MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN MELALUI E-LEARNING BERBASIS MOODLE : Studi Kuasi Eksperimen pada Mahasiswa Tingkat I Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2010/2011.

(1)

vi

Halaman ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv vi xi xii xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian B. Identifikasi Masalah Penelitian C. Rumusan Masalah Penelitian D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis 2. Manfaat Praktis F. Asumsi

G. Hipotesis

H. Definisi Operasional

1 11 12 13 14 14 14 16 16 17 BAB II. MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARYA

ILMIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN MELALUI E-LEARNING BERBASIS MOODLE

24

A. Hakikat Model Pembelajaran B. Rumpun Model Pembelajaran C. Menulis

1. Hakikat Menulis 2. Tujuan Menulis 3. Manfaat Menulis 4. Tahap-tahap Menulis D. Karya Ilmiah

1. Hakikat Karya Ilmiah 2. Ciri-ciri Karya Ilmiah 3. Jenis Karya Ilmiah

4. Bahasa dalam Karya Ilmiah E. Dokumentasi Keperawatan

1. Hakikat Dokumentasi Keperawatan 2. Kualitas Dokumentasi Keperawatan 3. Format Dokumentasi Keperawatan F. E-Learning

1. Hakikat E-Learning 2. Manfaat E-Learning

3. Kelebihan dan Kelemahan E-Learning

24 29 31 31 32 34 37 39 39 41 42 44 47 47 50 51 55 55 63 65


(2)

vii

H.Jati Diri, Kepribadian, dan Karakter

I. Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-Learning Berbasis MOODLE

1. Orientasi Model 2. Model Pembelajaran

a. Sintaksis

b. Sistem Sosial Belajar c. Prinsip Reaksi d. Sistem Penunjang e. Penerapan

f. Dampak Instruksional dan Penyerta

J. Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui Cooperative Learning Teknik Jigsaw

1. Orientasi Model 2. Model Pembelajaran

a. Sintaksis

b. Sistem Sosial Belajar c. Prinsip Reaksi d. Sistem Penunjang e. Penerapan

f. Dampak Instruksional dan Penyerta

K. Pembelajaran Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan dalam Silabus Mata Kuliah Bahasa Indonesia Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung L. Penelitian-penelitian Terdahulu yang Relevan

69 72 73 74 74 77 78 78 79 80 81 85 85 85 86 87 88 88 88 89 90 BAB III. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 94

A. Metode dan Desain Penelitian B. Prosedur Penelitian

C. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian D. Instrumen Penelitian

E. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Penyusunan Instrumen Pengumpul Data

a. Penyusunan Instrumen Tes Menulis b. Penyusunan Pedoman Observasi

c. Penyusunan Pedoman Wawancara Respons Pengajar

d. Penyusunan Angket Respons Mahasiswa 2. Uji Validitas dan Reabilitas Alat Pengumpul Data 3. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

a. Hasil Uji Tingkat Kesamaan antar Penimbang (Judgement Expert)

b. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Tes Menulis pada Mahasiswa STIKep PPNI

94 95 99 99 100 100 100 110 116 118 121 122 123 124


(3)

viii G. Teknik Pengolahan Data H. Paradigma Penelitian

126 133 BAB IV. DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN 134

A. Data dan Analisis Data

1. Rancangan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-Learning Berbasis MOODLE beserta Silabus, RPP, dan Materi Pembelajaran

a. Pertemuan I b. Pertemuan II c. Pertemuan III d. Pertemuan IV

2. Proses Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan

a. Deskripsi Proses Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan Menggunakan Model Konvensional Cooperative Learning Metode Jigsaw

1) Kegiatan Awal 2) Kegiatan Inti 3) Kegiatan Penutup

b. Deskripsi Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen menggunakan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-Learning Berbasis MOODLE

1) Pembelajaran Pertemuan ke-1 a) Kegiatan Awal

b) Kegiatan Inti c) Kegiatan Akhir

2) Pembelajaran Pertemuan ke-2 a) Kegiatan Awal

b) Kegiatan Inti c) Kegiatan Akhir

3) Pembelajaran Pertemuan ke-3 a) Kegiatan Awal

b) Kegiatan Inti c) Kegiatan Akhir

4) Pembelajaran Pertemuan ke-4 a) Kegiatan Awal

b) Kegiatan Inti c) Kegiatan Akhir

134 134 134 135 136 137 137 138 138 138 139 139 139 139 140 140 141 141 141 142 143 143 144 144 145 145 146 146


(4)

ix

c. Analisis Hasil Observasi Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Menggunakan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-Learning Berbasis MOODLE

1) Kegiatan Awal 2) Kegiatan Inti

3) Pemanfaatan Alat/Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

4) Penggunaan Metode Pembelajaran 5) Sikap dan Penampilan

6) Kegiatan Akhir Pembelajaran

3. Hasil Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan Sebelum dan Sesudah Perlakuan

a. Tingkat Kemampuan Menulis Kelas Eksperimen b. Tingkat Kemampuan Menulis Kelas Kontrol 4. Hasil Uji Tingkat Kesamaan antarpemeriksa Tes

Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan 5. Pengujian Sifat Data

a. Uji Normalitas b. Uji Homogenitas 6. Uji Hipotesis

a. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Prates pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Pascates pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Prates dan Pascates pada Kelas Eksperimen

d. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Prates dan Pascates pada Kelas Kontrol

7. Analisis Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan

8. Deskripsi Respons Pengajar dan Mahasiswa terhadap Penerapan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah melalui E-Learning Berbasis MOODLE

a. Deskripsi Hasil Wawancara dengan Pengajar tentang Penerapan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-learning Berbasis Moodle

b. Deskripsi Angket Respons Mahasiswa tentang Penerapan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-learning Berbasis Moodle

147 148 148 150 150 151 152 153 155 159 163 164 164 165 166 166 167 167 169 170 251 252 255


(5)

x

2) Respons terhadap Sintaksis

3) Respons terhadap Sistem Sosial Belajar 4) Respons terhadap Prinsip Reaksi 5) Respons terhadap Sistem Penunjang 6) Respons terhadap Penerapan

7) Respons terhadap Dampak Instruksional dan Penyerta

B. Hasil Analisis

C. Pembahasan Hasil Analisis

1. Relevansi Penelitian dengan Landasan Teori 2. Hasil Penelitian dengan Penelitian yang Relevan D.Perbaikan Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah

Dokumentasi Keperawatan melalui E-learning Berbasis MOODLE

259 260 260 261 261 261 262 263 270 270 271 272

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 281

A. Simpulan B. Saran

281 290 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

291 300


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan zaman sebagai akibat dari transformasi teknologi dan perkembangan sosial berjalan terus dan tidak dapat dihindarkan. Berbagai aspek kehidupan dituntut beradaptasi dengan perubahan zaman demi mempertahankan eksistensinya.

Pendidikan sebagai salah satu aspek kehidupan harus mampu membangun sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan secara efektif dan efisien, dengan memanfaatkan seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal dengan ICT (Information and Communication Technology).

Pemanfaatan ICT untuk pendidikan dirasakan sebagai conditio sine quanon atau prasyarat mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Menurut Indrajut (Rokhman, 2009: 85), fungsi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi, yakni sebagai: 1) gudang ilmu, 2) alat bantu pembelajaran, 3) fasilitas pendidikan, 4) standar kompetensi, 5) penunjang administrasi, 6) alat bantu manajemen sekolah, dan 7) infrastruktur

pendidikan.

Salah satu pemanfaatan ICT di bidang pendidikan adalah e-learning. Secara harfiah e-learning yang terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronic’ bermakna elektronika, dan ‘learning’ bermakna pembelajaran. Jadi e-learning berarti kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi


(7)

elektronik. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, makna e-learning memiliki banyak arti sesuai sudut pandang masing-masing ahli.

Berdasarkan Glossary of E-Learning Terms (Wahono, 2008: http:// romisatriawahono.net / 2008 / 01 / 23 / meluruskan – salah – kaprah - tentang e-learning/): ’E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar-mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone’. Menurut Hartley (Wahono, 2008: http://romisatria wahono.net /2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-learning/): ’E-Learning merupakan suatu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan lain’.

Surjono (2009), menambahkan pengertian e-learning kini telah berkembang kepada penggunaan sistem dan penggunaan internet dalam pendidikan, yaitu suatu pengelolaan pembelajaran melalui media internet atau web yang meliputi aspek-aspek materi, evaluasi, interaksi, komunikasi, dan kerjasama.

Penggunaan istilah e-learning pun sebelumnya telah berganti-ganti seperti

Online Educational Delivery Applications (OEDA), Virtual Learning

Environments (VLE), Web Learning Environments (WLE), Managed Learning Environments (MLE), atau Network Learning Environment (NLE) (Anggoro, 2005). Adapun istilah e-learning ditemukan oleh Jay Cross pada tahun 1998 (Mason dan Rennie, 2010: xii).

Sejak dikenalkan istilah e-learning sampai kini masih bertahan dengan istilah tersebut. Walaupun telah bermuncullan istilah-istilah seperti blended learning,


(8)

online learning, hybrid learning, mobile learning, enhanced learning atau bahkan experiential learning semua berasal dari e-learning yang diadaptasikan dengan situasi kondisi yang dihadapi. Menurut Mason dan Rennie (2010: xvii) setiap istilah terkait media apa pun yang sudah dipopulerkan akan mengalami perubahan berikut ini: awalnya hanya sebagai kata yang belum jelas; kemudian menjadi banyak sekali digunakan sehingga para pengguna awal tergerak untuk memantapkannya sebagai kata atau konsep baru, dan akhirnya istilah itu musnah tanpa bekas atau menemukan tempat yang sah sebagai penanda suatu ide atau praktik tertentu.

E-learning menawarkan virtualisasi proses belajar-mengajar konvensional, seperti manajemen kelas, pembuatan konten, forum diskusi, sistem penilaian, sistem ujian dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar-mengajar melalui sistem software yang disebut Learning Management System (LMS) (Wahono, 2008: http://romisatria wahono.net /2008/01/23 /meluruskan-salah- kaprah-tentang-e-learning/, 2008).

Djuniadi (2005: 1) menyatakan berdasarkan hasil analisis dan pengamatan terhadap 67 buah produk LMS yang dikeluarkan EduTools, hanya lima buah LMS yang memperhatikan faktor pedagogik dalam pengembangan perangkat lunak tersebut. Kelima LMS itu adalah MOODLE, Kewl, Fle, MimerDesk, dan Virtual-U. LMS MOODLE merupakan software yang paling mudah, sederhana, dan dapat diperoleh secara gratis untuk diterapkan di dunia pendidikan. Berdasarkan asal-usulnya nama MOODLE berasal dari singkatan Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environtment yang pertama kali dikenalkan oleh Martin Dougiamas seorang computer scientist dan edukator. Sesuai pendapat Surjono (2009: 6),


(9)

MOODLE merupakan salah satu LMS yang dapat diperoleh secara bebas melalui http://MOODLE.org. MOODLE dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan dan memodifikasi sistem e-learning sesuai dengan kebutuhan. Saat ini terdapat lebih dari 28 ribu situs e-learning tersebar di lebih dari 186 negara yang dikembangkan dengan MOODLE.

Keuntungan menggunakan e-learning termasuk didalamnya LMS MOODLE menurut Nurhayati dkk. (2008: 14), adalah memungkinkan pembelajaran menjadi lebih fleksibel tanpa dibatasi ruang dan waktu, memperhatikan pembelajar secara individual, dan dapat menghemat biaya.

Selanjutnya Permana (2009: 29-32) mengungkapkan manfaat e-learning dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut peserta didik dan pengajar.

1. Bagi peserta didik, kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan pengajar setiap saat. Dengan demikian, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

2. Bagi pengajar, kegiatan e-learning bermanfaat untuk: a. lebih memudahkan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi; b. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak; c. mengontrol kegiatan belajar peserta didik, bahkan pengajar pun dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama suatu topik dipelajari, serta berapa kali peserta


(10)

didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu; d. memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

Adapun manfaat e-learning menurut Bates dan Wulf (Permana, 2010) terdiri dari empat hal, yaitu:

1. meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pengajar (enhance interactivity);

2. memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility);

3. menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience);

4. mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Tak terkecuali dalam pembelajaran bahasa, khususnya keterampilan menulis pada jenjang perguruan tinggi dirasakan perlu pemanfaatan e-learning berbasis MOODLE. Terutama bagi mahasiswa Akademi Keperawatan yang hampir sebagian waktu belajarnya dilaksanakan di lahan praktik, sehingga waktu untuk melaksanakan bimbingan menulis relatif kecil. Padahal kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami mahasiswa. Selain itu, menurut Yunus (Tanpa tahun: http://pustaka.ut.ac.id./index.php) keterampilan menulis merupakan kegiatan yang kompleks sehingga membutuhkan proses bimbingan intensif. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan


(11)

ide secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya.

Tuntutan kemampuan menulis bagi mahasiswa tertuang dalam PP Nomor 30 Pasal 2 yang mengamanatkan bahwa pendidikan tinggi bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik secara profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Sehubungan dengan itu, seorang lulusan pendidikan tinggi disamping mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidangnya, diharapkan pula mampu berkomunikasi menggunakan bahasa ilmiah baik lisan maupun tulisan.

Namun realita di lapangan masih banyak mahasiswa yang menganggap tugas menulis sebagai beban berat. Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis memang meminta banyak tenaga, waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh. Di samping itu, kegiatan menulis menuntut keterampilan yang kadang-kadang tidak dimiliki mahasiswa. Ada pula kelompok yang meragukan kegunaannya, apalagi jika tugas menulis itu dikaitkan dengan mata kuliah yang bukan merupakan mata kuliah bidang studinya (Akhadiah dkk, 1988: 1).

Selain itu, Suherli (Widodo, 2009) menyimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa Indonesia ragam keilmuan secara tertulis masih sangat lemah. Pada saat menulis, mereka tidak menghiraukan ketentuan penggunaan bahasa Indonesia ragam keilmuan, baik penggunaan ejaan (penulisan huruf dan tanda baca), bentuk kata dan diksi, penyusunan kalimat efektif, maupun menyusun paragraf.


(12)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti melalui wawancara kepada salah seorang pengajar di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung, mengeluhkan bahwa masih banyak mahasiswa belum mampu menuangkan gagasan secara efektif pada pembuatan dokumentasi keperawatan. Hal ini merupakan masalah karena sebagai mahasiswa tentu dituntut untuk mampu menulis karya ilmiah sebagai wahana berpikir kritis dan ilmiah. Selain itu, akan berakibat fatal bagi klien apabila mahasiswa telah bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Penggunaan kalimat-kalimat tidak efektif yang dapat menimbulkan berbagai tafsiran dalam pendokumentasian pengkajian awal sangat memungkinkan terjadinya kesalahan perawatan dan pengobatan di kalangan tenaga paramedis.

Selain itu, berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti terhadap beberapa karya ilmiah dokumentasi keperawatan masih ditemukan beberapa kesalahan, yaitu: 1. kualitas isi masih ada yang kurang tepat, kurang lengkap, dan kurang sistematis dalam penyajian ide; 2. penggunaan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) masih banyak kesalahan dalam pemakaian huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca; 3. struktur kalimat masih tidak jelas; 4. kalimat masih belum efektif ; 5. pilihan kata (diksi) masih ada yang tidak tepat dan kurang bervariasi; 6. Paragraf masih kurang memperhatikan kepaduan dan keselarasan antarkalimat. Kesalahan-kesalahan tersebut sering terjadi dan berulang pada setiap angkatan. Untuk itu, perlu segera ditanggulangi agar tidak terus berlanjut.

Salah satu komponen yang dapat menunjang keterampilan menulis di perguruan tinggi, khususnya akademi keperawatan adalah perkuliahan Bahasa


(13)

Indonesia sebagai Mata Kuliah Dasar Umum yang menitikberatkan pada menulis karya tulis ilmiah. Di dalam karya tulis ilmiah (laporan tugas akhir) akademi keperawatan terdapat dokumentasi keperawatan yang terdiri dari 1) dokumentasi pengkajian keperawatan, 2) dokumentasi diagnosa keperawatan, 3) dokumentasi rencana keperawatan, 4) dokumentasi intervensi keperawatan, dan 5) dokumentasi evaluasi keperawatan (Hidayat, 2002).

Dokumentasi pengkajian keperawatan sebagai bagian awal dari dokumentasi keperawatan memegang peranan penting bagi proses asuhan keperawatan berikutnya. Jika terjadi kesalahan atau kekeliruan pada tahap pencatatan dokumentasi pengkajian keperawatan, maka akan membahayakan jiwa pasien karena kesalahan tindakan (malapraktik).

Dokumentasi pengkajian keperawatan merupakan catatan tentang hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi klien/pasien, membuat data dasar tentang klien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan klien (Hidayat, 2002: 8). Nursalam (2001: 17) menambahkan bahwa pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.

Pengkajian dilakukan saat klien masuk instansi layanan kesehatan. Data yang diperoleh sangat berguna untuk menentukan tahap selanjutnya dalam proses keperawatan. Data yang salah atau kurang tepat dapat mengakibatkan kesalahan dalam penetapan diagnosis yang tentunya akan berdampak pada langkah selanjutnya (Asmadi, 2008: 168).


(14)

Dokumentasi pengkajian keperawatan sebagai bagian karya ilmiah ditulis dalam bentuk format khusus yang terdiri dari: 1. format isian identitas klien/pasien dan penanggung jawab klien/pasien, 2. beberapa kalimat yang menarasikan keluhan, riwayat kesehatan, dan aspek psikososial-spiritual klien/pasien, 3. beberapa kalimat yang mendeskripsikan pemeriksaan fisik, pola aktivitas, dan data penunjang klien/pasien.

Mengacu pada pendapat Yunus (Tanpa tahun: http://pustaka. ut.ac.id./index.php) yang menyatakan bahwa di antara penyebab orang tidak suka dan tidak mampu menulis ialah karena orang merasa tidak berbakat serta tidak tahu cara dan tujuan menulis. Alasan itu sebenarnya tak terlepas dari pengalaman belajar yang dialaminya di sekolah. Lemahnya guru, kurangnya model, dan kekeliruan dalam belajar menulis yang melahirkan mitos-mitos tentang menulis, memperparah keengganan orang untuk menulis.

Menurut Dardjowidjojo (1987) kekurangtepatan metode dan teknik perkuliahan merupakan penyebab kegagalan perkuliahan bahasa Indonesia. Adapun menurut Baradja, Stern, dan Arends (Widodo, 2009: 4) multifaktor dalam pembelajaran bahasa, yakni kurikulum, konteks sosial siswa, karakteristik kemampuan siswa dan guru, kondisi bahan pembelajaran, praktik proses pembelajaran, dan tujuan belajar suatu bahasa belum terungkap, bahkan belum terpadukan secara sinergi.

Oleh sebab itu, sebagai salah satu upaya mengatasi masalah tersebut perlu adanya ketepatan dan kecermatan pengajar dalam memilih model pembelajaran yang mampu menyinergikan unsur-unsur dalam proses pembelajaran menulis karya


(15)

ilmiah dokumentasi keperawatan disertai keleluasaan dalam bimbingan intensif secara individu tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian, diharapkan model pembelajaran e-learning berbasis MOODLE dapat dijadikan solusi bagi mahasiswa untuk tetap menjalin komunikasi khususnya yang berkaitan dengan menulis karya ilmiah baik dengan pengajar maupun teman sejawat, sekalipun mata kuliah bahasa Indonesia telah usai masa kontraknya. Selain itu, melalui model ini diharapkan dapat memunculkan karakter mahasiswa dalam mengolah informasi secara cermat dan mandiri sehingga mampu menstimulasi minat mahasiswa dalam melaksanakan penelitian, khusunya pengkajian keperawatan.

Berbagai penelitian tentang menulis telah banyak dilakukan, namun penelitian menulis di kalangan perguruan tinggi, khususnya keterampilan menulis pada suatu bidang profesi tertentu seperti keperawatan masih jarang. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk membahas kajian bahasa Indonesia untuk tujuan khusus, yaitu bahasa Indonesia untuk keperawatan.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian berkenaan dengan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi pengkajian keperawatan dan e-learning berbasis MOODLE. Sebagai bahan perbandingan terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan pembelajaran menulis, model pembelajaran e-learning, dan dokumentasi keperawatan, yaitu: Peningkatan Penggunaan Kalimat Efektif dalam Karya Ilmiah Bidang Kewarganegaraan melalui Penyusunan Model Bahan Ajar karya Heni Heryani pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia SPs-UPI


(16)

tahun 2009; Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Perawat dalam Melakukan Dokumentasi Keperawatan, karya S. Haeriyanto, Nelly Yardes, dan Ace Sudrajat (Jurnal 2007); Persepsi Mahasiswa dalam Penerapan E-Learning sebagai Aplikasi Peningkatan Kualitas Pendidikan, karya Syafiul Muzid dan Mishbahul Munir (Jurnal 2005); Model Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Pendekatan Respons Pembaca Berbasis Blog di Internet, karya Rae Dadela (Tesis SPs-UPI tahun 2010); Penerapan Model Investigasi Kelompok Berorientasi Penilaian Bersama dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Mahasiswa, karya Mulyanto Widodo (Disertasi SPs-UPI tahun 2009); Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis Berbahasa Indonesia Mahasiswa melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Logika Toulmin, karya Yuliana Setiyaningsih (Disertasi SPs-UPI tahun 2008).

Adapun judul penelitian yang akan peneliti laksanakan: Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-Learning Berbasis MOODLE (Studi Kuasi Eksperimen pada Mahasiswa Tingkat I di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung Tahun Akademik 2010/2011).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan.

2. Dibutuhkan model pembelajaran efektif yang mampu mengasah kemampuan menulis mahasiswa secara intensif.


(17)

3. Pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE belum ada.

4. Belum diketahuinya respons pengajar dan mahasiswa apabila diterapkan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

5. Belum diketahuinya karakter apa yang dapat dibangun mahasiswa apabila diterapkan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah rancangan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung?

2. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan menggunakan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung?

3. Apakah model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung?


(18)

4. Bagaimana respons pengajar dan mahasiswa terhadap model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE?

5. Karakter apa yang dapat dibangun mahasiswa setelah perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk:

1. mengetahui rancangan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung;

2. mengetahui proses pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan menggunakan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung;

3. mengetahui keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung;

4. mengetahui respons pengajar dan mahasiswa terhadap model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE;


(19)

5. mengetahui karakter yang dapat dibangun mahasiswa setelah perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoretis dan manfaat praktis yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini, yaitu:

a. dapat memperkaya kajian pembuatan dokumentasi keperawatan tidak hanya dari sudut pandang ilmu keperawatan, tetapi dikaji pula dari sudut pandang ilmu bahasa, khususnya dalam penerapan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar;

b. dengan adanya penelitian ini, secara teoretis dapat memperkaya kajian bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keperawatan yang menungkinkan adanya bahasa Indonesia untuk tujuan khusus, yaitu bahasa Indonesia untuk keperawatan.

c. peneliti dapat mengetahui keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE di Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung;

d. dengan pemanfaatan e-learning berbasis MOODLE pengayaan teori pembelajaran menulis, khususnya menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan dapat bertambah ditunjang pembelajaran berbasis ICT.


(20)

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Manfaat bagi Peneliti

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, manfaat yang dapat peneliti peroleh yaitu:

1) mengetahui kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa secara nyata, untuk dapat memberikan masukan positif terhadap para pengajar pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan;

2) mengetahui keefektifan pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

b. Manfaat bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa pelaksanaan penelitian ini:

1) dapat memberikan bimbingan dan perhatian yang lebih intensif dan individual khususnya dalam pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan dari pengajar;

2) dapat mengembangkan fleksibilitas belajar yang tinggi sesuai keinginan dan kesiapan belajar masing-masing mahasiswa;

3) mahasiswa dapat menjalin komunikasi secara berkesinambungan baik kepada pengajar maupun sesama teman di dunia maya ketika mengalami masalah penulisan karya ilmiah, khususnya dokumentasi keperawatan sekalipun kontrak mata kuliah bahasa Indonesia telah berakhir;

4) mendapat pengalaman belajar melalui internet yang dapat menjadi bekal dikemudian hari baik pada saat kuliah maupun terjun ke dunia kerja dalam


(21)

mengakses berbagai informasi di dunia maya, mengirim dan menerima e-mail, chatting, forum diskusi, dan membaca berita.

c. Manfaat bagi Para Peneliti

Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbandingan.

F. Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pembuatan karya ilmiah dokumentasi keperawatan diperlukan agar dokumentasi tersebut dapat dipahami oleh pembacanya sesuai gagasan penulis.

2. Keterampilan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan dapat diajarkan dan dipahami mahasiswa dengan latihan dan bimbingan berkesinambungan. 3. Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui

e-learning berbasis MOODLE memungkinkan mahasiswa belajar lebih fleksibel dan intensif.

4. Fleksibilitas dalam pembelajaran mendatangkan respons positif bagi mahasiswa. 5. Suatu perlakuan model pembelajaran akan mempengaruhi sikap mahasiswa yang

lambat laun akan mempengaruhi karakter yang dimilikinya.

G. Hipotesis


(22)

Ho: Model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan.

Ha: Model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan.

H. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran mengacu pada pendapat Joyce dan Weil (1980: 1) adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing tindakan/aksi pengajar. Yang dimaksud model pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu rencana atau pola yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, menyusun bahan pembelajaran, dan membimbing tindakan/aksi pengajar Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu: orientasi model, model pembelajaran (sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem penunjang), penerapan, dampak instruksional, dan dampak penyerta.

2. Menulis

Menulis menurut Wiyanto (2004: 1-2), mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang diubah itu bunyi bahasa, yaitu bunyi yang


(23)

dihasilkan oleh alat ucap manusia (mulut dan perangkat kelengkapannya : bibir, lidah, gigi, dan langit-langit). Bunyi bahasa itu sebenarnya menjadi lambang atau wakil sesuatu yang lain. Yang diwakili dapat berupa benda, perbuatan, sifat, dan lain-lain. Kedua, menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Jadi yang dimaksud menulis dalam penelitian ini adalah kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis.

3. Karya Ilmiah

Karya ilmiah menurut Firman (2004: http//www. fpmipa.upi.edu/bi/pdf /Karya%20ilmiah.pdf) adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Dalam karya ilmiah harus menggunakan ragam bahasa ilmiah yang menurut Nazar (2004: 9) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).

b) Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta atau dapat diterima akal sehat (logis).

c) Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.


(24)

e) Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.

f) Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.

g) Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.

h) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.

Yang dimaksud karya ilmiah dalam penelitian ini adalah laporan hasil pengkajian mahasiswa terhadap pasien/klien berdasarkan kasus penyakit yang diberikan pengajar dengan memperhatikan aspek-aspek: kualitas isi, kalimat efektif, struktur, diksi, EYD, dan paragraf.

4. Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan yang dimaksud di sini adalah dokumentasi pengkajian keperawatan. Menurut Hidayat (2002: 8) dokumentasi pengkajian keperawatan merupakan catatan tentang hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi klien/pasien, membuat data dasar tentang klien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan klien. Berdasarkan Potter dan Perry (1999: 247) format dokumentasi keperawatan pada dasarnya memiliki tiga wilayah, yaitu: identitas pasien/klien, penanggung jawab pasien/klien, serta riwayat kesehatan pasien/klien. Asmadi menambahkan (2008: 180) sebagai alat komunikasi, tulisan dalam dokumentasi keperawatan harus jelas, tegas, sistematis, terbaca, dan tidak boleh memakai istilah atau singkatan-singkatan yang tidak lazim.


(25)

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari disfungsi komunikasi. Jadi yang dimaksud dokumentasi keperawatan dalam penelitian ini adalah laporan hasil pengkajian mahasiswa terhadap pasien/klien sesuai kasus penyakit yang diberikan pengajar, mencakup: identitas pasien/klien, penanggung jawab pasien/klien, serta riwayat kesehatan pasien/klien.

5. E-Learning Berbasis MOODLE

E-learning menurut Hartley (Wahono, 2008) merupakan suatu jenis belajar-mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan lain. Dalam pengembangannya berdasarkan pendapat Haughey (Subari, 2007: http://subaridar gombez .wordpress.com /2008/07/29/mendesain-model-e-learning-yang-menarik-dan interaktif), e-learning dapat digunakan sebagai media pada pembelajaran tatap muka saja, tatap muka dan jarak jauh menggunakan internet online, dan sepenuhnya jarak jauh menggunakan internet online. Adapun MOODLE menurut Dougiamas (Adri, 2008: http://elearning. ft.unp.ac.id) merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang merupakan salah satu sistem aplikasi dalam e-learning untuk mengelola pembelajaran. Jadi yang dimaksud e-learning berbasis MOODLE dalam penelitian ini adalah sistem aplikasi MOODLE versi 1.9 yang digunakan sebagai media pendukung proses belajar-mengajar melalui internet yang dilaksanakan secara tatap muka di kelas dan jarak jauh (online). Sistem dan aplikasi MOODLE versi 1.9 tersebut dapat diakses kapan saja sehingga memberikan kemudahan interaksi baik antara pengajar dengan mahasiswa maupun antara sesama mahasiswa. Adapun fasilitas-fasilitas yang


(26)

disediakan sistem aplikasi MOODLE versi 1.9 tersebut, adalah: 1) penyajian bahan, yaitu: materi pelajaran, jadwal pelajaran, silabus, dan rencana pembelajaran; 2) fasilitas layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan, yaitu: layanan forum diskusi, chatting, e-mail, kuis, dan berita, serta 3) penilaian online.

Jadi, yang dimaksud Model Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan melalui E-Learning Berbasis MOODLE dalam penelitian ini adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, merancang bahan, dan membimbing tindakan/aksi pengajar. Pembelajaran yang dimaksud di sini adalah pembelajaran mengungkapkan gagasan secara tertulis ke dalam bentuk laporan hasil pengkajian terhadap pasien/klien berdasarkan kasus penyakit yang diberikan pengajar mencakup: identitas pasien/klien, penanggung jawab pasien/klien, serta riwayat kesehatan pasien/klien. Adapun dalam pelaksanaannya proses pembelajaran menggunakan fasilitas pendukung berupa sistem aplikasi MOODLE versi 1.9 yang dilaksanakan secara tatap muka di kelas dan jarak jauh (online). Sistem dan aplikasi MOODLE versi 1.9 tersebut dapat diakses kapan saja sehingga memberikan kemudahan interaksi baik antara pengajar dengan mahasiswa maupun antara sesama mahasiswa. Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan sistem aplikasi MOODLE versi 1.9 tersebut, adalah: 1) penyajian bahan, yaitu: materi pelajaran, jadwal pelajaran, silabus, dan rencana pembelajaran; 2) fasilitas layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan, yaitu: layanan forum diskusi, chatting, e-mail, kuis, dan berita, serta 3) penilaian online.


(27)

Dalam penelitian ini yang dijadikan alat ukur model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE mengacu pada pendapat Joyce dan Weil (1980: 1) yaitu: orientasi model, model pembelajaran (sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem penunjang), penerapan, dampak instruksional, dan dampak penyerta.

6. Kemampuan

Kemampuan menurut Chaplin (Tn, 1997: http///www. Digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-chapter2.pdf) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Adapun menurut Robbins (Tn, 2000: http///www. Digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-chapter2.pdf) kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek. Yang dimaksud kemampuan dalam penelitian ini adalah kesanggupan dalam mengungkapkan gagasan secara tertulis.

Adapun yang dimaksud kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan dalam penelitian ini adalah kesanggupan mahasiswa Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung tahun akademik 2010/2011 yang sedang mengontrak mata kuliah bahasa Indonesia dalam mengungkapkan gagasan secara tertulis. Gagasan tersebut ditulis dalam bentuk laporan hasil pengkajian terhadap pasien/klien sesuai kasus penyakit yang diberikan pengajar, mencakup: identitas pasien/klien, penanggung jawab pasien/klien, serta riwayat kesehatan pasien/klien.

Dalam penelitian ini yang dijadikan alat ukur kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mengacu pada pendapat Potter dan Perry (1999:


(28)

247), Nazar (2004: 9), serta Asmadi (2008: 180), yaitu: kualitas isi, kalimat efektif, struktur, diksi, EYD, dan paragraf.

7 Efektif

Efektif berdasarkan http://www.artikata.com/arti-325889-efektif.html berarti dapat membawa hasil, berhasil guna. Jadi yang dimaksud efektif dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil pembelajaran yang dicapai mahasiswa setelah perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

8. Karakter

Karakter menurut Soedarsono (2008: 15) merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan dan pengaruh lingkungan dipadukan dengan nilai-nilai dari dalam diri manusia menjadi semacam nilai instrinsik yang mewujud dalam sistem daya juang melandasi pikiran, sikap, dan perilaku kita. Jadi yang dimaksud karakter dalam penelitian ini adalah nilai-nilai yang terpatri dalam diri mahasiswa tahun akademik 2010/2011 yang sedang mengontrak mata kuliah bahasa Indonesia Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung setelah diberikan perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.


(29)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group Design. Metode ini digunakan untuk menyelidiki keefektifan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE dalam meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa.

Adapun alasan pemilihan metode ini adalah sebagai berikut.

1. Tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung pada tahun ajaran 2010/2011, sehingga seluruh mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Bahasa Indonesia sebanyak dua kelas dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Bahasa Indonesia pada semester II sangat memungkinkan dan cocok untuk diberi perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE karena mahasiswa Akademi Keperawatan Aisyiyah hanya menerima pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya karya ilmiah pada semester II. Dengan demikian, diharapkan akan berdampak pada penyusunan tugas-tugas perkuliahan lain dan karya ilmiah tugas akhir.

3. Dengan diberikan perlakuan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE pada


(30)

mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah bahasa Indonesia, diharapkan mahasiswa dapat menjalin komunikasi secara berkesinambungan baik kepada pengajar maupun sesama teman. Jalinan komunikasi diharapkan dapat terus terjalin sehingga ketika mengalami masalah penulisan karya ilmiah dapat ditanggulangi sekalipun kontrak mata kuliah bahasa Indonesia telah berakhir.

Desain The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group Design dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group Design

Treatment Group M O X O

Control Group M O C O

(Fraenkel dan Wallen, 2007: 278) Keterangan:

M = Matched untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

O = Pengukuran awal (prates) dan akhir (pascates) kelas eksperimen dan kontrol

X= perlakuan pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning Berbasis MOODLE.

C= perlakuan pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui model konvensional (cooperative learning metode jigsaw).

B. Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini ditempuh prosedur sebagai berikut.

1. Melaksanakan studi pendahuluan berupa wawancara kepada pengajar dan studi dokumentasi terhadap karya ilmiah dokumentasi keperawatan mahasiswa Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung yang ada.


(31)

2. Mempersiapkan media model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE yang dibantu oleh administrator dengan langkah-langkah:

a. menginstalasi software MOODLE dengan cara mengunduh dari http://www.moodle.org;

b. memodifikasi halaman depan portal e-learning seperti tampilan di bawah ini;

Gambar 3.1

Tampilan E-Learning Berbasis MOODLE c. mengatur pendaftaran pengguna baru untuk mahasiswa;

d. menyajikan 1) bahan, yaitu materi pelajaran, jadwal, silabus, RPP, film, suara/musik, dan berita; 2) fasilitas layanan tutor, yaitu forum diskusi, chatting, e-mail, kuis, dan berita; 3) penilaian online yang akan dimasukkan sebagai media pada e-learning berbasis MOODLE.

3. Mempersiapkan instrumen penelitian. 4. Melaksanakan uji validitas instrumen.


(32)

5. Melaksanakan prates pada kelas eksperimen dan kontrol.

6. Memberlakukan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE untuk kelas eksperimen. Adapun untuk kelas kontrol menggunakan model konvensional yaitu model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui cooperative learning metode jigsaw.

7. Melaksanakan observasi kelas untuk mengetahui penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE pada kelas eksperimen dan penerapan model konvensional pada kelas kontrol.

8. Melaksanakan pascates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

9. Menyebarkan angket kepada mahasiswa untuk mengetahui respons mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

10.Melakukan wawancara untuk mengetahui respons pengajar terhadap penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

11.Mengolah, mendeskripsikan, dan menganalisis data. 12.Melaksanakan uji hipotesis

13.Membuat simpulan hasil penelitian.

Prosedur penelitian di atas secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut.


(33)

Mengolah, mendeskripsikan, dan menganalisis data

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Studi pendahuluan

Mempersiapkan E-Learning Berbasis MOODLE - Wawancara

- Studi dokumentasi

1. Menginstal sofgware

2. Memodifikasi halaman depan portal 3. Pengaturan pengguna baru

4. Menyiapkan materi ajar, film, suara/musik, berita, kuis/soal

Menyebarkan angket respons mahasiswa terhadap penerapan model e-learning berbasis MOODLE

Prates

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Model Cooperative Learning Metode Jigsaw Model E-Learning Berbasis MOODLE

Pascates

Melaksanakan wawancara kepada pengajar tentang penerapan Model e-learning berbasis MOODLE

Menguji hipotesis Mempersiapkan instrumen

Uji validitas dan reabilitas instrumen


(34)

C. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

Lokasi pada penelitian ini adalah Akademi Keperawatan Aisyiyah Jl. K.H. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 kota Bandung. Adapun populasi dan sampel yang digunakan adalah seluruh mahasiswa Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung yang sedang mengontrak mata kuliah bahasa Indonesia Tahun Akademik 2010/2011 sebanyak dua kelas untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing tiga puluh orang. Hal ini sesuai pendapat Fraenkel dan Wallen (2007: 108) bahwa sampel pada penelitian eksperimen minimal sebanyak 30 orang untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol.

Peneliti menetapkan sampel tersebut dengan berbagai pertimbangan dan alasan sebagai berikut.

1. Penelitian tidak mengganggu kestabilan proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung.

2. Homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah bahasa Indonesia dapat dilakukan secara lebih konprehensif dengan acuan nilai saringan ujian masuk Akademi Keperawatan Aisyiyah Bandung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan sebagai berikut.


(35)

1. Tes menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan dan petunjuk cara mengerjakannya serta aspek-aspek yang dinilai. Tes ini diberikan saat prates dan pascates.

2. Pedoman observasi kelas untuk mengetahui penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE dan temuan karakter yang mungkin terbangun dari penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

3. Pedoman wawancara terhadap pengajar tentang penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

4. Angket respons mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan melalui e-learning berbasis MOODLE.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

Dalam pengembangan alat pengumpul data atau instrumen, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Penyusunan Instrumen Pengumpul Data a. Penyusunan Instrumen Tes Menulis

Untuk menyusun alat tes menulis, peneliti mengacu pada kriteria ragam bahasa ilmiah dari Nazar (2004: 9), pedoman dokumentasi keperawatan dari Potter dan Perry (1999), serta Asmadi (2008: 180).


(36)

Adapun langkah-langkah penyusunan alat tes menulis tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menguraikan variabel menjadi indikator-indikator berdasarkan bidang ilmu masing-masing, yaitu ilmu ragam bahasa ilmiah mengacu pada Nazar, ilmu keperawatan mengacu pada Potter dan Perry, serta Asmadi.

2) Membuat kisi-kisi instrumen tes menulis dalam bentuk matriks sebagaimana terlampir pada lampiran 9.

3) Menyusun instrumen tes berupa kasus disertai format dokumentasi keperawatan dan aspek-aspek yang dinilai sebagai pedoman mahasiswa dalam mengerjakan tugas seperti terlampir pada lampiran 10.

4) Menyusun pedoman penilaian sebagai acuan ketika melakukan penilaian. Untuk lebih jelasnya, pedoman penilaian tergambar dalam tabel berikut.

Tabel 3.2

Pedoman Instrumen Tes

Menulis Karya Ilmiah Dokumentasi Keperawatan No. Aspek Wilayah Dokper Kriteria

1. EYD (Bobot 12

%)

1. Identitas Pasien/Klien (Bobot 2%)

5 Rentang 11-13 poin identitas pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

4 Rentang 8-10 poin identitas pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

3 Rentang 5-7 poin identitas pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

2 Rentang 2-4 poin identitas pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.


(37)

1 Di bawah 2 poin identitas pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

2. Identitas Penanggung jawab (Bobot 2%)

5 Rentang 9-10 poin identitas penanggung jawab pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

4 Rentang 7-8 poin identitas penanggung jawab pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

3 Rentang 5-6 poin identitas penanggung jawab pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

2 Rentang 3-4 poin identitas penanggung jawab pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

1 Di bawah 3 poin identitas penanggung jawab pasien/klien menggunakan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.

3. Riwayat kesehatan (Bobot 8%)

5 Di atas 90% pemakaian huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat. 4 Di atas 70% pemakaian huruf kapital, huruf

miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat. 3 Di atas 50% pemakaian huruf kapital, huruf

miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat. 2 Di atas 30% pemakaian huruf kapital, huruf

miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat. 1 Di atas 10% pemakaian huruf kapital, huruf

miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca tepat.


(38)

2. Struktur kalimat (Bobot 14%) Riwayat kesehatan

5 Di atas 90% jabatan kata dalam kalimat jelas.

4 Di atas 70% jabatan kata dalam kalimat jelas.

3 Di atas 50% jabatan kata dalam kalimat jelas.

2 Di atas 30% jabatan kata dalam kalimat jelas.

1 Di atas 10% jabatan kata dalam kalimat jelas.

3. Diksi (Bobot 14%)

Riwayat kesehatan

5 Di atas 90% pilihan kata tepat dan bervariasi.

4 Di atas 70% pilihan kata tepat dan bervariasi.

3 Di atas 50% pilihan kata tepat dan bervariasi.

2 Di atas 30% pilihan kata tepat dan bervariasi.

1 Di atas 10% pilihan kata tepat dan bervariasi.

4. Kalimat efektif (Bobot 20%)

Riwayat kesehatan

5 Di atas 90% penggunaan kalimat lugas, mudah dipahami, dan hemat kata. 4 Di atas 70% penggunaan kalimat lugas,

mudah dipahami, dan hemat kata. 3 Di atas 50% penggunaan kalimat lugas,

mudah dipahami, dan hemat kata. 2 Di atas 30% penggunaan kalimat lugas,

mudah dipahami, dan hemat kata. 1 Di atas 10% penggunaan kalimat lugas,

mudah dipahami, dan hemat kata. 5. Paragraf

(Bobot 10%)

Riwayat kesehatan

5 Di atas 90% paragraf kohesi (terpadu) dan koheren (selaras).

4 Di atas 70% paragraf kohesi (terpadu) dan koheren (selaras).

3 Di atas 50% paragraf kohesi (terpadu) dan koheren (selaras).

2 Di atas 30% paragraf kohesi (terpadu) dan koheren (selaras).

1 Di atas 10% paragraf kohesi (terpadu) dan koheren (selaras).

6. Kualitas isi (Bobot 30%)

Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama (Bobot 2,5%)

5 Mendeskripsikan keluhan paling dominan pasien/ klien dan menunjukkan area/letak keluhan utama secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.


(39)

4 Mendeskripsikan keluhan paling dominan pasien/ klien dan menunjukkan area/letak keluhan utama secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis.

3 Mendeskripsikan keluhan paling dominan pasien/ klien dan menunjukkan area/letak keluhan utama secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis. 2 Mendeskripsikan keluhan paling dominan

pasien/ klien dan menunjukkan area/letak keluhan utama secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. 1 Mendeskripsikan keluhan paling dominan

pasien/ klien dan menunjukkan area/letak keluhan utama secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. Riwayat

kesehatan 2. Riwayat

kesehatan sekarang (Bobot 2,5%)

5 Menguraikan Provokatif/Paliatif, Qualitas/ Quantitas, Regio/ Radiasi, Severity, Timing (PQRST) keluhan sebelum masuk rumah sakit, kronologis penanganan di rumah sakit, dan PQRST keluhan saat pengkajian

terakhir secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Menguraikan PQRST keluhan sebelum masuk rumah sakit, kronologis penanganan di rumah sakit, dan PQRST keluhan saat pengkajian terakhir secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis. 3 Menguraikan PQRST keluhan sebelum

masuk rumah sakit, kronologis penanganan di rumah sakit, dan PQRST keluhan saat pengkajian terakhir secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis.

2 Menguraikan PQRST keluhan sebelum masuk rumah sakit, kronologis penanganan di rumah sakit, dan PQRST keluhan saat pengkajian terakhir secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. 1 Menguraikan PQRST keluhan sebelum

masuk rumah sakit, kronologis penanganan di rumah sakit, dan PQRST keluhan saat pengkajian terakhir secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.


(40)

Riwayat kesehatan 3. Riwayat kesehatan dahulu (Bobot 2,5%)

5 Menguraikan jenis penyakit/gejala yang muncul, kronologis saat munculnya penyakit/gejala, penanganan selama menderita penyakit/ gejala secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Menguraikan jenis penyakit/gejala yang muncul, kronologis saat munculnya penyakit/gejala, penanganan selama menderita penyakit/ gejala secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis. 3 Menguraikan jenis penyakit/gejala yang

muncul, kronologis saat munculnya penyakit/gejala, dan penanganan selama menderita penyakit/gejala secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis.

2 Menguraikan jenis penyakit/gejala yang muncul, kronologis saat munculnya penyakit/gejala, dan penanganan selama menderita penyakit/gejala secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.

1 Menguraikan jenis penyakit/gejala yang muncul, kronologis saat munculnya penyakit/gejala, dan penanganan selama menderita penyakit/gejala secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak

sistematis. Riwayat kesehatan 4. Riwayat kesehatan keluarga (Bobot 2,5%)

5 Menguraikan anggota keluarga yang terkena penyakit, waktu munculnya penyakit, dan penanganannya secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Menguraikan anggota keluarga yang terkena penyakit, waktu munculnya penyakit, dan penanganannya secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis.

3 Menguraikan anggota keluarga yang terkena penyakit, waktu munculnya penyakit, dan penanganannya secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis.

2 Menguraikan anggota keluarga yang terkena penyakit, waktu munculnya penyakit, dan penanganannya secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.


(41)

Riwayat kesehatan 5. Pemeriksaan

fisik umum (Bobot 2,5%)

1 Menguraikan anggota keluarga yang terkena penyakit, waktu munculnya penyakit, dan penanganannya secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. 5 Seratus persen menguraikan keadaan fisik

pasien/klien secara umum dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Di atas 80% menguraikan keadaan fisik pasien/klien secara umum dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

3 Di atas 60% menguraikan keadaan fisik pasien/klien secara umum dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

2 Di atas 40% menguraikan keadaan fisik pasien/klien secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

1 Di atas 20% menguraikan keadaan fisik pasien/klien secara umum dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

Riwayat kesehatan 6. Pemeriksaan

fisik per sistem (Bobot 2,5%)

5 Seratus persen menguraikan hasil pemeriksaan fisik per sistem dan mengembangkan data fokus lebih detail secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis. 4 Di atas 80% menguraikan hasil pemeriksaan

fisik per sistem dan mengembangkan data fokus lebih detail secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

3 Di atas 60% menguraikan hasil pemeriksaan fisik per sistem dan mengembangkan data fokus lebih detail secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

2 Di atas 40% menguraikan hasil pemeriksaan fisik per sistem dan mengembangkan data fokus lebih detail secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

1 Di atas 20% menguraikan hasil pemeriksaan fisik per sistem dan mengembangkan data fokus lebih detail secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

Riwayat kesehatan 7. Aspek mental

(Bobot 2,5%)

5 Menguraikan data penyimpangan konsep diri sebagai dampak penyakit atau

hospitalisasi secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.


(42)

4 Menguraikan data penyimpangan konsep diri sebagai dampak penyakit atau

hospitalisasi secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis.

3 Menguraikan data penyimpangan konsep diri secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis..

2 Menguraikan data penyimpangan konsep diri secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.

1 Menguraikan data penyimpangan konsep diri secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.

Riwayat kesehatan 8. Aspek

psikologis (Bobot 2,5%)

5 Menguraikan data penyimpangan psikis pasien/klien secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Menguraikan data penyimpangan psikis pasien/klien secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis.

3 Menguraikan data penyimpangan psikis pasien/klien secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis.

2 Menguraikan data penyimpangan psikis pasien/klien secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. 1 Menguraikan data penyimpangan psikis

pasien/klien secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. Riwayat

kesehatan

9. Aspek sosial (Bobot 2,5%)

5 Menguraikan data kebutuhan sosial pasien/klien selama dirawat secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Menguraikan data kebutuhan sosial pasien/klien selama dirawat secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis. 3 Menguraikan data kebutuhan sosial

pasien/klien selama dirawat secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis.

2 Menguraikan data kebutuhan sosial

pasien/klien secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis. 1 Menguraikan data kebutuhan sosial

pasien/klien secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.


(43)

Riwayat kesehatan 10. Aspek

spiritual (Bobot 2,5%)

5 Menguraikan kualitas keyakinan

pasien/klien akibat penyakit yang diderita, hikmah di balik penyakit, dan keyakinan akan kesembuhan secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

4 Menguraikan kualitas keyakinan pasien/klien akibat penyakit yang diderita, hikmah di balik penyakit, dan keyakinan akan kesembuhan secara logis, tepat, lengkap, tetapi tidak sistematis.

3 Menguraikan kualitas keyakinan pasien/klien akibat penyakit yang diderita, hikmah di balik penyakit, dan keyakinan akan kesembuhan secara logis, tepat, tetapi tidak lengkap, dan tidak sistematis.

2 Menguraikan kualitas keyakinan pasien/klien secara logis, tetapi tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.

1 Menguraikan kualitas keyakinan pasien/klien secara tidak logis, tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak sistematis.

Riwayat kesehatan

11. Pola aktivitas sehari-hari (Bobot 2,5%)

5 Seratus persen menguraikan data kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien/klien, membandingkan kebutuhan dasar pasien sebelum sakit dengan pada saat sakit sekarang, mencantumkan perubahan kebiasaan secara kuantitatif dan kualitatif dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis. 4 Di atas 80% menguraikan data kebutuhan

aktivitas sehari-hari pasien/klien, membandingkan kebutuhan dasar pasien sebelum sakit dengan pada saat sakit sekarang, mencantumkan perubahan kebiasaan secara kuantitatif dan kualitatif dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

3 Di atas 60% menguraikan data kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien/klien, membandingkan kebutuhan dasar pasien sebelum sakit dengan pada saat sakit sekarang, mencantumkan perubahan kebiasaan secara kuantitatif dan kualitatif dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.


(44)

2 Di atas 40% menguraikan data kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien/klien, membandingkan kebutuhan dasar pasien sebelum sakit dengan pada saat sakit sekarang, mencantumkan perubahan kebiasaan secara kuantitatif dan kualitatif dengan logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

1 Di atas 20% menguraikan data kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien/klien, membandingkan kebutuhan dasar pasien sebelum sakit dengan pada saat sakit sekarang, mencantumkan perubahan kebiasaan secara kuantitatif dan kualitatif secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

Riwayat kesehatan 12. Data

penunjang (Bobot 2,5%)

5 Seratus persen menguraikan data penunjang, menampilkan hasil pemeriksaan diagnostik, tanggal pemeriksaan, dan nilai normal secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis. 4 Di atas 80% menguraikan data penunjang,

menampilkan hasil pemeriksaan diagnostik, tanggal pemeriksaan, dan nilai normal secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis. 3 Di atas 60% menguraikan data penunjang,

menampilkan hasil pemeriksaan diagnostik, tanggal pemeriksaan, dan nilai normal secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis. 2 Di atas 40% menguraikan data penunjang,

menampilkan hasil pemeriksaan diagnostik, tanggal pemeriksaan, dan nilai normal secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis. 1 Di atas 20% menguraikan data penunjang,

menampilkan hasil pemeriksaan diagnostik, tanggal pemeriksaan, dan nilai normal secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis.

Catatan: pedoman penilaian di atas berdasarkan kriteria ragam bahasa ilmiah dari Nazar (2004: 9), dan dokumentasi keperawatan dari Potter dan Perry (1999), serta Asmadi (2008: 180).


(45)

b. Penyusunan Pedoman Observasi

Untuk menyusun pedoman observasi, peneliti mengacu pada teori Joyce dan Weil. Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menguraikan variabel menjadi indikator-indikator berdasarkan pada teori Joyce dan Weil.

2) Membuat kisi-kisi instrumen pedoman observasi dalam bentuk matriks seperti terlampir pada lampiran 11 dan 12.

3) Menyusun instrumen pedoman observasi sesuai indikator dalam teori model pembelajaran menurut Joyce dan Weil. Untuk lebih jelasnya instrumen pedoman observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

Instrumen Pedoman Observasi Pengajar

No. Kegiatan Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Kegiatan awal (Pendahuluan)

1. Apakah pengajar mengucapkan salam? 2. Apakah pengajar

mengecek kehadiran mahasiswa?

3. Apakah pengajar mengemukakan topik dan tujuan pembelajaran

pada awal

pembelajaran?

4. Apakah pengajar melaksanakan apersepsi untuk mengondisikan mahasiswa sebelum menerima materi di kelas?

5. Apakah pengajar memberi motivasi kepada mahasiswa?


(46)

2. Kegiatan inti 1. Apakah pengajar menjelaskan cara memasuki e-learning berbasis MOODLE dan memasukkan account

registration untuk

mendaftar menjadi peserta pembelajaran

e-learning berbasis

MOODLE?

2. Apakah pengajar mengajarkan cara searching materi karya ilmiah dokumentasi keperawatan, chatting, e-mail, forum diskusi, membaca berita, mengerjakan kuis, dan melihat nilai pada

e-learning berbasis

MOODLE?

3. Apakah pengajar menyuguhkan

rancangan format, ketentuan pokok, dan contoh-contoh karya ilmiah dokumentasi keperawatan sebagai advance organizer? 4. Apakah pengajar

menjelaskan materi

karya ilmiah

dokumentasi

keperawatan berikut tugas kasus untuk dikaji sesuai advance

organizer dan

dipresentasikan

mahasiswa pada pertemuan berikutnya? 5. Apakah pengajar

menyuguhkan film melalui e-learning berbasis MOODLE untuk mempertahankan perhatian mahasiswa?


(47)

6. Apakah pengajar menjelaskan cara membuat karya ilmiah dokumentasi

keperawatan

berdasarkan kualitas isi, kalimat efektif, struktur, diksi, EYD, dan paragraf?

7. Apakah pengajar memberikan penegasan apabila mahasiswa dalam mengerjakan tugas karya ilmiah dokumentasi

keperawatan mengalami kesulitan dapat berinteraksi melalui

e-learning berbasis

MOODLE?

8. Apakah pengajar menegaskan bahwa pembuatan karya ilmiah dokumentasi

keperawatan harus ditulis secara logis, tepat, lengkap, dan sistematis agar tidak membahayakan

pasien/klien?

9. Apakah pengajar mengajak mahasiswa untuk aktif mencermati pekerjaan rekannya

yang sedang

dipresentasikan?

10. Apakah pengajar memfasilitasi dan memberikan klarifikasi terhadap mahasiswa selama proses diskusi berlangsung?

3. Pemanfaatan alat/bahan, sumber, dan media

1. Apakah pengajar memanfaatkan

alat/bahan, sumber, dan media pembelajaran


(48)

pembelajaran dengan efektif baik pada kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pada pembelajaran jarak jauh?

2. Apakah pengajar menguasai penggunaan alat/bahan, sumber, dan media pembelajaran? 4. Penggunaan

metode pembelajaran

1. Apakah pengajar melaksanakan metode sesuai yang diharapkan? 2. Apakah pengajar

menguasai metode baik pada kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pada pembelajaran jarak jauh (online)?

5. Sikap dan penampilan

1. Apakah pengajar penuh percaya diri pada saat melaksanakan

pembelajaran baik di kelas maupun pada pembelajaran jarak jauh (online)?

2. Apakah pengajar menunjukkan sikap penuh pengertian kepada mahasiswa? 3. Apakah pengajar

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pada pembelajaran jarak jauh (online)?

6. Akhir kegiatan pembelajaran

1. Apakah pengajar memberikan tindak lanjut (pengayaan atau perbaikan) baik pada kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pada pembelajaran jarak jauh (online)?


(49)

Tabel 3.4

Instrumen Pedoman Observasi Mahasiswa 2. Apakah pengajar

melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran tatap muka dan jarak jauh (online)?

No. Kegiatan Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Kegiatan awal 1. Apakah mahasiswa menjawab salam dari pengajar?

2. Apakah mahasiswa tampak antusias terhadap topik dan tujuan pembelajaran?

2. Kegiatan inti 1. Apakah mahasiswa melakukan secara antusias ketika memasukkan

account registration

dalam pendaftaran peserta dan cara mengoperasikan

e-learning berbasis

MOODLE?

2. Apakah mahasiswa menanggapi dengan aktif saat disuguhkan rancangan format, ketentuan pokok, dan contoh-contoh karya ilmiah dokumentasi keperawatan sebagai advance organizer?

3. Apakah mahasiswa menanggapi secara antusias materi karya ilmiah dokumentasi keperawatan berikut tugas kasus untuk dikaji sesuai advance organizer dan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya?


(50)

4. Apakah mahasiswa yang mempresentasikan

pekerjaannya

menyimpulkan cara pembuatan karya ilmiah dokumentasi keperawatan sesuai advance organizer yang dapat diterapkan pada berbagai kasus penyakit?

5. Apakah mahasiswa menanggapi secara antusias ketika diajak pembelajaran secara online apabila mengalami kesulitan?

6. Apakah mahasiswa tampak aktif dalam proses diskusi?

3. Pemanfaatan alat/bahan, sumber, dan media

pembelajaran

1. Apakah mahasiswa memanfaatkan alat/bahan, sumber, dan media pembelajaran secara optimal?

2. Apakah mahasiswa menguasai penggunaan alat/bahan, sumber, dan media pembelajaran? 4. Penggunaan

metode pembelajaran

1. Apakah mahasiswa mengikuti metode pembelajaran dengan optimal baik pada pembelajaran tatap muka maupun jarak jauh?

2. Apakah mahasiswa aktif dalam mengikuti metode pembelajaran baik pada kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pada pembelajaran jarak jauh? 5. Sikap dan

penampilan

1. Apakah mahasiswa menunjukkan sikap

antusias dalam

pembelajaran tatap muka dan jarak jauh (online)?


(1)

Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Kurniawan, K. Tanpa tahun. Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Tingkat Lanjut. [Online]. Tersedia : http. www. Ialf.edu/…/Khaerudin Kurniawan.doc. [ 11 Agustus 2010].

Laily, I.F. 2009. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dan Kemampuan Imajinatif Siswa Sekolah Dasar melalui Metode Imajinatif dengan Menggunakan Media Gambar Fotografi (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas 5 MI PUI Kertaharja Kecamantan Cijeunjing Kabupaten Ciamis.” Tesis. Bandung. Program Pascasarjana UPI

Larashanti, D. Dkk. 2008. E-Learning serta Fungsi-fungsinya. [Online]. Tersedia: http://wilis.himatif.or.id/.../E-Learning%20serta%20fungsi-fungsinya.rtf. [6 Oktober 2010].

Lasa. 2005. Gairah Menulis. Yogyakarta: Alinea.

Latifah. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Matematika melalui Model Pembelajaran Pengembangan Berpikir Kritis dengan Menggunakan Strategi SQRQCQ. Tesis Magister pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning : Memperaktekan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Mason R . & Rennie F. 2010, Elearning : Panduan Lengkap Memahami Dunia Digital dan Internet. Yogyakarta: Baca!.

Mulyana, Y. 2000. Keefektifan Model Mengajar Respons Pembaca dalam Pengajaran Pengkajian Puisi. Disertasi Doktor pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Mulyana, Y. 2009. Karakter sebagai Modal Maya Membangun Individu dan Bangsa [Online] Tersedia: http///www.upi.edu.).

Muzid, S & Mishbahul Munir. 2005. Persepsi Mahasiswa dalam Penerapan e-learning sebagai Aplikasi Peningkatan Kualitas Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1301/1060 [22 Januari 2011]


(2)

Ningsih, E. 2008. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer. [Online]. Tersedia:

http://www.fik.ui.ac.id/pkko/.../makalah%20Dokumentasi%20keperawatan. rtf [9 Oktober 2010]

Nurgiyantoro, B. 2009. Penilaian Dalam Pngajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

Nurhayati, T. Dkk. 2008. Model-model E-Learning. [Online]. Tersedia: http://wilis.himatif.or.id./download/model-model%20.E-Learning.pdf. [1 Oktober 2010].

Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktik. edisi 1. Jakarta: Salemba-Medika.

Permana, J. 2009. E-Learning: Alternatif Proses Belajar Mengajar Mahasiswa

yang Efisien. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31092539.pdf [22 Januari 2011] Pitoyo, Ai. 2009. Analisis Kesalahan Penggunaan Kalimat pada Skripsi

Mahasiswa Jurusan Non-Bahasa Sastra Indonesia di UNP Kediri. [Online]. Tersedia: http:// jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/91094764.pdf [23 Januari 2011]

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Ed. 4. Jakarta: EGC.

Prasetyo, I. 2010. Peran Homeschooling dalam Membangun Karakter Bangsa. [Online]. Tersedia: http://blog.uny.ac.id/iisprasetyo/2010/06/05/peran- homeschooling-dalam-membangun-karakter-bangsa-homeschooling-role-in-nation-character-building. [19 Maret 2010].

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2001. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Cetakan II. Bandung: Yrama Widya.

Putrayasa, I. B. 2009. Kalimat Efektif. Bandung: Refika Aditama.

Rahayu, M. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. Ramadhan, W. 2010. Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaan

Bangsa, Mungkinkah? [Online] Tersedia: http///www.keguruan.umm.ac.id. [10 Agustus 2010].


(3)

Rokman, F. 2009. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Information Communication and Technology (ICT)”, dalam Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: FPBS UPI.

Ruseffendi. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro.

Syamsudin A.R. & Vismaia S. Damaianti. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: UPI&Rosda.

Setiyaningsih, Y. 2008. Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis Berbahasa Indonesia Mahasiswa melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Logika Toulmin. Disertasi Doktor pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Siegel, S. 1992. Statistik Non Parametrik : Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia

Singarimbun, M. & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES

Sitiojimbo. 2010. Perbedaan Moodlesite dengan Blog. [Online]. Tersedia: http://tiosijimbo. Wordpress.com/2010/01/09/perbedaan-Moodlesite-dengan-blog/. [8 Oktober 2010].

Soedarsono, S. 2007. Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Elex Media Komputindo. Soedarsono, S. 2007. Membangun Kembali Jati Diri Bangsa Peran Penting

Karakter dan Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Elex Media Komputindo. Subana. 2002. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Subari. 2007. Mendesain Model E-Learning yang Menarik dan Interaktif. [Online]. Tersedia: http://subaridar gombez . wordpress.com/2008/07/29/mendesain-model-e-learning-yang-menarik-dan-interaktif [10 Oktober 2010].

Sudijono. 1997. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.


(4)

Sudjana, N. 2003. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Adgensindo.

Sudrajat, A. 2009. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode. [Online]. Tersedia: http://gurumuda2.blogspot.com/2009/06/pengertian-pendekatan-strategi-metode.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhartini, D. 2007. Pemanfaatan E-Learning dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Sejarah. Disertasi pada Program Studi Ilmu Pendidikan Sosial UPI: Tidak diterbitkan.

Suherman, A. 2002. Model Pembelajaran Aktif dan Kreatif Berbasis Kompetensi. Bandung: Balitbang Diknas.

Suprawoto, N.A. 2011. Presentasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/N.A.Suprawoto/presentaso-pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa. [20 Januari 2011].

Surjono, H. D. 2009. Pengantar E-Learning dan Penyiapan Materi Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http:// blog.uny.ac.id/.../files/.../pengantar-elearning-dan-penyiapan-materi.pdf [ 9 Oktober 2010].

Surtiningrum, A. 2010. Proses Dokumentasi, Adopsi, Tenologi Informasi, dan

Kualitas Proses Keperawatan. [Online]. Tersedia:

http://www.fik.ui.ac.id/.../proses%20dokumentasi,%20adopsi%20IT,%20da n%20kualitas%20proses%20keperawatan%20pdf.pdf [23 Januari 2011] Susanti, E. & Muhammad Sholeh. Tanpa tahun. Rancang Bangun Aplikasi

E-Learning. [Online]. Tersedia: http://elista.akprind.ac.id/Fti/jurnal..1../hal 53-57-Muh%20 Sholeh1.pdf. [1 Oktober 2010].

Sutanta, E. 2009, Konsep dan implementasi E-Learning. [Online]. Tersedia: http://research.amikom.ac.id/index.php/JD/article/download/464/94 [27 Januari 2011]

Suyanto, A. 2005. Mengenal E-Learning. [Online]. Tersedia: http://etraining.tkplb.org/file.php/1/moddata/data/3/9/23/elearn.pdf [22 Januari 2011]


(5)

Tafiardi. 2005. Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning. [Online]. Tersedia: http:// www.bpkpenabur.or.id/.../Hal.85-97%20Meningkatkan%20Mutu%20Pendidikan%20melalui%20E-lear...[22 Januari 2011]

Tanpa nama. 2007. Pengertian E-Learning. [Online]. Tersedia: http://elearning. Gunadarma.ac.id [2 Oktober 2010].

Tanpa nama. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Tanpa nama. 1997. [Online]. Tersedia: http///www. Digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-chapter2.pdf

Tanpa nama. Tanpa Tahun. [Online]. Tersedia: www: repository.usu.ac.id.

Tarigan, H. G. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Thomkin. 1991. Reader Respons From Formalism to Post Structuralism Criticism. Amerika: The Johnhopkins University Press.

Triton, PB. SPSS 13.0 Terapan.Yogyakarta: ANDI.

Unggul, E. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian. [Online]. Tersedia : http : // www. Poltektegal. Ac. Id / files / download / Erni.../ Peng_Metopen.pdf. [13 Desember 2009].

Uyanto, S. S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu Wahono, R. S. 2008. Meluruskan Salah Kaprah tentang E-Learning. [Online].

Tersedia: http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-E-Learning/ [9 Oktober 2010].

Wahono. Tanpa tahun. Tanpa Judul [Online] Tersedia: http///www. discuss.php.htm [1 Desember 2010].

Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Wibowo, W. 2003. Manajemen Bahasa Pengorganisasian Karangan Pragmatik

dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widiyanto, A. 2007. E-Learning sebagai Model Pembelajaran Berbasis Moodle dengan Penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII


(6)

Semester II (Dua) SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. [Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc /HASHe85c/5a54c573.dir/doc.pdf. [10 Oktober 2010].

Widodo, M. 2009. Penerapan Model Investigasi Kelompok Berorientasi Penilaian Bersama dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Mahasiswa. Disertasi Doktor pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Widyaningsih. Tanpa tahun. Kalimat dalam Bahasa Indonesia. [Online] Tersedia: http://lecturer.ukdw.ac .id/othie/pengertiankalimat.pdf [2 Oktober 2010]. Wiyanto, A. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Wulandari, A. Tanpa Tahun. Studi Analisis Jurnal Teknologi Keperawatan Interdisciplinary Collaboration End The Electronic Medical Record.

[Online]. Tersedia: http://

www.fik.ui.ac.id/.../MAKALAH%20UTS%20SIM%20ADE%202010%20 RTF.doc [23 Januari 2011]

Yunginger, R. Tanpa Tahun. Integrasi E-Learning dan Discovery Learning dalam

Meneingkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah

Termodinamika. [Online]. Tersedia: http://

journal.ung.ac.id/filejurnal/MSVol4No1/MSVol4No1_6.pdf [22 Januari 2011]

Yunus, M. Tanpa tahun. Menulis 1. [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id./index.php. [3 Oktober 2010].