Perancangan Desain Interior Water Birth Maternity Hospital Dengan Tema Homy.

(1)

PERANCANGAN INTERIOR WATER BIRTH MATERNITY

HOSPITAL DENGAN TEMA HOMY

Riny Susanty (0563093)

Keyword: persalinan,waterbirth, fasilitas medis

ABSTRAK:

Proses kelahiran merupakan proses yang dilalui setiap manusia. Keselamatan ibu dan bayi merupakan harapan sebuah keluarga. Ibu hamil dalam masa kehamilan membutuhkan penenang untuk menghasapi kecemasan akan proses kelahirannya. Kepercayaan dalam penanganan kelahiran merupakan faktor penting yang menjadi perhatian. Perbedaan sosial, kultur, budaya dan kebiasaan menuntut kebutuhan akan pelayanan yang berbeda beda. Masyarakat golongan menengah keatas, yang menganggap kesehatan merupakan hal penting yang harus tetap dijaga, menuntut adanya sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki nilai lebih.

Persalinan dengan waterbirth menjadi salah satu pilihan utama saat menghadapi proses persalinan dengan mengurangi rasa sakit yang dialami oleh ibu hamil. Metode ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh Igor Tjarkovsky di Rusia. Kemudian berkembang di negara-negara Eropa dan Amerika. Sedangkan di Indonesia masih baru dan pertama kali diterapkan.

Dengan konsep yang menawarkan keprivasian bagi setiap pasien dan keluarganya, fasilitas setiap kamar dirancang untuk dihuni oleh satu orang pasien, sehingga pasien dapat lebih bebas berinteraksi dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan kerabat. Selain fasilitas medis yang memadai, penggunaan teknologi sistem informasi dalam proses administrasi dan pengolahan data bertujuan untuk menjaga keakuratan data, sekaligus meningkatkan kepraktisan dan pengurangan kebutuhan tenaga kerja.

Konsep desain yang clean, simple dan homey, sesuai untuk diterapkan dan tampil dalam bentukan ruang, pemilihan warna dan penggunaan furniture yang saling berkesinambungan, sehingga tercipta image sebuah rumah sakit yang ramah, berteknologi canggih dan terpercaya.


(2)

DAFTAR ISI

COVER DEPAN...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN HASIL KARYA TUGAS AKHIR... iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS LAPORAN KARYA TUGAS AKHIR...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Ide/ Gagasan Konsep...3

1.3 Identifikasi Masalah ...4

1.4 Tujuan Perancangan ...5

1.4 Sistematika Pembahasan ...5

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Rumah Sakit Secara Umum ...7

2.1.1 Definisi Rumah Sakit ...7

2.1.2 Fungsi dan Tugas Pokok Rumah Sakit...8

2.2 Rumah Sakit Bersali ...9


(3)

2.2.2 Definisi Rumah Sakit Bersalin ...9

2.2.3 Fungsi Rumah Sakit Bersalin ...9

2.2.4 Jenis Pelayanan Rumah Sakit Bersalin ...10

2.3 Tinjauan Teori Desain ...12

2.3.1 Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan ...12

2.3.2 Tinjauan Stress Selama Persalinan...13

2.3.3 Tinjauan Stress Pada Rumah sakit ...13

2.3.4 Tinjauan Healing Environmental ...16

2.4 Tinjauan Teori Perencanaan Desain...18

2.4.1 Prinsip Umum Perancangan Rumah Sakit ...18

2.4.2 Standar Perancangan Fasilitas Rumah Sakit ...19

2.4.3 Kriteria Ruang Rumah Sakit ...22

2.5 Water Birth ...27

2.5.1 Definisi Water Birth ...27

2.5.2 Sejarah Water Birth ...27

2.5.3 Keuntungan Water Birth...29

2.5.4 Resiko Water Birth ...30

BAB III. DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1 Deskripsi Objek ...31

3.2 Analisa Fisik...33

3.3 Analisa Fungsional ...40

3.3.1 Program Aktivitas dan Fasilitas ...40


(4)

BAB IV. PERANCANGAN DESAIN INTERIOR

4.1 Ide/ Konsep...48

4.1.1 Konsep Bentuk ...49

4.1.2 Konsep Warna ...50

4.1.3 Konsep Material ...52

4.1.4 Konsep Furnitur...53

4.1.5 Konsep Layout ...54

4.1.6 Konsep Pencahayaan ...55

4.1.7 Konsep Penghawaan...56

4.1.8 Konsep Akustik ...56

4.1.9 Konsep Keamanan dan Keselamatan ...57

4.1.10 Konsep Antropometri ...58

4.2 Karakteristik Material...59

4.2.1 Material Lantai ...60

4.2.2 Material Dinding ...61

4.2.3 Material Ceiling...62

4.3 Keputusan Desain...62

4.3.1 Penjabaran Desain ...66

4.3.2 Fasilitas Kenyamanan...89

BAB V. SIMPULAN 5.1 Kesimpulan...93

DAFTAR PUSTAKA...95

LAMPIRAN...96


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Peta Kecamatan Sukajadi dan sekitarnya...31

Gambar 3.2Peruntukan Lahan...32

Gambar 3.3Site Plan...33

Gambar 3.4Tampak Depan Bangunan...35

Gambar 4.1Image Tema Homy ...48

Gambar 4.2ImageKonsep Bentuk Simpel dan Lembut...50

Gambar 4.3ImageKonsep Warna ...51

Gambar 4.4 Antropometri Ruang Perawatan ...59

Gambar 4.5 Denah Ruang Tunggu...67

Gambar 4.6 Denah Ceiling Ruang Tunggu ...68

Gambar 4.7 Mandevilla dan Alamanda...69

Gambar 4.8 Denah Kafe ...70

Gambar 4.9 Denah Ceiling Cafe ...71

Gambar 4.10Intelligent Glass...72

Gambar 4.11(a) Denah Taman, (b) Denah Ceiling ...73

Gambar 4.12 Denah Ruang Operasi ...74

Gambar 4.13 Denah Ceiling Ruang Operasi ...76

Gambar 4.14 Lampu Ultraviolet...76

Gambar 4.15 Denah Ruang Bersalin ...78

Gambar 4.16 Denah Ceiling Ruang Bersalin ...79

Gambar 4.17 Denah Ruang Senam ...80


(6)

Gambar 4.19 Denah Area Konsultasi...82

Gambar 4.20Gynaecologycal Examining Table...83

Gambar 4.2 1 Denah Ceiling Ruang Konsultasi ...84

Gambar 4.22 Denah Ruang Rawat Inap dan Ceiling, dari atas ke bawah: Kelas 1, VIP dan VVIP ...86

Gambar 4.23 Denah Kamar Bayi dan NICU...88

Gambar 4.24 Denah Ceiling Kamar Bayi dan NICU ...88

Gambar 4.25 Rest Area untuk Perawat dan Staff...90

Gambar 4.26 Rest Area untuk Dokter Jaga ...90

Gambar 4.27 Fasilitas Duduk di Lantai 1...91

Gambar 4.28 Fasilitas duduk di Lantai 2 dan 3...91


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Temperatur dan Kelembaban ...20 Tabel 2.2 Standar refleksi ruang pada rumah sakit ...21 Tabel 2.3 Tingkat Kebisingan Ruang ...21


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita. Keadaan persalinan adalah keadaan di mana masa hamil, melahirkan dan penanganan pada saat masa nifas. Pada masa tersebut kesehatan calon ibu secara keseluruhan, baik kesehatan fisik maupun mental, harus diperhatikan. Hal ini sangat penting karena kesehatan mental tersebut akan sangat mempengaruhi lancarnya proses persalinan dan cepatnya proses penyembuhan, bahkan kondisi bayi yang dilahirkan.

Tingkat kematian bayi dan ibu hamil yang dihadapi rumah sakit bersalin di Indonesia cukup tinggi. Faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain adalah rendahnya pola pikir masyarakat, tingkat pendidikan, kondisi sosial dan ekonomi, dan kurangnya profesionalisme tenaga medis yang tersedia. Saat terjadi pendekatan kesehatan pada masyarakat, belum tentu masyarakat memanfaatkannya karena berbagai alasan, termasuk ketidak-tahuan, dan hambatan ekonomis.


(9)

Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi juga mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Sebuah fasilitas kesehatan dalam hal ini rumah bersalin selama ini cenderung identik dengan suasana yang berkesan bersih dan kaku seperti laboratorium, sehingga tercipta sebuah lingkungan yang asing yang menimbulkan perasaan cemas, gelisah, takut, dan tegang dalam menjalani proses persalinan.

Selama proses persalinan, calon ibu akan merasa gelisah karena ketakutan saat melahirkan dan khawatir terhadap keadaan bayi yang akan dilahirkannya. Ketakutan ini dapat ditangani dengan penangananan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis, serta lingkungan binaan yang memberikan perasaan yang menenangkan bagi ibu dan keluarga pasien.

Pada umumnya proses persalinan terbagi menjadi dua jenis, yaitu persalinan secara normal (pervaginam) dan persalinan melalui bedah caesar (perabdominam). Proses persalinan normal (pervaginam) dapat dilakukan di atas tempat tidur dan di dalam air (water birth). Water birth adalah sebuah cara persalinan di dalam air yang hangat. Ibu yang hendak melahirkan dimasukkan ke dalam sebuah kolam bersalin khusus yang berisi air hangat dan besarnya kira-kira berdiameter 2 meter. Di dalam kolam itulah terjadi proses persalinan yang dibantu oleh para medis yang berada di sekitar ibu tersebut. Para medis tersebut mendampingi sang ibu selama proses melahirkan dari tepi kolam.

Dalam hal ini, seorang desainer interior berperan untuk mengalihkan perhatian dan pikiran ini dengan menggubah ruang dan menciptakan suasana yang diinginkan. Yaitu sebuah suasana yang menenangkan dan meredakan emosi namun tetap dalam kesadaran penuh dan siap untuk menjalani proses melahirkan. Kehamilan bukanlah


(10)

suatu keadaan patologis yang berbahaya, namun kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman.

1.2 Ide/ Gagasan Konsep

Untuk merancang sebuah fasilitas rumah sakit bersalin pelayanan kesehatan melalui fasilitas diagnosa dan perawatan bagi kaum ibu, dari masa kehamilan hingga masa persalinan, perawatan ibu dan bayinya setelah masa persalinan, merawat dan mengobati penyakit kandungan yang ditujukan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan wanita, ibu dan bayi.

• Fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

• Fasilitas untuk menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis, dan penunjang non medis yang berhubungan dengan persalinan dan penyakit kandungan.

• Fasilitas untuk menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. Kondisi psikologis ibu hamil sendiri mengalami kecemasan yang tinggi, membutuhkan pelayanan dan dukungan lingkungan yang aman dan nyaman, yang dapat diwujudkan melalui penciptaan lingkungan yang dekat dengan kesehariannya sehingga mereka tidak merasa terasing, salah satunya adalah lingkungan rumah. Tujuan dari penerapan tema ini adalah agar tercipta lingkungan yang kondusif secara psikologis bagi para pasien dan fasilitas yang fungsional secara medis.

Tema yang diangkat dalam perancangan Water Birth Maternity Hospital ini adalah homy. Homy biasanya berkaitan dengan tujuan perancangan yang mengacu


(11)

pada suasana ruang yang dihasilkan yaitu hangat, kekeluargaan tetapi tetap membutuhkan privasi yang tinggi (seperti rumah sendiri).

Suatu desain interior yang baik harus dapat mempengaruhi psikologi dan kebutuhan sosial para pengguna ruang sebagaimana kebutuhan fisiknya. Dalam berbagai kasus, pemahaman umum tentang keutuhan manusia ini dapat diaplikasikan ke berbagai situasi. Dalam kasus lain, kebutuhan tertentu harus dilibatkan dalam proses perancangan dengan menentukan kebutuhan khusus pengguna secara tepat. Walaupun telah banyak penelitian dalam bidang psikologi lingkungan, perkiraan perilaku pengguna dalam desain ruang dianggap tidak tepat. Bagaimanapun, desainer interior harus mengembangkan keseimbangan antara manusia yang menggunakan lingkungan binaan dan lingkungan alam dalam aktivitasnya.

1.3 Identifikasi Masalah

Perkembangan teknologi mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk dapat melaksanakan segala sesuatu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sementara dilihat dari adat istiadat masyarakat Indonesia, pasien terutama ibu hamil masih cenderung membutuhkan dukungan keluarga dan kerabat dekat dalam menghadapi masa persalinan.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses mendesain rumah sakit bersalin water birth adalah:

• Bagaimana merancang fasilitas rumah sakit bersalin yang memberikan layanan persalinan water birth sebagai gaya hidup masyarakat kalangan menengah ke atas?


(12)

• Bagaimana konsep perancangan interior rumah sakit bersalin dengan lingkungan yang kondusif agar memunculkan sikap positif dan mengurangi stress pada calon ibu?

1.4 Tujuan Perancangan

• Merancang fasilitas rumah sakit bersalin yang memberikan layanan persalinanwater birth dan mampu mengakomodasikan kebutuhan dan gaya hidup kalangan masyarakat kalangan menengah ke atas.

• Menciptakan sebuah fasilitas rumah bersalin dengan konsep homy yang eksklusif, bersahabat, dengan pendekatan perilaku sasaran pengguna serta pendalaman desain karakter ruang dan tidak lupa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses pemulihan setelah persalinan yang dapat memberikan efek psikologis yang dapat mengurangi perasaan ketakutan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab yang secara keseluruhan memuat pendahuluan, landasan teori, deskripsi objek studi, perancangan desain interior dan kesimpulan.

BAB I PENDAHULUAN

Pembahasan dimulai dengan bab pertama sebagi pendahuluan yang merupakan pengantar umum yang meliputi latar belakang masalah, ide atau gagasan konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.


(13)

BAB II KAJIAN TEORI

Bab kedua berisi tentang kajian teori masalah yang diangkat oleh penulis. Mengenai tinjauan rumah sakit secara umum meliputi definisi dari rumah sakit, jenis-jenis, kriteria dan aturan yang terkait, tinjauan rumah bersalin, persalinan water birthserta tinjauan teori desain dan teori perencanaan dan desain.

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI

Bab ketiga berisi tentang deskripsi obyek studi, ide implementasi , analisa fisik dan fungsional

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR

Bab keempat berisi tentang ide/ konsep dan keputusan desain.

BAB V KESIMPULAN


(14)

BAB V

KESIMPULAN

Stress sering kali dialami oleh ibu hamil pada saat akan melahirkan, hal tersebut biasanya dilandasi akan rasa takut terhadap rasa sakit dan keselamatan bayi. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi gejala tersebut dibutuhkannya dukungan keluarga dan pengaruh suasana rumah sakit.

Calon ibu biasanya akan merasa lebih tenang dan nyaman jika melahirkan di rumah sendiri dengan bantuan bidan. Maka dari itu, temahomy mampu mengurangi stress yang dialami calon ibu pada saat akan melahirkan, karena calon ibu akan merasakan suasana rumah yang nyaman, hangat dan kekeluargaan.

Selain dari suasana, stress juga bisa dikurangi dengan cara proses melahirkan di air atau yang lebih dikenal dengan water birth. Water birth di indonesia sendiri merupakan barang baru yang belum dikenal banyak orang. Biaya untuk persalinan water birth itu sendiri cukup mahal bila dibandingkan dengan operasi caesar. Persalinan di air biasanya menggunakan kolam yang memiliki diameter yang cukup


(15)

besar yaitu kurang lebih dua meter. Air yang digunakan harus disterilisasi lebih dahulu dengan suhu 36 º -37º C.

Suatu desain interior yang baik harus dapat mempengaruhi psikologis para pengguna ruang sebagaimana kebutuhannya. Dalam berbagai kasus, pemahaman umum tentang keutuhan manusia ini dapat diaplikasikan ke berbagai situasi pengguna secara tepat. Walaupun telah banyak penelitian dalam bidang psikologi lingkungan, perkiraan perilaku pengguna dalam desain ruang dianggap tidak tepat.

Dalam mendesain bangunan, koridor tidak dapat dihindari sepenuhnya. Terutama pada rumah sakit, koridor seolah menjadi ciri khas bangunan tersebut dengan kesan horor yang selalu ditampilkan.

Untuk mendapatkan suasana homy pada bangunan ini, dibuat spot berupa taman dan kolam air mancur. Tanaman yang dipakai adalah tanaman yang tidak memiliki benang sari agar tidak menghasilkan debu, contoh tanaman yang digunakan adalah sansiviera, alamanda, mandevilla, morning glory, thunbergia, lili paris, dan sutra bombay. Khusus untuk sutra bombay, ditempatkan di taman yang terletak di tengah bangunan.

Suasana hangat ditampilkan dengan menggunakan material kayu untuk furniture, cat dengan warna broken white untuk dinding dan ceiling, serta warna warm light dan day light untuk warna pencahayaan. Sistem penghawaannya sendiri, menggunakan AC split pada ruangan-ruangan yang bersifat privat dan AC general untuk ruangan yang bersifat publik. Kesan eksklusif diperoleh dari pemilihan material dan teknologi yang digunakan, contohnya pada intelligent glass, LCD TV di setiap kamar, sistem komunikasi yang menggunakan PABX, serta sistem pengawas yang menggunakan CCTV.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Carpman, Janet R and Myron A.Grant. 1993. Design That Cares: Planning Health Facilities For Patients and Visitor.. American Hospital Publishing Inc. New York: 7

Hayward, Cynthia. 2004. SpaceMed ” A Space Planning Guide For Healthcare Facilities’. Hayward & Associates. Michigan: 9-21

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek edisi 33. Penerbit Erlangga. Jakarta: 238

Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Penerbit Erlangga. Jakarta :243

B. INTERNET

Musyadad, Tufel N. Persalinan Air. web: http// www.liputan6.com. 09 Oktober 2006. 20:05 WIB.

NN. Persalinan dengan Water Birthing. http//: www.infobunda.com. 11 November 2008. 16:48:11.


(1)

pada suasana ruang yang dihasilkan yaitu hangat, kekeluargaan tetapi tetap membutuhkan privasi yang tinggi (seperti rumah sendiri).

Suatu desain interior yang baik harus dapat mempengaruhi psikologi dan kebutuhan sosial para pengguna ruang sebagaimana kebutuhan fisiknya. Dalam berbagai kasus, pemahaman umum tentang keutuhan manusia ini dapat diaplikasikan ke berbagai situasi. Dalam kasus lain, kebutuhan tertentu harus dilibatkan dalam proses perancangan dengan menentukan kebutuhan khusus pengguna secara tepat. Walaupun telah banyak penelitian dalam bidang psikologi lingkungan, perkiraan perilaku pengguna dalam desain ruang dianggap tidak tepat. Bagaimanapun, desainer interior harus mengembangkan keseimbangan antara manusia yang menggunakan lingkungan binaan dan lingkungan alam dalam aktivitasnya.

1.3 Identifikasi Masalah

Perkembangan teknologi mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk dapat melaksanakan segala sesuatu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sementara dilihat dari adat istiadat masyarakat Indonesia, pasien terutama ibu hamil masih cenderung membutuhkan dukungan keluarga dan kerabat dekat dalam menghadapi masa persalinan.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses mendesain rumah sakit bersalin water birth adalah:

• Bagaimana merancang fasilitas rumah sakit bersalin yang memberikan layanan persalinan water birth sebagai gaya hidup masyarakat kalangan menengah ke atas?


(2)

5

• Bagaimana konsep perancangan interior rumah sakit bersalin dengan lingkungan yang kondusif agar memunculkan sikap positif dan mengurangi stress pada calon ibu?

1.4 Tujuan Perancangan

• Merancang fasilitas rumah sakit bersalin yang memberikan layanan persalinanwater birth dan mampu mengakomodasikan kebutuhan dan gaya hidup kalangan masyarakat kalangan menengah ke atas.

• Menciptakan sebuah fasilitas rumah bersalin dengan konsep homy yang eksklusif, bersahabat, dengan pendekatan perilaku sasaran pengguna serta pendalaman desain karakter ruang dan tidak lupa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses pemulihan setelah persalinan yang dapat memberikan efek psikologis yang dapat mengurangi perasaan ketakutan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab yang secara keseluruhan memuat pendahuluan, landasan teori, deskripsi objek studi, perancangan desain interior dan kesimpulan.

BAB I PENDAHULUAN

Pembahasan dimulai dengan bab pertama sebagi pendahuluan yang merupakan pengantar umum yang meliputi latar belakang masalah, ide atau gagasan konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.


(3)

BAB II KAJIAN TEORI

Bab kedua berisi tentang kajian teori masalah yang diangkat oleh penulis. Mengenai tinjauan rumah sakit secara umum meliputi definisi dari rumah sakit, jenis-jenis, kriteria dan aturan yang terkait, tinjauan rumah bersalin, persalinan water birthserta tinjauan teori desain dan teori perencanaan dan desain.

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI

Bab ketiga berisi tentang deskripsi obyek studi, ide implementasi , analisa fisik dan fungsional

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR

Bab keempat berisi tentang ide/ konsep dan keputusan desain.

BAB V KESIMPULAN


(4)

93

BAB V

KESIMPULAN

Stress sering kali dialami oleh ibu hamil pada saat akan melahirkan, hal tersebut biasanya dilandasi akan rasa takut terhadap rasa sakit dan keselamatan bayi. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi gejala tersebut dibutuhkannya dukungan keluarga dan pengaruh suasana rumah sakit.

Calon ibu biasanya akan merasa lebih tenang dan nyaman jika melahirkan di rumah sendiri dengan bantuan bidan. Maka dari itu, temahomy mampu mengurangi stress yang dialami calon ibu pada saat akan melahirkan, karena calon ibu akan merasakan suasana rumah yang nyaman, hangat dan kekeluargaan.

Selain dari suasana, stress juga bisa dikurangi dengan cara proses melahirkan di air atau yang lebih dikenal dengan water birth. Water birth di indonesia sendiri merupakan barang baru yang belum dikenal banyak orang. Biaya untuk persalinan

water birth itu sendiri cukup mahal bila dibandingkan dengan operasi caesar. Persalinan di air biasanya menggunakan kolam yang memiliki diameter yang cukup


(5)

besar yaitu kurang lebih dua meter. Air yang digunakan harus disterilisasi lebih dahulu dengan suhu 36 º -37º C.

Suatu desain interior yang baik harus dapat mempengaruhi psikologis para pengguna ruang sebagaimana kebutuhannya. Dalam berbagai kasus, pemahaman umum tentang keutuhan manusia ini dapat diaplikasikan ke berbagai situasi pengguna secara tepat. Walaupun telah banyak penelitian dalam bidang psikologi lingkungan, perkiraan perilaku pengguna dalam desain ruang dianggap tidak tepat.

Dalam mendesain bangunan, koridor tidak dapat dihindari sepenuhnya. Terutama pada rumah sakit, koridor seolah menjadi ciri khas bangunan tersebut dengan kesan horor yang selalu ditampilkan.

Untuk mendapatkan suasana homy pada bangunan ini, dibuat spot berupa taman dan kolam air mancur. Tanaman yang dipakai adalah tanaman yang tidak memiliki benang sari agar tidak menghasilkan debu, contoh tanaman yang digunakan adalah sansiviera, alamanda, mandevilla, morning glory, thunbergia, lili paris, dan sutra bombay. Khusus untuk sutra bombay, ditempatkan di taman yang terletak di tengah bangunan.

Suasana hangat ditampilkan dengan menggunakan material kayu untuk furniture, cat dengan warna broken white untuk dinding dan ceiling, serta warna warm light dan day light untuk warna pencahayaan. Sistem penghawaannya sendiri, menggunakan AC split pada ruangan-ruangan yang bersifat privat dan AC general untuk ruangan yang bersifat publik. Kesan eksklusif diperoleh dari pemilihan material dan teknologi yang digunakan, contohnya pada intelligent glass, LCD TV di setiap kamar, sistem komunikasi yang menggunakan PABX, serta sistem pengawas


(6)

95

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Carpman, Janet R and Myron A.Grant. 1993. Design That Cares: Planning Health Facilities For Patients and Visitor.. American Hospital Publishing Inc. New York: 7

Hayward, Cynthia. 2004. SpaceMed ” A Space Planning Guide For Healthcare Facilities’. Hayward & Associates. Michigan: 9-21

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek edisi 33. Penerbit Erlangga. Jakarta: 238

Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Penerbit Erlangga. Jakarta :243

B. INTERNET

Musyadad, Tufel N. Persalinan Air. web: http// www.liputan6.com. 09 Oktober 2006. 20:05 WIB.

NN. Persalinan dengan Water Birthing. http//: www.infobunda.com. 11 November 2008. 16:48:11.