PEMETAAN POLA ALIRAN AIRTANAH DI KELURAHAN BATANG TERAP KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

(1)

PEMETAAN POLA ALIRAN AIR TANAH

DI KELURAHAN BATANG TERAP KECAMATAN

PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH LILI INDRIYANI

NIM.309131042

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Lili Indriyani,309131042, Pemetaan Pola Aliran Airtanah di Kelurahan Batang Terap

Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed, Agustus 2013.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui arah aliran tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan dan (2) Untuk mengetahui pola keruangan arah pencemaran dari limbah cair industri atau limbah rumah tangga Penduduk. Arah aliran airtanah yang dimaksud adalah kontur airtanah dan untuk pola keruangan adalag bagaimana arah pencemaran oleh limbah.

Penelitian dilakukan di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2013 di Kelurahan Batang Terap.

Populasi sasaran adalah seluruh akifer yang terletak pada wilayah Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan.Sampel dalam penelitian berupa sumur-sumur yang dapat mewakili seluruh akifer, dan pengambilan sampel dengan cara sistematik random sampling dengan menggunakan Grid peta dengan 1 cm x 1 cm dengan peta 1: 70.000 dan diperoleh 22 sampel.Sebagai sumber data adalah sumur-sumur preatis dalam bentuk sumur gali atau sumur timba yang terdapat di rumah-rumah penduduk Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan. Teknik pengumpul data yang dipakai adalah Teknik pengukuran, Teknik dokumenter dan Teknik Komunikasi Langsung dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ketinggian kontur aliran airtanah terendah adalah 20 m dan tertinggi adalah 32 m. Kontur Air Tanah di daerah penelitian di Lingkungan I tidak terlalu rapat dikarenakan daerah permukaan di lokasi ini landai. Di lingkungan II garis konturnya tidak terlalu rapat dikarenakan kondisi permukaan daerahnya landai. Lingkungan III garis konturnya sedikit lebih rapat dikarenakan daerah permukaannya terjal dan untuk di Lingkungan IV garis konturnya tidak terlalu rapat karena daerah permukaannya juga landai. Arah aliran airtanah di daerah penelitian beragam yakni, arah aliran air tanah yang mengarah ke Barat Daya berada di Lingkungan I, arah aliran air tanah yang mengarah ke Tenggara berada di Lingkungan II dan III, serta arah aliran air tanah yang mengarah ke Timur Laut berada di Lingkungan III dan IV. Perbedaan arah aliran airtanah dikarenakan setiap lingkungan mempunya ketinggian elevasi dan Tinggi Muka air yang beragam sehingga arah lairannya juga beragam tidak searah sekelurahan. (2) Pola keruangan arah pencemaranya air tanah dikatakan untuk sumur-sumur yang berada di daerah penelitian aman dari pencemaran karena sebagian besar arah aliran air tanah tidak mengarah kepermukiman yakni dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemetaan Pola Aliran Air Tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini begitu banyak hambatan yang dihadapi penulis namun dengan bantuan dan masukan serta kritikan dari berbagai pihak dapat diselesaikan dan dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik.M,Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr.H.Restu M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

3. Ibu Dra.Nurmala Berutu,M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs.W.Lumbantoruan M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra.Asnidar M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Drs.Ali Nurman M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu, pemikiran dan masukan dalam penyelesaian skripsi.

7. Bapak Drs. Mbina Pinem M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah

banyak membimbing selama mengikuti studi di jurusan Pendidikan Geografi.

8. Bapak Drs.Nahor Simanungkalit,M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan saran dan masukan kapada penulis.

9. Seluruh Bapak Ibu dosen Jurusan pendidikan Geografi FIS Unimed yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan selama mengikuti perkuliahan.

10.Lurah Batang Terap serta Instansi-instansi yang telah mendukung penyelesaian skripsi ini.


(6)

iv

11.Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Sahril S,S.Pd dan Ibunda tersayang Lasmiani yang telah mendo’akan, memberi kasih sayang serta memenuhi kebutuhan baik materiil dan non materiil sampai saat ini.

12.Terkhusus buat ketiga adik-adik saya Risa Deva Aldri, Maya Ulfa Aldri dan Fachri Amrulah yang telah mendoa’kan serta tak pernah letih memberi semangant dan motivasi buat penulis.

13.Terkhusus buat Rian Bastari Siregar yang selalu memotivasi dan siap membantu serta memberi masukan kepada penulis dan Abangda Fikry Habib Nasution yang selalu memberi nasehat, semangat dan motivasi penulis.

14.Kepada Abangda, Kakanda, Teman Seperjuangan dan Adinda di HMI (Himpunan

Mahasiswa Islam) khususnya komisariat FIS UNIMED yang menjadi kampus kedua penulis sebagai tempat belajar dan berkreasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 15.Kepada Sahabatku Valentina Ginting, Suparnia, Hidayani Nasution, Tutia Rahmi, Sarias

Tuti yang selalu memberikan masukan serta rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan geografi 2009 khususnya kelas A regular yang todak bisa diuraikan satu persatu.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi Negara dan Masyarakat serta Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Agustus 2013

Lili Indriyani NIM. 309131042


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Relevan ... 29

C. Kerangka Berfikir ... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37


(8)

BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 39

A. Keadaan Fisik ... 39

B. Keadaan Non Fisik ... 46

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 34

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(9)

DAFTAR TABEL Uraian

No. Hal

1. Penggunaan Lahan di Kelurahan Batang Terap ... 43

2. Distribusi Penduduk di Kelurahan Batang Terap 2012 ... 47

3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 49

4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 50

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 50

6. Komposisi Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan ... 51

7. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa/Etnis ... 52

8. Sarana Kesehatan di kelurahan Batang Terap ... 53


(10)

DAFTAR GAMBAR Uraian

No. Hal

1.Siklus Hidrologi di Bumi ... 14

2. Tipe-tipe Akuifer ... 18

3. Kemiringan Airtanah (Hydraulic Gradient) ... 23

4. Kedalaman Sumur ... 25

5. Metode Three Point Problem dalam Flownet ... 26

6. Arah Airan Airtanah ... 27

7. Skema Kerangka Berfikir ... 34

8. Peta Adminstrasi Kelurahan Batang Terap ... 40

9. Peta Administrasi Kecamatan Perbaungan ... 41

10. Peta Adminstrasi Kabupaten Serdang Bedagai... 42

11. Peta Permukiman Kelurahan Batang Terap ... 44

12. Peta Sebaran Sampel Sumur Kelurahan Batang Terap ... 58

13. Peta Kontur Air Tanah Kelurahan Batang Terap ... 59

14. Peta Arah Aliran Air Tanah Kelurahan Batang Terap ... 60


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Uraian

No. Halaman

1. Daftar Wawancara ... 73

2. Tabel Pengukuran Lapangan... 75

3. Hasil Wawancara ... 75

3. Hasil Pengukuran Lapangan ... 77

4. Tabel Tinggi Muka Air ... 79

5. Hitungan Interpolasi Linear ... 80

6. Dokumentasi Penelitian ... 85


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk minum,mandi dan mencuci,air juga sebagai sarana transportasi, sebagai wisata/rekreasi, sebagai saran irigasi/pengairan juga sebagai PLTA(Pembangkit Listrik Tenaga Air). Dalam kehidupan tampak air sebagai materi esensial dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga yang ternyata berbeda-beda di setiap tempat.

Air yang dimanfaatkan manusia untuk keperluan hidup sehari-hari adalah air yang berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan oleh instansi/lembaga dimana standar tersebut merupakan hasil riset mutakhir sesuai dengan ilmu dan teknologi kesehatan yang berkembang saat ini sehingga dapat memberikan jaminan kesehatan, namun air yang melimpah itu kualitasnya banyak yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan itu sehingga diperlukan usaha untuk memperbaikinya.

Air dapat bergerak dari tempat kering ke daerah basah seperti terjadi pada proses perkolasi airtanah. Oleh pengaruh energi panas matahari, air juga dapat bergerak kearah permukaan, sampai tiba gilirannya menguap ke udara (proses evaporasi). Gerakan air tanah bergerak melalui sela-sela dari kerangka batuan dikenal dengan aliran air tanah.

Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh kondisi fisik daerah di sekitar seperti : iklim,topografi,geologi maupun keberadaan tumbuh-tumbuhan. Iklim merupakan


(13)

2

sumber input yang berupa curah hujan,topografi dan geologi yang dapat mencerminkan bentuk lahan suatu daerah akan berpengaruh terhadap kemampuan air tersebut untuk mengalami infiltrasi,perkolasi, serta kemampuan meloloskan air tersebut sehingga sangat mempengaruhi karakteristik air tanah.

Air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi menuju ke daerah yang lebih rendah dan dengan akhir perjalanannya menuju ke laut. Daerah yang lebih tinggi merupakan daerah buangan (discharge area), dan biasanya daerah buangan berupa daerah pantai. Namun bisa saja daerah buangan ini bukan di daerah pantai tetapi berupa lembah dengan suatu sistem aliran sungai. Dan lebih spesifik daerah tangkapan sebagai bagian dari suatu daerah aliran (water/catchment area) di mana aliran airtanah menjahui muka airtanah.

Pengaliran air tanah berlangsung dalam zat antara sarang. Pori yang dilaluinya benar-benar sangat kecil dan umumnya antara batas 2 mm-0,02 mm. Gerakan airtanah itu lambat jika digunakan untuk limpasan permukaan dan alirannya umumnya berari. Aliran air tanah ini terkadang dalam bentuk pola radial dan pola memusat (Wilson, 1993:92).

Pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu akan memberikan tekanan yang lebih besar pada lingkungan khususnya air tanah. Akibat bertambahnya jumlah penduduk otomatis banyak daerah pertanian maupun perkebunan berubah dan berkembang menjadi daerah permukiman masyarakat, dan intensitas penggunaan air tanah oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih juga semakin meninggkat. Bagi kebanyakan masyarakat terutama dengan keadaan penduduk yang padat, airtanah merupakan pilihan untuk sumber kebutuhan air. Hal ini biasanya


(14)

3

berkaitan bahwa pada musim kemarau jumlah air permukaan (sungai, danau, waduk) menyusut drastis dan diikuti dengan menurunnya kualitas air sampai pada tingkat layak untuk dikonsumsi.

Meningkatnya kebutuhan air, baik untuk keperluan industri, pertanian, dan kebutuhan rumah tangga, sehingga pengambilan airtanah juga akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Cara pengambilan air tanah yang paling sederhana dan banyak dilakukan masyarakat dengan menggali tanah untuk membuat sumur dengan kedalaman lebih rendah dari tinggi permukaan airtanah. Konsekuensi yang ditimbulkan akan dirasakan dalam bentuk penurunan tinggi permukaan airtanah yang pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah (amblasan).

Pertambahan penduduk juga mengakibatkan kenaikan kebutuhan pangan. Salah satu kebutuhan pangan yaitu kebutuhan makanan dan kebutuhan pokok untuk rumah tangga. Dengan makin banyaknya kebutuhan pangan bagi penduduk akan menambah limbah sampah dari hasil kegiatan rumah tangga. Misalnya untuk mencuci pakaian dan alat-alat masak rumah tangga menggunakan zat kimia yang sering disebut sabun. Sisa-sisa cari zat kimia sabun ini tercampur dengan air dan akan di alirkan ke tempat pembuangan baik ke sungai maupun ke dalam tanah. Bertambahnya kebutuhan pangan akan terjadi kebersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang melahirkan industri. Industri menghasilkan berturut-turut limbah industri. Seiring dengan bertumbuh sebuah industri juga terdapat kepadatan penduduk yang tinggi sehingga terdapat produksi tinggi limbah domestik dan juga limbah industri dari sisa pembuatan hasil produksi industri (Otto, 1926 : 225).


(15)

4

Penduduk kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 berjumlah 589.253 jiwa, kepadatan penduduk terbanyak di Kecamatan Sei Rampah dan disusul Kecamatan Perbaungan (BPS 2011). Dengan peningkatan jumlah penduduk maka pembangunan,permukiman dan perindustrian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Perbaungan dengan jumlah penduduk 110.276 jiwa pada tahun 2012 (Kantor Camat Perbaungan).Kecamatan Perbaungan terdiri 24 Desa dan 4 kelurahan.

Penduduk Kecamatan Perbaungan terpadat di Kelurahan Simpang Tiga Pekan dengan jumlah penduduk 14020 jiwa , selanjutnya di Desa Melati II dengan jumlah penduduk 13588 jiwa, namun kelurahan Batang Terap merupakan area yang perindustrian yang paling banyak. Dengan area Kelurahan Batang terap yang luasnya 207 Ha, area untuk tanaman perkebunan 167 Ha dan perumahan dan lainnya 40 ha. Kelurahan Batang Terap merupakan area perkebunan sawit Adolina dan juga terdapat beberapa pabrik Industri yang mengolah Kelapa sawit.

Melihat fakta yang ada Kelurahan Batang Terap yang terdapat Pabrik pengolahan Kelapa sawit dan dengan penduduk yang dapat dikatakan padat memungkinkan banyak penggunaan kebutuhan air sehingga penting diketahui bagaimana keadaan Airtanah di kelurahan ini. Pemanfaatan airtanah yang sudah berlangsung lama, baik untuk industri dan kebutuhan penduduk akan mengurasi volume air karena volume air tanah di suatu daerah mempunyai kapasitas yang terbatas. Pengelolaan sumber airtanah yang tidak teratur akan menimbukan permasalahan intruksi air laut dan kontaminasi air tanah. Dari pengolahan Industri kelapa sawit menghasilkan limbah cair dan padat, limbah cair yang dihasilkan dapat memungkinkan terjadinya pencemaran air tanah di daerah ini. Dan juga dari limbah-limbah pembuangan rumah


(16)

5

tangga juga memungkinkan adanya pencemaran-pencemaran airtanah di kelurahan Batang Terap. Dari lokasi permukiman yang berdampingan dengan perindustrian , kemana limbah-limbah industri dan limbah-limbah rumah tangga di buang. Bagaimanakan pengaruh bahan pencemaran limbah-limbah terhadap air tanah, dan bagaimana kualitas airtanah yang berada di lokasi ini dan bagaimana arah aliran tanahnya sehingga dapat diketahui apakah pencemaran limbah-limbah dari hasil industri dan rumah tangga di Kelurahan Batang Terap mengarah ke permukiman masyarakat, akan mempengaruhi kualitas airtanah yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pertambahan penduduk menimbulkan perubahan dan kerusakan lingkungan. Perlu upaya untuk menjaga keberadaan /ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Karena tidak tersedianya alat pemantau kondisi air tanah di Kelurahan Batang Terap maka penelitian ini mengambil sampel air tanah pada sumur-sumur penduduk. Dalam pemenuhan kebutuhan penduduk penting diketahui arah aliran air tanah dan arah distribusi pencemaran limbah cair industri dan rumah tangga oleh air tanah dapat mempengaruhi kualitas air tanah penduduk di Kelurahan Batang Terap. Dalam tingkat pengelolaan seperti ini informasi tentang potensi airtanah tersebut perlu dipetakan untuk perencanaan pemanfaatan selanjutnya. Seperti tinggi permukaan airtanah yang dapat dilakukan dengan cara mengukur ketinggian permukaan air sumur (preatis).Permasalahan tersebut menjadi hal yang melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah betul adanya keterkaitan antara arah aliran dengan arah pencemarah limbah cair industri rumah tangga oleh aliran air tanah di Kelurahan Batang Terap.


(17)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yakni dengan pertambahan jumlah penduduk maka banyak daerah pertanian maupun perkebunan berkembang menjadi permukiman masyarakat dan lokasi industri, dan intensitas penggunaan air tanah akan semakin meninggkat pula. Jarak sumber air yang berupa sumur gali dengan pembuangan limbah akan berpengaruh terhadap potensi pencemaran air tanah walaupun ada faktor lain yang dapat mendukung pencemaran seperti keadaan tanah atau juga arah aliran air tanah.

Sumber air bersih yang berasal sumur gali dipengaruhi oleh juga oleh jarak sumber air bersih juga jarak pencemaran sebaiknya 10 meter untuk menghindari sumber air bersih agar tidak tercemar. Melihat lokasi Kelurahan Batang Terap dekat dengan industri mengakibatkan jarak antara sumber air bersih dengan sumber pencemar juga jarak dari pembuangan limbah-limbah dari hasil rumah tangga. Sehingga yang menjadi identifikasi masalah adalah bagaimanakah kedaan airtanah di Kelurahan Batang Terap, kemanakah limbah-limbah cair industri dan rumah tangga di buang, dan perlu juga diketahui juga kualitas air tanah yang berada dekat dengan lokasi limbah maupun sekitarnya, dan bagaimanakah arah aliran air tanahnya sehingga dapat diketahui apakah pencemaran air tanah oleh limbah-limbah industri dan rumah tangga di Kelurahan Batang Terap mengarah ke permukiman masyarakaat. Apabila arah pencemaran ke permukiman masyarakat, maka akan mempengaruhi kualitas airtanah yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


(18)

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan identifikasi masalah maka penelitian ini hanya dibatasi pada arah aliran airtanah sehingga dapat diketahui arah pencemaran limbah cair Industri dan rumah tangga oleh aliran tanah di Kelurahan Batang Terap.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimakah arah aliran air tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan?

2. Bagaimanakah pola keruangan arah pencemaran air tanah dari limbah industri atau limbah Rumah Tangga Penduduk?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui arah aliran tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan?

2. Untuk mengetahui pola keruangan arah pencemaran air tanah dari limbah cair industri atau limbah rumah tangga Penduduk?


(19)

8

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan peneliatan maka diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi masyarakat maupun pemerintah, khususnya pemerintah setempat.

2. Untuk menambah wawasan pengetahuan peneliti maupun pembaca tentang masalah yang diteliti dan sebagai sumber referensi untuk penelitian-penelitian terkait.

3. Untuk menjadi bahan bacaan Mahasiswa Pendidikan Geografi Unimed yang


(20)

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat di ambil kesimpulan antara lain.

1. Berdasarkan hasil perhitungan tinggi muka airtanah dan elevasi di Keluarahan Batang Terap diketahui bahwa Garis Kontur permukaan airtanah yang lebih rapat terdapat di Lingkungan III sementara arah alirannya ke Tenggara dan Timur laut. Arah aliran air tanahnya yang mengarah ke Tenggara berada di Lingkungan II dan III. Arah aliran air tanah yang mengarah ke Timur Laut berada di Lingkungan III dan IV dan arah aliran air tanah yang mengarah ke Barat Daya berada di Lingkungan I. Untuk Ketinggian kontur aliran air tanah terendah pada 20 m dan untuk kontur aliran air tanah tertinggi yakni 32 m.

2. Pola Keruangan Arah Pencemaran air tanah oleh limbah industri dan limbah domestik rumah tangga, berdasarkan hasil survei dan perhitungan bahwa sumur-sumur yang berada di daerah penelitian dikategorikan aman dari pencemaran yang dilihat dari perbandingan peta kontur dan arah aliran air tanah dengan peta permukiman di Kelurahan Batang Terap yakni arah aliran air tanahnya tidak mengarah ke permukiman.


(21)

70

B. Saran

1. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan diketahui bahwa kondisi air tanah di Kelurahan Batang Terap berada pada kedalaman yang relative dangkal, sehingga potensi terjadi pencemaran masih sangat memungkinkan terjadi pada suatu saat. Dan jarak limbah domestic dengan jarak sumber air bersih di daerah penelitian sekitar 3 m sampai 5 m masih memungkinan pencemaran air sumur.Untuk itu sebaiknya warga yang masih memiliki jarak pembuangan limbah dibawah 11 meter dari jarak sumber air bersih segera memperjauh jarah minimal 11 meter demi mengurangi potensi pencemaran.

2. Dengan diketahuinya Kontur dan Arah Aliran Air tanah di Kelurahan Batang

Terap sebaiknya warga yang akan membuat lokasi pembuangan limbah lebih menjadikan peta kontur dan arah aliran airtanah sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan letak dan lokasi pembuangan limbah. Dan dengan adanya Kontur dan Arah Aliran Air Tanah dapat diketahui dimana sumber air sumur yang tidak akan kering di musim kemarau.


(22)

1

DAFTAR PUSTAKA

Asdak,S.1995. Hidrologi Dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai. Yogyakaarta. Gadjah Mada University Press.

BPS,2011.Serdang Bedagai dalam Angka 2012.Serdang Bedagai:Badan Pusat Statistik.

Ekarini,Dian. 2009. Aplikasi GIS untuk Pemetaan Pola Aliran Air Tanah di Kawasan Borobudur. Laporan Hasil Kajian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Magelang.

Huda,A.M.Miftahul.Pemetaan Air Tanah Menggunakan Metode Resivitas Wenner Souding.Studi Kasus Kampus II Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Padang. Skripsi.Padang:Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Kodoatie.Robert J. 1996. Pengantar Hidrologi.Yogyakarta: Andi Offset.

Malik, I. Maulana. 2012. Analisis potensi Pencemaran Air Tanah Bebas di Kecamatan Medan Tembung. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Otto,Soemarwoto.1926. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.

Ritonga. Abdurrahman. 2001. Kependudukan dan Lingkunan Hidup. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Rizal,M.Khairul. 2009. Analisis Pemetaan Zonasi Resapan Air untuk Kawasan Perlindungan Sumber Daya Air Tanah (Ground Water) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Medan:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Soemarto .1993.Hidrologi Teknik.Jakarta:Erlangga.

Todd,D.K.1980.Groundwater Hyrology.New York.John Willey and Sons.

Wilson.E.M.1993. Hidrologi Teknik. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

http://arisinta.blogspot.com/p/air-tanah-proses.html di akses Tanggal 5 Mei 2013,13:15.


(23)

2

http://irwantoshut.net/pencemaran_air.html di akses tanggal 6 Mei 2013 , 14:20.


(1)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan identifikasi masalah maka penelitian ini hanya dibatasi pada arah aliran airtanah sehingga dapat diketahui arah pencemaran limbah cair Industri dan rumah tangga oleh aliran tanah di Kelurahan Batang Terap.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimakah arah aliran air tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan?

2. Bagaimanakah pola keruangan arah pencemaran air tanah dari limbah industri atau limbah Rumah Tangga Penduduk?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui arah aliran tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan?

2. Untuk mengetahui pola keruangan arah pencemaran air tanah dari limbah cair industri atau limbah rumah tangga Penduduk?


(2)

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan peneliatan maka diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi masyarakat maupun pemerintah, khususnya pemerintah setempat.

2. Untuk menambah wawasan pengetahuan peneliti maupun pembaca tentang masalah yang diteliti dan sebagai sumber referensi untuk penelitian-penelitian terkait.

3. Untuk menjadi bahan bacaan Mahasiswa Pendidikan Geografi Unimed yang akan melakukan penelitian-penelitian yang terkait.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat di ambil kesimpulan antara lain.

1. Berdasarkan hasil perhitungan tinggi muka airtanah dan elevasi di Keluarahan Batang Terap diketahui bahwa Garis Kontur permukaan airtanah yang lebih rapat terdapat di Lingkungan III sementara arah alirannya ke Tenggara dan Timur laut. Arah aliran air tanahnya yang mengarah ke Tenggara berada di Lingkungan II dan III. Arah aliran air tanah yang mengarah ke Timur Laut berada di Lingkungan III dan IV dan arah aliran air tanah yang mengarah ke Barat Daya berada di Lingkungan I. Untuk Ketinggian kontur aliran air tanah terendah pada 20 m dan untuk kontur aliran air tanah tertinggi yakni 32 m.

2. Pola Keruangan Arah Pencemaran air tanah oleh limbah industri dan limbah domestik rumah tangga, berdasarkan hasil survei dan perhitungan bahwa sumur-sumur yang berada di daerah penelitian dikategorikan aman dari pencemaran yang dilihat dari perbandingan peta kontur dan arah aliran air tanah dengan peta permukiman di Kelurahan Batang Terap yakni arah aliran air tanahnya tidak mengarah ke permukiman.


(4)

B. Saran

1. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan diketahui bahwa kondisi air tanah di Kelurahan Batang Terap berada pada kedalaman yang relative dangkal, sehingga potensi terjadi pencemaran masih sangat memungkinkan terjadi pada suatu saat. Dan jarak limbah domestic dengan jarak sumber air bersih di daerah penelitian sekitar 3 m sampai 5 m masih memungkinan pencemaran air sumur.Untuk itu sebaiknya warga yang masih memiliki jarak pembuangan limbah dibawah 11 meter dari jarak sumber air bersih segera memperjauh jarah minimal 11 meter demi mengurangi potensi pencemaran.

2. Dengan diketahuinya Kontur dan Arah Aliran Air tanah di Kelurahan Batang Terap sebaiknya warga yang akan membuat lokasi pembuangan limbah lebih menjadikan peta kontur dan arah aliran airtanah sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan letak dan lokasi pembuangan limbah. Dan dengan adanya Kontur dan Arah Aliran Air Tanah dapat diketahui dimana sumber air sumur yang tidak akan kering di musim kemarau.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Asdak,S.1995. Hidrologi Dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai. Yogyakaarta. Gadjah Mada University Press.

BPS,2011.Serdang Bedagai dalam Angka 2012.Serdang Bedagai:Badan Pusat Statistik.

Ekarini,Dian. 2009. Aplikasi GIS untuk Pemetaan Pola Aliran Air Tanah di Kawasan Borobudur. Laporan Hasil Kajian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Magelang.

Huda,A.M.Miftahul.Pemetaan Air Tanah Menggunakan Metode Resivitas Wenner Souding.Studi Kasus Kampus II Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Padang. Skripsi.Padang:Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Kodoatie.Robert J. 1996. Pengantar Hidrologi.Yogyakarta: Andi Offset.

Malik, I. Maulana. 2012. Analisis potensi Pencemaran Air Tanah Bebas di Kecamatan Medan Tembung. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Otto,Soemarwoto.1926. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.

Ritonga. Abdurrahman. 2001. Kependudukan dan Lingkunan Hidup. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Rizal,M.Khairul. 2009. Analisis Pemetaan Zonasi Resapan Air untuk Kawasan Perlindungan Sumber Daya Air Tanah (Ground Water) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Medan:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Soemarto .1993.Hidrologi Teknik.Jakarta:Erlangga.

Todd,D.K.1980.Groundwater Hyrology.New York.John Willey and Sons.

Wilson.E.M.1993. Hidrologi Teknik. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

http://arisinta.blogspot.com/p/air-tanah-proses.html di akses Tanggal 5 Mei 2013,13:15.


(6)

http://irwantoshut.net/pencemaran_air.html di akses tanggal 6 Mei 2013 , 14:20.