PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA NEGERI 1 LUMBANJULU TOBASA.

(1)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Pengaruh Media Animasi Flash Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA Negeri 1 Lumbanjulu Tobasa”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran–saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. P.M. Silitonga, MS, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, dan bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku pebimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada seluruh guru penulis yang telah mendidik penulis. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru kimia SMA N 1 Lumbanjulu yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua penulis, yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materi. Teristimewa juga kepada saudara–saudara penulis (K’susi/B’ika, K’sonta, B’poltak/Eda icce, B’ramli).

Ucapan terima kasih buat teman–teman terbaik penulis : K’Nur, Dina M Barus, Aisyah Sagala, Butet nyilingsih Sianturi, Fredty, Ridola, K’evi, K’ida dan Edu R Sihaloho. Terima kasih kepada semua teman–teman Sitinjo 5 dan Deliana S, Bertha S dan Elsa . Ucapan terima kasih kepada NHKBP dan EWT HKBP Menteng. Ucapan terima kasih kepada anak transfer 2009. Ucapan terima kasih kepada anggota PPLT SMA N 5 P.Siantar serta semua teman – teman yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.


(3)

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis


(4)

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM

KOLOID DI SMA NEGERI 1 LUMBANJULU TOBASA

Astrivo Nurlela Sitorus (NIM 409631001)

ABSTRAK

Tujuan penelitian yang ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan media animasi flash lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang diajar tanpa media animasi flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lumbanjulu sebanyak dua kelas siswa dengan masing-masing kelas jumlah siswa 38 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk objektif tes. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas tes. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Lumbanjulu diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media animasi flash pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa media pada pembelajaran kooperatif tipe TAI. Hasil belajar siswa kelas eksperimen I diperoleh nilai rata – rata pretest yaitu 12,36 dengan standar deviasi 5,49, sedangkan nilai posttest 70,79 dengan standar deviasi 6,10. Sedangkan hasil belajar siswa kelas eksperimen II diperoleh diperoleh nilai rata – rata pretest yaitu 17,11 dengan standar deviasi 6,64, sedangkan nilai posttest 61,71 dengan standar deviasi 5,60. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji-t pihak kanan, dengan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu thitung = 5,03> ttabel = 1,68. Pada taraf α = 0,05. Ini berarti terdapat pengaruh media animasi flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftra Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

Daftar Tabel xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 4

1.7 Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Belajar 7

2.1.2 Hakekat Belajar Kimia 7

2.1.3 Hasil Belajar 8

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 10

2.1.5 Aktivitas Belajar 12

2.2 Media Pembelajaran 13

2.2.1 Pengertian Media 13

2.2.2 Fungsi Media Pembelajaran 14 2.2.3 Dasar Pertimbanagan Pemilihan Media Pembelajaran 15 2.2.4 Komputer Sebagai Media Pembelajaran 18

2.2.5 Animasi Flash 19

2.2.6 Kelebihan Flash Sebagai Media Presentasi 19

2.3 Model Pembelajaran 20

2.3.1 Pengertian Model Peembelajaran 20 2.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif 20 2.3.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI 23


(6)

2.4 Sistem Koloid 28

2.4.1 Pengertian Sistem Koloid 28

2.4.2 Jenis-Jenis koloid 29

2.4.3 Peranan Koloid Dalam Kehidupan 30

2.4.4 Sifat-Sifat Koloid 31

2.5 Kerangka Konseptual 34

2.6 Hipotesis Penelitian 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 37

3.2 Populasi dan Sampel 37

3.2.1 Populasi Penelitin 37

3.2.2 Sampel Penelitian 37

3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian 37

3.3.1 Varibel Penelitian 37

3.3.1.1 Variabel Bebas 37

3.3.1.2 Variabrl Terikat 37

3.3.2 Instrumen Penelitian 38

3.3.2.1 Validitas Test 39

3.3.2.2 Reliabilitas Test 39

3.3.2.3 Tingkat Kesukaran Test 40

3.3.2.4 Daya Pembeda Test 41

3.4 Rancangan Penelitian 42

3.5 Desain Penelitian 44

3.6 Teknik Pengumpulan Data 45

3.7 Teknik Analisis Data 45

3.7.1 Uji Normalitas Data dengan Uji Chi Kuadrat 45

3.7.2 Uji Homogenitas Data 46

3.7.3 Pengujian Hipotesis Penelitian 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48

4.1 Hasil Penelitian 48

4.1.1 Validitas Test 48

4.1.2 Reliabilitas Test 49

4.1.3 Tingkat Kesukaran Test 49

4.1.4 Daya Beda Test 49

4.2 Analisis Data 49

4.2.1 Uji Normalitas 50


(7)

4.2.3 Uji Hipotesis 51

4.2.4 Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1 Kesimpulan 56

5.2 Saran 56


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Pembagian Kelompok Berdasarkan Kemampuan 24 Tabel 2.2 Perbedaan Larutan, Koloid, Dan Suspensi 28

Tabel 2.3 Jenis-Jenis Koloid 29

Tabel 2.4 Perbandingan Sifat Sol Hidrofil Dengan Sol Hidrofob 33

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen 38

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 42

Tabel 3.3 Tahap Penelitian 42

Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data 45 Tabel 4.1 Data Perolehan Nilai Eksperimen I 50 Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai Eksperimen II 51 Tabel 4.3 Data Hasil Uji Normalitas Test 51

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas 52


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 60 Lampiran 2. Kisi-Kisi Penelitian 67

Lampiran 3. Instrumen Uji Coba 68

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen 74 Lampiran 5. Lembar Diskusi Kelompok 80 Lampiran 6. Kunci Jawaban Diskusi Kelompok 84

Lampiran 7. Media Pembelajaran 88

Lampiran 8. PerhitunganValiditas Test 95 Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Test 98 Lampiran 10. PerhitunganTaraf Kesukaran Test 100 Lampiran 11.Perhitungan Daya Beda Test 102 Lampiran 12. Instrumen Penelitian 105 Lampiran 13. Kunci Jawaban Instrumen 109 Lampiran 14. Deskripsi Data Penelitian 113 Lampiran 15. Tabulasi Hasil Sampel 122 Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas 124 Lampiran 17. Perhitungan Uji Homogenitas 128 Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 131 Lampiran 19. Lembar observasi Aktivitas Siswa 133 Lampiran 20. Lembar Nilai Observasi Aktivitas Siswa 135 Lampiran 21. Daftar Nama Kelompok 143 Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 147 Lampiran 23. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 156 Lampiran 24. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 157 Lampiran 25. Daftar Nilai-Nilai Dalam Distribusi t 158 Lampiran 26. Tabel Nilai Presentil untuk Distribusi F 159


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Peran guru dalam pembelajaran adalah fasilitator, mediator, dan pembimbing. Keberhasilan pembelajaran diukur berdasarkan pada ketercapaian kompetensi yang ditetapkan sejak awal kegiatan pembelajaran. Guru dan siswa harus bekerja sama sedemikian rupa, saling mendukung sehingga memungkinkan tercapainya kompetensi yang ditetapkan. Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperlukan langkah-langkah agar tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Unsur yang amat penting dalam suatu proses belajar-mengajar adalah metode mengajar dan media pengajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang dibelajarkankan, kedua aspek ini saling berkaitan.

Kecenderungan sikap guru yang memberikan pelajaran kimia dengan ceramah, mengajak siswa untuk membaca bahan ajar dan menghafalkannya cenderung membuat siswa merasa bosan, jengkel dan tidak adanya kemauan dalam benak siswa untuk mendalaminya. Guru dapat membuat siswa merasa tertarik dan termotivasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang berbeda dan menarik karena pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

Kenyataan di lapangan dengan tuntutan keprofesionalan guru, masih didapatkan persoalan yaitu banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran. Di sisi lain ada beberapa guru yang sudah memanfaatkan media pembelajaran, namun bentuk dan modelnya sudah ketinggalan zaman atau keberhasilannya belum memuaskan (Winarji, 2009).


(12)

Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran, SMA Negeri 1 Lumbanjulu merupakan sekolah yang siswanya heterogen, baik dari segi sosial, ekonomi maupun hasil belajarnya. Di sekolah ini, hasil belajar pada bidang studi kimia masih tergolong rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester pada untuk siswa kelas XI T.P 2010/2011 dengan nilai antara 58 – 80 dan nilai rata-rata kelas 68,72, sedangkan KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 62. Rendahnya nilai kimia siswa, disebabkan siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan kepadanya. Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan. Salah satu model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan pokok bahasan sistem koloid adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (team Assisted Individualization) ialah suatu model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerja sama kelompok yang bersifat heterogen untuk menyelesikan tugas kelompok yang sudah disiapkan guru dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rosyada (UNNES : 2007), diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok materi Hidrokarbon sebesar 9,59 dan 49,79% dari data awal pada siklus I, dan meningkat sebesar 14,4 dn 11,37% dari siklus I ke siklus II. Sedangkan rata-rata hasil belajar afektif meningkat sebesar 20,46% dari siklus I ke siklus II.

Demikian juga hasil peneliti Hidayati, Herlina (2010) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (team-assisted individualization) menunjukkan


(13)

bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong baik dengan total skor rata-rata 2,87. Ketuntasan individu belajar klasikal sudah diatas SKBM yaitu sebesar 85,71%. Sedangkan untuk ketuntasan pembelajaran dikategorikan baik sekali dengan persentase 80,89%.

Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah animasi flash.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia, adalah microsoft office, software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan menginstal berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida dalam Mahmuda 2010). Hal ini didukung dengan peneliti terdahulu oleh Chairani, (2011) tentang pengaruh macromedia flash pada pembelajaran pendekatan PBL terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi pokok struktur atom dimana peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan macromedia flash lebih tinggi dengan gain 68% dari kelas tanpa media dengan gain 53,2 %. Demikian juga penelitian antoniate (2010) tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran flash terhadap hasil belajar siswa pada sub materi larutan elektrolit dan non elektrolit diperoleh besar pengaruhnya 90%.

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 849). Mengacu dari pengertian tersebut, pengaruh adalah akibat atau hasil dari penerapan sesuatu model dan media pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”PENGARUH MEDIA ANIMASI

FLASH PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA NEGERI 1 LUMBANJULU TOBASA”


(14)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia

2. Masih banyak guru yang belum menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menarik.

3. Penggunaan media animasi flash sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan sistem koloid. 1.3Rumusan Masalah

Rumusan massalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi flah lebih lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan tanpa media animasi flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI(Team Assisted Individualization)?

1.4Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup pengaruh pemanfaatan animasi flash sebagai media pada pembelajaran kooperatif tipe TAI (Tipe Assisted Individualization) tehadap hasi belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan sistem koloid.

1.5Tujuan Penilitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi flah lebih lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan tanpa media animasi flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI(Team Assisted Individualization).

2. Mengetahui adakah pengaruh media pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI (Tipe Assisted Individualization) tehadap hasi belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan sistem koloid.


(15)

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran kimia tentang alternatif media dan model pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMA.

2. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dengan memanfatkan animasi flash sebagi media dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI (Tipe Assisted Individualization) dan merangsang siswa untuk lebih memahami konsep-konsep kimia.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Tipe Assisted Individualization) dengan menggunakan media Animasi Flash.

1.7Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, Perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 849).

2. Hasil belajar merupakan perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif yang baru dan di peroleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran.

3. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Isjoni, 2010)


(16)

4. Model pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995) 5. Media pembelajaran, kata media secara umum merupakan kata jamak dari

“medium”, yang berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan . Media yang digunakan adalah Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Flash didesain dengan kemapuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang lainnya. (Munandi, 2010)

6. Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm). Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya, sehingga tidak dijumpai pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa suspensi. (Sukardjo, 2009)


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan media. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata postestt untuk kelas eksperimen I adalah 70,79 dan nilai rata-rata postestt kelas eksperimen II adalah 61,71. Dengan demikian ada pengaruh media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan sistem koloid dan dapat juga dilihat berdasarkan hasil uji hipotestis yaitu thitung > ttabel (5,030>1,6802).

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa calon guru, sebaiknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI karena model pembelajaran ini mengajak siswa untuk lebih aktif.

2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar dengan baik saja tetapi mencari metode pelajaran yang lebih variatif yang dapat mengaktifkan siswa didalam kelas dan sesuai denga materi yang dibelajarkankan dan menggunakan media menarik agar peningkatan hasil belajar siswa dapat terus meningkat.


(18)

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta

Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Parning dan Horale, 2004, Buku Kimia 2B, Yudhistira, Jakarta

Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta.

Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.

Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung


(20)

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukardjo, 2009, Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Suyanto,dkk, 2007, Kimia SMA/MA kelas XI, Grasindo, Jakarta

Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ http://www.adi sumaryadi. Web.id/tulisan/detail/12/46/mengenal macromedia

flash.html

http://www.my-diaryzone.blogspot.com/2010/05/free-flash-swf-sistem-koloid.html


(1)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran

kimia tentang alternatif media dan model pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMA.

2. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dengan

memanfatkan animasi flash sebagi media dalam pembelajaran kooperatif tipe

TAI (Tipe Assisted Individualization) dan merangsang siswa untuk lebih

memahami konsep-konsep kimia.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan

penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Tipe

Assisted Individualization) dengan menggunakan media Animasi Flash.

1.7 Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, Perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 849).

2. Hasil belajar merupakan perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap,

informasi, dan atau strategi kognitif yang baru dan di peroleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran.

3. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada

siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang

ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Isjoni, 2010)


(2)

4. Model pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995)

5. Media pembelajaran, kata media secara umum merupakan kata jamak dari

“medium”, yang berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan

demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan . Media yang digunakan adalah Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan

cepat. Flash didesain dengan kemapuan untuk membuat animasi 2 dimensi

yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun

dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang lainnya. (Munandi, 2010)

6. Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau

lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm). Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya, sehingga tidak dijumpai pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa suspensi. (Sukardjo, 2009)


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan media animasi flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI

lebih tinggi dari hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan media. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata postestt untuk kelas eksperimen I adalah 70,79

dan nilai rata-rata postestt kelas eksperimen II adalah 61,71. Dengan

demikian ada pengaruh media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif

tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan sistem koloid dan dapat juga dilihat berdasarkan hasil uji hipotestis yaitu thitung > ttabel

(5,030>1,6802).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa calon guru, sebaiknya menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI karena model pembelajaran ini mengajak siswa untuk lebih aktif.

2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar dengan baik saja tetapi mencari metode pelajaran yang lebih variatif yang dapat mengaktifkan siswa didalam kelas dan sesuai denga materi yang dibelajarkankan dan menggunakan media menarik agar peningkatan hasil belajar siswa dapat terus meningkat.


(4)

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam bidang studi kimia.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan

Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta

Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta

Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta

Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power

Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 2 Medan

Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Parning dan Horale, 2004, Buku Kimia 2B, Yudhistira, Jakarta

Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching,

Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.

Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta.

Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek

Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.

Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung


(6)

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukardjo, 2009, Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Suyanto,dkk, 2007, Kimia SMA/MA kelas XI, Grasindo, Jakarta

Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran

Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa

Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ http://www.adi sumaryadi. Web.id/tulisan/detail/12/46/mengenal macromedia

flash.html

http://www.my-diaryzone.blogspot.com/2010/05/free-flash-swf-sistem-koloid.html


Dokumen yang terkait

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

0 4 21

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG DIDUKUNG MEDIA VISUALISASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI SMA NEGERI 5 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 2 12

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 24

PENGARUH MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 1 23

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI FLASH PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 1 DOLOK SANGGUL.

1 4 18

PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI(TEAM ASSISTED INDIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMK NEGERI 1 LUMBANJULU.

0 1 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 2 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 2 22

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK ENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 0 21