ANALISIS TEORI KEBUTUHAN MC.CLELLAND TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA BAGI MAHASISWA YANG TELAH MENEMPUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PADA FAKULTA EKONOMI UNIMED.

(1)

ANALISIS TEORI KEBUTUHAN MC.CLELLAND TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA BAGI MAHASISWA YANG TELAH

MENEMPUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIMED

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

DHANI HARIS NIM 709210018

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt atas limpahan nikmat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Teori Kebutuhan Mc.Clelland tehadap Motivasi Berwirausaha bagi Mahasiswa yang Telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan pada Fakultas Ekonomi UNIMED.

Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan da pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini dilaksanakan dalam memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Ibnu Hajar, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs.Thamrin, M.Si, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Ibu T. Teviana, SE, M.Si. selaku sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(3)

iv

6. Ibu Fauziah Agustini, SE, MBA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Dionisius Sihombing M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan masukan dan arahan selama perkuliahan. 8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

9. Teristimewa Orang tua ku tercinta, Ayah tercinta Dharma Satria dan Ibuku yang tersayang Risnawati Simatupang.

10.Abangku Muhammad Abdi yang telah memberikan dukungannya secara moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Kautsar Iranda, pacarku tersayang yang selalu menemaniku disaat-saat susah dan senangnya, serta yang selalu menyemangatiku, memberikan dukungan secara moril dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat Ikatan Mahasiswa Wirausaha Indonesiaa (IMAWI) yang telah banyak memberikan bantuan dalam rangka penyelesaian Skripsi ini. 13.Delfi Prasetya, Aidil Ashadi, Achmad Alhadi, Sarmita dan Putri Maya

Sari Hrp yang telah banyak membantu dalam pengolahan data.

14.Teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas dorongannya selama ini.

15.Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Dan seluruh mahasiswa/i Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam pengambilan data angket responden.


(4)

v

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan kedepan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2013

Dhani Haris

NIM. 709210018


(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 9

1.3.Pembatasan Masalah ... 10

1.4.Perumusan Masalah ... 10

1.5.Tujuan Penelitian ... 11

1.6.Manfaat penelitian ... 12

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 14

2.1. Kerangka Teoritis ... 14

2.1.1. Mata Kuliah Kewirausahaan ... 14

2.1.2. Pengertian dan Hakikat Kewirausahaan ... 18

2.1.3. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan ... 20

2.1.4. Proses Kewirausahaan ... 20

2.1.5. Fungsi dan Peran Wrausaha ... 21

2.1.6. Model Kewirausahaan ... 22

2.1.7. Karakteristik Kewirausahaan ... 25

2.1.8. Motivasi ... 30

2.1.9. Motivasi Berwirausaha ... 33


(6)

vii

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 38

2.3. Kerangka Berpikir ... 40

2.4. Hipotesis ... 42

BAB III. METODE PENELITIAN ... 44

3.1. Lokasi Penelitian ... 44

3.2. Populasi dan Sampel ... 44

3.2.1. Populasi ... 44

3.2.2. Sampel ... 45

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 46

3.3.1. Variabel Penelitian ... 46

3.3.2. Defenisi Operasional ... 47

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 57

4.1. Hasil Penelitian ... 57

4.4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 57

4.4.2. Deskripsi Responden ... 60

4.2. Deskripsi Data Penelitian ... 62

4.2.1. Variabel X1 (Kebutuhan Berprestasi) ... 62

4.2.2. Variabel X2 (Kebutuhan Berkuasa) ... 64

4.2.3. Variabel X3 (Kebutuhan Berafiliasi ... 65

4.2.4. Variabel Y (Motivasi Berwirausaha) ... 66

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ... 69

4.4. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 74


(7)

viii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 88 5.1. Kesimpulan ... 88 5.2. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Karakteristik dan Watak Kewirausahaan ... 24

2.2. Nilai dan Perilaku Kewirausahaan ... 26

3.1. Jumlah Mahasiswa Yang Telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan ... 43

3.2. Jumlah Mahasiswa yang Menjadi Sampel ... 45

4.1. Deskripsi Responden ... 60

4.2. Komposisi Jawaban Responden Variabel X1 ... 63

4.3. Komposisi Jawaban Responden Variabel X2 ... 64

4.4. Komposisi Jawaban Responden Variabel X1 ... 66

4.5. Komposisi Jawaban Responden Variabel Y ... 68

4.6. Pengujian Validitas X1 ... 69

4.7. Pengujian Relibilitas X1 ... 70

4.8. Pengujian Validitas X2 ... 70

4.9. Pengujian Relibilitas X2 ... 71

4.10. Pengujian Validitas X3 ... 72

4.11. Pengujian Relibilitas X3 ... 72

4.12. Pengujian Validitas Y ... 73

4.13. Pengujian Relibilitas Y ... 74

4.14. Hasil Normalitas... 74

4.15. Hasil Uji Multikonilearitas ... 75

4.16. Autokorelasi ... 77

4.17. Koefesien Regresi ... 77

4.18. Tabel Summary ... 79

4.19. Hasil Uji One Way Anova ... 80

4.20. Hasil Uji F ... 81


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Modal Intelektual ... 22

2.2. Model Sistem Wirausaha ... 28

2.3. Proses Motivasi ... 31

2.4. Konstelasi Masalah antara X dan Y ... 41


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Kuesioner

Lampiran 2 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel X1 Lampiran 3 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel X2 Lampiran 4 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel X3 Lampiran 5 : Data Uji Coba Angket Responden Variabel Y Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7 : Data Angket Responden Variabel X1 Lampiran 8 : Data Angket Responden Variabel X2 Lampiran 9 : Data Angket Responden Variabel X3 Lampiran 10 : Data Angket Responden Variabel Y Lampiran 11 : Hasil Output IBM SPSS Statistic 19 Lampiran 12: Tabel Product Moment

Lampiran 13 : Tabel Durbin Watson Lampiran 14 : Tabel Distribusi t Lampiran 15 : Tabel Distribusi F


(11)

i ABSTRAK

Dhani Haris, NIM. 709210018. “Analisis Teori Kebutuhan Mc.Clelland

terhadap Motivasi Berwirausaha bagi Mahasiswa yang telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan pada Fakulta Ekonomi UNIMED.

Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan pekerjaan. Menurut data BPS (2011), jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2011 adalah sebesar 7,7 juta jiwa. Salah satu jalan untuk mengatasi problema tersebut adalah denga berwirausaha. Penulis meneliti mengenai Motivasi Berwirausaha. Motivasi berwirausaha adalah perhatian, kesenangan dan kemauan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri berdasar pada kemampuan, kekuatan dan keterampilan yang dimiliki. pada dasarnya motivasi didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi, dan untuk meneliti motivasi berwirausaha, peneliti mengambil salah satu dari sekian banyak teori motivasi yang dinyatakan oleh para ahli, dan salah satunya adalah teori kebutuhan Mc. Clelland. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi. Kebutuhan tersebut dapat mendasari motivasi berwirauasaha seorang induvidu. Analisis Teori kebutuhan ini sangat penting ditengah gencarnya gerakan kewirausahaan yang dilakukan secara Nasional.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kebutuhan yang mendasari motivasi berwirausaha, mengetahui kecenderungan kebutuhan yang dimiliki, mengetahui pengaruh secara simultan maupun parsial kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi berwirausaha.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriktif, uji validitas dan relibilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik dan metode analisis regresi berganda, dan analisis koefesien determinasi. Uji Hipotesis dengan menggunakan analisis one way anova, uji simultan, uji parsial. Data yang digunakan adalah data primer. Peneliti menggunakan 92 orang responden sebagai sampel.

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas angket, setiap butir pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan uji normalitas, data berdistribusi normal. Berdasarkan Uji asumsi klasik, data terbebas dari asumsi klasik. Sedangkan untuk uji hipotesis, hasil penelitian menggunakan analisis one way anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan kebutuhan yang menjadi dasar motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Secara simultan kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan berafiliasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Sedangkan secara parsial kebutuhan berprestasi dan kebutuhan berkuasa berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi berwirausaha, dan secara parsial kebutuhan berafiliasi ternyata tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi berwirausaha.

Kata kunci: kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, kebutuhan berafiliasi, motivasi berwirausaha


(12)

ii ABSTRACT

Dhani Haris, NIM. 709210018. "The Need for Theory Analysis is Mc.Clelland towards Entrepreneurship Motivation for Students who Already Taking Entrepreneurship Lecture at The Faculty of Economics UNIMED.

Amount graduates from year to year increase. However, the increase was not accompanied by increase in the number of jobs. According to BPS data (2011), the number of unemployed by education attained in August 2011 was an estimated 7.7 million people. One way to overcome these problems is the premises entrepreneurship. The author examines the motivation entrepreneurship. Entrepreneurship motivation is attention, excitement and willingness to conduct independent operations based on their abilities, strengths and skills. motivation is basically based on the needs of someone who has not been met, and to examine the motivation of entrepreneurship, researchers take one of the many theories of motivation expressed by experts, and one of them is the theory of Mc needs. Clelland. These needs are need for achievement, need for power and need for affiliation. These needs may underlie motivation berwirauasaha a induvidu. Theory Analysis of these needs is crucial amid incessant entrepreneurial movement is done nationally.

The research objective was to determine whether there are differences in the underlying motivation entrepreneurship needs, identify trends needs have, investigate the effect of partially simultaneously and need for achievement, need for power, need for affiliation on motivation entrepreneurship.

The method used is the method of analysis deskriktif, validity and relibilitas, normality test, classical assumptions and methods of multiple regression analysis, and analysis of the coefficient of determination. Test the hypothesis by using one way ANOVA analysis, simultaneous test, partial test. The data used are primary data. Researchers used a sample of 92 respondents.

Based on test validity and reliability of the questionnaire, each item is declared valid and reliable questionnaire. Based on the test for normality, the data were normally distributed. Based on the classic assumption test, the data is free from classical assumptions. As for the test of the hypothesis, the results of studies using one way ANOVA analysis showed no difference needs to be the basic motivation of entrepreneurship for students who have taken courses in entrepreneurship. Simultaneously the need for achievement, need for power, and affiliation needs significant effect on entrepreneurial motivation. While partially need for achievement and power requirements significantly partially on entrepreneurship motivation, and partially the requirement was not significant affiliated partially on entrepreneurship motivation.

Keywords: need for achievement, need for power, need for affiliation, entrepreneurship motivation.


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Sampai dengan tahun 2010, tercatat jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237,64 juta jiwa menurut BPS (2010). Jumlah penduduk yang fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi pangsa pasar bagi dunia industri. Di samping itu, jika dilakukan pengelolaan dan pengembangan keterampilannya, SDM Indonesia akan menjadi kekuatan yang besar bagi pembangunan negara dan posisi tawar di mata dunia.

Namun di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar, pemerintah Indonesia kerap menghadapi berbagai permasalahan sosial yang besar yakni dalam penyediaan sarana pendidikan, pangan dan sandang, lapangan pekerjaan dan masalah lainnya. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus terus ditingkatkan. Saat ini jumlah wirausaha Indonesia menurut Agus Salam, Deputi Menkop dan UKM Bidang Pengembangan SDM (dalam bisnis.com, 2012) adalah sebesar 1,56 % atau sekitar 3,7 juta jiwa dari total penduduk Indonesia yang idealnya adalah 2% dari penduduk Indonesia atau sekitar 4,7 juta jiwa.


(14)

2

Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan pekerjaan. Menurut data BPS (2011), jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2011 adalah sebesar 7,7 juta jiwa. Dari total 7,7 juta jiwa pengangguran menurut pendidikan yang ditamatkan, jumlah pengganguran 492,34 ribu jiwa pengangguran terbuka yang berasal dari Universitas. Dan fakta menunjukkan sebagaimana Napitupulu (dalam www.kompas.com) nyatakan bahwa sampai sebanyak 82,2 persen lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai.

Lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Masa tunggu lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama enam bulan hingga tiga tahun hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terdidik yang tidak terhindarkan. Sebagian besar lulusan merasa tidak siap untuk membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri atau menjadi wirausahawan.

Padahal, Limbong (dalam moebarak.blogspot.com) menyatakan bahwa peranan para wirausahawan pada suatu negara yang sedang berkembang tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat apabila memiliki para wirausahawan yang dapat berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya.

McClelland (dalam moebarak.blogspot.com) menyatakan bahwa agar suatu negara bisa menjadi makmur dibutuhkan minimum 2% jumlah wirausaha


(15)

3

dari total jumlah penduduknya. Amerika Serikat pada tahun 2007 telah memiliki 11,5% jumlah wirausaha, Singapura telah memiliki 7,2% wirausaha sampai pada tahun 2005 sementara Indonesia diperkirakan hanya memiliki 0,18% wirausaha atau sekitar 440.000 orang dari yang seharusnya berjumlah 4,4 juta orang.

Menurut Suryana (2006) dulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau, urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka.yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannva untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki, bakat saja tidak cukup. Tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya.

Kourilsky dan Walstad (dalam Andwini dan Noviani, 2012) menyebutkan bahwa pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa, dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda.

Hendarman dalam Siswoyo (dalam moebarak.blogsopt.com) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin rendah kemandirian dan


(16)

4

semangat kewirausahaannya. Untuk itu, dibutuhkan peran dunia pendidikan termasuk perguruan tinggi untuk senantiasa membangun dan mengarahkan kemampuan serta minat para lulusan perguruan tinggi untuk bergerak dan mengembangkan kewirausahaan sehingga lapangan pekerjaan yang sedikit tidak menjadi masalah bagi para lulusan, karena mereka sudah mampu untuk menjalankan usahanya sendiri.

Sejak awal abad ke-20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara, misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan di Jerman dikenal dengan "unternehmer". Dibeberapa negara, kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Kemudian, pada tahun 1950-an, pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, harnpir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan. Saat ini di Indonesia, pendidikan kewirausahaan juga sudah mulai banyak di ajarkan, baik itu di sekolah maupun perguruan tinggi sebagai mata kuliah (Suryana, 2006)

Menyadari hal tersebut, sebagian besar perguruan tinggi telah memasukkan materi kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa selama studinya. Seluruh mahasiswa diproses dan


(17)

5

dilibatkan dalam pengembangan jiwa kewirausahaan melalui penyertaan mahasiswa pada perkuliahan Kewirausahaan dan program-program pengembangan keahliannya. Mata kuliah kewirausahaan diajarkan kepada mahasiswa dengan harapan mahasiswa akan tertarik untuk menjadi wirausaha selama atau setelah menyelesaikan kuliahnya sehingga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan masyarakat.

Salah satu perguruan tinggi yang telah memasukkan materi kewirausahaan sebagai salah satu matakuliah yang ditempuh mahasiswa selama masa studinya adalah Universitas Negeri Medan, khususnya untuk Fakultas Ekonomi. Dengan harapan bahwa materi kewirausahaan yang di ajarkan dalam mata kuliah kewirausahaan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam berwirausaha dan berguna bagi kehidupannya di masa depan kelak.

Menurut Hisrich dan Peters (dalam Suryana, 2006:10) pendidikan kewirausahaan tradisional memfokuskan pada penyusunan rencana bisnis, bagaimana mendapatkan pembiayaan, proses pengembangan usaha dan manajemen usaha kecil. Sedangkan tujuan dari mata kuliah kewirausahaan dalam salah satu kontrak kuliah yang penulis dapatkan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan menyebutkan bahwa tujuannya adalah setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki motivasi dan gambaran wirausaha, mampu mengembangkan dan membangun sikap mental dan keperibadian wirausaha, serta memiliki gagasan berwirausaha yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya.


(18)

6

Selain itu juga menurut Sunarya, Sudaryono,dan Saefullah (2011:14) menyatakan bahwa:

“Kewirausahan merupakan ilmu yang dapat diajarkan dari tingkat sekolah

dasar sampaitingkat sekolah dasar sampai pendidikan tinggi. Tujuannya adalah agar paradigma berfikir peserta didik berubah dari berorientasi pegawai menjadi mau dan mampu menjadi wirausaha”

Artinya denga diajarkannya kewirausahaan dapat mengubah pola fikir seseorang dari pencari kerja menjadi wirausaha, dan hali ini menunjukkan bahwa ilmu kewirausahaan bertujuan untuk memotivasi seseorang menjadi wirausahawan.

Menurut beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh pendidikan kewirausahaan seperti Sukmana (2008) meneliti tentang “Peran Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Motivasi Wirausaha”. (Studi tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Kuningan), dari hasil penelitiannya bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif kepada motivasi wirausaha mahasiswa.

Sedangkan, Adwiani dan Noviani (2012) meneliti tentang “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNIMUS di Semarang), dari hasil penelitiannya bahwa mata kuliah kewirausahaan dan pelatihan kewirausahaan mampu memotivasi, sedangkan latar belakang pendidikan yang formal dan latar belakang keluarga tidak mempengaruhi motivasi berwirausaha.

Melihat penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa. Motivasi sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, khususnya untuk mendorong agar


(19)

7

mahasiswa mau, berminat dan tertarik untuk berwirausaha. Di samping itu motivasi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha karena sebagian besar wirausaha dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri yaitu dengan berusaha seoptimal mungkin mencapai sebuah tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Motivasi untuk mahasiswa dalam berwirausaha sangatlah penting dengan pemberian materi-materi pembelajara kewirausahaan baik dalam bentuk mata kuliah kewirausahaan ataupun dalam bentuk pendidikan lainnya. Khususnya dalam bentuk mata kuliah kewirausahaan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk berwirausaha adalah tujuan utama.

Motivasi berwirausaha adalah perhatian, kesenangan dan kemauan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri berdasar pada kemampuan, kekuatan dan keterampilan yang dimiliki (dalam Andwini dan Noviani, 2012:343). Wiratmo (dalam Andwini dan Noviani, 2012:343) mengatakan bahwa individu yang berminat berwirausaha tidak hanya ingin mengejar keuntungan saja, kepuasan utama adalah keinginan untuk berprestasi. Seorang wirausaha tidak akan cepat merasa puas dengan hasil yang telah dicapai, akan tetapi akan selalu berusaha mencari cara dan kombinasi baru serta produk baru sehingga usaha yang dikelola akan lebih berkembang.

Untuk dapat melihat dasar motivasi berwirausaha pada mahasiswa, peneliti menggunakan Teori motivasi berprestasi Mc. Clelland, karena pada dasarnya motivasi didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi,


(20)

8

dan peneliti mengambil salah satu dari sekian banyak teori motivasi yang dinyatakan oleh para ahli, dan salah satunya adalah teori motivasi Mc, Clelland.

Mc. Clelland (Suryana, 2006:33) yang mengelompokkan kebutuhan (needs) menjadi tiga, yaitu:

a. Need for Achievement : The drive to excel, to achievement in relation to a set of standars, to strive to succed.(Kebutuhan untuk Berprestasi:

Dorongan untuk unggul, untuk pencapaian dalam kaitannya dengan satu set standars, berusaha untuk succed).

b. Need for Power : The need to make other behave in a way that they wuould not have behave otherwise.(Kebutuhan untuk Berkuasa:

Kebutuhan untuk membuat lain berperilaku dengan cara yang mereka tidak akan berperilaku sebaliknya).

c. Need for Affiliatian : The desire for friendly and close interpersonal relationships.(Kebutuhan untuk Berafiliasi:Keinginan untuk hubungan interpersonal yang ramah dan dekat).

Menurut Mc Clelland, ketiga kebutuhan tersebut rnerupakan motivasi yang kuat pada setiap individu. Masing-masing kebutuhan tersebut mempengaruhi jiwa seseorang, sehingga orang yang mempunyai motivasi kekuasan yang tinggi berbeda pribadinya dengan orang yang rnempunyai motivasi afiliasi.

Menurut Mc. Clelland teori motivasi tersebut berasal dari kebutuhan berprestasi, kekuasaan, dan berafiliasi, Berdasarkan pada teori Mc. Clelland ini, penulis ingin meneliti kecenderungan motivasi berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dengan mengetahui kebutuhan apa yang menjadi motivasi para mahasiswa untuk berwirausaha.

Selain itu penulis juga ingin melihat, dari lima prodi yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yaitu, Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi, Prodi Pendidikan Akuntansi, Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran serta Prodi Pendidikan Tata Niaga, lebih cenderung motivasi apa dari ketiga hal


(21)

9

kebutuhan berprestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan berafiliasi yang menjadi dasar mahasiswa termotivasi untuk berwirausaha.

Hal ini penting diketahui mengingat pendidikan formal seperti mata kuliah kewirausahaan pada perguruan tinggi terhadap motivasi mahasiswa dalam berwirausaha, penulis berminat mengangkat permasalahan tersebut kedalam sebuah penelitian yang penulis beri judul “Analisis Teori Kebutuhan Mc. Clelland terhadap Motivasi Berwirausaha bagi Mahasiswa yang Telah Menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan pada Fakultas Ekonomi UNIMED”.

1.2.Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul dan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifakasi masalah sebagi berikut:

1. Bagaimana gambaran motivasi berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

2. Apakah ada perbedaan motivasi berwirausaha bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Clelland.

3. Bagaimana kecenderungan kebutuhan yang menjadi motivasi berwirausah yang dimiliki mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Clelland pada setiap prodi yang ada di Fakultas Ekonomi.


(22)

10

4. Bagaimana pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bagaimana pengaruh kebutuhan berkuasa terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bagaimana pengaruh kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

1.3.Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang dapat mempengaruhi motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahan, maka penulis membatasi masalah pada kajian tersebut. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah kecenderungan motivasi mana yang dimiliki mahasiswa dalam berwirausaha berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan oleh Mc. Clelland.

1.4.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(23)

11

1. Apakah terdapat perbedaan yang menjadi kebutuhan berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

2. Bagaimana kecenderungan kebutuhan yang menjadi motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Apakah ada pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Apakah ada pengaruh kebutuhan berkuasa terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Apakah ada pengaruh kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

1.5.Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan sebagai arah dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang menjadi kebutuhan berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(24)

12

2. Mengetahui bagaimana kecenderungan kebutuhan yang menjadi motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh kebutuhan berprestasi terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Mengetahui apakah ada pengaruh kebutuhan berkuasa terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Mengetahui apakah ada pengaruh kebutuhan berafiliasi terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan gambaran yang jelas mengenai kecenderungan motivasi berwirausaha yang mana berdasarkan teori motivasi yang di nyatakan oleh Mc. Clelland yang menjadi motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan, dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.


(25)

13

2. Bagi Perguruan Tinggi

Dapat memperkaya wacana untuk pendidikan dimasa yang akan datang. Dan sebagai bahan rujukan dalam memajukan kewirausahaan di masa akan datang

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi mengenai gambaran motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan.


(26)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang diperoleh dan pembahasan dalam penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Y= 17,683 + 0,749 X1 + 0,711 X2 + 0,056 X3 + e

Yang berarti:

 Konstanta sebesar 17,683 dapat diartikan bahwa motivasi berwirausaha (Y) akan bernilai 17,83 pada saat kebutuhan berprestasi (X1), kebutuhan berkuasa (X2) dan kebutuhan berafiliasi (X3)bernilai nol asumsi faktor lain konstan).

 Koefesien regresi kebutuhan berprestasi (X1) sebesar 0,749 menyatakan bahwa kenaikan satuan kebutuhan berprestasi (X1) akan meningkatkan motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,749 (asumsi faktor lain konstan).  Koefesien regresi kebutuhan berkuasa (X2) sebesar 0,711 menyatakan

bahwa kenaikan satuan kebutuhan berkuasa (X2) akan meningkatkan motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,711 (asumsi faktor lain konstan).  Koefesien regresi kebutuhan berafiliasi (X3) sebesar 0,056 menyatakan

bahwa kenaikan satuan kebutuhan berafiliasi (X3) akan meningkatkan motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,056 (asumsi faktor lain konstan). 2. Koefesien (R2) yang diperoleh adalah 0,244 artinya kemampuan model

menjelaskan setiap perubahan variabel Mot ivasi Berwirausaha (Y) sebesar


(27)

89

0,244 atau sekitar 24,4% diterangkan oleh variabel kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, kebutuhan berafiliasi.

3. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata kelompok dengan menggunakan one way anova didapatkan bahwa kebutuhan berprestasi menjadi kebutuhan tertinggi yang mendasari motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Berdasarkan hasil tersebut juga terlihat tidak terdapat perbedaan yag menjadi kebutuhan berwirausaha bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIMED. Rata-rata prodi yang ada lebih cenderung kearah kebutuhan berprestasi.

4. Setelah dilakukan uji hipotesis secara simultan (uji F), variabel kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha.

5. Setelah dilakukan uji hipotesis secara parsial (uji t), variabel kebutuhan berprestasi dan kebutuhan berkuasa berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, sedangkan kebutuhan berafiliasi tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha.

5.2. Saran

Saran yang disampaikan dari keseluruhan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kebutuhan berprestasi, dan berkuasa tampak lebih mendominasi dan berpengaruh signifikan dibandingkan kebutuhan berafiliasi.


(28)

90

2. Untuk kebutuhan berprestasi, hendaknya Fakultas, Universitas memberikan program-program yang bersifat challange (tantangan) dan penghargaaan berwirausaha. Karena pada dasarnya orang-orang yang memiliki kebutuhan berprestasi ingin sebuah tantangan dan penghargaan untuk lebih memotivasi mereka dalam berwirausaha.

3. Untuk kebutuhan berkuasa, hendaknya Fakultas dan Universitas memberikan wadah atau program bagi mereka dalam hal mengakomodir kebutuhan mereka untuk mengajar orang lain, dan gemar berbicara untuk lebih memotivasi mereka dalam berwirausaha.

4. Untuk kebutuhan berafiliasi, yang terbukti tidak berpengaruh signifika hendaknya Fakultas, Universitas membentuk wadah atau organisasi mahasiswa wirausaha untuk lebih meningkatkan signifikasi kebutuhan berafiliasi mahasiswa.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Adwiani Sinarsari, Ayu Noviani Hanum. 2012. Pengaruh Latar Belakang

Pendidikan Terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNIMUS di Semarang). Seminar Hasil-Hasil

Penelitian – LPPM UNIMUS 2012:342-352

Agustini, Fauzia. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Jakarta: Penerbit Madenatera

Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Penerbit Alfabeta

Badan Pusat Statistik. 2010. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 (Online), (http://www.bps.go.id , diakses 15 Januari 2013)

Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Pengangguran Menurut Pendidikan yang

Ditamatkan (Online), (http://www.bps.go.id, diakses 15 Januari 2013)

Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: Penerbit Rineka Cipta

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Lieli Suharti dan Hani Sirine. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Niat Kewirausahaan (Entrepreunial Intention) (Studi terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal

Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13 No. 2 September 2011: 124-134

Moebarak.2011.Pentingnya Berwirausaha.(Online), (http://moebarak.blogspot.com, diakses tanggal 15 Januari 2013)

Muladi Wibowo. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha

Lulusan SMK. Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September

2011:110-122

Napitupulu, Ester Lince, (2009).Lulusan Perguruan Tinggi Hanya Berorientasi

Jadi Pencari Kerja. (http//:kompas.com, di akses 13 Februari 2013)

Noor Juliansyah.2010.Metodelogi Penelitian.Jakarta:Penerbit Kencana

PO Abas Sunarya, Sudaryono, Asep Saefullah. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Andi


(30)

Riduwan dan Akdon.2007.Rumus dan Data dalam Analisis Statistik.Bandung: Alfabeta

Robbin, Sthepen P. 2002. Perilaku Organisasi: Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Saiman, Leonardo. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik dan Kasus-kasus.

Jakarta: Salemba Empat

Sarkowo, Endi. 2011. Kajian Empiris Enterpreneur Intention Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,TH.16. No.2,Juli 2012:126-135

Sofyan Yamin,Lien AR, Heri Kurniawan.Regresi dan Korelasi dalam

Genggaman Anda, Aplikasi dengan Software SPSS, Eview, Minitab dan StatgraphicsJakarta:Penerbit Salemba Empat

Sukmana, UD. 2008. Peran Pendidikan dalam Menumbuhkan Motivas Wirausaha

(Studi tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Kuningan). Equilibrium Vol. 4 : 1-23

Sulistio, Hilda Sabri. 2012. Jumlah Wirausaha RI Naik Jadi 1,56 %. (Online), (http:// bisnis.com, di akses 13 Februari 2013)

Sulistyo, Joko.2010.6 Hari Jago SPSS 17.Jakarta: Cakrawala Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Winardi, J. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada


(1)

2. Bagi Perguruan Tinggi

Dapat memperkaya wacana untuk pendidikan dimasa yang akan datang. Dan sebagai bahan rujukan dalam memajukan kewirausahaan di masa akan datang

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi mengenai gambaran motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan.


(2)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang diperoleh dan pembahasan dalam penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Y= 17,683 + 0,749 X1 + 0,711 X2 + 0,056 X3 + e Yang berarti:

 Konstanta sebesar 17,683 dapat diartikan bahwa motivasi berwirausaha (Y) akan bernilai 17,83 pada saat kebutuhan berprestasi (X1), kebutuhan berkuasa (X2) dan kebutuhan berafiliasi (X3)bernilai nol asumsi faktor lain konstan).

 Koefesien regresi kebutuhan berprestasi (X1) sebesar 0,749 menyatakan bahwa kenaikan satuan kebutuhan berprestasi (X1) akan meningkatkan motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,749 (asumsi faktor lain konstan).  Koefesien regresi kebutuhan berkuasa (X2) sebesar 0,711 menyatakan

bahwa kenaikan satuan kebutuhan berkuasa (X2) akan meningkatkan motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,711 (asumsi faktor lain konstan).  Koefesien regresi kebutuhan berafiliasi (X3) sebesar 0,056 menyatakan

bahwa kenaikan satuan kebutuhan berafiliasi (X3) akan meningkatkan motivasi berwirausaha (Y) sebesar 0,056 (asumsi faktor lain konstan). 2. Koefesien (R2) yang diperoleh adalah 0,244 artinya kemampuan model

menjelaskan setiap perubahan variabel Mot ivasi Berwirausaha (Y) sebesar


(3)

0,244 atau sekitar 24,4% diterangkan oleh variabel kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, kebutuhan berafiliasi.

3. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata kelompok dengan menggunakan one way anova didapatkan bahwa kebutuhan berprestasi menjadi kebutuhan tertinggi yang mendasari motivasi berwirausaha mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Berdasarkan hasil tersebut juga terlihat tidak terdapat perbedaan yag menjadi kebutuhan berwirausaha bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIMED. Rata-rata prodi yang ada lebih cenderung kearah kebutuhan berprestasi.

4. Setelah dilakukan uji hipotesis secara simultan (uji F), variabel kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha.

5. Setelah dilakukan uji hipotesis secara parsial (uji t), variabel kebutuhan berprestasi dan kebutuhan berkuasa berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha, sedangkan kebutuhan berafiliasi tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha.

5.2. Saran

Saran yang disampaikan dari keseluruhan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kebutuhan berprestasi, dan berkuasa tampak lebih mendominasi dan berpengaruh signifikan dibandingkan kebutuhan berafiliasi.


(4)

90

2. Untuk kebutuhan berprestasi, hendaknya Fakultas, Universitas memberikan program-program yang bersifat challange (tantangan) dan penghargaaan berwirausaha. Karena pada dasarnya orang-orang yang memiliki kebutuhan berprestasi ingin sebuah tantangan dan penghargaan untuk lebih memotivasi mereka dalam berwirausaha.

3. Untuk kebutuhan berkuasa, hendaknya Fakultas dan Universitas memberikan wadah atau program bagi mereka dalam hal mengakomodir kebutuhan mereka untuk mengajar orang lain, dan gemar berbicara untuk lebih memotivasi mereka dalam berwirausaha.

4. Untuk kebutuhan berafiliasi, yang terbukti tidak berpengaruh signifika hendaknya Fakultas, Universitas membentuk wadah atau organisasi mahasiswa wirausaha untuk lebih meningkatkan signifikasi kebutuhan berafiliasi mahasiswa.


(5)

Pendidikan Terhadap Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNIMUS di Semarang). Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012:342-352

Agustini, Fauzia. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Jakarta: Penerbit Madenatera

Alma, Buchari. 2009. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Penerbit Alfabeta

Badan Pusat Statistik. 2010. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 (Online), (http://www.bps.go.id , diakses 15 Januari 2013)

Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Pengangguran Menurut Pendidikan yang Ditamatkan (Online), (http://www.bps.go.id, diakses 15 Januari 2013)

Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: Penerbit Rineka Cipta

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia: Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Lieli Suharti dan Hani Sirine. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan (Entrepreunial Intention) (Studi terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13 No. 2 September 2011: 124-134

Moebarak.2011.Pentingnya Berwirausaha.(Online), (http://moebarak.blogspot.com, diakses tanggal 15 Januari 2013)

Muladi Wibowo. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. Ekplanasi Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011:110-122

Napitupulu, Ester Lince, (2009).Lulusan Perguruan Tinggi Hanya Berorientasi Jadi Pencari Kerja. (http//:kompas.com, di akses 13 Februari 2013) Noor Juliansyah.2010.Metodelogi Penelitian.Jakarta:Penerbit Kencana

PO Abas Sunarya, Sudaryono, Asep Saefullah. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Andi


(6)

Riduwan dan Akdon.2007.Rumus dan Data dalam Analisis Statistik.Bandung: Alfabeta

Robbin, Sthepen P. 2002. Perilaku Organisasi: Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Saiman, Leonardo. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik dan Kasus-kasus.

Jakarta: Salemba Empat

Sarkowo, Endi. 2011. Kajian Empiris Enterpreneur Intention Mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,TH.16. No.2,Juli 2012:126-135

Sofyan Yamin,Lien AR, Heri Kurniawan.Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda, Aplikasi dengan Software SPSS, Eview, Minitab dan StatgraphicsJakarta:Penerbit Salemba Empat

Sukmana, UD. 2008. Peran Pendidikan dalam Menumbuhkan Motivas Wirausaha (Studi tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Kuningan). Equilibrium Vol. 4 : 1-23 Sulistio, Hilda Sabri. 2012. Jumlah Wirausaha RI Naik Jadi 1,56 %. (Online),

(http:// bisnis.com, di akses 13 Februari 2013)

Sulistyo, Joko.2010.6 Hari Jago SPSS 17.Jakarta: Cakrawala Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Winardi, J. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada


Dokumen yang terkait

RASIONALITAS GENERASI MUDA DALAM BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Pada Mahasiswa UNILA Yang Pernah Mengambil Mata Kuliah Kewirausahaan)

1 17 69

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2015

1 11 108

PENGARUH NILAI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI STAMBUK 2012 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 3 19

PENGARUH KONSEP DIRI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIMED STAMBUK 2011.

0 3 28

PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (STUDIKASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN).

0 1 25

PENGARUH NILAI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21

KONTRIBUSI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA KONTRIBUSI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 20

0 0 20

Pengaruh praktik berwirausaha dalam mata kuliah kewirausahaan dan pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha : studi kasus mahasiswa Pendidikan Akuntansi yang mengambil mata kuliah kewirausahaan.

0 1 127

DAMPAK MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA SETELAH

0 0 11

PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNHASY JOMBANG

0 0 12