Peranan PengendalianInternal Persediaan Barang Jadi Guna Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus di PT Tobu Indonesia Steel Jakarta).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Persediaan barang jadi merupakan salah satu asset yang sangat penting bagi perusahaan karena persediaan barang jadi tersebut akan dijual ke pasaran dan dengan adanya penjualan tersebut akan menambah pendapatan perusahaan. Oleh karena persediaan barang jadi sangat penting bagi perusahaan dalam menambah hasil penjualannya maka diperlukan pengendalian.

Pengendalian terhadap persediaan barang jadi dapat mengurangi kesalahan yang terjadi di dalam pencatatan jumlah persediaan dan harganya, jenis persediaan barang jadi, dan dapat mencegah terjadinya pencurian atau perusakan barang jadi yang tersedia di gudang sehingga bila terjadi kesalahan maka pihak manajemen dapat langsung mengambil keputusan. Pengendalian terhadap persediaan barang jadi sangat penting dalam mengendalikan jumlah persediaan karena dapat mengurangi jumlah penjualan.

PT Tobu Indonesia Steel merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor industri besi beton dengan pertimbangan bahwa dalam aktivitas persediaan barang jadi, proses pencatatan akuntansinya masih dilakukan secara manual dimana hal ini menyebabkan kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan barang jadi, kesalahan dalam pengiriman jenis barang jadi ke pelanggan, serta double memo pengiriman barang jadi.

Proses prosedur persediaan barang jadi yang terkomputerisasi salah satunya bertujuan untuk menekan kesalahan yang terjadi dan menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam proses penjualan suatu perusahaan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, adapun metode yang digunakan adalah pendekatan survey dan penulis menyebarkan kuesioner kepada manajer persediaan, bagian administrasi produksi, dan bagian gudang beserta stafnya. Hasil penelitian ini diuji oleh penulis dengan menggunakan perhitungan untuk mengetahui seberapa besar/ seberapa persen jawaban responden yang menjawab “ya” yaitu sebesar 194 buah dari seluruh jumlah keusioner yang penulis berikan kepada responden yaitu sebesar 310 buah. Ini menunjukan bahwa pengendalian yang dilakukan oleh PT Tobu Indonesia Steel dalam melakukan proses prosedur persediaan barang jadi beserta dokumen-dokumennya sebesar 62,58% cukup berperan dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi penjualannya.

Meskipun demikian hasil perhitungan sebesar 62,58% ini tidak dapat diartikan efisiensi dan efektivitas penjualan di PT Tobu Indonesia Steel telah berjalan secara optimal, sebaliknya perusahaan harus terus berupaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses penjualannya, salah satunya dengan menggunakan sistem yang telah terkomputerisasi dan dukungan pengendalian dokumen yang memadai.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR………..i

DAFTAR ISI………...iii

DAFTAR TABEL………...vi

DAFTAR GAMBAR………...vii

Halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………...1

1.2 Identifikasi Masalah………4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...4

1.4 Kegunaan Penelitian………...5

1.5 Rerangka Pemikiran………5

1.6 Metodologi Penelitian……….8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan………...11

2.2 Pengendalian……….11

2.2.1 Pengertian Pengendalian………11

2.2.2 Jenis-jenis Pengendalian………12

2.3 Pengendalian Internal………...13

2.3.1 Pengertian Pengendalian Internal………..13

2.3.2 Tujuan Pengendalian Internal………15

2.3.3 Kegunaan Pengendalian Internal………...16

2.3.4 Prinsip-prinsip Pengendalian Internal………16

2.3.5 Keterbatasan Pegendalian Internal………16


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4 Persediaan………18

2.4.1 Pengertian Persediaan………...18

2.4.2 Jenis-jenis Persediaan………19

2.4.3 Fungsi Persediaan……… ………..19

2.4.4 Pengelolaan Persediaan……….20

2.4.5 Persediaan Barang Jadi………..23

2.4.6 Sistem Pencatatan Persediaan Barang………...23

2.4.7 Metode Penilaian Persediaan……….24

2.5 Pengendalian Internal Persediaan……… .25

2.5.1 Pengertian Pengendalian Internal Persediaan………....25

2.5.2 Manfaat Pengendalian Internal Persediaan………27

2.5.3 Teknik-teknik Pengendalian Internal Persediaan………..27

2.6 Efektivitas Penjualan………29

2.7 Hubungan Pengendalian Persediaan Barang Jadi Dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan………30

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………34

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...34

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan……….35

3.1.3 Uraian Tugas (Job Description)……… ………37

3.2 Metode Penelitian……….44

3.2.1 Teknik Pengembangan Instrumen………...46

3.2.2 Analisis Data da Pengujian Hipotesis………48

3.2.3 Operasional Variabel……….49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……… ………51

4.1.1 Sistem Pengendalian Intern PT “X”………..51


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.1.3 Deskripsi Prosedur Kerja Sistem Persediaan Barang Jadi Sampai

Penjualan………56

4.1.4 Dokumen-dokumen Yang Digunakan………...59 4.2 Pembahasan………66

4.2.1 Peranan Komputerisasi Terhadap Efektivitas Penjualan Di PT “X”….. ………66

4.2.2 Peranan Pengendalian Dokumen Guna Mendukung Pemberian Informasi Kepada Pihak Manajemen………...71 4.2.3 Analisis Pengujian Hipotesis……….73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan………..75 5.2 Saran………76

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Ikhtisar Nama Tabel, Indikator, Skala


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

Daftar Pertanyaan

Pertanyaan umum:

Pertanyaan terdiri dari pertanyaan isian, istilah pada tempat yang tersedia dengan singkat dan jelas:

1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan terakhir: 5. Jabatan : 6. Lama bekerja :


(9)

Berikut ini adalah beberapa pernyataan tentang peranan pengendalian internal persediaan barang jadi guna menunjang efektivitas penjualan. Anda diminta untuk memberikan penilaian dengan cara menyilang (X) salah satu kolom yang tersedia Y (ya) atau T (tidak)

Kuesioner Untuk Variabel Independen

Indikator Pertanyaan Y T

Unsur-unsur pengendalian internal:

1.Lingkungan pengendalian

1. Perusahaan memberikan training terlebih dahulu sebelum terjun langsung melakukan tugasnya?

2. Manajemen segera melakukan tindakan perbaikan atas temuan kelemahan pengendalian?

3. Perusahaan mempunyai struktur organisasi yang mendefinisikan secara jelas wewenang dan tanggung jawab?

4. Setiap fungsi dalam perusahaan terdapat uraian tugas yang jelas?

2. Perkiraan resiko yang mungkin timbul

5. Manajemen menetapkan resiko sebagai bagian dari pelaksanaan sistem manual? 6. Manajemen perusahaan memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk menyelenggarakan tindakan pengendalian? 7. Manajemen perusahaan memperkirakan keuntungan yang ditetapkan perusahaan? 8. Keuntungan yang diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan


(10)

untuk menyelenggarakan pengendalian tersebut?

3.Informasi dan komunikasi

9. Upaya manajer dalam menetapkan perencanaan dan menganalisis kondisi telah berjalan dengan bantuan sistem yang telah ada saat ini?

10. Dokumen dan catatan yang ada dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar bagian/ departemen?

11. Sistem pencatatan manual yang selama ini diterapkan memberikan akses yang cepat ketika informasi dibutuhkan dalam pembuatan keputusan oleh manajemen? 12. Pengendalian internal persediaan barang jadi yang ditetapkan perusahaan dapat menyediakan alat yang handal dan akurat sehingga manajemen dapat menyelenggarakan kegiatan operasional dengan baik?

13. Dibuat catatan/ laporan untuk setiap pengiriman barang?

4. Aktivitas pengendalian 14. Akses terhadap dokumen penting perusahaan dipegang oleh pihak yang berwenang dan telah berjalan dengan baik? 15. Dokumen/ formulir persediaan barang jadi telah ditata dengan baik dan tersimpan pada lemari khusus?

16. Formulir-formulir/ dokumen yang dipergunakan dalam aktivitas persediaan


(11)

barang jadi telah diberi nomor urut?

17. Perancangan dokumen dan formulir telah cukup sederhana sehingga mudah dimengerti? 18. Setiap proses persediaan barang jadi segera dicatat setelah proses produksi selesai? 5. Pemantauan 19. Jika terjadi penyimpangan antara jumlah persediaan barang jadi di gudang dengan bagian administrasi gudang akan dilakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan tersebut?

20. Pelaksanaan pengendalian internal perusahaan sudah mencapai tujuan perusahaan?


(12)

Kuesioner Untuk Variabel Dependen

Indikator Pertanyaan Y T

1.Adanya prosedur penawaran penjualan

1. Perusahaan melakukan penawaran penjualan kepada pelanggan dengan melakukan berbagai cara, misalnya menghubungi pelanggan?

2. Ada penetapan kebijakan penawaran penjualan yang dibuat oleh perusahaan untuk pelanggannya?

2. Adanya prosedur penerimaaan pesanan

3. Pencatatan pemesanan dapat dilakukan melalui telepon, wesel ataupun faksimili? 4. Setiap pemesanan selalu dicatat dengan benar dan lengkap?

5. Pencatatan pemesanan selalu dilakukan dengan segera saat transaksi terjadi?

3.Adanya prosedur pengiriman

6. Pernah terjadi kehilangan saat terjadinya pengiriman barang ke pelanggan berlangsung?

7. Pengiriman selalu tiba tepat waktu sesuai dengan pesanan?

4. Adanya prosedur pencatatan

8. Ada ketetapan khusus dalam pencatatan penjualan?

5. Adanya prosedur pelaporan

9. Apabila ada penyimpangan, dalam pelaporan ada pengendaliannya?

10. Bagian penjualan selalu melaporkan penjualan setiap minggunya?


(13)

Hasil Jawaban Responden

Variabel Independen

NO RESPONDEN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T T T T T T T T T T 10

2 T Y Y T T Y T T T T 10

3 Y Y Y Y T Y Y Y Y Y 10

4 Y Y Y Y Y T Y Y Y Y 10

5 T T Y Y Y T T Y T T 10

6 Y Y Y Y T Y T T Y Y 10

7 Y Y Y Y T Y T T T Y 10

8 Y Y Y Y Y Y T Y Y T 10

9 Y Y Y Y T Y T Y T Y 10

10 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

11 T T T T T T T T T T 10

12 Y Y Y Y T Y T T Y Y 10

13 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

14 Y Y Y Y T Y T Y Y Y 10

15 T T T T T Y Y T T T 10


(14)

17 T T T Y Y Y T T Y Y 10

18 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

19 Y Y Y T Y Y Y T Y Y 10

20 Y Y Y T Y Y Y T Y Y 10

TOTAL 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 200


(15)

Hasil Jawaban Responden

Variabel Dependen

NO RESPONDEN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

2 Y Y T T Y Y Y T Y T 10

3 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

4 T T T Y T T Y T T T 10

5 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

6 T T T T T T T T T T 10

7 T T T Y T T T Y T T 10

8 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

9 T T T Y T T T Y T T 10

10 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y 10

11 T T Y T T Y Y T Y T 10


(16)

Rekapitulasi Hasil Penyebaran Kuesioner

Responden Jumlah “ya” Jumlah “tidak” Total

1 20 11 31

2 21 10 31

3 22 9 31

4 22 9 31

5 15 16 31

6 23 8 31

7 16 15 31

8 16 15 31

9 20 11 31

10 19 12 31


(17)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nelly Febriani NRP : 0351002

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Februari 2007 Yang menyatakan,


(18)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Bagi banyak perusahaan, penjualan merupakan kunci utama untuk berhasil atau tidaknya suatu perusahaan karena penjualan merupakan pintu utama masuknya uang dalam perusahaan. Perusahaan yang dinamis akan selalu berusaha untuk meningkatkan efektivitas penjualannya dimasa yang akan datang. Dengan semakin meningkatnya volume penjualan, maka dibutuhkan persediaan barang jadi yang semakin tinggi pula, sehingga perusahaan diharuskan dapat menyediakan sejumlah persediaan barang jadi untuk memenuhi kebutuhan para konsumen.

Tingkat persediaan barang jadi ditentukan oleh seberapa besar dan tepat perusahaan merencanakan produksinya. Hal ini dikarenakan perencanaan persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur berbeda dengan perencanaan persediaan pada perusahaan jasa atau perusahaan non-manufaktur lainnya. Pada perusahaan manufaktur, untuk dapat menghasilkan persediaan barang jadi harus melewati beberapa perencanaan yang dibuat sebelumnya seperti membeli bahan baku, diproduksi sehingga menghasilkan barang jadi yang kemudian disimpan di gudang dan siap untuk dipasarkan atau langsung dikirim ke pelanggan.

Persediaan barang jadi merupakan salah satu asset yang sangat penting bagi perusahaan karena persediaan barang jadi tersebut akan dijual ke pasaran dan dengan


(19)

Universitas Kristen Maranatha

2

adanya penjualan tersebut akan menambah pendapatan perusahaan. karena persediaan barang jadi sangat penting bagi perusahaan dalam menambah hasil penjualannya maka diperlukan pengendalian.

Pengendalian terhadap persediaan barang jadi dapat mengurangi kesalahan yang terjadi di dalam pencatatan jumlah persediaan dan harganya, jenis persediaan barang jadi, dan dapat mencegah terjadinya pencurian atau perusakan barang jadi yang tersedia di gudang sehingga bila terjadi kesalahan maka pihak manajemen dapat langsung mengambil keputusan. Pengendalian terhadap persediaan barang jadi sangat penting dalam mengendalikan jumlah persediaan karena dapat mengurangi jumlah penjualan.

Pengendalian persediaan barang jadi tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak ditunjang oleh laporan-laporan persediaan yang tepat dan akurat seperti laporan stock barang jadi, delivery order (DO), laporan hasil barang jadi, laporan serah terima hasil produksi, dan memo pengiriman / pengambilan barang jadi di gudang. Laporan-laporan persediaan barang jadi tersebut saling berhubungan satu sama lain dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen guna pengambilan keputusan penjualan dengan melihat laporan-laporan persediaan barang jadi.

Penulis memilih untuk mengadakan penelitian pada PT TOBU INDONESIA STELL (selanjutnya akan disebut sebagai PT “X“) yang bergerak dalam sektor industri besi beton dengan pertimbangan bahwa dalam aktivitas persediaan barang jadi, proses pencatatan akuntansinya masih dilakukan secara manual dimana hal ini menyebabkan kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan barang jadi antara bagian


(20)

Universitas Kristen Maranatha

3

administrasi produksi dengan bagian gudang sehingga menyulitkan manajer persediaan dalam mengetahui jumlah persediaan barang jadi yang sebenarnya. Karena adanya ketidakcocokan tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya penjualan yang seharusnya terjadi.

Masalah lainnya yang dihadapi perusahaan adalah kesalahan yang sering terjadi yaitu adanya kesalahan dalam pengiriman jenis barang jadi ke pelanggan sehingga pelanggan menjadi sering complain. Hal ini dapat membuat para pelanggan menjadi kecewa sehingga perusahaan akan kehilangan pelanggan dan dapat mempengaruhi penjualannya.

Selain itu masalah yang sering terjadi adanya double memo pengiriman barang jadi maksudnya yaitu karena di dalam PT “X” pengiriman barang jadi yang dilakukan tidak mungkin semuanya di kirim pada saat itu juga tergantung keinginan pelanggan maka sering terjadi kesalahan pembuatan memo pengiriman barang jadi yang seharusnya barang sudah di kirim ke pelanggan beberapa hari yang lalu tetapi masih dibuatkan memo pengiriman barang jadi lagi sehingga menjadi double memo. Hal ini dapat mempengaruhi penjualannya karena perusahaan menjadi rugi dikarenakan kehilangan persediaan barang jadi.

Masalah-masalah ini memerlukan pengendalian yang baik guna mencapai kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, penulis melakukan penelitian mengenai bagaimana PT “X” dalam mencapai efektivitas penjualan yang baik dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul : “Peranan Pengendalian


(21)

Universitas Kristen Maranatha

4

Internal Persediaan Barang Jadi Guna Menunjang Efektivitas Penjualan” (Studi kasus pada PT “X” Jakarta).

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka identifikasi masalah yang menjadi pokok pembahasan:

1. Mengapa prosedur pengendalian persediaan barang jadi yang dilakukan oleh PT “X ” belum berjalan dengan efektif sehingga mempengaruhi aktivitas penjualannya?

2. Mengapa dokumen-dokumen persediaan barang jadi yang digunakan oleh PT “X” masih terjadi kesalahan baik dalam jenis persediaan barang jadi, selisih jumlah persediaan barang jadi antara bagian administrasi produksi dengan bagian gudang, dan kesalahan pembuatan memo pengiriman barang jadi sehingga penjualannya menjadi tidak efektif?

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar peranan pengendalian persediaan barang jadi yang telah terkomputerisasi dalam PT “X” sehingga dapat menunjang efektivitas penjualannya.


(22)

Universitas Kristen Maranatha

5

2. Untuk mengetahui peranan pengendalian dokumen dan fungsi masing-masing dokumen untuk mendukung pemberian informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen.

1.4

Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan pemahaman sejauh mana teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan diterapkan dalam praktik di lapangan. Selain itu penelitian ini juga merupakan salah syarat dalam mencapai gelar sarjana pada fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar yang berguna bagi perbaikan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan di masa yang akan datang.

3. Bagi pihak ketiga, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan masukan bagi civitas akademik dan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Rerangka Pemikiran

Pengertian pengendalian internal menurut Mulyadi (2002) adalah sebagai berikut:

Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut:

¬ Keandalan laporan keuangan

¬ Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku


(23)

Universitas Kristen Maranatha

6

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan No.14 (2002) yang mendefinisikan bahwa persediaan adalah:

“Aktiva yang:

a) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b) Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

c) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”

Menurut Abdulrahman (1997) pengertian persediaan barang jadi (finished products) adalah sebagai berikut:

“Persediaan barang jadi (finished products) adalah barang yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual.”

Karena persediaan barang jadi sangat penting dalam suatu perusahaan dalam memenuhi tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang sebesar-besarnya melalui penjualan maka diperlukan pengendalian internal persediaan barang jadi.

Menurut Willson dan Campbell (1996) pengendalian internal atas persediaan barang jadi meliputi:

“Pengendalian kuantitas dan jumlah dalam batas-batas yang telah direncanakan dalam perlindungan fisik persediaan.”

Pengertian penjualan menurut Komarudin (2000) adalah sebagai berikut: “Penjualan adalah:

a) Suatu persetujuan yang menetapkan bahwa penjualan memindahkan milik kepada pembeli untuk sejumlah uang yang disebut harga

b) Penerimaan bruto.”

Anthony, Robert N, dan Govindarajan (2002) dalam bukunya management control system mengatakan perbedaan evektivitas dan efisiensi adalah sebagai berikut:


(24)

Universitas Kristen Maranatha

7

Efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang diukur berdasarkan sejauh mana keluaran (output) memenuhi sasaran. Sedangkan efisiensi menggambarkan berapa masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran (output) yang diukur berdasarkan hubungan antara masukan dan keluaran.”

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mewujudkan efektivitas penjualan yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya diperlukan suatu pengendalian persediaan barang jadi dimana pengendalian tersebut merupakan jalan guna mencapai efektivitas itu sendiri.

Pengendalian persediaan barang jadi yang tidak berjalan dengan baik menyebabkan sulitnya mencapai suatu efektivitas penjualan dalam suatu perusahaan karena di dalam aktivitas penjualan yang dijual adalah barang jadi yang telah selesai diproduksi. Jika barang jadi yang akan dijual mengalami suatu hambatan baik dalam kesalahan pencatatan, jumlah persediaan barang jadi, dan kesalahan pengiriman barang jadi sehingga kesalahan-kesalahan tersebut dapat mempengaruhi penjualannya juga. Oleh karena itu pengendalian terhadap persediaan barang jadi sangat diperlukan bagi perusahaan dalam memenuhi target penjualannya.

Pengendalian persediaan barang jadi dapat dilakukan dengan cara membandingkan prosedur dan metode pelaksanaan persediaan barang jadi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan pelaksanaan yang sesungguhnya. Hasil yang diperoleh dapat dievaluasi dan dianalisis. Apabila terjadi penyimpangan manajemen dapat segera melakukan tindakan koreksi agar hal serupa tidak terulang dimasa yang akan datang.


(25)

Universitas Kristen Maranatha

8

Berdasarkan rerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, adapun hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi Berperan Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan”.

1.6

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha menganalisis, menyimpulkan serta menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan.

Dalam penulisan skripsi ini, data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan ( field research ) Penelitian lapangan dilakukan dengan cara:

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini objek yang diteliti dalam PT “X” adalah persediaan barang jadi guna menunjang efektivitas penjualannya.

b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab dengan para petugas yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Para petugas yang dimaksud dalam PT “X” adalah bagian administrasi produksi, bagian gudang, dan manajer persediaan.


(26)

Universitas Kristen Maranatha

9

c. Kuesioner, yaitu memperoleh data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan atau ditujukan kepada manajer persediaan barang jadi beserta stafnya. Data yang diharapkan penulis dari kuesioner ini dapat menggambarkan dan memaparkan pelaksaan pengendalian persediaan barang jadi guna menunjang efektivitas penjualan. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengolahan data kuesioner dengan menggunakan analisis statistik-SPSS.

2. Penelitian kepustakaan ( library research )

Penelitian kepustakaan diperoleh dari membaca, mempelajari dan memahami literatur, catatan-catatan kuliah, sumber buku cetak dan sumber lain yang bersifat teori dan berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti sebagai pertimbangan dengan data yang diperoleh. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang akan digunakan sebagai landasan teori dan pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah. Sedangkan operasional variabel untuk variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Yaitu, suatu variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya; dengan kata lain adalah suatu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel bebas.

2. Variabel Dependen

Yaitu, suatu variabel yang tergantung atau dipengaruhi oleh variabel lainnya atau variabel bebas.


(27)

Universitas Kristen Maranatha

10

Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi Guna Menunjang Efektivitas Penjualan” maka yang menjadi variabel independennya adalah peranan pengendalian internal karena peranan pengendalian internal dapat berdiri sendiri dan akan mempengaruhi efektvitas penjualan. Yang dimaksud dengan peranan pengendalian internal adalah terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan perusahaan tercapai.

Indikator untuk variabel tidak bebasnya atau variabel depandennya adalah efektivitas penjualan karena tergantung kepada peranan dari pengendalian internal.

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi PT “X” yang menjadi objek penelitian ini berada di jalan Pulo Gadung No. 14 Jakarta Timur yang bergerak dalam bidang perindustrian besi beton.

Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat pengantar dari Universitas Kristen Maranatha.


(28)

Universitas Kristen Maranatha

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap PT “X”, penulis mengambil simpulan dan memberikan saran-saran sebagai berikut:

5.1

Simpulan

1. Dalam penyediaan informasi data laporan yang akurat di bagian gudang dan administrasi produksi dibutuhkan waktu yang relatif lama. Penyebab utama dari kendala ini adalah kurangnya informasi antara bagian gudang dengan bagian administasi produksi mengenai jumlah persediaan yang sebenarnya ada di gudang. meskipun frekuensi kesalahan yang dibuat tidak terlalu tinggi, akan tetapi dapat mengakibatkan lambatnya penyediaan informasi dan laporan, akibatnya penyediaan informasi terpaksa ditangguhkan dan dilakukan perhitungan ulang. Hal ini dapat menyebabkan tidak efektifnya penggunaan waktu sehingga dapat memperlambat dan menghambat transaksi penjualan. 2. Masih kurangnya pengendalian terhadap penyimpanan dokumen-dokumen yang

digunakan dalam persediaan barang jadi di PT “X”. hal ini terlihat dari masih banyaknya dokumen yang tidak tertata dengan baik dan tidak urut.

3. Dengan mengoptimalkan penggunaan komputer, yaitu dengan menggantikan beberapa kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara manual dapat menekan kendala kesalahan pencatatan data, penyediaan laporan, pengiriman jenis dan


(29)

Universitas Kristen Maranatha

76

ukuran barang jadi, informasi lebih cepat, tepat, dan akurat serta dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari fungsi biaya, waktu, dan tenaga kerja.

5.2

Saran

1. Diharapkan perusahaan dapat menerapkan sistem pengendalian intern persediaan barang jadi berbasis komputer secara bertahap, mengingat hanya sebagian kecil saja dari sistem lama yang dikerjakan dengan menggunakan komputer.

2. Sebaiknya dilakukan back up data dan dokumen dalam periode yang teratur agar keamanan data dan dokumen dapat terjamin.

3. Pengontrolan terhadap dokumen-dokumen persediaan barang jadi perlu dilakukan agar tidak ada dokumen yang hilang karena tidak urutnya nomor dokumen sehingga hal ini dapat mempengaruhi aktivitas penjualan perusahaan secara keseluruhan.

4. Perlunya pengecekan kembali atas barang jadi yang keluar dari perusahaan sehingga barang jadi yang keluar tersebut memang benar adanya sesuai dengan prosedur yang ada. Jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan dapat segera diatasi dan tidak merugikan perusahaan.

5. Aplikasi komputer dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Bukan tidak mungkin mengembangkan aplikasi yang telah ada menjadi lebih kompleks dan sempurna. Misalnya dengan menciptakan data base yang dapat cepat


(30)

Universitas Kristen Maranatha

77

mengakses seluruh kegiatan perusahaan baik dalam pencatatan maupun perhitungan sehingga data yang dibuat menjadi lebih akurat dan lebih terkontrol.


(31)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Anthony, Robert N, and Vijay Govindarajan, Management Control System, Edisi Kedelapan, alih bahasa Drs. F.X. Kurniawan Tjakrawala, M.Si, ak. Dalam

Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta, Salemba empat, 2002.

Arens, A. Alvin and James K. Loebbecke, Auditing Suatu Pendekatan Terpadu, Edisi keempat, Jilid II, Jakarta, Erlangga, 2000.

Antariksa Abdulrahman, Manajemen Persediaan Material: EOQ, MRP dan JIT, Bandung, International Training and Development, 1997.

Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Edisi 4, Jakarta, Bumi Aksara, 2000. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta, Salemba empat, 2002.

Rangkuti Fredy, Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Bumi Aksara, Jakarta, 2002 Wilson, James D, and John B. Campbell, 1981, “Controlership The Work Of

Managerial Accountant”, Edisi ketiga, alih bahasa Tjintjin Fenix Tjendera, dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Jakarta, Erlangga, 1996.


(32)

Universitas Kristen Maranatha


(1)

Universitas Kristen Maranatha Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi Guna Menunjang Efektivitas Penjualan” maka yang menjadi variabel independennya adalah peranan pengendalian internal karena peranan pengendalian internal dapat berdiri sendiri dan akan mempengaruhi efektvitas penjualan. Yang dimaksud dengan peranan pengendalian internal adalah terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan perusahaan tercapai.

Indikator untuk variabel tidak bebasnya atau variabel depandennya adalah efektivitas penjualan karena tergantung kepada peranan dari pengendalian internal.

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi PT “X” yang menjadi objek penelitian ini berada di jalan Pulo Gadung No. 14 Jakarta Timur yang bergerak dalam bidang perindustrian besi beton.

Penelitian ini mulai dilaksanakan terhitung sejak dikeluarkannya surat pengantar dari Universitas Kristen Maranatha.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap PT “X”, penulis mengambil simpulan dan memberikan saran-saran sebagai berikut:

5.1

Simpulan

1. Dalam penyediaan informasi data laporan yang akurat di bagian gudang dan administrasi produksi dibutuhkan waktu yang relatif lama. Penyebab utama dari kendala ini adalah kurangnya informasi antara bagian gudang dengan bagian administasi produksi mengenai jumlah persediaan yang sebenarnya ada di gudang. meskipun frekuensi kesalahan yang dibuat tidak terlalu tinggi, akan tetapi dapat mengakibatkan lambatnya penyediaan informasi dan laporan, akibatnya penyediaan informasi terpaksa ditangguhkan dan dilakukan perhitungan ulang. Hal ini dapat menyebabkan tidak efektifnya penggunaan waktu sehingga dapat memperlambat dan menghambat transaksi penjualan. 2. Masih kurangnya pengendalian terhadap penyimpanan dokumen-dokumen yang

digunakan dalam persediaan barang jadi di PT “X”. hal ini terlihat dari masih banyaknya dokumen yang tidak tertata dengan baik dan tidak urut.

3. Dengan mengoptimalkan penggunaan komputer, yaitu dengan menggantikan beberapa kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara manual dapat menekan kendala kesalahan pencatatan data, penyediaan laporan, pengiriman jenis dan


(3)

Universitas Kristen Maranatha

ukuran barang jadi, informasi lebih cepat, tepat, dan akurat serta dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari fungsi biaya, waktu, dan tenaga kerja.

5.2

Saran

1. Diharapkan perusahaan dapat menerapkan sistem pengendalian intern persediaan barang jadi berbasis komputer secara bertahap, mengingat hanya sebagian kecil saja dari sistem lama yang dikerjakan dengan menggunakan komputer.

2. Sebaiknya dilakukan back up data dan dokumen dalam periode yang teratur agar keamanan data dan dokumen dapat terjamin.

3. Pengontrolan terhadap dokumen-dokumen persediaan barang jadi perlu dilakukan agar tidak ada dokumen yang hilang karena tidak urutnya nomor dokumen sehingga hal ini dapat mempengaruhi aktivitas penjualan perusahaan secara keseluruhan.

4. Perlunya pengecekan kembali atas barang jadi yang keluar dari perusahaan sehingga barang jadi yang keluar tersebut memang benar adanya sesuai dengan prosedur yang ada. Jika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan dapat segera diatasi dan tidak merugikan perusahaan.

5. Aplikasi komputer dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Bukan tidak mungkin mengembangkan aplikasi yang telah ada menjadi lebih kompleks dan sempurna. Misalnya dengan menciptakan data base yang dapat cepat


(4)

Universitas Kristen Maranatha

77

mengakses seluruh kegiatan perusahaan baik dalam pencatatan maupun perhitungan sehingga data yang dibuat menjadi lebih akurat dan lebih terkontrol.


(5)

Universitas Kristen Maranatha Anthony, Robert N, and Vijay Govindarajan, Management Control System, Edisi

Kedelapan, alih bahasa Drs. F.X. Kurniawan Tjakrawala, M.Si, ak. Dalam

Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta, Salemba empat, 2002.

Arens, A. Alvin and James K. Loebbecke, Auditing Suatu Pendekatan Terpadu, Edisi keempat, Jilid II, Jakarta, Erlangga, 2000.

Antariksa Abdulrahman, Manajemen Persediaan Material: EOQ, MRP dan JIT, Bandung, International Training and Development, 1997.

Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Edisi 4, Jakarta, Bumi Aksara, 2000. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta, Salemba empat, 2002.

Rangkuti Fredy, Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Bumi Aksara, Jakarta, 2002 Wilson, James D, and John B. Campbell, 1981, “Controlership The Work Of

Managerial Accountant”, Edisi ketiga, alih bahasa Tjintjin Fenix Tjendera, dalam Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Jakarta, Erlangga, 1996.


(6)

Universitas Kristen Maranatha