Penerapan Analisis Capital Budgeting dalam Mengevaluasi Kelayakan Keputusan Investasi dalam Bentuk Ekspansi pada Usaha Tekstil PT "X".

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

To assess the feasibility of investment decisions, a method needed for consideration whether the investment project is feasible or not. The method used in this research is descriptive analytical method, which is a research conducted by collecting, presenting, and analyzing the data, so as to give an idea of the true state of the object under study. To determine the feasibility of the investment project, the author uses the analysis of Capital Budgeting with four investment appraisal. The investment appraisal method is Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Profitability Index. Steps taken by the initial investment plan, as well as estimating the cash inflows and outflows. After obtained the results, and then inserted into the the calculation of Capital Budgeting analysis. An analysis of over a PT X as one of local investment projects that is located in Leuwi Gajah, province of West Java, showed that this project is benefiting and feasible. This can be seen from the calculation using the Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Profitability Index and where the results of the calculation method are feasible according to the criteria of each method.

Keywords: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Profitability Index


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Untuk menilai kelayakan keputusan investasi,diperlukan suatu metode sebagai pertimbangan apakah proyek investasi tersebut layak atau tidak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Untuk menentukan kelayakan proyek investasi tersebut, penulis menggunakan analisis Capital Budgeting dengan empat penilaian investasi. Metode penilaian investasi tersebut yaitu Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Langkah yang dilakukan yaitu menyusun rencana investasi awal, serta mengestimasi arus kas masuk dan arus kas keluar. Setelah didapat hasilnya, kemudian dimasukkan kedalam perhitungan analisis Capital Budgeting. Dari hasil perhitungan dan analisis yang diperoleh, ditarik suatu simpulan bahwa proyek investasi perluasan lahan usaha yang akan dilakukan PT X ternyata menguntungkan dan layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index dimana hasil dari perhitungan metode tersebut dinyatakan layak sesuai dengan kriteria masing-masing metode.

Kata-kata kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index


(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 5

2.1.2 Penganggaran Modal... 7

2.1.2.1 Pengertian Capital Budgeting ... 7

2.1.2.2 Tahapan dalam Penyusunan Capital Budgeting ... 9

2.1.3 Arus Kas (Cash Flow) ... 11


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.2 Komponen Cash Flow ... 12

2.1.4 Investasi ... 13

2.1.4.1 Pengertian Investasi ... 14

2.1.4.2 Jenis Investasi ... 15

2.1.4.3 Pengertian Keputusan Investasi Modal ... 19

2.1.4.4 Proses Keputusan Investasi ... 19

2.1.5 Biaya Modal (Cost of Capital) ... 21

2.1.6 Metode Penilaian Investasi ... 23

2.1.6.1 Payback Period (PBP) ... 23

2.1.6.2 Net Present Value (NPV) ... 25

2.1.6.3 Internal Rate Of Return (IRR) ... 27

2.1.6.4 Profitability Index (PI) ... 26

2.1.7 Nilai Waktu Uang (Time Value Of Money)... 30

2.2 Rerangka Pemikiran ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 32

3.1.1 Struktur Organisasi ... 32

3.1.2 Job Description ... 33

3.1.3 Kegiatan usaha Tekstil PT X ... 36

3.2 Metodologi Penelitian ... 37

3.2.1 Teknik Penelitian ... 37

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 38


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Payback Period ... 39

3.3.2 Net Present Value ... 39

3.3.3 Internal Rate of Return ... 40

3.3.4 Profitability Index ... 41

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 42

4.1.2 Alasan Perusahaan Tekstil PT X Melakukan Ekspansi ... 42

4.1.3 Rencana Investasi Awal ... 43

4.1.4 Estimasi Arus Kas ... 44

4.1.4.1 Estimasi Arus Kas Masuk (Cash In Flow) ... 45

4.1.4.2 Estimasi Arus Kas Keluar (Cash Out Flow). ... 47

4.1.4.3 Depresiasi ... 48

4.1.4.4 Perhitungan Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) ... 48

4.1.4.5 Penetapan Biaya Modal ... 50

4.2 Pembahasan ... 50

4.2.1 Penilaian Investasi ... 50

4.2.1.1 Metode Payback Period (PBP) ... 50

4.2.1.2 Metode Net Present Value (NPV) ... 52

4.2.1.3 Metode Internal Rate of Return (IRR) ... 54

4.2.1.4 Metode Profitability Index (PI) ... 55


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 58

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 64


(7)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang dengan pesat di Indonesia. Sampai dengan tahun 2012 tercatat hampir 2.700 perusahaan tektsil yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi. Jumlah yang paling banyak terdapat di Pulau Jawa yaitu 1.448 unit dan sisanya tersebar di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dll. (http://telpon.info/pabrik-tekstil/)

Menurut AM.Sumastuti,S.E.,MM., tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan adalah menyediakan pemahaman tentang cara atau perusahaan bisnis ataupun lembaga bisnis memperoleh dan mengalokasikan dana yang dimilikinya dengan cara keputusan pembelanjaan, menyediakan pemahaman tentang menguji suatu kelayakan investasi disebut dengan keputusan investasi. Dari dua keputusan di atas hal yang harus diputuskan oleh bagian pengelolaan keuangan di dalam menjalankan bisnisnya. Kombinasi dari dua keputusan tersebut dimana keputusan investasi memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan suatu perusahaan atau lembaga bisnis. Semua bagian di dalam perusahaan yaitu bagian pemasaran, produksi, keuangan dan lain-lain sangat dipengaruhi oleh keputusan investasi yang dibuat oleh bagian pengelolaan keuangan.

Di samping keputusan investasi sering mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap suatu pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan dan sebuah negara, seperti di Indonesia pemerintahan selalu mendorong usaha penanaman modal


(8)

2 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

dengan menggunakan berbagai fasilitas yang memudahkan masyarakat dalam melakukan ekspansi perluasan usahanya baik perusahaan dalam negri maupun penanaman modal asing.

Menurut AM.Sumastuti,S.E.,MM., istilah investasi adalah penanaman modal yang digunakan di dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh sebuah keuntungan yang diharapkan berjangka panjang yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan sebuah perusahaan. Dalam melakukan investasi modal yang efektif diperlukan beberapa faktor diantaranya:

1. Adanya usul-usul investasi

2. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi tersebut 3. Evaluasi aliran kas tersebut

4. Memilih investasi/proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu

5. Penilaian terus-menerus terhadap proyek ivestasi setelah proyek tersebut diterima

Dalam usahanya untuk mencapai tujuan yaitu mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan usaha agar dapat berkelanjutan atau going concern, para pengusaha harus cermat dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan operasional usahanya

Pengambilan keputusan untuk melakukan ekspansi sebaiknya didukung dengan informasi yang cukup, sehingga pemilik usaha dapat mengambil keputusan yang tepat. Hal yang harus dipertimbangkan oleh pemilik usaha yaitu dengan melakukan penganggaran modal sehingga pemilik usaha dapat mengetahui apakah melakukan keputusan yang tepat atau tidak. Keputusan investasi merupakan keputusan yang sangat penting, karena itu harus dilakukan secara hati-hati.


(9)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka dibutuhkan keputusan investasi berupa ekspansi melalui Capital Budgeting sehingga penulis memilih judul “ Penerapan Analisis Capital Budgeting Dalam Mengevaluasi Kelayakan Keputusan Investasi Dalam Bentuk Ekspansi Pada Usaha Tekstil PT X ” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana estimasi incramental cash flow yang digunakan untuk melakukan

perhitungan Capital Budgeting ?

2. Bagaimana penetapan biaya modal yang digunakan untuk melakukan perhitungan Capital Budgeting?

3. Bagaimana penerapan analisis Capital Budgeting dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan keputusan investasi dalam bentuk ekspansi pada usaha tekstil PT X ?

1.3Maksud dan Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Mengetahui estimasi incremental cash flow yang digunakan untuk melakukan perhitungan Capital Budgeting

2. Mengetahui penetapan biaya modal yang digunakan untuk melakukan perhitungan Capital Budgeting


(10)

4 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

3. Mengetahui penerapan analisis Capital Budgeting dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan keputusan investasi dalam bentuk ekspansi pada usaha tekstil PT X

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, yaitu: • Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi manajemen khususnya untuk memahami Capital Budgeting. Bagi penulis

Memungkinkan memperoleh gambaran secara langsung bagaimana konsep Capital Budgeting dapat diterapkan dalam dunia usaha secara nyata, dan juga menambah pengetahuan dan wawasan atas penerapan teori-teori yang telah dipelajari selama kuliah, sehingga dapat membantu penulis ketika terjun di masyarakat.

Bagi masyarakat

Diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi atau pembanding yang dapat membantu dalam penelitian sejenis khususnya yang berkaitan dengan Capital Budgeting.


(11)

Bab V Simpulan, Keterbatasan dan Saran

58

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Estimasi incremental cash flow merupakan langkah awal dalam penyusunan Capital Budgeting yaitu dengan cara mengestimasi setiap arus kas yang terjadi pada PT X ini. Estimasi incremental cash flow dalam penelitian ini terbagi mejadi tiga bagian atau langkah sebagai berikut:

a. Estimasi arus kas masuk

Data yang digunakan dalam mengestimasi arus kas ini berasal dari data penjualan perbulan dan kemudian disetahunkan. Dari hasil penjualan tahunan tersebut pemilik usaha mengestimasi kembali kenaikan penjualan sebesar 5% pada setiap tahunnya sehingga didapat hasil estimasi arus kas masuk per tahunnya. Dengan hasil rata-rata penjualan pertahun Rp 16.128.000.000 maka estimasi arus kas masuk berurutan dari tahun pertama sampai dengan tahun keempat yaitu sebagai berikutRp Rp 16.128.000.000, Rp 16.934.400.000, Rp 17.781.120.000, Rp 18.670.176.000 .

b. Estimasi arus kas keluar

Dalam mengestimasi arus kas keluar, samahalnya dengan arus kas masuk akan tetapi pada arus kas keluar, data yang digunakan berasal dari total biaya operasi selama satu periode yang dikeluarkan oleh penyewa PT X. Setelah


(12)

59 Bab V Simpulan, Keterbatasan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

didapatkan hasil biaya operasi selama satu tahun kemudian diestimasi dengan peningkatan biaya operasi sebesar 5% setiap tahunnya. Dari hasil dari biaya operasi pertahun sebesar Rp 11.555.160.000, maka didapatkan estimasi arus kas keluar dari tahun pertama sampai keempat secara berurutan sebagai berikut Rp 11.555.160.000, Rp 12.132.918.000, Rp 12.739.563.900, Rp 13.376.542.100 .

c. Perhitungan arus kasbersih

Sebelum menghitung arus kas bersih, penulis menghitung terlebih dahulu laba operasi bersih atau sering disebut dengan earning before interest and tax, penyewa PT X tidak diharuskan menghitung depresiasi dikarenakan PT X berstatus penyewa sehingga biaya depresiasi ditanggung penuh oleh pemilik PT X kemudian perhitungan arus kas bersih dapat dilakukan dengan cara mengurangkan estimasi arus kas masuk yang didapat dengan total biaya dari biaya operasi yang menghasilkan laba operasi, kemudian dari laba operasi tersebut dikurangkan dengan pajak sebsar 25% dari laba operasi tersebut sehingga menghasilkan laba bersih atau disebut earning after tax dari tahun pertama sampai ke empat berurutan sebesar Rp 3.658.272.000, Rp 3.841.185.600, Rp 4.033.244.880, Rp 4.234.907.120.Langkah berikutnya yang dilakukan penulis yaitu dengan menetapkan persentase dari biaya modal yang digunakan untuk perhitungandari NPV.

2. Penetapan biaya modal yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menyesuaikan pada tingkat suku bunga yang terdapat pada suku bunga Bank Indonesia pada tanggal 10 Januari 2013 yaitu sebesar 5,75%.


(13)

60 Bab V Simpulan, Keterbatasan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

3. Langkah akhir dari penulisan ini yaitu menerapkan analisis Capital Budgeting dalam mengevaluasi kelayakan investasi dengan menggunakan empat metode, yaitu metode Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Dari ke empat metode penilaian investasi tersebut, maka diperoleh hasil analisis proyek investasi berdasarkan metode penilaian investasi sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period (PBP), periode pengembalian dari proyek investasi yaitu sebesar 2 tahun 5 bulan lebih singkat dibandingkan dengan periode pengembalian maksimum yang diharapkan oleh pemilik usaha yaitu sebesar 4 tahun.

2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), hasil yang didapat yaitu sebesar Rp 10.475.369.68 dimana proyek tersebut dikatakan layak dan dapat diterima jika bernilai positif atau NPV ≥ 0.

3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR), IRR dari proyek investasi yaitu sebsear 39.64% jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengembalian per tahun yang diharapkan oleh pemilik usaha yaitu sebesar 5,75%.

4. Melalui perhitungan Profitability Index, didapatkan nilai sebesar 2,1386 Dimana proyek tersebut layak diterima dikarenakan kriteria penerimaan proyek dari perhitungan Profitability Index adalah PI ≥ 1.


(14)

61 Bab V Simpulan, Keterbatasan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian mengenai penilaian investasi PT X, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penyewa PT X sebagai berikut: 1. Dalam membuat keputusan investasi hendaknya benar- benar memperhitungkan

besarnya pengeluaran yang diperoleh agar mendapatkan pengembalian dan kelancaran usaha tetap terjamin.

2. Dalam melakukan investasi perlu melakukan penelitian yang mendalam terhadap aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya dan penyewa usaha perlu mempertimbangkan faktor-faktor resiko yang akan dihadapi. Hal yang perlu dilakukan untuk meminimalisasi resiko tersebut seperti pengawasan dan pengendalian yang memadai terhadap operasi kerja, sehingga pelaksanaan proyek tidak menyimpang terlalu jauh dari apa yang sudah direncanakan dan tujuan usaha dapat tercapai

3. PT X perlu menerapkan analisis Capital Budgeting untuk menilai kelayakan investasi perluasan lahan usaha baru, yaitu menyusun rencana investasi dengan sebaik-baiknya, serta melakukan estimasi terhadap arus kas atas proyek investasi yang hendak dilakukan. Hal ini penting karena dalam melakukan investasi modal, dana yang harus dikeluarkan cukup besar dan sangat berisiko, sehingga jangan sampai perusahaan salah dalam mengambil suatu keputusan.

4. PT X juga perlu untuk mempertimbangkan beberapa faktor non-financial dalam pengambilan keputusan perluasan lahan usaha baru, antara lain faktor lingkungan, lokasi yang strategis, suasana kerja yang mendukung, kualitas pelayanan, dan kesejahteraan pegawai.


(15)

Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha

62

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi revisi. Yogyakarta: Andi. Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,

Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Bloncher, E.J., David E. Stout, Gary Cokins, Kung H Chen. 2008. Cost Management : A Strategic Emphasis. Edisi keempat. New York: McGraw-Hill. Co.

Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan. Terjemahan Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi kedelapan. Jakarta:Erlangga. Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2006. Manajemen Keuangan. Terjemahan

Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi kedelapan. Jakarta:Erlangga.

Garrison, Ray H., D.B.A., CPA, Eric W . Noreen, Ph. D., CMA. 2003. Managerial Accounting. 10th Edition. McGraw-Hill companies.

Garrison, Ray H., Eric W . Noreen, Peter C. Brewer. 2006. Managerial Accounting. Edisi sebelas. Boston: McGraw-Hill companies.

Garrison, Ray H., D.B.A., CPA, Eric W . Noreen, Ph. D., CMA. 2007. Managerial Accounting. Terjemahan Nuri dan Edward. Edisi sebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul dan Sarwoko, 2005. Manajemen Keuangan dan Analisis Aktiva, Edisi kedelapan, Cetakan Kedua, Penerbit Andi Offset,Yogyakarta.

Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Edisi ketujuh, Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, C.T., Srikant M. Datar, Nadhav V Rajan. 2012. Edisi empatbelas. Cost Accounting: A manajerial Emphasis. Harlow, England: Pearson education Limited

Husnan, Suad dan Suwarsono, 2006. Konsep Studi Kelayakan Konsep,Edisi duabelas, Cetakan Pertama, Penerbit UPP-AMP YKPN,Yogyakarta.


(16)

63 Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Rahardjo, Budi. 2005. "Laporan Keuangan Perusahaan. Membaca, Memahami dan Menganalisis". Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Rosyida, Ifa, 2000. Pemaksimalan Alat-Alat Analisis Kelayakan Usaha.JurnalNasional.http://dspace.fe.unibraw.ac.id/dspace/bitstream/Rachm

awati+Rahayu+Manajemen.pdf. Pada tanggal 08 Juni 2013.

Shim, Jae K., dan Joel. 2000. Budgeting. Terjemahan Julius dan Natalia. Jakarta: Erlangga.

Sumastuti, 2006. "Keunggulan NPV Sebagai Alat Analisis Uji KelayakanInvestasi Dan Penerapannya". http://jurnal.bl.ac.id/wpcontent/uploads/2007/01/BEJ-v3-n1-artikel7-agustus2006.pdf. Pada tanggal 08 Juni 2013.

Sundjaja, Ridwan S., dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan Dua. Edisi keempat. Jakarta: Literata Lintas Media.

Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Estimasi incremental cash flow merupakan langkah awal dalam penyusunan Capital Budgeting yaitu dengan cara mengestimasi setiap arus kas yang terjadi pada PT X ini. Estimasi incremental cash flow dalam penelitian ini terbagi mejadi tiga bagian atau langkah sebagai berikut:

a. Estimasi arus kas masuk

Data yang digunakan dalam mengestimasi arus kas ini berasal dari data penjualan perbulan dan kemudian disetahunkan. Dari hasil penjualan tahunan tersebut pemilik usaha mengestimasi kembali kenaikan penjualan sebesar 5% pada setiap tahunnya sehingga didapat hasil estimasi arus kas masuk per tahunnya. Dengan hasil rata-rata penjualan pertahun Rp 16.128.000.000 maka estimasi arus kas masuk berurutan dari tahun pertama sampai dengan tahun keempat yaitu sebagai berikutRp Rp 16.128.000.000, Rp 16.934.400.000, Rp 17.781.120.000, Rp 18.670.176.000 .

b. Estimasi arus kas keluar

Dalam mengestimasi arus kas keluar, samahalnya dengan arus kas masuk akan tetapi pada arus kas keluar, data yang digunakan berasal dari total biaya operasi selama satu periode yang dikeluarkan oleh penyewa PT X. Setelah


(2)

59 Bab V Simpulan, Keterbatasan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

didapatkan hasil biaya operasi selama satu tahun kemudian diestimasi dengan peningkatan biaya operasi sebesar 5% setiap tahunnya. Dari hasil dari biaya operasi pertahun sebesar Rp 11.555.160.000, maka didapatkan estimasi arus kas keluar dari tahun pertama sampai keempat secara berurutan sebagai berikut Rp 11.555.160.000, Rp 12.132.918.000, Rp 12.739.563.900, Rp 13.376.542.100 .

c. Perhitungan arus kasbersih

Sebelum menghitung arus kas bersih, penulis menghitung terlebih dahulu laba operasi bersih atau sering disebut dengan earning before interest and tax, penyewa PT X tidak diharuskan menghitung depresiasi dikarenakan PT X berstatus penyewa sehingga biaya depresiasi ditanggung penuh oleh pemilik PT X kemudian perhitungan arus kas bersih dapat dilakukan dengan cara mengurangkan estimasi arus kas masuk yang didapat dengan total biaya dari biaya operasi yang menghasilkan laba operasi, kemudian dari laba operasi tersebut dikurangkan dengan pajak sebsar 25% dari laba operasi tersebut sehingga menghasilkan laba bersih atau disebut earning after tax dari tahun pertama sampai ke empat berurutan sebesar Rp 3.658.272.000, Rp 3.841.185.600, Rp 4.033.244.880, Rp 4.234.907.120.Langkah berikutnya yang dilakukan penulis yaitu dengan menetapkan persentase dari biaya modal yang digunakan untuk perhitungandari NPV.

2. Penetapan biaya modal yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menyesuaikan pada tingkat suku bunga yang terdapat pada suku bunga Bank Indonesia pada tanggal 10 Januari 2013 yaitu sebesar 5,75%.


(3)

3. Langkah akhir dari penulisan ini yaitu menerapkan analisis Capital Budgeting dalam mengevaluasi kelayakan investasi dengan menggunakan empat metode, yaitu metode Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Dari ke empat metode penilaian investasi tersebut, maka diperoleh hasil analisis proyek investasi berdasarkan metode penilaian investasi sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period (PBP), periode pengembalian dari proyek investasi yaitu sebesar 2 tahun 5 bulan lebih singkat dibandingkan dengan periode pengembalian maksimum yang diharapkan oleh pemilik usaha yaitu sebesar 4 tahun.

2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), hasil yang didapat yaitu sebesar Rp 10.475.369.68 dimana proyek tersebut dikatakan layak dan dapat diterima jika bernilai positif atau NPV ≥ 0.

3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR), IRR dari proyek investasi yaitu sebsear 39.64% jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengembalian per tahun yang diharapkan oleh pemilik usaha yaitu sebesar 5,75%.

4. Melalui perhitungan Profitability Index, didapatkan nilai sebesar 2,1386 Dimana proyek tersebut layak diterima dikarenakan kriteria penerimaan proyek dari perhitungan Profitability Index adalah PI ≥ 1.


(4)

61 Bab V Simpulan, Keterbatasan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian mengenai penilaian investasi PT X, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penyewa PT X sebagai berikut: 1. Dalam membuat keputusan investasi hendaknya benar- benar memperhitungkan

besarnya pengeluaran yang diperoleh agar mendapatkan pengembalian dan kelancaran usaha tetap terjamin.

2. Dalam melakukan investasi perlu melakukan penelitian yang mendalam terhadap aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya dan penyewa usaha perlu mempertimbangkan faktor-faktor resiko yang akan dihadapi. Hal yang perlu dilakukan untuk meminimalisasi resiko tersebut seperti pengawasan dan pengendalian yang memadai terhadap operasi kerja, sehingga pelaksanaan proyek tidak menyimpang terlalu jauh dari apa yang sudah direncanakan dan tujuan usaha dapat tercapai

3. PT X perlu menerapkan analisis Capital Budgeting untuk menilai kelayakan investasi perluasan lahan usaha baru, yaitu menyusun rencana investasi dengan sebaik-baiknya, serta melakukan estimasi terhadap arus kas atas proyek investasi yang hendak dilakukan. Hal ini penting karena dalam melakukan investasi modal, dana yang harus dikeluarkan cukup besar dan sangat berisiko, sehingga jangan sampai perusahaan salah dalam mengambil suatu keputusan.

4. PT X juga perlu untuk mempertimbangkan beberapa faktor non-financial dalam pengambilan keputusan perluasan lahan usaha baru, antara lain faktor lingkungan, lokasi yang strategis, suasana kerja yang mendukung, kualitas pelayanan, dan kesejahteraan pegawai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi revisi. Yogyakarta: Andi. Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,

Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Bloncher, E.J., David E. Stout, Gary Cokins, Kung H Chen. 2008. Cost Management : A Strategic Emphasis. Edisi keempat. New York: McGraw-Hill. Co.

Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan. Terjemahan Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi kedelapan. Jakarta:Erlangga. Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. 2006. Manajemen Keuangan. Terjemahan

Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi kedelapan. Jakarta:Erlangga.

Garrison, Ray H., D.B.A., CPA, Eric W . Noreen, Ph. D., CMA. 2003. Managerial Accounting. 10th Edition. McGraw-Hill companies.

Garrison, Ray H., Eric W . Noreen, Peter C. Brewer. 2006. Managerial Accounting. Edisi sebelas. Boston: McGraw-Hill companies.

Garrison, Ray H., D.B.A., CPA, Eric W . Noreen, Ph. D., CMA. 2007. Managerial Accounting. Terjemahan Nuri dan Edward. Edisi sebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul dan Sarwoko, 2005. Manajemen Keuangan dan Analisis Aktiva, Edisi kedelapan, Cetakan Kedua, Penerbit Andi Offset,Yogyakarta.

Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Edisi ketujuh, Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, C.T., Srikant M. Datar, Nadhav V Rajan. 2012. Edisi empatbelas. Cost Accounting: A manajerial Emphasis. Harlow, England: Pearson education Limited

Husnan, Suad dan Suwarsono, 2006. Konsep Studi Kelayakan Konsep,Edisi duabelas, Cetakan Pertama, Penerbit UPP-AMP YKPN,Yogyakarta.


(6)

63 Daftar Pustaka

Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Rahardjo, Budi. 2005. "Laporan Keuangan Perusahaan. Membaca, Memahami dan Menganalisis". Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Rosyida, Ifa, 2000. Pemaksimalan Alat-Alat Analisis Kelayakan Usaha.JurnalNasional.http://dspace.fe.unibraw.ac.id/dspace/bitstream/Rachm

awati+Rahayu+Manajemen.pdf. Pada tanggal 08 Juni 2013.

Shim, Jae K., dan Joel. 2000. Budgeting. Terjemahan Julius dan Natalia. Jakarta: Erlangga.

Sumastuti, 2006. "Keunggulan NPV Sebagai Alat Analisis Uji KelayakanInvestasi Dan Penerapannya".

http://jurnal.bl.ac.id/wpcontent/uploads/2007/01/BEJ-v3-n1-artikel7-agustus2006.pdf. Pada tanggal 08 Juni 2013.

Sundjaja, Ridwan S., dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan Dua. Edisi keempat. Jakarta: Literata Lintas Media.

Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.