HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGANMETODE PRAKTIKUM DAN MEDIA AUDIOVISUAL PRAKTIKUMPADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA.

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN METODE
PRAKTIKUM DAN MEDIA AUDIOVISUAL PRAKTIKUM PADA POKOK
BAHASAN KOLOID DI SMA

Oleh :
Fitri Lubis
NIM. 409131025
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

iii


HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN
METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA AUDIOVISUAL PRAKTIKUM
PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA

Fitri Lubis (NIM 409131025)
Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan
menggunakan metode praktikum dan media audiovisual praktikum pada materi
pokok koloid di MAN 1 Medan pada kelas XI tahun ajaran 2012/2013. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI tahun ajaran 2012/2013.
Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang dibelajarkan
dengan metode praktikum dan kelas eksperimen II yang dibelajarkan dengan
media audiovisual praktikum. Sebagai alat ukur belajar digunakan tes objektif
yang berjumlah 20 soal yang telah diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran
dan daya beda soalnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pre-test
kelas eksperimen I (Metode Praktikum ) adalah 49 dan rata-rata pre-test kelas
eksperimen II (media audiovisual praktikum) adalah 44. Hasil juga menunjukkan
bahwa data pre-test, post-test terdistribusi normal.Dari pengujian hipotesis dengan
taraf signifikan (α =0,05) diperoleh data postest thitung = 3,55 > ttabel= 1,667 atau

thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dan perhitungan korelasi
(hubungan keaktifan siswa dengan hasil belajar) menunjukkan korelasi positif.
Hasil pengujian homogenitas sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah
diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 83,87 dan pada
kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 79,37. Dari data
tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen I adalah sebesar 72,03% dan peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen II adalah sebesar 59,29%.

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menitipkan ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Medan sampai dengan selesainya skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Hasil Belajar Kimia Siswa yang Dibelajarkan Dengan
Metode Praktikum dan Media Audiovisual Praktikum Pada Pokok Bahasan
Koloid di SMA ” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Marham Sitorus, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi ini yang telah
banyak memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak
Drs.Mananti Tambunan, M.Pd dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dra.Murniaty Simorangkir ,
M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D.,
selaku Dekan FMIPA UNIMED, serta kepada bapak dan Ibu dosen beserta staf
pegawai jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah membantu penulis.
Ucapanterima

kasih

juga

disampaikan

kepada


Bapak

H.

Burhanuddin,S.Ag.M.Pd selaku Kepala Sekolah dan ibu Siti Aminah S.Pd selaku
guru Kimia MAN 1 Medan yang telah membantu selama penelitian di sekolah
tersebut.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada ayahanda Irsal Lubis
dan Ibunda Muslimah Harahap yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik
saya dan telah memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan, doa, serta dana
bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana (S-1) di
Universitas Negeri Medan. Serta teristimewa buat saudara-saudara tercinta
(Melda, Nurhalimah, Fatimah Nurhasanah serta seluruh keluarga besar yang telah
berdoa dan memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
unimed

v

Teristimewa juga saya sampaikan kepada sahabat 3JO(Lukman dan

Jailani) yang sudah berdoa, memberi dukungan, bantuan dan motivasi kepada
saya dalam menyelesaikan studi di Unimed.Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada sahabat MADAGASKAR ( Sari,Parni, Rina, Dara

dan

Mulyawati) yang selalu mengingatkan dan memotivasi penulis dari awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan.Serta sahabatku maya dan Duri yang selalu
memberi motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik isi maupun tata bahasa,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Juli 2013
Penulis,

Fitri Lubis
NIM. 409131025

v


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi operasional

01
05
05
05
06
06
06

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar

2.2. Aktivitas Belajar
2.3. Hasil Belajar Kimia
2.3. Metode Praktikum
2.3.1. Pengertian Metode Praktikum
2.3.2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Praktikum
2.4. Media Pembelajaran
2.4.1. Pengertian Media Pembelajaran
2.4.2. Fungsi media Pembelajaran
2.4.3. Macam-Macam Media Pembelajaran
2.5. Media Audiovisual (VCD)
2.5.1. Pengertian Media Audiovisual (VCD)
2.5.2. Langkah Penggunaan Media VCD
2.5.3. Keunggulan dan Kelemahan Media VCD
2.6. Koloid
2.6.1. Pengertian Koloid
2.6.2. Jenis-Jenis Koloid
2.6.3. Sifat-sifat Koloid
2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
2.6.5. Pembuatan Sistem Koloid
2.7. Kerangka Konseptual

2.8. Hipotesis Penelitian
2.9.1. Hipotesis verbal
2.9.2. Hipotesis statistik

08
09
09
10
10
12
13
13
14
14
15
15
16
18
18
18

20
21
24
25
27
27
27
28

vi

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.5.Rancangan Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisis Data


29
29
29
30
33
33
36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis data Instrumen Penelitian
4.2. Deskripsi hasil Belajar Siswa
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji Nomalitas
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.3. Uji Hipotesis
4.3.4. Persen peningkatan hasil Belajar
4.4. Observasi
4.5. Pembahasan

39
39
41
42
42
42
43
43
44
45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

48
48

DAFTAR PUSTAKA

49

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.7.1.
Gambar 2.7.2.
Gambar 2.7.3.
Gambar 2.7.4.
Gambar 2.7.5.
Gambar 2.7.6.
Gambar 2.7.7.
Gambar 3.1.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.

Efek tyndall
Gerak Brown
Elektroforesis
Koagulasi
Kestabilan Koloid
Pembuata Sol Belerang
Busur Bredig
Diagram Alur Penelitian
Diagram Hasil Rata-Rata Pretest dan Postest
Gambar Diagaran Aktivitas Siswa

Halaman
21
22
23
23
24
26
27
35
41
45

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2..2
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Table 4.2.
Table 4.3
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9.

Persamaan dan Perbedaan larutan, suspense, Koloid
Jenis-Jenis Koloid
Kategori Tingkat Kesukaran Tes
Rancangan Penelitian
Instrumen soal setelah validasi
Rata-Rata, Standar deviasi dan varians
Uji Normalitas data Pretest
Uji Normalitas data Postest
Uji Homogenitas data Pretest
Uji Homogenitas Data Postest
Uji Hipotesis Penelitian
Persen Peningkatan hasil Belajar
Aktivitas Belajar

19
20
30
33
40
41
42
42
42
42
43
43
44

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 3c
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30.
Lampiran 31.
Lampiran 32
Lampiran 33.

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penuntun Praktikum pertemuan I
Penuntun Praktikum pertemuan II
Penuntun Praktikum Pertemuan III
Kunci Jawaban LKS
Instrumen Penelitian
Kisi-kisi Tes
Instrumen Penelitian Setelah Validasi
Kunci Jawaban Setelah Validasi
Gamabar Media Audivisual Praktikum
Tabel Validitas
Perhitungan Validitas Instrumen test
Tabel Realibilitas Instrumen Test
Perhitungan Reabilitas Instrumen Tes
Tabel Tingkat Kesukaran Tes
Perhitungan Tingkat Kesukara Test
Tabel daya Beda Instrumen Test
Perhitungan daya beda Test
Tabulasi Nilai Pretest dan Postest di Eksperimen I
Tabulasi Nilai Pretest dan Postest di Ekperimen II
Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas data
Uji Hipotesis
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar
Lembar Aktivitas Belajar
Aktivitas Belajar Siswa
Uji Korelasi
Dokumentasi
Tabel r-Product Moment
Tabel Chi Kuadrat
Tabel Distribusi Nilai t
Tabel Distribusi Nilai F

Halaman
52
54
75
77
79
81
82
92
110
115
116
120
121
123
124
125
126
128
129
131
132
133
135
139
142
144
148
149
161
165
168
173
174
175
176

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sebagai perpaduan dua aktivitas, yaitu aktivitas belajar dan
aktivitas mengajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam
mengupayakan terciptanya jalinan harmonis antara guru siswa. Jalinan kominukasi
yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktivitas pembelajaran itu berjalan
dengan baik. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahanperubahan yang tampak pada siswa harus merupakan akibat dari proses belajar
mengajar yang dialaminya. Setidak-tidaknya, apa yang dicapai oleh siswa merupakan
akibat proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses mengajarnya (Kunandar, 2007).
Inovasi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat
diperlukan. Pembelajaran inovatif dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan yang
berasal dari hasil pemikiran, kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan
metode yang dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalah pendidikan.
Pembelajaran yang baik harus dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dalam
penyampaian materi pelajaran. (Djanali, 2004)
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum
pembelajaran di SMA merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak.
Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali dijumpai siswasiswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa sudah
terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal ini mungkin
disebabkan oleh penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan
membosankan, dimana konsep dasar kimia menjadi tidak menarik dan semakin sulit
dipahami siswa. Untuk mengatasinya diperlukan inovasi dalam penerapan model
maupun metode pengajaran kimia, karena keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang dalam hal ini
dipengaruhi oleh penerapan model maupun metode pengajaran yang tepat. Pada

2

umumnya guru masih menggunakan metode konvensional dalam pengajaran.
Pembelajaran konvensional bersifat searah yaitu dari guru ke siswa, dimana siswa
hanya pasif menerima materi dari guru, telah dianggap sebagai cara yang kurang tepat
lagi pada masa sekarang ini.(Djanali, 2004)
Ilmu kimia juga merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari
hanya melalui membaca, menulis atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia
bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan penguasaan prosedur atau metode
ilmiah. Dengan demikian pembelajaran ilmu kimia tidak tepat jika dilakukan hanya
dengan menonton ceramah, melainkan perlu metode yang dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan suatu proses kerja ilmiah (Jahro, 2009).
Metode

praktikum

merupakan

metode yang tepat dalam mempelajari

kimia. Metode praktikum adalah metode mengajar yang dilakukan guru dengan cara
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri percobaan atau
eksperimen di laboraturium (Tambunan, 2009). Metode praktikum merupakan
metode yang efektif membantu siswa mencari jawaban melalui data faktual yang
benar dan memperlihatkan bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa (Yamin,
2005). Menurut Muchtar dan Simalango (2008) dengan kegiatan praktikum perhatian
siswa akan lebih dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain
serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Berdasarkan hal
tersebut, penerapan metode praktikum pada pokok bahasan koloid diharapkan dapat
berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Hasil penelitian Sabaruddin (2011) membuktikan bahwa metode praktikum
efektif digunakan dalam pengajaran koloid. Dari hasil penelitian diperoleh thitung =
5,721 > ttabel = 1,6723.Sanimah (2012) yang menunjukkan bahwa pengaruh metode
praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Termokimia di
SMA swasta Sri langkat tahun Ajaran 2011/2012.dari hasil penelitian diperoleh thitung
= 3,016 > ttabel = 2,008. Dan juga dari penelitian Antoni (2012) diketahui bahwa
pengaruh kemampuan awal dan jenis terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan

3

kelaruta hasil kelarutan 2011/2012 mengalami peningkatan hasil belajar dengan thitung
= 41 > ttabel = 35,191.
Hasil penelitian Jahro (2009) menunjukkan bahwa penerapan metode
praktikum pada pembelajaran ilmu kimia di SMA Negeri 1 Binjai berhasil
meningkatkan motivasi belajar kimia siswa lebih dari 75% dan 83,6 % siswa
mengakui bahwa kegiatan praktikum di laboraturium dapat meningkatkan prestasi
belajar kimianya. Hasil penelitian Novita (2008) menunjukkan bahwa pemakaian
metode praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi.
Besarnya pengaruh metode praktikum yaitu sebesar 35,73% yang berarti pemakaian
metode praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu juga hasil dari
penelitian dari Wahyuni (2009) bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah
berorientasi Chemo-Enteprenuership pada praktikum kimia siswa.
Media merupakan alat penunjang bagi berbagai bentuk pendidikan dan untuk
menyampaikan informasi. Media pengajaran yang menarik dan mampu mengaktifkan
alat indera siswa, dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, serta menghindari kejenuhan pada peserta didik. Media
audiovisual adalah media yang terdiri dari proses mendengarkan sekaligus dengan
pengelihatan karena ditampilkan pada layar. Keunggulan media audiovisual bila
dibandingkan dengan media lain adalah dapat membawa dunia nyata, menyajikan
gambar dan suara sekaligus sehingga proses pembelajaran lebih menarik, dapat
diputar ulang serta hemat dalam hal waktu, tenaga, dan biaya karena materi dapat
disajikan dalam bentuk CD yang juga mudah untuk diperbanyak.(Asnawir, 2004)
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini
penggunaan media pendidikan, khususnya media audio visual, sudah merupakan
suatu tuntutan yang mendesak. Hal ini disebabkan sifat pembelajaran yang semakin
kompleks. Terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan
mengandalkan penjelasan guru ( Simbolon,2005 ). Oleh karena itu, agar pembelajaran
dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya pemanfaatan media. Salah
satunya adalah media audio visual.Media audiovisual

sebagai media yang

memperlihatkan secara lebih nyata tentang fenomena yang ada dalam ilmu kimia.

4

VCD juga dapat membuat konsep yang abstrak menjadi lebih kongkrit, dapat
menampilkan gerak yang dipercepat atau diperlambat sehingga lebih mudah diamati,
dapat menampilkan detail suatu benda atau proses, serta membuat penyajian
pembelajaran lebih menarik, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan
(Dinbakir, 2009).
Hasil penelitian Diah (2012) membuktikan bahwa penggunaan media
audiovisual (VCD) pada pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar kimia
siswa mengalami peningkatan sebesar 53,94% sedangkan kelas control 46,09%. Dari
penelitian Fitriani (2009) diketahui bahwa penggunaan media VCD pada
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh thitung = 9,592 > ttabel = 1,669. Dan juga dari penelitian
Nurlailani (2011) diketahui bahwa pengaruh media dan metode pembelajaran
terhadap peningkatan hasil belajar kimia di SMA. Dari hasil penelitian diperoleh
thitung = 5,016 > ttabel = 2,008.
Hasil penelitian Sumarni (2009) menunjukkan bahwa efektivitas penerapan
metode kasus menggunakan metode audiovisual berhasil meningkatkan motivasi
belajar 78,05% sedangkan yang tidak termotivasi 17,07%. Begitu juga hasil
penelitian dari Asmadi (2008) menunjukkan bahwa “peningkatan proses belajar
mengajar kimia melalui pemanfaatan VCD Di SMA Muhammadiyah Pekan Baru”
dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa sebesar 71,16%
Berdasarkan hasil observasi ke MAN 1 MEDAN. Di sekolah tersebut sudah
ada laboratorium, LCD serta peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu
guru kimia kelas XI. Dari hasil wawancara diperoleh informasi, bahwa nilai siswa
masih ada dibawah KKM yaitu 8,0. Dan metode pembelajaran yang dilakukan adalah
tanya jawab, penugasan dan diskusi. Itulah sebagian kecil faktor yang mempengaruhi
rendahnya hasil belajar kimia siswa.
Berdasaran uraian tersebut, disini peneliti ingin mengetahui hasil belajar
metode praktikum lebih tinggi untuk mengajarkan pokok bahasan koloid daripada
hasil belajar siswa dibelajarkan dengan media audiovisual praktikum.Dikarenakan
metode praktikum siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati

5

prosesnya, sedangkan media audiovisual praktium semua percobaan dilakukan guru
siswa hanya melihat praktikum yang ditayangakan melalui LCD. Jadi peneliti tertarik
untuk melaksanakan penelitian dengan judul Dengan demikian judul dari penelitian
ini adalah “Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode
Praktikum Dan Media Audiovisual Praktikum Pada Pokok Bahasan Sistem
Koloid Di SMA ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar kimia siswa.
2. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih
kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru.
3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Koloid dikelas XI MAN 1 Medan tahun
ajaran 2012/2013.
2. Metode praktikum langsung digunakan untuk kelas eksperimen I.
3. Media audiovisual (VCD) digunakan untuk kelas eksperimen II.

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode praktikum lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar yang dibelajarkan dengan media audiovisual
praktikum?

6

2. Apakah keaktifan siswa berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar
siswa pada metode praktikum dan media audiovisual praktikum pada materi
pokok koloid.

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode
praktikum lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan media
audiovisual praktikum?
2. Untuk mengetahui adanya hubungan keaktifan siswa dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada materi pokok Koloid.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi siswa : siswa akan terbantu dalam proses belajarnya karena adanya
metode atau media yang dapat mendukung pembelajaran siswa sehingga
siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.
b. Bagi guru : guru tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam proses belajar
mengajar terutama pada pokok bahasan koloid, karena telah mengetahui
metode atau media yang sesuai untuk digunakan.
c. Bagi sekolah : sebagai informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di sekolah.
d. Bagi peneliti : hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik kelak.
1.7. Definisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :

7

a. Metode praktikum dan media audiovisual praktikum akan dilaksanakan di
kelas XI MAN 1 MEDAN pada materi koloid
b. Hasil belajar kimia kimia dapat diartikan hasil yang diperoleh siswa setelah
belajar dan mengikuti proses pembelajaran kimia. Maksud hasil belajar dalam
penelitian ini adalah sikap ilmiah yang timbul dari dalam diri siswa setelah
melakukan proses pembelajaran diukur dari nilai/skor hasil post test siswa
setelah dibelajarkan dengan metode praktikum pada pokok bahasan koloid
dengan yang dibelajarkan dengan media audiovisual praktikum
c. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi
d. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemmpuan bertindak.
e. Metode Praktikum adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan
hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu dievalusi oleh guru
f.

Media audiovisual adalah media yang terdiri dari proses mendengarkan
sekaligus dengan pengelihatan karena ditampilkan pada layar

g. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan
suspensi

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode
praktikum lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan media audiovisual praktikum terhadap pokok bahasan
koloid, dimana persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen I
sebesar 72,03% dan kelas eksperimen II sebesar 59,2%.
2.

Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode praktikum lebih
tinggi daripada aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan media
audiovisual praktikum terhadap pokok bahasan koloid yaitu pada kelas
eksperimen I nilai rata-rata aktivitas belajar sebaser 74% sedangkan kelas
eksperimen II sebesar 66,8%

5.2.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Metode praktikum dan media audiovisual praktikum dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Kimia, khususnya pada
materi koloid.
2. Untuk peneliti lanjutan agar menerapkan metode praktikum dan media
audiovisual praktikum tidak hanya pada materi koloid, tetapi juga pada
materi pokok lainnya yang sesuai agar dapat dijadikan studi perbandingan
untuk menentukan metode dan media yang lebih tepat digunakan dalam
pembelajaran Kimia.
3. Untuk peneliti yang hendak menggunakan metode praktikum pada
pembelajaran, sebaiknya menyusun alokasi waktu dengan sebaik mungkin
karena metode praktikum membutuhkan waktu yang lama.

48

49

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, (2008), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Asmadi, (2008), Peningkatan Proses Belajar Kimia Melalui Melalui Pemanfaatan
VCD di SMA Muhammadiyah Pekan Baru.Jurnal Pendidikan Kimia.
Asnawir, dan Usman B, (2002), Media pembelajaran,Ciputar Pers.
Boangmanalu, Nurlaila. Pengaruh Media dan Metode Pembelajaran Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di
SMA, Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Dinbakir, (2009), media-pembelajaran.( diakses 13 Februari 2013)
Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djanali, (2004), Media dan Tehnologi Dalam Pembelajaran di Pergurua Tinggi
Menggapai Harapan, Depdiknas, Jakarta
Fitriani, Suci, (2009),Penggunaan Media VCD Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Jahro, I.S., dan Sulistiyawati, (2009) Analisis Penerapa Metode Praktikum Pada
Pembelajaran Ilmu Kimia Di Sekolah Menengah Atas, jurnal pendidikan
kimia ISSN: 2085-3653
Hamalik, O,(2007), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Karyadi, Benny, (1994). Kimia 2 Untuk Sekolah Menengah Umum. Penerbit Eresco,
Jakarta.
Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses
Dalam Sertifikasi Guru,Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Latuheru, Jhon, (1982), Media Pendidikan Dalam Proses belajar Mengajar Masa
Kini,DEPDIKNAS, Jakarta.
Masruroh, Siti,(2009), Penggunaan Media Video Compact Disk Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan

50

Novita, Astri., (2008),Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan laju Reaksi.Jurnal Pendidikan Kimia,
ISSN :1907-7157.
Nurlaini, (2011), Pengaruh Media dan Metode Pembelajaran Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid di SMA, Skripsi,
Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Pane, D.N., (2010), Pengaruh metode mengajar Dan Praktikum terhadap hasil
Belajar Siswa Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur Di Kelas X SMAN1
Percut sei Tuan,Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Purba, M.,(2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta
Puspita, Diah, (2012), Pengaruh hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Koopretitif Tipe Jigsaw dengan Media Audiovisual Pada Pokok Bahasan
Koloid di SMA, Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan
Rahayu, Sri.2007. Sains kimia 2 SMA/MA.Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Roestyah, N.K. , (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Sabaruddin, (2012), Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap hasil
Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Koloid. Skripsi, Jurusan
Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sanimah, (2011), Pengaruh Metode Praktikum Terhadap hasil Belajar Kimia Siswa
Pada Pokok bahasan Termokimia di SMA Swasta Sri Langkat tahun Ajaran
2011/2012, Skripsi,Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sari, (2011), Inovasi media dan metode dalam pegajaran laju reaksi mengalami
peningkatan hasil belajar kimia siswa.Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA,
Unimed, Medan.
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit
FMIPA UNIMED, Medan.
Siringo, Antoni,(2012), Pengaruh Kemampuan Awal dan Jenis Praktikum Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Hasil Kelarutan,
Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan

51

Situmorang, M., (2009),Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa.
Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara,
Bandung.
Suharsimi, Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Sumarni, Woro., (2009), Efektivitas Penerapan Metode Kasus Menggunakan Media
Audivisual Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia
Suyanto, (2007), Kimia SMA/MA Kelas XI, Grasindo, Jakarta
Sudjana, (2005), Metode Statistika. Tarsito, Bandung.
Sutresna, N., (2005), Kimia SMA, Grafindo, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Tambunan, Mananti, M.,dan Simanjuntak Amser. (2009), Strategi Belajar mengajar
FMIPA, UNIMED, Medan.
Wahyuni, Sri.,(2009), Penerpan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi
Chemo-Entrepreneurship Pada Praktikum Kimia Fisika,Jurnal Pendidikan
Kimia.

ii

RIWAYAT HIDUP

Fitri Lubis dilahirkan di Medan pada tanggal 26

April 1990. Ibu

bernama Muslimah Harahap dan ayah bernama Irsal Lubis, dan merupakan anak
kedua dari 5 bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk MIN Medan dan lulus
pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah ke MTSN 2
medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah
ke MAN 1 Medan dan lulus pada tahun 2008 . Pada tahun 2009, penulis diterima
di Program Studi Pendidikann Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

0 4 21

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG DIDUKUNG MEDIA VISUALISASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA NEGERI 5 MEDAN.

0 3 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING YANG DIDUKUNG MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI.

0 2 21

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN MELALUI MODEL PMEBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN STAD DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 18

PENGARUH MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 1 23

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN DEMONSTRASI PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL STAD MEDIA POWER POINT DAN PETA KONSEP DI SMA NEGERI 7 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 0 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN.

0 3 15

PENGARUH PENGAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 15

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA NEGERI 1 LUMBANJULU TOBASA.

0 1 20