HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENENTUKAN KATA-KATA KUNCI DAN KETERAMPILAN MEMBACA.

(1)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA MUTIARA

ABSTRAK ……… i

ABSTRAKT ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMAKASIH ……… iv

DAFTAR ISI ……… iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……… 4

C. Batasan Masalah ……… 4

D. Rumusan Masalah ……… 5

E. Tujuan Penelitian ……… 5

F. Manfaat Penelitian ……… 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Kata Kunci ……… 7

1. Ciri-ciri Kata Kunci ……… 9


(2)

B. Pengertian Pemahaman ……… 13

C. Membaca ……… 14

1. Hakikat Membaca ……… 14

2. Aspek-aspek Membaca ……… 15

3. Jenis dan Tujuan Membaca ……… 17

4. Proses Membaca ……… 20

D. Pemahaman Membaca ……… 22

E. Kerangka Berpikir ……… 23

F. Hipotesis ……… 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 25

B. Waktu dan Tempat Penelitian ……… 25

C. Variabel dan Desain Penelitian ……… 25

D. Instrumen Penelitian ……… 26

E. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 27

F. Teknik Analisis Data ……… 27


(3)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……… 35

1. Data Kemampuan Menentukan Kata Kunci ……… 35

2. Data Keterampilan Membaca ……… 36

B. Uji Persyaratan Analisis ……… 36

1. Uji Homogenitas Data X Y ……… 36

2. Uji Normalitas Data X Y ……… 37

C. Analisis Data ……… 38

1. Koefisien Korelasi X dan Y ……… 38

2. Uji Koefisien Korelasi ……… 38

3. Uji Koefisien Determinasi ……… 39

4. Persamaan Regresi Linear Sederhana ……… 39


(4)

5. Uji Keberartian dan Kelinearan Regresi

……… 39

6. Uji Koefisien Arah Regresi ……… 40

D. Pengujian Hipotesis ……… 40

E. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 44

B. Saran ……… 45

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

1

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa dikelompokan menjadi dua yaitu, keterampilan reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit), serta keterampilan produktif yang terdiri atas berbicara (Sprechfertigkeit) dan menulis (Schreibfertigkeit). Keterampilan menyimak merupakan proses menerima suara, hal ini adalah langkah awal dari proses interaktif. Keterampilan membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna atau informasi.

Pada proses membaca siswa tidak hanya melihat sekilas, akan tetapi dalam hal ini siswa melihat, membaca kemudian memahami bacaan tersebut. Keterampilan berbicara mengharuskan adanya pemahaman dari pendengar yaitu dalam bentuk sebuah kalimat yang memiliki makna. Keterampilan menulis memiliki kesulitan tersendiri karena adanya keteraturan penguasaan dari berbagai unsur kebahasaan kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Jika salah satu keterampilan diajarkan dengan baik, maka akan menunjang keterampilan berbahasa yang lainnya, begitupun sebaliknya.

Pada pembelajaran bahasa asing di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki program bahasa asing khususnya bahasa Jerman, keempat keterampilan yang telah disebutkan di atas sudah dipelajari oleh siswa dan sebaiknya siswa dapat menguasai keempat keterampilan tersebut. Untuk dapat memahami


(6)

keempat keterampilan tersebut, siswa diharapkan dapat menguasai satu keterampilan mendasar sebagai penunjang dalam menguasai keterampilan lainnya, yaitu keterampilan membaca (Lesefertigkeit).

Membaca merupakan kegiatan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring waktu dan teknologi yang berkembang diharapkan membaca dapat dijadikan sebagai budaya. Membaca tidak hanya melalui media buku/kertas saja melainkan membaca dapat dilakukan melalui berbagai media yang tersedia sekarang ini. Ada pepatah yang mengatakan bahwa membaca adalah jendela dunia. Kalimat ini mengandung makna bahwa membaca mengantarkan bagi siapa saja khususnya pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan pengalaman pribadi selama menjadi guru praktikan PPL (Program Pengalaman Lapangan) bahasa Jerman di SMA Negeri 16 Bandung terlihat bahwa kemampuan siswa pada keterampilan membaca menjadi salah satu keterampilan yang sulit untuk dikuasai, terutama pada tingkatan membaca pemahaman (Leseverstehen), sehingga siswa belum dapat mencapai hasil yang maksimal dalam membaca teks bahasa Jerman. Hal ini dapat terlihat dari hasil nilai tugas siswa yang masih kurang maksimal. Agar dapat memahami dan menggali isi teks, siswa tidak hanya dituntut untuk dapat melafalkan lambang bunyi atau huruf dengan baik dan benar, namun siswa juga perlu menerjemahkan dan memahami isi teks yang dibaca.

Bagi siswa membaca merupakan kegiatan yang wajib dilakukan, contohnya membaca buku pelajaran, karena dalam hal ini diperlukan pemahaman yang benar, agar pesan yang disampaikan oleh penulis dapat diterima oleh


(7)

3

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

pembaca. Selain dari itu, penulis memiliki pengalaman ketika menjadi praktikan di SMA, beberapa siswa menyampaikan kekurangan mereka dalam kemampuan memahami sebuah teks pelajaran bahasa Jerman.

Keterbatasan kemampuan siswa dalam pemahaman membaca dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti menentukan kata kunci dalam sebuah kalimat, motivasi dalam membaca, kebiasaan membaca, minimnya pengetahuan kosakata serta waktu yang dibutuhkan dalam membaca sebuah teks. Pada dasarnya faktor-faktor kemampuan siswa dalam pemahaman membaca itu akan berbeda satu sama lain. Siswa dapat memahami sebuah teks karena ada pengaruh kosakata yang diketahuinya. Setiap kalimat terdiri dari beberapa unsur kata yang membangunnya. Dari kata-kata itulah siswa dapat mengerti arti kalimat tersebut, namun siswa tidak harus mengetahui arti setiap kata.

Hubungan kemampuan siswa menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca, bagi penulis merupakan penelitian yang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penulis berasumsi bahwa menentukan kata-kata kunci merupakan faktor yang dapat membantu siswa dalam memahami sebuah teks bahasa Jerman. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini diberi judul

“HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENENTUKAN KATA-KATA KUNCI DAN KETERAMPILAN MEMBACA”


(8)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah di antaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana cara siswa untuk dapat memahami sebuah teks? 2. Seberapa sering siswa membaca teks bahasa Jerman?

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa dalam membaca sebuah teks berbahasa Jerman?

4. Apa yang dilakukan siswa agar dapat membaca secara efektif?

5. Apa yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami sebuah teks? 6. Apakah siswa sudah mengenal istilah kata kunci?

7. Apa kesulitan siswa dalam menentukan kata kunci?

8. Apa saja faktor yang menyebabkan siswa kesulitan saat menentukan kata kunci? 9. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan

keterampilan membaca?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca.


(9)

5

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci di dalam teks?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam keterampilan membaca (memahami teks)? 3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan

keterampilan membaca teks siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman?

E. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dipilih, adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci di dalam teks. 2. Mengetahui kemampuan siswa dalam keterampilan membaca (memahami teks)

bahasa Jerman.

3. Mengetahui korelasi antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan pemahaman membaca teks bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi siswa

Penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana cara menentukan kata-kata kunci dalam sebuah teks bahasa Jerman dan mampu memahami isi teks tersebut.


(10)

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki proses pengajaran bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajaran membaca. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat menerapkan metode atau teknik serta strategi yang tepat dalam pengajaran membaca teks bahasa Jerman.

3. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk memahami hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca bagi siswa dalam memahami sebuah teks bahasa Jerman serta menjadi tambahan informasi bagi peneliti lain.


(11)

25

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis kegiatan penelitan korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan terhadap data yang sudah ada.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan teknik analisis korelasi untuk mengetahui berapa besar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 16 Bandung pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

C. Variabel dan Desain Penelitian

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (X) atau yang sering disebut predictor dan variabel terikat (Y) atau criterion.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “kemampuan menentukan kata-kata kunci”, sedangkan variabel terikatnya adalah “keterampilan membaca.


(12)

r

X = variabel bebas (kemampuan menentukan kata-kata kunci) Y = variabel terikat (keterampilan membaca)

r = Hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes kemampuan menentukan kata-kata kunci. Tes ini terdiri atas lima soal, setiap soal berisi tiga jawaban, jumlah keseluruhan menjadi 15 soal. Tes ini dilakukan dengan cara mengisi kata kunci di tempat jawaban yang telah disediakan. Melalui tes ini akan diketahui bagaimana kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci.

(Sumber: Fit für Goethe-Zertifikat A1 :18-20)

2. Tes keterampilan membaca. Tes ini terdiri atas tiga kategori,yaitu

Globales Leseverstehen (membaca global) dengan soal berbentuk pilihan

ganda, Selektives Leseverstehen (membaca selektif) dengan soal berbentuk pilihaan ganda dan Detailiertes Leseverstehen (membaca detail) dengan soal berbentuk benar atau salah (richtig oder falsch).

(Sumber: Kontakte Deutsch 2: 104, Mit Erfolg zu Fit in Deutsch 1: 12)

Y X


(13)

27

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 16 Bandung kelas XII semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Teknik Sampling yang digunakan adalah

Probability Sampling (Sampling Probabilitas) yaitu teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Oleh karena itu, peneliti menggunakan salah satu jenis teknik sampling yang termasuk ke dalam teknik Probability Sampling yaitu,

Simple Random Sampling yang dikenal juga sebagai sampling acak yakni cara

pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada pada populasi tersebut. Teknik sampling ini dipilih karena anggota populasi dianggap memiliki kemampuan yang sama. Setiap anggota populasi dianggap homogen dan representatif sehingga hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan terhadap seluruh anggota populasi. Sampel dipilih satu kelas secara acak dari tujuh kelas yang ada di SMAN 16 Bandung.

F. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Data X dan Y

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan analisis butir soal-soal. Butir-butir soal yang telah disusun, diujicobakan kepada populasi yang sama (bukan kelas sampel).

Nilai validitas (rxy) pada uji validitas dalam penelitian ini ditetapkan sebesar r = 0,30. Sugiyono (2011: 179) menyatakan jika korelasi antara butir


(14)

tidak valid. Oleh karena itu, dalam penelitian ini jika terdapat butir soal yang kurang dari 0,30, maka soal dibuang. Adapun interpretasi dari hasil perhitungan koefisien validitas dapat diklasifikasikan dalam tabel berikut

Tabel 1a

Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci

No.soal Koefisien Validitas Hitung

r kritis Keputusan

1 0,10 0,30 Tidak valid

2 0,61 0,30 Valid

3 0,30 0,30 Valid

4 0,06 0,30 Tidak valid

5 0,33 0,30 Valid

6 0,02 0,30 Tidak valid

7 0,13 0,30 Tidak valid

8 0,60 0,30 Valid

9 0,61 0,30 Valid

10 0,39 0,30 Valid

11 -0,33 0,30 Tidak valid

12 0,68 0,30 Valid

13 0,52 0,30 Valid

14 0,51 0,30 Valid

15 0,59 0,30 Valid

16 0,62 0,30 Valid

17 0,54 0,30 Valid

18 0,57 0,30 Valid

19 0,21 0,30 Tidak valid

20 0,26 0,30 Tidak valid

21 0,25 0,30 Tidak valid

22 0,52 0,30 Valid

23 0,73 0,30 Valid


(15)

29

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

25 0,12 0,30 Tidak valid

26 -0,13 0,30 Tidak valid

27 0,25 0,30 Tidak valid

28 0,18 0,30 Tidak valid

29 0,48 0,30 Valid

30 0,17 0,30 Tidak valid

31 0,06 0,30 Tidak valid

32 -0,03 0,30 Tidak valid

33 0,63 0,30 Valid

34 0,70 0,30 Valid

35 0,26 0,30 Tidak valid

36 -0,27 0,30 Tidak valid

37 0,41 0,30 Valid

38 0,44 0,30 Valid

39 -0,23 0,30 Tidak valid

40 -0,11 0,30 Tidak valid

41 -0,32 0,30 Tidak valid

42 0,31 0,30 Valid

43 0,16 0,30 Tidak valid

44 -0,07 0,30 Tidak valid


(16)

Hasil Uji Validitas Instrumen Keterampilan Membaca

No.soal Koefisien Validitas Hitung

r kritis Keputusan

1 0

0= ~

0,30 Tidak valid

2 0

0= ~

0,30 Tidak valid

3 0

0= ~

0,30 Tidak valid

4 0

0= ~

0,30 Tidak valid

5 0

0= ~

0,30 Tidak valid

6 0,05 0,30 Tidak valid

7 0,05 0,30 Tidak valid

8 0

0= ~

0,30 Tidak valid

9 0

0= ~

0,30 Tidak valid

10 0

0= ~

0,30 Tidak valid

11 0,19 0,30 Tidak valid

12 0,25 0,30 Tidak valid

13 0,19 0,30 Tidak valid

14 0,51 0,30 Valid

15 0,04 0,30 Tidak valid

16 0,52 0,30 Valid

17 0,50 0,30 Valid

18 0,10 0,30 Tidak valid

19 0,33 0,30 Valid

20 0,36 0,30 Valid

21 0,68 0,30 Valid

22 0,67 0,30 Valid

23 0,67 0,30 Valid

24 0,59 0,30 Valid

25 0,61 0,30 Valid

26 0,59 0,30 Valid

27 0,49 0,30 Valid


(17)

31

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, maka instrumen yang dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga diperoleh butir soal kemampuan menentukan kata-kata kunci sebanyak 15 butir dan butir soal keterampilan membaca sebanyak 25 butir (lihat lampiran 4&5).

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Homogenitas Data X dan Y

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari standar deviasi variabel X dan Y 2. Mencari Fhitung dengan varians X dan Y

29 0,71 0,30 Valid

30 0,58 0,30 Valid

31 -0,25 0,30 Tidak valid

32 0,53 0,30 Valid

33 0,10 0,30 Tidak valid

34 0,56 0,30 Valid

35 5,20 0,30 Valid

36 0,67 0,30 Valid

37 0,46 0,30 Valid

38 0,78 0,30 Valid

39 0,63 0,30 Valid

40 0,54 0,30 Valid

41 0,54 0,30 Valid

42 0,54 0,30 Valid

43 0,58 0,30 Valid


(18)

pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1 (untuk varians terkecil). Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka data tersebut bersifat homogen.

b. Uji Normalitas Data X dan Y

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka kesimpulan dalam penelitian tidak berlaku. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors. Jika L hitung lebih kecil dari L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui berapa besar hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca. Untuk itu, digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, sebagai berikut :

r

xy =

n.ΣXY− (ΣX) (ΣY) n.Σ�2− (ΣX2).ΣY2− (ΣY2


(19)

33

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

Setelah diperoleh nilai r, lalu diuji signifikansinya dengan menggunakan uji t. Jika nilai thitung lebih besar dari ttabeldengan α = 0,05, maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dilakukan penghitungan koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus

KD= r2 x 100%

4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi variabel Y bila variabel X diketahui. Regresi sederhana dianalisis karena didasari oleh hubungan kausal variabel X dan variabel Y.

Analisis regresi dapat diketahui dengan cara mencari persamaan regresi sederhana Ŷ= a+bx. Kemudian diuji keberartian (signifikansi) dan kelinearannya dengan menggunakan penghitungan analisis varians (ANAVA). Selain itu, dianalisis pula koefisien arah regresinya dengan menggunakan uji t.

Jika dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka penelitian ini tidak dilanjutkan dengan analisis regresi, begitupula sebaliknya.


(20)

H0 : rxy = 0 H1 : rxy≠ 0

Hipotesis H0 diterima jika tidak ada hubungan positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima jika terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.


(21)

53

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil tes kemampuan menentukan kata-kata kunci siswa SMAN 16 Bandung, diperoleh nilai tertinggi 87 (skala 0-100) dan nilai terendah 48 (skala 0-100). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 63,2. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci termasuk ke dalam kategori cukup.

2. Berdasarkan hasil tes keterampilan membaca, diperoleh nilai tertinggi 88 (skala 0-100) dan nilai terendah 60 (skala 0-100). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 77,23. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan membaca termasuk ke dalam kategori baik.

3. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,70 menunjukkan bahwa hubungan kemampuan menentukan kata-kata kunci dengan keterampilan membaca termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai uji koefisien korelasi sebesar


(22)

kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca.

4. Kemampuan menentukan kata-kata kunci memiliki peranan cukup penting dalam keterampilan membaca. Hal ini dibuktikan melalui kontribusi kemampuan menentukan kata-kata kunci terhadap keterampilan membaca berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi sebesar 49%.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca yaitu memahami bacaan (teks), diperlukan kemampuan menentukan kata-kata kunci yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti ingin menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Siswa sebaiknya dapat memahami dan mengetahui dengan baik kata-kata kunci sehingga mereka bisa meningkatkan pemahaman bacaan dengan lebih baik. Siswa harus sering berlatih, menemukan kata-kata penting dalam teks.

2. Siswa disarankan mengetahui strategi membaca dalam menggunakan salah satu jenis teks. Dalam teks tersebut siswa juga memperhatikan kata-kata kunci contohnya kata tidak, banyak, sedikit, sering dan lain-lain. Selain itu, untuk mengukur pemahaman siswa yaitu dengan cara sering berlatih dalam menjawab pertanyaan mengenai isi teks.


(23)

55

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Adanya penelitian- penelitian lain yang mengkaji pembahasan serupa dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan penggunaan instrumen yang lebih baik.


(24)

Aleka dan Achmad. H. (2010). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Bechtel, C dan Simson, E. (1984). Lesen und Verstehen. Ismaning: Max Hueber Verlag Djiwandono, P. Istiarto (2002). Strategi Membaca Bahasa Inggris. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka

Georgiakaki, Manuela. (2002). Lesetraining für Jugendliche und junga Erwachsene in

der Grundstufe. Ismaning: Hueber Verlag

Gerbes, J dan Werff, F. (2007). Fit für Goethe-Zertifikat A1. Ismaning: Hueber Verlag Goethe Institut. (2012). Schlüsselwörter. [Online]. Tersedia: www.goethe.de

[12 Mei 2012]

Harras, Kholid. A. (2011). Definisi Membaca. [Online]. Tersedia: http//pustaka.ut.ac.id. [1 Juli 2012)

http://de.wikipedia.org. [Online] [2 Juni 2012]

http://partner.alp.dillingen.de [Online] [20 September 2012)

Huneke, Hans. W dan Steinig. W. (1997). Deutsch als Fremdsprache: Eine Einführung. Berlin: Erich Schmidt Verlag GmbH

Leavau, Inge. (1985). Sach- und Fachtexte im Unterricht DaF: Methodisch- didaktische

Vorschlage für Lehrer. München: Goethe Institut

Owl Tu-Darmstadt. (2002). Leseziele. [Online]. Tersedia: www.owl.tu-darmstadt.de/owl. [20 September 2012]


(25)

57

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca

Rampillon, Ute. (1989). Lerntechniken im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag

Surkampf, Carola. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachendidaktik. Stuttgart&Weimar: Verlag J.B. Metzler

Weng, Ingrid. (2008). Aspekte Textverstehens. [Online]. Tersedia: http://logopaedieschweiz.ch/media/bulletin_archiv/ [10 Oktober 2012)

Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt Wicke, Reiner. E (2008). Leseverstehen. [Online]. Tersedia: www.leseverstehen.de

[21 Juni 2012]


(1)

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Hipotesis Statistik H0 : rxy = 0

H1 : rxy≠ 0

Hipotesis H0 diterima jika tidak ada hubungan positif yang signifikan

antara variabel X dan variabel Y. Hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (H1) diterima jika terdapat hubungan positif yang signifikan antara


(2)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil tes kemampuan menentukan kata-kata kunci siswa SMAN 16 Bandung, diperoleh nilai tertinggi 87 (skala 0-100) dan nilai terendah 48 (skala 0-100). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 63,2. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci termasuk ke dalam kategori cukup.

2. Berdasarkan hasil tes keterampilan membaca, diperoleh nilai tertinggi 88 (skala 0-100) dan nilai terendah 60 (skala 0-100). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 77,23. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan membaca termasuk ke dalam kategori baik.

3. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,70 menunjukkan bahwa hubungan kemampuan menentukan kata-kata kunci dengan keterampilan membaca termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai uji koefisien korelasi sebesar


(3)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5,45 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca.

4. Kemampuan menentukan kata-kata kunci memiliki peranan cukup penting dalam keterampilan membaca. Hal ini dibuktikan melalui kontribusi kemampuan menentukan kata-kata kunci terhadap keterampilan membaca berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi sebesar 49%.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca yaitu memahami bacaan (teks), diperlukan kemampuan menentukan kata-kata kunci yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti ingin menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Siswa sebaiknya dapat memahami dan mengetahui dengan baik kata-kata kunci sehingga mereka bisa meningkatkan pemahaman bacaan dengan lebih baik. Siswa harus sering berlatih, menemukan kata-kata penting dalam teks.

2. Siswa disarankan mengetahui strategi membaca dalam menggunakan salah satu jenis teks. Dalam teks tersebut siswa juga memperhatikan kata-kata kunci contohnya kata tidak, banyak, sedikit, sering dan lain-lain. Selain itu, untuk mengukur pemahaman siswa yaitu dengan cara sering berlatih dalam menjawab pertanyaan mengenai isi teks.


(4)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Adanya penelitian- penelitian lain yang mengkaji pembahasan serupa dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan penggunaan instrumen yang lebih baik.


(5)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aleka dan Achmad. H. (2010). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Bechtel, C dan Simson, E. (1984). Lesen und Verstehen. Ismaning: Max Hueber Verlag Djiwandono, P. Istiarto (2002). Strategi Membaca Bahasa Inggris. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka

Georgiakaki, Manuela. (2002). Lesetraining für Jugendliche und junga Erwachsene in

der Grundstufe. Ismaning: Hueber Verlag

Gerbes, J dan Werff, F. (2007). Fit für Goethe-Zertifikat A1. Ismaning: Hueber Verlag Goethe Institut. (2012). Schlüsselwörter. [Online]. Tersedia: www.goethe.de

[12 Mei 2012]

Harras, Kholid. A. (2011). Definisi Membaca. [Online]. Tersedia: http//pustaka.ut.ac.id. [1 Juli 2012)

http://de.wikipedia.org. [Online] [2 Juni 2012]

http://partner.alp.dillingen.de [Online] [20 September 2012)

Huneke, Hans. W dan Steinig. W. (1997). Deutsch als Fremdsprache: Eine Einführung. Berlin: Erich Schmidt Verlag GmbH

Leavau, Inge. (1985). Sach- und Fachtexte im Unterricht DaF: Methodisch- didaktische

Vorschlage für Lehrer. München: Goethe Institut

Owl Tu-Darmstadt. (2002). Leseziele. [Online]. Tersedia: www.owl.tu-darmstadt.de/owl. [20 September 2012]


(6)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rampillon, Ute. (1989). Lerntechniken im Fremdsprachen Unterricht. München: Max Hueber Verlag

Surkampf, Carola. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachendidaktik. Stuttgart&Weimar: Verlag J.B. Metzler

Weng, Ingrid. (2008). Aspekte Textverstehens. [Online]. Tersedia: http://logopaedieschweiz.ch/media/bulletin_archiv/ [10 Oktober 2012)

Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt Wicke, Reiner. E (2008). Leseverstehen. [Online]. Tersedia: www.leseverstehen.de

[21 Juni 2012]