY r

12438 12390,4



11937 11902,5

12144 12155     XY r

  

47,6 34,5 11  XY r 2 , 1642 11  XY r 5 , 40 11  XY r 27 , 0  XY r

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, maka untuk mengetahui reliabilitas, selanjutnya dikorelasikan dan diolah dengan rumus Product

Moment sebagai berikut:

Selanjutnya untuk mencari reliabilitasnya alat ukur ini maka dilanjutkan dengan penggunakan rumus Spearman Brown agar diketahui seluruh item dengan langkah sebagai berikut:


(62)

42

 

gg gg xy r r r   1 2

27 , 0 1 27 , 0 2   xy r 27 , 1 54 , 0  xy r

rxy 0,42

Dari hasil pengolahan data tersebut, kemudian penulis mengkorelasikan dengan kriteria reliabilitas sebagai berikut:

0,00-0,199 : kategori sangat rendah

0,20-0,399 : kategori rendah

0,40-0,599 : kategori sedang

0,60-0,799 : kategori kuat

0,80-1,000 : kategori sangat kuat

(Sugiono, 2012 : 184)

Berdasarkan kriteria diatas maka angket yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas sedang, yaitu 0,42. Sehingga angket tersebut dapat dipergunakan dalam penelitian selanjutnya.

I. Tekhnik Analisis Data

Tindak lanjut dari pengumpulan data adalah menganalisis data. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu menguraikan


(63)

kata-43

kata dalam kalimat serta angka dalam kalimat secara sistematis. Selanjutnya disimpulkan untuk mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Nafilah (2005: 39) yaitu:

I = K

NR

NT

Dimana:

I = Interval

NT = Nilai Tertinggi

NR = Nilai Terendah

K = Kategori

Penentuan tingkat persentase digunakan rumus yang dikemukakan oleh Mohammad Ali (1984: 184) sebagai berikut :

% 100

X N F

P

Keterangan

P = Besarnya Presentase

F = Jumlah Skor Yang Diperoleh Diseluruh Item N = Jumlah Berkalian Seluruh Item Dengan Responden

Untuk menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh digunakan kriteria Suharsimi Arikunto (1986: 196) sebagai berikut:

76%-100% = Baik 56%-75% = Cukup


(64)

44

40%-55% = Kurang Baik 0-39% = Tidak Baik

Pengujian keeratan hubungan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut :



    b i k j Eij Eij Oij x 1 1 2 2 Keterangan : 2

x : Chi Kuadrat.

b

i 1

: Jumlah baris.

k

j 1

: Jumlah kolom.

Oij : Banyaknya data yang diharapkan.

Eij : Banyaknya data hasil pengamatan.

(Sudjana, 1996 : 280)

Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien korelasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap kemampuan guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, yaitu :

n x

x c

  2 2


(65)

45

Keterangan :

c : koefisien kontigensi

X2 : chi kuadrat

n : jumlah sampel

(Sudjana, 1996 : 280)

Agar harga C yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi faktor-faktor, maka harga C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang bisa terjadi. Harga C maksium ini dapat dihitung dengan rumus :

C maks

M

M 1

Keterangan :

C maks : koefisien kontigensi maksimum.

M : harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kreteria

uji hubungan “ makin dekat harga C pada Cmaks, makin besar derajat asosiasi antara faktor”.

(Sutrisno Hadi, 1986 : 317)

J. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian pada hakikatnya merupakan suatu persiapan yang bersifat sistematis dengan maksud agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan


(66)

46

apa yang telah peneliti rencanakan. Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis laksanakan secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Pengajuan Judul

Pada tanggal 9 Desember 2012 penulis mengajukan judul penelitian kepada Pembimbing Akademik yang terdiri dari dua alternatif judul. Dua judul penelitiaan tersebut salah satunya disetujui dan kemudian diajukan kepada Ketua Program Studi PKn dan disetujui sekaligus ditentukan Pembimbing Utama yaitu Dr. Irawan Suntoro, M.S. dan Pembimbing Pembantu yaitu Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M,Pd.

2. Penelitian Pendahuluan

Setelah mendapat surat izin penelitian pendahuluan dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Lampung dengan Nomor 8123/UN26/3/PL/2012 maka penulis melakukan penelitian pendahuluan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.

Kegiatan penelitian pendahuluan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah yang ditunjang dengan beberapa literatur serta arahan dari dosen pembimbing.

3. Pengajuan Rencana Penelitian

Rencana penelitian diajukan untuk mendapatkan persetujuan dilaksanakannya seminar proposal penelitian skripsi, proposal penelitian disetujui oleh Pembimbing II pada tanggal 8 Januari 2013 dan pada


(67)

47

tanggal 16 Januari 2013 disetujui oleh Pembimbing I serta disahkan oleh Ketua Program Studi PKn FKIP Universitas Lampung.

Kegiatan seminar proposal dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2013, tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan-masukan baik berupa saran maupun kritik untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Setelah kegiatan seminar proposal penelitian, penulis melakukan perbaikan sesuai dengan saran-saran dan masukan dari para Pembahas seminar proposal penelitian tersebut.

4. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan alat pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mempersiapkan angket yang akan diberikan kepada responden yang berjumlah 85 orang dengan jumlah pertanyaan sebanyak 30 item soal dengan 3 (tiga) alternative jawaban. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan angket ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi soal tentang Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

b. Mengkonsultasikan angket kepada Pembimbing I dan Pembimbing II. c. Setelah angket tersebut disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing

II. Setelah itu peneliti mengadakan uji coba angket kepada sepuluh orang sebagai responden di luar sample yang sebenarnya.


(68)

48

5. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di lapangan dengan membawa surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor : 1517/UN26/3/PL/2013. setelah mendapat surat pengantar dari Dekan, selanjutnya penulis mengadakan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2013.


(69)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013 dalam kategori sedang.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas, menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran bahwa:

1. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan dan membentuk karakter siswa-siswi di sekolah dengan cara memberikan contoh positif berkenaan dengan pembentukan karakter yang baik untuk anak, seperti datang tepat waktu kesekolah, memperhatikan pakaian siswa yang kurang pantas, dan memberikan teguran langsung kepada siswa yang melanggar peraturan demi membentuk karakter siswa yang baik. 2. Kepada guru mata pelajaran diharapkan dapat meningkatkan

kreativitas dalam mengajar dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa. Bentuk-bentuk kreativitas tersebut dapat berupa pemanfaatan kemajuan teknologi demi kebutuhan ilmu pengetahuan,


(1)

47

tanggal 16 Januari 2013 disetujui oleh Pembimbing I serta disahkan oleh Ketua Program Studi PKn FKIP Universitas Lampung.

Kegiatan seminar proposal dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2013, tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan-masukan baik berupa saran maupun kritik untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Setelah kegiatan seminar proposal penelitian, penulis melakukan perbaikan sesuai dengan saran-saran dan masukan dari para Pembahas seminar proposal penelitian tersebut.

4. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan alat pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mempersiapkan angket yang akan diberikan kepada responden yang berjumlah 85 orang dengan jumlah pertanyaan sebanyak 30 item soal dengan 3 (tiga) alternative jawaban. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan angket ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi soal tentang Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Aplikasi Nilai Karakter di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

b. Mengkonsultasikan angket kepada Pembimbing I dan Pembimbing II. c. Setelah angket tersebut disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing

II. Setelah itu peneliti mengadakan uji coba angket kepada sepuluh orang sebagai responden di luar sample yang sebenarnya.


(2)

48

5. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di lapangan dengan membawa surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor : 1517/UN26/3/PL/2013. setelah mendapat surat pengantar dari Dekan, selanjutnya penulis mengadakan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2013.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan terhadap aplikasi nilai karakter siswa di SMAN 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013 dalam kategori sedang.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, membahas, menganalisis data dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran bahwa:

1. Kepada Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan dan membentuk karakter siswa-siswi di sekolah dengan cara memberikan contoh positif berkenaan dengan pembentukan karakter yang baik untuk anak, seperti datang tepat waktu kesekolah, memperhatikan pakaian siswa yang kurang pantas, dan memberikan teguran langsung kepada siswa yang melanggar peraturan demi membentuk karakter siswa yang baik. 2. Kepada guru mata pelajaran diharapkan dapat meningkatkan

kreativitas dalam mengajar dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa. Bentuk-bentuk kreativitas tersebut dapat berupa pemanfaatan kemajuan teknologi demi kebutuhan ilmu pengetahuan,


(4)

94

dan juga menggunakan metode-metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika proses belajar berlangsung. Lebih mengembangkan dan membentuk karakter siswa agar menjadi generasi yang berkarakter dengan cara menyelipkan contoh-contoh nilai karakter yang baik saat pembelajaran berlangsung.

3. Kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar agar lebih memperhatikan saat guru menjelaskan mata pelajaran dan dapat mengaplikasikan nilai karakter untuk pembentukan karakter yang baik dengan cara menerapkan nilai karakter yang baik yang diajarkan oleh guru maupun lingkungan sekitar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1984. Metodelogi Penelitian. Bandung: Angkasa

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineke Cipta.

Cholisin. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta. LKS.

Depdiknas. Pemendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah. Jakarta : Depdiknas.

Departemen pendidikan nasional. 2005. Guru dan Dosen (Undang-Undang RI No 14 tahun 2005). Jakarta.

Depdiknas. 2003. UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Perkembangan PKn Pasca KBK dan Praktik Pembelajarannya. Depdiknas.

Fajar, Arnie. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi. Bandung : Alfabeta.

Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta. 434 Halaman.

Iman, Slamet Santoso. 2007. Pembinaan Watak Tugas Utama Pendidikan. Jakarta: UI-Press.

Koesoema, Doni A. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta : KANISIUS.

Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian . Jakarta : Ghalia Indonesia. Numan, Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

Octa, Merli Rozuli. 2011. Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Karakter Budaya Bangsa Peserta Didik Di Era


(6)

Globalisasi Pada SMP N 21 Bandar Lampung Tahun 2011/2012. Univesitas Lampung.

Rohmat, Mulyana. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumarsono, S. dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTELIGENSI DENGAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS X AKSELERASI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 15

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA DI SMAN 1 TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

6 30 72

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

PENGARUH PENDIDIKAN NILAI DALAM KELUARGA TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DI KELAS X SMA NEGERI I TERBANGGI BESAR TAHUN AJARAN 2012/2013

1 20 64

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN FUNGSI MEDIA MASSA TERHADAP WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA KEMALA BHAYANGKARI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 81

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DAN TATAKRAMA SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PKN SMP N I BARADATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 48 61

PENGARUH PENAMBAHAN JAM BELAJAR KELAS UNGGULAN TERHADAP PENGAMALAN NILAI DISIPLIN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBOLINGGO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 20 80

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP SIKAP SISWA DALAM MENGAPLIKASIKAN NILAI RELIGIUS DI SMAN 1 SEPUTIH RAMAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 56

PENGARUH KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA KELAS X DI MAN 1 PONCOWATI TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 89