PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN DEMONSTRASI PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
kasih karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul ” Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang
Menggunakan Metode

Praktikum

Melalui

Pendekatan

CTL

(Contextual

Teaching And Learning) Dan Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Sistem

Koloid Di SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
program studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran sejak awal penulisan skripsi ini sehingga skripsi
ini selesai dengan baik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Bapak Drs. M.M. Tambunan, M.Pd, dan Ibu Hafni
Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan
dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada
bapak Drs. Germanicus Sinaga, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik, dan
seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru
kimia di SMA Negeri 3 Medan yang sudah banyak membantu penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada orangtua tercinta,
Ayahanda Dearmanson Saragih dan Ibunda Malentina Purba, yang telah
mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang yang tulus dan senantiasa
memberi motivasi terbaik serta mendoakan penulis. Terima kasih juga kepada
saudara-saudaraku tercinta (B’Erwin, B’Roy/E”Mes, K’Dina, B’Sepriadi, Grace),
beserta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta

doa selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini dan menjadi semangat bagi
penulis. Terkhusus buat sahabat-sahabatku (Wida, Ika, Dewi, Jelita, Ades, 16,
Agus, Chicin, dax July, itox Tumpal, B’Hery, Fajar, Melisa, Khey, Rilia, Dikom,

v

Suhardi, Eifko, Yus, Rudy, Andry, Bee, Erta serta semua teman-teman Kimia
Dik-B’09 yang senantiasa memberi motivasi kepada penulis. Tidak lupa buat
teman-teman ku (Miska, Isha, Nova, Desy, Lenda, Cisti, Tari, Leni, Hariaty,
Rona, K’Dos, K’Pina, Ika jane, c Ando, Frecha). Penulis juga mengucapkan
terima kasih buat keluarga ku tersayang IKBKK, k’Meita, k’Dian, k’Leni,
b’antony, b’Rocky. d’Mesra, d’Vince, d’Dani, d’Misael, d’Petro, d’Handayani
b’Jef, d’Afriani dan semuanya yang tak tersebutkan satu persatu, juga buat temanteman PPL di SMA N.1 Pematang Siantar.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan informasi kepada para
pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan memperkaya cakrawala
pendidikan.


Medan,

Juli 2013

Penulis

Juli Hartati Saragih
NIM.409131037

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN
METODE PRAKTIKUM MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING) DAN DEMONSTRASI PADA POKOK
BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA

Juli Hartati Saragih (409131037)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar
kimia siswa pada pokok bahasan koloid yang berdasarkan hasil belajar siswa yang

menggunakan metodepraktikum melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching
and Learning) dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan
metode demonstrasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
IA SMA Negeri 3Medanyang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel penelitian
diambil secara purposif sampling yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol, dimana kelas kontrol berjumlah 34 siswa dan kelas Eksperimen
berjumlah 30 siswa. Pada kelas eksperimen diberi pengajaran dengan metode
praktikum melalui pendekatan CTL dan pada kelas kontrol diberi pengajaran
dengan metode demonstrasi. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan
tes objektifyang berjumlah 20 soal yang telah valid dengan realibilitas adalah
0,86.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Berdasarkan hasil pretest dan pos-test pada saat penelitian, nilai rata-rata pre-test siswa kelas
eksperimen adalah 37,83 dan nilai rata-rata post-test adalah 82,16 sedangkan
nilairata-rata pre-test siswa kelas kontrol adalah 36,04, dan nilai rata-rata posttestnya adalah 74,37.Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa baik
data hasil belajar siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol dinyatakan
berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.
Dari data tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil
belajar siswa kelas eksperimen adalah sebesar 71,6% dan peningkatan hasil
belajar siswa kelas kontrol adalah sebesar 61,6%.
Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,52> 1,671 pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan db = 60. Hal ini berarti terima Ha yang berarti bahwa
hasil belajar kmia siswa yang menggunakan metode praktikum melalui
pendekatan CTL(Contextual Teaching and Learning) lebih tinggi secara
signifikan dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
demonstrasi pada pokok bahasan koloid di SMA Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran
2012/2013.
Dari hasil observasi yaitu untuk melihat aktivitas siswa diperoleh
hubungan aktivitas siswa dengan hasil belajar. Untuk melihat hubungan tersebut
maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan nilai r yang diperoleh (r-hit)
dengan rtable(0,05)(30)= 0,361 pada α=0.05, dengan kriteria : jika rhitung> rtabelyaitu
0,427>0,361 maka Ko ditolak yang berartibahwa ada korelasi positif yang
signifikan antara aktifitas siswa dengan hasil belajar kimia siswa.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Dafrar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Pendekatan Mengajar
2.1.5. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

2.1.6. Metode Praktikum
2.1.7. Metode Demonstrasi
2.1.8. Analisis Teori
2.1.8.1. Pengertian Sistem Koloid
2.1.8.2. Jenis Sistem Koloid
2.1.8.3. Sifat dan Penerapan Sistem Koloid
2.1.8.4. Peranan Koloid dalam Kehidupan 35
2.1.8.5. Pembuatan Sistem Koloid
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x


1
5
6
6
7
7
8

9
9
12
13
14
15
21
24
27
27
29

30
36
39
40

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Uji Normalitas Data dengan Uji Chi Kuadrat
3.8.2. Uji Homogenitas Data

3.8.3. Pengujian Hipotesis Penelitian
3.8.4. Uji Korelasi
3.8.5. Peningkatan Hasil Belajar

42
42
42
42
42
43
43
44
47
50
50
50
51
52
54


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1.Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Uji Validitas Test
4.1.1.2. Uji Tingkat Kesukaran Test
4.1.1.3. Uji Daya Beda Test
4.1.1.4. Uji Reliabilitas Test
4.1.2.Deskripsi Hasil Belajar Siswa
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2.Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.1.3.4.Uji Korelasi
4.1.3.5. Persentase Peningkatan Hasil Belajar(Gain)
4.2. Pembahasan

55
55
55
56
56
56
57
58
58
59
59
61
62
63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

67
67

DAFTAR PUSTAKA

68

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Gambar 2.2. PerbedaanLarutan, Koloid dan Suspensi
Gambar 2.3. Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid
Gambar 2.4. Gerak Brown dilhat dengan menggunakan Mikroskop
Gambar 2.5. Pembuatan Sistem Koloid
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian

12
29
30
31
36
46

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.

Perbandingan Antara Suspensi, Koloid, dan Larutan
Jenis-Jenis Koloid
Aplikasi Koloid
Rancagan Penelitian
Makna Koefisien Korelasi
Korelasi Antara Nilai Aktivitas Siswa Dengan
Nilai Hasil Belajar Siswa
Kriteria Soal Instrument Penelitian
Rata-Rata , Standar Deviasi, Dan Varian Data
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Uji Korelasi
Persentase Hasil Belajar

Halaman
28
29
35
43
53
54
57
58
58
59
61
62
62

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
70
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
74
Lampiran 2.a LKS Sifat-Sifat Campuran
93
Lampiran 2.b LKS Sifat-Sifat Koloid
95
Lampiran 2.c LKS Pembuatan Koloid
97
Lampiran 2.a.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Campuran
99
Lampiran 2.b.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Koloid
101
Lampiran 2.c.1 Lembar Jawaban LKS Pembuatan Koloid
102
Lampiran 3. Pedoman Penskoran ObservasiAktivitas Belajar Siswa
103
Lampiran 4. Observasi Aktivitas Siswa
104
Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen
108
Lampiran 6. Instrumen Penelitian
124
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen
133
Lampiran 8. Format Lembar Jawaban
134
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes
135
Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
138
Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Tes
141
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes
144
Lampiran 13. Instrumen Tes Setelah Validasi
146
Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen Tes Penelitian
149
Lampiran 15. Nilai Pretest Dan Posttest Serta Aktivitas Siawa
150
Lampiran 16. Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians Data
158
Lampiran 17 Uji Normalitas Data
160
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data
164
Lampiran 19. Uji Hipotesis Data
166
Lampiran 20. Uji Korelasi
168
Lampiran 21. Persentase Hasil Belajar (Gain)
171
Lampiran 22. Dokumentasi Peneletian
175
Lampiran 23. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
181
2
182
Lampiran 24. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X )
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
183
Lampiran 26. Tabel Kritis Distribusi F (Tabel F)
184

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.

Perbandingan Antara Suspensi, Koloid, dan Larutan
Jenis-Jenis Koloid
Aplikasi Koloid
Rancagan Penelitian
Makna Koefisien Korelasi
Korelasi Antara Nilai Aktivitas Siswa Dengan
Nilai Hasil Belajar Siswa
Kriteria Soal Instrument Penelitian
Rata-Rata , Standar Deviasi, Dan Varian Data
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Uji Korelasi
Persentase Hasil Belajar

Halaman
28
29
35
43
53
54
57
58
58
59
61
62
62

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Gambar 2.2. PerbedaanLarutan, Koloid dan Suspensi
Gambar 2.3. Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid
Gambar 2.4. Gerak Brown dilhat dengan menggunakan Mikroskop
Gambar 2.5. Pembuatan Sistem Koloid
Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian

12
29
30
31
36
46

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
70
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
74
Lampiran 2.a LKS Sifat-Sifat Campuran
93
Lampiran 2.b LKS Sifat-Sifat Koloid
95
Lampiran 2.c LKS Pembuatan Koloid
97
Lampiran 2.a.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Campuran
99
Lampiran 2.b.1 Lembar Jawaban LKS Sifat-Sifat Koloid
101
Lampiran 2.c.1 Lembar Jawaban LKS Pembuatan Koloid
102
Lampiran 3. Pedoman Penskoran ObservasiAktivitas Belajar Siswa
103
Lampiran 4. Observasi Aktivitas Siswa
104
Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen
108
Lampiran 6. Instrumen Penelitian
124
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen
133
Lampiran 8. Format Lembar Jawaban
134
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes
135
Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
138
Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Tes
141
Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes
144
Lampiran 13. Instrumen Tes Setelah Validasi
146
Lampiran 14. Kunci Jawaban Instrumen Tes Penelitian
149
Lampiran 15. Nilai Pretest Dan Posttest Serta Aktivitas Siawa
150
Lampiran 16. Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians Data
158
Lampiran 17 Uji Normalitas Data
160
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data
164
Lampiran 19. Uji Hipotesis Data
166
Lampiran 20. Uji Korelasi
168
Lampiran 21. Persentase Hasil Belajar (Gain)
171
Lampiran 22. Dokumentasi Peneletian
175
Lampiran 23. Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment
181
2
182
Lampiran 24. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X )
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
183
Lampiran 26. Tabel Kritis Distribusi F (Tabel F)
184

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa (Sanjaya, 2006).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahafal informasi;
otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut

untuk

memahami

informasi

yang

diingatnya

itu

untuk

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik
kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi
(Sanjaya, 2006).
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik.Hal ini tampak dari
rerata

hasil

belajar

peserta

didik

yang

senantiasa

masih

sangat

memprihatinkan.Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang
masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu
sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial,
bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru
dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).
Faktor yang cukup dominan menyebabkan hasil belajar yang rendah
disebabkan oleh beberapa faktor yang antara lain banyaknya hapalan-hapalan
yang diberikan guru kepada siswa, metode mengajar guru yang kurang tepat
1

2

dengan materi yang diajarkan, kurang dilengkapi dengan praktek-praktek yang
berhubungan langsung dengan materi pelajaran dan kegiatan belajarnya monoton
atau tidak bervariasi (Silaban dan Hadijah, 2009).
Ilmu kimia juga berperan dan tidak bisa terlepas dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan praktikum yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,
mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan zat.
Ilmu kimia dibangun melalui perkembangan keterampilan-keterampilan proses
sains yang dimulai dari mengobservasi, menyusun hipotesis, sampai dengan
mengkomunikasikannya, sehingga sebagian aspek kimia bersifat abstrak yang
kebenarannya

dapat

dibuktikan

dengan

logika

matematika

sehingga

rasionalitasnya dapat dirumuskan atau diformulasikan (Kholifah, Sugiharto dan
Hastuti, 2013).
Dalam konteks KBK maupun KTSP mengajar tidak diartikan sebagai
proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa
sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi, mengajar harus
dipandang sebagai proses pengaturan lingkungan agar siswa aktif dalam kegiatan
belajar. Suatu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut guru
harus mampu menemukan suatu pendekatan pembelajaran kimia yang mampu
memotivasi siswa untuk belajar, dapat mengembangkan life skill dan
pembelajaran kimia yang menarik serta memupuk daya kreasi dan inovasi siswa
(Kunandar, 2007).
Peran guru dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dapat membantu
siswa mengembangkan kemandirian dan kepercayaaan diri, kemampuan akademis
dan rasa antusias untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya, dalam suasana kelas
yang memberi rasa aman kepada siswa.Untuk itu guru perlu mengenal tingkat
kemampuan, minat dan latar belakang pengalaman siswa. Kemudian secara
bertahap memberikan tugas atau latihan yang akan memberikan pengalaman
keberhasilan kepada siswa sehingga mereka merasa mampu berhasil dalam tugas
pelajaran (Suciati, 2006).

3

Salah satu materi kimia yang langsung berhubungan dengan kehidupan
manusia adalah materi sistem koloid yang diajarkan pada siswa kelas XI SMA
dengan standar kompetensi: menjelaskan sistem dan sifat koloid serta
penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan mempelajari materi sistem
koloid, siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk
yang bermanfaat. Namun pada prakteknya, masih banyak siswa yang kesulitan
dalam mempelajari kimia yang terlihat dari rendahnya hasil belajar kimia siswa
(Setiawati, Ashadi dan Nugroho, 2013).
Di Indonesia pembelajaran sains yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari belum banyak digunakan.Untuk itu dibutuhkan suatu pembelajaran
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat mengatasi
masalah tersebut dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran termasuk
mengajarkan konsep sistem koloid adalah pembelajaran melalui pendekatan CTL
(Contextual Teaching and Learing).Pembelajaran CTL muncul dengan tujuan agar
konsep- konsep kimia yang dipelajari menjadi lebih nyata dan akrab dengan
kehidupan sehari- hari siswa.Dengan demikian diharapkan dapat membantu siswa
untuk meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran kimia (Johson, 2002).
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.Pada pembelajaran dengan pendekatan CTL tugas guru adalah
membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya adalah guru lebih banyak
berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru
bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru (pengetahuan dan keterampilan)
datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru” (Kunandar, 2007).
Metode praktikum diharapkan dapat menumbuhkan rasa kerjasama antar
siswa, melatih keterampilan siswa, dan melatih siswa untuk berpikir secara ilmiah,
serta dapat menjadikan suatu motivasi belajar yakni menumbuhkan rasa ingin tahu

4

terhadap hasil percobaan tersebut. Kegiatan belajar mengajar menggunakan
metode praktikum lebih dipusatkan pada siswa sehingga siswa dapat lebih aktif
dan informasi yang diberikan dalam pembelajaran akan lebih lama bertahan
karena siswa diberi kesempatan untuk melakukan sendiri atau mengalami sendiri.
Berdasarkan hal tersebut untuk menunjang pembelajaran seperti yang telah
dipaparkan maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan
metode praktikum (Djamarah, dan Zain, 1995).
Penelitian ini akan dilakukan di sekolah SMA Negeri 3 Medan, dimana
minat siswa untuk belajar kimia tergolong sedang dilihat dari ketuntasan hasil
belajar siswa mencapai 65%, dengan KKM 65. Metode belajar yang digunakan
masih metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Untuk itu pelajaran kimia harus
diajar dengan cara yang lebih menarik lagi dengan menggunakan pendekatan
yang menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari .
Penelitian yang dilakukan oleh Astrivo Novita Simalango dan Zainuddin
Muchtar (2007) dengan judul “Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi”, menunjukkan bahwa
pemakaian metode praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode
praktikum lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan tanpa metode
praktikum, serta besar pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan metode
praktikum adalah 35, 37%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fariha Ifada, Bakti Mulyani,
dan Agung Nugroho Catur Saputro(2013) dengan judul “Studi Komparasi
Pembelajaran Metode TAI (Team Assisted Individualized) Yang Didukung
Kegiatan Laboratorium Dan VBL (Video Based Laboratory) Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi

Sub

Pokok Bahasan

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi Laju Reaksi Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 2 Kudus
Tahun Ajaran 2011 / 2012”, diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar aspek
kognitif pada siswa yang diajar menggunaan metode TAI didukung kegiatan
laboratorium lebih baik daripada VBL pada materi sub pokok bahasan faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi yang diuji dengen uji t-dua pihak.

5

Hasil penelitian dari Fitri Nur Kolifah, Sugiharto dan Budi Hastuti (2013)
yang berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran TAI (Teams Assisted
Individualization) Disertai Eksperimen Terhadap Prestasi Belajar Koloid Siswa
Kelas XI Semester Dua SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”
menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen TAI disertai
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol ceramah disertai demonstrasi,
untuk aspek kognitif (t hitung > t tabel = 3,211 > 1,67), untuk aspek afektif (t
hitung > t tabel = 1,725 > 1,67) dan untuk aspek psikomotor (t hitung > t tabel =
2,06 > 1,67) dengan α=5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran TAI disertai eksperimen efektif untuk meningkatkan prestasi belajar
Koloid siswa kelas XI semester dua SMA Negeri 8 Surakarta tahun ajaran
2010/2011.
Berdasarkan uraian di atas kiranya sangat perlu diketahui pengaruh
pendekatan CTL dan metode praktikum terhadap hasil belajar kimia. Adapun
perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitian ini meneliti pada
bidang kimia dengan pokok bahasan koloid agar dapat dijadikan sebagai
perbandingan dalam meningkatkan kualitas khususnya pada mata pelajaran kimia.
Konsep inilah yang mendorong penulis untuk memilih judul penelitian ini yaitu
:“Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa yang Menggunakan Metode
Praktikum Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)
dan Demonstrasi pada Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA”.

1.2 Indetifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menguraikan berbagai
permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran dalam memahami materi
koloid. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi hal-hal yang terkait dalam masalah
yang akan diteliti. Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, maka
penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
a) Penggunaan metode mengajar guru yang tepat, sehingga kegiatan belajar
monoton dan tidak bervariasi pada siswa (Silaban dan Hadijah, 2009).

6

b) Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan
guru.
c) Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
d) Apakah model pendekatan kontekstual dengan metode eksperimen dan
metode

demonstrasi

dalam

pembelajaran

sistem

koloid

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

1.3 Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan
pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan semester
genap Tahun Ajaran 2012/2013.

2.

Materi yang diajarkan adalah sistem koloid.

3.

Penelitian ini menggunakan metode praktikum melalui pendekatan CTL dan
metode demonstrasi.

4.

Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pretest dan
posttest.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.

Apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan praktikum melalui
pendekatan CTL lebih tinggi secara signifikan daripada yang menggunakan
demonstrasi pada pokok bahasan koloid di SMA?

2.

Apakah ada korelasi yang signifikan antara aktivitas siswa dengan hasil
belajar kimia siswa yang menggunakan metode praktikum melalui
pendekatan CTL ?

7

1.5 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini dilakukan
adalah
1.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan
praktikum

melalui

pendekatan

CTL

lebih

tinggi

secara signifikan

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan demonstrasi
pada pokok bahasan sistem koloid di SMA.
2.

Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara aktivitas siswa
dengan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan metode praktikum
melalui pendekatan CTL.

1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapandapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1.

Bagi Siswa :
Meningkatkan minat dan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan
memberikan motivasi kepada siswa serta melatih siswa untuk bekerjasama,
sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.

2.

Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan
siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi
termotivasi dalam belajar serta memberikan gambaran dan informasi kepada
guru tentang pemilihan pendekatan dan metode yang tepat dalam peningkatan
hasil belajar siswa

3.

Bagi Sekolah
Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan metode
pembelajaran yang lebih tepat.

4.

Bagi Pembaca
Sebagai informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian

yang

berhubungan

prosespembelajaran.

dengan

metode

dalam

melaksanakan

8

1.7 Definisi Operasional
Istilah-istilah penting yang terkait dalam penelitian ini adalah hasil belajar,
pendekatan CTL, metode praktikum dan metode demonstrasi. Hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang
dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap,
serta keterampilan siswa yang diamati dan diukur. Hasil belajar pada penelitian ini
ada 2 yaitu hasil belajar kognitif dan psikomotorik. Hasil belajar kognifit ditinjau
dari perbandingan nilai pretest dan posttest siswa sedangkan hasil belajar
psikomotorik ditinjau dari nilai aktifitas belajar siswa.(Djamarah dan Zain, 1995).
Yang dimaksud metode praktikum (percobaan) dalam peneletian ini
adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan tentang
sistem koloid dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari
(Djamarah, dan Zain, 1995).
Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang beranggapan bahwa anak
akan belajar lebih baik jika lingkunagan diciptakan secara alamiah, artinya belajar
akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami” sendiri apa yang
dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya” (Kunandar, 2007).
Yang dimaksudmetode demonstrasi dalam penelitian ini adalah metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan dimana yang akan diperagakan atau didemonstrasikan adalah
sistem koloid (Sanjaya, 2006).

68

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, (2002), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Hanafiah, N., dan Suhana, C., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Penerbit
Refhka Aditama, Bandung
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan
Johnson, E.B., (2006), Contextual Teaching and Learning, Penerbit MLC,
Bandung
Keenan, ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta
Kolifah, FitriNur, Sugiharto, danBudiHastuti, (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization) Disertai Eksperimen
Terhadap Prestasi Belajar Koloid Siswa Kelas XI Semester Dua SMA
Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011, Jurnal Pendidikan Kimia,
Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas
Sebelas Maret
Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam
Implemetasi Guru, Raja Grafindo Perkasa, Jagakarsa
Oemar Hamalik, (1994), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit PT Bumi
Aksara, Jakarta
, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara,
Jakarta
Purba, Michael, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta
Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Prenada Media Group, Bandung
Setiawati, NurinaTulus, Ashadi, dan Agung Nugroho.C.S., (2013), Studi
Komparasi Tipe STAD Dan TGT Pada Materi KoloidDitinjau Dari
Kemampuan Memori Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 KaranganyarTahun
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013Program
Studi Pendidikan KimiaUniversitas Sebelas Maret

68

69

Silaban, Ramlan., dan Hadijah, (2009), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Dikombinasikan Dengan Animasi Komputer Pada Pokok
Bahasan Kimia Larutan, Jurnal Pendidikan Kimia, Tahun 2009 Program
Studi Kimia Universitas Negri Medan
Silitonga, PasarMaulim, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,
Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Simalango, AstriNovita, dan ZainuddinMuchtar, (2008), Pengaruh Pemakaian
Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Laju Reaksi, Jurnal Pendidikan matematika dan SainsVol 3(1) 2008 h 2934.
Suharsimi, Arikunto, (2009), Dasar-DasarEvaluasiPendidikan, PenerbitBumi
Aksara, Jakarta.
Suciati, dkk., (2006), Belajar dan Pembelajaran 2, Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta
Sutresna, Nana, (2006), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Grafindo, Bandung
Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Suyatno, dkk., (2007),Kimia untuk SMA Kelas XI, Penerbit PT Grasindo, Jakarta
Syaiful

Bahri Djamarah, danAswan Zain,
Mengajar,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

(1995),

Strategi

Belajar

Tambunan, Menanti M., dan AmserSimanjuntak, (2009), Strategi Belajar
Mengajar, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Penerbit
Prenada Media Group, Surabaya
Indramunawar, (2009), Hasil-belajar-pengertian-dan-definisi, diakses tanggal 17
Februari 2013

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 4 9

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH DAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 1 18