PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN No Panggil SBIO LOT p-2012.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta. Rajawali Pers.

Aryulina, Diah. Muslim, Choirul. Manaf, Syalfinaf. (2010). Biology 1B For

Senior High School Grade X Semester 2. Jakarta: Esis.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006). Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Bathesta, Yovi. dan Wahyuni, Lussy D. (2011). “Rubrik: Asesmen Alternatif Untuk Menilai Peserta Didik Secara Realtime Dan Komprehensif”. Makalah pada Konferensi Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI), Bandar Lampung,

Boyce, Carolyne. Neale, Palena (2006). Conducting In-Depht Interviews: A Guides for Designing and Conducting In-Depht Interviews for Evaluation Input. Pathfinder International Tool Series. Monitoring and Evaluation-2.

Campbell, Neil A. Reece Jane B. Mitchell Lawrence G. (2002). Biologi

Campbell Reece-Mitcheel edisi kelima-jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Neil A. Reece Jane B. Taylor. Simon. Dickey. (2009). Biologi

Concept and Connection Sixth Edition. San Francisco: Pearson

Education, Inc. Publishing as Benjamin Cummings.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2004). Kurikulum

Biologi 2004, Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional, Jakarta: Depdiknas.

Fauziah, E.S (2011). Penerapan Asesmen Kesulitan Belajar Siswa Untuk

Menilai Kesulitan Siswa SMP Dalam Menggunakan Mikroskop. Skripsi

Sarjana Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Hamzah. B. Uno (2012). Assessmen Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara. Ibrahim, M. (2007), Pengembangan Model Pembelajaran IPA Inovatif


(2)

Ibrahim, M. (2002), Dimensi Pendidikan dan Budi Pekerti Dalam

Model-Model Biologi, Pidato Pengukuhan Guru Besar Dalam Bidang Biologi,

FMIPA, UNESA, Surabaya.

Inspirasi. (2008). Rusaknya Pencemaran lingkungan Ancam Keselamatan

Manusia. [Online]. Tersedia: http://matoa.org/category/inspirasi/. [28 November 2011].

Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). [Online] Tersedia:

http://www.menlh.go.id/konferensi-pbb-untuk-pembangunan-berkelanjutan-rio20-masa-depan-yang-kita-inginkan/

Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Desain Induk Pendidikan

Karakter. Jakarta: Puskur Balitbang Kemdiknas.

Kesuma, Dharma. Triatna, Cepi. Permana, Johar. (2011). Pendidikan

Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Rosda.

Komara, Desri A (2008). Penggunaan Self Assessment Dalam Mengungkap

Pemahaman Siswa Sma Pada Konsep Pencemaran Lingkungan. Skripsi

Sarjana Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Kumar, H.D. (1977). Modern Concept of Ecology. New Delhi:Vikas Publishing House.

Longfield, J. (2002). Science Process Skills [online]: tersedia:http://www.indiana.edu/ ~deanfac/ portfolio/ examples/ jlongfield/doc/ sci_process_skills.doc. [17 Januari 2010].

Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta. Bumi Aksara. Palar, Heryando (2008). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.

Jakarta: Rineka Cipta.

Puskur Balitbang Kemdiknas. (2011). Pengembangan Pendidikan Budaya

dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta

Sudewo, Erie (2011). Character Building. Jakarta: Republika.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.


(3)

Suharti, P. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Iman Dan Takwa Melalui

Pemaknaan Model Dalam Pembelajaran Biologi. [Online]. Tersedia : http://fkip.um-surabaya.ac.id/2011/05/19/word-formation/. [25 September 2011]

Sulistyowati, E. (2009). Pencemaran Lingkungan Sebagai Materi Baru

Pengajaran Biologi Sma Kelas Satu. [Online]. Tersedia: http://endahsulistyowati. wordpress.com/2009/06/ [10 Desember 2011].

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syulasmi. Ami. Purwianingsih, Widi. Hamdiyati, Yanti. Fitriani, Any. Kusdianti, R. R, Diana. K.S, Hertien. S. Wahyu. S. Unang. (2002).

Petunjuk Praktikum Pengetahuan Lingkungan. Bandung: JICA

Tim Pendidikan Karakter. (2010). Grand Design pendidikan Karakter,

Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta:Kemdiknas.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedomanan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Veravianty. (2010). Reward Untuk Siswa.[Online].

Tersedia:http://veravianty.blogspot.com/2010/12/reward-untuk-siswa.html [2 Oktober 2012]

Wulan, A.R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assessment

Kepada Calon Guru Biologi Dalam Menilai Kemampuan Inquiry.

Disertasi Doktor Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Pendidikan Ipa. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam upaya mencapai kemajuan suatu bangsa. Saat ini pemerintah lewat departemen pendidikan nasional sedang menggalakan pendidikan berbasis karakter. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) no 20 pasal tiga (3) menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Suharti, 2011). Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (BSNP, 2006). Sedangkan tujuan penyelengaraan pendidikan karakter menurut Mulyasa (2012:9) adalah bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.

Pentingnya pendidikan karakter saat ini perlu dipahami mulai dari hakikat pendidikan karakter. Mulyasa (2012:3) mengungkapkan, bahwa pendidikan


(5)

karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga anak/peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Mulyasa melanjutkan, dalam konteks pemikiran Islam karakter berkaitan dengan iman dan ikhsan. Hal ini sejalan dengan ungkapan Aristoteles, bahwa karakter erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikan dan diamalkan. Maka berdasarkan hal tersebut tujuan pendidikan karakter sebagai tujuan nasional saat ini haruslah didukung oleh semua elemen khususnya dalam sektor pendidikan itu sendiri.

Menurut Grand Design pendidikan karakter Indonesia, karakter yang kuat tercermin pada nilai utama karakter yaitu: jujur, cerdas, tangguh dan peduli (Puskur, 2011). Dalam konteks pembelajaran sains khususnya biologi karakter utama tersebut sangat dapat ditanamkan dalam proses pendidikan dan pembelajaran, salah satunya adalah karakter peduli. Karakter peduli dalam pembelajaran biologi khususnya adalah karakter peduli terhadap makhluk hidup, tidak hanya peduli secara sosial kepada sesama manusia, tetapi juga kepedulian terhadap alam dan lingkungan disekitarnya. Banyak permasalahan di Indonesia saat ini yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, banjir yang merusak tatanan kota, perusakan hutan yang merusak lingkungan dan menimbulkan kerugian hingga menyebabkan masalah global. Sebagaimana di informasikan bahwa Indonesia dilanda 6.632 kali bencana selama kurun waktu


(6)

13 tahun (1997-2009) yang menunjukkan Negara ini sebagai daerah rawan bencana di dunia (Yunus dalam Kesuma et al,. 2011). Kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah Indonesia yang kita ketahui “pro-growth, pro-poor, pro-job, pro-environment”. Menteri Negara Lingkungan Hidup Periode 2009-2014, Balthasar Kambuaya mengatakan,

”Hasil KTT Rio+20 harus ditindaklanjuti dengan aksi konkrit yang bermanfaat

bagi peningkatan taraf hidup masyarakat (people-centered development). Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh masyarakat dalam waktu dekat ini adalah pengembangan barang dan jasa yang ramah lingkungan, yang memungkinkan masyarakat untuk melaksanakan pola hidup hijau (green

lifestyle). Barang dan jasa yang ramah lingkungan tersebut diharapkan akan

memperkuat ekonomi domestik dan mendorong pelaku usaha melakukan produksi hijau (Kementerian Lingkungan Hidup, 2012).

Berdasarkan hal tersebut sangat ditekankan masalah pola hidup hijau masyarakat (green lifestyle), dalam hal ini pola hidup hijau yang merupakan cerminan karakter individu harus mulai ditananamkan melalui penanaman perilaku karakter peduli lingkungan khususnya kepada peserta didik sebagai sasaran tujuan pendidikan karakter saat ini. Penanaman karakter peduli lingkungan ini harus dikembangkan dan diterapkan melalui proses pembelajaran didalam kelas termasuk dalam pembelajaran biologi. Dalam pembelajaran biologi yang banyak berkaitan dengan makhluk hidup dan lingkungan sangat dapat diterapkan nilai-nilai atau perilaku karakter peduli


(7)

lingkungan kepada siswa. Selain itu karakter peduli lingkungan dapat diterapkan secara khusus dalam konsep pencemaran lingkungan.

Dalam mata pelajaran biologi konsep pencemaran lingkungan adalah salah satu konsep yang harus dipahami oleh siswa, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), pada konsep pencemaran lingkungan siswa diharapkan memiliki Kompetensi Dasar (KD),

“Dapat menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan” (BSNP, 2006).

Berdasarkan kompetensi dasar tersebut maka dalam pembelajaran konsep pencemaran lingkungan terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan serta pelestarian lingkungan sudah seharusnya tidak hanya sebagai konsep dan pengetahuan saja, tetapi bagaimana agar siswa dapat mengaplikasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam konsep tersebut.

Karakter peduli lingkungan ini harus ditanamkan oleh guru saat pembelajaran biologi berlangsung di kelas diawali dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter seperti dikemukakan oleh Mulyasa (2012:81) mengenai hakikat penyusunan RPP berkarakter yaitu merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan, serta berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan memuat langkah-langkah pelaksanaanya, untuk mencapai tujuan atau membentuk kompetensi dan karakter tertentu. Proses pembentukan karakter ini selain dilakukan oleh guru melalui pembelajaran di kelas juga harus ditunjang oleh kondisi lingkungan di sekolah dan di rumah atau di tempat tinggal siswa.


(8)

Kesuma et al. (2011:110), mengemukakan bahwa pembelajaran dalam pendidikan karakter didefinisikan sebagai Pembelajaran yang mengarahkan

pada penguatan dan pengembangan perilaku secara utuh yang dilaksanakan/ dirujuk pada suatu nilai. Penguatan adalah upaya untuk melapisi suatu perilaku

anak sehingga berlapis (kuat). Pengembangan perilaku adalah proses adaptasi perilaku anak terhadap situasi dan kondisi baru yang dihadapi berdasarkan pengalaman anak. Kegiatan penguatan dan pengembangan didasarkan pada suatu nilai yang dirujuk. Proses pendidikan karakter adalah proses yang terjadi karena didesain secara sadar, bukan suatu kebetulan. Dalam upaya menumbuh kembangkan nilai-nilai karakter peduli lingkungan pada siswa harus ditunjang oleh proses pembelajaran yang didesain khusus. Salah satu model pembelajaran dalam pendidikan karakter ini adalah pembelajaran dengan model reflektif.

Adapun karakter yang ditanamankan dalam diri siswa melalui pembelajaran haruslah dapat dinilai agar karakter tersebut dapat dikembangkan dalam diri siswa tidak hanya sebagai pengetahuan secara kognitif saja. Adisusilo (2012:75) berpendapat bahwa di Indonesia, pendidikan nilai atau karakter baru sampai wacana, slogan saja, dalam kenyataan baru sampai

pendidikan “kognitif” tentang nilai atau karakter.

Mengenai penilaian dalam pelaksanaan proses pendidikan karakter Mulyasa (2012:199) mengatakan bahwa, dalam pelaksanaan penilaian proses pendidikan karakter terdapat berbagai cara pengumpulan data tentang pemahaman pribadi peserta didik terhadap ide-ide, serta cara berfikir atau


(9)

berbuat. Hal tersebut antara lain dapat dilakukan dengan melakukan tes, baik tes lisan, tulisan, maupun tes perbuatan atau dengan cara non-tes seperti penilaian portofolio, wawancara dan ceklis, selain itu penafsiran merupakan bentuk utama dari pengumpulan dan analisis data dalam penilaian proses pendidikan karakter. Dalam kaitannya dengan penilaian hasil pembelajaran, Moekijat (1992:69) dalam Mulyasa (2011), mengemukakan teknik penilaian hasil belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Adapun mengenai penilaian sikap dikatakan bahwa penilaian belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program. Adapun penilaian jenis ini merupakan penilaian alternatif yaitu penilaian non-tes yang menilai perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk (Zainul, 2001, Wulan, 2007).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cisarua mengenai pendidikan karakter dalam proses pembelajaran serta proses asesmen karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran biologi khususnya pada konsep pencemaran lingkungan didapatkan informasi bahwa, belum terdapat asesmen untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa baik secara tes ataupun non-tes, guru merasa kesulitan dalam mengembangkan asesmen karakter tersebut.

Belum adanya asesmen yang dikembangkan untuk menilai karakter peduli lingkungan menjadi penting untuk diteliti tentang bagaimana mengembangkan asesmen untuk menilai karakter peduli lingkungan pada siswa dalam konsep pencemaran lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan


(10)

sebuah penelitian khusus mengenai pengembangan asesmen untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa SMA pada konsep pencemaran lingkungan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa SMA X dalam konsep pencemaran lingkungan?”.

Agar lebih jelas dan terarah, dari rumusan masalah penelitian ini dimunculkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana keefektifan asesmen yang dikembangkan dalam menilai karakter peduli lingkungan siswa pada konsep pencemaran lingkungan?

2. Kelebihan dan kekurangan apa sajakah yang dimiliki oleh asesmen yang dikembangkan?

3. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam menerapkan asesmen yang dikembangkan untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa? 4. Bagaimana respon guru dan siswa mengenai asesmen yang

dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan perangkat asesmen karakter peduli lingkungan dalam menilai karakter peduli lingkungan siswa pada konsep pencemaran lingkungan.


(11)

D. Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, penulis memberikan batasan ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Asesmen yang dikembangkan berupa asesmen alternatif berupa task dalam bentuk lembar penilaian diri yang dikemas menjadi handbook siswa.

2. Karakter peduli lingkungan yang diidentifikasi dalam diri siswa meliputi indikator perilaku peduli kebersihan di lingkungan kelas, perilaku peduli kebersihan di lingkungan sekolah, perilaku peduli terhadap tanaman di lingkungan sekolah, perilaku peduli kebersihan di rumah, serta perilaku peduli terhadap kondisi lingkungan secara umum.

3. Konsep pencemaran lingkungan yang dimaksud dibatasi pada masalah perusakan dan pencemaran lingkungan dalam konsep pencemaran lingkungan pada pelajaran biologi dan lebih menitik beratkan pada masalah kebersihan, dan sampah.

4. Model pembelajaran yang digunakan dalam konsep pencemaran lingkungan adalah model pembelajaran reflektif dengan pendekatan lingkungan.

E. Manfaat penelititan

1. Bagi Guru:

a. Memberikan informasi mengenai pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa pada


(12)

konsep pencemaran lingkungan yang meliputi proses pengembangan dan penerapan asesmen, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, serta kendala yang dihadapi dalam pengembangan asesmen.

b. Sebagai rekomendasi bagi guru dalam memilih model asesmen untuk menilai karakter peduli lingkungan yang ada dalam diri siswa.

c. Memotivasi guru agar dapat mengembangkan model asesmen untuk menilai karakter dalam diri siswa pada konsep lainnya dalam mata pelajaran biologi.

2. Bagi Siswa:

a. Membantu siswa dalam menilai karakter peduli lingkungan yang ada dalam dirinya.

b. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan karakter peduli lingkungan dalam diri siswa.

c. Membiasakan siswa agar dapat merefleksikan setiap pengalaman yang didapatkannya.

3. Bagi peneliti lain

a. Memberikan informasi mengenai pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa pada konsep pencemaran lingkungan.

b. Menjadi referensi mengenai jenis asesmen untuk menilai karakter siswa yang dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Dengan metode deskriptif ini peneliti menerangkan kondisi dari objek yang diteliti dan menggambarkan fenomena yang terjadi selama penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa melalui tahap ujicoba dan penerapan.

B. Definisi Operasional

1. Karakter peduli lingkungan

Merupakan skor pencapaian indikator peduli lingkungan siswa dalam lembar penilaian diri karakter peduli lingkungan.

2. Asesmen karakter peduli lingkungan

Penilaian perilaku peduli lingkungan siswa dengan menggunakan perangkat lembar penilaian diri karakter peduli lingkungan yang dikemas dalam handbook yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran konsep pencemaran lingkungan dalam waktu tertentu dengan diberikan

feedback setiap hari. Perangkat penilaian ini sebelumnya dikembangkan

melalui tahap penentuan indikator perilaku peduli lingkungan, penyusunan kisi-kisi pertanyaan dan rubrik penskoran sebagai perangkat asesmen.


(14)

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester II di SMAN x. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-x di SMAN tersebut.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive

sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

Adapun pertimbangan tersebut adalah berdasarkan pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa terdapat program peduli lingkungan terkait kebersihan kelas yang dilakukan oleh pihak sekolah. Dalam program itu dilakukan perankingan dari kelas terkotor hingga terbersih. Dalam penerapan asesmen karakter peduli lingkungan siswa ini ditentukan pengambilan kelas yang memiliki predikat kelas terkotor ke-2 yang dijadikan sampel penelitian. Hal ini dimaksudkan agar lebih memungkinkan dapat diterapkan model pembelajaran reflektif dalam konsep pencemaran lingkungan kemudian diterapkan asesmen karakter peduli lingkungan untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa tersebut. Selain itu dengan diterapkannya asesmen karakter peduli lingkungan pada siswa dalam kelas tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menumbuhkan karakter peduli lingkungan dalam diri siswa tersebut.


(15)

D. Instrumen Penelitian

1. Perangkat asesmen karakter (Lembar penilaian diri dalam bentuk handbook)

Lembar penilaian diri ini merupakan asesmen alternatif berupa task yang disusun berdasarkan pada Kompetensi Dasar (KD) siswa pada konsep pencemaran lingkungan yang diuraikan menjadi indikator perilaku peduli lingkungan yang diharapkan. Jawaban siswa pada lembar penilaian diri dirubah kedalam skor dengan beracuan pada rubrik penskoran yang disusun. Skor inilah yang menunjukkan karakter peduli lingkungan pada siswa.

2. Kuesioner

Kuesioner yang disajikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data tentang respon siswa terhadap penerapan asesmen karakter peduli lingkungan yang dikembangkan. Hasil jawaban diinterpretasikan kedalam bentuk angka yang standar penilaiannya yaitu sebagai berikut: jika jawaban siswa merupakan respon positif maka skor terhadap respon siswa tersebut adalah positif satu (+1), jika jawaban siswa merupakan respon negatif maka skor terhadap respon siswa tersebut adalah nol (0). Penskoran ini mengacu pada standar Gautman (Sugiyono, 2010). Adapun kuesioner ini diterapkan pada tahap penerapan asesmen. Untuk rangkuman kisi-kisi kuesioner yang dimaksud ditampilkan dalam Tabel 3.1.


(16)

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Siswa Mengenai Penerapan Asesmen Karakter Peduli Lingkungan

No Tujuan Jumlah

Pertanyaan

No 1 Mengidentifikasi pendapat siswa mengenai

asesmen karakter peduli lingkungan yang diberikan kepada siswa

2 1, 2

2 Mengungkap saran dan masukan terhadap asesmen karakter peduli lingkungan yang diberikan kepada siswa

1 3

3 Menggali pendapat siswa tentang manfaat dengan adanya asesmen karakter peduli lingkungan yang diberikan

1 4

4 Menggali pendapat siswa tentang Feedback yang diberikan terhadap jawaban siswa dalam asesmen karakter peduli lingkungan

1 5

Total 5 5

3. Pedoman wawancara/interview

Digunakan untuk mengungkap perilaku faktual dan mendalam pada siswa mengenai kepedulian terhadap lingkungan serta untuk uji kecocokan/kesesuaian dengan jawaban siswa dalam lembar penilaian diri. Adapun pedoman wawancara yang digunakan pada guru yaitu untuk mengungkap tangggapan guru mengenai asesmen karakter peduli lingkungan siswa yang dikembangkan dalam konsep pencemaran lingkungan.

4. Dokumentasi/Catatan penting (Anecdotal record)

Berupa catatan kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama tahap uji coba dan penerapan asesmen karakter peduli lingkungan.


(17)

E. Teknik Pengambilan Data

Adapun teknik pengambilan data yang dilakukan secara terperinci disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2. Teknik Pengambilan Data

No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber

Data 1 Task/Lembar

penilaian diri Task/Lembar penilaian diri (handbook) perilaku peduli lingkungan siswa Karakter/perilaku peduli lingkungan siswa yang muncul dalam diri siswa selama penilaian

Siswa

2 Kuesioner Lembar kuesioner Respon siswa mengenai pengembangan asesmen karakter peduli lingkungan

Siswa

3 Wawancara /Interview

Pedoman wawancara

Respon guru terhadap pengembangan assesmen karakter peduli lingkungan siswa

Guru

Perilaku faktual siswa mengenai perilaku peduli lingkungan

Siswa

4 Dokumentasi Anecdotal record Catatan penting yang terjadi selama penelitian

Siswa

F. Prosedur Penelitian

1. Mengidentifikasi masalah karakter melalui studi kurikulum dan literatur

Studi kurikulum terhadap Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam mata pelajaran biologi yang berkaitan dengan karakter serta studi literatur yang relevan dilakukan untuk perumusan masalah dalam proposal penelitian.


(18)

2. Melakukan studi pendahuluan

Dilakukan untuk mendapatkan bahan dan informasi yang akan digunakan untuk pengembangan perangkat asesmen karakter.

3. Menyusun perangkat asesmen karakter

Penyusunan asemen karakter ini meliputi penyusunan lembar penilaian diri, rubrik penskoran, pedoman indepth interview siswa, penyusunan kuesioner siswa, dan pedoman wawancara guru. Penyusunan lembar penilaian diri untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa diawali dengan menentukan indikator karakter peduli lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan. Kemudian dirancang pengembangan kisi-kisi pertanyaan dari indikator yang telah ditentukan. Lembar penilaian diri ini kemudian dikemas ke dalam bentuk handbook/buku pegangan siswa. Setelah penyusunan lembar penilaian diri tersebut kemudian melakukan penyusunan rubrik penskoran untuk lembar penilaian diri.

Dalam perangkat asesmen karakter ini disusun pula pedoman indepht

interview berupa pertanyaan yang mencakup lembar penilaian diri yang

dikembangkan dan penyusunan pedoman kuesioner siswa untuk mengungkap respon siswa mengenai penerapan asesmen karakter. Adapun pembuatan kuesioner diawali dengan penyusunan kisi-kisi kuesioner, kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan terbuka mengenai respon siswa terhadap penerapan asesmen karakter peduli lingkungan. Begitu pula dengan penyusunan pedoman wawancara pada guru, diawali dengan menyusun kisi-kisi pedoman wawancara guru kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan


(19)

mengenai respon guru terhadap penerapan asesmen karakter peduli lingkungan pada siswa. Seluruh perangkat asesmen karakter ini kemudian di-judgment oleh dosen ahli sebelum diterapkan pada siswa.

4. Menguji coba perangkat asesmen karakter peduli lingkungan

Perangkat penilaian yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada siswa yang telah mendapatkan materi konsep pencemaran lingkungan. Data dari uji coba ini akan dianalisis dan hasilnya akan digunakan untuk perbaikan perangkat penilaian asesmen karakter yang dikembangkan.

5. Memperbaiki perangkat asesmen karakter peduli lingkungan untuk tahap penerapan

Perangkat penilaian yang diuji cobakan diperbaiki dan dikembangkan kembali berdasarkan hasil temuan dan analisis data pada tahap uji coba.

6. Menerapkan perangkat asesmen karakter peduli lingkungan

Perangkat penilaian yang digunakan dalam tahap penerapan ini adalah lembar penilaian diri siswa peduli lingkungan yang telah diperbaiki berdasarkan hasil uji coba dan telah di-judgment kembali oleh dosen ahli, kuesioner siswa dan pedoman wawancara guru mengenai respon guru dan siswa terhadap penerapan asesmen karakter peduli lingkungan. Penerapan asesmen karakter peduli lingkungan siswa SMA untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa diberikan kepada satu kelas siswa kelas X.

7. Menganalisis data dan perangkat asesmen

Setelah melakukan penerapan semua perangkat asesmen untuk menilai karkater peduli lingkungan siswa, pada tahap ini dilakukan analisis kuantitatif


(20)

dan kualitatif pada seluruh perangkat penilaian yang telah digunakan dan data yang diperoleh dari perangkat penilaian yang dikembangkan. Pada tahapan ini diawali dengan melakukan pemilihan dan penyortiran dari seluruh data yang didapatkan, sehingga dapat memudahkan antara data yang akan digunakan dan data yang tidak akan digunakan.

8. Memvalidasi perangkat asesmen (uji kecocokan dengan indepth interwiew pada siswa)

Untuk memvalidasi perangkat lembar penilaian diri yang digunakan dilakukan dengan cara indepth interview pada siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan sesuai pedoman interview yang telah disusun. Validasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian atau hubungan yang relevan antara skor tinggi atau rendah yang diperoleh siswa melalui lembar penilaian diri siswa dengan kondisi real secara langsung melalui indepth interview.

9. Menyusun rekomendasi perbaikan untuk penyusunan dan penerapan asesmen karakter peduli lingkungan

Memberikan rekomendasi untuk perbaikan dalam penyusunan dan penerapan asesmen karakter peduli lingkungan berdasarkan hasil temuan dan analisis seluruh data yang didapatkan selama proses pengembangan asesmen untuk mengembangkan asemen karakter selanjutnya.


(21)

Gambar 3.1. Bagan alur prosedur penelitian Perumusan masalah

Studi kurikulum Studi literatur

Penyusunan instrumen (perangkat asesmen karakter)

Penyusunan proposal

Seminar proposal

Revisi dan pengembangan perangkat penilaian

Penerapan asesmen karakter

Perumusan kesimpulan

Evaluasi dan Rekomendasi untuk

penelitian asesmen selanjutnya Analisis Data Identifikasi dan penentuan karakter

Judgment instrumen Judgment dan ujicoba instrumen


(22)

G. Analisis dan Pengolahan Data

1. Asesmen karakter (Lembar penilaian diri)

Sebelum melakukan pengelohan data mengenai perangkat asesmen karakter yang digunakan yaitu lembar penilaian diri dan rubrik penskoran, sebelumnya dilakukan pengolahan data terhadap jawaban siswa terhadap perangkat asesmen yang digunakan sebagai profil karakter peduli lingkungan siswa. Untuk mengetahui karakter siswa yang dinilai dengan menggunakan lembar penilaian diri, diawali dengan melakukan penskoran terhadap jawaban siswa kemudian dilakukan penjumlahan terhadap skor jawaban siswa tersebut.

Perhitungan skor dari jawaban harian siswa pada lembar penilaian diri secara terperinci dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Dihitung total skor harian setiap siswa 2. Dicari total skor harian seluruh siswa 3. Dicari rata-rata skor harian seluruh siswa 4. Dicari skor rata-rata skor selama lima hari 5. Interpretasi skor selama lima hari

Untuk mengetahui rata-rata skor selama lima hari didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut:

Nilai rata =

NR H-1+NR H-2+NR H-3+NR H-4+NR H-5 Jumlah Hari


(23)

Keterangan:

NR H-1 : Nilai Rata-rata Hari ke 1 NR H-2 : Nilai Rata-rata Hari ke 2 NR H-3 : Nilai Rata-rata Hari ke 3 NR H-4 : Nilai Rata-rata Hari ke 4 NR H-5 : Nilai Rata-rata Hari ke 5

Nilai rata-rata yang diperoleh selama lima hari kemudian dikonversi ke nilai 100 dengan perhitungan sebagai berikut:

100 =

Data yang didapatkan diinterpretasikan berdasarkan skala 0-100 menurut penafsiran Muhibbin Syah (2005:153). sebagai berikut:

Tabel 3.3. Skor dan Interpretasi Karakter Siswa

Skor Interpretasi

80-100 Sangat baik

70-79 Baik

60-69 Cukup

50-59 Kurang

40-49 Sangat kurang

Untuk mengolah data terhadap perangkat asesmen karakter yang digunakan dilakukan penafsiran terhadap informasi yang didapatkan dari hasil observasi dan dokumentasi selama penerapan asesmen karakter. Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap setiap indikator karakter peduli lingkungan yang dikembangkan.

Nilai rata-rata

Skor maksimum harian seluruh siswa


(24)

Untuk mengetahui validitas lembar penilaian diri yang dikembangkan dilakukan dengan melakukan uji kecocokan dengan indepth interview pada beberapa siswa yang memiliki skor tinggi, sedang dan rendah. Adapun analisis secara kuantitatif untuk memvalidasi item pertanyaan dalam perangkat asesmen yang digunakan dilakukan dengan teknik korelasi

product momen seperti yang diungkapkan oleh Azwar (1996) dalam

Hamzah (2012) mengenai validitas asesmen non-tes bahwa, jika skor butir bukan dikotomi tetapi berskala interval, maka teknik korelasi product

momen dapat digunakan. Adapun cara penghitungannya adalah dengan

rumus sebagai berikut:

r = n∑XY-(∑X) (∑Y)

√{n∑X²- (∑X)²} {n∑Y²-(∑Y)²} Keterangan:

r: adalah nilai korelasi product moment n: adalah banyaknya responden

x: adalah skor butir y: adalah skor total butir

Untuk melihat validitas hasil pengujian valid atau tidak, hasil perhitungan validitas dibandingkan dengan tabel harga kritik r product

moment. Koefisien korelasi product moment (rxy) dari semua item kemudian dibandingkan dengan harga r tabel untuk mengetahui validitas masing-masing item. Jika rxy > rtabel maka item bersangkutan dinyatakan valid,


(25)

2. Kuesioner

Data berupa respon siswa mengenai penerapan asesmen karakter peduli lingkungan yang diperoleh diolah dengan memberikan penskoran antara skala positif satu dan nol (+1 dan 0). Rekapitulasi skor tersebut adalah dengan melakukan penjumlahan skor positif satu (+1) pada jawaban positif siswa dari masing-masing pertanyaan yang mewakili setiap aspek yang dijaring. Adapun jawaban negatif dari siswa bernilai nol (0) sehingga tidak dihitung rekapitulasinya.

3. Hasil wawancara

Hasil interview/wawancara pada siswa dideskripsikan dan ditafsirkan untuk uji kecocokan. Adapun hasil wawancara guru yang dideskripsikan dan ditafsirkan digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan dalam pengembangan perangkat asesmen.

4. Dokumentasi / Catatan penting (anecdotal record)

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dilakukan penafsiran untuk dianalisis keterkaitannya terhadap asesmen yang dikembangkan serta perbaikan dalam pengembangan asesmen berikutnya.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Perangkat asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli lingkungan yang dikembangkan berupa task dalam bentuk lembar penilaian diri yang dikemas menjadi handbook serta rubrik penskoran task . Handbook ini berisi lembar penilaian diri karakter peduli lingkungan siswa serta informasi mengenai identitas siswa. Rubrik penskoran digunakan untuk menilai task yang dikembangkan.

Secara umum perangkat asesmen karakter peduli lingkungan ini dapat dikatakan efektif untuk menilai karakter peduli lingkungan siswa. Hal ini berdasarkan data hasil indepth interview dengan uji cuplik yang menunjukkan kesesuaian antara skor yang didapatkan pada lembar penilaian diri dengan hasil

indepth interview pada siswa. Adapun hasil indepht interview ini masih

terdapat keterbatasan diantaranya sampel uji cuplik untuk indepht interview hanya dilakukan masing-masing pada dua orang siswa yang memiliki level pencapaian persentase tinggi dan rendah serta satu orang siswa yang memiliki level pencapaian persentase cukup. Berdasarkan data lainnya yaitu hasil pengujian validitas item pada setiap pertanyaan dengan menggunakan uji validitas product moment pearson. Diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam lembar penilaian diri tersebut memiliki kategori “valid”.


(27)

Asesmen yang dikembangkan memiliki kelebihan sebagai perangkat asesmen yang dapat menilai karakter peduli lingkungan siswa sehari-hari secara langsung dan sebagai referensi untuk guru dalam pengembangan asesmen untuk menilai karakter siswa. Adapun kekurangan dari perangkat asesmen yang dikembangkan yaitu dalam hal pelaksanaan perangkat asesmen ini membutuhkan waktu yang relatif lama. Kekurangan inipun sekaligus menjadi kendala dalam penerapan asesmen yang dikembangkan. Kendala lainnya yaitu dalam hal pengkondisian siswa untuk tetap semangat mengisi

handbook setiap hari.

Adanya pengembangan asesmen karakter ini direspon baik oleh siswa dan guru. Hal ini diantaranya dikarenakan belum adanya asesmen yang dapat menilai karakter di sekolah saat ini, sedangkan tuntutan pembelajaran berbasis karakter harus dibudayakan disekolah.

Hal yang penting dalam asesmen karakter ini adalah feedback yang diberikan kepada siswa, dengan adanya feedback ini siswa menjadi lebih termotivasi dan bersungguh-sungguh dalam melakukan penilaian karakter. Dengan memberikan feedback berupa kata-kata motivasi atas setiap jawaban siswa dapat membantu siswa untuk terus meningkatkan perilaku karakter peduli lingkungan dalam dirinya menjadi lebih baik lagi.

B. SARAN

1. Dalam penerapan asesmen karakter ini guru atau peneliti disarankan agar melakukan pengecekan terhadap pengetahuan konsep siswa. Pengecekan penguasaan konsep siswa ini dilakukan untuk mengetahui


(28)

keterkaitan antara penguasaan konsep siswa dengan karakter yang dinilai.

2. Memperkuat validasi data yang diperoleh melalui indepht interview dan melakukan peer asesmen. Peer asesmen ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran atas jawaban siswa dengan kondisi siswa yang dinilai menurut penilaian temannya sendiri.

3. Pemberian reward oleh guru atau penilai dapat menjadi feedback yang menarik untuk siswa. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih semangat dalam melakukan pengisian task/lembar penilaian diri serta memberikan motivasi positif kepada siswa untuk senantiasa meningkatkan perilaku kepedulian terhadap lingkungan.

4. Untuk penelitian lebih jauh lagi sebaiknya terlebih dahulu dilakukan observasi dan mengumpulkan data serta informasi sebanyak-banyaknya terhadap subjek dan lingkungan yang akan dinilai karakternya. Semua informasi akan sangat berguna sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikator serta pengembangan kisi-kisi pertanyaan yang akan disusun sebagai perangkat asesmen karakter. 5. Inovasi dalam hal kemasan handbook dan lembar penilaian diri

didalamnya dapat dilakukan untuk pengembangan asesmen karakter selanjutnya. Guru atau peneliti dapat menambahkan gambar atau animasi sesuai dengan karakter yang dinilai ataupun kata-kata motivasi yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan agar lebih menarik lagi untuk siswa.


(29)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Batasan Masalah ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Asesmen Alternatif ... 10

B. Pendidikan Karakter ... 12


(30)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian……… 23

B. Definisi Operasional ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Instrumen Penelitian... 25

E. Teknik Pengambilan Data ... 27

F. Prosedur Penelitian ... 27

G. Analisis dan Pengolahan Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84


(31)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Kisi-kisi Kuesioner Siswa Mengenai Penerapan Asesmen Karakter

Peduli Lingkungan ... 26

3.2. Teknik Pengambilan Data ... 27

3.3. Skor dan Interpretasi Karakter Siswa ... 33

4.1. Kisi-kisi Indikator Asesmen Karakter Peduli Lingkungan Siswa (Tahap Uji Coba) ... 38

4.2.Catatan lapangan Penerapan Asesmen (Tahap Uji Coba)…. ... 40

4.3. Perilaku Peduli Lingkungan Siswa (Tahap Uji Coba) ... 43

4.4. Rekomendasi Perbaikan Pada Task/Lembar Penilaian Diri ... 45

4.5. Rekapitulasi Skor Perilaku Karakter Peduli Lingkungan Siswa Pada Tahap Penerapan dan Interpretasinya ... 48

4.6 Catatan Lapangan (Anecdotal Record) Selama Pelaksanaan Penerapan Asesmen Karakter Peduli Lingkungan Siswa ... 52

4.7. Validitas Item Pertanyaan dalam Lembar Penilaian Diri Menggunakan Teknik Validasi Korelasi Product Moment ... 54

4.8. Hasil Indepth Interview Pada Siswa dan Informasi Kecocokan ... 56

4.9.Persentase Respon Siswa Mengenai Penerapan Perangkat Asesmen Karakter Peduli Lingkungan ... 62


(32)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ... 31

4.1. Grafik Perbandingan Persentase Perilaku Karakter Peduli Lingkungan Siswa ... 72

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-Kisi Indikator Asesmen Karakter Peduli Lingkungan Siswa (tahap uji coba) ... 84

2. Profil Task/Lembar Penilaian Diri (Tahap Uji Coba) ... 85

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 87

4. Pedoman Catatan Lapangan (Anecdotal record)... ... 104

5. Rubrik Penskoran Task/Lembar Penilaian Diri …… ... 105

6. Perubahan Kisi-kisi Task/Lembar Penilaian Diri …… ... 107

7. Perubahan Profil Task/Lembar Penilain Diri ... 109

8. Pedoman Indeepht Interview Siswa ... 111

9. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru ... 112

10. Kisi-kisi Pedoman Kuesioner Respon Siswa Mengenai Pengembangan Asesmen Karakter Peduli Lingkungan ... 113


(33)

B.HASIL PENELITIAN

1. Rekapitulasi Skor Handbook Siswa (Tahap Uji Coba)….………. 118

2. Data Hasil Skor Handbook Siswa Tahap Penerapan ……… 119

3. Skor Respon Siswa Pada Kuisioner ……….. 123

4. Contoh Jawaban Dalam Handbook Siswa……..……….. 125

5. Contoh Jawaban Dari Respon Siswa……….. 139

C.DOKUMENTASI PENELITIAN Dokumentasi Penelitian ... 140

D.ADMINISTRASI PENELITIAN 1. Surat Izin Melakukan Penelitian ... 141


(1)

80

keterkaitan antara penguasaan konsep siswa dengan karakter yang dinilai.

2. Memperkuat validasi data yang diperoleh melalui indepht interview dan melakukan peer asesmen. Peer asesmen ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran atas jawaban siswa dengan kondisi siswa yang dinilai menurut penilaian temannya sendiri.

3. Pemberian reward oleh guru atau penilai dapat menjadi feedback yang menarik untuk siswa. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih semangat dalam melakukan pengisian task/lembar penilaian diri serta memberikan motivasi positif kepada siswa untuk senantiasa meningkatkan perilaku kepedulian terhadap lingkungan.

4. Untuk penelitian lebih jauh lagi sebaiknya terlebih dahulu dilakukan observasi dan mengumpulkan data serta informasi sebanyak-banyaknya terhadap subjek dan lingkungan yang akan dinilai karakternya. Semua informasi akan sangat berguna sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikator serta pengembangan kisi-kisi pertanyaan yang akan disusun sebagai perangkat asesmen karakter. 5. Inovasi dalam hal kemasan handbook dan lembar penilaian diri

didalamnya dapat dilakukan untuk pengembangan asesmen karakter selanjutnya. Guru atau peneliti dapat menambahkan gambar atau animasi sesuai dengan karakter yang dinilai ataupun kata-kata motivasi yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan agar lebih


(2)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Batasan Masalah ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Asesmen Alternatif ... 10

B. Pendidikan Karakter ... 12


(3)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian……… 23

B. Definisi Operasional ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Instrumen Penelitian... 25

E. Teknik Pengambilan Data ... 27

F. Prosedur Penelitian ... 27

G. Analisis dan Pengolahan Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Kisi-kisi Kuesioner Siswa Mengenai Penerapan Asesmen Karakter

Peduli Lingkungan ... 26

3.2. Teknik Pengambilan Data ... 27

3.3. Skor dan Interpretasi Karakter Siswa ... 33

4.1. Kisi-kisi Indikator Asesmen Karakter Peduli Lingkungan Siswa (Tahap Uji Coba) ... 38

4.2.Catatan lapangan Penerapan Asesmen (Tahap Uji Coba)…. ... 40

4.3. Perilaku Peduli Lingkungan Siswa (Tahap Uji Coba) ... 43

4.4. Rekomendasi Perbaikan Pada Task/Lembar Penilaian Diri ... 45

4.5. Rekapitulasi Skor Perilaku Karakter Peduli Lingkungan Siswa Pada Tahap Penerapan dan Interpretasinya ... 48

4.6 Catatan Lapangan (Anecdotal Record) Selama Pelaksanaan Penerapan Asesmen Karakter Peduli Lingkungan Siswa ... 52

4.7. Validitas Item Pertanyaan dalam Lembar Penilaian Diri Menggunakan Teknik Validasi Korelasi Product Moment ... 54

4.8. Hasil Indepth Interview Pada Siswa dan Informasi Kecocokan ... 56

4.9.Persentase Respon Siswa Mengenai Penerapan Perangkat Asesmen Karakter Peduli Lingkungan ... 62


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ... 31

4.1. Grafik Perbandingan Persentase Perilaku Karakter Peduli Lingkungan Siswa ... 72

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-Kisi Indikator Asesmen Karakter Peduli Lingkungan Siswa (tahap uji coba) ... 84

2. Profil Task/Lembar Penilaian Diri (Tahap Uji Coba) ... 85

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 87

4. Pedoman Catatan Lapangan (Anecdotal record)... ... 104

5. Rubrik Penskoran Task/Lembar Penilaian Diri …… ... 105

6. Perubahan Kisi-kisi Task/Lembar Penilaian Diri …… ... 107

7. Perubahan Profil Task/Lembar Penilain Diri ... 109

8. Pedoman Indeepht Interview Siswa ... 111

9. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru ... 112

10. Kisi-kisi Pedoman Kuesioner Respon Siswa Mengenai Pengembangan Asesmen Karakter Peduli Lingkungan ... 113


(6)

B.HASIL PENELITIAN

1. Rekapitulasi Skor Handbook Siswa (Tahap Uji Coba)….………. 118

2. Data Hasil Skor Handbook Siswa Tahap Penerapan ……… 119

3. Skor Respon Siswa Pada Kuisioner ……….. 123

4. Contoh Jawaban Dalam Handbook Siswa……..……….. 125

5. Contoh Jawaban Dari Respon Siswa……….. 139

C.DOKUMENTASI PENELITIAN Dokumentasi Penelitian ... 140

D.ADMINISTRASI PENELITIAN 1. Surat Izin Melakukan Penelitian ... 141