MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang.

(1)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN

DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN Cibodas 2 Kecamatan Lembang )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Kusnandar

0902801

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN

DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN Cibodas 2)

Oleh Kusnandar

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Kusnandar2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA


(4)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pernyataan Keaslian Penulisan Skripsi dan Bebas Plagiarisme

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA (Penellitian Tindakan Kelas Yang pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN Cibodas 2)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan,


(5)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN

DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang )

Oleh Kusnandar

0902801

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. Agus Fany Chandra, M.Pd NIP. 19810812 200501 1003

Pembimbing II

Prof. Dr. Johar Permana, MA. NIP. 19590814 198503 1004

Diketahui, A.nKetua Prodi PGSD Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Babang Robandi, M. Pd. NIP. 19610814 198603 1 001


(6)

i

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN

PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang)

Oleh Kusnandar

0902801

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai ulangan harian IPA yang diperoleh siswa kelas IV SDN Cibodas 2. Perolehan nilai rata-rata ulangan harian tersebut adalah 54,50 dengan persentase ketuntasan siswa yang mencapai KKM sebesar 35,29%. Hal tersebut terjadi karena guru lebih menggunakan metode ceramah dan guru cenderung mendominasi pembelajaran sehingga siswa lebih cenderung pasif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa melalui pendekatan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan memiliki 5 tahapan yaitu prencanaan, pengetahuan awal, ekplorasi, tindak refleksi dan tahap riview. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus dengan materi pembelajaran mengenai sumber daya alam. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Cibodas 2 yang berjumlah 34 orang. Ketuntasan Keterampilan berpikir rasional yang diperoleh pada siklus I adalah 59%, siklus II 77,9% dan pada siklus III adalah 92%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penggunaan pendekatan lingkungan dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa dalam mata pelajaran IPA. Untuk itu diharapkan dalam pembelajaran IPA pada materi yang lainnya dapat menerapkan pendekatan lingkungan agar keterampilan berpikir rasional siswa dapat meningkat secara optimal.


(7)

iv

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Lembar Pengesahan

Pernyataan Keaslian Penulisan Skripsi dan Bebas Plagiarisme

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Grafik ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Hipotesis Tindakan ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Definisi Operasional ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11

A. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 11

B. Pendidikan IPA di SD ... 13

B.1 Hakikat IPA ... 13

B.2 Pandangan Kontruktivisme Dalam Pembelajaran IPA ... 16

C. Pendekatan Lingkungan ... 17

C.1Pengertian Pendekatan Lingkungan ... 17

C.2Tahap Pembelajaran Pendekatan Lingkungan ... 19


(8)

v

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Hubungan Sntara Pendekatan Lingkungan Dengan Keterampilan Berpikir

Rasional ... 30

H. Konsep Sember Daya Alam ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Metode Penelitian ... 38

B. Model Penelitian ... 39

C. Subyek Penelitian ... 42

D. Prosedur Penelitian ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 47

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Awal ... 53

B. Hasil Penelitian ... 53

C. Pembahasan ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 97

A. Kesimpulan ... 97


(9)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis olah manusia yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan para ahli. Pembelajaran IPA berupaya membangkitkan minat siswa agar perupaya meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam semesta.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) memiliki peranan yang penting bagi siswa. Karena melalui pembelajaran IPA di SD siswa mulai diperkenalkan dengan konsep dan berbagai ilmu dasar mengenai alam beserta dengan isinya. Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan (GBPP) dinyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

Menurut KTSP 2006, IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat


(10)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

6. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pembelajaran IPA harus dikemas sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sagala (2007:12) bahwa belajar adalah kegiatan individu memperoleh perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Dalam suatu kegiatan belajar mengajar tentu saja akan terjadi interaksi dan saling memengaruhi antara guru dengan siswa. Guru dan siswa adalah unsur yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka dari itu guru dan siswa harus saling menjaga interaksi agar suasana belajar mengajar berjalan dengan harmonis. Dalam kegiatan pembelajaran pun perlu diperhatikan cara penyampaian suau bahan ajar yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Berbagai metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi ajar yang dianggap cocok dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Karena pada proses belajar mengajar yang diharapkan ideal ternyata tidak terlepas dari permasalahan yang timbul di dalam kelas. Permasalahan yang terjadi di dalam kelas ini dapat bersumber dari siswa, guru ataupun dari siswa dan guru secara bersamaan serta cara penyampaian bahan ajar yang dilakukan oleh guru.

Berbicara mengenai pembelajaran IPA di SD saat ini adalah peran guru dalam proses pembelajaran masih bersifat dominan. Dalam pembelajarannya biasanya guru menyampaikan materi ajar di depan kelas dengan menggunakan metode ceramah saja sementara murid hanya duduk, mendengarkan dan mencatat apa yang menjadi materi dalam pembelajaran IPA tersebut. Kondisi pembelajaran seperti itu mengakibatkan siswa kurang aktif dan tidak terlibat langsung dalam menemukan makna pembelajaran yang ingin dicapai selain itu siswa tidak memperoleh kesempatan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk


(11)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Namun pembelajaran yang bersifat konvensional tersebut selalu digunakan karena siswa yang sudah terbiasa dengan proses pembelajaran seperti itu dan pembelajaran tersebut dianggap mudah untuk dilaksanakan oleh guru .

Berdasarkan hasil survey, peneliti memperoleh data hasil ulangan harian siswa kelas IV SDN Cibodas 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam. Data yang diperoleh menyatakan bahwa rata-rata hasil ulangan siswa pada pokok bahasan tersebut berada di bawah KKM yang telah ditentukan. KKM yang harus dicapai adalah 65. Berdasarkan hasil wawancara pada siswa kelas IV SDN Cibodas 2 bahwa siswa merasa kesulitan dalam pelajaran IPA terutama pokok bahasan sumber daya alam karena siswa merasa bahwa mereka tidak pernah mengetahui secara langsung apa dan bagaimana sumberdaya alam yang ada di sekitar lingkungan mereka yang sebenarnya. Adapun nilai masing-masing siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1

Daftar Nilai Ulangan Harian IPA

No Nama Siswa Nilai

1 Ali Nur Sidik 70

2 Adam Malik A.G 34

3 Aditya Dwi Hernawan 34

4 Azqiya nur Azizah 72

5 Beni Setia 28

6 Dina Marlina 70

7 Denden Saefulloh 32

8 Hasanatul Munawwaroh 72

9 Hildan Ramdan 36

10 Helmi Mulyadi 44


(12)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

12 Ismalia 56

13 Ilham Syaidan 64

Tabel 1.1 (Lanjutan)

14 Kaniastari Pebriyanti 65

15 Maulana ilyasa 36

16 Milah rahma 58

17 Nur rizki fauziah 72

18 Nadia selviani 60

19 Rangga widianto 36

20 Ryan riyanti 60

21 Rifki triana 44

22 Rizki santosa 42

23 Risma sri anjani 65

24 Renisa ramadita 70

25 Silvia agustria putri 60

26 Sandi kurniawan 65

27 Sifa 70

28 Toni mahendra 36

29 Yani mulyani 56

30 Zaenal arifin 36

31 Aries kurnia 64

32 Rifki sopian 62

33 Avrilia nur alam 70

34 Nur suci indriani 70

Rata – rata kelas 54,5

(Studi Eksplorasi di SDN Cibodas 2 Kecamatan Lembang)

Dari data nilai siswa di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM yang ditentukan hanya 35,29% (hanya 12 siswa dari 34 siswa).


(13)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah diindentifikasi ternyata ada beberapa penyebab yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah yaitu :

1. Metode pembelajaran yang diberikan guru kurang bervariatif hanya menggunakan meode ceramah.

2. Guru cenderung dominan dalam proses pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Agar pembelajaran IPA lebih maksimal dan keterampilan berpikir rasional siswa meningkat yang akan mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa maka diperlukan adanya suatu metode pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa. Guru harus bisa memberikan pengalaman belajar yang nyata dan langsung bagi siswa yaitu siswa merasakan sendiri apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang lebih nyata dan bermakna mengenai materi pembelajaran terkait.

Karena itu peneliti harus berusaha menerapkan metode pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung bagi siswa selama proses pembelajaran agar hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Cibodas 2 ini meningkat. Karena berdasarkan data yang diperoleh, peneliti menemukan beberapa penelitian tindakan kelas yang berhasil dengan menggunakan pendekatan lingkungan dalam penelitiannya. Adapaun beberapa penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian Tindakan kelas pada Materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN Karikil Desa Cikutrug Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini dilakukan oleh Ade Hindarsah 2010

2. Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Mengenai Aktivitas Ekonomi Masyarakat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV SDN Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan oleh Kaliyaningsih 2010


(14)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah melihat beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan. Peneliti pun menerapkan Pendekatan Lingkungan dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Sumber Daya Alam untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa.

Pendekatan Lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan, dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan (Karli H dan Margaretha, 2002: 97). Dalam kegiatan pembelajarannya siswa diberi kesempatan untuk menemukan dan membuktikan secara langsung suatu pernyataan yang telah ada sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan lingkungan akan lebih bermakna bagi siswa sehingga tidak menutup kemungkinan siswa akan lebih paham terhadap materi yang diajarkan dan siswa pun memperoleh hasil yang maksimal dalam pembelajaran tersebut. Karena pada dasarnya suatu proses pembelajaran akan ditandai dengan perubahan perilaku yang mencakup tiga aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan latar belakan masalah, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan PTK dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini bisa dinyatakan secara umum dengan rumusan seperti dibawah ini :

“Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa

melalui pemanfaatan lingkungan sekitar pada materi Sumber Daya Alam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas ?”


(15)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah itu rumusan umum diatas dirumuskan menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan lingkungan untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan lingkungan untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa ?

3. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir rasional siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka untuk permasalahannya harus dibatasi dan batasan masalahnya sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan berpikir rasional siswa yang dilihat dari hasil tes (post tes)yang diberikan pada setiap siklus yang dilaksanakan. Keterampilan berpikir rasional yang diukur adalah keterampilan berpikir yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa di sekolah dasar yang terdiri dari aspek mengingat, mengklasifikasikan, membandingkan dan menganalisis.

2. Keterlaksanaan pendekatan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar yang diterapkan dalam penelitian ini ditinjau dari langkah-langkah pendekatan pembelajaran yang dinilai secara kualitatif berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa .

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Dengan menggunakan pendekatan lingkungan dalam proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan Sumber Daya Alam, keterampilan berpikir rasional siswa dapat meningkat”.


(16)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Tujuan Penelitian

Bertolak pada rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, secara umum tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa kelas IV SDN Cibodas 2 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam melalui pemanfaatan lingkungan. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengungkap proses perencanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pemanfaatan lingkungan dalam meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa kelas IV SDN Cibodas 2.

2. Untuk mengungkap pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pemanfaatan lingkungan dalam meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa kelas IV SDN Cibodas 2.

3. Untuk mengungkap bahwa penggunaan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa kelas IV SDN Cibodas 2.

F. Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui perencanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan lingkungan.

b. Mengetahui penerapan pembelajaran menggunakan Pendekatan lingkungan.

c. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan Pendekatan lingkungan.

d. Mengetahui peningkatan keterampilan Berpikir Rasional siswa sebelum dan setelah menggunakan Pendekatan Lingkungan.

2. Manfaat Penulisan Manfaat Praktis a. Bagi Guru


(17)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Menambah wawasan/pengetahuan dan keterampilan guru tentang suatu metode/model yang dapat diterapkan dalam proses KBM. 2. Memberikan suatu alternatif solusi bagi guru untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa.

3. Guru dapat mengembangkan potensi diri siswa dengan pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan dan bermakna.

b.Bagi Siswa

1. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 2. Melatih keaktifan siswa dalam belajar.

3. Memudahkan pemahaman materi pelajaran secara mendasar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.

4. Meningkatkan hasil belajar siswa c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi input bagi sekolah dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan para guru untuk meningkatkan efektifitas dan kreatifitas pembelajaran di dalam kelas. Manfaat Teoritis

Dengan penerapan pendekatan lingkungan ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa dalam meningkatkan aset ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran IPA.

G. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi dan menghindari penafsiran yang keliru mengenai penelitian ini, untuk memudahkan dipahaminya maksud dari tulisan ini maka perlu diberikan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Pendekatan Lingkungan

Pendekatan lingkungan dalam proses belajar dan pembelajaran adalah pemanfaatan lingkungan sebagai sarana pendidikan. Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki


(18)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Penggunaaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna sebab anak dihadapkan pada kondisi yang sebenarnya.

Nasution (1976:197) dalam Habiba (2006) mengatakan pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak harus selalu ke tempat yang jauh tetapi dapat dilakukan di lingkungan alam sekitar kita. Pendekatan lingkungan dapat dilakukan dalam bentuk mengadakan pengamatan langsung ke lapangan atau dengan memindahkan kondisi lapangan ke kondisi yang lebih ideal yaitu pengamatan dan penelitian dalam laboratorium (Novak, 1973). Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya.

2. Keterampilan Berpikir Rasional

Berpikir adalah kemampuan dasar seluruh manusia, karena kemampuan ini hanya dimiliki oleh manusia yang merupakan suatu pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dalam proses berpikir ini, terdapat dua jenis cara berpikir yaitu berpikir secara mendasar (berpikir rasional), dan berpikir kompleks.

Keterampilan berpikir rasional adalah keterampilan berpikir yang mendasar dengan menggunakan nalar dalam menemukan suatu kebenaran yang bersifat factual. Keterampilan berpikir rasional yang dapat dilatihkan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam pembelajaran artinya adalah bukan kita (guru) yang mengajarkan bagaimana proses/cara berpikir kepada siswa, hal ini karena berpikir itu sudah merupakan sifat dasar dari setiap manusia. Namun, yang harus dilatihkan adalah siswa diajak untuk berpikir sendiri dan guru hanya


(19)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mendampingi dan memfasilitasi siswa agar proses berpfkirnya dapat terealisasikan secara mendasar (mengingat, membandingkan, mengklasifikasikan dan menyimpulkan) melalui kegiatan yang telah direncanakan. Dengan berpikir rasional, siswa dapat meletakkan hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta yang bernyawa ataupun yang tidak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam buatan.

4. Pembelajaran IPA di SD adalah pembelajaran yang bertujuan agar siswa : memahami konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan. Pembelajaran IPA yang dimaksud oleh peneliti adalah pembelajaran IPA di kelas IV SDN Cibodas 2 dengan materi atau pokok bahasan Sumber Daya Alam.


(20)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Teknik yang digunakan berupa penelitian yang memfokuskan pada situasi kelas. Metode penelitian tersebut adalah metode penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom action Research). Penelitian tindakan kelas apabila dilaksanakan dengan baik dan benar menurut prosedurnya maka akan membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Karena pada dasarnya penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan dan memecahkan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas kemudian menilai sejauhmana tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Tindakan yang diberikan pada penelitian tindakan kelas ini diberikan oleh guru untuk dilaksanakan oleh peserta didik.

Adapun pengertian penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya bersama-sama dengan orang lain dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisiatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2008:45).

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat tiga tiga konsep sebgai berikut : 1. Penelitian adalah aktivitas mencermai suatu objek tertentu melalui

metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan analisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru.

Sedangkan menurut Rapoport (Kunandar, 2008:46) penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan jalan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.


(21)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta meningkatkan profesionalitas guru. dengan demikian guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk menuingkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan tentang definisi PTK bahwa PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yaitu guru, yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam pelaksanaan PTK terdapat empat tahapan yaitu :

1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi

B. Model Penelitian

Ada beberapa ahli yang mengemukakan beberapa model penelitian tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam model ini penelitian dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelakanaan, obervasi, dan refleksi.

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki keadaan yang telah terjadi. Perencanaan tindakan dilakukan berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti.

Pelaksanaan tindakan adalah pengimplementasian rencana tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali . Tindakan ini dilakukan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan – tindakan selanjutnya.


(22)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Observasi dalam penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang terkait. Dalam kegiatan observasi perlu didasarkan pada keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif.

Refleksi merupakan kegiatan mengemukakan kembali kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan seperti yang telah dicatat selama observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala nyata yang dialami. Dalam kegiatan refleksi terdapat empat aspek sebagai berikut (Kunandar, 2008: 76):

1. Analisis data dan hasil observasi 2. Pemaknaan data hasil analisis 3. Penjelasan hasil analisis

4. Penyimpulan apakah masalah sudah teratasi atau tidak.

Untuk lebih jelasnya siklus pada penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


(23)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar3.1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas mengadopsi model Kemmis dan Mc.Taggart (1999;4)

Masalah

Perenungan/ Refleksi

Perencanaan Awal / Siklus 1 Pengamatan /

Observasi

Tindakan

Perenungan/ Refleksi

Perencanaan Siklus 2 Pengamatan /

Observasi

Tindakan

HASIL AKHIR / KESIMPULAN Perencanaan

Siklus 3 Pengamatan /

Observasi

Perenungan/ Refleksi


(24)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian yang akan dilakukan adalah siswa kelas IV SDN Cibodas 2. Jumlah siswa pada kelas ini adalah 34 orang dengan jumlah siswa laki-laki 19 orang dan jumlah siswa perempuan 15 orang.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan adalah prsedur penelitian tindakan kelas dengan mengadopsi model Kemmis dan Taggrat (1999;4). Dalam model ini digambarkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu proses dinamis dalam bentuk spiral yang merupakan serangkaian langkah-langkah dimana langkah tersebut terdiri dari empat komponen, yakni: (1) rencana (planning), (2) tindakan (action), (3) observasi (observtion), dan (4) refleksi (reflection). Rencana pelaksanaannya terdiri dari tiga siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Hal ini dilakukan untuk melihat peningkatan keterampilan berpikir rasional siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam melalui Pendekatan Lingkungan.

1. Siklus 1

a. Tahap perencanaan (Planning)

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Karya Wisata mengenai Sumberdaya Alam dan Lingkungan

3) Menyiapkan instrumen pnelitian seperti RPP, Lembar Kerja Siswa, lembar observasi guru, lembar observasi siswa yang terdiri dari lembar observasi afektif dan lembar observasi psikomotor, serta lembartes. b. Tahap melakukan tindakan (Action)

Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan dengan berkarya wisata (melakukan observasi ke tempat pembuatan Biogas) seperti yang telah direncanakan. Dalam usaha kearah perbaikan suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di


(25)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lapangan. Tahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan adalah sebagai berikut :

1) Persiapan Karya Wisata

Pada tahap persiapan Karya wisata guru melakukan beberapa tahapan pembelajaran seperti berikut :

a) Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok

b) Guru menjelaskan tujuan kegiatan Pengamatan/observasi yang akan dilakukan (Pengamatan mengenai Sumberdaya Alam yang dapat Diperbaharui „Bio Gas‟)

c) Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan Pengamatan mengenai Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui serta membagikan LKS untuk setiap kelompok.

d) Guru menjelaskan secara singkat tahapan kegiatan Pengamatan yang akan dilakukan

2) Pengetahuan Awal

a) Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan sederhana dan menunjukkan beberapa gambar kemudian mengaitkannya dengan materi yang akan disampaikan

b) Guru mengajukan pertanyaan sederhana terkait materi yang akan disampaikan “sumber daya alam”

3) Pelaksanaan/Ekplorasi Karya Wisata

Setelah semua persiapan disiapkan, kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:

a) Membimbing kegiatan Pengamatan yang dilakukan oleh siswa b) Memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa atau kelompok

yang mengalami kesulitan dalam melakukan Pengamatan mengenai Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui “Bio Gas”

4) Tindak Refleksi Karya Wisata

Setelah Pengamatan dilakukan, kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:


(26)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Membimbing siswa dalam membuat laporan kelompok hasil kegiatan Pengamatan yang telah dilakukan

b) Membimbing diskusi kelompok

c) Meluruskan permasalahan apabila terjadi kekeliruan selama siswa melakukan kegiatan Pengamatan

d) Mengarahkan siswa untuk dapat mengambil kesimpulan mengenai kegiatan Pengamatan yang telah dilakukan.

c. Tahap mengamati ( Observation)

Observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung ini sebagai upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan . Dalam penelitian ini yang bertindak selaku observer yaitu teman sejawat dan guru kelas yang mengamati pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa serta lembar observasi afektif dan psikomotor siswa yang telah dipersiapkan peneliti.

d. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru, teman sejawat, dan dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan siklus berikutnya.

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

1) Persentase nilai rata-rata Aspek Keterampilan Berpikir Rasional dalam pembelajaran (tes dan LKS) dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan ≥ 75%.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan (Planning)

1) Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikunya.


(27)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Merancang perbaikan rencana pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus I.

3) Menyusun instrumen perbaikan dari siklus 1 seperti RPP, Lembar Kerja Siswa, lembar observasi guru, lembar observasi siswa yang terdiri dari lembar observasi afektif dan lembar observasi psikomotor, serta lembar tes.

b. Tahap melakukan tindakan (Action)

1) Melakukan pemecahan masalah berdasarkan analisis pada siklus I 2) Melaksanakan tindakan perbaikan dengan memaksimalkan penerapan

pendekatan Lingkungan melalui kegiatan eksperimen pada pokok bahasan Hubungan antara Sumber Daya Alam dengan teknologi

c. Tahap Mengamati (Observation)

1) Melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan kegiatan eksperimen.

2) Mencatat temuan-temuan yang terjadi

3) Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.

d. Tahap Refleksi (Reflection)

1) Merefleksi proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan lingkungan melalui eksperimen dalam proses pembelajaran.

2) Merefleksi hasil belajar siswa setelah menggunakan Pendekatan Lingkungan

3) Menganalisis temuan pada saat observasi.

4) Menyusun rencana bagi tindakan siklus berikutnya.

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

1) Persentase nilai rata-rata Aspek Keterampilan Berpikir Rasional dalam pembelajaran (tes dan LKS) dengan menggunakan pendekatan lingkungan ≥ 75%.


(28)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Siklus III

a. Tahap perencanaan (Planning)

1) Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikunya.

2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran. 4) Merancang instrumen pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus

II seperti RPP, Lembar Kerja Siswa, lembar observasi guru, lembar observasi siswa yang terdiri dari lembar observasi afektif dan lembar observasi psikomotor, serta tes.

b. Tahap melakukan tindakan (Action)

Dalam tahap pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus 2. Materi yang diajarkan dalam siklus 2 ini mengenai Hubungan Antara sumber Daya Alam dengan Teknologi. Adapun pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 terdiri dari tahapan kegiatan inti yang sama dengan siklus 1 dan 2 yaitu tahap persiapan pendekatan lingkungan (karyawisata dan eksperimen), tahap pelaksanaan Karyawisata dan tahap tindak lanjut Karya WIsata. Berdasarkan hasil refleksi, dalam tahap persiapan pendekatan lingkungan melalui eksperimen dalam pembelajaran guru membagi siswa menjadi 8 kelompok serta dalam tindak lanjut eksperimen guru memberikan motivasi untuk berdiskusi dengan memberikan kuis rebutan bagi setiap kelompok.

c. Tahap Mengamati (Observation)

1) Melakukan pengamatan terhadap penerapan pembelajaran dengan melakukan kegiatan eksperimen.

2) Mencatat temuan yang terjadi selama proses pembelajaran

3) Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.

d. Tahap Refleksi (Reflection)

1) Merefleksi proses pembelajaran penggunaan pendekatan lingkungan melalui kegiatan eksperimen dalam pembelajaran.


(29)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Merefleksi hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan lingkungan melalui kegiatan eksperimen dalam pembelajaran.

3) Menganalisis temuan pada saat observasi

4) Mengambil kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan apakah pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan lingkungan melalui kegiatan eksperimen dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa.

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

1) Persentase nilai rata-rata Aspek Keterampilan Berpikir Rasional (tes dan LKS) dengan menggunakan pendekatan lingkunga ≥ 75%.

E. Instrumen Penelitian

Cara pengambilan data pada penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan instrument penelitian. Adapun instrument yang digunakan dalam peneltian ini adalah :

1. Lembar Tes

Tes tertulis merupakan tes dengan jawaban dan soal yang diberikan berbentuk tulisan. Tes tertulis merupakan tes untuk mengukur kemampuan berpikir rasional siswa. Tes tertulis yang diberikan berupa soal pilihan ganda yang dalam setiap pertanyaan memiliki aspek keterampilan berpikir rasional. Tes tertulis bentuk pilihan ganda adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, mengklasifikasikan, membandingkan dan menganalisis.

2. Lembar observasi

Penelitian ini berlangsung melalui proses pengamatan yang dilakukan langsung untuk melihat, mengamati, mencatat perilaku guru maupun siswa pada saat dilakukan tindakan pembelajaran. Lembar observasi ini diberikan kepada observer saat guru dan siswa melakukan pembelajaran dengan bereksperimen secara berkelompok. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan


(30)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku dan akivitas siswa. Menurut Mills (Kinandar, 2008:143) pengamatan dapat dilakukan dengan pedoman pengamatan, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas.

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan lembar kegiatan yang harus diisi oleh siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan berlangsung serta soal-soal yang harus dijawab secara berkelompok berdasarkan kegiatan karya wisata dan atau kegiatan eksperimen yang telah dilakukan. LKS digunakan sebagai alat bantu dalam menemukan konsep-konsep tentang materi yang dipelajari siswa, melalui kegiatan karya wisata dan kegiatan eksperimen siswa saling bekerja sama dan berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya. Kegiatan dalam LKS membantu penilaian dalam observasi aktifitas guru dan siswa

F. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk menganalisis data kuantitatif digunakan analisis statistik. Sedangkan untuk menganalisis data kualitatif digunakan analisis non statistik. Pelaksanaan analisis data kualitatif berlangsung selama proses tindakan, dengan analisis data ini diperoleh pemahaman tentang tindakan yang telah dilaksanakan. Untuk analisis nonstatistik dilakukan dengan mendeskripsikan data dengan memberi makna terhadap isi.

Analisis statistik dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan statistik seperti untuk mencari nilai rata-rata kelas, rata-rata aspek keterampilan berpikir rasional, mencari persentase siswa yang tuntas dalam aspek keterampilan berpikir rasional dan mencari presentase nilai siswa yang berada di atas KKM (presentasi keberhasilan siswa dalam pembelajaran).


(31)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Analisis Data Kualitatif

a. Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Lingkungan Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang observer isi pada format observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan

2) Melakukan perhitungan persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan rumus berikut:

Presentase Aspek=jumlah jawaban "ya" yang observer isi

jumlah "ya" maksimum ideal � 100% 3) Menginterpretasi hasil perhitungan berdasarkan tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Kriteria Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran

Persentase Kategori

80% - 100% Sangat baik

60% - 79% Baik

40% - 59% Cukup

20% - 39% Rendah

0% - 19% Sangat rendah

(Ridwan, 2005 dalam Sariwulan, 2010: 49) -Validasi Data

Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini sahih dan handal, maka dapat dilakukan teknik triangulasi yaitu membandingkan data dari sumber yang berbeda dalam hal ini observer, guru, dan siswa serta melakukan pengecekan terakhir terhadap kesahihan data, termasuk mendiskusikannya dengan teman seprofesi.


(32)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran dan LKS untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berpikir rasional siswa. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut.

a. Penskoran terhadap jawaban siswa.

Sebelum memberikan penyekoran terhadap hasil jawaban siswa, terlebih dahulu ditentukan standar skor pada setiap soal dengan tujuan agar unsur subjektivitas penilaian dapat dihindari. Pedoman penyeekoran soal keterampilan berpikir rasional pada pokok bahasan Sumber Daya Alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini: Tabel 3.4 Pedoman Penyekoran Keterampilan Berpikir Rasional Siswa

Siklus No. Soal Aspek Keterampilan Berpikir Rasional

Skor Maksimal

Skor Total

1

1, 2, 4, 5 Mengingat 40

100

3, 8 Mengklasifikasikan 20

6, 9 Membandingkan 20

7, 10 Menganalisis 20

2

1, 2, 4, 5 Mengingat 40

100

3, 8 Mengklasifikasikan 20

6, 9 Membandingkan 20

7, 10 Menganalisis 20

3

1, 2, 4, 5 Mengingat 40

100

3, 8 Mengklasifikasikan 20

6, 9 Membandingkan 20

7, 10 Menganalisis 20

b. Menganalisis Ketuntasan Aspek Keterampilan Berpikir Rasional Siswa

Untuk mengetahui ketuntasan keterampilan Berpikir Rasional selama penelitian maka digunakan pedoman pengukuran dengan menggunakan Tes


(33)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

evaluasi yang berdasarkan pada aspek-aspek keterampilan berpikir rasional. Data hasil tes evaluasi siswa diolah dengan menggunakan rumus :

Keterangan:

IPK = Indeks prestasi kelompok M = Rata-rata Aspek KBR SMI = Skor maksimal ideal

Setelah itu untuk mencari rata-rata ketuntasan Keterampilan Berpikir Rasional diolah dengan Rumus: R

=

 R : nilai rata-rata

∑ M : jumlah Rata-Rata Aspek KBR ∑ N : jumlah Aspek

Hasil perhitungan tersebut kenmudian dikonversikan ke dalam kategori seperti tercantum pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3. 5 Kategori Tafsiran Ketuntasan Keterampilan Berpikir Rasional

Persentase KBR(%) Kriteria

0 – 30 Sangat kurang terampil

31 – 54 Kurang terampil

55 – 74 Cukup terampil

75 – 89 Terampil

99 – 100 Sangat terampil

Diadaptasi dari Wayan & Sumartana dalam (Panggabean Luhut P, 1989: 29) IPK = M


(34)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus. Keterangan.

R : nilai rata-rata

∑ X : jumlah semua nilai siswa ∑ N : jumlah siswa

d. Menghitung persentasi ketuntasan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa secara klaksikal dengan rumus.

Keterangan.

P : ketuntasan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa ∑ p : jumlah siswa yang tuntas KBR

∑ N : Total siswa keseluruhan 100% : bilangan tetap

R = X N

P = p


(35)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah peneliti melaksanakan seluruh rencana tindakan dalam penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III, berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN Cibodas 2) kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti memperoleh kesimpulan dalam beberapa hal yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran IPA yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa instrumen seperti RPP, lembar tes, lembar kerja siswa, serta lembar observasi Aktivitas guru dan siswa. Dalam menyusun RPP peneliti terlebih dahulu menentukan materi dalam kompetensi dasar lalu memperbaiki kendala yang telah direfleksi. RPP yang disusun pada penelitian ini pada dasarnya berpedoman pada Permendiknas No. 41 tahun 2007. Dalam penelitian ini, terdapat kekhasan yang terdapat dalam RPP yang dibuat oleh peneliti karena perencanaan pembelajaran IPA pada materi Sumber Daya Alam dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan Pendekatan lingkungan. Adapun tahapan dalam pembelajaran ini terdiri dari tahap persiapan, tahap Pengetahuan Awal, tahap eksplorasi, tahap tindak refleksi dan Tahap Review. Selain itu tahapan tersebut dijadikan sebagai acuan untuk mengobservasi aktivitas guru dan siswa terhadap keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan lingkungan ini dilakukan melalui tiga siklus. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan lingkungan dengan kegiatan karyawisata dan eksperimen mengacu pada RPP yang dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan Pendekatan Lingkungan dalam kegiatan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan yang


(36)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan oleh guru secara keseluruhan mencapai 99,43%. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:

 Tahap Persiapan: mengkondisikan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan suatu kegiatan yang direncanakan, membagikan LKS, serta menjelaskan secara singkat tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Tahap Pengetahuan Awal: guru memberikan stimulus dan siswa menjawab pertanyaan guru sesuai pengetahuan awal yang dimiliki siswa.

 Pada tahap ekplorasi guru membimbing kegiatan yang dilakukan, memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam melakukan kegiatan karyawisata dan eksperimen

 Pada tahap tindak refleksi guru membimbing siswa membuat laporan, memimpin diskusi kelompok serta mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. Siswa terlibat secara aktif dan antusias dalam melakukan kegiatan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

 Tahap Review guru mengarahkan siswa untuk mengambil kesimpulan.

3. Keterampilan berpikir rasional siswa mengalami peningkatan setelah menerapkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA pada materi sumber daya alam. Nilai rata-rata yang diperoleh pra siklus adalah 54,50, setelah siklus I nilai rata yang diperoleh 58,97, setelah siklus II nilai rata-rata yang diperoleh 72,6 dan pada siklus III nilai rata-rata-rata-rata yang diperoleh adalah 77,2. Selain itu persentasi keberhasilan siswa pun meningkat pra siklus persentase mencapai 35,29% setelah siklus I mencapai 61,5%, setelah siklus II mencapai 86,1%, dan setelah siklus III mencapai 94,4%. Ketuntasan keterampilan berpikir rasional siswa mengalami peningkatan dari setiap siklusnya persentase ketuntasan pada siklus I sebesar 59%, siklus II 77,90% dan pada siklus III 92%.


(37)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan bahwa Pendekatan lingkungan dapat meningkatkan Keterampilan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Karena dengan menerapkan pendekatan lingkungan, siswa akan mengalami secara langsung kegiatan pembelajaran dan terhindar dari pembelajaran yang berifat verbalistik sehingga pemahaman siswa akan lebih mendasar dan berpikir secara rasional. Berdasarkan hasil analisis temuan maka untuk menyempurnakan penerapan Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Disarankan guru dapat menerapkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA karena berdasarkan hasil penelitian penggunaan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa.

b. Dalam penerapan Pendekatan lingkungan dalam pemblajaran IPA diharapkan guru dapa mengemasnya dengan kreatif dan mengkombinasikannya dengan kegiatan percobaan/eksperimen yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sebaiknya guru menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan dekat dengan lingkungan alam sekitar anak serta memperhatikan biaya pengadaannya.

2. Bagi Siswa

berdasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pendekatan lingkungan dapat meningkatkan Keterampilan berpikir rasional siswa maka diharapkan siswa dapat lebih antusias dan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan lingkungan.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah diharapkan Pendekatan lingkungan dapat diterapkan sebagai salah satu strategi pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa.


(38)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, et. al. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasiona. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Dharma Bhakti

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

EDUPLANOLOGI (2008). Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran.

[Online]. Tersedia:

http://simpangmahar.blogspot.com/2011/02/pendekatan-lingkungan-dalam.html. [desember 2011]

Elvira syamsir (2008). Sejara Perkembangan Filsafat Sains. [Online]. Tersedia

http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1787015-sejarah-perkembangan-filsafat-sains/ [Desember 2011]

Gunadarma. Berpikir dan Pemecahan Masalah. [Online]. Tersedia http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_7.pdf. [12Desember 2011]

Hindarsah, Ade. (2010). Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Karikil Desa Cikutrug Kecamatan Ciireunghas Kabupaten Sukabumi). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Kaliyaningsih. (2010). Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Mengenai Aktivitas Ekonomi Masyarakat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS. (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV SDN Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Karli, Hilda. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Tentang Makhluk Hidup dan Benda-benda Disekitar Kita Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa SD kelas 2. PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(39)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kesuma, Dharma. (2011). Perencanaan Pembelajaran (Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Sekolah Dasar). Bandung: Pedagogik FIP UPI

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengebangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Kusuma, Wijaya. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indks. Ruhimat, Toto, (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen FIP UPI.

Muslih, Azis. (2010). Pembelajaran IPA Tentang Energi Panas Melalui Model Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Babakan Tarogong 4 Kota Bandung TahunPelajaran 2009/2010). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E.T. (2003). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: Unnes Press.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana, (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Suprianti, Dhia. (2012). Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-eksperimen-dalam-pembelajaran-ipa/

Susanti-Nuraeni, N. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi di Kelas IV SDN Pagerwangi I). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Syamsudin-Makmun, A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Yusuf, Syamsu. (2009). Psikologi perkembangan Anak dan Remaja . Bandung:


(1)

c. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus. Keterangan.

R : nilai rata-rata

∑ X : jumlah semua nilai siswa ∑ N : jumlah siswa

d. Menghitung persentasi ketuntasan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa secara klaksikal dengan rumus.

Keterangan.

P : ketuntasan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa ∑ p : jumlah siswa yang tuntas KBR

∑ N : Total siswa keseluruhan 100% : bilangan tetap

R = X N

P = p


(2)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah peneliti melaksanakan seluruh rencana tindakan dalam penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III, berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN Cibodas 2) kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti memperoleh kesimpulan dalam beberapa hal yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran IPA yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa instrumen seperti RPP, lembar tes, lembar kerja siswa, serta lembar observasi Aktivitas guru dan siswa. Dalam menyusun RPP peneliti terlebih dahulu menentukan materi dalam kompetensi dasar lalu memperbaiki kendala yang telah direfleksi. RPP yang disusun pada penelitian ini pada dasarnya berpedoman pada Permendiknas No. 41 tahun 2007. Dalam penelitian ini, terdapat kekhasan yang terdapat dalam RPP yang dibuat oleh peneliti karena perencanaan pembelajaran IPA pada materi Sumber Daya Alam dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan Pendekatan lingkungan. Adapun tahapan dalam pembelajaran ini terdiri dari tahap persiapan, tahap Pengetahuan Awal, tahap eksplorasi, tahap tindak refleksi dan Tahap Review. Selain itu tahapan tersebut dijadikan sebagai acuan untuk mengobservasi aktivitas guru dan siswa terhadap keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Lingkungan.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan lingkungan ini dilakukan melalui tiga siklus. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan lingkungan dengan kegiatan karyawisata dan eksperimen mengacu pada RPP yang dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan Pendekatan Lingkungan dalam kegiatan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan yang


(3)

dilakukan oleh guru secara keseluruhan mencapai 99,43%. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:

 Tahap Persiapan: mengkondisikan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan suatu kegiatan yang direncanakan, membagikan LKS, serta menjelaskan secara singkat tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Tahap Pengetahuan Awal: guru memberikan stimulus dan siswa menjawab pertanyaan guru sesuai pengetahuan awal yang dimiliki siswa.

 Pada tahap ekplorasi guru membimbing kegiatan yang dilakukan, memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam melakukan kegiatan karyawisata dan eksperimen

 Pada tahap tindak refleksi guru membimbing siswa membuat laporan, memimpin diskusi kelompok serta mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. Siswa terlibat secara aktif dan antusias dalam melakukan kegiatan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

 Tahap Review guru mengarahkan siswa untuk mengambil kesimpulan.

3. Keterampilan berpikir rasional siswa mengalami peningkatan setelah menerapkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA pada materi sumber daya alam. Nilai rata-rata yang diperoleh pra siklus adalah 54,50, setelah siklus I nilai rata yang diperoleh 58,97, setelah siklus II nilai rata-rata yang diperoleh 72,6 dan pada siklus III nilai rata-rata-rata-rata yang diperoleh adalah 77,2. Selain itu persentasi keberhasilan siswa pun meningkat pra siklus persentase mencapai 35,29% setelah siklus I mencapai 61,5%, setelah siklus II mencapai 86,1%, dan setelah siklus III mencapai 94,4%. Ketuntasan keterampilan berpikir rasional siswa mengalami peningkatan dari setiap siklusnya persentase ketuntasan pada siklus I sebesar 59%, siklus II 77,90% dan pada siklus III 92%.


(4)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan bahwa Pendekatan lingkungan dapat meningkatkan Keterampilan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Karena dengan menerapkan pendekatan lingkungan, siswa akan mengalami secara langsung kegiatan pembelajaran dan terhindar dari pembelajaran yang berifat verbalistik sehingga pemahaman siswa akan lebih mendasar dan berpikir secara rasional. Berdasarkan hasil analisis temuan maka untuk menyempurnakan penerapan Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Disarankan guru dapat menerapkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA karena berdasarkan hasil penelitian penggunaan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa.

b. Dalam penerapan Pendekatan lingkungan dalam pemblajaran IPA diharapkan guru dapa mengemasnya dengan kreatif dan mengkombinasikannya dengan kegiatan percobaan/eksperimen yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Sebaiknya guru menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan dekat dengan lingkungan alam sekitar anak serta memperhatikan biaya pengadaannya.

2. Bagi Siswa

berdasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pendekatan lingkungan dapat meningkatkan Keterampilan berpikir rasional siswa maka diharapkan siswa dapat lebih antusias dan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan lingkungan.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah diharapkan Pendekatan lingkungan dapat diterapkan sebagai salah satu strategi pembelajaran IPA untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, et. al. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasiona. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Sekolah Dasar Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Dharma Bhakti

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

EDUPLANOLOGI (2008). Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran.

[Online]. Tersedia:

http://simpangmahar.blogspot.com/2011/02/pendekatan-lingkungan-dalam.html. [desember 2011]

Elvira syamsir (2008). Sejara Perkembangan Filsafat Sains. [Online]. Tersedia

http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1787015-sejarah-perkembangan-filsafat-sains/ [Desember 2011]

Gunadarma. Berpikir dan Pemecahan Masalah. [Online]. Tersedia http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_7.pdf. [12Desember 2011]

Hindarsah, Ade. (2010). Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. (Penelitian Tindakan Kelas pada Materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Karikil Desa Cikutrug Kecamatan Ciireunghas Kabupaten Sukabumi). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Kaliyaningsih. (2010). Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Mengenai Aktivitas Ekonomi Masyarakat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS. (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IV SDN Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Karli, Hilda. (2000). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Tentang Makhluk Hidup dan Benda-benda Disekitar Kita Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa SD kelas 2. PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(6)

Kusnandar, 2013

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Dalam Proses Pembelajaran IPA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kesuma, Dharma. (2011). Perencanaan Pembelajaran (Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Sekolah Dasar). Bandung: Pedagogik FIP UPI

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengebangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Kusuma, Wijaya. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indks. Ruhimat, Toto, (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen FIP UPI.

Muslih, Azis. (2010). Pembelajaran IPA Tentang Energi Panas Melalui Model Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Babakan Tarogong 4 Kota Bandung TahunPelajaran 2009/2010). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ruseffendi, E.T. (2003). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: Unnes Press.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana, (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Suprianti, Dhia. (2012). Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: http://dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-eksperimen-dalam-pembelajaran-ipa/

Susanti-Nuraeni, N. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Pokok Bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi di Kelas IV SDN Pagerwangi I). Skripsi pada Jurusan Pedagogik Prodi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Syamsudin-Makmun, A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks Yusuf, Syamsu. (2009). Psikologi perkembangan Anak dan Remaja . Bandung:


Dokumen yang terkait

eningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sumber Daya Alam dan Teknologi Pengolahannya Melalui Metode Penemuan (Discovery) di SDN Mangaran 02

0 4 13

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 19 67

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ipa Tentang Sumber Daya Alam Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Semester Ii Kelas IV Sdn Jembulwunut Gu

0 4 12

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE MIND MAP (PETAKONSEP) PADA SISWA KELAS IV SDN 02 POJOK KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR.

0 2 7

PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.

0 5 29

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan Pada Siswa Kelas IV SDN Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

0 1 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SD:Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Kaliwadas Kecamatan Serang Kota Serang.

0 1 45

PENERAPAN METODE RESITASI DENGAN MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN 2 Wanasaba Lor Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon).

0 0 38

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV di SDN 2 Cibodas Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Kabupaten Bandung Barat.

0 0 40

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

0 1 12