Efek Jus Buah Melon Honeydew (Cucumis melo L) Terhadap Tekanan Darah Normal Perempuan Dewasa.

Eufracia Ratna Hany P, 2010

Pembimbing I: dr. Jo Suherman,M.S,AIF
Pembimbing II: Dr. Sugiarto Puradistra, dr. M.Kes

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah meningkat dari keadaan
normal dan penyakit ini bersifat kronis. Prevalensi penyakit ini meningkat di
Indonesia. Jika tidak ditangani dengan cepat maka dapat mengakibatkan komplikasi.
Komplikasi ini dapat dicegah dengan menjaga konsumsi makanan dan diimbangi
dengan konsumsi buah*buahan. Salah satu buah yang berpengaruh pada tekanan
darah ialah melon.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jus buah melon
terhadap tekanan darah normal pada perempuan dewasa.
Metode penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) dengan desain pretes dan postes pada 30 subjek percobaan
berjenis kelamin perempuan usia 18*23 tahun yang meminum jus buah melon
sebanyak 250 ml . Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan
diastol dalam mmHg. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan (α = 0,05)
menggunakan program komputer. Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai < 0,05.
Hasil dari penelitian ini adalah rata*rata tekanan darah setelah minum jus buah
melon

sebesar 91/61 mmHg, lebih rendah daripada sebelum minum jus
buah melon
sebesar 103/69 mmHg (p < 0,05).
Simpulan adalah jus buah melon
menurunkan tekanan darah sistol dan
diastol.
Kata kunci : Melon

, tekanan darah, hipertensi.

i

Eufracia Ratna Hany P, 2010

Tutor I: dr. Jo Suherman,M.S,AIF
Tutor II: Dr. Sugiarto Puradistra, dr. M.Kes

!
"#
'(#


$%&'"

)

* +#,#(/#,#(

.
0$12$

$#"120

3
4

5

,

,


ii

!
"
#

! !!
!

$

%
! '& ! (
)
*
*
!
& ! '& !
&


%
*

+

"
#
,
-

)
%

"
#
,
!

%

!)
!

0

!

! !!
0(

)

)

. (

,
/

!

!

!
"1

!

%

0 )(
*
!

/
-

0
!
"


!

*

vii

viii

)
!

0

"

,
,
/

"


ix

)
)

%

2
%

1

!

1

!

)


%

% $
0 ! 0 )
%

! 0 )

0
0

x

.

)

.
.

.
.

)
)
)
)

)

)

%

(

3!

+
/


%
.
"

!

. )

%
*

!

"

46

!" #
%

$

&' (

) *& ++ '

,

+

.%

/ 0) #

12. # /
15

#
/

/- #
5

1#7

#
/ /- 8
/

/

$$!

312 ' ( /
) 6*
'

/ . *

* 4
/

/

/

$$

!
! ,

7 9 / / . /

#

!

!"
#

$

%

$

* +

& '

,

())

+

+
-.

.

+
. !

+
+

/

/

!/

41

$

%

-

- !.

-

-!

!"
#
$

$

%

* +
& '

0

())

,

.
+

+

+

/.

.

+

+- /

%
$

/

- .

.
..

/

.

42

!

##
!
!
!
!
$#

!!

!
!

!

!

!
!
!
"#
!
!
!
!
!
!
!
!
!

!

!
!
!
!
!
"

#

$!

! $

!

43

"#

!#

%&

'$

!

!

!

!

!
"

#

$

$!

$!

SOP/008/01.0
Berlaku mulai:
Desember
2008
Hal 1 dari 1

Judul:
Formulir Protokol

!
" "
$

#
%

!

!

"

!
!

!
$%$ & ' (

&

) *$+,

/ ) ,/* + $/$*

#

-

+. $/)

$0 '

(
*

$

!

!
!

- $ " 1 /

)

!

.

-

45

.

Melon mengandung makronutrien, diantaranya ialah air, protein, karbohidrat,
serat, gula, lemak dan kolesterol. Sedangkan kandungan mikronutrien melon
antara lain kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, zinc, vitamin C,
thiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, vitamin B6, vitamin B12, folat dan
masih banyak kandungan lain di dalam melon (Shereen Jegtvig, 2009).
Fungsi dari kandungan yang dimiliki melon adalah menurunkan tekanan darah
melalui kalium. Kalium ini berpengaruh baik bagi saraf, otot dan pembuluh darah.
Konsumsi cukup kalium dari makanan alami pada diet sehat dapat mencegah
peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah dapat berisiko menjadi
penyakit kronis seperti hipertensi yang menyebabkan banyak komplikasi dan
berujung pada kematian (DEPKES RI, 2007).
Secara global, hipertensi merupakan penyakit mematikan tertinggi. Banyak
negara yang sedang berkembang seperti Indonesia yang masyarakatnya masih
melakukan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi makanan siap
saji dan berlemak, kurang dapat mengendalikan stres dan faktor/faktor lain yang
mendukung hipertensi untuk tetap tumbuh (DEPKES RI, 2007).
Dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, prevalensi hipertensi di
Indonesia adalah 8,3%. Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular oleh proyek
WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah
160/90 masing/masing pada pria adalah13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1%
(2000). Pada wanita, angka prevalensi mencapai 17% (1993), 16% (1998), dan
12,2% (2000). Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun
berkisar antara 15%/20% (DEPKES RI,2007).
Mengingat kejadian hipertensi cukup tinggi maka penulis berkeinginan untuk
meneliti efek jus buah melon

terhadap penurunan tekanan darah.

1

2

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis mengidentifikasi
masalah sebagai sebagai berikut :
apakah jus buah melon

menurunkan tekanan darah

!
Maksud penelitian
Sebagai alternatif lain pada terapi hipertensi dengan menggunakan salah satu
jenis buah/buahan.
Tujuan penelitian
Mengetahui efek jus buah melon

terhadap penurunan tekanan darah

normal pada perempuan dewasa.

"
Manfaat ilmiah
Diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang tanaman obat terutama
buah/buahan dalam menurunkan tekanan darah
Manfaat praktis
Masyarakat diharapkan dapat menggunakan jus buah melon

sebagai

salah satu cara dalam pencegahan dan terapi lain hipertensi.

#

$

%&

Kerangka pemikiran
Melon memilki kandungan kalium di atas 404 mg per cup yaitu pada 177 gr
melon (Shereen Jegtvig, 2009). Kadar kalium di dalam tubuh yang cukup tinggi
akan menyebabkan penurunan tekanan darah karena kalium dapat berfungsi
secara tidak langsung sebagai diuretik yang mengurangi volume cairan tubuh dan
curah jantung, menghambat sekresi aldosteron, meningatkan ekskresi natrium dan
air,

menekan

sekresi renin,

menyebabkan vasodilatasi arteriol dengan

meningkatkan aktifitas enzim NaK ATP–ase dan menurunkan kadar kalsium
intraselular serta memperlemah kontraksi otot jantung dengan menurunkan

3

potensial membran istirahat di dalam serabut otot jantung (Oates dan Brown,
2001).
Hipotesis
1. Jus buah melon

menurunkan tekanan darah sistol

2. Jus buah melon

menurunkan tekanan darah diastol

'

& &&

Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan, menggunakan percobaan
rancangan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pra
dan pos tes.
Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik dalam satuan
mmHg. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0.05,
kemaknaan berdasarkan nilai